SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Gagal Ginjal
Kronik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
Medical Surgical
Nursing
MARIDI M. DIRDJO
GGK (Gagal Ginjal Kronik) / CKD (Chronic
Kidney Disease)
• Penurunan faal ginjal yang menahun dan umumnya
irreversible. Akibat yang terjadi adalah
ketidakseimbangan metabolisme cairan dan elektrolit
yang timbul karena adanya penurunan fungsi
glomerolus akibat banyaknya nefron yang rusak
sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya
secara normal.
• Penurunan fungsi ginjal dapat diukur melalui
penurunan laju filtrasi glomerolus (LFG) yang
berfungsi sebagai indicator kemampuan ginjal dalam
menyaring darah.
GAGAL GINJAL KRONIK
Adalah penurunan progresif dari
fungsi jaringan ginjal secara
permanen (irreversible), dimana
ginjal tidak mampu lagi
mempertahankan keseimbangan
lingkungan internal tubuh
Etiologi
Etiologi GGK sangat bermacam-macam dan kompleks.
• Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis)
• ARF
• Penyakit ginjal polikistik
• Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktura
• Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)
• Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)
Patofisiologi
• Terjadi kerusakan dan penurunan progresif fungsi nefron. Saat terjadi penurunan
nilai GFR dan klirens serum ureum dan kreatinin meningkat.
• Nefron yang masih sehat mengalami hipertropi karena terus menggantikan
semua fungsi nefron yang rusak. Hal ini menyebabkan ginjal kehilangan
kemampuan untuk memekatkan urine secara baik.
• Ginjal berupaya untuk mengeluarkan larutan urine dalam jumlah besar sehingga
pasien mengalami kekurangan cairan tubuh.
• Kerusakan nefron terus terjadi, diikuti laju filtrasi ginjal terus menurun.
• Tubuh tidak mampu lagi membuang air, garam, dan produk-produk sampah
lainya melalui ginjal. Jika laju filtrasi ginjal < 10 – 20 mL/mnt secara klinis akan
terlihat uremia dan tanda-tanda toksik akibat produk sampah semakin terlihat.
Penyebab
Kerusakan Nefron
Kehilangan fungsi ginjal sebagian
Menurunya GFR dan Clearance
Meningkatkan fungsi ginjal yang masih normal
Sisa yang normal hypertrofi
Filtrasi solute meningkat
Fungsi mengkonsentrasi urine menurun
Ekskresi hydrogen ↓  Asidosis metabolic
Ekskresi fosfat ↓  Hyperfosfatemia
Ekskresi kalium ↓  Hyperkalemia
Reabsorbsi Na ↓  Retensi air
Ekskresi sampah Nitrogen ↓  Uremia
Pasien kehilangan cairan tubuh
Perfusi pembuluh darah ginjal menurun
Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun
Perfusi pembuluh darah ginjal menurun
Total GFR menurun lebih lanjut
Tubuh tidak mampu membuang sisa garam dan sisa
metabolisme melalui ginjal
Syndrome Uremia
(GFR 10 – 20 mL/mnt)
Pasien mengalami Kehilangan fungsi non sekresi ginjal :
Kerusakan fungsi insulin
Kegagalan produksi erytropoetin
Kegagalan mengaktifkan kalsium
Gangguan reproduksi
Gangguan immunitas
Fungsi reabsorbsi tubulus menurun secara berangsur
Ekskresi urin meningkat, cair (Poliuria)
GANGGUAN
FUNGSI SEKRESI
Penurunan ekresi H+
Penurunan ekresi PO4 –
Penurunan ekresi K+
Penurunan reabsorbsi Na+
Penurunan ekresi sampah nitrogen
GANGGUAN FUNGSI
NON SEKRESI
 Gangguan reproduksi
 Penurunan imunitas
 Peningkatan lipid
 Kerusakan aksi insulin
