SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
PASAR FAKTOR PRODUKSI :
TENAGA KERJA DANTANAH
BAB 12
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 2
KELOMPOK 3
Arief Alvierri Doda 1706618013
Aulia Darmawan 1706618055
Salsabila Dara Aulia 1706618009
Salwa Hafiza 1706618062
Tubagus M. Resky A. 1706618037
Willy Numberi 1706618066
Yusnia Rahmah Afianti 1706618045
S1 AKUNTANSI A 2018
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 3
Pasar Faktor
Produksi : Tenaga
Kerja dan Tanah
Konsep – konsep Dasar
Faktor Produksi Sebagai
Permintaan Turunan
(Derived Demand)
Faktor Produksi Subtitusi
dan Komplemen
(Substitutable and
Complement Input)
Hukum Pertambahan
Hasil yang Makin
Menurun (Law of
Diminishing Return)
Efek Substitusi dan Efek
Output (Substitution and
Output Effect)
Faktor – faktor
Penentu Permintaan
Terhadap Faktor
Produksi (Input
Demand Factors)
Harga Faktor Produksi
Permintaan terhadap
Output
Permintaan terhadap
Faktor Produksi Lain
Harga Faktor Produksi
yang Lain
Kemajuan Teknologi
Penawaran Faktor
Produksi
Pasar Tenaga Kerja
Berstruktur Persaingan
Sempurna (Perfect
Competitiom Labour
Market)
Permintaan Tenaga
Kerja dalam Model Satu
Faktor Produksi Variabel
(One Variable Input
Model)
Permintaan Tenaga
Kerja dalam Model
Beberapa Faktor
Produksi Variabel
(Multti variables Input
Models)
Pasar Tenaga Kerja
Berstruktur Monopoli
(Monopoly Labour
Market)
Monoposoni
(Monopsony)
Monopoli Bilateral
(Bilateral Monopoly)
Pasar Tanah
(Land Market)
BAB 12
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 4
1. Konsep-konsep Dasar
A. Faktor Produksi
Sebagai Permintaan
Turunan (Derived
Demand)
B. Faktor Produksi
Subtitusi dan
Komplemen
(Substitutable and
Complement Input)
C. Hukum
Pertambahan Hasil
yang Makin Menurun
(Law of Diminishing
Return)
D. Efek Substitusi dan
Efek Output
(Substitution and Output
Effect)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 5
Permintaan terhadap suatu barang sangat tergantung pada permintaan
barang lain.
A. FAKTOR PRODUKSI SEBAGAI PERMINTAAN
TURUNAN (DERIVED DEMAND)
1. KONSEP-KONSEP DASAR
B. FAKTOR PRODUKSI SUBTITUSI DAN KOMPLEMEN
(SUBSTITUTABLE AND COMPLEMENT INPUT)
Hubungan antar faktor produksi terbagi dua, yaitu:
 Subtitusi : penambahan penggunaan faktor produksi dapat mengurangi
faktor produksi lain
 Komplemen: penambahan faktor produsi dapat menambah faktor
produksi lain
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 6
Penambahan penggunaan faktor produksi pada awalnya dapat memberikan
penambahan hasil yang besar namun makin lama tingkat pertambahan hasil
makin menurun.
C. HUKUM PERTAMBAHAN HASILYANG MAKIN
MENURUN (LAW OF DIMINISHING RETURN)
1. KONSEP-KONSEP DASAR
D. EFEK SUBSTITUSI DAN EFEK OUTPUT (SUBSTITUTION
AND OUTPUT EFFECT)
Terdapat dua analisis terhadap efek faktor produksi, yaitu:
 Subtitusi : Mengganti faktor produksi supaya tingkat output (produknya) tetap sama
 Output : Meningkatkan skala produksi untuk menambah tingkat output
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 7
2. FAKTOR-FAKTOR PENENTU
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR
PRODUKSI (INPUT DEMAND FACTORS)
A.
• Harga Faktor Produksi
B.
• Permintaan terhadap Output
C.
• Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
D.
• Harga Faktor Produksi yang Lain
E.
• Kemajuan Teknologi
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 8
A. • Harga Faktor Produksi
Harga faktor produksi yaitu upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa
untuk barang modal dan tanah.
