SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taksonomi tumbuhan tinggi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk dan susuna tubuh tumbuhan yang terdiferensiasi. Morfologi tumbuhan
adalah ilmu yang mepelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Taksonomi
tumbuhan tinggi menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan serta
kedudukannya dalam kehidupan tumbuhan itu sendiri. Jika kita amati setiap
tumbuhan, maka akan terlihat beberapa perbedaan maupun kesamaan dari
setiap jenis tumbuhan tersebut.hal ini pula menjadikan ilmu taksonomi
tumbuhan tinggi ini menjadi suatu proses pemahaman tentang kehidupan
tumbuhan disekitar kita.
Dalam duni tumbuhan terdapat bermaam-macam jenis tumbuhan yang
Allah ciptakan di muka buki ini, yang membuat bumi ini menjadi indah.
Diantaranya ada yang disebut dengan Gymnospermae, Angiospermae,
Pteridophyta, dan lain sebagainya. Allah menciptakan itu semua agar mahluk
hidup dapat menikmatinya dan mengambil pelajaran dari apa yang ada
dilingkungan sekitarnya. Hal inilah yang membuat ilmu Taksonomi
Tumbuhan Tinggi menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan tumbuhan paku (Pteridophyta)?
2. Bagaimana perkembangan tumbuhan biji (Spermatophyta)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk dan susunan tumbuhan paku (Pteridophyta).
2. Untuk mengetahui perkembangan Tumbuhan biji (Spermatophyta).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas
mempunyai kormus, artinya tubuhnya dapat dibedakan akar, batang dan
daunnya. Namun pada tumbuhan paku belum menghasilkan biji. Tumbuhan
paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan
adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora.
Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)
karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku bersifat heterogen,
baik ditinjau dari segi habitat maupun cara hidup. Tumbuhan paku memiliki
jenis-jenis yang sangat kecil dengan-daun-daun yang keci-kecil pula dengan
struktur yang masih sangat sederhana, ada pula yang besar dengan daun-daun
yang mencapai ukuran panjang sampai 2 m atau lebih dengan struktur yang
rumit.
Pada Pteridophyta terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya
dua keturunan yang bergiliran. Gametofit tumbuhan paku mempunyai
beberapa perbedaan mempunyai perbedaan dengan gametofit lumut,
walaupun sama-sama terdiri atas sel-sel yang haploid. Gametofid pada
tumbuhan paku dinamakan protalium, protalium ini berumur hanya beberapa
minggu saja dan besarnya hanya beberapa cm, bentuknya menyerupai talus
hepaticeae. Pada umumnya protalium berbentuk jantung, berwarna hijau dan
melekat pada substratnya dengan rizoid-rizoid. Pada protalium terdapat
anteridium (biasanya pada bagian yang sempit) dan arkegonium (dekat dengan
lekukan bagaian yang lebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada
air. Baik anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium
diantara rizoid-rizoidnya.
Adapun akar merupakan sifat yang karakteristik bagi pteridophyta dan
spermatophyte. Akar pada tumbuhan paku bersifat seperti serabut yang
ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Menurut poros bujurnya,
3
embrio tumbuhan paku telah dapat dibedakan dua kutub, atas dan bawah.
Kutub atas akan berkembang membentuk tunas (batang beserta daun-
daunnya). Bagian bawah yang letaknya berlawanan dengan ujung tunas
dinamakan kutub akar. Pada pteridophyta kutub akar tidak terus berkembang
membentuk akar. Akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh
kesamping dari batang. Embrio Pterodophyta adalah unipolar, karena hanya
satu kutub saja yang berkembang. Akar yang keluar pertama-tama tidak
dominan, melainkan segera disusul oleh akar-akar lain yang semuanya muncul
dari batang. Pembentukan akar-akar dari batang yang semua tumbuh
kesamping dinamakan homorizi, sedangkan pembentukan akar-akar dari kutub
akar dinamakan alorizi. Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena
berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Batang paku kebanyakan berupa
Rhizome. Akan tetapi, ada pula yang memiliki batang di permukaan tanah
yang bercabang, seperti pada Cyathea. Batang pteridophyta yang bercabang-
cabang baru tersebut tidak pernah keluar dari dari ketiak daun. Pada batang
pteridophyta terdapat banyak daun yang tumbuh terus sampai lama. Ciri-Ciri
Umum Tumbuhan Paku (Pteridophyta) yaitu Daun pada tumbuhan paku
tampak jelas. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda.
Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu
daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung
spora (sporofil). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil
berwarna kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang
disebut sorus. Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang disebut
sporangium. Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada
strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang
membentuk struktur seperti kerucut. Sorus yang masih muda akan terlindungi
oleh indusium Seperti yang kita lihat bahwa akar dan batang (rizoma)
tumbuhan paku terdapat di bawah tanah, akarnya berbentuk serabut dan pada
ujungnya terdapat kaliptra, Daun-daunnya tumbuh ke atas dari rizoma. Akan
tetapi, ada beberapa jenis paku yang batangnya muncul di atas tanah, misalnya
4
Cyathea, Psilotum, dan Alsophyla. Seperti yang Anda temukan tumbuhan
paku ini mempunyai bentuk, ukuran, dan susunan daun yang beraneka ragam.1
Ciri khas daun tumbuhan paku pada waktu masih muda adalah
menggulung, dan daunnya ada yang kecil yang disebut dengan mikrofil, ada
pula yang berukuran besar yang disebut dengan makrofil. Pada umumnya
mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang
kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda. Sedangkan untuk makrofil
sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang
terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang. Jika kita amati beberapa
jenis daun paku, ada yang tidak menghasilkan spora yang disebut dengan
tropofil, disebut sebagai daun yang steril. Tropofil hanya berfungsi untuk
fotosintesis, tetapi ada yang menghasilkan spora yang disebut dengan sporofil
atau disebut daun fertil. Spora terdapat di dalam kotak spora/sporangium, ada
sejumlah sel penutupnya yang berdinding tebal dan membentuk cincin yang
disebut dengan Annulus.
Gambar. 1.1: (A) Sorus, (B) indusium, dan (C) sporangium
Sporangium dan sporanya terbentuk pada daun, kadang-kadang dalan
ketiak, dan hanya pada tingkatan yang rendah (Psilophytinae) spongarium
langsung terbentuk pada ujung tunas. Daun-daun yang memiliki spongarium
dinamakan sporofil. Daun-daun paku yang fertile (sporofil) mempunyai bentuk
1 Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan :Schizophyta,Thallophyta, Bryophyta,
Pteridophyta, (Yogyakarta: 1989), h. 206
5
yang berlainan dengan daun-daun yang steril untuk asimilasi. Daun-daun steril
itu dinamakan trofofil.
Sporangium tumbuhan paku mempunyai lapisan-lapisan dinding yang
menyelubungi jaringan sporogen. Sel-sel sporogen berbentuk bulat,
memisahkan diri satu sama lain menjadi sel-sel induk spora. Hampir pada
semua Pteridophyta yang dikelilingi jaringan sporogen terdapat lapisan sel-sel
yang mengandung banyak plasma, dan sel-sel itu berguna untuk memberikan
makanan pada sel-sel sporogen. Sel-sel itu seringkali membentuk lebih dari
satu lapisan dinamakan tapetum. Tapetum menumpahkan isi selnya kedalam
ruang jaringan sporogen atau dindingnya terlarut hingga plasma melumuri sel-
sel induk spora, plasma ini dinamakan Periplasmodium. Inti peri plasmodium
dapat bertambah banyak dengan pembelahan amitosis. Periplasmodium masuk
di antara spora-spora muda yang mulai membebaskan diri dari hubungannya
dengan tetrad, memberikan makanan pada spora itu, dan ikut mengambil
bagian pada pembentukan dinding spora sampai habis terpakai. Spora yang
muda pertama-tama mempunyai dinding tipis dari selulosa yang dinamakan
endosporium. Pada eksosporium seringkali ditambahkan lapisan luar oleh
periplasmodium yang dinamakan perisporium. Sehingga spora itu mempunyai
tiga lapisan dinding yaitu dari luar kedalam Perisporium,Eeksosporium, dan
Endosporium. Spora hampir selalu tidak mengandung klorofil, tetapi seringkali
berwarna agak pirang karena mengandung korotenoid.
