SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 1
MODEL PEMBELAJARAN
CONCEPT ATTAINMENT : THE BASIC OF THINKING
Initiators : Jerome Bruner https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/
PENDAHULUAN
Model Pecapaian Konsep (Concept Attainment Model) dikembangkan dari penelitian
Jerome Bruner, Jacqueline Goodnow, dan George Austin. Penelitian mereka, yang berjudul
A Study of Thinking (Studi Mengenai Pemikiran) menyimpulkan riset bertahun-tahun dalam
sebuah proses bagaimana manusia memahami konsep-konsep. Terdapat tiga variasi atau
model mengenai pemahaman konsep yang telah disusun dari penelitian Bruner dkk yaitu
reception, selection, dan unorganized material. Masing-masing memiliki set aktifitas yang
berbeda (Syntax), namun semuanya dibangun dari dasar konseptual yang umum. Namun
konsentrasi makalah ini adalah pada the reception models of concept attainment.
A. THEORY OF CONCEPT
Pembelajaran concept attainment menggunakan istilah-istilah seperti contoh
(examples) dan attribute (sifat/ciri), kedua istilah tersebut bertujuan untuk menguraikan
aktivitas katagori dan pencapaian konsep. Bruner memandang setiap konsep memiliki lima
elemen yaitu :
1) Name => istilah yang diberikan pada sebuah kategori
2) Example (positive and negative) => contoh merupakan bagian kecil dari beberapa
perangkat data, yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yg berbeda satu
sama lain. Dengan membedakan contoh yang positif dan negatif maka siswa akan
mempelajari tentang suatu konsep.
3) Attribute (essential and nonessential)
4) Attribute value
Elemen ke tiga dan keempat adalah Attribute dan Attribute value. Attribute adalah
sifat umum/karakteristik yang bisa menempatkan contoh contoh pada tempat yang
sama (pada golongan positif atau negatif).
5) Rule => definisi atau pernyataan menetapkan atribut penting dari sebuah konsep
B. SYNTAX
a) The Reception Oriented Model
Pada fase I, guru mempresentasikan data kepada siswa. Setiap unit data contoh dan
non-contoh setiap konsep dipisahkan. Unit-unit dipresentasikan dengan cara berpasangan.
Data dapat berupa peristiwa, masyarakat, objek, ceritera, gambar atau unit lain yang dapat
dibedakan. Pembelajar (siswa) diberi informasi bahwa semua contoh positif biasanya
memiliki satu ide. Tugas siswa adalah mengembangkan suatu hipothesis tentang hakekat
konsep. Contoh-contoh dipaparkan dan disusun serta diberi nama dengan kata “yes” atau
“no”. Siswa bertanya untuk membandingkan dan menjastifikasi atribut tentang perbedaan
contoh-contoh. Akhirnya, siswa ditanya tentang nama konsep-konsepnya dan menyataka
aturan yang telah dibuatnya atau mendefinisikan konsepnya menurut attribute essensialnya
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 2
Pada fase II, siswa menguji pencapaian tentang konsepnya, pertama dengan cara
mengidentifikasi secara benar contoh-contoh tambahan yang belum diberi nama dan
kemudian membangkitkan contoh-contohnya sendiri. Setelah itu, guru (dan siswa)
mengkonfirmasikan keaslian hipothesisnya, merevisi pilihan konsep atau attribute yang
dibutuhkannya.
Pada fase III, siswa mulai menganalisis strategi konsep-konsep yang telah tercapai.
Siswa disarankan mengkonstruk konsepnya. Siswa dapat menjelaskan pola-polanya,
apakah siswa berfokus pada atribut atau konsep, apakah mereka melakukan satu kali atau
beberapa kali, dan apa yang terjadi apabila hipothesisnya tidak terkonfirmasi. Mereka
melakukan suatu perubahan strategi? Secara bertahap, mereka dapat membandingkan
keefektifan dari perbedaan strateginya.
Tahap I Penyajian data dan identifikasi
konsep