B. • Permintaan terhadap Output
Makin besar skala produksi, makin besar permintaan terhadap input. Kecuali
input tersebut bersifat inferior.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 9
C. • Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
Permintaan terhadap faktor produksi subtitutif (mesin) meningkat, maka
permintaan terhadap tenaga kerja menurun. Bila keduanya mempunyai hubungan
komplemen keduanya akan meningkat bersamaan.
D. • Harga Faktor Produksi yang Lain
Permintaan terhadap suatu produksi akan meningkat, bila harga faktor produksi
subtitusinya makin mahal.
E. • Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang mendua terhadap permintaan faktor produksi.
Dalam arti kemajuan teknologi dapat menambah atau mengurangi permintaan terhadap
faktor produksi.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 10
3. PENAWARAN FAKTOR
PRODUKSI
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 11
• Penawaran tanah bersifat inelastis sempurna, karena jumlah tanah
terbatas
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 12
• Penawaran tenaga kerja adalah total jumlah keinginan kerja (jam
kerja) yang diberikan oleh seluruh individu yang ingin bekerja
(angkatan kerja) yang ada dalam pasar
• Opportunity cost dari bekerja adalah kehilangan waktu untuk
tidak bekerja (leisure time) . Sebaliknya , opportunity cost dari
tidak bekerja adalah kehilangan pendapatan
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 13
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
0 5 10 15 20 25 30
Upah(ribu)
Jumlah jam kerja per minggu
Kurva Penawaran Tenaga Kerja (Backward Bending Labour Supply Curve)
Diagram 12.1.A
Kurva MP dan MRPTenaga Kerja (MRPL)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 14
0
5
10
15
20
25
0 5 10 15 20 25 30
Penawaran Tenaga Kerja Individu
A
B
C
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Kurva Penawaran Total Tenaga Kerja
Diagram 12.1.B
Kurva Penawaran Tenaga Kerja Individu dan Pasar
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 15
• Dalam masyarakat miskin , kurva penawaran tenaga kerja dapat bersudut
kemiringan negative. Jika upah makin rendah , penawaran tenaga kerja
semakin meningkat.
Diagram 12.2
Kurva Penawaran Tenaga Kerja Keluarga Miskin
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 16
4. PASAR TENAGA KERJA BERSTUKRUR
PERSAINGAN SEMPURNA (PERFECT
COMPETITION LABOUR MAKER)
A. PermintaanTenaga Kerja
dalam Model Satu Faktor
ProduksiVariabel (OneVariable
Input Model)
B. PermintaanTenaga Kerja
dalam Model Beberapa
Faktor ProduksiVariabel
(Multi variables Input Models)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 17
A. Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Satu Faktor ProduksiVariabel (One
Variable Input Model)
Pembeli dan penjual jasa tenaga kerja tidak dapat memengaruhi harga. pasar
 Diasumsikan bahwa dalam proses produksi, hanya tenaga kerja yang
dapat diubah jumlah penggunaannya atau bersifat variabel
 Keputusan perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja berdasarkan
kesamaan MC Labour dan MR Labour
MRPL (marginal revenue product of labour)
MRPL = MP x P
Rumus: Ket:
MP = Marginal Product
P = Harga Jual
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 18
Diagram 12.3
Kurva MP dan MRPTenaga Kerja (MRPL)
MP (Unit Output)
Tenaga Kerja0
MP
MRPL (Rupiah)
Tenaga Kerja
MRPL (=MPxP)
0
Kurva MP
Dikali harga jual (P)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 19
Diagram 12.4
Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Sebagai Faktor ProduksiVariabel