Pada kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae), sporanya mempunyai
sifat-sifat yang sama, dan setelah berkecambah akan menghasilkan suatu
protalium yang mempunyai anteridium maupun arkegonium. Jenis-jenis paku
yang menghasilkan spora berumah satu dan sama besar dinamakan paku
homospor atau isospor. Pada golongan paku (Selaginellales, hydropteridales)
protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua. Pemisahan jenis kelamin
telah terjadi pada pembentukan spora, yang selain berbeda jenis kelaminnya
juga berbeda ukurannya. Yang besar mengandung banyak makanan cadangan
dinakan makrospora atau megaspore, dan terbentuk dalam makro atau
megasporangium, pada waktu perkecambahan tumbuh menjadi protalium yang
6
agak besar yang mempunyai arkegonium. Protalium ini dinamakan
makroprotalium atau protalium. Yang kecil dinamakan mikrospora dan
dihasilkan dalam mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi
mikroprotalium atau protalium. Padanya terdapat anteridium.
Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas.
Tumbuhan paku ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagai epifit.
Paku menyukai tempat lembab (higrofit), dari kawasan pantai sampai di daerah
pegunungan tinggi. Pernahkah Anda melihat tanaman suplir atau semanggi?
Tanaman ini merupakan contoh dari tumbuhan paku. Tumbuhan ini terdapat di
mana-mana (kosmopolitan) dan bentuknya berupa rerumputan, habitatnya
menyukai tempat yang basah atau lembar (higrofit), ada juga yang hidup
menempel pada pohon (epifit).2
Gambar 1.2: Contoh Pteridophyta
B. Tumbuhan Biji (Spermatophyta)
َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ك‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ُ‫م‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ َّ‫ز‬َ‫ن‬َ‫و‬ََّّ َََ‫و‬ ٍَّ‫ن‬ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬َْ‫ْل‬‫ا‬
Artinya: Dan dari langit Kami turunkan air yang member berkah, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat
dipanen. (Qs. Qaf: 9)
2 Smith, Cryptogamic Botany :Bryophyta ang Pteridophyta, (New York:1979), hlm 68
7
ً‫ال‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫س‬َ‫او‬ً‫د‬ْ‫ه‬َ‫م‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َْ‫اْل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ا‬َ‫ف‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬
َّ‫َت‬َ‫ش‬ ‫ت‬ ‫ا‬َ‫َّب‬‫ن‬ ْ‫ن‬ِّ
ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬
Artinya: (Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebaga hamparan bagimu, dan
menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan)
dari langit’ kemudian kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis
aneka macam tumbuh-tumbuhan. (An-Nahl: 10-11) 3
‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ِٓ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ً‫آء‬َ‫م‬ ِ‫آء‬َ‫م‬َّ‫ٱلس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬‫ۦ‬ُ‫ك‬ َ‫ات‬َ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ِِّ‫ل‬
َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫اك‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫خ‬‫م‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬ََُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫خ‬‫ُّن‬ ‫ا‬ً‫ر‬ِ‫ض‬َ‫خ‬َ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬َ‫ط‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫َّخ‬‫ٱلن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬ِّ
ِ‫م‬ ٍَّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٌَ‫ي‬ِ‫ان‬ََ ٌ‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِِ ‫ا‬
‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ ٌَ‫ا‬َّ‫م‬‫خ‬‫ٱلر‬َ‫و‬ ٌَ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ٱلز‬َ‫و‬ ‫اب‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ٓ‫ٱ‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ظ‬‫ن‬ٓ‫ا‬ِٓ‫ه‬ِ‫ر‬ََ‫َث‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬‫ۦ‬َ‫ر‬َْ‫َث‬َ‫أ‬ ‫آ‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬
ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬‫ۦ‬ٌَٓ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِِّ‫ل‬ ٍَ‫اي‬َ‫ء‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ِف‬ ٌَِّ‫إ‬
Artinya: Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang
tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Al-
an’am: 99)
3
Ahmad Abtokhi. Sains untuk PGMI dan PGSD. (Malang: UIN Malang Press: 2008), h. 211
8
‫ج‬ْ‫و‬َ‫ز‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ان‬َ‫ف‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫ماء‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ِْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ك‬
Artinya: Dan Kami turunkan air dari langit, lalu kami tumbuhkan berbagai
macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(Qs. Al-luqman:10)
‫ن‬ُ‫ي‬ْۢ‫ع‬َْ‫ٱْل‬َ‫و‬ َ‫يل‬ ِ‫َّخ‬‫ٱلن‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ٱلز‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ر‬َّ‫ٱلز‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ِ‫ب‬ِِ ‫ب‬َ‫ر‬َ‫َّم‬َّ‫ٱل‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ََ‫ب‬َ‫ن‬ۢ
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫اي‬َ‫ء‬ َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ب‬َ‫ذ‬ ِ‫ِف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl : 11)
ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ض‬ْ‫اْلر‬ ُ‫م‬َُ‫َل‬ ٌ‫ة‬َ‫آي‬َ‫و‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫اه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi
yang mati. Kami hidupkan bumi itu dengan Kami keluarkan darinya biji-
bijian, maka darinya mereka makan”.(Qs. Yasin: 33)
ٍ‫املي‬ ‫ج‬ ‫وخمر‬ ٍ‫املي‬ ‫من‬ ‫اْلي‬ ‫ج‬‫خير‬ ‫النوى‬‫و‬ َّ ‫اْل‬ ‫فالق‬ ‫هللا‬ ٌ‫ا‬‫اْلي‬ ‫من‬
‫ذلكم‬ٌ ‫فكو‬ ‫تؤ‬ ‫فاىن‬ ‫هللا‬
Artinya: sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan
biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat)
9
demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?.(Qs. Al-
an’am: 95)4
Spermatophyta dianggap sebagai tumbuhan yang tingkat
perkembangannya filogenetik paling tinggi. Yang sebagai ciri khasnya adalah
adanya suatu organ yang berupa biji. Biji berasal dari bakal biji, di dalam biji
terdapat embrio yang merupakan calon individu baru. Bersama-sama dengan
tumbuhan paku, tumbuhan biji merupakan tumbuhan kormus sejati.
Tubuhnya jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang
dan daun. Golongan tumbuhan biji disebut pula Anthophyta atau tumbuhan
bunga (dari bahasa Yunani, anthos = bunga; phyton = tumbuhan). Pada organ
bunga inilah pertama kali orang mengenal adanyanya seksualitas pada
tumbuhan, juga peristiwa seksualnya. Peristiwa seksualitas pada tumbuhan
dikenal dengan penyerbukan, yaitu jatuhnya mikrospora (serbuk sari) pada
bakal biji atau kepala putik. Atas dasar inilah Eicheler member nama
Phanerogamae (dari bahasa Yunani phaneros = tampak, jelas; gamein;
kawin) kepada golongan tumbuhan biji. Dalam daur kehidupannya tumbuhan
biji juga memperlihatkan adanya pergiliran keturunan secara beraturan dan
dari sudut ini tumbuhan biji berspiat seperti tumbuhan paku yang heterospor.
Pada tumbuhan biji gametofit telah amat tereduksi dan tumbuh serta
berkembang pada sporofitnya. Divisi tumbuhan biji secara klasik dibedakan
menjadi Tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup. Berikut Tabel
ciri-ciri tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup:
Tumbuhan biji terbuka Tumbuhan berbiji tertutup
Habitus Semak, perdu atau pohon Terna, semak, perdu, pohon
Akar Sistem akat tunggang Sistem akar serabut dan akar
tunggang
4 Azis, Abdul. Dkk. (tanpa tahun). Al-qur’an perkata Tajwid Warna. (Jakarta: PT surya
prisma sinergi). h. 129-519
10
Batang Tegak lurus, bercabang-
cabang
Bermacam-macam,
bercabang atau tidak
Daun Jarang berdaun lebar, jarang
bersifat majemuk, system
pertulangan tidak banyak
ragamnya
Kebanyakan berdaun lebar,
tunggal atau majemuk
dengan komposisi yang
beranekaragam,
beranekaragam system
pertulangan
Bunga Bunga sesungguhnya belum
ada, sporofil terpisah-pisah
atau membentuk strobilus
jantan dan betina,
makrosporofil (daun buah)
dengan bakal biji
(makrosporangium) yang
tampak menempel padanya
Memiliki bunga, tersusun
dari sporofil dan bagian-
bagiannya
Maksosporofil (daun buah)
membentuk badan yang
disebut putik dengan bakal
biji di dalamnya (tidak
tampak)
Penyerbukan Hampir selalu dengan
anemogami, serbuk sari jatuh
(pada tetes penyerbukan)
langsung pada bakal biji,
jarak waktu antar
penyerbukan sampai
pembuahan relatif panjang
Makrosporofil dam
mikrosporofil (benang sari)
terpisah atau terkumpul pada
satu bunga, bermacam-
macam (autogami,
anemogami, dll) dan serbuk
sari jatuh pada kepala putik
Sel kelamin Sel kelamin jantan berupa
spermatozoid yang masih
bergerak aktif
Sel kelamin jantan berupa
inti sperma yang tidak
bergerak aktif
Anatomi Akar dan batang
berkambium selalu
mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder, berkas
Ada yang berkambium, ada
yang tidak, ada yang
menebal sekunder ada yang
tidak, berkas pembuluh
11
pembulu pengangkut koletral
terbuka
Xylem terdiri atas trakeida
saja
Floem tanpa sel-sel
pengiring
pengangkut ada yang
koletral terbuka dan ada
yang koletral tertutup, xylem
terdir atas trakea dan
trakeida dan floem dengan
sel-sel pengiring
Tumbuhan biji yang ada di bumi kita sekarang meliputi kurang lebih
170.000 jenis tumbuhan.5
Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu
Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup
(Angiospermae).
