SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TUGAS 
MANAJEMEN STRATEGIK 
Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. 
Kajian Teori Manajemen Strategis 
Implementing Educational Technology in Higher Education: 
A Strategic Approach 
Cynthia Roberts 
April 3, 2014 
Oleh : 
Arif Partono Prasetio - 1303193 
Universitas Pendidikan Indonesia 
Program Doktor Ilmu Manajemen 
2014
Arif Partono - 1303193 
1 
Implementing Educational Technology in Higher Education: A Strategic Approach 
Pengantar 
Ahli strategi manajemen pernah mengatakan bahwa yang biasa-biasa saja jika diimplementasikan dengan baik akan menghasilkan lebih besar dari pada strategi yang luar biasa tetapi tidak diimplementasikan atau hanya apa adanya. Seperti kata pepatah, rencana yang baik adalah dijalankan dan dievaluasi. Meski sudah memahami pengertian tersebut akan tetapi banyak perusahaan yang masih kurnag serius dalam tahap implementasi strateginya. Bahkan pada suatu survei tahun 1999 ditemukan bahwa 70% dari strateg yang sudah dibuat, ternyata tidak dijalankan (Sterling, 2003). 
Simplementasi strategi didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas dan pilihan pelaksanaan rencana strategi (Wheleen & Hunger, 2012:272). Implementasi adalah proses dimana sasaran, strategi, dan kebijakan perusahaan diwujudkan dalam tindakan nyata melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Meski implementasi sering diartikan sebagai tindakan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi masalah implementasi ini merupakan bagian utama dalam manajemen strategis. Hal menguatkan pandangan bahwa perumusan strategi dan implementasi merupakan dua hal yang sama-sama penting dan harus dilakukan secara komprehensif. 
Di dalam industri jasa khususnya di bidang pendidikan tinggi, penyusunan strategi yang baik tentu juga diperlukan. Lebih penting lagi adalah penerapan dari strategi tersebut. Pada makalah ini kajian difokuskan pada implementasi strategi terkait penerapan teknologi yang didorong karena peningkatan iklim persaingan dan tuntutan dari siswa. Adopsi teknologi di lingkungan pendidikan tinggi bukan sekedar melakukan instalasi atau pemasangan saja. Kajian makalah ini membahas kerangka proses perubahan strategis yang dapat digunakan oleh industri pendidikan dalam memilih dan menerapkan strategi implementasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. Terdapat empat proses yang akan dibahas dalam makalah ini; strategic analysis, strategy making, plan design, dan strategic plan implementation. Pilihan untuk mengimplementasikan teknologi akan ditentukan oleh faktor internal seperti budaya organisasi, kesiapan tenaga pengajar, sumberdaya yang ada, dan tingkat penolakan mungkin ada. Di dalam pembahasannya
Arif Partono - 1303193 
2 
juga akan disajikan contoh kasus implementasi strategi penggunaan teknologi belajar jarak jauh. 
Sudah menjadi pengetahuan umum jika suatu organisasi yang ingin berhasil pada kondisi saat ini haruslah dengan meningkatkan keunggulan bersaing mereka. Demikian juga adanya pada organisasi yangberorientasi pendidikan. Salah satu keunggulan bersaing itu dapat dicapai dengan penerapan teknologi pembelajaran yang lebih maju, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lebih fleksibel dengn kemudahan dan kenyamanan akses (Smith & Oliver, 2000). 
Kemajuan teknologi menuntut pelaku pendidikan untuk menyiapkan materi secara lebih menarik agar bisa memberikan pengalaman belajar baik. Beberapa teknologi yang dapat digunakan antara lain; email, materi pendidikan berbasis web, simulations, dan video. Meski teknologi diprediksi akan memudahkan pekerjaan para dosen dan sudah menjadi bagian dri kehidupan keseharian, akan tetapi penerapannya harus dirancang dengan baik. Di samping itu, masih ada pula penolakan yang mungkin dialami sehingga penerapan teknologi di dalam pendidikan memiliki tingkat keberhasil an yang beragam (Lofstrom & Nevgi, 2007). Agar keberhasilan implementasi tenologi dapat dicapai maka penerapannya harus sejalan dengan misi dan strategi pembelajaran yang hendak dicapai organisasi tersebut (Bonk, Cummings, Hara, Fischler, & Lee, 1999; Gilbert, 2000). 
Proses Perubahan Strategi Organisasi 
Perubahan strategi tidak hanya sekedar memutuskan apa yang perlu diubah tetapi juga harus membahas mengenai bagaimana perubahan itu dijalankan dan kapan perubahan itu harus mulai berlaku (Worley, Hitchin, & Ross, 1996, p. 16). Perubahan strategi yang dilakukan oleh suatu organisasi biasanya dilakukan karena adanya perubahan pada lingkungan eksternal dan internal. Pada organisasi kependidikan, salah satu tuntutan yang mendorong perubahan itu adalah perkembangan pemanfaatan teknologi khususnya yang berbasis internet (online). Kemajuan dan kemudahan akses internet telah membuat beberapa organisasi pendidikan menyelenggarakan pembelajaran secara online. Hal ini tentu harus diantisipasi oleh organisasi lain yang belum memiliki dan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet ini. Mengapa demikian? Perlu diingat bahwa pemanfaatan teknologi yang khas dalam proses bisnis dapat menjadi keunggulan bersaing suatu organisasi. Dengan demikian organisasi pendidikan yang ingin berhasil, tentu harus
Arif Partono - 1303193 
3 
menciptakan keunggulan bersaing mereka yang khas. Adopsi teknologi dalam sistem dan proses pembelajaran dapat menjadi keunggulan tersebut. 
Worley et al (1996) mengemukakan adanya empat tahapan di dalam proses perubahan strategi yang dilakukan perusahaan; 
1. Tahap satu: Analisis strategis. Analisis dilakukan terhadap lingkungan eksternal, strategi saat ini, kondisi organisasi, dan efektivitas strategi yang sudah dilakukan. 
2. Tahap dua: Penyusunan strategi. Diawali dengan keputusan untuk mengubah visi dan orientasi masa depan serta menetapkan produk dan jasa yang akan disajikan, pasar yang akan dituju, menentukan posisi dalam pasar tersebut, serta menetapkan proses organisasi dan budaya yang mendukung perubahan. 
3. Tahap tiga: Merancang perencanaan strategis. Mendefinisikan bagaimana proses perubahan akan dilakukan dan bagaimana mengantisipasi adanya penolakan. 
4. Tahap empat: implementasi strategi. Transisi menuju orientasi baru mencakup penetapan anggaran dan jadwal kerja, membangun komitmen karyawan, mengkomunikasikan perubahan, dan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. 
Tahap satu: Analisis Strategi 
Penyebab perubahan strategi organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori; perubahan eknomomi global, perubahan struktur industri dan persaingan, penurunan kinerja organisasi, dan inisiatif dari pihak yang berkepentingan dengan organisasi (Worley et al, 1996). Hal itu juga dialamai oleh organisasi pendidikan dan menurut Daniel (1997) industri pendidikan menghadapi tantangan dalam hal akses, biaya, dan fleksibilitas. Kemajuan teknologi menuntut dunia pendidikan untuk menerapkannya agar proses pembelajaran mereka lebih menarik sehingga pada akhirnya organisasi mereka bisa memiliki keunggulan bersaing. Penerapan teknologi akan memudahkan akses, mengurangi biaya pada jangka panjang, dan membuat proses pengajaran menjadi fleksibel (Dutton & Loader, 2002; Tiffin & Rajasingham, 2003). Akses pendidikan menjadi tidak terbatas di ruang kelas saja. 
Di samping tuntutan industri itu, ada pihak lain yang berkepentingan, dalam hal ini adaah siswa. Saat ini siswa sudah sangat terekspose dengan teknologi mereka memiliki pola belajar yang berbeda dibanding siswa yang pada jamannya dahulu belum ada teknologi yang memudahkan. Meski di Indonesia saat ini masih belum banyak berkembang
Arif Partono - 1303193 
4 
kebutuhan akses pendidikan dimana saja dan kapan saja (anytime, anyplace) akan tetapi di masa mendatang hal ini sudah menjadi kebutuhan dasar dan organisasi pendidikan sebaiknya mulai mengkaji alternatif implementasinya (Schrum & Hong, 2002). Kebutuhan kemudahan akses tersebut mendorong munculnya perubahan dari para pendidik serta perubahan dari konsep mengajar menjadi pembelajaran. Selanjutnya, individu (siswa) juga semakin dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan secara mandiri. Fungsi dosen nantinya hanya sebagai fasilitator saja. Siswa yang kurang memiliki kemandirian dalam belajar akan sulit bersiang ketika memasuki dunia kerja (Crebert, Bates, Bell, Patrick, & Cragnolini, 2004; Davis, 1997). 
Tahap dua: Pembuatan strategi 
Pilihan untuk melakukan perubahan dapat terjadi karena dua hal (Worley et al, 1996): “apakah ada perubahan besar pada lingkungan dan secara permanen mempengaruhi kondisi persaingan?” dan “apakah kinerja organisasi menjadi turun dengan adanya perubahan tersebut (misalnya penurunan siswa yang mendaftar, menurunnya kepuasan siswa, dan lainnya)?” tentu saja jawaban untuk pertanyaan pertama adalah YA. Sedangkan untuk masalah kedua, bisa saja kinerja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. 