Upah (W)
Tenaga Kerja0
MRPL 1
W*
W1
W2
MRPL 2
Pergeseran Kurva
Permintaan
Pergerakan
sepanjang Kurva
Permintaan
I1 I* I3
SL
(a) Permintaan Tenaga
Kerja Perusahaan
D1
D2
Pergerakan
sepanjang
Kurva
Permintaan
Pergeseran
Kurva
Permintaan
0
(b) PermintaanTenaga
Kerja Industri
Tenaga Kerja
Upah (W)
12.4.a. Perusahaan akan mencapai
keseimbangan bila MRPL sama
dengan upah tenaga kerja.
12.4.b Jika yang berubah adalh
faktor bukan harga (permintaan
terhadap output berubah), kurva
akan bergeser (shifting) ke kanan
atau ke kiri bila permintaan
terhadap output bertambah atau
berkurang.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 20
B.
Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Beberapa Faktor ProduksiVariabel
(Multi variables Input Models)
Penambahan penggunaan tenaga kerja dapat diimbangi dengan penambahan
faktor produksi lainnya (mesin).
L2L1
Upah (W)
Tenaga Kerja0
DL1
W2
W1
SL1
SL2
Diagram 12.5
Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Jika Tenaga Kerja dan Barang ModalVariabel
I3I1
Upah (W)
Tenaga Kerja0
DL
W2
W1
I2
MRPL2
A
B C
MRPL1
(a)
Keseimbangan Pasar
(b)
Keseimbangan Perusahaan
12.5 a Kondisi awal keseimbangan
pasar tenaga kerja, dimana total
kesempatan kerja adalah L1 pada
tingkat upah keseimbanganW1.
12.5.b (titik A) dimana jumlah
tenaga kerja yang digunakan L1.
MRPL1 adalah MRP dengan jumlah
barang modal (mesin) L1
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 21
5. PASARTENAGA KERJA
BERSTRUKTUR MONOPOLI
(MONOPOLISTIC LABOUR MARKET)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 22
Dengan daya monopoli serikat pekerja dapat menentukan beberapa tingkat
upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Diagram 12.6
Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 23
6. Monopsoni (Monopsony)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 24
 Monoposoni (monopsony) adalah suatu keadaan di mana dalam pasar produksi (tenaga
kerja) hanya ada satu pembeli (single buyer).
 Karena posisinya sebagai pembeli tunggal, monoposonis (pemilik daya monoposoni)
mempunyai kemampuan menentukan upah.
 Bila perusahaan bergerak dalam pasar faktor produksi persaingan sempurna,
keseimbangan perusahaan tercapai pada saat :
 Karena posisi perusahaan adalah penerima harga, maka keseimbangan perusahaan yang
bergerak dalam pasar persaingan sempurna tercapai bila:
MRPL = DL = W
MRPL = W = ME = AE
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 25
Jika perusahaan mempunyai daya monopsoni,
untuk mencapai kondisi keseimbangan, maka :
W < ME
Maka pengeluaran total (total expenditure atauTE) :
TE = W . X
W = f(x)
Jika fungsi penawaran tenaga kerja :
Untuk menambah satu tenaga kerja, maka biaya
marjinalnya :
ME =
𝝏𝑻𝑬
𝝏𝑿
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 26
Keseimbangan monopsonis akan tercapai bila (pada diagram) :
ME = MRPL
 Selisih antara ME dan Wp pada tingkat keseimbangan merupakan eksploitasi
monopsoni (monopsony exploitation) dalam upaya mencapai laba maksimum.
 Makin inelastis kurva penawaran, makin besar kemampuan monopsoni
melakukan eksploitasi (jarak ME – Wp makin besar).
 Eksploitasi monopsoni merupakan biaya sosial yang harus ditanggung
masyarakat bila pasar tenaga kerja berstruktur monopsoni.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 27
Diagram 12.7
Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopsoni
Upah (W)
Tenaga Kerja0
ME
SL = AE
SL = MRPL
Wh
Wp
Wm
Lm Lp
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 28
7. MONOPOLI BILATERAL
