1. TUGAS 3
Nama : Rahmat Riyanto
NIMN : 171003222010711
Kelas : Teknil Sipil C
DosenPengampu : M. Afif Salim, ST. MT.
Mata Kuliah : Managemen Kontruksi II
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2. Soal !
1. Apabila terjadi penambahan item pekerjaan pada sebuah proyek, sedangkan item
tersebut tidak ada dalam RAB rencana, langkah apa yang harus anda lakukan
jika anda sebagai (a) konsultan, (b) kontraktor, (c) pemilik pekerjaan ( BBWS
Pemali Juana).
2. Apa perbedaan Pre Contract Meeting, Progress Hand Over dan Final Hand
Over ?
3. Salah satu fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah pemakaian SKA dengan
nama yang sama di lebih dari satu proyek. Sebutkan dampak yang terjadi!
4. Apa yang anda ketahui tentang SPMK, addendum
5. Apa yang anda ketahui tentang Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebuah proyek,
dan sebutkan bab-bab yang ada pada RMK !
6. Bacalah jurnal dari link dibawah ini :
https://www.academia.edu/35598253/MASALAH_SENGKETA_DALAM_PE
NYELENGGARAAN_JASA_KONSTRUKSI
a. Berikan tanggapan terhadap makalah tersebut !
b. Sebutkan contoh proyek sengketa Precontractual !
c. Pembangunan penataan kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
apa?
d. Berikan kesimpulan terhadap makalah tersebut !
3. Penyelesaian !
Soal 1
Langkah yang harus dilakukan apabila ada item pekerjaan baru, jika :
a. Sebagai Konsultan akan meminta persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) atau pemilik proyek (owner) bahwa ada item pekerjaan
yang perlu ditambahkan atau di addendum karena tidak sesuai dengan kebutuhan
lapangan atau tidak sesuai dengan kondisi kenyataan di lapangan.
b. Sebagai Kontraktor akan melaporkan kepada konsultan pengawas / konsultas
supervisi dan melaporkan juga kepada PPKom / pemilik proyek (owner) bahwa
ada item pekerjaan baru yang tidak ada di RAB karena tidak sesuai dengan
keadaan kenyataannya di lapangan. akan meminta persetujuan kepada konsultan
pengawas / konsultas supervisi dan PPKom / pemilik proyek (owner) supaya
RAB yang sudah ada untuk dibuat addendum.
c. Sebagai pemilik Pekerjaan akan memutuskan supaya dibuat addendum dan
ditambahkan item pekerjaan baru yang sesuai dengan keadaan lapangan karena
item pekerjaan yang ada di RAB tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
4. Soal 2
a. Pengertian Pre Contruction Meeting (PCM)
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (pre construction meeting)
merupakan pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur
pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, dan penyedia jasa
sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan instansi terkai guna
menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan membuat
kesepakatan tersebut hal-hal penting yang belum terdapat dalam dokumen
kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan PCM harus diselengarakan paling lambat 7
(tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK / Surat Perintah Mulai Kerja. Rapat
PCM dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh 3 (tiga) pihak;
Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan dan Penyedia jasa. Berita Acara
Rapat Persiapan Pekerjaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen
Kontrak yang berlaku.
b. Pengertian PHO (Progress Hand Over)
PHO merupakan penyerahan pertama ketika pekerjaan selesai 100 %
sesuai desain, kuantitas dan kualitas yang dipersyaratkan. Setelahseluruh item
pekerjaan telah selesai dilaksanakan, dimana tidak ada lagi kekurangan
volume lapangan (Progress fisik sudah 100 %) dan seluruh administrasi
sampai proses fisik lapangangan telah dilengkapi, maka bersama surat
pengajuan ke PPHP, seluruh administrasi tersebut dilampirkan seperti
kontrak, addendum (jika ada), Back Up data final, As built drawing, photo
dokumentasi dan dakumen lain yang diperlukan oleh PPHP).
c. Pengertian FHO (Final Hand Over)
Serah Terima Akhir Pekerjaan(Final Hand Over-FHO) adalah suatu
kegiatan serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari
5. penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelahpenyedia jasa menyelesaikan
semua kewajibannya selama masa pemeliharan.
Pada saat penyerahan pekerjaan yang kedua (FHO), langkah-langkah
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengguna Jasa mengajukan permintaan kepada Penggunan Jasa untuk
Penyerahan setelah masa Pemeliharaan berakhir
2. Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia Penerima pekerjaan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan selambat-
lambatnya 7 hari setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Jasa
3. Panitia Penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari checklist
Penyerahan I.