 Guru menyajikan contoh yang telah dilabeli
 Siswa membandingkan sifat/ciri dalam
contoh positif dan contoh negative
 Siswa membuat dan mengetes hipotesis
 Siswa menegaskan definisi berdasarkan
sifat utama
Tahap II Pengujian pencapaian konsep  Siswa mengidentifikasi contoh tambahan yang
tidak dilabeli dengan tanda ya dan tidak
 Guru menegaskan hipotesis, nama konsep, dan
menyatakan kembali definisi sesuai dengan ciri
ciri utama
 Siswa membuat contoh
Tahap III Analisis strategi berpikir  Siswa mengungkapkan pemikirannya
 Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri ciri
konsep
 Siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
Syntax of The Reception Oriented Model of concept attaintment
b) The Selection Oriented Model
Perbedaan utama antara reception dan selection model concept attainment adalah
ketika melabeli dan mengurutkan contoh contoh. Pada selection model, contoh tidak dilabeli
sampai siswa bertanya apakan yang dimksud dengan „Yes‟ dan „No‟. Disamping itu pada
model ini siswa dapat bertanya tentang contoh-contoh mereka sendiri untuk mencapai
konsep tersebut. Siswa juga dapat mengontrol urutan contoh dengan memilih salah satu
dari contoh untuk menemukan kata kuncinya (konsep).
Tahap I Penyajian data dan identifikasi
konsep
 Guru menyajikan contoh yang belum dilabeli
 Siswa menanyakan apakah contoh yang
dipilihnya termasuk kategori positif
 Siswa membuat dan mengetes hipotesis
Tahap II Pengujian pencapaian konsep  Siswa mengidentifikasi contoh tambahan yang
tidak dilabeli
 Siswa membuat contoh
 Guru menegaskan hipotesis, nama konsep, dan
menyatakan kembali definisi sesuai dengan ciri
ciri utama
Tahap III Analisis strategi berpikir  Siswa mengungkapkan pemikirannya
 Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri ciri
konsep
 Siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
Syntax of The Selection Oriented Model of concept attaintment
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 3
C. SISTEM SOSIAL
Sebelum guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran concept attainment, guru memilih konsep, menyeleksi dan mengorganisir
materi ajar ke dalam contoh positif dan contoh negatif, serta merangkaikan contoh-contoh.
Umumnya materi pelajaran, terutama buku-buku teksbook tidak didesain untuk
pembelajaran konsep.
D. PPRINCIPLES OF REACTION (Peran Guru)
Selama pembelajaran berlangsung, guru mendukung hipothesis siswa, apapun
bentuk hipotesis siswa itu, dan menciptakan dialog yang kondusif untuk menguji hipothesis
siswa, walaupun hipotesis siswa tersebut berlawanan dengan hipothesis siswa lainnya.
Pada fase akhir dari model pembelajaran concept attainment ini, guru harus mampu
merubah perhatian siswa pada analisis konsep dan strategi berpikirnya,
E. SISTEM PENDUKUNG
Dalam pelajaran concept attainment membutuhkan contoh contoh dalam kategori
positif dan negatif. Yang harus ditekankan ialah bahwa tugas siswa dalam penemuan
konsep bukan menemukan atau membuat konsep baru namun mendapai atau mendapatkan
konsep yang sebelumnya telah dipilih oleh guru. Oleh karena itu, sumber data yang
dibutuhkan harus diketahui terlebih dahulu dan attribute-nya dapat dilihat. Apabila siswa
diberikan contoh-contoh, maka siswa tersebut menguraikan karakteristik dari contoh-contoh
itu (atribut), dan kemudian menyimpan di dalam otaknya.
F. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAPAK PENGIRING
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 4
PEMBAHASAN
Penggunaan model pembelajaran concept attainment diawali dengan pemberian
contoh-contoh aplikasi konsep yang akan diajarkan yaitu contoh positif (yes) dan negatif