(BILATERAL MONOPOLY)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 29
 Kondisi monopoli bilateral (bilateral monopoly) terjadi bila pekerja memiliki daya
monopoli, sementara perusahaan memiliki daya monopsoni.
 Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat
pekerja dan perusahaan.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 30
Diagram 12.8
Monop0li Bilateral
Upah (W)
Tenaga Kerja0
ME
SL = AE
MR
Wh
Wp
Ws
Lm Lp
DL = MRPL
Ls
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 31
8. PASARTANAH (LAND MARKET)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 32
PASARTANAH (AND MARKET)
David Richardo adalah ekonomi pertama yang membahas
mekanisme Penentuan harga sewa tanah untuk pertanian dan
juga harga sewa tanah sangat di tentukan oleh tingkat
produktivitas tanah produktif(subur) harga sewa tanah makin
mahal.Adapun model penentuan sewa tanah berikut ini.
A.
• Model Sewa Tanah Rchardo
(Richardian Model)
B.
• Kontekstualisasi Model
Richardo
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 33
A. Model Sewa Tanah Richardo (Richardian Model)
Asumsi:
1. Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibagi
menjadi tiga kelas yaitu, kelas subur, sedang, dan tidak
subur.
2. Jumlah tanah yang subur lebih sedikit dari tanah yang
sedang, jumlah tanah yang paling banyak adalah tanah
yang tidak subur.
David Ricardo (Klasik): sewa tanah dibayar karena adanya
perbedaan kesuburan tanah.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 34
Diagram 12.9
Penafsiran Teori Richardo Tentang SewaTanah Dalam Analisis Teori Keseimbangan Produsen
(a)
Tanah subur menimbulkan biaya
produksi rendah
Kuantitas0
Rp
P
A
Laba Super Normal
MC
AC
P
Q*
B
C
Diagram 12.9 menunjukkan bahwa tanah
yang paling subur mempunyai struktur
biaya yang paling murah (Diagram
12.9.a), sehingga dapat menghasilkan
keuntungan bagi penyewanya.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 35
Diagram 12.9
Penafsiran Teori Richardo Tentang SewaTanah Dalam AnalisisTeori Keseimbangan Produsen
(b)
Tanah kesuburan sedang
Kuantitas0
Rp
P
A
Laba Super
Normal
MC
AC
P
Q*
B
C
Kuantitas0
Rp
P
A
Kerugian
MC AC
P
Q*
B
C
(c)
Tanah tidak subur menimbulkan
biaya produksi tinggi
Tanah yang tidak subur akan
menurunkan laba, bahkan merugikan
penyewa (Diagram 12.9.b dan 12.9.c).
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 36
Diagram 12.10
Penafsiran Teori SewaTanah Richardo Dalam Analisis Pasar Faktor Produksi
Tanah0
P
R1
S1
MRP1
(a)
Tanah subur
(b)
Tanah kesuburan sedang
R2
S2
MRP2
Tanah0
P
R3
S3
MRP3
Tanah0
P
(c)
Tanah tidak subur
Karena penawaran tanah terbatas
(inelastic sempurna), maka penentuan
tingkat sewa tanah berdasarkan
kesuburan tanah. Secara matematis
dapat dikatakan S = MRP tanah.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 37
B. Kontekstualisasi Model Richardo
Tanah0
P
R2
S tanah
MRP1
R1
MRP2
12.11 menunjukkan bila produktivitas tanah
meningkat (MRP1 --- MRP2) , harga sewa
meningkat dari R1 ke R2
Diagram 12.11
Perubahan Harga SewaTanah Karena Perubahan MRP (Demand Determined Prices)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 38
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasrobbiatul Adawiyah
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarMuhamad Fierza Hazmi
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Yasri Purwani II
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Jogo Hera
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKstephaniejessey
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theoryOpissen Yudisyus
 

