SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
TUGAS 
MANAJEMEN STRATEGIK 
Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. 
Kajian Teori Manajemen Strategis 
DIRECTIONAL POLICY MATRIX AS A COMPETITIVE WEAPON IN 
STRATEGIC MARKETING: SRI LANKAN PERSPECTIVE 
Poongothai Selvarajan 
April 3, 2014 
Oleh : 
Arif Partono Prasetio - 1303193 
Universitas Pendidikan Indonesia 
Program Doktor Ilmu Manajemen 
2014
Arif Partono - 1303193 
DIRECTIONAL POLICY MATRIX AS A COMPETITIVE WEAPON IN 
STRATEGIC MARKETING: SRI LANKAN’ PERSPECTIVE 
1 
Pengantar 
Setiap perusahaan senantiasa ingin memperoleh pangsa pasar terbesar dan sekaligus 
memiliki pertumbuhan yang tinggi. Untuk mencapai hal itu beberapa perusahaan telah 
melakukan perubahan fokus dari portofolio produk kearah pertofolio pelanggan. Ini 
dilakukan agar organisasi bisa lebih memahami pelanggan sehingga bisa memberikan 
penawaran yang lebih tepat. Seperti diketahui bahwa keberhasilan program pemasaran 
ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan 
pelanggan yang unik. Karya ilmiah ini membahas penggunaan Directional Policy Matrix 
(DPM) untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi strategi pemasaran di Srilanka. 
Matriks ini dikembangkan berdasar matriks The Boston Consulting Group (BCG) Growth- 
Share (empat kuadran; Stars, Question marks, Cash cows dan Dogs). Di dalam konsep 
DPM, dimensi pangsa pasar dan pertumbuhan pasar (BCG) diganti dengan kekuatan 
organisasi dan daya tarik pasar/industri. 
Manajemen pasar strategis adalah sistem yang dirancang untuk membant manajemen 
dalam membangun visi strategis dan sekaligus mengambil keputusan strategis. Keputusan 
strategis mencakup pembentukan, perubahan, atau mempertahankan strategi. Visi strategis 
adalah visi terhadap strategi masa depan. Sasaran dari karya ini adalah memahami 
bagaimana DPM bisa berfungsi sebagai alat yang bisa membantu organisasi di Srilanka 
dalam merancang pemasaran strategis. Beberapa masalah yang dibahas antara lain; apakah 
organisasi di Srilanka memahami DPM? Apakah mereka menggunakannya sebagai akat 
bantu strategis dalam praktek pemasaran? Sejauhmana kekuatan dan daya tarik pasar secara 
strategis mempengaruhi kegiatan pemasar di Srilanka? Di Srilanka, organisasi pemasaran 
dari berbagai sektor menggunakan strategi beragam dalam menarik konsumen dan 
mempertahankan keunggulan bersaing. 
Literatur 
Kajian ini didasarkan pada beberapa teori oleh karena itu pandangan dari beberapa 
penulis di bidang pemasaran dibahas di dalamnya. Wheelen & Hunger (2012:221) 
mengatakan bahwa dua teknik analisis portofolio yang paling populer adalah BCG Growth
Arif Partono - 1303193 
Share Matrix dan GE Business Screen. BCG mengklasifikasikan produk berdasarkan 
perpaduan antara pangsa pasar dengan tingkat pertumbuhan pasar dalam industri yang 
sama. DPM merupakan konsep yang dikembangkan dari BCG. 
Di dalam DPM, pangsa pasar dan pertumbuhan pasar digantikan dengan kekuatan 
organisasi dan daya tarik pasar/industri. Daya tarik industri ditandai dengan indikator 
ukuran pasar, tingkat pertumbuhan yang diharapkan, tingkat persaingan, marjin laba serta 
faktor sosial ekonomi lainnya. Sedangkan dimensi kekuatan organisasi diukur dari indikator 
volumen penjualan, reputasi produk, kehandalan layanan, dan harga yang bersaing. Atribut 
ini lebih praktis karena lebih spesifik bagi suatu organisasi yang produknya berupa jasa. 
DPM sering juga digunakan dalam bentuk 9 segmen, akan tetapi bentuk sederhananya 
adalah yang dikemukakan oleh McDonald dan Payne (1996). 
Mengembangkan produk baru dan menghabiskan waktu dan biaya untuk 
memasarkannya merupakan hal sia-sia jika tidak ada pasar yang mau menyerapnya. Ukuran 
besarnya pasar, kebutuhan akan produk tersebut, dan potensi volume penjualan serta marjin 
2
Arif Partono - 1303193 
laba harus dikaji dalam perencanaan produk baru. Organisasi selanjutnya mengambil 
keputusan terkait dya tarik pasar sebelum produk dibuat. Tentu saja hanya produk yang 
memiliki potensi daya tarik pasar tertinggi yang akan diproduksi. Produk baru ini pada 
tahap awal biasanya memiliki pangsa pasar relatif kecil, sehingga biasanya ketika produk 
tersebut diluncurkan akan berapa pada kuadran ‘Growth’ 
Apabila perencanaan dan riset dilakukan dengan akurat, maka penjualan akan 
meningkat. Produk tersebut kemudian menjadi kekuatan bagi organisasi terkait serta mulai 
menghasilkan keuntungan dan meningkatkan reputasi produsen, sehingga beralih ke 
kuadran ‘Invest’. Sejalan dengan perkembangannya, produk baru tersebut mulai diproduksi 
juga oleh pesaing. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya tingkat pertumbuhan penjualan. 
Pasar sudah jenuh dan kadang harga harus mulai disesuaikan serta menerapkan kebijakan 
promosi yang berakibat munculnya biaya bagi organisasi. Kondisi ini berakibat turunny 
marjin laba sehingga daya tarik pasar terhadap produk ini mulai menurun. Produk 
kemudian diposisikan pada kuadran ‘harvest’. 
Selanjutnya dengan semakin turunnya penjualan kekuatan produk bagi organisasi 
juga makin berkurang. Akhirnya perusahaan mulai mengurangi atau bahkan menarik 
produk tersebut. Perusahaan lebih memilih mengembangkan produk baru yang 
menawarkan prospek lebih bagus. Pada tahap ini produk akan diletakkan pada kuadran 
‘Divest. 
Semua produk yang ditawarkan pada organisasi yang bergerak di bidang jasa 
keuangan dapat diposisikan pada matriks tersebut. Hal ini akan memudahkan manajer 
produk dalam membuat perencanaan, peramalan, dan promosi. 
Untuk perencanaan produk, manajer produk dapat memprediksikan bagaimana 
penjualan berkembang sehingga dapat mengembangkan strategi produk yang sesuai. Ini 
