Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Tugas mk ii pert 7 8 kls b - aris septiawan-17.1003.222.01.0659
1. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
TUGAS PERTEMUAN KE-7 &8 (19 APRIL 2020)
MATA KULIAH : MANAJEMEN KONSTRUKSI II
Disusun oleh:
Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659
Kelas : B
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
Soal :
1. Apabila terjadi penambahan item pekerjaan pada sebuah proyek, sedangkan item tersebut
tidak ada dalam RAB rencana, langkah apa yang harus anda lakukan jika anda sebagai (a)
konsultan, (b) kontraktor, (c) pemilik pekerjaan ( BBWS Pemali Juana).
2. Apa perbedaan Pre Contract Meeting, Progress Hand Over dan Final Hand Over ?
3. Salah satu fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah pemakaian SKA dengan nama yang
sama di lebih dari satu proyek. Sebutkan dampak yang terjadi!
4. Apa yang anda ketahui tentang SPMK, addendum
5. Apa yang anda ketahui tentang Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebuah proyek, dan
sebutkan bab-bab yang ada pada RMK !
6. Bacalah jurnal dari link dibawah ini :
https://www.academia.edu/35598253/MASALAH_SENGKETA_DALAM_PENYELEN
GGARAAN_JASA_KONSTRUKSI
a. Berikan tanggapan terhadap makalah tersebut !
b. Sebutkan contoh proyek sengketa Precontractual !
c. Pembangunan penataan kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa apa?
d. Berikan kesimpulan terhadap makalah tersebut !
3. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
Jawabana :
1. Langkah-langkah yang harus dilakukan :
a. Konsultan
Melakukan rapat koordinasi dengan elemen proyek yang terkait dan memastikan bahwa
bahwa dokumen pendukungnya harus selengkap mungkin, jangan sampai terjadi pada
saat pembayaran proyek, pekerjaan tambah atau kurang tersebut tidak diakui oleh
pemilik.
b. Kontraktor
Melakukan koordinasi di lapangan dengan direksi dan mengajukan dokumen perubahan
berupa kondisi lingkungan, gambar kerja, perhitungan dan dokumen pendukung lainnya.
c. Owner ( Pemilik pekerjaan )
Memastikan dan mengecek bahwa dokumen perubahan telah dilakukan sesuai dengan
langkah-langkah dan aturan yang berlaku.
2. Pre Contract Meeting, Progress Hand Over dan Final Hand Over ?
Pre Contract Meeting
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan (pre construction meeting) merupakan pertemuan
yang diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan seperti
pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas
teknis, dan penyedia jasa sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat dan
instansi terkai guna menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen kontrak dan
membuat kesepakatan tersebut hal-hal penting yang belum terdapat dalam dokumen
kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Atau Pre-construction meeting merupakan kegiatan yang menjelaskan bahwa telah
dilakukannya penjelasan lapangan / lokasi pekerjaan untuk diserah terimakan
kepada Kontraktor Pelaksana yang dihadiri oleh Pengelola Proyek, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Pelaksana. Bukti fisik adalah
dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Lokasi Pekerjaan.
4. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
Provisional Hand Over
(Provisional Hand Over-PHO) atau Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah suatu
kegiatan serah terima dari seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa
kepada direksi pekerjaan.
Final Hand Over
(Final Hand Over-FHO) adalah suatu kegiatan serah terima akhir pekerjaan dari penyedia
jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa menyelesaikan semua kewajibannya
selama masa pemeliharan.
3. Dampak dari pemakaian SKA dengan nama yang sama di lebih dari satu proyek dalam satu
POKJA dapat menyebabkan peserta gugur dalam proses pelelangan/tender.
Akan tetapi jika kejadian tersebut berbeda POKJA maka diperbolehkan.
4. SPMK, addendum ?
SPMK
Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen kontrak/Surat Perjanjian Kontrak.
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi pekerjaan yang dibutuhkan kepada Penyedia
sebelum diterbitkannya SPMK.
PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sejak
tanggal penandatanganan Kontrak.
Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan Kontrak oleh
Penyedia.
Addendum
Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti perubahan,
penambahan dan pengurangan item atau jenis pekerjaan yang secara fisik terpisah dari
perjanjian pokoknya namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok.
Atau addendum adalah terdapatnya perubahan yang harus dilakukan dengan melakukan
penambahan pada alinea, paragraf atau pasal atas suatu pernyataan, peraturan, undang-
undang, perjanjian dll.
5. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
Dalam hal terdapat perbedaan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama
Penyedia dapat melakukan perubahan kontak, meliputi :
a. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam kontrak;
b. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
c. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
d. Mengubah jadwal pelaksanaan.
Dapat kita simpulkan bahwa perubahan kontrak bisa terjadi dan dapat dilakukan ketika
terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan dokumen kontrak.
5. Rencana Mutu Kontrak ( RMK )
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan administrasi dan
pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh Kontraktor Pelaksana, karena alasan
ribet, ruwet, dan membebani. Bagi Konsultan Supervisi, RMK merupakan salah satu alat
pengendali yang jitu. Nah dengan latar belakang yang saling tolak belakang antara
Kontraktor Pelaksana vs Konsultan Supervisi ini, RMK tetaplah harus disiapkan demi
Pengendalian Proyek agar sesuai jadual yang telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi
dan kualitas, serta mengacu pada kuantitas yang telah dianggarkan.
Dan berikut Bab yang ada dalam RMK :
BAB I Pendahuluan
BAB II Umum
BAB III Sasaran mutu
BAB IV Struktur organisasi dan uraian tugas
BAB V Renacana mutu kontrak
BAB VI Penutup
Lampiran – lampiran
6. Nama : Aris Septiawan
Nim : 17.1003.222.01.0659 (Kelas B)
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM.
6. Jawaban
a. tanggapan terhadap makalah tersebut :
Perselisihan memberi efek buruk pada proyek konstruksi apabila praktisi konstruksi
tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan sengketa dengan baik.
b. contoh proyek sengketa Precontractual :
Pembangunan penataan kawasan Kalijodo (Jakarta)
Pembangunan Hotel dan Apartement Tentrem Semarang
Pembangunan Hotel Tentrem Yogyakarta
Pembangunan Apartemen Uttara the Icon Yogyakarta
Pembangunan Jalan Tol di seluruh wilayah Indonesia
Pembangunan Jakarta Internationan Stadium
Pembangunan proyek transportasi MRT dan LRT
Pembangunan Pelabuhan dan Bandara
c. Pembangunan penataan kawasan Kalijodo (Jakarta) termasuk dalam sengketa
Precontractual
d. kesimpulan terhadap makalah tersebut :
Sengketa jasa konstruksi dapat terjadi pada masa precontractual, masa contractual,
dan masa pascacontractual.
Pada masa contractual, dapat saja terjadi sengketa pada saat Perencanaan Konstruksi,
Pelaksanaan Konstruksi, dan Pengawasan Konstruksi.
Alternatif penyelesain sengketa jasa konstruksi dilakukan melalui jalur konsul tasi,
negosisi, mediasi, konsiliasi, pendapat hukum oleh lembaga arbitrase, atau gabungan
kelima jalur tersebut sesuai tingkat kebutuhan.