What's hot (20)

Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uasPasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
Pasar persaingan sempurna, ekonomi mikro,uas
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Arus lingkaran kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIKPengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
Pengantar ekonomi PERUSAHAAN MONOPOLISTIK
 
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopolipengantar ekonomi mikro pasar monopoli
pengantar ekonomi mikro pasar monopoli
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 

Similar to Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)

Similar to Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti) (19)

Harga Faktor Produksi
Harga Faktor ProduksiHarga Faktor Produksi
Harga Faktor Produksi
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Kuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasarKuliah pie 06 xi-pasar
Kuliah pie 06 xi-pasar
 
Bab 6 pps
Bab 6 ppsBab 6 pps
Bab 6 pps
 
Chapter 6. production
Chapter 6. productionChapter 6. production
Chapter 6. production
 
Chap03.en.id
Chap03.en.idChap03.en.id
Chap03.en.id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap03.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap03.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)Chap03.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
Chap03.en.id (salinan berkonflik nuraini puji rahayu 2015 11-02)
 
Permintaan Perusahaan Akan Faktor-Faktor Produksi
Permintaan Perusahaan Akan Faktor-Faktor ProduksiPermintaan Perusahaan Akan Faktor-Faktor Produksi
Permintaan Perusahaan Akan Faktor-Faktor Produksi
 
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptxMakro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
Makro-Ekonomi-Pertemuan-1.pptx
 
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.pptPENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA.ppt
 
Materi teori produksi
Materi teori produksiMateri teori produksi
Materi teori produksi
 
Pertemuan 5 teori produksi dalam islam
Pertemuan 5 teori produksi dalam islamPertemuan 5 teori produksi dalam islam
Pertemuan 5 teori produksi dalam islam
 
TEORI PRODUKSI
TEORI PRODUKSITEORI PRODUKSI
TEORI PRODUKSI
 
PASAR
PASARPASAR
PASAR
 
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )pengenalan ekonomi ( sem 1 )
pengenalan ekonomi ( sem 1 )
 
SOAL OSK 2017.doc
SOAL OSK 2017.docSOAL OSK 2017.doc
SOAL OSK 2017.doc
 
Diagrm ars lingk ek
Diagrm ars lingk ekDiagrm ars lingk ek
Diagrm ars lingk ek
 
1. osk2017 ekonomi
1. osk2017 ekonomi1. osk2017 ekonomi
1. osk2017 ekonomi
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Pasar Faktor Produksi:Tenaga Kerja dan Tanah (Yusnia Rahmah Afianti)