Terkait dengan implementasi teknologi di dalam dunia pendidikan, maka disamping harus mempertimbangkan kebutuhan siswa dan tingkat persaingan, organisasi juga perlu melihat kemampuan internal dan kesiapannya. Meski penerapan teknologi di dalam pendidikan dinilai bermanfaat, akan tetapi pada kenyataannya penerapan itu masih berjalan lambat. Organisasi pendidikan perlu mempertimbangkan hambatan-hambatan dalam adopsi teknologi seperti yang dikemukakan oleh Miller, Martineau, & Clark, (2000); Bjarnason, (2003); Surry & Land, (2000) seperti: 
- Kurangny akompetensi teknologi dari pengajar 
- Kekhawatiran bahwa siswa akan lebih mengetahui teknologi dibanding pengajar 
- Kenyamanan dengan metode lama 
- Keyakinan bahwa belajar lebih efektif dilakukan di kelas 
- Komitmen terhadap waktu untuk mempelajari teknologi 
- Ancaman kebebasan dan otonomi akademis 
Meski demikian, ada juga implementasi teknologi di dalam pendidikan yang berhasil. Keberhasilan ini tergantung pada beberapa faktor sepetti kepemimpinan, struktur
Arif Partono - 1303193 
5 
organisasi, proses yang saat ini berlaku, dan budaya organisasi (Hannan, 2005). Berikut beberapa hal yang mendukung adopsi teknologi: 
- Dukungan oleh otoritas pimpinan 
- Dukungan dari organisasi dalam bentuk dorongan penerapan teknolgi dalam proses pengajaran 
- Tingginya tingkat sharing hasil pembelajaran di antara rekan dan pimpinan 
- Dukungan sumberdaya yang memadai terhadap aktivitas e-learning 
- Support of e-learning activities via allocation of resources in some manner 
Sedangkan faktor organisasi yang menghambat keberhasilan penerapan strategi baru menurut Hannan, 2005; Surry & Land, 2000; Surry, Ensminger, & Haab, 2005; Bjarnason, 2001, 2003 adalah: 
- Kurangnya dukungan pemimpin dalam masa transisi 
- Budaya yang sudah mengakar akan metode penyampaian kuliah tradisional 
- Anggapan bahwa pengajaran dan proses pembelajaran lebih rendah daripada riset dan perolehan dana 
- Kurangnya penghargaan dari rekan kerja atau dari pimpinan 
- Kurangnya kemauan untuk berbagi 
- Kurangnya dorongan untuk mengadopsi teknologi baru 
- Kebijakan organisasi yang membatasi eksperimen pendekatan mengajar yang baru 
- Proses birokrasi yang berlebihan untuk memperoleh sumberdaya dan dukungan 
- Sistem penilaian yang membuat orang harus taar pada keseragaman dan kurang mau mengambil risiko 
- Kurangnya keterlibatan dosen dalam proses penyusunan dan implementasi strategi 
- Kurangnya infrastruktur yang mendukung penerapan teknologi baru 
Ketika memutuskan teknologi baru, sebaiknya dilakukan asesmen mengenai kendala dan dukungan dalam pengadopsiannya. Hal ini merupakan proses yang penting. Lawler & Worley (2006) mengemukakan faktor yang harus dipertimbangkan adalah kedalamannya (sejauh mana teknologi yang akan diterapkan), keagresifan yang dibutuhkan (kondisi
Arif Partono - 1303193 
6 
persaingan), diferensiasi (tingkat perbedaan dengan organisasi lain), faktof logis (sumberdaya yang tersedia), dan kemampuan untuk mengelolanya (bagaimana perubahan akan dilakukan). Di samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkat penolakan di kalangan internal. 
Setelah ditetapkan, Hambrick & Fredrickson, 2005; Worley et al, 1996; Bonk, et al, 1999; Bjarnason, 2001 mengatakan bahwa selanjutnya strategi dapat dipantau melalui beberapa pertanyaan sebagai berikut; 
• Apakah strategi tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal? 
• Apakah konsisten dengan misi organisasi? 
• Apakah mengoptimalkan sumberdaya dan kompetensi internal? 
• Apakah rencana untuk membaut perbedaan dengan pesaing dapat berlangsung lama? 
• Apkah tiap elemen strategi selalu konsisten antar bagian dalam organisasi? 
• Apakah organisasi memiliki sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan strategi? 
• Apakah strategi tersebut layak dan dapat diterapkan? 
Apabila masih ada jawaban tidak terhadap pertanyaan di atas, maka sebaiknya organisasi melakukan evaluasi terhadap strategi yang dibuatnya. 
Tahap tiga: Merancang rencana strategis 
Pilihan untuk menerapkan teknologi dan kecepatan penerapannya tergantung pada faktor internal seperti sumberdaya, budaya organisasi, kesiapan pengajar dan antisipasi terhadap penolakan yang ada, seberapa luas cakupan perubahan yang akan diterapkan, dan faktor eksternal seperti tuntutan siswa dan kepentingan pasar sasaran. Meski teknologi sudah digunakan belum menjamin langsung mendapat respon yang baik (Surry & Land, 2000). Adanya penolakan perlu diantisipasi sekaligus pilihan alternatif cara untuk mengatasi penolakan tersebut. Jika organisasi bertujuan memperoleh pasar konsumen baru maka strateginya tentu harus berbeda dengan jika organisasi hanya memperhatikan pasar yang sudah ada. Kemudian, strategi ekspansi yang agresif tentu leih membutuhkan komitmen waktu dan sumberdaya yang lebih besar dibanding strategi yang hanya menambahkan layanan tertentu. Demikian juga jika kondisi dalam organisasi mengalami hambatan, kurangnya pengetahuan akan teknologi, penolakan terhadap cara baru, dan
Arif Partono - 1303193 
7 
keterbatasan sumberdaya, maka upaya lebih besar harus dilakukan. Oleh karena itu disasankan agar pada tahap awal implementasi dilakukan secara terbatas dahulu. 
Untuk memastikan bahwa lingkungan internal mendukung penerapan strategi baru, dapat dilakukan survei menggunakan model ARCS dari Surry & Land (2000). ARCS adalah singkatan dari Awareness, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Model ini dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat penerimaan dan adopsi teknologi baru. Kerangka ini disusun berdasarkan teori motivasi, yang mencoba menimbulkan ketertarikan dengan cara menyajikan peragaan dan praktek yang bakal membantu ke depannya. Initi dari peragaan ini adalah menekankan pada besarnya manfaat yang akan diperoleh dengan menjalankan perubahan sehingga tingkat penolakan dapat berkurang. 
Tahap empat: Implementasi 
Tahap implementasi ini meliputi proses transisi ke arah teknologi baru dan mencakup aktivitas pendukung seperti penyusunan jadwal, penugasan, mengkomunikasikan proses perubahan, membangun komitmen, dan mengalokasikan sumberdaya. Dalam implementasi ini perlu diidentifikasi orang yang mau menerima perubahan dengan lebih terbuka. Individu ini yang biasanya tertarik dengan penggunaan teknologi dijadikan sebagai role model. Para pengguna awal ini (early adopter) dapat berfungsi sebagai pihak yang bisa meningkatkan kepedulian dan penerimaan teknologi baru. 
Selanjutnya proses transisi ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan, bahkan ada beberapa pilihan strategi yang terpaksa diabaikan (Worley, et al, 1996). Meski sudah memiliki jadwal yang terencana sebaiknya disiapkan juga alokasi waktu agar dalam pelaksanaannya unsur fleksibilitas bisa terakomodasi. 
The Organizational Leadership “online” experience 
Berikut disampaikan contoh dari organisasi pendidikan yang berhasil menerapkan teknologi di dalam sistem pengajarannya. Departemen The Organizational Leadership adalah kelompok kecil yag terdiri dari dosen dalam College of Business dengan siswa sebanyak 3600 dan terletak di bagian barat Amerika Serikat. Mereka menyelenggarakan pendidikan di tiga area, dan secara sejarah memiliki siswa dengan latar belakang pekerja dewasa yag lebih banyak. Meski demikian, dalam lima tahun terakhir ini siswa dengan usia sekolah normal mulai banyak bergabung. Tanpa melihat latar belakang tersebut, setiap siswa yang
Arif Partono - 1303193 
8 
mendaftar harus menyesuaikan jadwal kerja, sekolah, dan keluarga dengan seimbang. Sebagian besar metode pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan format pertemuan dalam kelas, meski beberapa pengajar mulai menerapkan sistem pembelajaran online. 
Analisis strategis: persaingan untuk mempertahankan bisnis 
Semakin banyaknya orgnisasi pendidikan yang menerapkan cara belajar online dan ketrampilan teknologi siswa juga meningkat maka muncul pertanyaan apakah perlu untuk meningkatkan frekuensi pembelajaran online. kondisi calon siswa saat itu jika mengetahui bahwa lembaga pendidikan tersebut tidak memiliki sarana online, mereka akan beralih ke lembaga lain. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak siswa yang membutuhkan sarana belajar online. Pembelajaran online ini membolehkan siswa yang sudah menyelesaikan perkuliahan untuk mentransfer nilainya ke perguruan tinggi. Hal ini diatur dalam kesepakatan antar negara bagian. 
Jika lembaga menyediakan sarana online, maka akan banyak siswa yang mendaftar. Peminat pembelajaran online ini adalah siswa lokal yang menginginkan fleksibilitas waktu. Sehingga penggunaan sarana online lebih menjadi faktor yang membuat mereka bertahan (retensi), bukan sebagai faktor penarik minat ketika rekrutmen siswa. 