1. Gymnospermae
Gymnospermae (istilah berarti telajang/terbuka) tidak memiliki ruang
pembungkus atau ovarium tempat biji angiospermae berkembang. Di antara
dua kelompok tumbuhan berbiji, gymnospermae terlihat dalam catatan fosil
jauh lebih awal dibandingkan dengan angiospermae. Organ reproduksi
generatif yang tampak dari luar berupa strobilus atau konus. Strobilus
merupakan kumpulan sporofil yang membentuk bangunan seperti kerucut.
Strobilus dapat dibedakan menjadi strobilus jantan dan strobilus betina.
Strobilus jantan tersusun atas mikrosporofil yang tersusun atas sel induk
mikrospora. Sel induk mikrospora akan mengalami meiosis yang akan
menghasilkan 4 mikrospor. Selanjutnya mikrospora membelah berulang
kali secara mitosis menjadi 2 yang berupa jaringan gametofit jantan yang
disebut serbuk sari. Setiap serbuk sari akan mengandung sel generatif dan
sel buluh (vegetatif). Sel generatif akan mejadi sel sperma yang proses
pematangannya akan berlangsung di dalam liang bakal biji. Strobilus betina
tersusun atas mega sforofil (nusellus) atau makrosporofil yang mengandung
5 Gembong Tjiprosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). (Yogyakarta:Gaja Mada
University Press:2010),h. 1-7
12
sel induk megaspora membelah secara meiosis yang akan menghasilkan 4
megaspora. Ketiga megaspora mereduksi, satu megaspora membelah
meiosis secara berulang menjadi jaringan gametofit betina. Bagian
gametofit betina membentuk arkegonium yang membentuk seperti botol
yang bagian pangkalnya terdapat ovum. Penyerbukan pada gymnospermae
adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada liang bakal biji yang
mengadung tetes-tetes penyerbukan.6
Berdasarkan fosil yang ditemukan, tumbuhan Gymnospermae sudah
ada sejak 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggotanya sudah
menjadi fosil. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok
yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara
dan: Pteridospermatophyta (paku biji), Bennetophyta dan
Cordaitophyta. Tumbuhan Gymnospermae yang belum punah contohnya
pada divisi Cycadophyta yang mempunyai daun menyerupai palem, agak
menyerupai bunga Cycas yang ada sekarang. Perbedaannya dengan
tumbuhan berbiji yang ada sekarang adalah pada sifat biseksualisme pada
strobilusnya dan juga pada aspek-aspek lainnya. Angiospermae yang
ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok
Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Ciri utama dari
kelompok tumbuhan ini adalah bijinya tidak diselubung oleh daun buah
(karpela) sehingga dikatakan sebagai tumbuhan berbiji telanjang.7
Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan ini terdiri atas tumbuh-
tmbuhan yang berkayu dengan bermacam-macam habitus. Bakal biji yang
hanya mempunyai satu integument terbuka, bakal biji langsung didatangi
oleh serbuk sari yang dibawa oleh angin. Karena terbuka, jadi tidak
memiliki kepala putik. Gymnospermae terbagi menjadi sejumlah kelas yang
sebagian telah punah, seperti Pteridospermae (paku biji), Bennetinae,
Cordaitinae. Sedangkan yang masih ada adalah kelas Coniferophyta,
Chycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta.
