1. Dokumen tersebut berisi pertanyaan tentang tindakan yang harus diambil jika ada penambahan item pekerjaan yang tidak tercantum dalam RAB, perbedaan antara beberapa jenis pertemuan dalam proyek konstruksi, dampak penggunaan SKA dengan nama yang sama di berbagai proyek, pengertian SPMK dan addendum, serta pengertian dan bab-bab yang terdapat pada Rencana Mutu Kontrak proyek. Dokumen tersebut juga membahas tentang
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Tugas 6 manajemen konstruksi
1. TUGAS
MANAJEMEN KONSTRUKSI II
NAMA : AWALIA FIDYASTI ARYANI
NIMN : 171003222010704
KELAS : TEKNIK SIPIL C
DOSEN PENGAMPU : M. AFIF SALIM ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2. TUGAS
MANAJEMEN KONSTRUKSI II
Soal !
1. Apabila terjadi penambahan item pekerjaan pada sebuah proyek, sedangkan item
tersebut tidak ada dalam RAB rencana, langkah apa yang harus anda lakukan jika
anda sebagai (a) konsultan, (b) kontraktor, (c) pemilik pekerjaan ( BBWS Pemali
Juana).
2. Apa perbedaan Pre Contract Meeting, Progress Hand Over dan Final Hand Over
?
3. Salah satu fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah pemakaian SKA dengan
nama yang sama di lebih dari satu proyek. Sebutkan dampak yang terjadi!
4. Apa yang anda ketahui tentang SPMK, addendum
5. Apa yang anda ketahui tentang Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebuah proyek, dan
sebutkan bab-bab yang ada pada RMK !
6. Bacalah jurnal dari link dibawah ini :
https://www.academia.edu/35598253/MASALAH_SENGKETA_DALAM_PENYE
LENGGARAAN_JASA_KONSTRUKSI
a. Berikan tanggapan terhadap makalah tersebut !
b. Sebutkan contoh proyek sengketa Precontractual !
c. Pembangunan penataan kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
apa?
d. Berikan kesimpulan terhadap makalah tersebut !
3. Jawab !
1. Langkah yang harus dilakukan apabila ada item pekerjaan baru, jika :
a. Sebagai Konsultan akan meminta persetujuan dari pemilik proyek (owner)
bahwa ada item pekerjaan yang perlu ditambahkan atau di addendum karena
tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan atau tidak sesuai dengan kondisi
kenyataan di lapangan.
b. Sebagai Kontraktor akan membuat surat kepada konsultan pengawas atau
owner tentang adanya pekerjaan yang ada pada gambar tapi tidak ada dalam
RAB. Jika memang harus dibuat, maka menunggu surat perintah kerja “site
instruction” yang turun dari pengawas atau owner.
c. Sebagai pemilik Pekerjaan akan memutuskan supaya dibuat addendum dan
ditambahkan item pekerjaan baru yang sesuai dengan keadaan lapangan
karena item pekerjaan yang ada di RAB tidak sesuai dengan keadaan di
lapangan.
2. a. Pengertian Pre Contruction Meeting (PCM)
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (pre construction meeting)
merupakan pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur
pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, dan penyedia jasa
sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan instansi terkait
guna menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan membuat
kesepakatan tersebut hal-hal penting yang belum terdapat dalam dokumen
kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Pengertian PHO (Progress Hand Over)
Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO)
adalah suatu kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan secara
4. resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah diteliti terlebih
dahulu oleh Panitia Penilai Hasil Pekerjaan.
c. Pengertian FHO (Final Hand Over)
Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah suatu
kegiatan serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari
penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan
semua kewajibannya selama masa pemeliharan.
3. Apabila SKA namanya sama dan keahliannya berbeda dipakai di beberapa paket
pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender maka tidak
dipermasalahkan oleh pejabat Unit Pengadaan Barang dan Jasa. Begitu pula
sebaliknya apabila SKA yang dipakai namanya sama dan keahliannya sama
dipakai di beberapa paket pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender
maka penyedia jasa tersebut tidak akan menang dalam proses lelang tender
tersebut.
4. a. Pengertian SPMK
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah kerja yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen
kontrak/Surat Perjanjian Kontrak. SPMK merupakan pengganti surat pesanan
di dalam Kontrak pengadaan barang, dengan kata lain Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) hanya muncul pada kontrak pekerjaan/pengadaan fisik atau
konstruksi. Berikut ini contoh Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Pengertian Addendum
Addendum adalah tambahan dari suatau kontrak atau perjanjian.
Addendum pada umumnya berisi ketentuan yang berubah, memperbaiki atau
merinci lebih lanjut dari suatu perjanjian. Addendum muncul karena adanya
perubahan dari isi perjanjian (adanya tambah kurang pekerjaan yang belum
ada dalam item pekerjaan di RAB), atau karena adanya hal-hal yang belum
diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian pokoknya.
5. 5. a. Pengertian RMK
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan
administrasi dan pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh
Kontraktor Pelaksana, karena alasan ribet, ruwet, dan membebani. Bagi
Konsultan Supervisi, RMK merupakan salah satu alat pengendali yang jitu. Nah
dengan latar belakang yang saling tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana
vs Konsultan Supervisi ini, RMK tetaplah harus disiapkan demi Pengendalian
Proyek agar sesuai jadual yang telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi
dan kualitas, serta mengacu pada kuantitas yang telah dianggarkan.
b. Bab – Bab yang ada dalam RMK
DAFTAR ISI
a. Bab I
a. Pendahuluan
b. Bab II
a. Umum
- Informasi Pemilik
- Identitas Pekerjaan
- Diskripsi Pekerjaan
c. Bab III
a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
- Struktur Organisasi
- Uraian Tanggung Jawab
d. Bab IV
a. Rencana Mutu Kontrak
- Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan
- Daftar SP, SD, dan IK
6. - Ringkasan Spesifik teknik
- Jadwal pelasanaan
- Metode pelaksanaan
- Kriteria penerimaan
- Ringkasan pemeriksaan dan pengetesan
- Daftar monitoring kerja
- Daftar peralatan
- Check List
- Audit mutu pekerjaan
e. Bab IV
a. Penutup
LAMPIRAN – LAMPIRAN
6. a. Tanggapan
Makalah tersebut menjelaskan tentang sengketa yang terjadi pada jasa
konstruksi yang sering terjadi di lapangan pada proyek kecil maupun proyek
yang besar. Pada makalah ini membahas tuntas tentang sengketa apa saja
yang terjadi didalam pelaksanaan jasa konstruksi. Semua kasus sengketa
dapat diatasi, besar kemungkinan bahwa kasus – kasus kecil dapat teratasi.
Penyelesaian sengketa jasa konstruksi yang tidak dapat diselesaikan melalui
musyawarah dan mufakat, diarahkan pada penyelesaian di luar pengadilan
dan bermuara pada penyelesaian sengketa melalui jalur perdamaian.
b. - sengketa yang terjadi di kawasan kalijodo (Jakarta)
- Sengketa yang terjadi di gang dolly (Surabaya)
- Sengketa yang terjadi di pinggiran sungai ciliwung (Jakarta) untuk program
normalisasi sungai
7. c. Sengketa yang terjadi di kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
pasca precontractual
d. Kesimpulan
- Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.
- Sengketa jasa konstruksi terdiri dari Precontractual, contractual,
pascacontractual
- Penyelesaian Sengketa jasa konstruksi dapat melalui jalur Konsultasi, Jalur
Negosiasi, Jalur Mediasi, Jalur Perdamaian, Jalur Pendapat Hukum oleh
Lembaga Arbitrase.