2. PETUNJUK / INSTRUKSI
• Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman anda dalam
melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Pelaksana
Konstruksi Bangunan Unit Distribusi SPAM
• Materi yang disampaikan singkat dan padat
• Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai
pendukung dalam presentasi anda
• Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit
• Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk
Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi
3. Substansi yang harus disampaikan antara lain:
1. Menerapkan UUJK, K3, Pengendalian Lingkungan Kerja Dan Mutu
2. Menguasai Dokumen Kontrak
3. Melaksanakan Dan Mengorganisasi Aktivitas Sesuai Jadwal Pelaksanaan
4. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Lapangan
5. Melakukan Pekerjaan Pemasangan Pipa Dan Aksesorinya
6. Melakukan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Pelengkap Sistem Perpipaan Sesuai Gambar
Pelaksanaan
7. Melakukan Pekerjaan Pemasangan Sambungan Pelayanan
8. Membuat Laporan Dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Distribusi
SPAM
SUBSTANSI PRESENTASI
4. I. Menerapkan UUJK, K3, Pengendalian Lingkungan Kerja Dan Mutu
A. Menerapkan UUJK
Undang – Undang Tentang Jasa Konstruksi (UUJK) adalah peraturan
perundang – undangan yang dipakai untuk mengatur segala hal yang
melibatkan jasa konstruksi sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
Undang-undang ini hadir sebagai bagian dari upaya menuju tata kelola
pemerintahan yang baik, tuntutan era keterbukaan dan harmonisasi dengan
peraturan sektor lain yang berlaku setelah diterbitkannya Undang-Undang
Jasa Konstruksi tahun 1999, seperti UU No. 11 tahun 2014 tentang
Keinsinyuran, UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No.11
tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah dan aturan terkait lainnya.
5. UUJK Nomor 2 Tahun2017 lahir sebagai pemikiran dari beberapa subtansi antara lain :
a. Pembagian peran berupa tanggung jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
b. Menjamin terciptanya penyelenggaraan tertib usaha jasa konstruksi yang adil, sehat dan terbuka
melalui pola persaingan yang sehat.
c. Lingkup pengaturan yang diperluas tidak hanya mengatur usaha jasa konstruksi melainkan
mengatur rantai pasok sebagai pendukung jasa konstruksi dan usaha penyediaan bangunan.
d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
e. Perlindungan hukum terhadap upaya yang menghambat penyelenggaraan jasa konstruksi.
f. Jaring pengaman terhadap investasi yang akan masuk di bidang jasa konstruksi; serta adanya
jaminan mutu penyelenggaraan jasa konstruksi yang sejalan dengan nilai-nilai keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4)
6. B. Menerapkan K3
Penerapan Sistem K3 memiliki sejumlah tujuan yaitu :
1. Meningkatkan efektifitas penerapan K3, jadi lebih terencana,
dapat diukur, terstruktur serta terintegrasi.
2. Mencegah serta mengurangi potensi kecelakaan kerja atau
penyakit akibat pekerjaan. Dengan melibatkan berbagai pihak,
mulai dari manajemen, pekerjanya sendiri, dan serikat pekerja
atau buruh.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan efisien,
sehingga dapat mendorong tingkat produktivitas.
7. C. Menerapkan Pengendalian Lingkungan Kerja
Pengendalian kerja secara umum bertujuan untuk menghilangkan dan
mengurangi paparan dari zat berbahaya di lingkungan kerja. Selain itu,
pengendalian lingkungan kerja juga dimaksudkan untuk:
1. Penerapan metode dan teknik tertentu untuk meminimumkan tingkat
faktor bahayalingkungan kerja industry sampai batas yang masih dapat
ditolerir oleh manusia danlingkungannya dengan Nilai Ambang Batas
(NAB)
2. Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah batas kadar rata-rata dari bahan
kimia dalam lingkungan kerja industry., agar tenaga kerja yang bekerja
paling lama 8 jam/hari dan atau 40 jam/minggu tidak mengalami
gangguan kesehatan ataupun gangguan kenyamanan kerja.