6
Gunawan Susilowarno, dkk. Biologi. (Jakarta:PT. Grasindo: 2007), h. 176
7 http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html
13
a. Paku biji (Pteridospermae)
Paku biji (Pteridospemae) adalah adalah tumbuhan fosil yang
telah hidup dalam masa Devon dan telah punah dalam zaman
Mesozoikum. Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku. Pembentukan
biji dari makrosporangium adalah suatu sipat yang menentukan untuk
menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam barisan tumbuhan
biji. Terdiri atas 2 suku yaitu:
1. Suku Lyginopteridaceae, batang ada yang memanjat dan ada pula
yang tidak dan sedikit bercabang. Baik akar maupun batangnya
mempunyai kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal
sekunder. Tajuk pohon berbentuk kipas. Contohnya: Lyginopteris
oldhamia.
Gambar 3: Paku biji (Lyginopteris oldhamia)
2. Suku Medullosaceae, batangnya mempunyai banyak stele dan
memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.
Kelas Pteridospermae terdiri dari satu bangsa yaitu bangsa
Caytoniales. Memiliki daun bertangkai terdapat 3-6 segmen, ujung
daunnya melengkung, mikrosporangium terkumpul pada ujung sirip-sirip
daun.8
8 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 11-13
14
b. Coniferophyta (Pinophyta)
Kelas ini memiliki ciri yaitu pada daunnya memiliki bentuk khas
seperti jarum. Selain itu divisi ini menghasilkan strobilus (cone).
Anggota yang dominan pada divisi ini adalah pinus. Proses refroduksi
pada Coniferophyta dibantu oleh angin artinya pada saat sel kelamin
jantan telah matang. Sel kelamin tersebut akan tertiup oleh angin menuju
sel kelamin betina untuk membuahi. Tumbuhan ini memiliki ciri khas
selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh tumbuhan ini adalah
pinus ( Pinus merkusii) dan damar (Agthis alba).9
(a) (b)
Gambar 1.4: (a) Pinus merkusii (b) Agathis alba
Klasifikasi Pinus:
Kingdom:
Divisi:
Pinophyta (Coniferae) memiliki jaringan vasacular (Vascular
tissue). Hampir semua Coniferae adalah tumbuhasn kayu, kebanyakan
berupa pohon. Spesies Coniferae dapat tumbuh di hampir semua belahan
dunia. Conifers biasanya menjadi tumbuhan dominan di habitatnya.
Conifers sangat tinggi nilai ekonominya. Conifers banyak digunakan di
industri kayu gelondongan dan kertas. Kayu dari Conifers biasanya
dianggap sebagai kayu lembut. Pinus, kayunya untuk batang korek api,
9 Deden Abdurahman. Biologi Kelompok Pertanian.(Bandung: PT. Grafindo Media Pratama:
2008). h. 157-159
15
membuat kertas, bangunan dan perabot rumah tangga, damar getahnya
digunakan untuk bahan cat, pernis, politer.10
Pengkajian siklus hidup pinus, salah satu conifer dan
gimnospermae yang paling terkenal. Pohon pinus adalah suatu sporofit.
Sporangia terletak pada sporofil yang mirip sisik yang terkumpul secara
padat dalam struktur yang disebut Konus.
Gambar 5: Siklus hidup Pinus merkusii
1. Pohon (sporofit) sebagian besar spesies mengandung konus serbuk sari
dan konus yang berevolusi.
2. Konus serbuk sari mengandung ratusan mikrosporangia yang disimpan
dalam daun refroduktif kecil atau sporofil, sel-sel dalam sporangia
mengalami pembelahan meiosis, menghasilkan mikrospora haploid
yang berkembang mejadi butiran sebuk sari (gametofit jantan yang
belum dewasa)
10 djoko Santoso, Enskilopedi Tumbuhan.(Jakarta: Ganeca Exact: 2006), h. 10
16
3. Suatu Konus yang berovulasi terdiri atas banyak sisik, masing-masing
sporofil dengan dua bakal biji. Masing-masing bakal biji memiliki
Megasporangium yang disebut nusellus, yang terbungkus dalam
lapisan integument pelindung dengan sebuah bukan tunggal, mikrofil.
4. Selama penyerbukan serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh
pada konus yang beovulasi dan ditarik ke dalam bakal biji melalui
mikrofil. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji, yang
membentuk tabung serbuk sari yang mulai mencerna jalannya sendiri
melalui Nusellus. Pembuahan umumnya terjadi lebih dari satu tahun
setelah penyerbukan.