Penyusunan strategi: Sarana online dengan sumberdaya terbatas 
Sejalan dengan meingkatnya kebutuhan siswa dan persaingan dari organisasi lain, akhirnya ditetapkan akan menerapkan strategi teknologi. Dilakukan pembahasan mendalam mengenai pilihan strategi ini, kemudian disepakati juga model pembelajaran online yang akan diterapkan. Di samping itu juga dipastikan bahwa seluruh anggota sepaham dalam pemanfaatan teknologi ini. Tingkat penolakan relatif tidak ada karena sudah dikomunikasikan. Pada dasarnya sistem pembelajaran berbasis web sudah ada di dalam organisasi, hanya saja masih sedikit dimanfaatkan dan kurang didukung staf yang memadai. Kondisi ini dapat diatasi dengan adanya kesediaan dari pengajar yang memiliki pengalaman mengelola situs pembelajaran untuk membantu. Pada saat yang sama otoritas kampus bersikap netral, tidak mendukung secara terang-terangan tapi juga tidak menolak, meski kepadal departemen sangat mendukung strategi ini. Meski secara jumlah sudah banyak dosen yang setuju, ada saja pihak yang merasa pembelajaran online ini tidak bermanfaat. Unsur positif lainnya adalah adanya budaya yang mengutamakan pembelajaran dan pengajaran, bukan hanya mengutamakan riset dan pendanaan saja.
Arif Partono - 1303193 
9 
Merancang rencana strategi: Diseminasi secara bertahap 
Pemilihan strategi unuk mengadopsi teknologi memiliki efek samping juga dalam hal implementasinya terkait dengan beban kerja dan kendala waktu, pengembangan kompetensi, dan tahapan dalam proses pembelajaran. Organisasi memutuskan untuk menyelenggarakan ujicoba pada 9 kursus kepemimpinan. Pemilihan topik ujicoba ini didasarkan pada kesesuaian apakah materi tersebut mudah disampaikan secara online. Penerpan secara bertahap ini merupakan unsur positif karena meminimalkan risiko ketidaksiapan jika langsung diterapkan menyeluruh. Sejalan dengan semakin dikuasainya metode online, maka materi dan komponen yang lebih beragam dapat diimplementasikan juga. 
Implementasi: diskusi dan dukungan 
Pada awalnya pengajar yang terlibat mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh departemen IT, yang diajarkan adalah pemahaman mengenai aplikasi pembelajaran online. Sejalan dengan meningkatnya pemahaman, para pengajar lebih banyak berbagi pengetahuan langsung antar mereka. Seperti disampaikan sebelumnya bahwa untuk meminimalkan risiko, kursus online ini dilakukan secara bertahap. Setiap pengajar mendapat porsi yang relatif ringan untuk belajar membiasakan diri dengan metode baru. Pengaturan jadwal dilakukan bersama oleh pengajar yang terlibat. Seiring dengan meingkatnya penguasaan maka secara perlahan mereka mulai beralih dari model pertemuan di ruang kelas menjadi model gabungan. Pada akhirnya jika sudah lancar, maka materi tersebut dapat disajikan secara online seluruhnya. Proses bertahap ini membuat implementasi strategi penggunaan teknologi relatif mudah dijalankan, dan berpotensi meningkatkan manfaat di masa depan. 
Saat ini program tersebut dapat dikatakan berhasil. Organisasi tersebut secara tepat menerapkan konsep implementasi secara bertahap. Sehingga kesiapan mereka dalam mengantisipasi kebutuhan siswa dan persaingan bisnis cukup baik. Semakin banyak siswa yang tertarik untuk belajar di organisasi tersebut. Kepuasan siswa juga meningkat signifikan. Strategi yang pada awalnya hanya ditujukan untuk mempertahankan siswa yang sudah ada malah sudah dikembangkan untuk menyasar pasar siswa lain yang berada di wilayah terpencil. 
Hal positif lainnya adlaah pengajar yang terlibat menemukan bahwa format pembelajaran online ini ternyata memberikan fleksibilitas waktu juga bagi mereka. Meski
Arif Partono - 1303193 
10 
demikian masih ada sisi buruknya yaitu, banyaknya tugas yang harus diperiksa. Meski tidak memberikan pengajaran, akan tetapi siswa juga perlu dievaluasi dan diberi umpan balik. Pengajar masih mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi. Pihak organisasi pun masih berusaha mencari alternatif lain untuk meminimalkan masalah ini. 
Kesimpulan 
Implementasi teknologi di dalam industri pendidikan bukan sekedar pemasangan aplikasi saja. Prosesnya lebih jauh mencakup juga kecepatan tingkat adopsinya. Kecepatan adopsi ini biasanya dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya, budaya organisasi, kesiapan pengajar, dan tingkat penolakan. Dengan empat kerangka yang dibahas di dalam makalah ini diharapkan organisasi pendidikan yang hendak menerapkan strategi teknologi dapat menerapkannya dengan lebih efisien. 
Hal yang perlu dicatat disini adalah penting kesepahaman di dalam organisasi dalam penerapan strategi tersebut. Selanjutnya implementasi strategi secara bertahap dapat meminimalkan penolakan dan risiko kegagalan pada tahap awal. Proses implementasi juga perlu dievaluasi dan didukung oleh pihal yang terlibat. Pada akhirnya, dukungan dari pimpinan dan organisasi dibutuhkan agar proses peralihan strategi dapat beralan mulus melalui berbagai tahapan ujicoba untuk mencapai sasaran bisnis dan kinerj yang lebih baik. 
Pada pembahasan di atas, perkembangan teknologi dan kebutuhan siswa membuat organisasi pendidikan perlu mempertimbangkan untuk mengimplementasikan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar yang diselenggarakannya. Adopsi teknologi ini sebaiknya dilakukan dengan pertimbanan kondisi lingkungan eksternal dan kemampuan internal. Hal ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh Okumus (2001) yang disajikan pada gambar berikut:
Arif Partono - 1303193 
11 
Faktor lain yang perlu dimiliki oleh organisasi dalam mengimplementasikan teknologi adalah adanya figur pimpinan yang mendorong adopsi teknologi tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Schaap (2006) yang menjelaskan pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan implementasi strategi suatu organisasi. Schaap (2006) mengatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh keberlangsungan relasi antara atasan dan bawahan dengan tujuan akhir untuk membentuk kepemimpinan yang efektif dalam membangun perasaan dan emosi komitmen terhadap organisasi. 
Meski sudah dianalisis penerapan strategi masih saja mengandung hambatan. Beberapa kendala implementasi strategi baru terkait penerapan teknolgi dalam pendidikan juga sesuai dengan alasan yang dikemukakan oleh Mouwen (1997) terkait masalah dalam implementasi strategi. Konflik kepentingan, komunikasi yang tidak berjalan lancar, karyawan yang tidak kompeten, kurangnya koordinasi, dan adanya kegiatan yang bertentangan dengan sasaran adopsi strategi. Selanjutnya Mouwen (1997) memberikan gambaran penerapan perubahan strategi di dalam dunia pendidikan dalam sebuah diagram sbb;
Arif Partono - 1303193 
12 
Wheleen dan Hunger (2012) juga mengemukakan beberapa hal yang dapat menghambat implementasi strategi; 
• Implementasi memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan 
• Munculnya masalah yang tidak terantisipasi 
• Kurang koordinasi 
• Adanya fungsi yang bertentangan 
• Karyawan tidak memiiki kompetensi yang memadai 
• Karyawan kurang terlatih 
• Kondisi lingkungan eksternal yang diluar dugaan 
• Tidak ada kepemimpinan dan arahan yang jelas 
• Perancangan tugas implementasi tidak dilakukan dengan baik 
• Kurangnya evaluasi 
Mengakhiri kajian terhadap makalah ini, penulis berpendapat bahwa dalam implementasi strategi, yang perlu diperhatikan bukan saja saat penerapannya, akan tetapi juga pada tahap awal ketika strategi dirancang. Tahapan perancangan strategi dan implementasinya adalah dua hal yang sam pentingnya. Berbagai pertimbangan perlu dilakukan agar strategi yang dipilih memang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kemampuan perusahaan.
Arif Partono - 1303193 
13 
Daftar Pustaka 
Mouwen, Kees. (1997). Implementing Strategy in Higher Education. Tertiary Education and Management. Vol.3, No.4, pp. 293-297. 
Okumus, Fevzi. (2001). Towards A Strategy Implementation Framework. International Journal of Contemporary Hospitality Management. 13.7(2001): 327-338. 
Roberts, Cynthia (2008). Implementing Educational Technology in Higher Education: A Strategic Approach. The Journal of Educators Online, Volume 5, Number 1, January. 
Sterling, John. (2003). Translating strategy into effective implementation: dispelling the myths and highlighting what works. Strategy and Leadership. Vol.. 31 No. 3, pp. 27- 34. 
Schaap, James I. (2006). Toward Strategy Implementation Success: An Empirical Study of the Role of Senior-Level Leaders in the Nevada Gaming Industry. UNLV Gaming Research & Review Journal. Volume 10, Issue 2. 
Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management and Business Policy: Toward Global Sustainability. New Jersey: Pearson Education.