 Gangguan produksi erythropoeitin
 Gangguan korversi Calsium
TAHAPAN GAGAL GINJAL
• Normal TKK = 100 - 76ml/mt.
• Insufisiensi ginjal kronik
TKK = 75 – 26 ml/mt.
• Gagal ginjal kronik TKK= 25 –6 ml/mt.
• Gagal ginjal terminal TKK = <6 ml/mt.
Tahapan Penurunan Fungsi Ginjal
Tingkat tes klirens kreatinin dianggap mendekati laju filtrasi glomerolus (CCT = LFG).
Gagal ginjal kronik dibagi sesuai dengan tahapan :
• Penurunan Cadangan (faal ginjal <100% - 75 %, CCT : 75 mL/mnt)
– Pasien belum ada keluhan, ekskresi dan regulasi masih dapat dipertahankan
• Insufisiensi Ginjal (faal ginjal <75% - 25%, TKK / CCT : 25 – 75 mL/mnt)
– Pasien sudah mulai ada keluhan yang berhubungan dengan oliguria, overhidrasi,
udem periferi, asidosis, hiperkalemia, anemia, hipertensi.
• Gagal Ginjal Kronik (faal ginjal <25% - 10%)
– Gambaran klinis dan laboratorium makin nyata. Peningkatan kadar ureum, kreatinin
serum, anemia.
• Gagal Ginjal Terminal / GGT
– Faal ginjal < 10%, CCT < 10 mL/mnt.
Manifestasi Klinis
No. Sistem Manifestasi Penyebab
1. Integumen
a. Kulit
b. Kuku
c. Rambut
 Kulit kekuningan
 Pucat / pallor
 Pruritas
 Kering dan bersisik
 Tipis dan rapuh
 Kering, rapuh
 Penimbunan urochrom
 Anemia
 Penurunan aktifitas kelenjar keringat (semua kelenjar)
 Endapan fosfat
 Terbuangnya protein dan Ca menurun
 Aktifitas semua kelenjar menurun
 Terbuangnya protein
2. Gastro inestestinal
a. Oral
b. Lambung
 Halitosis / fetor uremicum
 Perdarahan gusi, stomatitis
 Mual, muntah, anoreksia, gastritis,
ulcreation
o Urea diubah menjadi uremic oleh bakteri mulut
o Perubahan aktifitas platelet
o Serum ureumtoxin akibat bakteri usus
o Mukosa usus lembab
3. Cardiovaskuler  Hipertensi, oedem
 Congestive heart failure
 Arteriosklerosis heart disease
 Perikarditis
 Overload cairan mekanisme rennin angiotensin
 Kelebihan cairan, anemia
 Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak
 Toxin uremic dalam pericardium
4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia  Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru
 Retensi asam organic hasil metabolisme
 Toxin uremic
Manifestasi Klinis
5
.
Asam basa Asidosis metabolic  Ketidakseimbangan elektrolit
 Retensi asam organic hasil metabolisme
6
.
Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, gangguan
tidur, gangguan otot /kejang, pegal
 Toxin uremic
 Ketidakseimbangan elektrolit
7
.
Hematologik Anemia
Perdarahan
 Penekanan produksi RBC
 Penurunan waktu hidup RBC
 Perdarahan
 Dialysis
 Defisiensi Fe
8
.
Metabolik Intoleransi KH
Hiperlipidemia
Hiperparatiroid
Infertility
Sexual disfunction
Menurunya libido + ereksi
Menurunya menstruasi s/d amenorhoc
 Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer
 Penundaan produksi insulin oleh pancreas
 Meningkatnya waktu hidup insulin
 Meningkatnya produksi serum bringliserial
 Produksi glyserial meningkat dalam hati karena insulin meningkat
 Meningkatnya produksi serum trigliserid
 Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari insulin meningkat
 Fosfat dlm serum meningkat  Ca+ dlm serum menurun 
merangsang paratiroid
 Mekanisme belum jelas
 Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun
 Rangsangan paratiroid meningkat
Manifestasi Klinis
Bila TKK < 5 ml/mnt
gejala bersifat