3
Arif Partono - 1303193 
dapat dilakukan dengan adanya informasi mengenai produk pesaing dan kebutuhan 
pelanggan. Sekali lagi yang penting disini adalah bagaimana riset yang akurat dilakukan. 
produsen perlu memahami tidak hanya produk dan persaingan, tetapi juga tren pasar di 
masa depan yang dapat menambah atau mengurangi daya tarik pasar. Dengan 
menempatkan produk di salah satu kuadran dan pemahaman yang baik mengenai 
pergerakan produk di dalam matriks, manajer produk akan mampu merencanakan 
perubahan pada produk mungkin diperlukan, dan pada bagian mana anggaran untuk 
kegiatan promosi lebih difokuskan. 
Dalam peramalan, DM dapat membantu manajer untuk memprediksikan pendapatan 
dan biaya di masa depan, sehingga memudahkan dalam mengelola sumberdaya yang 
dimiliki. Manajer akan bisa melihat produk mana yang menghasilkan pengembalian paling 
bagus sesuai dengan investasi yang dilakukan. untuk kegiatan promosi, DPM membantu 
manajer dalam merencanakan aktivitas promosi. Sejalan dengan pergerakan produk, ke 
kuadran kiri atas, manajer perlu memperkirakan adanya persaingan yang main ketat. 
Dengan demikian dia dapat memutuskan untuk terus melanjutkan promosi sampai pada titik 
dimana respon pasar masih tinggi. 
DPM juga berperan dalam menentukan pengembangan produk baru. Ada dua alasan 
mengapa produsen menghasilkan produk baru; untuk menarik konsumen ke pasar yang 
belum aktif dan ketika produk yang sudah ada mulai memasuki tahap maturitas (matang) 
sehingga dibutuhkan produk baru. Tentu saja strategi diferensiasi dan positioning nya harus 
disesuaikan sejalan dengan perubahan produk, pasar, dan pesaing. Jika kita melihat pada 
kurva siklus hidup prduk (PLC), biasanya berbentuk pola lonceng, diawali dengan tahap 
pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan diakhiri dengan tahap penurunan. PLC 
memiliki makna bahwa produk memiliki keterbatasan waktu, pada setia tahapan penjualan 
produk memiliki tantangan yang berbeda, laba mengaami naik turun pada tiap tahapan, dan 
produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, dan SDM yang berbeda 
untuk setiap tahap. PLC merupakan alat konseptual yang digunakan untuk menggambarkan 
pola penjualan produk sepanjang masa hidupnya di dalam suatu pasar. konsep ini tepat jika 
digunakan untuk menginterpretasikan dinamika produk dan pasar. sebagai alat perencanaan 
PLC dapat membantu manajer untuk mengidentifikasi tantangan pemasaran pada setiap 
tahapan dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk setiap tahap. 
4
Arif Partono - 1303193 
5 
Metodologi 
Seperti dikemukakan sebelumnya, kajian ini membahas pengaruh penerapan DPM 
terhadap tindakan yang diambil oleh pemasar di Srilanka dalam mengelola pemasaran 
produknya. Mengingat terdapat kaitan antara DPM dan PLC, maka pemahaman terhadap 
PLC juga akan dijelaskan. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan teoritis dan hasilnya 
diharapkan bisa memberikan saran bagi praktek pemasaran di berbagai sekto industri di 
Srilanka. 
Analisis 
Pemasaran di Sri Lanka, merupakan bidang yang sedang berkembang dan terdapat 
beberapa kategori produsen yang diklasifikasikan menjadi: 
1. Penghasil dan pemasar produk 
2. Pemasar produk 
3. Pemasar jasa 
Pada kategori pertama, perusahaan memproduksi dari pabriknya sendiri dan 
kemudian memasarkan produknya melalui berbagai saluran pemasaran. Pemasaran ini 
dapat dilakukan secara global atau lokal. Organisasi pemasaran menerapkan strategi yang 
berbeda pada setiap tahap. Berdasarkan konsep DPM, ketika suatu perusahaan baru 
memasuki suatu bisnis, biasanya kekuatan bisnisnya rendah dan daya tarik pasar tinggi. 
Akan tetapi pada tahap awal ini harga, reputasi produk, dan kehandalan masih berada pada 
tingkatan rendah sehingg diposisikan pada tahap pertumbuhan. Sejalan dengan 
perkembangannya, maka kekuatan bisnis mulai meningkat sehingga bisa mencapai tahap 
‘Invest’. Pada posisi ini perusahaan dapat berinvestasi untuk mengembangkan produk dan 
pemasarannya. Jika posisi ini sudah diraih dalam waktu yang lama, biasanya daya tarik 
pasar akan menurun karena berbagai alasan seperti; banyaknya pesaing atau kondisi 
ekonomi dan sosial yang kurang mendukung. Posisi ini mendorong perusahaan untuk 
menerapkan strategi ‘Harvest’ dimana diperlukan tindakan untuk memodifikasi produk, 
meningkatkan penggunaan produk dan menambah konsumen. Tindakan ini perlu dilakukan 
untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan. Agar bisa bertahan perusahaan 
disarankan untuk menerapkan beragam strategi. Bahkan juga disarankan agar perusahaan 
melakukan re-launching terhadap produknya atau mengenalkan cara pemanfaatan baru akan 
produk tersebut atau mengubah merek misalnya.
Arif Partono - 1303193 
ICL Marketing di Srilanka juga mengadopsi strategi yang sama. Lebih lanjut, 
perusahaan yang produknya sudah berada pada tahapan ‘Harvest’ diharapkan bisa 
menerapkan strategi untuk mendapatkan lebih banyak konsumen untuk produk lainnya 
yang masih berada pada tahap “growth’ dan ‘invest’. Perusahaan Highland Milk Foods 
meghadapi masalah pemasaran produk susunya, akan tetapi perusahaan berhasi melakukan 
strategi turnaround untuk mengenalkan kembali produk tersebut. 
Pada kategori kedua, perusahaan yang hanya memasarkan saja, memperoleh produk 
dari berbagai produsen dan berfungsi sebagai distributor atau agen (importir) serta 
mengemasnya dengan menggunakan merek sendiri. Lakspray, Milgro, dan Maliban adalah 
contoh kategori ini. Lakspray adalah merek susu terkenal dan sudah ada dipasar lebih dari 
50 tahun. Meski sudah sangat lama ternyata pasar masih mau menerima produk ini, tentu 
