Dokumen tersebut membahas tentang manajemen konstruksi dimana dijelaskan beberapa hal seperti:
1. Langkah yang harus diambil jika terjadi penambahan item pekerjaan yang tidak ada di RAB rencana untuk konsultan, kontraktor, dan pemilik pekerjaan.
2. Perbedaan pre contract meeting, progres hand over dan final hand over.
3. Dampak penggunaan satu nama SKA untuk lebih dari satu proyek.
1. MANAJEMEN KONSTRUKSI II
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIFKY AKBAR DEWANTORO
KELAS : TEKNIK SIPIL A2
NIM : 17.1003.222.01.0639
DOSEN : M.AFIF SALIM,ST,MT
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2. TUGAS PERTEMUAN KE-VI (13 APRIL 2020)
MANAJEMEN KONSTRUKSI II
1. Apabila terjadi penambahan item pekerjaan pada sebuah proyek, sedangkan item
tersebut tidak ada dalam RAB rencana, langkah apa yang harus anda lakukan jika
anda sebagai (a) konsultan, (b) kontraktor, (c) pemilik pekerjaan (BBWS Pemali
Juana)
a. Konsultan : Jika saya menanggapi masalah ini ketika posisi saya sebagai
konsultan saya akan beepacu pada Pasal 9 ayat (3) Permen PU Nomor
07/PRT/M/2011 Tentang Standard dan Pedoman Pengadaan Pekerja
Kontruksi dan Jasa Konsultansi JO Permen PUPR Nomor 31/PRT/M/2015.
b. Kontraktor : sebagai kontraktor dengan menambahkan pekerja yang tidak
sesuai dalam RAB meninjau lagi pada faktor yang terjadi di lapangan, jika
penambahan pekerja dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan di
lapangan dari batas di tentukan dan tidak melanggar perjanjian dan hukum
yang berlaku saya akan menambah pekerja dan faktor di lapangan terkadang
juga tidak sesuai dengan perkiraan yang sangat dah di susun seperti di
jelaskan pada aspek teknik, aspek waktu dan aspek biaya.
c. Pemilik Pekerjaan : yah jika memang perlu di tambahkan dan tidak membuat
pembengkakan RAB dan meninjau kembali kepada faktor pontesial penyebab
permasalahan hukum/perselisihan dalam pelaksanaan pekerjaan tambahkan
saja.
2. Apa perbedaan Pre contract meeting, progres hand over dan final hand over?
Perbedaan dari ketiga pengertian diatas adalah
a. Pre contract meeting
Merupakan pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur yang
terkait dengan pelaksanaan kegiatan seperti pihak Direksi Pekerjaan
sebagai unsur pengendalian, Direksi Teknis sebagai pengawas teknis, dan
penyedia jasa sebagai pelaksana pekerjaan, wakil masyarakat setempat
dan instansi terkai guna menyamakan presepsi tersebut seluruh dokumen
kontrak dan membuat kesepakatan tersebut hal-hal penting yang belum
terdapat dalam dokumen kontrak maupun kemungkinan-kemungkinan
kendala yang akan terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. b. Progress Hand Over dan Final Hand Over
PHO dan FHO hanya terdapat pada pekerjaan jasa konstruksi, sedangkan
untuk pengadaan barang hanya dikenal dengan istilah serah terima
pertama atau penyerahan pertama. Dilakukannya tahapan pelaksanaan
PHO dan FHO bertujuan untuk Quality Control dan Quality Assurance/QA-
QC dari manajemen mutu pekerjaan konstruksi.
Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO) adalah
suatu kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan secara
resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah diteliti terlebih
dahulu oleh Panitia Penilai Hasil Pekerjaan.
Sedangkan Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over-FHO) adalah
suatu kegiatan serah terima akhir pekerjaan yang dilakukan secara
resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan setelah penyedia jasa
menyelesaikan semua kewajibannya selama masa pemeliharan.
3. Salah satu fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah pemakaian SKA dengan nama
yang sama di lebih dari satu proyek. Sebutkan dampak yang terjadi!
Dampak dari penggunaan satu nama SKA dalam beberapa proyek adalah :
a. Korupsi
b. Tidak fokusnya dalam satu Pekerjaan
c. Terbaginya waktu menjadi pekerja tidak efektif
d. Di perjual belikan
4. Apa yang anda ketahui tentang SMPK, addendum
Yang dimaksud dengan SMPK adalah :
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah kerja yang diterbitkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen/PPK di dalam dokumen kontrak/Surat Perjanjian
Kontrak. SPMK merupakan pengganti surat pesanan di dalam Kontrak pengadaan
barang, dengan kata lain Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hanya muncul pada
kontrak pekerjaan/pengadaan fisik atau konstruksi.