sistemik terhadap
seluruh sistem tubuh
MANIFESTASI KLINIS
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Hypernatremia  edema, asites
Hyperkalemia gangguan konduksi syaraf
Poliuria  oliguria (400 ml/h)
Hypokalsemia
Hyperphospatemia
HEMATOLOGI & IMUNOLOGI
Anemia
Tendensi perdarahan
Kerusakan antibody
humoral
Pemakaian imunosupresan
MANIFESTASI KLINIS
METABOLIK
 BUN
 Ureum
 Creatinin
 Hypoproteinemia
 Trigliserida
 Asidosis metabolik
 Pericarditis
GASTROINTESTINAL
Mual, muntah
Tidak nafsu makan
Nafas bau amoniak
Stomatitis
Stress ulcer
Konstipasi
CARDIOVASKULAR &
RESPIRASI
 Overload cairan
 Hypertropy ventrikel
 CAD
 Hypertensi
 Aritmia
 Kalsifikasi vaskular
 Edema pulmonal
Muskuloskeletal &
integumen
Osteodystropi
Pruritus
Perubahan warna kulit
Peticheae
Purpura
Rambut dan kuku rapuh
Neuro & Psikologi
 Peripheral neurophati
 Mudah lupa
 Mudah tersinggung
 Stress berat
 Perubahan kepribadian
 Depresi/agitasi
 Tergantung pada orang lain
Penatalaksanaan
 Mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa
 Menunda pelaksanaan dialysis atau
transplantasi
 Memperbaiki kimia tubuh
 Menurunkan keluhan ekstra renal sebanyak
mungkin dan
 Meningkatkan kualitas hidup klien.
Tujuan Dialysis
 Membuang sisa produk protein : ureum,
creatinin
 Mempertahanakn batas aman elektrolit
 Koreksi asidosis
 Membuang cairan tubuh yang berlebihan
HEMODIALYSA
AKSES VASKULAR
PERITONEAL DIALISA
Diagnosis keperawatan
 Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
anoreksia, mual muntah, pembatasan diet
 Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
 Gangguan pola nafas berhubungan dengan ascites,
edema paru
 Kerusakan integritas kulit b/d edema, deposit ureum
di kulit
 Risiko penuruan curah jantung b/d kelebihan cairan
Diagnosis kep….
 Resiko cedera b/d kelemahan, kelainan profil
darah, gangguan penglihatan
 Gangguan proses pikir b/d akumulasi zat toksik
dalam otak
 Cemas berhubungan dengan kehilangan fungsi
kesehatan
 Kurang pengetahuan tentang perawatan dan
pengobatan
 Koping tidak efektif: individu b/d proses
kehilangan fungsi kesehatan
Diagnosis kep….
• Risiko infeksi b/d depresi sistem imunologi skunder
akibat uremia
• Risiko ketidakefektifan perlindungan b/d profil darah
abnormal (anemia, kerusakan faktor pembekuan)
• Kerusakan proses pikir b/d perubahan fisiologis
(akumulasi toksin dalam tubuh)
• Risiko kerusakan membran mukosa b/d penurunan
salivasi dan pembatasan cairan
Kelebihan volume cairan b/d penurunan
filtrasi ginjal
NOC
• Beratnya kelebihan cairan
NIC
• Manajemen cairan dan
elektrolit
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
b/d anoreksia, mual muntah, pembatasan diet
NOC
• Status nutrisi
NIC
• Terapi nutrisi
Prinsip intervensi
 Monitor tanda vital & berat badan
 Monitor intake-output
 Cegah komplikasi
 Edukasi klien dan keluarganya: aktifitas,
nutrisi, pembatasan cairan, penimbangan
berat badan, pengukuran tekanan darah
 Konseling klien dan keluarganya
Prioritas Keperawatan GGK secara
umum adalah :
 Mempertahankan homeostasis
 Mencegah komplikasi
 Memberikan informasi
 mendukung keputusan klien terhadap
perubahan gaya hidup.
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt
askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt

More Related Content

What's hot (20)

3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV
 
LOG BOOK - Ira Maribeth.docx
LOG BOOK - Ira Maribeth.docxLOG BOOK - Ira Maribeth.docx
LOG BOOK - Ira Maribeth.docx
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Aritmia mengancam jiwa
Aritmia mengancam jiwaAritmia mengancam jiwa
Aritmia mengancam jiwa
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Keseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuhKeseimbangan asam basa tubuh
Keseimbangan asam basa tubuh
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 

Similar to askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt

Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryChristian Paomey
 
askep-crf.ppt
askep-crf.pptaskep-crf.ppt
askep-crf.ppticurscb
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney diseaseAni Nuraeni
 
Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikGagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikKhanzaAresha
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxKFDBengkulu
 
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.pptAdheliaSya
 
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...ve fitri
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalRizky maulana
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalWarnet Raha
 

Similar to askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt (20)

Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
askep-crf.ppt
askep-crf.pptaskep-crf.ppt
askep-crf.ppt
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikGagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik
 
Ggk
GgkGgk
Ggk
 
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptxPENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
PENYAKIT_GINJAL UNTUK KIMIA FARMA (2).pptx
 
Referat-ginjal
 Referat-ginjal Referat-ginjal
Referat-ginjal
 
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hdLaporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
Laporan pendahuluan ckd+hiperkalemi+hd
 
109258193 case-ckd
109258193 case-ckd109258193 case-ckd
109258193 case-ckd
 
Gagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronikGagal ginjal kronik
Gagal ginjal kronik
 
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
245878517-71351879-ASKEP-SIROSIS-HEPATIS-ppt.ppt
 
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
1102016041_Baiq Dwi Praptini Eva Fitri_ Tugas Mandiri PBL SK2 Blok Ginjal dan...
 
Gagal ginjal
Gagal ginjalGagal ginjal
Gagal ginjal
 
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISMEGagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
 
Nutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renalNutrisi pada chronic renal
Nutrisi pada chronic renal
 
PPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptxPPT_CRF.pptx
PPT_CRF.pptx
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 
Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)Makalah gagal ginjal (2)
Makalah gagal ginjal (2)
 
Makalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjalMakalah gagal ginjal
Makalah gagal ginjal
 

Recently uploaded

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (18)

anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

askep GAGAL GINJAL KRONIK.ppt

  • 1. Gagal Ginjal Kronik ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Medical Surgical Nursing MARIDI M. DIRDJO
  • 2. GGK (Gagal Ginjal Kronik) / CKD (Chronic Kidney Disease) • Penurunan faal ginjal yang menahun dan umumnya irreversible. Akibat yang terjadi adalah ketidakseimbangan metabolisme cairan dan elektrolit yang timbul karena adanya penurunan fungsi glomerolus akibat banyaknya nefron yang rusak sehingga ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal. • Penurunan fungsi ginjal dapat diukur melalui penurunan laju filtrasi glomerolus (LFG) yang berfungsi sebagai indicator kemampuan ginjal dalam menyaring darah.
  • 3. GAGAL GINJAL KRONIK Adalah penurunan progresif dari fungsi jaringan ginjal secara permanen (irreversible), dimana ginjal tidak mampu lagi mempertahankan keseimbangan lingkungan internal tubuh
  • 4. Etiologi Etiologi GGK sangat bermacam-macam dan kompleks. • Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis) • ARF • Penyakit ginjal polikistik • Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktura • Nefrotoksik (analgetik, kanamisin) • Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)
  • 5. Patofisiologi • Terjadi kerusakan dan penurunan progresif fungsi nefron. Saat terjadi penurunan nilai GFR dan klirens serum ureum dan kreatinin meningkat. • Nefron yang masih sehat mengalami hipertropi karena terus menggantikan semua fungsi nefron yang rusak. Hal ini menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan untuk memekatkan urine secara baik. • Ginjal berupaya untuk mengeluarkan larutan urine dalam jumlah besar sehingga pasien mengalami kekurangan cairan tubuh. • Kerusakan nefron terus terjadi, diikuti laju filtrasi ginjal terus menurun. • Tubuh tidak mampu lagi membuang air, garam, dan produk-produk sampah lainya melalui ginjal. Jika laju filtrasi ginjal < 10 – 20 mL/mnt secara klinis akan terlihat uremia dan tanda-tanda toksik akibat produk sampah semakin terlihat.
  • 6. Penyebab Kerusakan Nefron Kehilangan fungsi ginjal sebagian Menurunya GFR dan Clearance Meningkatkan fungsi ginjal yang masih normal Sisa yang normal hypertrofi Filtrasi solute meningkat Fungsi mengkonsentrasi urine menurun Ekskresi hydrogen ↓  Asidosis metabolic Ekskresi fosfat ↓  Hyperfosfatemia Ekskresi kalium ↓  Hyperkalemia Reabsorbsi Na ↓  Retensi air Ekskresi sampah Nitrogen ↓  Uremia Pasien kehilangan cairan tubuh Perfusi pembuluh darah ginjal menurun Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun Perfusi pembuluh darah ginjal menurun Total GFR menurun lebih lanjut Tubuh tidak mampu membuang sisa garam dan sisa metabolisme melalui ginjal Syndrome Uremia (GFR 10 – 20 mL/mnt) Pasien mengalami Kehilangan fungsi non sekresi ginjal : Kerusakan fungsi insulin Kegagalan produksi erytropoetin Kegagalan mengaktifkan kalsium Gangguan reproduksi Gangguan immunitas Fungsi reabsorbsi tubulus menurun secara berangsur Ekskresi urin meningkat, cair (Poliuria)
  • 7. GANGGUAN FUNGSI SEKRESI Penurunan ekresi H+ Penurunan ekresi PO4 – Penurunan ekresi K+ Penurunan reabsorbsi Na+ Penurunan ekresi sampah nitrogen
  • 8. GANGGUAN FUNGSI NON SEKRESI  Gangguan reproduksi  Penurunan imunitas  Peningkatan lipid  Kerusakan aksi insulin  Gangguan produksi erythropoeitin  Gangguan korversi Calsium
  • 9. TAHAPAN GAGAL GINJAL • Normal TKK = 100 - 76ml/mt. • Insufisiensi ginjal kronik TKK = 75 – 26 ml/mt. • Gagal ginjal kronik TKK= 25 –6 ml/mt. • Gagal ginjal terminal TKK = <6 ml/mt.
  • 10. Tahapan Penurunan Fungsi Ginjal Tingkat tes klirens kreatinin dianggap mendekati laju filtrasi glomerolus (CCT = LFG). Gagal ginjal kronik dibagi sesuai dengan tahapan : • Penurunan Cadangan (faal ginjal <100% - 75 %, CCT : 75 mL/mnt) – Pasien belum ada keluhan, ekskresi dan regulasi masih dapat dipertahankan • Insufisiensi Ginjal (faal ginjal <75% - 25%, TKK / CCT : 25 – 75 mL/mnt) – Pasien sudah mulai ada keluhan yang berhubungan dengan oliguria, overhidrasi, udem periferi, asidosis, hiperkalemia, anemia, hipertensi. • Gagal Ginjal Kronik (faal ginjal <25% - 10%) – Gambaran klinis dan laboratorium makin nyata. Peningkatan kadar ureum, kreatinin serum, anemia. • Gagal Ginjal Terminal / GGT – Faal ginjal < 10%, CCT < 10 mL/mnt.