More Related Content

What's hot

kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaranYenima27
 
46 mahizer-upsi-u3-002
46 mahizer-upsi-u3-00246 mahizer-upsi-u3-002
46 mahizer-upsi-u3-002SK Jalan Kebun
 
Konsep teknologi pendidikan
Konsep teknologi pendidikanKonsep teknologi pendidikan
Konsep teknologi pendidikanMui Peng Soon
 
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanTeknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanFailasuf Fadli
 
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikanNuzli Muhammad
 
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanBab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanSiti Zulaikha
 
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-iFajar Baskoro
 
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalSlaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalHidayu Jamali
 
Topik 1 teknologi dan media pengajaran
Topik 1 teknologi dan media pengajaranTopik 1 teknologi dan media pengajaran
Topik 1 teknologi dan media pengajaranNik Ibrahim Nik Mat
 
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Samsul Hamdan
 
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan Konsep dan Domain Teknologi pendidikan
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan Ateh Zue
 
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044nik_mastura
 
Ppt fery yanto hermansyah
Ppt fery yanto hermansyahPpt fery yanto hermansyah
Ppt fery yanto hermansyahFery Yanto
 

What's hot (15)

kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
 
46 mahizer-upsi-u3-002
46 mahizer-upsi-u3-00246 mahizer-upsi-u3-002
46 mahizer-upsi-u3-002
 
Konsep teknologi pendidikan
Konsep teknologi pendidikanKonsep teknologi pendidikan
Konsep teknologi pendidikan
 
Latihan1.docx
Latihan1.docxLatihan1.docx
Latihan1.docx
 
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikanTeknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
Teknologi sebagai pendekatan dalam problem pendidikan
 
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan
4 teknologi sebagai pendekatan dalam praktek pendidikan
 
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikanBab1 pengenalan teknologi pendidikan
Bab1 pengenalan teknologi pendidikan
 
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
 
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnalSlaid tugasan 1 ulasan jurnal
Slaid tugasan 1 ulasan jurnal
 
Km art 11
Km art 11Km art 11
Km art 11
 
Topik 1 teknologi dan media pengajaran
Topik 1 teknologi dan media pengajaranTopik 1 teknologi dan media pengajaran
Topik 1 teknologi dan media pengajaran
 
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
Artikel: Tahap Pengaplikasian Teknologi Maklumat dan Komunikasi (TMK) Dalam P...
 
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan Konsep dan Domain Teknologi pendidikan
Konsep dan Domain Teknologi pendidikan
 
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044Tugasan 3  kajian tinjauan kpt6044
Tugasan 3 kajian tinjauan kpt6044
 
Ppt fery yanto hermansyah
Ppt fery yanto hermansyahPpt fery yanto hermansyah
Ppt fery yanto hermansyah
 

Similar to Strategy implementation in higher education

SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...nursovianasari
 
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...nursovianasari
 
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Ahmad Jayadi
 
Definisi teknologi pendidikan 2004
Definisi teknologi pendidikan 2004Definisi teknologi pendidikan 2004
Definisi teknologi pendidikan 2004Ahmad Jayadi
 
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...Ridho F. Widiatmoko
 
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...Ridho F. Widiatmoko
 
Pergeserankompetensididuniakerja
PergeserankompetensididuniakerjaPergeserankompetensididuniakerja
PergeserankompetensididuniakerjaDe Cb
 
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakulti
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakultiUlasan jurnal integrasi ict di peringkat fakulti
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakultiHidayu Jamali
 
Tugasan 1 ulasan jurnal
Tugasan 1  ulasan jurnalTugasan 1  ulasan jurnal
Tugasan 1 ulasan jurnalHidayu Jamali
 
Training and Development
Training and DevelopmentTraining and Development
Training and DevelopmentAde Intan
 
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitaschaya pebiyana
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054shamsuhaila85
 
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdfErliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdferlianiizzalestari31
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat iiRoyadi Nusa
 
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...FadillaDici
 

Similar to Strategy implementation in higher education (20)

SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,tools for strategy implementations; structure, sy...
 