5. Selama satu tahun itu, sel induk Megaspora dalam Nusellus itu
mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan empat sel
haploid. Salah satu dari sel itu bertahan hidup sebagai megaspora yang
tumbuh dan membelah berulang-ulang, menjadi gametofit betina yang
belum dewasa (belum matang). Perhatikan gametofit tersebut
berkembang di dalam dinding spora.
6. Dua atau tiga Arkegonia, masing-masing dengan sebuah sel telur
kemudian berkembang di dalam gametofit tersebut.
7. Menjelang saat sel telur itu siap dibuahi, dua sel sperma telah
berkembang pada gametofit jantang (butiran serbuk sari) dan tabung
serbuk sari telah tumbuh melalui nusellus sampai ke gametofit betina.
Pembuahan terjadi ketak salah satu nucleus sperma telah dimasukkan
ke dalam sebuah sel telur melalui tabung serbuk sari, yang bersatu
dengan nucleus sel telur. Semua sel telur dalam bakal biji bias dibuahi,
akan tetapi umumnya hanya satu zigot yang berkembang mejadi
embrio.
8. Embrio pinus atau sporofi baru, memiliki akar yang belum sempurna
dan bebrapa daun embrionik, prsediaan makan yang tediri ats
gametofit betina, mengelilingi dan memberikan makanan embrio
tersebut. Bakal biji yang telah berkembang menjadi sebuah pinus,
terdiri dari embrio (sporofit baru). Cadangan makanan (yang diperoleh
17
dari jaringan gametofit) dan lapisan yang mengelilingi biji yang
diperoleh dari integument pohon induk (sporofit induk).11
Coniperophyta meliputi semak-semak, perdu atau pohon-pohon
dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut. Kelas ini terdiri atas
beberapa bangsa, yaitu:
Bangsa Taxales
Bangsa ini terdiri atas pohon-pohon atau semak-semak. Daun
duduknya tersebar atau berbentuk lanset. Mikrosporofil yang berbentuk
perisai atau sisik yang masing-masing dengan 2-8 kantong sari. Yang
terdiri atas beberapa suku, yaitu:
Suku Taxaceae, pohon-pohon atau perdu dengan bentuk daun
lanset yang tersebar. Mikrosporofil bangun prisai dengan 2-8 kantong
sari. Biji seluruhnya diselubungi oleh salut biji (Arillus). Serbuk sari
pada perkecambahannya hanya mempunyai satu sel generatif dan satu
sel bulu serbuk sari. Contonya: Taxus baccata. Suku Cepalotaxaceae,
berupa perdu atau pohon-pohon dengan daun bangun garis atau lanset
yang duduknya dalam dua baris. Strobilus jantan merupakan bulir-bulir
pendek diketiak daun, tiap strobilus terdiri atas mikrosporofil, masing-
masing dengan tiga kantong sari. Strobilus betina dalam ketiak-ketiak,
kulit biji yang luar tebal berdaging, kulit biji yang dalam keras.
Contohnya: Cphalotaxus fartanel.
Bangsa Araucariales
Bangsa ini terdiri dari beberapa suku, diantaranya: suku
Araucariaceae, berupa pohon-pohon dengan daun tersebar, berbentuk
jarum atau lebar. Strobilus jantan besar, di ketiak atau di ujung cabang-
cabang yang pendek dengan mikrosporofil yang bertangkai dan
berbentuk sisik. Strobilus betina pada ujung cabang-cabang yang
pendek penuh dengan makrosporofil yang tersusun dalam suatu spiral,
11
Neil. A. Campbell,. dkk. Biologi Edisi Kelima jilid 2. (Jakarta: Erlangga:2003), h. 173-175
18
dengan di sebelah atasnya masing-masing satu bakal biji. Contohnya:
Agthis alba.
Bangsa Podocarpales
Bangsa Podocarpales terdiri dari beberapa suku seperti: suku
Podocarpaceae, pohon atau perdu dengan daun berbentuk sisik, jarum,
garis, atau lanset dan kadang-kadang juga bulat telur. Strobilus jantan
terminal atau di ketiak, kebanyakan agak panjang dengan banyak
mikrosporofil, masing-masing dengan dua kantong sari. Contohnya:
Podocarpus imbricate.
Bangsa Pinales
Suku pinacae, berupa tumbuhan berkayu, daun berbentuk jarum.