  • 11. Manifestasi Klinis No. Sistem Manifestasi Penyebab 1. Integumen a. Kulit b. Kuku c. Rambut  Kulit kekuningan  Pucat / pallor  Pruritas  Kering dan bersisik  Tipis dan rapuh  Kering, rapuh  Penimbunan urochrom  Anemia  Penurunan aktifitas kelenjar keringat (semua kelenjar)  Endapan fosfat  Terbuangnya protein dan Ca menurun  Aktifitas semua kelenjar menurun  Terbuangnya protein 2. Gastro inestestinal a. Oral b. Lambung  Halitosis / fetor uremicum  Perdarahan gusi, stomatitis  Mual, muntah, anoreksia, gastritis, ulcreation o Urea diubah menjadi uremic oleh bakteri mulut o Perubahan aktifitas platelet o Serum ureumtoxin akibat bakteri usus o Mukosa usus lembab 3. Cardiovaskuler  Hipertensi, oedem  Congestive heart failure  Arteriosklerosis heart disease  Perikarditis  Overload cairan mekanisme rennin angiotensin  Kelebihan cairan, anemia  Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak  Toxin uremic dalam pericardium 4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia  Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru  Retensi asam organic hasil metabolisme  Toxin uremic
  • 12. Manifestasi Klinis 5 . Asam basa Asidosis metabolic  Ketidakseimbangan elektrolit  Retensi asam organic hasil metabolisme 6 . Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan otot /kejang, pegal  Toxin uremic  Ketidakseimbangan elektrolit 7 . Hematologik Anemia Perdarahan  Penekanan produksi RBC  Penurunan waktu hidup RBC  Perdarahan  Dialysis  Defisiensi Fe 8 . Metabolik Intoleransi KH Hiperlipidemia Hiperparatiroid Infertility Sexual disfunction Menurunya libido + ereksi Menurunya menstruasi s/d amenorhoc  Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer  Penundaan produksi insulin oleh pancreas  Meningkatnya waktu hidup insulin  Meningkatnya produksi serum bringliserial  Produksi glyserial meningkat dalam hati karena insulin meningkat  Meningkatnya produksi serum trigliserid  Produk glyserides meningkat dlm hati akibat dari insulin meningkat  Fosfat dlm serum meningkat  Ca+ dlm serum menurun  merangsang paratiroid  Mekanisme belum jelas  Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun  Rangsangan paratiroid meningkat
  • 13. Manifestasi Klinis Bila TKK < 5 ml/mnt gejala bersifat sistemik terhadap seluruh sistem tubuh
  • 14. MANIFESTASI KLINIS CAIRAN DAN ELEKTROLIT Hypernatremia  edema, asites Hyperkalemia gangguan konduksi syaraf Poliuria  oliguria (400 ml/h) Hypokalsemia Hyperphospatemia
  • 15. HEMATOLOGI & IMUNOLOGI Anemia Tendensi perdarahan Kerusakan antibody humoral Pemakaian imunosupresan
  • 16. MANIFESTASI KLINIS METABOLIK  BUN  Ureum  Creatinin  Hypoproteinemia  Trigliserida  Asidosis metabolik  Pericarditis
  • 17. GASTROINTESTINAL Mual, muntah Tidak nafsu makan Nafas bau amoniak Stomatitis Stress ulcer Konstipasi
  • 18. CARDIOVASKULAR & RESPIRASI  Overload cairan  Hypertropy ventrikel  CAD  Hypertensi  Aritmia  Kalsifikasi vaskular  Edema pulmonal
  • 19. Muskuloskeletal & integumen Osteodystropi Pruritus Perubahan warna kulit Peticheae Purpura Rambut dan kuku rapuh
  • 20. Neuro & Psikologi  Peripheral neurophati  Mudah lupa  Mudah tersinggung  Stress berat  Perubahan kepribadian  Depresi/agitasi  Tergantung pada orang lain
  • 21. Penatalaksanaan  Mempertahankan fungsi ginjal yang tersisa  Menunda pelaksanaan dialysis atau transplantasi  Memperbaiki kimia tubuh  Menurunkan keluhan ekstra renal sebanyak mungkin dan  Meningkatkan kualitas hidup klien.
  • 22. Tujuan Dialysis  Membuang sisa produk protein : ureum, creatinin  Mempertahanakn batas aman elektrolit  Koreksi asidosis  Membuang cairan tubuh yang berlebihan
  • 26. Diagnosis keperawatan  Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual muntah, pembatasan diet  Intoleransi aktifitas b/d kelemahan  Gangguan pola nafas berhubungan dengan ascites, edema paru  Kerusakan integritas kulit b/d edema, deposit ureum di kulit  Risiko penuruan curah jantung b/d kelebihan cairan
  • 27. Diagnosis kep….  Resiko cedera b/d kelemahan, kelainan profil darah, gangguan penglihatan  Gangguan proses pikir b/d akumulasi zat toksik dalam otak  Cemas berhubungan dengan kehilangan fungsi kesehatan  Kurang pengetahuan tentang perawatan dan pengobatan  Koping tidak efektif: individu b/d proses kehilangan fungsi kesehatan
  • 28. Diagnosis kep…. • Risiko infeksi b/d depresi sistem imunologi skunder akibat uremia • Risiko ketidakefektifan perlindungan b/d profil darah abnormal (anemia, kerusakan faktor pembekuan) • Kerusakan proses pikir b/d perubahan fisiologis (akumulasi toksin dalam tubuh) • Risiko kerusakan membran mukosa b/d penurunan salivasi dan pembatasan cairan
  • 29. Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal NOC • Beratnya kelebihan cairan NIC • Manajemen cairan dan elektrolit
  • 30. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anoreksia, mual muntah, pembatasan diet NOC • Status nutrisi NIC • Terapi nutrisi
  • 31.
  • 32. Prinsip intervensi  Monitor tanda vital & berat badan  Monitor intake-output  Cegah komplikasi  Edukasi klien dan keluarganya: aktifitas, nutrisi, pembatasan cairan, penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah  Konseling klien dan keluarganya
  • 33. Prioritas Keperawatan GGK secara umum adalah :  Mempertahankan homeostasis  Mencegah komplikasi  Memberikan informasi  mendukung keputusan klien terhadap perubahan gaya hidup.