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...
SM,Nursofianasari,Hapzi Ali,Tools For Strategy Implementations; structure, sy...
 
MODEL DID
MODEL DIDMODEL DID
MODEL DID
 
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
 
Definisi teknologi pendidikan 2004
Definisi teknologi pendidikan 2004Definisi teknologi pendidikan 2004
Definisi teknologi pendidikan 2004
 
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...
Tugas besar, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,implementas...
 
M6 kb6
M6 kb6M6 kb6
M6 kb6
 
INOVASI_PENDIDIKAN.pptx
INOVASI_PENDIDIKAN.pptxINOVASI_PENDIDIKAN.pptx
INOVASI_PENDIDIKAN.pptx
 
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...
14, si & pi, ridho f widiatmoko(55518110002), hapzi ali ,materi review, unive...
 
Pergeserankompetensididuniakerja
PergeserankompetensididuniakerjaPergeserankompetensididuniakerja
Pergeserankompetensididuniakerja
 
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakulti
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakultiUlasan jurnal integrasi ict di peringkat fakulti
Ulasan jurnal integrasi ict di peringkat fakulti
 
Tugasan 1 ulasan jurnal
Tugasan 1  ulasan jurnalTugasan 1  ulasan jurnal
Tugasan 1 ulasan jurnal
 
3. Introduction.pptx
3. Introduction.pptx3. Introduction.pptx
3. Introduction.pptx
 
Training and Development
Training and DevelopmentTraining and Development
Training and Development
 
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
 
BIDANG GARAPAN TEP
BIDANG GARAPAN TEPBIDANG GARAPAN TEP
BIDANG GARAPAN TEP
 
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdfErliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
Erliani Izza Lestari_2120044_Teknologi Pendidikan-D.pdf
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat ii
 
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
 

More from Arif Partono

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoArif Partono
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityArif Partono
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesArif Partono
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturityArif Partono
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldArif Partono
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryArif Partono
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyArif Partono
 
Directional position matrix
Directional position matrixDirectional position matrix
Directional position matrixArif Partono
 

More from Arif Partono (20)

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocado
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom University
 
Sesi 14 km future
Sesi 14 km futureSesi 14 km future
Sesi 14 km future
 
Sesi 13 km audit
Sesi 13 km auditSesi 13 km audit
Sesi 13 km audit
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategies
 
Sesi 10 km tools
Sesi 10 km toolsSesi 10 km tools
Sesi 10 km tools
 
Sesi 11 km team
Sesi 11 km teamSesi 11 km team
Sesi 11 km team
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturity
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management field
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theory
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategy
 
Directional position matrix
Directional position matrixDirectional position matrix
Directional position matrix
 

