SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
INTRODUCTION • Poin penting informasi yang
harus ada pada bagian ini:
1. Fundamental fenomena
2. Previous study
3. Gap Analysis
4. Originalitas penelitian
CONTOH
INTRODUCTION
DALAM TESIS
IDENTIFIKASI PRIORITAS EMPLOYABILITY SKILLS SISWA PENDIDIKAN VOKASI
BERBASIS FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (TESIS)
(Muh.Abdul Latif/1906670)
Contoh : Fundamental Isues
• Employability Skill atau keterampilan kelayakan kerja merupakan keterampilan yang diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan, dan melakukan pekerjaan dengan baik (J. P. Robinson, 2000).
Employability skills sangat penting untuk dimiliki oleh pekerja, karena industri saat ini menuntut setiap
pekerja untuk memiliki employability skills supaya mereka berhasil dalam karirnya (Md Yusoff et al.,
2012)(Mcgunagle & Zizka, 2020). Secara profesional employability skills mencakup semua kemungkinan
seseorang untuk berhasil di berbagai pekerjaan dengan segala situasi dan kondisi di dunia kerja, maka
dari itu employability skills dianggap sebagai dasar fundamental bagi para pekerja (Spinks et al., 2007).
• Employability skills menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi, salah satunya
memberikan arahan kepada lulusan supaya memiliki keterampilan utama dalam bekerja (Mason et al.,
2009). Meskipun sebenarnya pendidikan vokasi secara umum lebih menitik beratkan pada
pengembangan keterampilan dan sikap. Namun di beberapa negara berbeda, seperti pendidikan vokasi
di Nigeria pembelajaran fokus pada pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan (Onyene et
al., 2014), sedangkan di Indonesia pembelajaran lebih menekankan pada kemampuan teknis (hard
skills) dan kemampuan sikap (soft skill) (Pusriawan & Soenarto, 2019).
Contoh : Previous Study
Atribut employability skills sangat beragam, supaya penerapannya dalam pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan siswa, lulusan dan permintaan industri maka sangat penting untuk menimbang dan
merumuskan kembali keterampilan mana yang paling dibutuhkan. Tenaga pendidik termasuk pemangku
kepentingan yang ikut andil dalam mempertimbangkan keterampilan mana yang harus dimiliki lulusan
(Chen et al., 2011). Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan sebuah metode yang dapat
memberikan jawaban atau keputusan terkait keterampilan mana yang utama dibutuhkan. Salah satu
metode pengambil keputusan ialah Multi Criteria Decision-Making (MCDM) yang merupakan
permodelan untuk menangani masalah rekayasa yang kompleks dan juga menangani masalah
pengambilan sebuah keputusan dari berbagai kriteria melalui model operasi (Zare et al., 2016). MCDM
memiliki berbagai metode atau bagian salah satunya yang secara luas telah digunakan peneliti saat ini
untuk menentukan sebuah keputusan terutama dalam menentukan prioritas ialah Analytical Hierachy
Proses (AHP). Metode ini dipilih karena dapat diintegrasikan dengan teknik lainnya, sederhana, mudah
digunakan dan memiliki fleksibilitas yang tinggi (Ho, 2008). Namun AHP juga memiliki kelemahan dimana
penilaian dari para ahli atau responden yang bersifat subjektif (Elmahmoudi et al., 2019), sehingga
menimbulkan ketidak tepatan. Pengembangan AHP telah dilakukan oleh Lothfi Zadeh (1965) yaitu
dengan menggabungkan antara nilai fuzzy dan AHP. Pengembangan ini dikenal dengan Fuzzy Analytic
Hierarchy Procces (Fuzzy-AHP), yang menawarkan penilaian interval menggunakan Triangular Fuzzy
Number (TFN) AHP (Mardani et al., 2015). Kemudian Eskandari dan Miesel (2017), menyebutkan bahwa
Fuzzy-AHP dianggap lebih akurat daripada AHP.
Contoh : Previous Study (lanjut)
Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menentukan seperangkat atribut employability skills yang
paling dibutuhkan atau diutamakan. Berdasarkan hasil survei lulusan dan supervisors keduanya setuju bahwa
employalibity skills yang penting dimiliki lulusan College of Agriculture, Food and Natural di Colombia ialah
pemecahan masalah dan keterampilan analitik (J. Robinson et al., 2007). Penelitian yang sejenis juga telah
dilakukan namun dalam pengambilan keputusannya dibantu oleh metode AHP. Seperti penelitian yang
dilakukan di pendidikan tinggi bidang pertanian di Iran, hasilnya menunjukkan bahwa dari beberapa kriteria
utama employability skill yang menjadi prioritas dan harus di tingkatkan bagi mahasiswa pertanian ialah
kemampuan dalam meng update informasi dan efektif dalam berkomunikasi (Pouratashi, 2019). Kemudian