8. D. Menerapkan Ketentuan Kepastian Mutu
Manfaat Audit Management Mutu
Audit
manajemen mutu bertujuan untuk mengindentifikasi kegiatan program dan
aktifitas manajemen suatu organisasi yang masih memerlukan perbaikan
Audit dirancang bertujuan diantaranya untuk :
1. Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur- unsur sistem mutu
dengan standar yang telah ditentukan
2. Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan
3. Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu
4. Memenuhi syarat -syarat peraturan dan perundangan
9. A. Menganalisis Dan Mengorganisasikan Dokumen Spesifikasi Teknis Dan
Gambar Kerja
1. Menganalisis dan mengorganisasikan dokumen spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang
disusun secara lengkap, tertulis (yang mencakup rincian teknis atau
karakteristik yang dimliki oleh sebuah barang/material/jasa dan rincian
persyaratan administrasi teknis yang terintegrasi) dengan jelas mengenai
suatu barang/alat, jasa atau hasil akhir pekerjaan yang dapat
dibeli/diadakan, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sehingga
dapat memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.
II. Menguasai DokumenKontrak
10. Spesifikasi teknis yang tertulis dalam Dokumen Pengadaan /Undangan
adalah minimum yang dipersyaratkan, jika penawar (penyedia
barang/jasa) menyampaikan penawaran dengan Spesifikasi teknis
lebih tinggi – bisa diterima (tetapi dengan harga termurah/kompetitif)
.
Kesalahan yang seringkali terjadi dalam penulisan spesifikasi teknis,
yaitu: Persyaratan Teknis disusun, akan tetapi tidak dilengkapi dengan
persyaratan Administrasi Teknis (antara lain: Garansi, Jaminan
Kualitas, keperluan pelatihan, permintaan Manual Operasional,
sample material, dll). Antara persyaratan teknis dan administrasi
teknis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (terintegrasi).
11. 2. Menganalisis Gambar Kerja (Shop Drawing)
Hal yang perlu diperhatikan oleh Pelaksana :
a. Nomor kode gambar harus sama dengan gambar rencana
b. Skala gambar
c. Kelengkapan notasi
d. Kelengkapan ukuran
e. Kelengkapan gambar detail
f. Gambar peta kunci
g. Jenis bahan yang digunakan
h. Kesesuaian dengan kondisi lapangan
12. B. Menganalisis Dokumen Risalah Pekerjaan / Addendum Dan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
1. Menganalisis Dokumen Risalah Pekerjaan / Addendum
Dokumen kontrak adalah Dokumen-dokumen yang mengatur
hubungan hukum antara Pejabat Pembuat Komitmen (Pengguna
Jasa ) dengan Penyedia barang / jasa untuk melaksanakan suatu
pekerjaan .
Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti
tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian
pokoknya. Akan tetapi, secara hukum perjanjian kontrak tersebut melekat
pada perjanjian pokoknya.
Secara umum adendum berfungsi untuk menyesuaikan kondisi
antara ketentuan dalam kontrak dengan pelaksanaannya di lapangan.
Penyesuaian ini perlu dilakukan karena adanya perubahan keadaan
atau terdapat hal-hal yang belum diatur di dalam kontrak utama
13. 2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode Pelaksanaan adalah Metode yang dibuat dengan cara teknis yang
menggambarkan penyelesaian perkerjaan dengan cara sistematis dari
awal hingga ahir yang meliputi bagian tahapan maupun urutan pekerjaan
utama dan bagian cara kerjanya dari masing-masing pekerjaan utama
yang mampu di pertanggung jawabkan secara teknis, lalu tahapan dalam
metode pelaksanaan pekerjaan harus relefan antara metode pelaksanaan
pekerjaan dan jadwal waktu pelaksanaan dengan analisa tenis pekerjaan.
Penggunaan metode yang tepat, praktis, dan aman sangatlah membantu
dalam menyelesaikan proyek konstruksi, seperti perencanaan pekerjaan
yang meliputi semua kegiatan didalam bentuk gambar maupun RKS
sehingga target tepat waktu, biaya, dan mutu seperti yang sudah di
tetapkan bisa tercapai.