Recently uploaded

KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 

Strategy implementation in higher education

  • 1. TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. Kajian Teori Manajemen Strategis Implementing Educational Technology in Higher Education: A Strategic Approach Cynthia Roberts April 3, 2014 Oleh : Arif Partono Prasetio - 1303193 Universitas Pendidikan Indonesia Program Doktor Ilmu Manajemen 2014
  • 2. Arif Partono - 1303193 1 Implementing Educational Technology in Higher Education: A Strategic Approach Pengantar Ahli strategi manajemen pernah mengatakan bahwa yang biasa-biasa saja jika diimplementasikan dengan baik akan menghasilkan lebih besar dari pada strategi yang luar biasa tetapi tidak diimplementasikan atau hanya apa adanya. Seperti kata pepatah, rencana yang baik adalah dijalankan dan dievaluasi. Meski sudah memahami pengertian tersebut akan tetapi banyak perusahaan yang masih kurnag serius dalam tahap implementasi strateginya. Bahkan pada suatu survei tahun 1999 ditemukan bahwa 70% dari strateg yang sudah dibuat, ternyata tidak dijalankan (Sterling, 2003). Simplementasi strategi didefinisikan sebagai keseluruhan aktivitas dan pilihan pelaksanaan rencana strategi (Wheleen & Hunger, 2012:272). Implementasi adalah proses dimana sasaran, strategi, dan kebijakan perusahaan diwujudkan dalam tindakan nyata melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Meski implementasi sering diartikan sebagai tindakan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi masalah implementasi ini merupakan bagian utama dalam manajemen strategis. Hal menguatkan pandangan bahwa perumusan strategi dan implementasi merupakan dua hal yang sama-sama penting dan harus dilakukan secara komprehensif. Di dalam industri jasa khususnya di bidang pendidikan tinggi, penyusunan strategi yang baik tentu juga diperlukan. Lebih penting lagi adalah penerapan dari strategi tersebut. Pada makalah ini kajian difokuskan pada implementasi strategi terkait penerapan teknologi yang didorong karena peningkatan iklim persaingan dan tuntutan dari siswa. Adopsi teknologi di lingkungan pendidikan tinggi bukan sekedar melakukan instalasi atau pemasangan saja. Kajian makalah ini membahas kerangka proses perubahan strategis yang dapat digunakan oleh industri pendidikan dalam memilih dan menerapkan strategi implementasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. Terdapat empat proses yang akan dibahas dalam makalah ini; strategic analysis, strategy making, plan design, dan strategic plan implementation. Pilihan untuk mengimplementasikan teknologi akan ditentukan oleh faktor internal seperti budaya organisasi, kesiapan tenaga pengajar, sumberdaya yang ada, dan tingkat penolakan mungkin ada. Di dalam pembahasannya
  • 3. Arif Partono - 1303193 2 juga akan disajikan contoh kasus implementasi strategi penggunaan teknologi belajar jarak jauh. Sudah menjadi pengetahuan umum jika suatu organisasi yang ingin berhasil pada kondisi saat ini haruslah dengan meningkatkan keunggulan bersaing mereka. Demikian juga adanya pada organisasi yangberorientasi pendidikan. Salah satu keunggulan bersaing itu dapat dicapai dengan penerapan teknologi pembelajaran yang lebih maju, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lebih fleksibel dengn kemudahan dan kenyamanan akses (Smith & Oliver, 2000). Kemajuan teknologi menuntut pelaku pendidikan untuk menyiapkan materi secara lebih menarik agar bisa memberikan pengalaman belajar baik. Beberapa teknologi yang dapat digunakan antara lain; email, materi pendidikan berbasis web, simulations, dan video. Meski teknologi diprediksi akan memudahkan pekerjaan para dosen dan sudah menjadi bagian dri kehidupan keseharian, akan tetapi penerapannya harus dirancang dengan baik. Di samping itu, masih ada pula penolakan yang mungkin dialami sehingga penerapan teknologi di dalam pendidikan memiliki tingkat keberhasil an yang beragam (Lofstrom & Nevgi, 2007). Agar keberhasilan implementasi tenologi dapat dicapai maka penerapannya harus sejalan dengan misi dan strategi pembelajaran yang hendak dicapai organisasi tersebut (Bonk, Cummings, Hara, Fischler, & Lee, 1999; Gilbert, 2000). Proses Perubahan Strategi Organisasi Perubahan strategi tidak hanya sekedar memutuskan apa yang perlu diubah tetapi juga harus membahas mengenai bagaimana perubahan itu dijalankan dan kapan perubahan itu harus mulai berlaku (Worley, Hitchin, & Ross, 1996, p. 16). Perubahan strategi yang dilakukan oleh suatu organisasi biasanya dilakukan karena adanya perubahan pada lingkungan eksternal dan internal. Pada organisasi kependidikan, salah satu tuntutan yang mendorong perubahan itu adalah perkembangan pemanfaatan teknologi khususnya yang berbasis internet (online). Kemajuan dan kemudahan akses internet telah membuat beberapa organisasi pendidikan menyelenggarakan pembelajaran secara online. Hal ini tentu harus diantisipasi oleh organisasi lain yang belum memiliki dan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet ini. Mengapa demikian? Perlu diingat bahwa pemanfaatan teknologi yang khas dalam proses bisnis dapat menjadi keunggulan bersaing suatu organisasi. Dengan demikian organisasi pendidikan yang ingin berhasil, tentu harus
  • 4. Arif Partono - 1303193 3 menciptakan keunggulan bersaing mereka yang khas. Adopsi teknologi dalam sistem dan proses pembelajaran dapat menjadi keunggulan tersebut. Worley et al (1996) mengemukakan adanya empat tahapan di dalam proses perubahan strategi yang dilakukan perusahaan; 1. Tahap satu: Analisis strategis. Analisis dilakukan terhadap lingkungan eksternal, strategi saat ini, kondisi organisasi, dan efektivitas strategi yang sudah dilakukan. 2. Tahap dua: Penyusunan strategi. Diawali dengan keputusan untuk mengubah visi dan orientasi masa depan serta menetapkan produk dan jasa yang akan disajikan, pasar yang akan dituju, menentukan posisi dalam pasar tersebut, serta menetapkan proses organisasi dan budaya yang mendukung perubahan. 3. Tahap tiga: Merancang perencanaan strategis. Mendefinisikan bagaimana proses perubahan akan dilakukan dan bagaimana mengantisipasi adanya penolakan. 4. Tahap empat: implementasi strategi. Transisi menuju orientasi baru mencakup penetapan anggaran dan jadwal kerja, membangun komitmen karyawan, mengkomunikasikan perubahan, dan mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki. Tahap satu: Analisis Strategi Penyebab perubahan strategi organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori; perubahan eknomomi global, perubahan struktur industri dan persaingan, penurunan kinerja organisasi, dan inisiatif dari pihak yang berkepentingan dengan organisasi (Worley et al, 1996). Hal itu juga dialamai oleh organisasi pendidikan dan menurut Daniel (1997) industri pendidikan menghadapi tantangan dalam hal akses, biaya, dan fleksibilitas. Kemajuan teknologi menuntut dunia pendidikan untuk menerapkannya agar proses pembelajaran mereka lebih menarik sehingga pada akhirnya organisasi mereka bisa memiliki keunggulan bersaing. Penerapan teknologi akan memudahkan akses, mengurangi biaya pada jangka panjang, dan membuat proses pengajaran menjadi fleksibel (Dutton & Loader, 2002; Tiffin & Rajasingham, 2003). Akses pendidikan menjadi tidak terbatas di ruang kelas saja. Di samping tuntutan industri itu, ada pihak lain yang berkepentingan, dalam hal ini adaah siswa. Saat ini siswa sudah sangat terekspose dengan teknologi mereka memiliki pola belajar yang berbeda dibanding siswa yang pada jamannya dahulu belum ada teknologi yang memudahkan. Meski di Indonesia saat ini masih belum banyak berkembang