penelitian lainya dalam menginvestigasi persepsi mahasiswa teknik dan bisnis di Uni Emirat Arab terkait
employability skills yang paling utama dimiliki lulusannya. Hasil menyebutkan bahwa keterampilan
komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan penggunaan teknologi terbukti signifikan dan dianggap
sebagai employability skills yang paling penting (Khamis AlKhemeiri & Khalid, 2018). Hasil lainya ditemukan
bahwa siswa dan pihak industri di India umumnya menerima keterampilan komunikasi, keterampilan praktik
dan keterampilan teknis, keterampilan pengetahuan umum serta keterampilan penggunaan teknologi
terbaru memiliki tingkat kepentingan yang sama pentingnya (Pawar & Rathod, 2019).
Contoh: Originalitas dan Novelty
Namun demikian, penelitian sebelumnya fokus pada berbagai keterampilan yang perlu
dikembangkan oleh siswa untuk menyesuaikan dengan tuntutan kerja terutama untuk
mengurangi kesenjangan komunikasi antar stakeholder. Penelitian sebelumnya masih
berfokus pada persepsi siswa, mahasiswa lulusan dan pihak industri, sehingga masih
sedikit penelitian yang menggali persepsi guru sebagai pengajar kaitannya dalam
employability skills yang sangat penting dimiliki lulusan pendidikan vokasi. Oleh karena itu,
penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas keterampilan yang harus dimiliki
lulusan berdasarkan perspektif guru SMK menggunakan system pendukung keputusan
(MCDM). Sistem pendukung keputusan MCDM dipilih hanya menelaah perspektif guru saja
untuk menentukan atribut employability skills mana yang paling dibutuhkan oleh siswa
pendidikan vokasi, kemudian penggunaan metode AHP dan Fuzzy AHP untuk pengolahan
data. Fuzzy AHP digunakan untuk memperjelas dan mempertegas hasil nilai dari AHP klasik
untuk membantu peneliti dalam mengambil keputusan dari hasil pengumpulan data,
supaya data yang didapat akurat.
CONTOH INTRODUCTION DALAM
PROPOSAL PENELITIAN
CONTOH : FUNDAMENTAL ISU
• Saat ini, penelitian terkait dengan konsep “green” dalam berbagai bidang
sedang menjadi fokus kebijakan berbagai negara maju maupun
berkembang. Isu "Green" pada awalnya merupakan konsep yang lahir dari
rencana aksi global yang dikenal dengan program Sustainable
Development Goals (SDGs) [1][2]. Ruang lingkup SDGs meliputi 17
komponen mulai dari isu kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan
hidup, dan kesetaraan gender [3][4]. Indikator SDGs ini diadaptasi dalam
berbagai bidang yang akan menghasilkan konsep "Green" dalam bidang
tersebut [5]. Isu SDGs ini menjadi isu yang diadaptasi oleh seluruh negara
dan menjadi acuan kesinambungan kehidupan umat manusia di masa
depan [6], [7]. Tren riset berkaitan dengan isu “Green” dikaitkan dengan
SDGs menjadi isu yang krusial untuk diteliti.
CONTOH PREVIOUS STUDY
Tim peneliti telah melakukan studi awal pada database scopus untuk menganalisis tren tersebut
dengan memasukkan kata kunci “green concept” dengan hasil seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Mapping Isu “Green” dalam Berbagai Bidang Ilmu
CONTOH ORIGINALITAS/KEBAHARUAN
Gambar 1 menunjukkan bahwa konsep “green” paling banyak diterapkan pada bidang
keilmuan engineering sebanyak 21.8% (167 dokumen), disusul pada posisi ke dua yaitu
ilmu lingkungan. Bidang keilmuan yang ketiga terbesar membahas tentang green concept
yaitu bidang ekonomi khususnya bisnis, manajemen, dan akuntansi dengan persentase
sebanyak 12.5 % (96 dokumen). Hasil studi awal lain dari database scopus berkaitan
dengan kata kunci green concept dikaitkan dengan pendidikan hanya ditemukan 3
dokumen dan lebih membahas pada pendidikan karakter [8]–[10]. Berdasarkan hasil
temuan awal tersebut, belum ada yang meneliti secara spesifik tentang penerapan green
concept di pendidikan keluarga. Kebaharuan penelitian ini tidak hanya pada ruang lingkup
kajian “green” pada pendidikan keluarga, akan tetapi konsep ini akan diterapkan di semua
jalur pendidikan di Indonesia. Selama ini penelitian terkait isu lingkungan masih dominan
dilakukan di lembaga pendidikan formal (sekolah) [11][12], belum secara spesifik dilakukan
di lembaga pendidikan non-formal dan informal. Kondisi ini lebih krusial lagi apabila
dikaitkan dengan era society 5.0 sebagai era “smart society” dan merupakan bagian
penting dalam agenda SDGs[13].
CONTOH
INTRODUCTION
PADA JURNAL
CONTOH: Introduction
Contoh Fundamental Isu, Previous Study, Originalitas
3. Introduction.pptx
3. Introduction.pptx