saja dengan berbagai strategi pemasaran yang diterapkan. Produk dari Johnson & Johnson 
juga berhasil dalam pemasaran global dengan melakukan modifikasi strategi. Di Srilanka 
beberapa pemasar juga menerapkan strategi yang tepat agar bisa bertahan. 
Kategori ketiga adalah perusahaan pemasarn jasa. Dalam kategori ini terdapat dua 
jenis perusahaan, berbasis laba dan non laba. Perusahaan bidang jasa keuangan berbasis 
laba dan lembaga pendidikan biasanya berbasis non laba. Apapun usahanya, kualitas 
layanan merupakan hal penting. Pada sektor jasa keuangan di Srilanka, banyak bank yang 
bersaing dengan tujuan optimalisasi laba dan memberikan layanan yang khas. Untuk setiap 
layanan yang khas tersebut, bank akan memasuki tahap pertumbuhan. Sejalan dengan 
berhasilnya jenis layanan tersebut maka bank lain akan mulai mengikuti. Persaingan ini 
akan menurunkan laba yang diperoleh. Pada tingkat ‘harvest’ ini bank diharapkan bisa 
memodifikasi layanan tersebut atau menerapkan strategi promosi. 
Keunikan pemasar jasa di sektor perbankan di Srilanka, hanya ada tiga tahapan dari 
‘grow’, ‘invest’, dan ‘harvest’. Mengapa demikian, karena pada perbankan jika mereka 
memasuki tahapan ‘divest’ ada kemungkinan mereka harus keluar dari pasar. oleh karena 
itu bank selalu memperbaharui layanannya, menerapkan teknologi baru, dan menerapkan 
strategi uni sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Pada kasus organisasi non laba, mereka 
mengandalkan pada kualitas jasanya. Di Srilanka beberapa perusahaan non laba 
menghadapi masalah mengenai bagaimana mereka merancang layanannya dan memberikan 
kualitas yang memuaskan. Diketahui pula bahwa pemahaman mereka mengenai DPM 
masih rendah. 
6
Arif Partono - 1303193 
Konsep yang dikembangkan DPM ini tidak berbeda jauh dengan konsep PLC, dan 
konsep PLC dapat digunakan oleh perusahaan penghasil prduk atau penyedia layanan jasa. 
Di dalam penerapannya, posisi pada DPM dapat membantu perusahaan untuk menentukan 
pada siklus mana produk atau jasanya saat ini berada. Selanjutnya kajian ini meyakini 
bahwa pemahaman DPM sangat diperlukan oleh pemasar di Srilanka sangat agar mereka 
bisa bertahan dan memperoleh posisi bersaing yang bagus. 
7 
Kesimpulan 
Directional Policy Matrix (DPM) merupakan salah satu alat analisis protofolio yang 
dikembangkan dari konsep BCG matrix. DPM memperlihatkan keterkaitan antara daya 
tarik pasar dan kekuatan bisnis suatu organisasi. Berdasarkan pemahaman teoritis dan 
praktis, ketika perusahaan memasuki pasar yang baru maka akan berada pada posisi ‘grow’ 
ditandai dengan daya tarik pasar yang tinggi dan kekuatan bisnis yang rendah. Kemudian 
mulai beralih menuju tahap ‘invest’, berkembang menjadi tahap ‘harvest’ dan akhirnya 
memasuki tahapan ‘divest’. Sama dengan PLC yang memiliki 4 tahapan dari pengenalan, 
pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. PLC berperan penting dalam menentukan 
perencanaan, peramalan, dan promosi produk. Mengingat keterkaitan antara DPM dan PLC 
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peran DPM dalam meningkatkan kemampuan 
bersaing perusahaan di bidang pemasaran strategis sangat diperlukan. 
Berdasarkan kajian ini juga diketahui bahwa pemasar di Srilanka masih belum 
memiliki pemahaman yang memadai mengenai konsep pemasaran, khususnya mengeai 
DPM. Sehingga direkomendasikan agar dilakukan pengembangan kemampuan pemasar di 
Srilanka di bidang ini baik secara teori maupun praktek. Dengan demikian diharapkan di 
kemudian hari dapat mengambil keputusan pemasaran strategis dengan lebih baik. 
Pemahaman mengenai DPM memang diperlukan, akan tetapi seperti dikemukakan 
sebelumnya bahwa yang terpenting disini adalah riset yang detil dan akurat yang hasilnya 
akan digunakan sebagai dasar penentuan posisi pada matriks tersebut. Tanpa riset yang 
akurat, maka hasil akhir dari analisis ini akan sia-sia. Meski menurut kajian ini DPM 
memiliki kelebihan, akan tetapi berdasarkan Udo-Imeh et al (2012), DPM juga memiliki 
kelemahan. Berikut beberapa kelemahan yang bisa diidentifikasi dalam penerapan DPM: 
1. DPM mengasumsikan bahwa faktor yang sama berlaku untuk semua jenis industri atau 
bisnis (pada awalnya DPM dikembangkan oleh Shell, perusahaan yang bergerak di 
bidang perminyakan)
Arif Partono - 1303193 
2. Tidak ada pembedaan bobot untuk setiap aksis 
3. Faktor lingkungan belum tercakup di dalam pembahasannya 
4. DPM dinilai belum berhasil dalam menjalankan fungsi sebagai pedoman dalam 
8 
menerapkan strategi. 
Meski memiliki banyak kelemahan, akan tetapi DPM masih dapat digunakan untuk 
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi produk atau layanannya di dalam 
pasar. informasi ini akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat 
terhadap produk tersebut. DPM juga bisa digunakan untuk melakukan analisis portofolio 
terhadap suatu unit bisnis. Sekali lagi yang perlu ditekankan adalah riset detil dan 
mendalam yang dilakukan pada tahap awal. Informasi ini vital untuk menentukan posisi 
perusahaan di dalam industrinya. 
Daftar Pustaka 
Selvarajan, Poongothai (2013). Directional Policy Matrix as a Competitive Weapon in 
Strategic Marketing: Srilankan Perspective. International Journal of Research In 
Social Sciences. ISSN 2307-227X. October 2013. Vol. 3, No.2 
Udo-Imeh, Philip T, Edet, William E, Anani, Rajunor B. (2012). Portfolio Analysis Models: 
A Review. European Journal of Business and Management ISSN 2222-1905 (Paper) 
ISSN 2222-2839 (Online) Vol 4, No.18 
Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management dan Business Policy: 
TOWARD GLOBAL SUSTAINABILITY. New Jersey: Pearson Education.