  • 5. Arif Partono - 1303193 4 kebutuhan akses pendidikan dimana saja dan kapan saja (anytime, anyplace) akan tetapi di masa mendatang hal ini sudah menjadi kebutuhan dasar dan organisasi pendidikan sebaiknya mulai mengkaji alternatif implementasinya (Schrum & Hong, 2002). Kebutuhan kemudahan akses tersebut mendorong munculnya perubahan dari para pendidik serta perubahan dari konsep mengajar menjadi pembelajaran. Selanjutnya, individu (siswa) juga semakin dituntut untuk menguasai berbagai pengetahuan secara mandiri. Fungsi dosen nantinya hanya sebagai fasilitator saja. Siswa yang kurang memiliki kemandirian dalam belajar akan sulit bersiang ketika memasuki dunia kerja (Crebert, Bates, Bell, Patrick, & Cragnolini, 2004; Davis, 1997). Tahap dua: Pembuatan strategi Pilihan untuk melakukan perubahan dapat terjadi karena dua hal (Worley et al, 1996): “apakah ada perubahan besar pada lingkungan dan secara permanen mempengaruhi kondisi persaingan?” dan “apakah kinerja organisasi menjadi turun dengan adanya perubahan tersebut (misalnya penurunan siswa yang mendaftar, menurunnya kepuasan siswa, dan lainnya)?” tentu saja jawaban untuk pertanyaan pertama adalah YA. Sedangkan untuk masalah kedua, bisa saja kinerja dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Terkait dengan implementasi teknologi di dalam dunia pendidikan, maka disamping harus mempertimbangkan kebutuhan siswa dan tingkat persaingan, organisasi juga perlu melihat kemampuan internal dan kesiapannya. Meski penerapan teknologi di dalam pendidikan dinilai bermanfaat, akan tetapi pada kenyataannya penerapan itu masih berjalan lambat. Organisasi pendidikan perlu mempertimbangkan hambatan-hambatan dalam adopsi teknologi seperti yang dikemukakan oleh Miller, Martineau, & Clark, (2000); Bjarnason, (2003); Surry & Land, (2000) seperti: - Kurangny akompetensi teknologi dari pengajar - Kekhawatiran bahwa siswa akan lebih mengetahui teknologi dibanding pengajar - Kenyamanan dengan metode lama - Keyakinan bahwa belajar lebih efektif dilakukan di kelas - Komitmen terhadap waktu untuk mempelajari teknologi - Ancaman kebebasan dan otonomi akademis Meski demikian, ada juga implementasi teknologi di dalam pendidikan yang berhasil. Keberhasilan ini tergantung pada beberapa faktor sepetti kepemimpinan, struktur
  • 6. Arif Partono - 1303193 5 organisasi, proses yang saat ini berlaku, dan budaya organisasi (Hannan, 2005). Berikut beberapa hal yang mendukung adopsi teknologi: - Dukungan oleh otoritas pimpinan - Dukungan dari organisasi dalam bentuk dorongan penerapan teknolgi dalam proses pengajaran - Tingginya tingkat sharing hasil pembelajaran di antara rekan dan pimpinan - Dukungan sumberdaya yang memadai terhadap aktivitas e-learning - Support of e-learning activities via allocation of resources in some manner Sedangkan faktor organisasi yang menghambat keberhasilan penerapan strategi baru menurut Hannan, 2005; Surry & Land, 2000; Surry, Ensminger, & Haab, 2005; Bjarnason, 2001, 2003 adalah: - Kurangnya dukungan pemimpin dalam masa transisi - Budaya yang sudah mengakar akan metode penyampaian kuliah tradisional - Anggapan bahwa pengajaran dan proses pembelajaran lebih rendah daripada riset dan perolehan dana - Kurangnya penghargaan dari rekan kerja atau dari pimpinan - Kurangnya kemauan untuk berbagi - Kurangnya dorongan untuk mengadopsi teknologi baru - Kebijakan organisasi yang membatasi eksperimen pendekatan mengajar yang baru - Proses birokrasi yang berlebihan untuk memperoleh sumberdaya dan dukungan - Sistem penilaian yang membuat orang harus taar pada keseragaman dan kurang mau mengambil risiko - Kurangnya keterlibatan dosen dalam proses penyusunan dan implementasi strategi - Kurangnya infrastruktur yang mendukung penerapan teknologi baru Ketika memutuskan teknologi baru, sebaiknya dilakukan asesmen mengenai kendala dan dukungan dalam pengadopsiannya. Hal ini merupakan proses yang penting. Lawler & Worley (2006) mengemukakan faktor yang harus dipertimbangkan adalah kedalamannya (sejauh mana teknologi yang akan diterapkan), keagresifan yang dibutuhkan (kondisi
  • 7. Arif Partono - 1303193 6 persaingan), diferensiasi (tingkat perbedaan dengan organisasi lain), faktof logis (sumberdaya yang tersedia), dan kemampuan untuk mengelolanya (bagaimana perubahan akan dilakukan). Di samping itu juga perlu dipertimbangkan tingkat penolakan di kalangan internal. Setelah ditetapkan, Hambrick & Fredrickson, 2005; Worley et al, 1996; Bonk, et al, 1999; Bjarnason, 2001 mengatakan bahwa selanjutnya strategi dapat dipantau melalui beberapa pertanyaan sebagai berikut; • Apakah strategi tersebut sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal? • Apakah konsisten dengan misi organisasi? • Apakah mengoptimalkan sumberdaya dan kompetensi internal? • Apakah rencana untuk membaut perbedaan dengan pesaing dapat berlangsung lama? • Apkah tiap elemen strategi selalu konsisten antar bagian dalam organisasi? • Apakah organisasi memiliki sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan strategi? • Apakah strategi tersebut layak dan dapat diterapkan? Apabila masih ada jawaban tidak terhadap pertanyaan di atas, maka sebaiknya organisasi melakukan evaluasi terhadap strategi yang dibuatnya. Tahap tiga: Merancang rencana strategis Pilihan untuk menerapkan teknologi dan kecepatan penerapannya tergantung pada faktor internal seperti sumberdaya, budaya organisasi, kesiapan pengajar dan antisipasi terhadap penolakan yang ada, seberapa luas cakupan perubahan yang akan diterapkan, dan faktor eksternal seperti tuntutan siswa dan kepentingan pasar sasaran. Meski teknologi sudah digunakan belum menjamin langsung mendapat respon yang baik (Surry & Land, 2000). Adanya penolakan perlu diantisipasi sekaligus pilihan alternatif cara untuk mengatasi penolakan tersebut. Jika organisasi bertujuan memperoleh pasar konsumen baru maka strateginya tentu harus berbeda dengan jika organisasi hanya memperhatikan pasar yang sudah ada. Kemudian, strategi ekspansi yang agresif tentu leih membutuhkan komitmen waktu dan sumberdaya yang lebih besar dibanding strategi yang hanya menambahkan layanan tertentu. Demikian juga jika kondisi dalam organisasi mengalami hambatan, kurangnya pengetahuan akan teknologi, penolakan terhadap cara baru, dan
  • 8. Arif Partono - 1303193 7 keterbatasan sumberdaya, maka upaya lebih besar harus dilakukan. Oleh karena itu disasankan agar pada tahap awal implementasi dilakukan secara terbatas dahulu. Untuk memastikan bahwa lingkungan internal mendukung penerapan strategi baru, dapat dilakukan survei menggunakan model ARCS dari Surry & Land (2000). ARCS adalah singkatan dari Awareness, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Model ini dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat penerimaan dan adopsi teknologi baru. Kerangka ini disusun berdasarkan teori motivasi, yang mencoba menimbulkan ketertarikan dengan cara menyajikan peragaan dan praktek yang bakal membantu ke depannya. Initi dari peragaan ini adalah menekankan pada besarnya manfaat yang akan diperoleh dengan menjalankan perubahan sehingga tingkat penolakan dapat berkurang. Tahap empat: Implementasi Tahap implementasi ini meliputi proses transisi ke arah teknologi baru dan mencakup aktivitas pendukung seperti penyusunan jadwal, penugasan, mengkomunikasikan proses perubahan, membangun komitmen, dan mengalokasikan sumberdaya. Dalam implementasi ini perlu diidentifikasi orang yang mau menerima perubahan dengan lebih terbuka. Individu ini yang biasanya tertarik dengan penggunaan teknologi dijadikan sebagai role model. Para pengguna awal ini (early adopter) dapat berfungsi sebagai pihak yang bisa meningkatkan kepedulian dan penerimaan teknologi baru. Selanjutnya proses transisi ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan, bahkan ada beberapa pilihan strategi yang terpaksa diabaikan (Worley, et al, 1996). Meski sudah memiliki jadwal yang terencana sebaiknya disiapkan juga alokasi waktu agar dalam pelaksanaannya unsur fleksibilitas bisa terakomodasi. The Organizational Leadership “online” experience Berikut disampaikan contoh dari organisasi pendidikan yang berhasil menerapkan teknologi di dalam sistem pengajarannya. Departemen The Organizational Leadership adalah kelompok kecil yag terdiri dari dosen dalam College of Business dengan siswa sebanyak 3600 dan terletak di bagian barat Amerika Serikat. Mereka menyelenggarakan pendidikan di tiga area, dan secara sejarah memiliki siswa dengan latar belakang pekerja dewasa yag lebih banyak. Meski demikian, dalam lima tahun terakhir ini siswa dengan usia sekolah normal mulai banyak bergabung. Tanpa melihat latar belakang tersebut, setiap siswa yang
