materi ini menerangkan tentang bagaimana cara menggunakan tanda baca dalam membaca maupun menulis suatu kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. hal ini adalah penting sebab dengan adanya penggunaan tanda baca yang baik dan benar kesesatan akan penulisan tidak akan terjadi.
2. Kini layanan masyarakat sudah bisa
memanfaatkan perpanjangan SIM secara online
tepatnya melalui aplikasi Digital Korlantas Polri di
mana terdapat salah satu fiturnya adalah layanan
SIM Nasional Presisi Sinar jadi buat Anda
pengguna ponsel berbasis Android jangan sampai
salah mengunduh aplikasi pasalnya dalam layanan
Play Store tidak terdapat aplikasi Sinar melainkan
Digital Korlantas Polri
3. Tanda baca adalah simbol yang
nggak ada hubungannya sama
suara, kata, atau frasa dalam suatu
bahasa. Tanda baca itu sendiri
berperan menunjukkan sebuah
struktur tulisan, intonasi, dan jeda
pada saat pembacaan.
4. Penggunaan tanda baca titik
Penggunaan tanda baca koma
Penggunaan tanda seru
Penggunaan tanda tanya
Penggunaan tanda baca titik koma
Penggunaan tanda baca titik dua
Penggunan tanda baca elipsis/titik-
titik
Penggunaan tanda baca hubung
Penggunaan tanda baca pisah
Penggunaan tanda baca kurung
Penggunaan tanda baca kurung siku
Penggunaan tanda baca garis miring
Penggunaan tanda baca apostrof
Penggunaan tanda baca petik
Penggunaan tanda baca petik
tunggal
5. 1. Penanda Akhir Kalimat
Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak
dipahami orang-orang ialah sebagai penanda pada akhir
kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya. Kamu
biasa memahaminya sebagai kalimat berita.
Contoh:
– Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.
– Ida sudah menyelesaikan artikel tentang Ketimpangan
Sosial kemarin.
6. 2. Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan
bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
– II. Provinsi Jawa Barat
Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi
– 3. Pembahasan
3.1 Isi
3.2 Analisa Tabel
3.3 Analisa Grafik
7. 3. Pemisah Angka pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah
angka jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut
sering digantikan oleh titik dua (:)
Contoh:
– Pukul 06.05 (Pukul 6 lewat 5 menit)
– Pukul 10.18 (Pukul 10 lewat 18 menit)
8. 4. Penunjukkan Jangka Waktu
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga
berfungsi sebagai penunjukkan jangka waktu tertentu.
Contoh:
– 01.03.47 (1 jam 3 menit 47 detik)
– 07.00.38 (7 jam 38 detik)
9. 5. Memperjelas Jumlah
Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Contoh:
– Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.
– Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian.
Tapi perlu kamu ingat, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak
menyatakan jumlah meskipun angkanya ribuan.
Contoh:
– Tsunami di Aceh terjadi pada tahun 2004.
– Perempuan itu kelahiran tahun 1999.
10. 6. Peran dalam Penulisan Referensi
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah
nama penulis, judul tulisan yang tidak mengandung tanda seru atau
tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh:
Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam
Cendekia
11. 7. Tidak Digunakan pada Akhir Judul
Kamu tidak boleh menggunakan tanda titik pada akhir judul
karangan/artikel yang merupakan kepala karangan. Selain itu
pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustrasi juga tidak boleh
diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
– Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas
– Grafik 3.2 Angka Kematian COVID-19 di Provinsi Jawa
Timur
– Cara Memulai Bisnis Rumahan di Bulan Ramadan
12. 8. Tidak Digunakan pada Kepala Surat
Oh iya tanda titik ini juga tidak boleh dipakai dalam kepala surat ya.
Artinya, tanda titik tidak diperbolehkan di belakang alamat pengirim
dan penerima surat, nama pengirim dan penerima surat, dan tanggal
surat.
Contoh:
Kepada
HRD PT Jaya Sentosa
Jalan Pandawa
Sukabumi
13. 1. Diletakkan di Tengah Kalimat
Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Nah,
tanda koma biasanya dipakai dalam suatu perincian atau pun
penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di belakang kata yang
mengikutinya.
Contoh:
– Satu, dua, tiga, ….. mulai!
– Ibu berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan
minyak goreng. UU UU
14. 2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan.
Tanda ini dipakai memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata
yang menunjukkan perbandingan seperti tetapi, namun, atau
melainkan.
Contoh:
Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya
bagi anak-anak.
15. 3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimatnya. Dengan catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk
kalimat.
Contoh:
Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
16. 4. Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat.
Partikel ini bukan seperti partikel di materi IPA ya. Partikel dalam
bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Contoh:
– Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!
– Hmm, baiklah kalau seperti itu.
17. 5. Kata Penghubung Antarkalimat
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan
yang menjadi penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut
misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi, maka dari itu, dan
meskipun begitu.
Contoh:
– …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
-…… akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.
18. 6. Identitas yang Ditulis Berurutan
Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat,
tempat dan tanggal, serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara
berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
– Jakarta, 13 April 2021
– Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
19. 7. Memisahkan Petikan Langsung
Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di
cerpen atau novel, tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
– Roro bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi
temporal?”
– “Baiklah,” jawab Pak Adi, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
20. 8. Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam
penyusunannya.
Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat
(Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 48.
21. 9. Penulisan Daftar Pustaka
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah
bagian nama yang dibalik susunannya.
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya.
Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
22. 10. Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa
dipakai di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
– 17,2 km
– Rp90,12
23. 11. Penulisan Gelar
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama
orang dan gelar yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan
nama diri, marga, atau keluarga.
Contoh:
– Hani Ammariah, S.Si
– Ny. Ratu Regina, S.Kom
24. 12. Kalimat Bertingkat
Nah, tanda koma juga berperan dalam kalimat bertingkat nih. Ia dipakai
buat mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
– Kakak pertamaku, Kresno, adalah orang yang sangat kreatif.
– Di sekolah kami, misalnya, masih banyak siswa dari latar belakang
keluarga yang kurang mampu.
25. 13. Menghindari Salah Baca
Ternyata tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah
baca/salah penafsiran lho. Tanda ini digunakan di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong
royong.
26. 14. Tidak Digunakan untuk Pemisahan Petikan Langsung
Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam
kalimat jika petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:
– “Kenapa kamu berbohong?” tanya Devi.
– “Visitor blog jangan sampai turun lagi!” tegas Fahri..
27. 1. Kalimat Perintah
Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka
berlaku penggunaan tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda
seru ini dipakai baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.
Contoh:
– Tolong matikan lampu di ruang itu!
– Kerjakan tugas ini sekarang juga!
28. 2. Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget
Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka
wajib menggunakan tanda seru dalam penulisan kalimatnya.
Contoh:
– Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?
– Kita berangkat sekarang, ayo semangat!
29. 1. Menanyakan Sesuatu
Namanya aja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk
kalimat yang menanyakan sesuatu.
– Kapan Gulman pergi ke Bandung?
– Apakah Devi sudah tahu kabar itu?
Tapi tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah bentuk
menjadi penjelas ya.
Contoh:
– Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang
jelek.
– Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.
30. 2. Digunakan dalam Tanda Kurung
Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan
bagian dari sebuah kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan
keabsahannya.
Contoh:
Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)
31. 1. Memisahkan Bagian Kalimat
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis
dan setara.
Contoh:
– Malam semakin larut; tugasnya tak kunjung selesai.
32. 2. Memisahkan Kalimat Setara
Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata hubung untuk
memisahkan kalimat yang masih setara dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Ibu memasak di dapur; Nanda menonton TV di ruang tamu.
33. 1. Akhir Pernyataan Lengkap
Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini
hanya berlaku jika masih dalam rangkaian yang sama ya.
Contoh:
– Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian
tidur.
Lain halnya jika rangkaian tadi merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan. Tanda titik dua tidak digunakan.
Contoh:
Kita memerlukan tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.
34. 2. Sesudah Kata atau Ungkapan
Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan juga lho
Contoh:
Ketua: Dwi Hatmojo Kresnoadi
Wakil Ketua: Hani Ammariah
Sekretaris: Salsabila Nanda
Hari/Tanggal: Senin, 19 April 2021
Waktu: 07.00 – selesai
35. 3. Di antara Identitas Penerbit
Tanda titik dua bisa dipakai di antara
Tanda titik dua di antara:
(a) jilid atau nomor dan halaman,
(b) bab dan ayat dalam kitab suci,
(c) judul dan subjudul suatu karangan, serta
(d) nama kota dan penerbit buku dalam daftar pustaka..
Contoh:
– Republika, 1 (2020), 34:7
– Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.
– Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit
Lampion.
36. 4. Dalam Teks Drama Setelah Kata yang Menunjukkan Pelaku
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Contoh:
Ratu: (sambil memandang ke bawah) “Sudahlah. Mungkin memanglah ini
takdirku”
Hani: (menepuk pundak Ratu) “Hei, ngapain ngelamun aja?”
Ratu: (kaget) “Eh, kamu Hani..”