More Related Content

What's hot

Segmenting Targeting And Positioning
Segmenting Targeting And PositioningSegmenting Targeting And Positioning
Segmenting Targeting And PositioningPT Lion Air
 
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Kanaidi ken
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenAmalia Damayanti
 
Manajemen SDM Samsung Internasional
Manajemen SDM Samsung InternasionalManajemen SDM Samsung Internasional
Manajemen SDM Samsung InternasionalLulukSekarAriyati1
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotDavidNehemia1
 
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...Johan
 
Analisa Product Market Indofood.pptx
Analisa Product Market Indofood.pptxAnalisa Product Market Indofood.pptx
Analisa Product Market Indofood.pptxKresnaEkaSaputra
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)sudarsono mr
 
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4Kacung Abdullah
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieAndori San
 
Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Rani R. Rifai
 
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERNILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERdiadzjeje
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep dirinielgogie
 
Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantenekangklinsman
 

What's hot (20)

Segmenting Targeting And Positioning
Segmenting Targeting And PositioningSegmenting Targeting And Positioning
Segmenting Targeting And Positioning
 
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
Strategi Optimasi Marketing Mix_dalam "PROJECT FEASIBILITY STUDY"
 
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumenHubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
Hubungan budaya dan sub budaya terhadap perilaku konsumen
 
Manajemen SDM Samsung Internasional
Manajemen SDM Samsung InternasionalManajemen SDM Samsung Internasional
Manajemen SDM Samsung Internasional
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...
Memahami Calon Pelanggan Jasa Pendidikan Tinggi untuk Merancang Strategi Pema...
 
Manajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis InternasionalManajemen Strategis Internasional
Manajemen Strategis Internasional
 
Analisa Product Market Indofood.pptx
Analisa Product Market Indofood.pptxAnalisa Product Market Indofood.pptx
Analisa Product Market Indofood.pptx
 
Strategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan HargaStrategi Penetapan Harga
Strategi Penetapan Harga
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4
Manajemen pemasaran Kotler Chapter 3 & 4
 
Marketing Mix Indomie
Marketing Mix IndomieMarketing Mix Indomie
Marketing Mix Indomie
 
Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.Pt indofood sukses makmur tbk.
Pt indofood sukses makmur tbk.
 
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLERNILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
NILAI KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN BAB 5 PHILIP KOTLER
 
Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9
 
Perilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diriPerilaku konsumen dan konsep diri
Perilaku konsumen dan konsep diri
 
Marketing Strategy
Marketing StrategyMarketing Strategy
Marketing Strategy
 
Analisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo panteneAnalisa produk sampo pantene
Analisa produk sampo pantene
 

Similar to DPM

Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...masda araffi
 
Cymbeline · SlidesCarnival.pptx
Cymbeline · SlidesCarnival.pptxCymbeline · SlidesCarnival.pptx
Cymbeline · SlidesCarnival.pptxLailyAfifah
 
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...Linaputri03
 
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...Marini Khalishah Khansa
 
PPT LAPORAN KKP.pptx
PPT LAPORAN KKP.pptxPPT LAPORAN KKP.pptx
PPT LAPORAN KKP.pptxLailyAfifah
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)syafii_ahmad
 
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)Stevanus Catur Setiaji
 
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...SetyaDarmawan
 
247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat
247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat
247057162 pasar-matang-dan-menurun-stratnopha_artawan
 
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuershiptellstptrisakti
 
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
Minggu ke 12   manajemen pemasaranMinggu ke 12   manajemen pemasaran
Minggu ke 12 manajemen pemasaranDhea Natalia
 
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Wina Winarsih
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkShelly Intan Permatasari
 
Pemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaPemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaramafajar6969
 

Similar to DPM (20)

Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra)  sistem informasi untuk p...
Tugas sim masda alif araffi ( yananto mihadi putra) sistem informasi untuk p...
 