  • 9. Arif Partono - 1303193 8 mendaftar harus menyesuaikan jadwal kerja, sekolah, dan keluarga dengan seimbang. Sebagian besar metode pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan format pertemuan dalam kelas, meski beberapa pengajar mulai menerapkan sistem pembelajaran online. Analisis strategis: persaingan untuk mempertahankan bisnis Semakin banyaknya orgnisasi pendidikan yang menerapkan cara belajar online dan ketrampilan teknologi siswa juga meningkat maka muncul pertanyaan apakah perlu untuk meningkatkan frekuensi pembelajaran online. kondisi calon siswa saat itu jika mengetahui bahwa lembaga pendidikan tersebut tidak memiliki sarana online, mereka akan beralih ke lembaga lain. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak siswa yang membutuhkan sarana belajar online. Pembelajaran online ini membolehkan siswa yang sudah menyelesaikan perkuliahan untuk mentransfer nilainya ke perguruan tinggi. Hal ini diatur dalam kesepakatan antar negara bagian. Jika lembaga menyediakan sarana online, maka akan banyak siswa yang mendaftar. Peminat pembelajaran online ini adalah siswa lokal yang menginginkan fleksibilitas waktu. Sehingga penggunaan sarana online lebih menjadi faktor yang membuat mereka bertahan (retensi), bukan sebagai faktor penarik minat ketika rekrutmen siswa. Penyusunan strategi: Sarana online dengan sumberdaya terbatas Sejalan dengan meingkatnya kebutuhan siswa dan persaingan dari organisasi lain, akhirnya ditetapkan akan menerapkan strategi teknologi. Dilakukan pembahasan mendalam mengenai pilihan strategi ini, kemudian disepakati juga model pembelajaran online yang akan diterapkan. Di samping itu juga dipastikan bahwa seluruh anggota sepaham dalam pemanfaatan teknologi ini. Tingkat penolakan relatif tidak ada karena sudah dikomunikasikan. Pada dasarnya sistem pembelajaran berbasis web sudah ada di dalam organisasi, hanya saja masih sedikit dimanfaatkan dan kurang didukung staf yang memadai. Kondisi ini dapat diatasi dengan adanya kesediaan dari pengajar yang memiliki pengalaman mengelola situs pembelajaran untuk membantu. Pada saat yang sama otoritas kampus bersikap netral, tidak mendukung secara terang-terangan tapi juga tidak menolak, meski kepadal departemen sangat mendukung strategi ini. Meski secara jumlah sudah banyak dosen yang setuju, ada saja pihak yang merasa pembelajaran online ini tidak bermanfaat. Unsur positif lainnya adalah adanya budaya yang mengutamakan pembelajaran dan pengajaran, bukan hanya mengutamakan riset dan pendanaan saja.
  • 10. Arif Partono - 1303193 9 Merancang rencana strategi: Diseminasi secara bertahap Pemilihan strategi unuk mengadopsi teknologi memiliki efek samping juga dalam hal implementasinya terkait dengan beban kerja dan kendala waktu, pengembangan kompetensi, dan tahapan dalam proses pembelajaran. Organisasi memutuskan untuk menyelenggarakan ujicoba pada 9 kursus kepemimpinan. Pemilihan topik ujicoba ini didasarkan pada kesesuaian apakah materi tersebut mudah disampaikan secara online. Penerpan secara bertahap ini merupakan unsur positif karena meminimalkan risiko ketidaksiapan jika langsung diterapkan menyeluruh. Sejalan dengan semakin dikuasainya metode online, maka materi dan komponen yang lebih beragam dapat diimplementasikan juga. Implementasi: diskusi dan dukungan Pada awalnya pengajar yang terlibat mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh departemen IT, yang diajarkan adalah pemahaman mengenai aplikasi pembelajaran online. Sejalan dengan meningkatnya pemahaman, para pengajar lebih banyak berbagi pengetahuan langsung antar mereka. Seperti disampaikan sebelumnya bahwa untuk meminimalkan risiko, kursus online ini dilakukan secara bertahap. Setiap pengajar mendapat porsi yang relatif ringan untuk belajar membiasakan diri dengan metode baru. Pengaturan jadwal dilakukan bersama oleh pengajar yang terlibat. Seiring dengan meingkatnya penguasaan maka secara perlahan mereka mulai beralih dari model pertemuan di ruang kelas menjadi model gabungan. Pada akhirnya jika sudah lancar, maka materi tersebut dapat disajikan secara online seluruhnya. Proses bertahap ini membuat implementasi strategi penggunaan teknologi relatif mudah dijalankan, dan berpotensi meningkatkan manfaat di masa depan. Saat ini program tersebut dapat dikatakan berhasil. Organisasi tersebut secara tepat menerapkan konsep implementasi secara bertahap. Sehingga kesiapan mereka dalam mengantisipasi kebutuhan siswa dan persaingan bisnis cukup baik. Semakin banyak siswa yang tertarik untuk belajar di organisasi tersebut. Kepuasan siswa juga meningkat signifikan. Strategi yang pada awalnya hanya ditujukan untuk mempertahankan siswa yang sudah ada malah sudah dikembangkan untuk menyasar pasar siswa lain yang berada di wilayah terpencil. Hal positif lainnya adlaah pengajar yang terlibat menemukan bahwa format pembelajaran online ini ternyata memberikan fleksibilitas waktu juga bagi mereka. Meski
  • 11. Arif Partono - 1303193 10 demikian masih ada sisi buruknya yaitu, banyaknya tugas yang harus diperiksa. Meski tidak memberikan pengajaran, akan tetapi siswa juga perlu dievaluasi dan diberi umpan balik. Pengajar masih mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi. Pihak organisasi pun masih berusaha mencari alternatif lain untuk meminimalkan masalah ini. Kesimpulan Implementasi teknologi di dalam industri pendidikan bukan sekedar pemasangan aplikasi saja. Prosesnya lebih jauh mencakup juga kecepatan tingkat adopsinya. Kecepatan adopsi ini biasanya dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya, budaya organisasi, kesiapan pengajar, dan tingkat penolakan. Dengan empat kerangka yang dibahas di dalam makalah ini diharapkan organisasi pendidikan yang hendak menerapkan strategi teknologi dapat menerapkannya dengan lebih efisien. Hal yang perlu dicatat disini adalah penting kesepahaman di dalam organisasi dalam penerapan strategi tersebut. Selanjutnya implementasi strategi secara bertahap dapat meminimalkan penolakan dan risiko kegagalan pada tahap awal. Proses implementasi juga perlu dievaluasi dan didukung oleh pihal yang terlibat. Pada akhirnya, dukungan dari pimpinan dan organisasi dibutuhkan agar proses peralihan strategi dapat beralan mulus melalui berbagai tahapan ujicoba untuk mencapai sasaran bisnis dan kinerj yang lebih baik. Pada pembahasan di atas, perkembangan teknologi dan kebutuhan siswa membuat organisasi pendidikan perlu mempertimbangkan untuk mengimplementasikan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar yang diselenggarakannya. Adopsi teknologi ini sebaiknya dilakukan dengan pertimbanan kondisi lingkungan eksternal dan kemampuan internal. Hal ini sejalan dengan konsep yang dikembangkan oleh Okumus (2001) yang disajikan pada gambar berikut:
  • 12. Arif Partono - 1303193 11 Faktor lain yang perlu dimiliki oleh organisasi dalam mengimplementasikan teknologi adalah adanya figur pimpinan yang mendorong adopsi teknologi tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Schaap (2006) yang menjelaskan pengaruh kepemimpinan terhadap keberhasilan implementasi strategi suatu organisasi. Schaap (2006) mengatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh keberlangsungan relasi antara atasan dan bawahan dengan tujuan akhir untuk membentuk kepemimpinan yang efektif dalam membangun perasaan dan emosi komitmen terhadap organisasi. Meski sudah dianalisis penerapan strategi masih saja mengandung hambatan. Beberapa kendala implementasi strategi baru terkait penerapan teknolgi dalam pendidikan juga sesuai dengan alasan yang dikemukakan oleh Mouwen (1997) terkait masalah dalam implementasi strategi. Konflik kepentingan, komunikasi yang tidak berjalan lancar, karyawan yang tidak kompeten, kurangnya koordinasi, dan adanya kegiatan yang bertentangan dengan sasaran adopsi strategi. Selanjutnya Mouwen (1997) memberikan gambaran penerapan perubahan strategi di dalam dunia pendidikan dalam sebuah diagram sbb;
  • 13. Arif Partono - 1303193 12 Wheleen dan Hunger (2012) juga mengemukakan beberapa hal yang dapat menghambat implementasi strategi; • Implementasi memerlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan • Munculnya masalah yang tidak terantisipasi • Kurang koordinasi • Adanya fungsi yang bertentangan • Karyawan tidak memiiki kompetensi yang memadai • Karyawan kurang terlatih • Kondisi lingkungan eksternal yang diluar dugaan • Tidak ada kepemimpinan dan arahan yang jelas • Perancangan tugas implementasi tidak dilakukan dengan baik • Kurangnya evaluasi Mengakhiri kajian terhadap makalah ini, penulis berpendapat bahwa dalam implementasi strategi, yang perlu diperhatikan bukan saja saat penerapannya, akan tetapi juga pada tahap awal ketika strategi dirancang. Tahapan perancangan strategi dan implementasinya adalah dua hal yang sam pentingnya. Berbagai pertimbangan perlu dilakukan agar strategi yang dipilih memang sesuai dengan kebutuhan pasar dan kemampuan perusahaan.
  • 14. Arif Partono - 1303193 13 Daftar Pustaka Mouwen, Kees. (1997). Implementing Strategy in Higher Education. Tertiary Education and Management. Vol.3, No.4, pp. 293-297. Okumus, Fevzi. (2001). Towards A Strategy Implementation Framework. International Journal of Contemporary Hospitality Management. 13.7(2001): 327-338. Roberts, Cynthia (2008). Implementing Educational Technology in Higher Education: A Strategic Approach. The Journal of Educators Online, Volume 5, Number 1, January. Sterling, John. (2003). Translating strategy into effective implementation: dispelling the myths and highlighting what works. Strategy and Leadership. Vol.. 31 No. 3, pp. 27- 34. Schaap, James I. (2006). Toward Strategy Implementation Success: An Empirical Study of the Role of Senior-Level Leaders in the Nevada Gaming Industry. UNLV Gaming Research & Review Journal. Volume 10, Issue 2. Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management and Business Policy: Toward Global Sustainability. New Jersey: Pearson Education.