More Related Content

Similar to 3. Introduction.pptx

Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaranlavanter simamora
 
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Ahmad Jayadi
 
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...ajirniarya
 
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...FadillaDici
 
Training and Development
Training and DevelopmentTraining and Development
Training and DevelopmentAde Intan
 
Eneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkEneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkMira Novia
 
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarang
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarangSeminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarang
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarangHeryHendra2
 
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaranDesmon Kamaludin Sihaloho
 
3 dm 05-aris-babi-pendahuluan
3 dm 05-aris-babi-pendahuluan3 dm 05-aris-babi-pendahuluan
3 dm 05-aris-babi-pendahuluanHeri Waluyo
 
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIAN
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIANPPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIAN
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIANErrienMaulidia
 
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di Malaysia
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di MalaysiaNota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di Malaysia
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di MalaysiaSherly Jewinly
 
Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHnAlfiany
 
Cabaran guru 1
Cabaran guru 1Cabaran guru 1
Cabaran guru 1annhairy
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054shamsuhaila85
 

Similar to 3. Introduction.pptx (20)

Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam  pembelajaranTgs.prof.tina ict dalam  pembelajaran
Tgs.prof.tina ict dalam pembelajaran
 
Tugas review prof syamsir
Tugas review prof syamsirTugas review prof syamsir
Tugas review prof syamsir
 
27433-82777-1-SM.pdf
27433-82777-1-SM.pdf27433-82777-1-SM.pdf
27433-82777-1-SM.pdf
 
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004 Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
Definisi Teknologi Pendidikan Tahun 2004
 
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
 
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
SIM-1,Siti Nurfadila - 43117010217, Implikasi aplikasi sim dalam pelaksaan ma...
 
Training and Development
Training and DevelopmentTraining and Development
Training and Development
 
Eneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rkEneng tita tosida rk
Eneng tita tosida rk
 
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarang
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarangSeminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarang
Seminar demi lingkungan yang lebih baik dari pada sekarang
 
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran
1811021012 desmon kamaludin_uas_desainpembelajaran
 
3 dm 05-aris-babi-pendahuluan
3 dm 05-aris-babi-pendahuluan3 dm 05-aris-babi-pendahuluan
3 dm 05-aris-babi-pendahuluan
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIAN
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIANPPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIAN
PPT KEPUTUSAN KEPEGAWAIAN
 
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di Malaysia
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di MalaysiaNota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di Malaysia
Nota Tajuk 6 Kurikulum dan Pengajaran PTV dan KHSR di Malaysia
 
hbef3103 old sample
hbef3103 old samplehbef3103 old sample
hbef3103 old sample
 
Human factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methodsHuman factors & ergonomic methods
Human factors & ergonomic methods
 
Bahan Ajar
Bahan AjarBahan Ajar
Bahan Ajar
 
Cabaran guru 1
Cabaran guru 1Cabaran guru 1
Cabaran guru 1
 
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
Pola penyelidikan ict dalam pendidikan guru malaysia kpt 6054
 
Helda Restu Apriani 11131627 -6B MSDM (makalah tugas pa ade)
Helda Restu Apriani 11131627 -6B MSDM (makalah tugas pa ade)Helda Restu Apriani 11131627 -6B MSDM (makalah tugas pa ade)
Helda Restu Apriani 11131627 -6B MSDM (makalah tugas pa ade)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfAndiCoc
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 

3. Introduction.pptx

  • 1.
  • 2. INTRODUCTION • Poin penting informasi yang harus ada pada bagian ini: 1. Fundamental fenomena 2. Previous study 3. Gap Analysis 4. Originalitas penelitian
  • 3.
  • 5. IDENTIFIKASI PRIORITAS EMPLOYABILITY SKILLS SISWA PENDIDIKAN VOKASI BERBASIS FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (TESIS) (Muh.Abdul Latif/1906670) Contoh : Fundamental Isues • Employability Skill atau keterampilan kelayakan kerja merupakan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, dan melakukan pekerjaan dengan baik (J. P. Robinson, 2000). Employability skills sangat penting untuk dimiliki oleh pekerja, karena industri saat ini menuntut setiap pekerja untuk memiliki employability skills supaya mereka berhasil dalam karirnya (Md Yusoff et al., 2012)(Mcgunagle & Zizka, 2020). Secara profesional employability skills mencakup semua kemungkinan seseorang untuk berhasil di berbagai pekerjaan dengan segala situasi dan kondisi di dunia kerja, maka dari itu employability skills dianggap sebagai dasar fundamental bagi para pekerja (Spinks et al., 2007). • Employability skills menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi, salah satunya memberikan arahan kepada lulusan supaya memiliki keterampilan utama dalam bekerja (Mason et al., 2009). Meskipun sebenarnya pendidikan vokasi secara umum lebih menitik beratkan pada pengembangan keterampilan dan sikap. Namun di beberapa negara berbeda, seperti pendidikan vokasi di Nigeria pembelajaran fokus pada pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan (Onyene et al., 2014), sedangkan di Indonesia pembelajaran lebih menekankan pada kemampuan teknis (hard skills) dan kemampuan sikap (soft skill) (Pusriawan & Soenarto, 2019).
  • 6. Contoh : Previous Study Atribut employability skills sangat beragam, supaya penerapannya dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, lulusan dan permintaan industri maka sangat penting untuk menimbang dan merumuskan kembali keterampilan mana yang paling dibutuhkan. Tenaga pendidik termasuk pemangku kepentingan yang ikut andil dalam mempertimbangkan keterampilan mana yang harus dimiliki lulusan (Chen et al., 2011). Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan sebuah metode yang dapat memberikan jawaban atau keputusan terkait keterampilan mana yang utama dibutuhkan. Salah satu metode pengambil keputusan ialah Multi Criteria Decision-Making (MCDM) yang merupakan permodelan untuk menangani masalah rekayasa yang kompleks dan juga menangani masalah pengambilan sebuah keputusan dari berbagai kriteria melalui model operasi (Zare et al., 2016). MCDM memiliki berbagai metode atau bagian salah satunya yang secara luas telah digunakan peneliti saat ini untuk menentukan sebuah keputusan terutama dalam menentukan prioritas ialah Analytical Hierachy Proses (AHP). Metode ini dipilih karena dapat diintegrasikan dengan teknik lainnya, sederhana, mudah digunakan dan memiliki fleksibilitas yang tinggi (Ho, 2008). Namun AHP juga memiliki kelemahan dimana penilaian dari para ahli atau responden yang bersifat subjektif (Elmahmoudi et al., 2019), sehingga menimbulkan ketidak tepatan. Pengembangan AHP telah dilakukan oleh Lothfi Zadeh (1965) yaitu dengan menggabungkan antara nilai fuzzy dan AHP. Pengembangan ini dikenal dengan Fuzzy Analytic Hierarchy Procces (Fuzzy-AHP), yang menawarkan penilaian interval menggunakan Triangular Fuzzy Number (TFN) AHP (Mardani et al., 2015). Kemudian Eskandari dan Miesel (2017), menyebutkan bahwa Fuzzy-AHP dianggap lebih akurat daripada AHP.
  • 7. Contoh : Previous Study (lanjut) Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menentukan seperangkat atribut employability skills yang paling dibutuhkan atau diutamakan. Berdasarkan hasil survei lulusan dan supervisors keduanya setuju bahwa employalibity skills yang penting dimiliki lulusan College of Agriculture, Food and Natural di Colombia ialah pemecahan masalah dan keterampilan analitik (J. Robinson et al., 2007). Penelitian yang sejenis juga telah dilakukan namun dalam pengambilan keputusannya dibantu oleh metode AHP. Seperti penelitian yang dilakukan di pendidikan tinggi bidang pertanian di Iran, hasilnya menunjukkan bahwa dari beberapa kriteria utama employability skill yang menjadi prioritas dan harus di tingkatkan bagi mahasiswa pertanian ialah kemampuan dalam meng update