(no), kemudian dengan mengamati contoh-contoh yang telah diberikan siswa menemukan
sifat/ciri (attribute) yang nantinya akan dipakai siswa untuk menggolongkan contoh tersebut,
apakah itu masuk pada golongan positif atau golongan negatif. Dari penggolongan tersebut
siswa akan menemukan / mendapatkan suatu konsep.
Hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan model pembelajaran ini adalah pemilihan contoh yang tepat untuk konsep yang
diajarkan, yaitu contoh tentang hal-hal yang akrab dengan siswa. Pada prinsipnya, model
pembelajaran concept attainment adalah suatu strategi mengajar yang menggunakan data
untuk mengajarkan konsep kepada siswa, dimana guru mengawali pengajaran dengan cara
menyajikan data atau contoh. Oleh karena itu, jika contoh contoh yang diberikan tidak tepat
maka akan mempersulit pencapaian konsep atau bahkan akan terjadi kesalahan konsep.
Model concept attainment ini bisa di terapkan pada siswa di seluruh tingkatan umur
dan tingkatan kelas. Dan model ini merupakan perangkat evaluasi yang baik ketika guru
ingin mengetahui sejauh mana siswa mampu menguasai gagasan – gagasan penting yang
sedang diajarkan. Model ini juga cepat memberikan pemahaman siswa tentang sebuah
materi serta memperkuat pengetahuan pengetahuan mereka sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Joyce, B. & Weil, M. 1980. Models of Teaching (2nd
). USA: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B. dkk. 2009. Models of Teaching (Edisi kedelapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar:
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 5
APLIKASI MODEL CONCEPT ATTAINMENT
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas / Semester : IV / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi : Sumber Daya Alam Biotik dan Abiotik
Tahap I : Penyajian data dan identifikasi konsep
 Guru menyampaikan bahwasanya kelas akan mempelajari sumber daya alam
berdasarkan wujudnya
 Guru memberikan beberapa contoh
Misalnya:
 Ayam  Air  Jamur
 Sayur  Cahaya  Pohon
 Tanah  Emas  Nyamuk
 Batu  Minyak bumi  Bakteri
 Buah  Gas  Udara
 Guru melabeli beberapa contoh dalam positif (yes) dan negatif (no)
Yes No
Ayam Tanah
Buah Gas
… …
… …
… …
… …
 Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir dan membandingkan sifat sifat yang
ada diantara negative dan positif, sehingga muncul sebuah hipotesis.
Tahap II : Pengujian pencapaian konsep
 Guru member siswa kesempatan untuk mengidentifikasi contoh tambahan yang
belum dilabeli dengan tanda ya dan tidak secara bergantian
Yes No
Ayam Tanah
Buah Gas
sayur Cahaya
Pohon Tanah
Nyamuk Batu
Bakteri Gas
Air
Udara
Minyak bumi
BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 6
 Guru menegaskan hipotesis siswa
Tahap III : Analisis strategi berpikir
 Siswa mengungkapkan alasan bagaimana proses mereka mendapatkan sebuah
konsep secara bergantian
 Siswa bekerja dalam kelompok kelompok kecil untuk mendiskusikan hipotesis
hipotesis mereka dan menyesuaikannya dengan sifat/ciri ciri contoh contoh yang
sudah di labeli.
 Siswa mengutarakan pendapat kelompok secara bergantian
 Guru memberikan penguatan tentang materi. Bahwasanya sumber daya alam
berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu=
- Sumber daya alam biotik adalah sumberdaya alam yang dapat tumbuh dan
berkembang biak seperti dalam wujud pertanian dan peternakan, yaitu:
tumbuhan dan hewan.
- Sumberdaya fisik abiotik adalah sumberdaya alam yang terbentuk secara
alamiah membutuhkan waktu yang cukup lama seperti perwujdanya dalam
bentuk barang tambang dan sumber mineral.