  • 1. PASAR FAKTOR PRODUKSI : TENAGA KERJA DANTANAH BAB 12
  • 2. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 2 KELOMPOK 3 Arief Alvierri Doda 1706618013 Aulia Darmawan 1706618055 Salsabila Dara Aulia 1706618009 Salwa Hafiza 1706618062 Tubagus M. Resky A. 1706618037 Willy Numberi 1706618066 Yusnia Rahmah Afianti 1706618045 S1 AKUNTANSI A 2018
  • 3. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 3 Pasar Faktor Produksi : Tenaga Kerja dan Tanah Konsep – konsep Dasar Faktor Produksi Sebagai Permintaan Turunan (Derived Demand) Faktor Produksi Subtitusi dan Komplemen (Substitutable and Complement Input) Hukum Pertambahan Hasil yang Makin Menurun (Law of Diminishing Return) Efek Substitusi dan Efek Output (Substitution and Output Effect) Faktor – faktor Penentu Permintaan Terhadap Faktor Produksi (Input Demand Factors) Harga Faktor Produksi Permintaan terhadap Output Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain Harga Faktor Produksi yang Lain Kemajuan Teknologi Penawaran Faktor Produksi Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Persaingan Sempurna (Perfect Competitiom Labour Market) Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Satu Faktor Produksi Variabel (One Variable Input Model) Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Beberapa Faktor Produksi Variabel (Multti variables Input Models) Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli (Monopoly Labour Market) Monoposoni (Monopsony) Monopoli Bilateral (Bilateral Monopoly) Pasar Tanah (Land Market) BAB 12
  • 4. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 4 1. Konsep-konsep Dasar A. Faktor Produksi Sebagai Permintaan Turunan (Derived Demand) B. Faktor Produksi Subtitusi dan Komplemen (Substitutable and Complement Input) C. Hukum Pertambahan Hasil yang Makin Menurun (Law of Diminishing Return) D. Efek Substitusi dan Efek Output (Substitution and Output Effect)
  • 5. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 5 Permintaan terhadap suatu barang sangat tergantung pada permintaan barang lain. A. FAKTOR PRODUKSI SEBAGAI PERMINTAAN TURUNAN (DERIVED DEMAND) 1. KONSEP-KONSEP DASAR B. FAKTOR PRODUKSI SUBTITUSI DAN KOMPLEMEN (SUBSTITUTABLE AND COMPLEMENT INPUT) Hubungan antar faktor produksi terbagi dua, yaitu:  Subtitusi : penambahan penggunaan faktor produksi dapat mengurangi faktor produksi lain  Komplemen: penambahan faktor produsi dapat menambah faktor produksi lain
  • 6. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 6 Penambahan penggunaan faktor produksi pada awalnya dapat memberikan penambahan hasil yang besar namun makin lama tingkat pertambahan hasil makin menurun. C. HUKUM PERTAMBAHAN HASILYANG MAKIN MENURUN (LAW OF DIMINISHING RETURN) 1. KONSEP-KONSEP DASAR D. EFEK SUBSTITUSI DAN EFEK OUTPUT (SUBSTITUTION AND OUTPUT EFFECT) Terdapat dua analisis terhadap efek faktor produksi, yaitu:  Subtitusi : Mengganti faktor produksi supaya tingkat output (produknya) tetap sama  Output : Meningkatkan skala produksi untuk menambah tingkat output
  • 7. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 7 2. FAKTOR-FAKTOR PENENTU PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI (INPUT DEMAND FACTORS) A. • Harga Faktor Produksi B. • Permintaan terhadap Output C. • Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain D. • Harga Faktor Produksi yang Lain E. • Kemajuan Teknologi
  • 8. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 8 A. • Harga Faktor Produksi Harga faktor produksi yaitu upah dan gaji untuk tenaga kerja atau sewa untuk barang modal dan tanah. B. • Permintaan terhadap Output Makin besar skala produksi, makin besar permintaan terhadap input. Kecuali input tersebut bersifat inferior.
  • 9. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 9 C. • Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain Permintaan terhadap faktor produksi subtitutif (mesin) meningkat, maka permintaan terhadap tenaga kerja menurun. Bila keduanya mempunyai hubungan komplemen keduanya akan meningkat bersamaan. D. • Harga Faktor Produksi yang Lain Permintaan terhadap suatu produksi akan meningkat, bila harga faktor produksi subtitusinya makin mahal. E. • Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang mendua terhadap permintaan faktor produksi. Dalam arti kemajuan teknologi dapat menambah atau mengurangi permintaan terhadap faktor produksi.
  • 10. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 10 3. PENAWARAN FAKTOR PRODUKSI
  • 11. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 11 • Penawaran tanah bersifat inelastis sempurna, karena jumlah tanah terbatas