4. Pembuatan Daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia
Penerima pekerjaan
5. Perbaikan cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima
pekerjaan
6. Pembuatan Berita Acara Penyerahan Akhir / Ke II pekerjaan oleh Panitia
Penerima pekerjaan
7. Penyerahan Akhir Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa
8. Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dan jaminan Pelaksanaan oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa
9. Pengguna Jasa mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam waktu 7
hari setelah diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Akhir pekerjaan.
6. Soal 3
Apabila SKA namanya sama dan keahliannya berbeda dipakai di beberapa paket
pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender maka tidak
dipermasalahkan oleh pejabat Unit Pengadaan Barang dan Jasa. Begitu pula
sebaliknya apabila SKA yang dipakai namanya sama dan keahliannya sama
dipakai di beberapa paket pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender
maka penyedia jasa tersebut tidak akan menang dalam proses lelang tender
tersebut.
7. Soal 4
a. Pengertian SPMK
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah kerja yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen
kontrak/Surat Perjanjian Kontrak. SPMK merupakan pengganti surat pesanan
di dalam Kontrak pengadaan barang, dengan kata lain Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) hanya muncul pada kontrak pekerjaan/pengadaan fisik atau
konstruksi. Berikut ini contoh Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Pengertian Addendum
Addendum adalah tambahan dari suatau kontrak atau perjanjian.
Addendum pada umumnya berisi ketentuan yang berubah, memperbaiki atau
merinci lebih lanjut dari suatu perjanjian. Addendum muncul karena adanya
perubahan dari isi perjanjian (adanya tambah kurang pekerjaan yang belum
ada dalam item pekerjaan di RAB), atau karena adanya hal-hal yang belum
diatur atau belum cukup diatur dalam perjanjian pokoknya.
8. Soal 5
a. Pengertian RMK
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan
administrasi dan pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh
Kontraktor Pelaksana, karena alasan ribet, ruwet, dan membebani. Bagi
Konsultan Supervisi, RMK merupakan salah satu alat pengendali yang jitu. Nah
dengan latar belakang yang saling tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana
vs Konsultan Supervisi ini, RMK tetaplah harus disiapkan demi Pengendalian
Proyek agar sesuai jadual yang telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi dan
kualitas, serta mengacu pada kuantitas yang telah dianggarkan.
b. Bab – Bab yang ada dalam RMK
DAFTAR ISI
a. Bab I
a. Pendahuluan
b. Bab II
a. Umum
- Informasi Pemilik
- Identitas Pekerjaan
- Diskripsi Pekerjaan
c. Bab III
a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
- Struktur Organisasi
- Uraian Tanggung Jawab
d. Bab IV
a. Rencana Mutu Kontrak
- Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan
- Daftar SP, SD, dan IK
- Ringkasan Spesifik teknik
- Jadwal pelasanaan
9. - Metode pelaksanaan
- Kriteria penerimaan
- Ringkasan pemeriksaan dan pengetesan
- Daftar monitoring kerja
- Daftar peralatan
- Check List
- Audit mutu pekerjaan
e. Bab IV
a. Penutup
LAMPIRAN – LAMPIRAN
10. Soal 6
a. Tanggapan terhadap makalah
Makalah tersebut menjelaskan tentang sengketa yang terjadi pada jasa
konstruksi yang sering terjadi di lapangan pada proyek kecil maupun proyek
yang besar. Makalah tersebut isinya sudah lumayan lengkap untuk menjawab
permasalahan sengketa yang biasa terjadi di lapangan pada jasa konstruksi.
Semua kasus sengketa dapat diatasi, besar kemungkinan bahwa kasus – kasus
kecil dapat teratasi. Penyelesaian sengketa jasa konstruksi yang tidak dapat
diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat, diarahkan pada penyelesaian di
luar pengadilan dan bermuara pada penyelesaian sengketa melalui jalur
perdamaian.
b. Contoh proyek sengketa Precontractual
- Sengketa yang terjadi di kawasan kalijodo (Jakarta)
- Sengketa yang terjadi di gang dolly (Surabaya)
- Sengketa yang terjadi di pinggiran sungai ciliwung (Jakarta) untuk
program normalisasi sungai
c. Sengketa yang terjadi di kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
pasca precontractual
d. Kesimpulan dari makalah
- Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan
jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.
- Sengketa jasa konstruksi terdiri dari Precontractual, contractual,
pascacontractual
- Penyelesaian Sengketa jasa konstruksi dapat melalui jalur Konsultasi,
Jalur Negosiasi, Jalur Mediasi, Jalur Perdamaian, Jalur Pendapat Hukum
oleh Lembaga Arbitrase.