More Related Content

What's hot

Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaluqmanabdulaziz
 
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docFadhilahHaswenova1
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneAbdul Rais P
 
RPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESRPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESMAFIA '11
 
kajian-tindakan-matematik
kajian-tindakan-matematikkajian-tindakan-matematik
kajian-tindakan-matematikYee Chin
 
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Soal Universitas Terbuka
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Cak guru
 
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013ajeng karina
 
Model pengajaran personal
Model pengajaran personalModel pengajaran personal
Model pengajaran personalNoviana Ulfa
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerAisyah Turidho
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar brunerSri Sukmawati
 
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Guruku
 

What's hot (20)

Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematika
 
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.docRPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
RPP Merdeka Belajar FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS.doc
 
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
Alat penilaian kemampuan guru (apkg 1 dan 2)
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
 
RPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDESRPP HUKUM ARCHIMEDES
RPP HUKUM ARCHIMEDES
 
Rph fizik( inertia)
Rph fizik( inertia)Rph fizik( inertia)
Rph fizik( inertia)
 
kajian-tindakan-matematik
kajian-tindakan-matematikkajian-tindakan-matematik
kajian-tindakan-matematik
 
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
Laporan Praktek IPA Biologi - UT PGSD Praktikum IPA di SD PDGK4107
 
Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN  KURIKULUM, 2013
RPP FISIKA X BESARAN DAN SATUAN KURIKULUM, 2013
 
Model pengajaran personal
Model pengajaran personalModel pengajaran personal
Model pengajaran personal
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
 
Rpp 1
Rpp 1Rpp 1
Rpp 1
 
Teori belajar bruner
Teori belajar brunerTeori belajar bruner
Teori belajar bruner
 
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Koset
KosetKoset
Koset
 
Contoh rpp inkuiri
Contoh rpp inkuiriContoh rpp inkuiri
Contoh rpp inkuiri
 

Viewers also liked

Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaranafiq ikhwan
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaranKamal Khalid
 
3 slaid penyusunan awal
3 slaid penyusunan awal3 slaid penyusunan awal
3 slaid penyusunan awalmabs19
 
Bruner’s Concept Attainment Model
Bruner’s Concept Attainment ModelBruner’s Concept Attainment Model
Bruner’s Concept Attainment ModelSahin Mondal
 
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)AndhinaFitrianitaPutri
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2一世 一生
 
Teori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranTeori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranArfa Aziz
 
Picture Word Inductive Model (PWIM)
Picture Word Inductive Model (PWIM)Picture Word Inductive Model (PWIM)
Picture Word Inductive Model (PWIM)sfredericks
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaranEyzan Rashid
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2一世 一生
 
Kaedah main peranan
Kaedah main perananKaedah main peranan
Kaedah main perananANiS ADiBaH
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajarannik_ruslawati
 
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)Noorezayu Mohd Said
 
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)Eliza Mohd Salleh
 
Masalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsMasalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsZalizan- Ismail
 
Pendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanPendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanAYU_TEMPOYAK
 
Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Farish Farisha
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teachingAileen Asim
 

Viewers also liked (20)

Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaran
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaran
 
3 slaid penyusunan awal
3 slaid penyusunan awal3 slaid penyusunan awal
3 slaid penyusunan awal
 
Bruner’s Concept Attainment Model
Bruner’s Concept Attainment ModelBruner’s Concept Attainment Model
Bruner’s Concept Attainment Model
 
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
Models Of Teaching (Penghafalan/Memorization)
 
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2Unit 8  Modul 1  Advance  Organizer V2
Unit 8 Modul 1 Advance Organizer V2
 
Teori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaranTeori proses pembelajaran
Teori proses pembelajaran
 
Picture Word Inductive Model (PWIM)
Picture Word Inductive Model (PWIM)Picture Word Inductive Model (PWIM)
Picture Word Inductive Model (PWIM)
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2Unit 10  Modul 1  Pendekatan  Inkuiri V2
Unit 10 Modul 1 Pendekatan Inkuiri V2
 
Kaedah main peranan
Kaedah main perananKaedah main peranan
Kaedah main peranan
 
Model model pengajaran
Model model pengajaranModel model pengajaran
Model model pengajaran
 
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)
Teori pembelajaran sosial (EDU 3103)
 
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
IBSE (Pembelajaran Sains Secara Inkuiri)
 
Masalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sainsMasalah pembelajaran sains
Masalah pembelajaran sains
 
Pendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuanPendekatan inkuiri penemuan
Pendekatan inkuiri penemuan
 
Teori pembelajaran
Teori pembelajaranTeori pembelajaran
Teori pembelajaran
 
Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21Pembelajaran Abad Ke-21
Pembelajaran Abad Ke-21
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teaching
 
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
 

Similar to Concept attainment

Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningAndi Rafiah S
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 EKusdian
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 EKusdian
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...safitkafit
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningnurafnisinaga
 
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriIzny Atikah
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...okvita siregar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningmirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningAndi Johar
 

Similar to Concept attainment (20)

Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
Uas ipa
Uas ipaUas ipa
Uas ipa
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 E
 
Modul 2 ipa
Modul 2 ipaModul 2 ipa
Modul 2 ipa
 
Model 5 E
Model 5 EModel 5 E
Model 5 E
 
KELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdfKELOMPOK 1.pdf
KELOMPOK 1.pdf
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
 