  • 12. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 12 • Penawaran tenaga kerja adalah total jumlah keinginan kerja (jam kerja) yang diberikan oleh seluruh individu yang ingin bekerja (angkatan kerja) yang ada dalam pasar • Opportunity cost dari bekerja adalah kehilangan waktu untuk tidak bekerja (leisure time) . Sebaliknya , opportunity cost dari tidak bekerja adalah kehilangan pendapatan
  • 13. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 13 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 5 10 15 20 25 30 Upah(ribu) Jumlah jam kerja per minggu Kurva Penawaran Tenaga Kerja (Backward Bending Labour Supply Curve) Diagram 12.1.A Kurva MP dan MRPTenaga Kerja (MRPL)
  • 14. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 14 0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 30 Penawaran Tenaga Kerja Individu A B C 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Kurva Penawaran Total Tenaga Kerja Diagram 12.1.B Kurva Penawaran Tenaga Kerja Individu dan Pasar
  • 15. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 15 • Dalam masyarakat miskin , kurva penawaran tenaga kerja dapat bersudut kemiringan negative. Jika upah makin rendah , penawaran tenaga kerja semakin meningkat. Diagram 12.2 Kurva Penawaran Tenaga Kerja Keluarga Miskin
  • 16. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 16 4. PASAR TENAGA KERJA BERSTUKRUR PERSAINGAN SEMPURNA (PERFECT COMPETITION LABOUR MAKER) A. PermintaanTenaga Kerja dalam Model Satu Faktor ProduksiVariabel (OneVariable Input Model) B. PermintaanTenaga Kerja dalam Model Beberapa Faktor ProduksiVariabel (Multi variables Input Models)
  • 17. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 17 A. Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Satu Faktor ProduksiVariabel (One Variable Input Model) Pembeli dan penjual jasa tenaga kerja tidak dapat memengaruhi harga. pasar  Diasumsikan bahwa dalam proses produksi, hanya tenaga kerja yang dapat diubah jumlah penggunaannya atau bersifat variabel  Keputusan perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja berdasarkan kesamaan MC Labour dan MR Labour MRPL (marginal revenue product of labour) MRPL = MP x P Rumus: Ket: MP = Marginal Product P = Harga Jual
  • 18. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 18 Diagram 12.3 Kurva MP dan MRPTenaga Kerja (MRPL) MP (Unit Output) Tenaga Kerja0 MP MRPL (Rupiah) Tenaga Kerja MRPL (=MPxP) 0 Kurva MP Dikali harga jual (P)
  • 19. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 19 Diagram 12.4 Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Sebagai Faktor ProduksiVariabel Upah (W) Tenaga Kerja0 MRPL 1 W* W1 W2 MRPL 2 Pergeseran Kurva Permintaan Pergerakan sepanjang Kurva Permintaan I1 I* I3 SL (a) Permintaan Tenaga Kerja Perusahaan D1 D2 Pergerakan sepanjang Kurva Permintaan Pergeseran Kurva Permintaan 0 (b) PermintaanTenaga Kerja Industri Tenaga Kerja Upah (W) 12.4.a. Perusahaan akan mencapai keseimbangan bila MRPL sama dengan upah tenaga kerja. 12.4.b Jika yang berubah adalh faktor bukan harga (permintaan terhadap output berubah), kurva akan bergeser (shifting) ke kanan atau ke kiri bila permintaan terhadap output bertambah atau berkurang.
  • 20. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 20 B. Permintaan Tenaga Kerja dalam Model Beberapa Faktor ProduksiVariabel (Multi variables Input Models) Penambahan penggunaan tenaga kerja dapat diimbangi dengan penambahan faktor produksi lainnya (mesin). L2L1 Upah (W) Tenaga Kerja0 DL1 W2 W1 SL1 SL2 Diagram 12.5 Permintaan Terhadap Tenaga Kerja Jika Tenaga Kerja dan Barang ModalVariabel I3I1 Upah (W) Tenaga Kerja0 DL W2 W1 I2 MRPL2 A B C MRPL1 (a) Keseimbangan Pasar (b) Keseimbangan Perusahaan 12.5 a Kondisi awal keseimbangan pasar tenaga kerja, dimana total kesempatan kerja adalah L1 pada tingkat upah keseimbanganW1. 12.5.b (titik A) dimana jumlah tenaga kerja yang digunakan L1. MRPL1 adalah MRP dengan jumlah barang modal (mesin) L1
  • 21. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 21 5. PASARTENAGA KERJA BERSTRUKTUR MONOPOLI (MONOPOLISTIC LABOUR MARKET)
  • 22. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 22 Dengan daya monopoli serikat pekerja dapat menentukan beberapa tingkat upah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Diagram 12.6 Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopoli
  • 23. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 23 6. Monopsoni (Monopsony)