Cymbeline · SlidesCarnival.pptx
Cymbeline · SlidesCarnival.pptxCymbeline · SlidesCarnival.pptx
Cymbeline · SlidesCarnival.pptx
 
DISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docxDISKUSI 8 MS F.docx
DISKUSI 8 MS F.docx
 
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
12. kwh, lina putri yani, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu b...
 
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...
11. kewirausahaan, marini khalishah khansa, hapzi ali, manajemen pemasaran, u...
 
PPT LAPORAN KKP.pptx
PPT LAPORAN KKP.pptxPPT LAPORAN KKP.pptx
PPT LAPORAN KKP.pptx
 
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan  (pertemuan 12)
Implementasi manajemen pemasaran pada perusahaan (pertemuan 12)
 
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)Makalah vbm   (stevanus catur setiaji - 43115310002)
Makalah vbm (stevanus catur setiaji - 43115310002)
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
12. kewirausahaan, setya darmawan, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, unive...
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat
247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat
247057162 pasar-matang-dan-menurun-strat
 
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
Chapter 7   pemasaran entreprenuershipChapter 7   pemasaran entreprenuership
Chapter 7 pemasaran entreprenuership
 
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
Minggu ke 12   manajemen pemasaranMinggu ke 12   manajemen pemasaran
Minggu ke 12 manajemen pemasaran
 
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
Sm,winarsih,hapzi ali, business unit level strategy,universitas mercu buana,2...
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Marketing strategy2
Marketing strategy2Marketing strategy2
Marketing strategy2
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produkBab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
Bab xi mengembangkan dan menetapkan harga produk
 
Pemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasaPemasaran barang dan jasa
Pemasaran barang dan jasa
 

More from Arif Partono

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Arif Partono
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoArif Partono
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityArif Partono
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesArif Partono
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturityArif Partono
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldArif Partono
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Arif Partono
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingArif Partono
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryArif Partono
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyArif Partono
 

More from Arif Partono (20)

Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
Analisis pesaing kelompok yamaci mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
Analisis pesaing kelompok wodwala mb-39-11_30 maret 2018
 
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
Analisis pesaing kelompok makloe mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
Analisis pesaing kelompok frecelet mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
Analisis pesaing kelompok ccarita.rice mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
Analisis pesaing kelompok carella mb-39-11
 
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
Analisis pesaing kelompok baju mb-39-11
 
Analisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocadoAnalisis pesaing icevocado
Analisis pesaing icevocado
 
Implementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom UniversityImplementation of Km @ Telkom University
Implementation of Km @ Telkom University
 
Sesi 14 km future
Sesi 14 km futureSesi 14 km future
Sesi 14 km future
 
Sesi 13 km audit
Sesi 13 km auditSesi 13 km audit
Sesi 13 km audit
 
Sesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategiesSesi 12 km strategies
Sesi 12 km strategies
 
Sesi 10 km tools
Sesi 10 km toolsSesi 10 km tools
Sesi 10 km tools
 
Sesi 11 km team
Sesi 11 km teamSesi 11 km team
Sesi 11 km team
 
Sesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturitySesi 09 organizational maturity
Sesi 09 organizational maturity
 
Structure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management fieldStructure & evolution of strategic management field
Structure & evolution of strategic management field
 
Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education Strategy implementation in higher education
Strategy implementation in higher education
 
Strategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parentingStrategic management for corporate parenting
Strategic management for corporate parenting
 
Overview of strategic management theory
Overview of strategic management theoryOverview of strategic management theory
Overview of strategic management theory
 
Incorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategyIncorporating sustainable business practices into company strategy
Incorporating sustainable business practices into company strategy
 