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiriStrategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
Strategi pengajaran sains kanak kanak secara inkuiri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...
Model problem based learning and inquiry Okvita Siregar STIKES BINA PERMATA M...
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 

More from EDUCATIONAL TECHNOLOGY (20)

Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3Adobe Photoshop Cs3
Adobe Photoshop Cs3
 
Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9Materi tik kelas 9
Materi tik kelas 9
 
Kamus istilah komputer
Kamus istilah komputerKamus istilah komputer
Kamus istilah komputer
 
Bahan ajar TIK
Bahan ajar TIKBahan ajar TIK
Bahan ajar TIK
 
Artikel henry
Artikel henryArtikel henry
Artikel henry
 
Artikel paulina jd
Artikel paulina jdArtikel paulina jd
Artikel paulina jd
 
Kumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibranKumpulan karya kahlil gibran
Kumpulan karya kahlil gibran
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Pengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan OrganisasiPengambilan keputusan Organisasi
Pengambilan keputusan Organisasi
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
Manajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasiManajemen konflik organisasi
Manajemen konflik organisasi
 
Manajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasiManajemen kesekretariatan organisasi
Manajemen kesekretariatan organisasi
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Manajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasiManajemen & administrasi organisasi
Manajemen & administrasi organisasi
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasionalKepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku  organisasiKepemimpinan dan perilaku  organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Concept attainment

