bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Tugas m. konstruksi ii pertemuan ke-vi
1. TUGAS PERTEMUAN KE-VI
Disusun oleh:
Nama : Fandri Sudaryanto
NIMN : 15.1003.222.01.0353
Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi II
Dosen Pengampu : M. Afif Salim ST, MT, MM
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2020
2. TUGAS PERTEMUAN KE-VI
SOAL & JAWABAN
1. Apabila terjadi penambahan item pekerjaan pada sebuah proyek, sedangkan item tersebut
tidak ada dalam RAB rencana, langkah apa yang harus anda lakukan jika anda sebagai (a)
konsultan, (b) konstraktor, (c) pemilik pekerjaan (BBWS Pemali Juana).
Jawaban :
a. Konsultan : Apabila saya menanggapi masalah ini ketika posisi saya sebagai
konsultan saya akan berpacu pada Pasal 9 ayat (3) Permen PU Nomor
07/PRT/M/2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerja Kontruksi dan
Jasa Konsultansi JO Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015.
b. Kontraktor : sebagai kontraktor dengan menambahkan pekerja yang tidak sesuai
dalam RAB meninjau lagi pada faktor yang terjadi di lapangan, jika penambahan
pekerja dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan di lapangan dari batas di
tentukan dan tidak melanggar perjanjian dan hukum yang berlaku saya akan
menambah pekerja dan faktor di lapangan terkadang juga tidak sesuai dengan
perkiraan yang sangat dah di susun seperti di jelaskan pada aspek teknik, aspek
waktu dan aspek biaya.
c. Pemilik Pekerjaan : yah jika memang perlu di tambahkan dan tidak membuat
pembengkakan RAB dan meninjau kembali kepada faktor pontesial penyebab
permasalahan hukum/perselisihan dalam pelaksanaan pekerjaan tambahkan saja.
2. Apa perbedaan, Pre Contract Meeting, Progress Hand Over dan Final Hand Over?
Jawaban :
Pre Contract Meeting merupakan, pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-
unsur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai
unsur pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, dan penyedia jasa sebagai
pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan instansi terkai guna menyamakan
presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan membuat kesepakatan tersebut hal-hal
penting yang belum terdapat dalam dokumen kontrak maupun kemungkinan-
kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Progress Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHP) hanya terdapat pada
pekerjaan jasa konstruksi, sedangkan untuk pengadaan barang hanya dikenal dengan
3. istilah serah terima pertama atau penyerahan pertama. Dilakukannya tahapan
pelaksanaan PHO dan FHO bertujuan untuk Quality Control dan Quality
Assurance/QA-QC dari manajemen mutu pekerjaan konstruksi.
Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO) adalah suatu
kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa
kepada direksi pekerjaan setelah diteliti terlebih dahulu oleh Panitia Penilai Hasil
Pekerjaan. Sedangkan Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah
suatu kegiatan serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia
jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan semua kewajibannya
selama masa pemeliharan.
3. Salah satu fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah pemakaian SKA dengan nama
yang sama dilebih dari satu proyek. Sebutkan dampak yang terjadi!
Jawaban :
Apabila pemakaian SKA dengan pemilik/nama yang sama dilebih dari satu
proyek, dampak yang akan terjadi ialah, sebagai berikut :
a. Korupsi
b. Tidak fokusnya dalam satu Pekerjaan
c. Terbaginya waktu menjadi pekerja tidak efektif
d. Di perjual belikan
4. Apa yang anda ketahui tentang SPMK, addendum?
Jawaban :
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah kerja yang diterbitkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen kontrak/Surat Perjanjian
Kontrak. SPMK merupakan pengganti surat pesanan di dalam Kontrak pengadaan
barang, dengan kata lain Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hanya muncul pada
kontrak pekerjaan/pengadaan fisik atau konstruksi.
5. Apa yang anda ketahui tentang Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebuah proyek, dan
sebutkan bab-bab yang ada pada RMK!
Jawaban :
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan
administrasi dan pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh Kontraktor
4. Pelaksana, karena alasan ribet, ruwet, dan membebani. Bagi Konsultan Supervisi, RMK
merupakan salah satu alat pengendali yang jitu. Nah dengan latar belakang yang saling
tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana vs Konsultan Supervisi ini, RMK tetaplah
harus disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuai jadual yang telah ditetapkan,
tidak menyalahi spesifikasi dan kualitas, serta mengacu pada kuantitas yang telah
dianggarkan.
Bab – bab yang ada pada RMK :
Cover (Halaman Depan)
RENCANA MUTU KONTRAK
PEKERJAAN : [Nama Pekerjaan sesuai Kontrak]
LOKASI : [Lokasi Pekerjaan sesuai Kontrak]
PELAKSANA : [Nama Kontraktor Pelaksana]
KONSULTAN SUPERVISI : [Nama Konsultan Pengawas/Supervisi]
TAHUN ANGGARAN 20…..
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II UMUM
Tujuan
Informasi Pemilik
Identitas Pekerjaan
Diskripsi Pekerjaan
5. BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
Struktur Organisasi
Uraian Tanggung Jawab
BAB IV RENCANA MUTU KONTRAK
Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan
Daftar SP, SD, dan IK
Ringkasan Spesifik Teknik
Jadwal Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
Kriteria Penerimaan
Rencana Pemeriksaan dan Pengetesan
Daftar Monitoring Kerja
Daftar Peralatan
Check List
Audit Mutu Pekerjaan
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN