SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Beban Gempa Pada Jembatan
Tugas Pertemuan 7 dan 8 (19 April 2020)
Disusun Oleh :
Nama : Aris Septiawan
Kelas : Teknik Sipil B
Nim : 17.1003.222.01.0659
Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM
FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
REKAYASA GEMPA
Beban Gempa Pada Jembatan
Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria
kinerja di dalam memikul beban gempa. Tingkat kinerja
yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa
Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama
umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat
kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa
Kuat, yang jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama
umur rencana dari jembatan.
Pada tingkat kinerja yang kedua, akibat terjadinya Gempa
Kuat, tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan
dapat sangat parah, akan tetapi struktur jembatan tidak
diperbolehkan untuk mengalami runtuh.
• Dari uraian di atas, dapat dijsimpulkan bahwa, struktur
jembatan harus didesain tetap bersifat elastis pada saat
terjadi Gempa Rencana, dan diijinkan untuk berperilaku
tidak elastis (inelastis) pada saat terjadi Gempa Kuat.
Perilaku inelastis pada struktur jembatan dapat diperoleh
dengan cara merencanakan elemen-elemen struktur
jembatan bersifat daktail.
Gambar 7-1. Keruntuhan dari jalan layang yang menghubungkan Kobe dan Osaka akibat
gempa dengan kekuatan M=7,2 pada Skala Richter, terjadi di Jepang, Januari 1995.
• Untuk keperluan analisis struktur terhadap pengaruh
beban gempa, pada umumnya digunakan pemodelan
struktur dengan model massa terpusat (lumped mass
model). Pemodelan massa terpusat dimaksudkan untuk
mengurangi derajat kebebasan (Degree Of Freedom /
DOF) dari struktur, sehingga akan lebih memudahkan
perhitungan.
Respon Elastis dan Inelastis
Pada Gambar 7-2 diperlihatkan pilar jembatan yang
dimodelkan sebagai system bandul getar dengan massa
yang terpusat di bagian atasnya. Akibat pengaruh beban
gempa (V), massa struktur (m) akan bergoyang kearah
horisontal. Besarnya goyangan kesamping ( ) tergantung
dari kekakuan pilar (k) dan waktu getar struktur (T). Karena
dianggap bahwa massa hanya bergerak kearah horisontal
saja, maka struktur hanya mempunyai satu derajat
kebebasan (Single Degree Of Freedom / SDOF).
Jika struktur direncanakan tetap bersifat elastis pada saat
terjadi gempa rencana dan gempa kuat, maka struktur akan
bergoyang dengan simpangan horisontal dari titik o ke titik d,
sedangkan beban gempa yang bekerja pada struktur
sebesar Vb.
• Jika struktur jembatan direncanakan bersifat daktail,
maka pada saat terjadi Gempa Rencana, struktur akan
berespon secara elastis. Pada saat terjadi Gempa Kuat,
pada struktur jembatan diijinkan terbentuk sendi-sendi
plastis.
• Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat daktail
dari struktur jembatan, dapat membatasi besarnya beban
gempa yang bekerja pada struktur (Ve < Vb). Meskipun
beban gempa yang bekerja pada struktur yang daktail
dapat mengurangi beban gempa yang masuk kedalam
struktur, tetapi struktur yang daktail dapat mengalami
deformasi yang cukup besar, sehingga hal ini harus
diperhatikan agar tidak terjadi keruntuhan dari struktur
jembatan. Untuk menghindari keruntuhan dari struktur
jembatan, maka perlu dilakukan detail penulangan yang
baik dari elemen-elemen struktur, khususnya pilar dari
jembatan.
Berdasarkan konsep daktilitas di atas, struktur jembatan
(tidak termasuk abutment) dapat dikelompokkan untuk tujuan
perencanaan pendetailan ke dalam tiga jenis struktur
menurut perilaku daktilitasnya pada saat terjadi gempa.
Tipe Struktur Jembatan
1. Jembatan Tipe A
Jembatan Tipe A adalah jembatan dengan tingkat
daktilitas penuh dan monolit, serta mempunyai
karakterisitik berikut :
• Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
• Bangunan atas jembatan (balok dan pelat),
merupakan sistem struktur yang menerus (monolit)
• Semua pilar jembatan menyatu secara monolit
dengan bangunan atas dan pondasi
• Semua gaya lateral termasuk beban gempa
horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.
• Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada
pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah
agar tidak jatuh kebawah.
• Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah
kegempaan kuat yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah
Gempa 6.
2. Jembatan Tipe B
Dimensi potongan melintang dari pilar Jembatan Tipe B juga harus
memenuhi persyaratan konfigurasi seperti Jembatan Tipe A.
Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan dengan
tingkat daktilitas penuh tetapi antara bangunan atas dan
bawah tidak monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut :
• Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail
• Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan
sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu
secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.
• Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit
dengan pondasi
• Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.
• Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak
jatuh ke bawah.
• Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah
kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah
Gempa 4.
3. Jembatan Tipe C
Jembatan Tipe C (Gambar 9-6), adalah jembatan yang
bersifat elastis (tidak daktail) serta mempunyai karakteristik
berikut :
• Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail)
• Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan
sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu
secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.
• Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal,
sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan.
• Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal
jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak
jatuh ke bawah.
• Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil
dengan satu atau dua bentang.
Tipe jembatan yang diterangkan di atas adalah jenis-jenis
struktur jembatan yang sering digunakan. Selain jembatan
Tipe A, B dan C terdapat juga beberapa jenis jembatan
lainnya yang mencakup :
1. Jembatan dengan konstruksi khusus :
• Jembatan yang ditumpu oleh struktur kabel
• Jembatan lengkung
• Jembatan yang menggunakan penyerap energy
khusus
2. Jembatan dengan geometri khusus
• Jembatan dengan pilar yang tinggi, sehingga berat pilar lebih dari
20% berat bangunan atas jembatan
• Jembatan dimana kekakuan pilar berbeda lebih dari yang
disyaratkan.
• Jembatan dengan panjang bentang lebih dari 200 m.
• Jembatan dengan kemiringan yang besar.
• Jembatan dengan lengkung horisontal yang besar.
3. Jembatan pada lokasi yang sulit
• Jembatan yang melalui atau dekat patahan aktif.
• Jembatan yang terletak di dekat lereng yang tidak stabil.
• Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan pasir lepas.
• Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan tanah sangat
lunak
4. Jembatan yang sangat penting
• Jembatan dengan kepentingan ekonomis tinggi, dengan biaya
konstruksi yang mahal.
• Jembatan yang dapat menyebabkan keruntuhan yang fatal.
4. Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai
Struktur jembatan Tipe A mempunyai perilaku seismik yang
paling baik dibandingkan Tipe B dan Tipe C, sehingga harus
dipilih untuk jembatan yang terletak di zona kegempaan
berat yaitu Wilayah Gempa 6 atau 5.
Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya
atau jatuh kebawah akibat gerakan gempa kearah melintang
jembatan, maka pada pilar dan pangkal jembatan perlu
diberi konstruksi penahan lateral.
Selain konstruksi penahan lateral, pada pangkal jembatan
dimana tidak terdapat penahan memanjang, atau pada pilar
dimana balok-balok jembatan tidak direncanakan menerus,
maka perlu adanya persyaratan jarak lebih minimum antara
ujung-ujung balok jembatan dan tepi perletakan, seperti
dijelaskan pada Gambar 9-8. Persyaratan jarak minimum
tersebut adalah : d0 = 0,7 + 0,005 S untuk S < 100 m, atau
d0 = 0.8 + 0.004 S untuk S > 100 m
dimana d0 = jarak lebih minimum antara ujung balok dan
tepi perletakan (m) dan S = panjang bentang jembatan (m).
Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah
dibuat, maka waktu getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk
struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem
dengan satu derajat kebebasan, waktu getar dihitung
dengan rumus :
Waktu Getar Jembatan
Contoh Perhitungan Kekakuan Pilar Jembatan
Integritas dari suatu sistem struktur jembatan hanya dapat
dipelihara jika simpangan maksimum yang terjadi antara pilar dan
balok-balok jembatan dibatasi untuk mencegah
terjatuhnya balok-balok dari perletakannya. Dengan demikian perlu
diadakan pemeriksaan untuk untuk menjamin bahwa simpangan
yang terjadi akibat gempa tidak melampaui jarak lebih minimum
yang disayaratkan. Jika sistem struktur jembatan yang dapat
dimodelkan
Pembatasan Simpangan Akibat Gempa
Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat berasal
dari gaya inersia akibat goncangan tanah, atau dari beban gempa
tambahan akibat tanah dan air. Beban gempa horisontal (V) pada
jembatan dapat ditentukan dari rumus :
Beban Gempa Pada Jembatan
Suatu pilar jembatan terdiri dari 2 buah kolom beton bertulang
berukuran 50/50 cm dan balok kepala berukuran 70/50 cm panjang
8m. Berat jenis beton = 2,5 ton/m3 dan modulus elastisitas beton :
E = 200000 kg/cm2.
Pilar jembatan harus mendukung 5 buah beban terpusat sebesar F
= 40 ton (Gambar 9.10) akibat berat dari bangunan atas jembatan
dan beban kendaraan. Balok-balok dari jembatan yang harus di
dukung pilar merupakan balok beton prategang penuh (full
prestressing). Pilar jembatan merupakan struktur yang terpisah
dengan struktur bagian atas jembatan (Jembatan Tipe B).
Jembatan terletak di wilayah gempa 4, dimana tanah dasar
merupakan tanah sedang. Spektrum respon gempa yang
digunakan untuk perhitungan, seperti ditunjukkan pada Gambar 7-
12.
Jembatan terletak di suatu ruas jalan arteri dilewati 3200 kendaraan
perhari, serta tidak terdapat jalur lalu lintas alternatif lainnya.
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan

More Related Content

What's hot

Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahSitiFatimah485
 
S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembataniky
 
Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanNovikeDianUtami
 
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8RanizaDwiSovartina
 
Tugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaTugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaMBAYU2
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipilgaffarudin
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangAnggi Rahayu
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangAgus Gunawan
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan E Sanjani
 
Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Muhammad Rachman
 
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8FristaChristiaYama
 
Acuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanAcuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanYuli Cahyono
 
Beban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanBeban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanDoniAsep2
 

What's hot (20)

Bab v struk bawah
Bab v   struk bawahBab v   struk bawah
Bab v struk bawah
 
Jembatan
JembatanJembatan
Jembatan
 
Tugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimahTugas iii gempa c_siti fatimah
Tugas iii gempa c_siti fatimah
 
S struktur-jembatan
S struktur-jembatanS struktur-jembatan
S struktur-jembatan
 
Beban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada JembatanBeban Gempa Pada Jembatan
Beban Gempa Pada Jembatan
 
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
Rekayasa gempa tugas pertemuan 7&amp;8
 
Tugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempaTugas rekayasa gempa
Tugas rekayasa gempa
 
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
21173129 power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil
 
Bagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjangBagian bagian jembatan bentang panjang
Bagian bagian jembatan bentang panjang
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Abutment jembatan
Abutment jembatanAbutment jembatan
Abutment jembatan
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Tipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatanTipe tipe jembatan
Tipe tipe jembatan
 
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulangBangunan atas gelagar induk beton bertulang
Bangunan atas gelagar induk beton bertulang
 
Said reza
Said rezaSaid reza
Said reza
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 
Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1Jenis jenis jembatan paper#1
Jenis jenis jembatan paper#1
 
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
Tugas rekayasa gempa pertemuan 7&amp;8
 
Acuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatanAcuan esstetika jembatan
Acuan esstetika jembatan
 
Beban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatanBeban gempa pada jembatan
Beban gempa pada jembatan
 

Similar to Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659

matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfgabriela771013
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANAgusPratama24
 
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.pptErvanKamal
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB bawon15505124020
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfFadliST
 
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanModul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanPPGHybrid1
 
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMuchamadAbdulKholiq
 

Similar to Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659 (16)

Tugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa GempaTugas3_Rekayasa Gempa
Tugas3_Rekayasa Gempa
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
JEMBATAN.ppt
JEMBATAN.pptJEMBATAN.ppt
JEMBATAN.ppt
 
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdfmatakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
matakudhdhaujbdbjcdkbsdbdsbdbvbhbdhdjs.pdf
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATANKONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
 
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
21173129-power-point-bangunan-jembatan-teknik-sipil.ppt
 
Rangkuman2
Rangkuman2Rangkuman2
Rangkuman2
 
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB Materi jembatan smk kelas XI DPIB
Materi jembatan smk kelas XI DPIB
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfPk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdf
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdfmodulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
modulm4kb3-dasar-dasarjembatan-200119104412.pdf
 
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar JembatanModul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
Modul TKP M4KB3 - Dasar - dasar Jembatan
 
jembatan.ppt
jembatan.pptjembatan.ppt
jembatan.ppt
 
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksiMateri P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
Materi P. Tenaga Konstruksi..pdf konstruksi
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Tugas rek. gempa aris septiawan-kls.b-17.1003.222.01.0659

  • 1. Beban Gempa Pada Jembatan Tugas Pertemuan 7 dan 8 (19 April 2020) Disusun Oleh : Nama : Aris Septiawan Kelas : Teknik Sipil B Nim : 17.1003.222.01.0659 Dosen Pengampu : M. Afif Salim, ST, MT, MM FAKULTAS TEKNIK PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG REKAYASA GEMPA
  • 2. Beban Gempa Pada Jembatan Struktur jembatan harus memenuhi dua tingkat kriteria kinerja di dalam memikul beban gempa. Tingkat kinerja yang pertama, adalah yang berhubungan dengan Gempa Rencana, yang mungkin terjadi berulang-ulang selama umur rencana dari jembatan tersebut. Sedangkan tingkat kinerja yang kedua adalah berhubungan dengan Gempa Kuat, yang jarang terjadi atau mungkin terjadi sekali selama umur rencana dari jembatan. Pada tingkat kinerja yang kedua, akibat terjadinya Gempa Kuat, tingkat kerusakan yang terjadi pada struktur jembatan dapat sangat parah, akan tetapi struktur jembatan tidak diperbolehkan untuk mengalami runtuh.
  • 3. • Dari uraian di atas, dapat dijsimpulkan bahwa, struktur jembatan harus didesain tetap bersifat elastis pada saat terjadi Gempa Rencana, dan diijinkan untuk berperilaku tidak elastis (inelastis) pada saat terjadi Gempa Kuat. Perilaku inelastis pada struktur jembatan dapat diperoleh dengan cara merencanakan elemen-elemen struktur jembatan bersifat daktail. Gambar 7-1. Keruntuhan dari jalan layang yang menghubungkan Kobe dan Osaka akibat gempa dengan kekuatan M=7,2 pada Skala Richter, terjadi di Jepang, Januari 1995.
  • 4. • Untuk keperluan analisis struktur terhadap pengaruh beban gempa, pada umumnya digunakan pemodelan struktur dengan model massa terpusat (lumped mass model). Pemodelan massa terpusat dimaksudkan untuk mengurangi derajat kebebasan (Degree Of Freedom / DOF) dari struktur, sehingga akan lebih memudahkan perhitungan. Respon Elastis dan Inelastis
  • 5. Pada Gambar 7-2 diperlihatkan pilar jembatan yang dimodelkan sebagai system bandul getar dengan massa yang terpusat di bagian atasnya. Akibat pengaruh beban gempa (V), massa struktur (m) akan bergoyang kearah horisontal. Besarnya goyangan kesamping ( ) tergantung dari kekakuan pilar (k) dan waktu getar struktur (T). Karena dianggap bahwa massa hanya bergerak kearah horisontal saja, maka struktur hanya mempunyai satu derajat kebebasan (Single Degree Of Freedom / SDOF).
  • 6. Jika struktur direncanakan tetap bersifat elastis pada saat terjadi gempa rencana dan gempa kuat, maka struktur akan bergoyang dengan simpangan horisontal dari titik o ke titik d, sedangkan beban gempa yang bekerja pada struktur sebesar Vb.
