Dokumen tersebut membahas tentang tugas manajemen konstruksi 2 mata kuliah yang meliputi beberapa poin seperti langkah penambahan item pekerjaan, perbedaan pre contract meeting dan serah terima, serta penjelasan mengenai beberapa dokumen proyek seperti SPMK dan RMK.
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Indana zulfa t. sipil c mk 2 tugas pertemuan 7&8
1. MANAJEMEN KONSTRUKSI II
NAMA
NIM
KELAS
DOSEN PENGAMPU
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
TUGAS
MANAJEMEN KONSTRUKSI II
: INDANA ZULFA
: 17.1003.222.01.0707
: TEKNIK SIPIL C
: M. AFIF SALIM ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANGUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2. Jawab !
1. Langkah yang harus dilakukan apabila ada item pekerjaan baru, jika sebagai :
a. Kontraktor menbuat surat pemberitahuan kepada kepada konsultan pengawas
atau owner tentang adanya pekerjaan tambahan yang tidak ada di RAB.
b. Konsultan pengawas berdiskusi dengan owner sebagai pemilik bangunan,
apakah pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau tidak perlu dikerjakan. Jika
harus dikerjakan, maka konsultan pengawas atau owner membuat surat
perintah kerja kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
c. Jika owner tidak mau mengeluarkan biaya tambahan, maka bisa dilakukan
perkerjaan tambah kurang, yaitu kontraktor mencari item pekerjaan mana yang
bisa dikurangi. Biaya dialikan untuk pekerjaan yang ditambah atau dikerjakan.
2. Perbedaan Pre Contract Meeting, Progres Hand Over dan Final Hand Over!
a. Pre Contruction Meeting (PCM)
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (pre construction meeting) merupakan
pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur
pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, dan penyedia jasa
sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan instansi terkai
guna menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan membuat
kesepakatan tersebut hal-hal penting yang belum terdapat dalam dokumen
kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan PCM harus diselengarakan paling lambat
7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK / Surat Perintah Mulai Kerja. Rapat
PCM dituangkan dalam Berita Acara dan ditanda tangani oleh 3 (tiga) pihak;
Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan dan Penyedia jasa. Berita Acara
Rapat Persiapan Pekerjaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Dokumen
Kontrak yang berlaku.
b. PHO (Progress Hand Over)
PHO merupakan penyerahan pertama ketika pekerjaan selesai 100 % sesuai
desain, kuantitas dan kualitas yang dipersyaratkan. Setelah seluruh item
pekerjaan telah selesai dilaksanakan, dimana tidak ada lagi kekurangan
3. volume lapangan (Progress fisik sudah 100 %) dan seluruh administrasi
sampai proses fisik lapangangan telah dilengkapi, maka bersama surat
pengajuan ke PPHP, seluruh administrasi tersebut dilampirkan seperti kontrak,
addendum (jika ada), Back Up data final, As built drawing, photo dokumentasi
dan dakumen lain yang diperlukan oleh PPHP).
c. FHO (Final Hand Over)
Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah suatu kegiatan
serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa
kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan semua
kewajibannya selama masa pemeliharan.
3. Apabila SKA namanya sama dan keahliannya berbeda dipakai di beberapa paket
pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender maka tidak dipermasalahkan
oleh pejabat Unit Pengadaan Barang dan Jasa. Begitu pula sebaliknya apabila SKA
yang dipakai namanya sama dan keahliannya sama dipakai di beberapa paket
pekerjaan penunjukan langsung maupun lelang tender maka penyedia jasa tersebut
tidak akan menang dalam proses lelang tender tersebut.
4. a. SPMK
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah kerja yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen kontrak/Surat
Perjanjian Kontrak. SPMK merupakan pengganti surat pesanan di dalam Kontrak
pengadaan barang, dengan kata lain Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hanya
muncul pada kontrak pekerjaan/pengadaan fisik atau konstruksi. Berikut ini
contoh Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Addendum
Addendum adalah tambahan dari suatau kontrak atau perjanjian. Addendum
pada umumnya berisi ketentuan yang berubah, memperbaiki atau merinci lebih lanjut
dari suatu perjanjian. Addendum muncul karena adanya perubahan dari isi perjanjian
(adanya tambah kurang pekerjaan yang belum ada dalam item pekerjaan di RAB),
atau karena adanya hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam
perjanjian pokoknya.
5. RMK
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan
administrasi dan pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh Kontraktor
Pelaksana, karena alasan ribet, ruwet, dan membebani. Bagi Konsultan Supervisi,
4. RMK merupakan salah satu alat pengendali yang jitu. Nah dengan latar belakang
yang saling tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana vs Konsultan Supervisi ini,
RMK tetaplah harus disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuai jadual yang
telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi dan kualitas, serta mengacu pada
kuantitas yang telah dianggarkan.
b. Bab – Bab yang ada dalam RMK
DAFTAR ISI
a. Bab I
a. Pendahuluan
b. Bab II
a. Umum
- Informasi Pemilik
- Identitas Pekerjaan
- Diskripsi Pekerjaan
c. Bab III
a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
- Struktur Organisasi
- Uraian Tanggung Jawab
d. Bab IV
a. Rencana Mutu Kontrak
- Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan
- Daftar SP, SD, dan IK
- Ringkasan Spesifik teknik
- Jadwal pelasanaan
- Metode pelaksanaan
- Kriteria penerimaan
- Ringkasan pemeriksaan dan pengetesan
- Daftar monitoring kerja
- Daftar peralatan
- Check List
- Audit mutu pekerjaan
e. Bab IV
a. Penutup
5. LAMPIRAN – LAMPIRAN
6. a. Tanggapan
makalah tersebut menjelaskan tentang sengketa yang terjadi pada jasa kontruksi
yang sering terjadi dilapangan pada proyek kecil maupun proyek yang besar.
Penyeleaian sengketa jasa konstruksi yang tidak dapat diselesaikan melalui
musyawarah dan mifakat, diarahkan pada penyelesaian di luar pengadilan dan
bermuara pada penyelesaian sengketa melalui jalur perdamaian.
b. - sengketa yang terjadi di kawasan kalijodo (Jakarta)
- Sengketa yang terjadi di gang dolly (Surabaya)
- Sengketa yang terjadi di pinggiran sungai ciliwung (Jakarta) untuk program
normalisasi sungai
c. Sengketa yang terjadi di kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
pasca precontractual
d. Kesimpulan
- Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan
konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa
konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.
- Sengketa jasa konstruksi terdiri dari precontractual, contractual,
pascacontractual
- Penyelesaian sengketa jasa jasa konstruksi dapat melalui jalur konsultasi, Jalur
Negosiasi, Jalur Mediasi, Jalur Perdamaian, Jalur Pendapat Hukum oleh
Lembaga rbitrase.