  • 24. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 24  Monoposoni (monopsony) adalah suatu keadaan di mana dalam pasar produksi (tenaga kerja) hanya ada satu pembeli (single buyer).  Karena posisinya sebagai pembeli tunggal, monoposonis (pemilik daya monoposoni) mempunyai kemampuan menentukan upah.  Bila perusahaan bergerak dalam pasar faktor produksi persaingan sempurna, keseimbangan perusahaan tercapai pada saat :  Karena posisi perusahaan adalah penerima harga, maka keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna tercapai bila: MRPL = DL = W MRPL = W = ME = AE
  • 25. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 25 Jika perusahaan mempunyai daya monopsoni, untuk mencapai kondisi keseimbangan, maka : W < ME Maka pengeluaran total (total expenditure atauTE) : TE = W . X W = f(x) Jika fungsi penawaran tenaga kerja : Untuk menambah satu tenaga kerja, maka biaya marjinalnya : ME = 𝝏𝑻𝑬 𝝏𝑿
  • 26. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 26 Keseimbangan monopsonis akan tercapai bila (pada diagram) : ME = MRPL  Selisih antara ME dan Wp pada tingkat keseimbangan merupakan eksploitasi monopsoni (monopsony exploitation) dalam upaya mencapai laba maksimum.  Makin inelastis kurva penawaran, makin besar kemampuan monopsoni melakukan eksploitasi (jarak ME – Wp makin besar).  Eksploitasi monopsoni merupakan biaya sosial yang harus ditanggung masyarakat bila pasar tenaga kerja berstruktur monopsoni.
  • 27. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 27 Diagram 12.7 Pasar Tenaga Kerja Berstruktur Monopsoni Upah (W) Tenaga Kerja0 ME SL = AE SL = MRPL Wh Wp Wm Lm Lp
  • 28. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 28 7. MONOPOLI BILATERAL (BILATERAL MONOPOLY)
  • 29. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 29  Kondisi monopoli bilateral (bilateral monopoly) terjadi bila pekerja memiliki daya monopoli, sementara perusahaan memiliki daya monopsoni.  Dalam keadaan demikian tingkat upah ditentukan melalui perundingan antara serikat pekerja dan perusahaan.
  • 30. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 30 Diagram 12.8 Monop0li Bilateral Upah (W) Tenaga Kerja0 ME SL = AE MR Wh Wp Ws Lm Lp DL = MRPL Ls
  • 31. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 31 8. PASARTANAH (LAND MARKET)
  • 32. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 32 PASARTANAH (AND MARKET) David Richardo adalah ekonomi pertama yang membahas mekanisme Penentuan harga sewa tanah untuk pertanian dan juga harga sewa tanah sangat di tentukan oleh tingkat produktivitas tanah produktif(subur) harga sewa tanah makin mahal.Adapun model penentuan sewa tanah berikut ini. A. • Model Sewa Tanah Rchardo (Richardian Model) B. • Kontekstualisasi Model Richardo
  • 33. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 33 A. Model Sewa Tanah Richardo (Richardian Model) Asumsi: 1. Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibagi menjadi tiga kelas yaitu, kelas subur, sedang, dan tidak subur. 2. Jumlah tanah yang subur lebih sedikit dari tanah yang sedang, jumlah tanah yang paling banyak adalah tanah yang tidak subur. David Ricardo (Klasik): sewa tanah dibayar karena adanya perbedaan kesuburan tanah.
  • 34. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 34 Diagram 12.9 Penafsiran Teori Richardo Tentang SewaTanah Dalam Analisis Teori Keseimbangan Produsen (a) Tanah subur menimbulkan biaya produksi rendah Kuantitas0 Rp P A Laba Super Normal MC AC P Q* B C Diagram 12.9 menunjukkan bahwa tanah yang paling subur mempunyai struktur biaya yang paling murah (Diagram 12.9.a), sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi penyewanya.
  • 35. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 35 Diagram 12.9 Penafsiran Teori Richardo Tentang SewaTanah Dalam AnalisisTeori Keseimbangan Produsen (b) Tanah kesuburan sedang Kuantitas0 Rp P A Laba Super Normal MC AC P Q* B C Kuantitas0 Rp P A Kerugian MC AC P Q* B C (c) Tanah tidak subur menimbulkan biaya produksi tinggi Tanah yang tidak subur akan menurunkan laba, bahkan merugikan penyewa (Diagram 12.9.b dan 12.9.c).
  • 36. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 36 Diagram 12.10 Penafsiran Teori SewaTanah Richardo Dalam Analisis Pasar Faktor Produksi Tanah0 P R1 S1 MRP1 (a) Tanah subur (b) Tanah kesuburan sedang R2 S2 MRP2 Tanah0 P R3 S3 MRP3 Tanah0 P (c) Tanah tidak subur Karena penawaran tanah terbatas (inelastic sempurna), maka penentuan tingkat sewa tanah berdasarkan kesuburan tanah. Secara matematis dapat dikatakan S = MRP tanah.
  • 37. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 37 B. Kontekstualisasi Model Richardo Tanah0 P R2 S tanah MRP1 R1 MRP2 12.11 menunjukkan bila produktivitas tanah meningkat (MRP1 --- MRP2) , harga sewa meningkat dari R1 ke R2 Diagram 12.11 Perubahan Harga SewaTanah Karena Perubahan MRP (Demand Determined Prices)
  • 38. © 2018 Slidefabric.com All rights reserved. S L I D E 38 TERIMA KASIH