14. III. Melaksanakan dan Mengorganisasi Aktivitas Sesuai Jadwal
Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Konstruksi Tahapan pelaksanaan konstruksi SPAM adalah
sebagai berikut:
a. Persiapan pelaksanaan konstruksi;
b. Pelaksanaan konstruksi, pengawasan dan uji material:
c. Uji coba laboratorium dan uji coba lapangan (trial run) sesuai dengan RSNI
T-17-2004 tentang Standar Tata Cara Penanganan, Pemasangan dan
Pengujian Pipa PVC untuk Penyediaan Air Minum atau SNI 06-4829-2005
tentang Pipa Polietilena Untuk Air Minum atau standar lain yang yang sesuai
dengan jenis pipa lainnya;
d. Uji coba sistem instalasi pengolahan air (Commissioning Test);
e. Masa pemeliharaan; dan
f. Serah terima pekerjaan
15. a. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi
Persiapan pelaksanaan konstruksi dimulai sejak pengguna jasa
mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada penyedia barang/jasa
pemborongan. Penyedia barang/jasa pemborongan pertama-tama
harus menyiapkan gambar kerja sebelum melaksanakan pekerjaan dan
disetujui oleh pengguna jasa. Dimensi dalam gambar perancangan harus
benar atau berskala. Disamping itu penyedia barang/jasa harus
mengurus perizinan dari lembaga atau instansi terkait dengan
pelaksanaan kegiatan konstruksi.
Beberapa hal yang dipersiapkan oleh penyedia barang/jasa
pemborongan:
• organisasi kerja;
• tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana
pengalihan lalu lintas dan perencanaan pelaksanaan Keamanan dan
Keselamatan Kerja (K3);
16. • Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
• Jadwal pengadaan bahan; mobilisasi peralatan, termasuk papan
pengumuman proyek, rambu-rambu pengamanan/peringatan,
peralatan K3, dan mobilisasi personil;
• Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan;
• Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat
mengenai rencana kerja
• Penyusunan perencanaan mutu proyek sesuai dengan Permen
Kimpraswil No. 362 Tahun 2004 tentang sistem manajemen mutu
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan/atau Peraturan
Pemerintah lainnya yang mengatur tentang sistem manajemen mutu
• Penyusunan rencana K3 Kontrak/Kegiatan.
17. b. Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi terdiri dari:
• Pekerjaan Sipil
• Pekerjaan sipil meliputi persyaratan bahan dan syarat pelaksanaan.
• Pekerjaan Perpipaan Pekerjaan perpipaan meliputi semua bahan,
peralatan, cara pelaksanaan dan pemasangan pekerjaan perpipaan.
• Pekerjaan Mekanikal Pekerjaan mekanikal adalah pengadaan dan
pemasangan alat-alat penggerak yang mencakup pompa, kompresor,
blower, generator, termasuk alat-alat pendukung dan aksesorisnya.
• Pekerjaan Elektrikal Pekejaan elektrikal meliputi semua bahan,
peralatan, cara pelaksanaan dan pemasangan pekerjaan elektrikal.
18. Dalam pelaksanaannya, pelaksanaan konstruksi SPAM harus
mengacu pada perencanaan teknis pengembangan SPAM yang
merupakan perencanaan detail kegiatan termasuk tahapan, jadwal
pelaksanaan, perhitungan dan gambar teknis, spesifikasi teknis,
rencana anggaran biaya, analisis harga satuan, dan dokumen
pelaksanaan kegiatan
Selain itu, pelaksanaan konstruksi juga harus disesuaikan dengan
rencana induk dan studi kelayakan pengembangan SPAM yang telah
disusun dan ditetapkan sebelumnya, mengacu pada rencana Mutu
Kontrak/Kegiatan (RMK) dan Rencana K3 Kontrak/Kegiatan (RK3K)
yang telah disusun, termasuk mempertimbangkan RKL dan RPL yang
telah disusun
19. Uji Lab Material
a. Uji material bangunan, sesuai standar
b. Uji perpipaan termasuk kelengkapannya, sesuai dengan
standar
Uji coba Lapangan meliputi uji coba terhadap:
a. Konstruksi baik sipil, mekanikal, maupun perpipaan untuk
memastikan bahwa tidak ada masalah pada pengoperasian
dan pemeliharaan nantinya.
b. Kinerja sistem, untuk memastikan bahwa spesifikasi dan
ukuran yang dipasang sudah sesuai dengan perencanaan
c. Uji Coba Laboratorium Dan Uji Coba Lapangan (Trial Un)
20. Uji coba sistem instalasi pengolahan air (Commissioning Test)
Persyaratan komisi (Commissioning) unit IPA meliputi:
1) Unit yang akan dikomisi merupakan unit IPA yang baru selesai di konstruksi dan akan mulai
dioperasikan/difungsikan.