DPM

  • 1. TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK Dosen : Prof. Dr. Agus Rahayu H. MSI. Kajian Teori Manajemen Strategis DIRECTIONAL POLICY MATRIX AS A COMPETITIVE WEAPON IN STRATEGIC MARKETING: SRI LANKAN PERSPECTIVE Poongothai Selvarajan April 3, 2014 Oleh : Arif Partono Prasetio - 1303193 Universitas Pendidikan Indonesia Program Doktor Ilmu Manajemen 2014
  • 2. Arif Partono - 1303193 DIRECTIONAL POLICY MATRIX AS A COMPETITIVE WEAPON IN STRATEGIC MARKETING: SRI LANKAN’ PERSPECTIVE 1 Pengantar Setiap perusahaan senantiasa ingin memperoleh pangsa pasar terbesar dan sekaligus memiliki pertumbuhan yang tinggi. Untuk mencapai hal itu beberapa perusahaan telah melakukan perubahan fokus dari portofolio produk kearah pertofolio pelanggan. Ini dilakukan agar organisasi bisa lebih memahami pelanggan sehingga bisa memberikan penawaran yang lebih tepat. Seperti diketahui bahwa keberhasilan program pemasaran ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang unik. Karya ilmiah ini membahas penggunaan Directional Policy Matrix (DPM) untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi strategi pemasaran di Srilanka. Matriks ini dikembangkan berdasar matriks The Boston Consulting Group (BCG) Growth- Share (empat kuadran; Stars, Question marks, Cash cows dan Dogs). Di dalam konsep DPM, dimensi pangsa pasar dan pertumbuhan pasar (BCG) diganti dengan kekuatan organisasi dan daya tarik pasar/industri. Manajemen pasar strategis adalah sistem yang dirancang untuk membant manajemen dalam membangun visi strategis dan sekaligus mengambil keputusan strategis. Keputusan strategis mencakup pembentukan, perubahan, atau mempertahankan strategi. Visi strategis adalah visi terhadap strategi masa depan. Sasaran dari karya ini adalah memahami bagaimana DPM bisa berfungsi sebagai alat yang bisa membantu organisasi di Srilanka dalam merancang pemasaran strategis. Beberapa masalah yang dibahas antara lain; apakah organisasi di Srilanka memahami DPM? Apakah mereka menggunakannya sebagai akat bantu strategis dalam praktek pemasaran? Sejauhmana kekuatan dan daya tarik pasar secara strategis mempengaruhi kegiatan pemasar di Srilanka? Di Srilanka, organisasi pemasaran dari berbagai sektor menggunakan strategi beragam dalam menarik konsumen dan mempertahankan keunggulan bersaing. Literatur Kajian ini didasarkan pada beberapa teori oleh karena itu pandangan dari beberapa penulis di bidang pemasaran dibahas di dalamnya. Wheelen & Hunger (2012:221) mengatakan bahwa dua teknik analisis portofolio yang paling populer adalah BCG Growth
  • 3. Arif Partono - 1303193 Share Matrix dan GE Business Screen. BCG mengklasifikasikan produk berdasarkan perpaduan antara pangsa pasar dengan tingkat pertumbuhan pasar dalam industri yang sama. DPM merupakan konsep yang dikembangkan dari BCG. Di dalam DPM, pangsa pasar dan pertumbuhan pasar digantikan dengan kekuatan organisasi dan daya tarik pasar/industri. Daya tarik industri ditandai dengan indikator ukuran pasar, tingkat pertumbuhan yang diharapkan, tingkat persaingan, marjin laba serta faktor sosial ekonomi lainnya. Sedangkan dimensi kekuatan organisasi diukur dari indikator volumen penjualan, reputasi produk, kehandalan layanan, dan harga yang bersaing. Atribut ini lebih praktis karena lebih spesifik bagi suatu organisasi yang produknya berupa jasa. DPM sering juga digunakan dalam bentuk 9 segmen, akan tetapi bentuk sederhananya adalah yang dikemukakan oleh McDonald dan Payne (1996). Mengembangkan produk baru dan menghabiskan waktu dan biaya untuk memasarkannya merupakan hal sia-sia jika tidak ada pasar yang mau menyerapnya. Ukuran besarnya pasar, kebutuhan akan produk tersebut, dan potensi volume penjualan serta marjin 2
  • 4. Arif Partono - 1303193 laba harus dikaji dalam perencanaan produk baru. Organisasi selanjutnya mengambil keputusan terkait dya tarik pasar sebelum produk dibuat. Tentu saja hanya produk yang memiliki potensi daya tarik pasar tertinggi yang akan diproduksi. Produk baru ini pada tahap awal biasanya memiliki pangsa pasar relatif kecil, sehingga biasanya ketika produk tersebut diluncurkan akan berapa pada kuadran ‘Growth’ Apabila perencanaan dan riset dilakukan dengan akurat, maka penjualan akan meningkat. Produk tersebut kemudian menjadi kekuatan bagi organisasi terkait serta mulai menghasilkan keuntungan dan meningkatkan reputasi produsen, sehingga beralih ke kuadran ‘Invest’. Sejalan dengan perkembangannya, produk baru tersebut mulai diproduksi juga oleh pesaing. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya tingkat pertumbuhan penjualan. Pasar sudah jenuh dan kadang harga harus mulai disesuaikan serta menerapkan kebijakan promosi yang berakibat munculnya biaya bagi organisasi. Kondisi ini berakibat turunny marjin laba sehingga daya tarik pasar terhadap produk ini mulai menurun. Produk kemudian diposisikan pada kuadran ‘harvest’. Selanjutnya dengan semakin turunnya penjualan kekuatan produk bagi organisasi juga makin berkurang. Akhirnya perusahaan mulai mengurangi atau bahkan menarik produk tersebut. Perusahaan lebih memilih mengembangkan produk baru yang menawarkan prospek lebih bagus. Pada tahap ini produk akan diletakkan pada kuadran ‘Divest. Semua produk yang ditawarkan pada organisasi yang bergerak di bidang jasa keuangan dapat diposisikan pada matriks tersebut. Hal ini akan memudahkan manajer produk dalam membuat perencanaan, peramalan, dan promosi. Untuk perencanaan produk, manajer produk dapat memprediksikan bagaimana penjualan berkembang sehingga dapat mengembangkan strategi produk yang sesuai. Ini 3