  • 7. • Jika struktur jembatan direncanakan bersifat daktail, maka pada saat terjadi Gempa Rencana, struktur akan berespon secara elastis. Pada saat terjadi Gempa Kuat, pada struktur jembatan diijinkan terbentuk sendi-sendi plastis. • Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sifat daktail dari struktur jembatan, dapat membatasi besarnya beban gempa yang bekerja pada struktur (Ve < Vb). Meskipun beban gempa yang bekerja pada struktur yang daktail dapat mengurangi beban gempa yang masuk kedalam struktur, tetapi struktur yang daktail dapat mengalami deformasi yang cukup besar, sehingga hal ini harus diperhatikan agar tidak terjadi keruntuhan dari struktur jembatan. Untuk menghindari keruntuhan dari struktur jembatan, maka perlu dilakukan detail penulangan yang baik dari elemen-elemen struktur, khususnya pilar dari jembatan.
  • 8. Berdasarkan konsep daktilitas di atas, struktur jembatan (tidak termasuk abutment) dapat dikelompokkan untuk tujuan perencanaan pendetailan ke dalam tiga jenis struktur menurut perilaku daktilitasnya pada saat terjadi gempa. Tipe Struktur Jembatan 1. Jembatan Tipe A
  • 9. Jembatan Tipe A adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh dan monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut : • Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail • Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sistem struktur yang menerus (monolit) • Semua pilar jembatan menyatu secara monolit dengan bangunan atas dan pondasi • Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan. • Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh kebawah. • Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan kuat yaitu Wilayah Gempa 5 dan Wilayah Gempa 6.
  • 10. 2. Jembatan Tipe B Dimensi potongan melintang dari pilar Jembatan Tipe B juga harus memenuhi persyaratan konfigurasi seperti Jembatan Tipe A.
  • 11. Jembatan Tipe B (Gambar 7-5), adalah jembatan dengan tingkat daktilitas penuh tetapi antara bangunan atas dan bawah tidak monolit, serta mempunyai karakterisitik berikut : • Pilar-pilar dari jembatan bersifat daktail • Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan. • Semua pilar jembatan harus menyatu secara monolit dengan pondasi • Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan. • Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah. • Struktur jembatan ini sesuai digunakan pada daerah kegempaan sedang yaitu Wilayah Gempa 3 dan Wilayah Gempa 4.
  • 12. 3. Jembatan Tipe C Jembatan Tipe C (Gambar 9-6), adalah jembatan yang bersifat elastis (tidak daktail) serta mempunyai karakteristik berikut : • Pilar-pilar dari jembatan bersifat elastis (tidak daktail) • Bangunan atas jembatan (balok dan pelat), merupakan sitem struktur yang tidak menerus dan tidak menyatu secara monolit dengan pilar-pilar jembatan.
  • 13. • Semua gaya lateral termasuk beban gempa horisontal, sepenuhnya ditahan oleh pilar jembatan. • Bangunan atas jembatan dapat tergelincir pada pangkal jembatan (abutment), tetapi harus dicegah agar tidak jatuh ke bawah. • Umumnya digunakan pada jembatan-jembatan kecil dengan satu atau dua bentang. Tipe jembatan yang diterangkan di atas adalah jenis-jenis struktur jembatan yang sering digunakan. Selain jembatan Tipe A, B dan C terdapat juga beberapa jenis jembatan lainnya yang mencakup : 1. Jembatan dengan konstruksi khusus : • Jembatan yang ditumpu oleh struktur kabel • Jembatan lengkung • Jembatan yang menggunakan penyerap energy khusus
  • 14. 2. Jembatan dengan geometri khusus • Jembatan dengan pilar yang tinggi, sehingga berat pilar lebih dari 20% berat bangunan atas jembatan • Jembatan dimana kekakuan pilar berbeda lebih dari yang disyaratkan. • Jembatan dengan panjang bentang lebih dari 200 m. • Jembatan dengan kemiringan yang besar. • Jembatan dengan lengkung horisontal yang besar. 3. Jembatan pada lokasi yang sulit • Jembatan yang melalui atau dekat patahan aktif. • Jembatan yang terletak di dekat lereng yang tidak stabil. • Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan pasir lepas. • Jembatan dengan pondasi terletak di atas lapisan tanah sangat lunak 4. Jembatan yang sangat penting • Jembatan dengan kepentingan ekonomis tinggi, dengan biaya konstruksi yang mahal. • Jembatan yang dapat menyebabkan keruntuhan yang fatal.
  • 15. 4. Pemilihan Jenis Jembatan Yang Sesuai Struktur jembatan Tipe A mempunyai perilaku seismik yang paling baik dibandingkan Tipe B dan Tipe C, sehingga harus dipilih untuk jembatan yang terletak di zona kegempaan berat yaitu Wilayah Gempa 6 atau 5. Agar balok-balok jembatan tidak terlepas dari dudukannya atau jatuh kebawah akibat gerakan gempa kearah melintang jembatan, maka pada pilar dan pangkal jembatan perlu diberi konstruksi penahan lateral.
  • 16. Selain konstruksi penahan lateral, pada pangkal jembatan dimana tidak terdapat penahan memanjang, atau pada pilar dimana balok-balok jembatan tidak direncanakan menerus, maka perlu adanya persyaratan jarak lebih minimum antara ujung-ujung balok jembatan dan tepi perletakan, seperti dijelaskan pada Gambar 9-8. Persyaratan jarak minimum tersebut adalah : d0 = 0,7 + 0,005 S untuk S < 100 m, atau d0 = 0.8 + 0.004 S untuk S > 100 m dimana d0 = jarak lebih minimum antara ujung balok dan tepi perletakan (m) dan S = panjang bentang jembatan (m).
  • 17. Bila type jembatan telah dipilih dan denah jembatan telah dibuat, maka waktu getar jembatan (T) dapat dihitung. Untuk struktur jembatan yang dapat dimodelkan sebagai sistem dengan satu derajat kebebasan, waktu getar dihitung dengan rumus : Waktu Getar Jembatan
  • 18. Contoh Perhitungan Kekakuan Pilar Jembatan
  • 19.
  • 20.
  • 21. Integritas dari suatu sistem struktur jembatan hanya dapat dipelihara jika simpangan maksimum yang terjadi antara pilar dan balok-balok jembatan dibatasi untuk mencegah terjatuhnya balok-balok dari perletakannya. Dengan demikian perlu diadakan pemeriksaan untuk untuk menjamin bahwa simpangan yang terjadi akibat gempa tidak melampaui jarak lebih minimum yang disayaratkan. Jika sistem struktur jembatan yang dapat dimodelkan Pembatasan Simpangan Akibat Gempa
  • 22. Beban gempa yang bekerja pada struktur jembatan dapat berasal dari gaya inersia akibat goncangan tanah, atau dari beban gempa tambahan akibat tanah dan air. Beban gempa horisontal (V) pada jembatan dapat ditentukan dari rumus : Beban Gempa Pada Jembatan
  • 23.
  • 24. Suatu pilar jembatan terdiri dari 2 buah kolom beton bertulang berukuran 50/50 cm dan balok kepala berukuran 70/50 cm panjang 8m. Berat jenis beton = 2,5 ton/m3 dan modulus elastisitas beton : E = 200000 kg/cm2. Pilar jembatan harus mendukung 5 buah beban terpusat sebesar F = 40 ton (Gambar 9.10) akibat berat dari bangunan atas jembatan dan beban kendaraan. Balok-balok dari jembatan yang harus di dukung pilar merupakan balok beton prategang penuh (full prestressing). Pilar jembatan merupakan struktur yang terpisah dengan struktur bagian atas jembatan (Jembatan Tipe B). Jembatan terletak di wilayah gempa 4, dimana tanah dasar merupakan tanah sedang. Spektrum respon gempa yang digunakan untuk perhitungan, seperti ditunjukkan pada Gambar 7- 12. Jembatan terletak di suatu ruas jalan arteri dilewati 3200 kendaraan perhari, serta tidak terdapat jalur lalu lintas alternatif lainnya. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 25. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 26. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 27. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 28. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 29. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan
  • 30. Contoh Perhitungan Beban Gempa Pada Jembatan