3. Kalimat atau Bukan?
1. Sejak diputuskan pacarnya
2. Mahasiswa yang mendatangi saya
3. Jika bus ini mengambil penumpang dari luar agen
4. Kepada para mahasiswa yang tidak memenuhi
absen dilarang ikut ujian
5. Subjek
1. Inti kalimat, hal yang dibicarakan
2. Biasanya terletak di awal kalimat
3. Berfungsi sebagai petunjuk pelaku/orang yang
melakukan perbuatan
4. Biasanya berupa nomina atau frasa nominal
6. Subjek
Bandung pernah menjadi lautan api.
Gunung Krakatau yang pernah meletus tahun 1825
kini mulai terbatuk-batuk.
Keputusan ini merupakan kebijakan yang dapat
menguntungkan semua pihak.
Sakit bisa dialami semua orang.
7. Predikat
1. Yang menerangkan subjek
2. Untuk menyatakan kegiatan subjek
3. Umumnya berbentuk verbal/frasa verbal,
tetapi ada juga bentuk nominal, adjektival
8. PREDIKAT
VERBAL
Ibu Desy mengajar bahasa Indonesia.
NOMINAL/FRASA NOMINAL
Ayah saya dokter gigi
ADJEKTIVAL/FRASA ADJEKTIVAL
Dita sangat rajin ke kampus
9. Objek
1. Objek umumnya berbentuk nomina
2. Objek berfungsi menyatakan korban/yang
dikenai perbuatan subjek
3. Kalimat yang mengandung objek pasti bisa
dipasifkan
10. Objek
Saya memanggil abang bakso.
Kami telah membicarakan hal itu
dengan masak-masak.
Adik dibelikan ayah sebuah buku baru.
Mereka menolak proyek pembangunan
LRT.
11. Kalimat Efektif
Kalimat yang secara tepat mewakili
gagasan penulis sehingga
menimbulkan gagasan yang sama
tepatnya dalam pikiran pembaca
sesuai maksud penulis.
12. Syarat Kalimat Efektif
1. Singkat, hemat
2. Mudah dipahami
3. Tidak menimbulkan salah tafsir
4. Sistematis
13. 7 Prinsip Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur
2. Keparalelan Bentuk
3. Kehematan Kata
4. Kecermatan
5. Ketegasan
6. Kepaduan
7. Kelogisan
15. KESEPADANAN STRUKTUR
1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas,
tidak memakai kata depan di, dari, bagi,
untuk, (ke)pada (DDBaTuk) sebelum subjek
Kepada para dosen diharapkan hanya
memberikan satu tugas.
16. Kesepadanan Struktur
2. Tidak mengulang subjek kalimat
Saya memutuskan mendaftarkan diri saya di
UPJ setelah saya dinyatakan tidak lulus
SNMPTN
17. Keparalelan Bentuk
3. Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang
digunakan di dalam kalimat.
Balap motor liar adalah kegiatan yang mengerikan
dan berbahaya.
Qutraja Arkan atau yang biasa saya panggil
Raja adalah teman dekatku dari awalku
memasuki jenjang SMA hingga saat ini.
19. Kehematan Kata
Hilangkan kata-kata atau frasa yang tidak
perlu digunakan.
1. Menghindari unsur yang sama pada
kalimat majemuk
2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat
3. Menghindari penjamakan kata pada kata
jamak
20. Contoh Kehematan
1. Saya tidak suka makan buah dan saya juga tidak
suka makan sayur.
2. Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di
depan gedung rektorat.
3. Saya hanya ingin memberikan peringatan saja.
21. Kecermatan
Cermat dan tepat dalam memilih kata
sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan
makna ganda.
Rubahlah cara berpikirmu.
Guru baru pergi ke ruang guru.
22. Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada
ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di
dalam kalimat tersebut. Berikut cara
memberikan penegasan pada kalimat efektif:
1. Meletakan kata kunci di awal kalimat
2. Mengurutkan kata sesuai tahapannya
23. Contoh Ketegasan
Sudah saya baca buku itu.
Pertemuan itu dihadiri oleh menteri
pendidikan, gubernur dan presiden.
24. Kelogisan
Gagasan harus dapat diterima atau
dimengerti oleh akal dan sesuai
dengan PUEBI.
Waktu dan tempat kami persilakan.
Kami melayani cetak warna.
25. Aktifitas Kelas
1. Membagi kelas dalam Kelompok
2. Tiap kelompok menyusun kata yang
diberikan menjadi kalimat efektif untuk
ditampilkan dalam slide
3. Diskusi kelas mengenai unsur kalimat dan
prinsip kalimat efektif
26. Di mana, yang mana[sunting | sunting sumber]
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali
di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."
Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" (padanan dalam bahasa Inggris
adalah who, whom, which, atau where) atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya)[1].
Penggunaan "di mana", "yang mana", dll. sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke
bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu, dan penggunaannya
pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk "di mana" maupun "yang mana" harus dihindari[1], termasuk dalam penulisan keterangan rumus
matematika. Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan who, where, which, atau whom tanpa menggunakan
kata "di mana". Contohnya seperti:[2]:
di mana → tempat
Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya. (seharusnya) Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya.
di mana → dengan
Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” di mana Kris Aria sebagai presenternya. (seharusnya) Acara berikutnya adalah “Kuis Remaja” dengan Kris Aria sebagai presenternya.
di mana → yang
Pemerintah memberi bantuan kepada korban di mana mereka tertimpa bencana alam. (seharusnya) Pemerintah memberi bantuan kepada korban yang tertimpa bencana
alam.
di mana → (subklausa)
Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil. (seharusnya) Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu
karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil.
yang mana → yang
Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu. (seharusnya) Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk
berita yang dianggap melecehkan artis itu.
yang mana → sehingga/dan
Koperasi itu harus berjalan dengan baik yang mana kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini. (seharusnya) Koperasi itu harus berjalan dengan baik sehingga
kebutuhan setiap anggota dapat dipenuhi dari sini.
Wisatawan mancanegara meningkat terus yang mana negara tujuan wisata pun bertambah. (seharusnya) Wisatawan mancanegara meningkat terus dan negara tujuan wisata
pun makin bertambah.