  • 1. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 1 MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT : THE BASIC OF THINKING Initiators : Jerome Bruner https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/ PENDAHULUAN Model Pecapaian Konsep (Concept Attainment Model) dikembangkan dari penelitian Jerome Bruner, Jacqueline Goodnow, dan George Austin. Penelitian mereka, yang berjudul A Study of Thinking (Studi Mengenai Pemikiran) menyimpulkan riset bertahun-tahun dalam sebuah proses bagaimana manusia memahami konsep-konsep. Terdapat tiga variasi atau model mengenai pemahaman konsep yang telah disusun dari penelitian Bruner dkk yaitu reception, selection, dan unorganized material. Masing-masing memiliki set aktifitas yang berbeda (Syntax), namun semuanya dibangun dari dasar konseptual yang umum. Namun konsentrasi makalah ini adalah pada the reception models of concept attainment. A. THEORY OF CONCEPT Pembelajaran concept attainment menggunakan istilah-istilah seperti contoh (examples) dan attribute (sifat/ciri), kedua istilah tersebut bertujuan untuk menguraikan aktivitas katagori dan pencapaian konsep. Bruner memandang setiap konsep memiliki lima elemen yaitu : 1) Name => istilah yang diberikan pada sebuah kategori 2) Example (positive and negative) => contoh merupakan bagian kecil dari beberapa perangkat data, yang memiliki satu atau beberapa karakteristik yg berbeda satu sama lain. Dengan membedakan contoh yang positif dan negatif maka siswa akan mempelajari tentang suatu konsep. 3) Attribute (essential and nonessential) 4) Attribute value Elemen ke tiga dan keempat adalah Attribute dan Attribute value. Attribute adalah sifat umum/karakteristik yang bisa menempatkan contoh contoh pada tempat yang sama (pada golongan positif atau negatif). 5) Rule => definisi atau pernyataan menetapkan atribut penting dari sebuah konsep B. SYNTAX a) The Reception Oriented Model Pada fase I, guru mempresentasikan data kepada siswa. Setiap unit data contoh dan non-contoh setiap konsep dipisahkan. Unit-unit dipresentasikan dengan cara berpasangan. Data dapat berupa peristiwa, masyarakat, objek, ceritera, gambar atau unit lain yang dapat dibedakan. Pembelajar (siswa) diberi informasi bahwa semua contoh positif biasanya memiliki satu ide. Tugas siswa adalah mengembangkan suatu hipothesis tentang hakekat konsep. Contoh-contoh dipaparkan dan disusun serta diberi nama dengan kata “yes” atau “no”. Siswa bertanya untuk membandingkan dan menjastifikasi atribut tentang perbedaan contoh-contoh. Akhirnya, siswa ditanya tentang nama konsep-konsepnya dan menyataka aturan yang telah dibuatnya atau mendefinisikan konsepnya menurut attribute essensialnya
  • 2. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 2 Pada fase II, siswa menguji pencapaian tentang konsepnya, pertama dengan cara mengidentifikasi secara benar contoh-contoh tambahan yang belum diberi nama dan kemudian membangkitkan contoh-contohnya sendiri. Setelah itu, guru (dan siswa) mengkonfirmasikan keaslian hipothesisnya, merevisi pilihan konsep atau attribute yang dibutuhkannya. Pada fase III, siswa mulai menganalisis strategi konsep-konsep yang telah tercapai. Siswa disarankan mengkonstruk konsepnya. Siswa dapat menjelaskan pola-polanya, apakah siswa berfokus pada atribut atau konsep, apakah mereka melakukan satu kali atau beberapa kali, dan apa yang terjadi apabila hipothesisnya tidak terkonfirmasi. Mereka melakukan suatu perubahan strategi? Secara bertahap, mereka dapat membandingkan keefektifan dari perbedaan strateginya. Tahap I Penyajian data dan identifikasi konsep  Guru menyajikan contoh yang telah dilabeli  Siswa membandingkan sifat/ciri dalam contoh positif dan contoh negative  Siswa membuat dan mengetes hipotesis  Siswa menegaskan definisi berdasarkan sifat utama Tahap II Pengujian pencapaian konsep  Siswa mengidentifikasi contoh tambahan yang tidak dilabeli dengan tanda ya dan tidak  Guru menegaskan hipotesis, nama konsep, dan menyatakan kembali definisi sesuai dengan ciri ciri utama  Siswa membuat contoh Tahap III Analisis strategi berpikir  Siswa mengungkapkan pemikirannya  Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri ciri konsep  Siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis Syntax of The Reception Oriented Model of concept attaintment b) The Selection Oriented Model Perbedaan utama antara reception dan selection model concept attainment adalah ketika melabeli dan mengurutkan contoh contoh. Pada selection model, contoh tidak dilabeli sampai siswa bertanya apakan yang dimksud dengan „Yes‟ dan „No‟. Disamping itu pada model ini siswa dapat bertanya tentang contoh-contoh mereka sendiri untuk mencapai konsep tersebut. Siswa juga dapat mengontrol urutan contoh dengan memilih salah satu dari contoh untuk menemukan kata kuncinya (konsep). Tahap I Penyajian data dan identifikasi konsep  Guru menyajikan contoh yang belum dilabeli  Siswa menanyakan apakah contoh yang dipilihnya termasuk kategori positif  Siswa membuat dan mengetes hipotesis Tahap II Pengujian pencapaian konsep  Siswa mengidentifikasi contoh tambahan yang tidak dilabeli  Siswa membuat contoh  Guru menegaskan hipotesis, nama konsep, dan menyatakan kembali definisi sesuai dengan ciri ciri utama Tahap III Analisis strategi berpikir  Siswa mengungkapkan pemikirannya  Siswa mendiskusikan hipotesis dan ciri ciri konsep  Siswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis Syntax of The Selection Oriented Model of concept attaintment