  • 5. Arif Partono - 1303193 dapat dilakukan dengan adanya informasi mengenai produk pesaing dan kebutuhan pelanggan. Sekali lagi yang penting disini adalah bagaimana riset yang akurat dilakukan. produsen perlu memahami tidak hanya produk dan persaingan, tetapi juga tren pasar di masa depan yang dapat menambah atau mengurangi daya tarik pasar. Dengan menempatkan produk di salah satu kuadran dan pemahaman yang baik mengenai pergerakan produk di dalam matriks, manajer produk akan mampu merencanakan perubahan pada produk mungkin diperlukan, dan pada bagian mana anggaran untuk kegiatan promosi lebih difokuskan. Dalam peramalan, DM dapat membantu manajer untuk memprediksikan pendapatan dan biaya di masa depan, sehingga memudahkan dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki. Manajer akan bisa melihat produk mana yang menghasilkan pengembalian paling bagus sesuai dengan investasi yang dilakukan. untuk kegiatan promosi, DPM membantu manajer dalam merencanakan aktivitas promosi. Sejalan dengan pergerakan produk, ke kuadran kiri atas, manajer perlu memperkirakan adanya persaingan yang main ketat. Dengan demikian dia dapat memutuskan untuk terus melanjutkan promosi sampai pada titik dimana respon pasar masih tinggi. DPM juga berperan dalam menentukan pengembangan produk baru. Ada dua alasan mengapa produsen menghasilkan produk baru; untuk menarik konsumen ke pasar yang belum aktif dan ketika produk yang sudah ada mulai memasuki tahap maturitas (matang) sehingga dibutuhkan produk baru. Tentu saja strategi diferensiasi dan positioning nya harus disesuaikan sejalan dengan perubahan produk, pasar, dan pesaing. Jika kita melihat pada kurva siklus hidup prduk (PLC), biasanya berbentuk pola lonceng, diawali dengan tahap pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan diakhiri dengan tahap penurunan. PLC memiliki makna bahwa produk memiliki keterbatasan waktu, pada setia tahapan penjualan produk memiliki tantangan yang berbeda, laba mengaami naik turun pada tiap tahapan, dan produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, dan SDM yang berbeda untuk setiap tahap. PLC merupakan alat konseptual yang digunakan untuk menggambarkan pola penjualan produk sepanjang masa hidupnya di dalam suatu pasar. konsep ini tepat jika digunakan untuk menginterpretasikan dinamika produk dan pasar. sebagai alat perencanaan PLC dapat membantu manajer untuk mengidentifikasi tantangan pemasaran pada setiap tahapan dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk setiap tahap. 4
  • 6. Arif Partono - 1303193 5 Metodologi Seperti dikemukakan sebelumnya, kajian ini membahas pengaruh penerapan DPM terhadap tindakan yang diambil oleh pemasar di Srilanka dalam mengelola pemasaran produknya. Mengingat terdapat kaitan antara DPM dan PLC, maka pemahaman terhadap PLC juga akan dijelaskan. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan teoritis dan hasilnya diharapkan bisa memberikan saran bagi praktek pemasaran di berbagai sekto industri di Srilanka. Analisis Pemasaran di Sri Lanka, merupakan bidang yang sedang berkembang dan terdapat beberapa kategori produsen yang diklasifikasikan menjadi: 1. Penghasil dan pemasar produk 2. Pemasar produk 3. Pemasar jasa Pada kategori pertama, perusahaan memproduksi dari pabriknya sendiri dan kemudian memasarkan produknya melalui berbagai saluran pemasaran. Pemasaran ini dapat dilakukan secara global atau lokal. Organisasi pemasaran menerapkan strategi yang berbeda pada setiap tahap. Berdasarkan konsep DPM, ketika suatu perusahaan baru memasuki suatu bisnis, biasanya kekuatan bisnisnya rendah dan daya tarik pasar tinggi. Akan tetapi pada tahap awal ini harga, reputasi produk, dan kehandalan masih berada pada tingkatan rendah sehingg diposisikan pada tahap pertumbuhan. Sejalan dengan perkembangannya, maka kekuatan bisnis mulai meningkat sehingga bisa mencapai tahap ‘Invest’. Pada posisi ini perusahaan dapat berinvestasi untuk mengembangkan produk dan pemasarannya. Jika posisi ini sudah diraih dalam waktu yang lama, biasanya daya tarik pasar akan menurun karena berbagai alasan seperti; banyaknya pesaing atau kondisi ekonomi dan sosial yang kurang mendukung. Posisi ini mendorong perusahaan untuk menerapkan strategi ‘Harvest’ dimana diperlukan tindakan untuk memodifikasi produk, meningkatkan penggunaan produk dan menambah konsumen. Tindakan ini perlu dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan. Agar bisa bertahan perusahaan disarankan untuk menerapkan beragam strategi. Bahkan juga disarankan agar perusahaan melakukan re-launching terhadap produknya atau mengenalkan cara pemanfaatan baru akan produk tersebut atau mengubah merek misalnya.
  • 7. Arif Partono - 1303193 ICL Marketing di Srilanka juga mengadopsi strategi yang sama. Lebih lanjut, perusahaan yang produknya sudah berada pada tahapan ‘Harvest’ diharapkan bisa menerapkan strategi untuk mendapatkan lebih banyak konsumen untuk produk lainnya yang masih berada pada tahap “growth’ dan ‘invest’. Perusahaan Highland Milk Foods meghadapi masalah pemasaran produk susunya, akan tetapi perusahaan berhasi melakukan strategi turnaround untuk mengenalkan kembali produk tersebut. Pada kategori kedua, perusahaan yang hanya memasarkan saja, memperoleh produk dari berbagai produsen dan berfungsi sebagai distributor atau agen (importir) serta mengemasnya dengan menggunakan merek sendiri. Lakspray, Milgro, dan Maliban adalah contoh kategori ini. Lakspray adalah merek susu terkenal dan sudah ada dipasar lebih dari 50 tahun. Meski sudah sangat lama ternyata pasar masih mau menerima produk ini, tentu saja dengan berbagai strategi pemasaran yang diterapkan. Produk dari Johnson & Johnson juga berhasil dalam pemasaran global dengan melakukan modifikasi strategi. Di Srilanka beberapa pemasar juga menerapkan strategi yang tepat agar bisa bertahan. Kategori ketiga adalah perusahaan pemasarn jasa. Dalam kategori ini terdapat dua jenis perusahaan, berbasis laba dan non laba. Perusahaan bidang jasa keuangan berbasis laba dan lembaga pendidikan biasanya berbasis non laba. Apapun usahanya, kualitas layanan merupakan hal penting. Pada sektor jasa keuangan di Srilanka, banyak bank yang bersaing dengan tujuan optimalisasi laba dan memberikan layanan yang khas. Untuk setiap layanan yang khas tersebut, bank akan memasuki tahap pertumbuhan. Sejalan dengan berhasilnya jenis layanan tersebut maka bank lain akan mulai mengikuti. Persaingan ini akan menurunkan laba yang diperoleh. Pada tingkat ‘harvest’ ini bank diharapkan bisa memodifikasi layanan tersebut atau menerapkan strategi promosi. Keunikan pemasar jasa di sektor perbankan di Srilanka, hanya ada tiga tahapan dari ‘grow’, ‘invest’, dan ‘harvest’. Mengapa demikian, karena pada perbankan jika mereka memasuki tahapan ‘divest’ ada kemungkinan mereka harus keluar dari pasar. oleh karena itu bank selalu memperbaharui layanannya, menerapkan teknologi baru, dan menerapkan strategi uni sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Pada kasus organisasi non laba, mereka mengandalkan pada kualitas jasanya. Di Srilanka beberapa perusahaan non laba menghadapi masalah mengenai bagaimana mereka merancang layanannya dan memberikan kualitas yang memuaskan. Diketahui pula bahwa pemahaman mereka mengenai DPM masih rendah. 6
  • 8. Arif Partono - 1303193 Konsep yang dikembangkan DPM ini tidak berbeda jauh dengan konsep PLC, dan konsep PLC dapat digunakan oleh perusahaan penghasil prduk atau penyedia layanan jasa. Di dalam penerapannya, posisi pada DPM dapat membantu perusahaan untuk menentukan pada siklus mana produk atau jasanya saat ini berada. Selanjutnya kajian ini meyakini bahwa pemahaman DPM sangat diperlukan oleh pemasar di Srilanka sangat agar mereka bisa bertahan dan memperoleh posisi bersaing yang bagus. 7 Kesimpulan Directional Policy Matrix (DPM) merupakan salah satu alat analisis protofolio yang dikembangkan dari konsep BCG matrix. DPM memperlihatkan keterkaitan antara daya tarik pasar dan kekuatan bisnis suatu organisasi. Berdasarkan pemahaman teoritis dan praktis, ketika perusahaan memasuki pasar yang baru maka akan berada pada posisi ‘grow’ ditandai dengan daya tarik pasar yang tinggi dan kekuatan bisnis yang rendah. Kemudian mulai beralih menuju tahap ‘invest’, berkembang menjadi tahap ‘harvest’ dan akhirnya memasuki tahapan ‘divest’. Sama dengan PLC yang memiliki 4 tahapan dari pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. PLC berperan penting dalam menentukan perencanaan, peramalan, dan promosi produk. Mengingat keterkaitan antara DPM dan PLC tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peran DPM dalam meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan di bidang pemasaran strategis sangat diperlukan. Berdasarkan kajian ini juga diketahui bahwa pemasar di Srilanka masih belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai konsep pemasaran, khususnya mengeai DPM. Sehingga direkomendasikan agar dilakukan pengembangan kemampuan pemasar di Srilanka di bidang ini baik secara teori maupun praktek. Dengan demikian diharapkan di kemudian hari dapat mengambil keputusan pemasaran strategis dengan lebih baik. Pemahaman mengenai DPM memang diperlukan, akan tetapi seperti dikemukakan sebelumnya bahwa yang terpenting disini adalah riset yang detil dan akurat yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar penentuan posisi pada matriks tersebut. Tanpa riset yang akurat, maka hasil akhir dari analisis ini akan sia-sia. Meski menurut kajian ini DPM memiliki kelebihan, akan tetapi berdasarkan Udo-Imeh et al (2012), DPM juga memiliki kelemahan. Berikut beberapa kelemahan yang bisa diidentifikasi dalam penerapan DPM: 1. DPM mengasumsikan bahwa faktor yang sama berlaku untuk semua jenis industri atau bisnis (pada awalnya DPM dikembangkan oleh Shell, perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan)
  • 9. Arif Partono - 1303193 2. Tidak ada pembedaan bobot untuk setiap aksis 3. Faktor lingkungan belum tercakup di dalam pembahasannya 4. DPM dinilai belum berhasil dalam menjalankan fungsi sebagai pedoman dalam 8 menerapkan strategi. Meski memiliki banyak kelemahan, akan tetapi DPM masih dapat digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi produk atau layanannya di dalam pasar. informasi ini akan membantu perusahaan dalam menentukan strategi yang tepat terhadap produk tersebut. DPM juga bisa digunakan untuk melakukan analisis portofolio terhadap suatu unit bisnis. Sekali lagi yang perlu ditekankan adalah riset detil dan mendalam yang dilakukan pada tahap awal. Informasi ini vital untuk menentukan posisi perusahaan di dalam industrinya. Daftar Pustaka Selvarajan, Poongothai (2013). Directional Policy Matrix as a Competitive Weapon in Strategic Marketing: Srilankan Perspective. International Journal of Research In Social Sciences. ISSN 2307-227X. October 2013. Vol. 3, No.2 Udo-Imeh, Philip T, Edet, William E, Anani, Rajunor B. (2012). Portfolio Analysis Models: A Review. European Journal of Business and Management ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 4, No.18 Wheelen, T.L. & Hunger J.D. (2012). Strategic Management dan Business Policy: TOWARD GLOBAL SUSTAINABILITY. New Jersey: Pearson Education.