2) Tersedianya standar untuk pengujian.
3) Tersedianya alat ukur debit. 4) Adanya contoh yang mewakili.
4) Hasil uji komisi ditandatangani oleh penanggung jawab yang berwenang.
5) Tersedia air baku yang memenuhi ketentuan kuantitas dan kualitas.
6) Pengujian kualitas air baku dan air minum lengkap menggunakan laboratorium yang telah
diakreditasi.
7) Tersedianya gambar teknis (as built drawing).
8) Penyedia barang/jasa menyiapkan kebutuhan bahan kimia dan produksi selama pelaksanaan
komisi selama 5 hari kalender.
9) Komisi minimal untuk 1 unit IPA perkapasitas.
10)Hasil komisi IPA untuk air minum harus mendapat pengesahan dari instansi atau lembaga yang
berwenang.
21. e. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan dilaksanakan setelah uji coba dinyatakan selesai untuk membuktikan
kehandalan setiap alat yang dipasang. Masa pemeliharaan dilaksanakan selama 3-12
bulan tergantung dari kesepakatan di kontrak kerja. Pada masa pemeliharaan ini,
penyedia barang/jasa pemborongan melakukan pelatihan kepada pengguna jasa, baik
kepada operator, teknisi, supervisor, ataupun level yang tinggi. Penyedia barang/jasa
pemborongan juga harus melengkapi semua dokumen antara lain:
a. Dokumen teknis tentang peralatan yang dipasang termasuk di dalamnya tipe alat,
spesifikasi teknis, uraian peralatan, cara pemeliharaan, cara pembongkaran dan
pemasangan, daftar suku cadang yang direkomendasikan, informasi agen atau
produsen alat tersebut.
b. Manual operasi dan pemeliharaan dari tiap peralatan yang dipasang
c. Manual operasi dan pemeliharaan sistem secara keseluruhan
d. Dokumen shop drawing (gambar rencana pelaksanaan konstruksi)
e. As built drawing
f. Foto-foto
22. f. Serah Terima Pekerjaan
Pelaksanaan serah terima pekerjaan disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Prosedur pengerjaan:
1. periksa gambar-gambar pelaksanaan atau as built drawing dengan
pekerjaan sebenarnya di lapangan
2. lakukan pengujian sistem penyediaan air minum
3. lakukan serah terima pekerjaan antara pelaksana pekerjaan atau
kontraktor dengan pemberi tugas
4. buatlah berita acara serah terima pekerjaan Serah terima pekerjaan
dilaksanakan ketika berakhirnya masa pemeliharaan dan semua dokumen
dan informasi penting diberikan oleh penyedia barang/jasa pemborongan
kepada pengguna jasa. Setelah serah terima pekerjaan dilakukan, maka
seluruh aset menjadi hak penuh
23. IV. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Lapangan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah :
a. Organisasi kerja;
b. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana
pengalihan lalu lintas dan perencanaan pelaksanaan Keamanan
dan Keselamatan Kerja (K3);
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. Jadwal pengadaan bahan; mobilisasi peralatan, termasuk papan
pengumuman proyek, rambu-rambu pengamanan/peringatan,
peralatan K3, dan mobilisasi personil;
24. e. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan;
f. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat
mengenai rencana kerja;
g. Penyusunan perencanaan mutu proyek sesuai dengan Permen
Kimpraswil No. 362 Tahun 2004 tentang sistem manajemen mutu
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan/atau
Peraturan Pemerintah lainnya yang mengatur tentang sistem
manajemen mutu;
h. Penyusunan rencana K3 Kontrak/Kegiatan Menyiapkan
kelengkapan sumber daya, dan persyaratan lainnya
25. Melakukan Pengukuran Lapangan
Pada awal pelaksanaan proyek, pengukuran awal yang baik termasuk survey lokasi
dan pematokan awal menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
Pengukuran Awal dapat menganalisa diantarany :
a. Pemeriksaan Dan Pematokan Batas Lahan
b. Pemeriksaan Level Dan Kontur Tanah Eksisting
c. Gambar Situasi Dan Potongan
d. Pengamatan Kondisi Lapangan
26. Pembersihan lapangan adalah
proses penghapusan rumput liar,
akar, dan material lainnya yang tidak
diinginkan dari area yang akan
dibangun.
Ini melibatkan membersihkan dan
mempersiapkan lahan agar siap
untuk tahap konstruksi. Proses ini
penting untuk memastikan
keamanan, efisiensi, dan
keberlanjutan proyek pembangunan.
Melakukan Pembersihan Lapangan
27. V. Melakukan Pekerjaan Pemasangan Pipa
dan Aksesorinya
• Melakukan Hendling Pipa dan
Asesorisnya
• Menyediakan Bahan, Peralatan dan Alat Bantu
Pemasangan Pipa
• Melakukan Pemasangan Pipa dan Asesoris
• Melakukan Pengujian Pipa dan
Asesorisnya
28. VI. Melakukan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Pelengkap Sistem
Perpipaan Sesuai Gambar Pelaksanaan
• Melakukan persiapan pekerjaan konstruksi bangunan pelengkap
sistem distribusi perpipaan
• Melakukan pekerjaan konstruksi bangunan pelengkap sistem
distribusi perpipaa
29. VII. Melakukan Pekerjaan Pemasangan Sambungan
Pelayanan
• Melakukan persiapan pelaksanaan tapping pipa ke unit pelayanan
• Melakukan tapping pipa ke unit pelayanan dari pipa distribusi tersier
• Melaksanakan pemasangan meter air dan asesoris lainnya
30. Membuat Laporan
Pekerjaan
Apa Itu Laporan Proyek ?
Laporan proyek adalah sebuah laporan kegiatan
yang dilakukan pada proyek jasa konstruksi, yang
mana laporan tersebut berguna sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari seorang kontraktor
dalam melakukan setiap kegiatannya
Tujuan dibuat Laporan ?
Untuk mengetahui sebuah progres atau
perkembangan yang terjadi pada
sebuah perusahaan jasa konstruksi atau
proyek konstruksi.
VIII. Membuat Laporan Dan Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Bangunan Distribusi SPAM
31. Manfaat Laporan
Harian Proyek
Dapat menjadi sebuah indikator penting
untuk mengawasi setiap aktivitas serta
biaya yang sedang atau akan dikeluarkan
dalam laporan keuangan proyek
konstruksi.
Menjadi sebuah evaluasi bagi tim
kontraktor terhadap suatu progres yang
telah dicapainya.
Dapat digunakan sebagai sebuah laporan
kepada pemilik proyek atas setiap
kemajuan konstruksi yang terjadi dari
waktu ke waktu.
Mempermudah dalam memonitoring setiap
pekerjaan.
Menjadi sebuah syarat dalam melakukan
pengajuan sebuah termin proyek.
32. Sistem Pelaporan Hasil commissioning harus dilaporkan dengan mencakup data sebagai
berikut:
1. Nama pabrik atau pelaksana, kapasitas, bahan dan lokasi
2. Tanggal commissioning, nomor commissioning dan pelaksana commissioning
3. Hasil uji commissioning yang dilaksanakan berupa:
a. uji kualitas air
b. uji sifat hidrolis
c. Uji pencucian saringan
d. Uji elektrikal dan mekanikal Hasil tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan tabulasi
dan/atau gambar.
4. Persyaratan dari setiap yang diuji
4. Unjuk kerja hasil commissioning
5. Semua dokumen hasil ditandatangani untuk disetujui oleh pihak pemberi kerja, pelaksana
pekerjaan, konsultan dan tim penguji yang ditunjuk.
a. Pelaporan Hasil commissioning