  • 3. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 3 C. SISTEM SOSIAL Sebelum guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran concept attainment, guru memilih konsep, menyeleksi dan mengorganisir materi ajar ke dalam contoh positif dan contoh negatif, serta merangkaikan contoh-contoh. Umumnya materi pelajaran, terutama buku-buku teksbook tidak didesain untuk pembelajaran konsep. D. PPRINCIPLES OF REACTION (Peran Guru) Selama pembelajaran berlangsung, guru mendukung hipothesis siswa, apapun bentuk hipotesis siswa itu, dan menciptakan dialog yang kondusif untuk menguji hipothesis siswa, walaupun hipotesis siswa tersebut berlawanan dengan hipothesis siswa lainnya. Pada fase akhir dari model pembelajaran concept attainment ini, guru harus mampu merubah perhatian siswa pada analisis konsep dan strategi berpikirnya, E. SISTEM PENDUKUNG Dalam pelajaran concept attainment membutuhkan contoh contoh dalam kategori positif dan negatif. Yang harus ditekankan ialah bahwa tugas siswa dalam penemuan konsep bukan menemukan atau membuat konsep baru namun mendapai atau mendapatkan konsep yang sebelumnya telah dipilih oleh guru. Oleh karena itu, sumber data yang dibutuhkan harus diketahui terlebih dahulu dan attribute-nya dapat dilihat. Apabila siswa diberikan contoh-contoh, maka siswa tersebut menguraikan karakteristik dari contoh-contoh itu (atribut), dan kemudian menyimpan di dalam otaknya. F. DAMPAK INSTRUKSIONAL DAPAK PENGIRING
  • 4. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 4 PEMBAHASAN Penggunaan model pembelajaran concept attainment diawali dengan pemberian contoh-contoh aplikasi konsep yang akan diajarkan yaitu contoh positif (yes) dan negatif (no), kemudian dengan mengamati contoh-contoh yang telah diberikan siswa menemukan sifat/ciri (attribute) yang nantinya akan dipakai siswa untuk menggolongkan contoh tersebut, apakah itu masuk pada golongan positif atau golongan negatif. Dari penggolongan tersebut siswa akan menemukan / mendapatkan suatu konsep. Hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan model pembelajaran ini adalah pemilihan contoh yang tepat untuk konsep yang diajarkan, yaitu contoh tentang hal-hal yang akrab dengan siswa. Pada prinsipnya, model pembelajaran concept attainment adalah suatu strategi mengajar yang menggunakan data untuk mengajarkan konsep kepada siswa, dimana guru mengawali pengajaran dengan cara menyajikan data atau contoh. Oleh karena itu, jika contoh contoh yang diberikan tidak tepat maka akan mempersulit pencapaian konsep atau bahkan akan terjadi kesalahan konsep. Model concept attainment ini bisa di terapkan pada siswa di seluruh tingkatan umur dan tingkatan kelas. Dan model ini merupakan perangkat evaluasi yang baik ketika guru ingin mengetahui sejauh mana siswa mampu menguasai gagasan – gagasan penting yang sedang diajarkan. Model ini juga cepat memberikan pemahaman siswa tentang sebuah materi serta memperkuat pengetahuan pengetahuan mereka sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Joyce, B. & Weil, M. 1980. Models of Teaching (2nd ). USA: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B. dkk. 2009. Models of Teaching (Edisi kedelapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar:
  • 5. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 5 APLIKASI MODEL CONCEPT ATTAINMENT Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : IV / 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi : Sumber Daya Alam Biotik dan Abiotik Tahap I : Penyajian data dan identifikasi konsep  Guru menyampaikan bahwasanya kelas akan mempelajari sumber daya alam berdasarkan wujudnya  Guru memberikan beberapa contoh Misalnya:  Ayam  Air  Jamur  Sayur  Cahaya  Pohon  Tanah  Emas  Nyamuk  Batu  Minyak bumi  Bakteri  Buah  Gas  Udara  Guru melabeli beberapa contoh dalam positif (yes) dan negatif (no) Yes No Ayam Tanah Buah Gas … … … … … … … …  Guru memberi kesempatan siswa untuk berfikir dan membandingkan sifat sifat yang ada diantara negative dan positif, sehingga muncul sebuah hipotesis. Tahap II : Pengujian pencapaian konsep  Guru member siswa kesempatan untuk mengidentifikasi contoh tambahan yang belum dilabeli dengan tanda ya dan tidak secara bergantian Yes No Ayam Tanah Buah Gas sayur Cahaya Pohon Tanah Nyamuk Batu Bakteri Gas Air Udara Minyak bumi
  • 6. BAHRUR ROSYIDI | CONCEPT ATTAINMENT 6  Guru menegaskan hipotesis siswa Tahap III : Analisis strategi berpikir  Siswa mengungkapkan alasan bagaimana proses mereka mendapatkan sebuah konsep secara bergantian  Siswa bekerja dalam kelompok kelompok kecil untuk mendiskusikan hipotesis hipotesis mereka dan menyesuaikannya dengan sifat/ciri ciri contoh contoh yang sudah di labeli.  Siswa mengutarakan pendapat kelompok secara bergantian  Guru memberikan penguatan tentang materi. Bahwasanya sumber daya alam berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu= - Sumber daya alam biotik adalah sumberdaya alam yang dapat tumbuh dan berkembang biak seperti dalam wujud pertanian dan peternakan, yaitu: tumbuhan dan hewan. - Sumberdaya fisik abiotik adalah sumberdaya alam yang terbentuk secara alamiah membutuhkan waktu yang cukup lama seperti perwujdanya dalam bentuk barang tambang dan sumber mineral.