informasi dan efektif dalam berkomunikasi (Pouratashi, 2019). Kemudian penelitian lainya dalam menginvestigasi persepsi mahasiswa teknik dan bisnis di Uni Emirat Arab terkait employability skills yang paling utama dimiliki lulusannya. Hasil menyebutkan bahwa keterampilan komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan penggunaan teknologi terbukti signifikan dan dianggap sebagai employability skills yang paling penting (Khamis AlKhemeiri & Khalid, 2018). Hasil lainya ditemukan bahwa siswa dan pihak industri di India umumnya menerima keterampilan komunikasi, keterampilan praktik dan keterampilan teknis, keterampilan pengetahuan umum serta keterampilan penggunaan teknologi terbaru memiliki tingkat kepentingan yang sama pentingnya (Pawar & Rathod, 2019).
  • 8. Contoh: Originalitas dan Novelty Namun demikian, penelitian sebelumnya fokus pada berbagai keterampilan yang perlu dikembangkan oleh siswa untuk menyesuaikan dengan tuntutan kerja terutama untuk mengurangi kesenjangan komunikasi antar stakeholder. Penelitian sebelumnya masih berfokus pada persepsi siswa, mahasiswa lulusan dan pihak industri, sehingga masih sedikit penelitian yang menggali persepsi guru sebagai pengajar kaitannya dalam employability skills yang sangat penting dimiliki lulusan pendidikan vokasi. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi prioritas keterampilan yang harus dimiliki lulusan berdasarkan perspektif guru SMK menggunakan system pendukung keputusan (MCDM). Sistem pendukung keputusan MCDM dipilih hanya menelaah perspektif guru saja untuk menentukan atribut employability skills mana yang paling dibutuhkan oleh siswa pendidikan vokasi, kemudian penggunaan metode AHP dan Fuzzy AHP untuk pengolahan data. Fuzzy AHP digunakan untuk memperjelas dan mempertegas hasil nilai dari AHP klasik untuk membantu peneliti dalam mengambil keputusan dari hasil pengumpulan data, supaya data yang didapat akurat.
  • 10. CONTOH : FUNDAMENTAL ISU • Saat ini, penelitian terkait dengan konsep “green” dalam berbagai bidang sedang menjadi fokus kebijakan berbagai negara maju maupun berkembang. Isu "Green" pada awalnya merupakan konsep yang lahir dari rencana aksi global yang dikenal dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) [1][2]. Ruang lingkup SDGs meliputi 17 komponen mulai dari isu kemiskinan, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan kesetaraan gender [3][4]. Indikator SDGs ini diadaptasi dalam berbagai bidang yang akan menghasilkan konsep "Green" dalam bidang tersebut [5]. Isu SDGs ini menjadi isu yang diadaptasi oleh seluruh negara dan menjadi acuan kesinambungan kehidupan umat manusia di masa depan [6], [7]. Tren riset berkaitan dengan isu “Green” dikaitkan dengan SDGs menjadi isu yang krusial untuk diteliti.
  • 11. CONTOH PREVIOUS STUDY Tim peneliti telah melakukan studi awal pada database scopus untuk menganalisis tren tersebut dengan memasukkan kata kunci “green concept” dengan hasil seperti terlihat pada gambar 1. Gambar 1. Mapping Isu “Green” dalam Berbagai Bidang Ilmu
  • 12. CONTOH ORIGINALITAS/KEBAHARUAN Gambar 1 menunjukkan bahwa konsep “green” paling banyak diterapkan pada bidang keilmuan engineering sebanyak 21.8% (167 dokumen), disusul pada posisi ke dua yaitu ilmu lingkungan. Bidang keilmuan yang ketiga terbesar membahas tentang green concept yaitu bidang ekonomi khususnya bisnis, manajemen, dan akuntansi dengan persentase sebanyak 12.5 % (96 dokumen). Hasil studi awal lain dari database scopus berkaitan dengan kata kunci green concept dikaitkan dengan pendidikan hanya ditemukan 3 dokumen dan lebih membahas pada pendidikan karakter [8]–[10]. Berdasarkan hasil temuan awal tersebut, belum ada yang meneliti secara spesifik tentang penerapan green concept di pendidikan keluarga. Kebaharuan penelitian ini tidak hanya pada ruang lingkup kajian “green” pada pendidikan keluarga, akan tetapi konsep ini akan diterapkan di semua jalur pendidikan di Indonesia. Selama ini penelitian terkait isu lingkungan masih dominan dilakukan di lembaga pendidikan formal (sekolah) [11][12], belum secara spesifik dilakukan di lembaga pendidikan non-formal dan informal. Kondisi ini lebih krusial lagi apabila dikaitkan dengan era society 5.0 sebagai era “smart society” dan merupakan bagian penting dalam agenda SDGs[13].
  • 15. Contoh Fundamental Isu, Previous Study, Originalitas