Yang dimaksud dengan addendum adalah :
Addendum adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti tambahan
klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya namun secara
hukum melekat pada perjanjian pokok itu.
5. Apa yang anda ketahui tentang Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebuah proyek, dan
sebutkan bab-bab yang ada pada RMK
Pengertian Rencana Mutu Kontrak (RMK) dan bab-bab nya :
Rencana Mutu Proyek (RMK) merupakan salah satu dokumen pelaporan
administrasi dan pengendalian proyek yang sering kali ditiadakan oleh Kontraktor
Pelaksana, karena alasan ribet, ruwet, dan membebani. Bagi Konsultan Supervisi,
RMK merupakan salah satu alat pengendali yang jitu. Nah dengan latar belakang
4. yang saling tolak belakang antara Kontraktor Pelaksana vs Konsultan Supervisi ini,
RMK tetaplah harus disiapkan demi Pengendalian Proyek agar sesuai jadual yang
telah ditetapkan, tidak menyalahi spesifikasi dan kualitas, serta mengacu pada
kuantitas yang telah dianggarkan.
•BAB I : PENDAHULUAN
•BAB II: UMUM,Tujuan, Informasi Pemilik, Identitas Pekerjaan, Diskripsi Pekerjaan
•BAB III: STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS
•BAB IV: RENCANA MUTU KONTRAK
-Bagan Alir Kegiatan Pelaksanaan
-Daftar SP, SD, dan IK
-Ringkasan Spesifik Teknik
-Jadwal Pelaksanaan
-Metode Pelaksanaan
-Kriteria Penerimaan
-Rencana Pemeriksaan dan Pengetesan
-Daftar Monitoring Kerja
-Daftar Peralatan
-Check List
-Audit Mutu Pekerjaan
•BAB V : PENUTUP
6. Bacalah jurnal dari link dibawah ini :
https://www.academia.edu/35598253/MASALAH_SENGKETA_DALAM_PENYELENGG
ARAAN_JASA_KONSTRUKSI
a. Berikan tanggapan terhadap makalah tersebut!
Tanggapan saya terhadap makalah tersebut adalah makalah ini sangat
penting bagi penting bagi profesional teknik yang bekerja dibidangnya agar
dapat mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi khusunya yang akan
terjadi khususnya pekerjaan – pekerjaan yang bersentuhan dengan hukum. Selain
itu bagus juga untuk mahasiswa mahasiswi supaya menambah wawasan mereka
tentang permasalahan sengketa dalam jasa konstruksi agar mereka semua tidak
menampung cabang keilmuan dalam keteknikan saja namun juga pemahaman
dalam hokum sengketa jasa konstruksi. Beberapa poin penting atau kesimpulan dari
makalah tersebut :
Pemahaman sengketa jasa konstruksi dapat terjadi pada
masa precontractual, masa contractual, dan masa
pascontractual.
Pada masa contractual, dapat saja terjadi sengketa pada
saat perencanaan konstruksi, pelaksanaan konstruksi, dan
pengawasan konstruksi.
5. Alternatif penyelesaian sengketa jasa konstruksi dilakukan
melalui jalur konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi,
pendapat hokum oleh lembaga arbitrase, atau
gabungan kelima jalur tersebut sesuai tingkat kebutuhan.
b. Sebutkan contoh proyek sengketa precontractual
Contoh dari proyek sengketa precontractual sebagai berikut :
Proyek Pembangunan Appartemen Utara The Icon Yogyakarta
Proyek Pembangunan hotel goldenhans di kelapa gading Jakarta
Proyek Pembangunan Yogyakarta Internasioanl Airport tepatnya di kulon
progo
c. Pembangunan penataan kawasan kalijodo (jakarta) termasuk dalam sengketa
apa?
Pembangunan penataan kawasan kalijodo, jakarta termasuk dalam sengketa
precontractual.
d. Berikan kesimpulan terhadap makalah tersebut!
Kesimpulan dari makalah tersebut adalah :
Pemahaman tentang cara penyelesaian sengketa jasa konstruksi.
Pemahaman tanggung jawab pelaku jasa konstruksi secara perdata dan
pidana
Alternatif penyelesaian sengketa jasa konstruksi dilakukan melalui jalur
konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, pendapat hukum oleh lembaga
arbitrase, atau gabungan kelima jalur tersebut sesuai tingkat kebutuhan.
Pemahaman sengketa jasa konstruksi dapat terjadi pada masa
precontractual, masa contractual, dan masa pascontractual.
Pada masa contractual, dapat saja terjadi sengketa pada saat perencanaan
konstruksi, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi.