Pteridophyta adalah jenis tumbuhan paku-pakuan yang memiliki ciri: hidup di daerah lembap, mempunyai daun muda menggulung, batangnya umumnya tumbuh di bawah tanah, dan berkembang biak dengan aseksual dan seksual secara bergiliran (metagenesis). Aseksual dengan cara spora, adapun seksual dengan cara menghasilkan sel gamet.
2. Kelompok 3
Ariel Kevin Lapondu
Muh. Rifki Rahmat
Andi Wafik Azizah Azzarah
Nandya Rezky Utami
3. Ciri-ciri Pteridophyta(Tumbuhan Paku)
Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Memiliki berkas pembuluh angkut
Terdiri atas dua fase generasi, yaitu sporofil (menghasilkan
spora) dan gametofit (menghasilkan sel kelamin)
Fase sporofil memiliki sifat lebih dominan dari fase
gametofit
Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi daun tropofil (untuk fotosintesis) dan daun
sporofil (penghasil spora)
Berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi daun mikrofil (daun kecil) dan daun makrofil
(daun besar)
Habitat ada yang di darat, di perairan dan ada yang
hidupnya menempel
7. Peranan Pteridophyta yang
Menguntungkan
Equisetum sering digunakan oleh penduduk Amerika dan
Ukraina sebagai obat penghenti pendarahan dan
berdasarkan penelitian terakhir menunjukkan
bahwa Equisetum juga efektif sebagai pelancar kencing
Sebagai bahan penghasil obat-obatan. Beberapa jenis
tumbuhan paku dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan
baku untuk membuat obat-obatan. Diantaranya seperti : -
Lycopodium clavatum - Aspidium sp - Dryopteris filix-mas
Sebagai Pupuk Hijau Selain itu, tumbuhan paku juga
dimanfaatkan manusia untuk membuat pupuk hijau.
Beberapa jenis tumbuhan paku yang dipakai untuk
membuat pupuk hijau adalah Azolla pinnata yang
bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang biru)
8. Peranan Pteridophyta yang
Merugikan
Tanaman paku liar tumbuh sebagai gulma
disela tanaman pertanian
Tanaman pakis cakar elang telah terbukti
mengandung ptaquiloside yang
meningkatkan risiko terkena kanker
kerongkongan dan kanker pencernaan