Strobilus jantan aksilar atau terminal dengan banyak mikrosporofil
bertangkai yang tersusun dalam suatu spiral dengan dua kantong serbuk
sari. Strobilus betina terminal dengan banyak sisik-sisik penutup yang
tersusun dalam spiral. Suku ini terdiri atas 9 marga dengan 215 jenis
yang tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah iklim dingin dan
sedang di bagian utara bumi. Pinus merkusii di Sumatra terutama di
Aceh, banyak ditanam di daerah-daerah pegunungan oleh Dinas
kehutanan, menghasilkan terpentin.
Bangsa Cupressales
Suku Taxodiaceae, berupa pohon-pohon dengan daun-daun
berbentuk jarum dan duduknya tersebar atau berhadapan. Strobilus
jantan aksiral atau terminal, strobilus betina terpisah-pisah. Suku ini
terdiri atas 8 marga dengan 15 jenis. Contohnya: Taxodium distichum.
Suku Cupressaceae, perdu atau pohon bercabang banyak, tumbuhan ini
biasanya berumah satu, jarang-jarang berumah dua. Strobilus jantan
terminal pada ranting-ranting yang pendek, dapat juga di ketiak daun.
Jumlah mikrosporofil tidak seberapa. Strobilus betina dengan satu atau
beberapa pasang sisik yang duduknya bersilang, masing-masing dengan
beberapa bakal biji di atasnya. Suku ini terdiri ats 140 jenis yang
terbagi dalam 15 marga. Contohnya: juniperus communis.
19
c. Chicadophyta
Kelas ini hanya terdiri dari satu bangsa yaitu Cycadales dengan
satu suku yaitu Cycadaceae. Daunnya tersusun dalam roset batang,
daun yang masih mudah tergulung seperti daun paku. Strobilus jantan
amat besar, terdiri atas banyak sporofil yang berbentuk sisik dengan
banyak mikrosporangium. Strobilus betina, sporofil berbentuk sisik
dengan dua bakal biji. menjelang waktu persarian, bakal biji
mengeluarkan tetes penyerbukan untuk menangkap serbuk sari yang
ketika jatu telah membentuk suatu sel protalium besar. Dari
penyerbukan sampai dengan pembuahan diperlukan waktu sampai
dengan beberapa bulan. Cycas rumphii, tanaman hias yang sebagian
akarnya merupakan yang dinamakan akar bunga karang yang di
dalamnya terdapat ganggang biru Anabaena, yang dapat mengikat N
udara.12
Memiliki ciri yang khas yaitu menghasilkan strobilus yang
berukuran sangat besar. Ciri-ciri lainnya adalah bentuk daunnya mirip
palem dan daun mudanya meggulung. Reproduksi pada Chycadophyta
dibantu oleh serangga. Strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari
berupa mikrospora akan terbawa oleh serangga yang hinggap pada
strobilus tersebut. Kemudian serangga akan hinggap pada strobilus
betina dan terjadi polinasi. Contoh spesies dari kelas ini adalah pakis
haji (Cycas rumpii).
12 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 13-25
20
Gambar 6: pakis haji (Cycas rumpii)
Pakis haji (Cycas rumphii) adalah tumbuh-tumbuhan yang banyak
tumbuh secara liar dan ada pula yang ditanam sebagai tanaman hias.
Tumbuh-tumbuhan ini tumbuh sangat lambat, getah tangkai buahnya
berwarna putih dan beracun. Namun bahan ini juga sesuatu yang
berguna, yakni untuk merekatkan barang pecah-belah dari porselen
yang pecah dan daunnya yang masih mudah masih tertangkup dapat
juga dimakan.13
d. Ginkgophyta
Kelas ini adalah satu-satunya yang memiliki spesies yang paling
sedikit yaitu hanya satu spesies. Memiliki ciri-ciri yakni daunnya
berbentuk kipas dan memiliki tangaki yang panjang. Divisi ini dianggap
sebagai salah satu tumbuhan yang primitif. Contohnya adalah Gingko
biloba. Sejak dulu pohon ginkgo banyak ditanam di Cina dan Jepang.
pohon ginkgo sangat indah dan bernilai seni tinggi. Kerimbunan pohon
ginkgo menyerupai bentuk mahkota. Pohon ginkgo ditanam di pinggir
jalan dan di taman. Pohon ginkgo sangat nyaman untuk berteduh. Di
cina dan Jepang biji ginkgo dapat dipanggang seperti kita memanggang
kacang garing. Biji ginkgo dapt digunakan untuk membantu
pencernaaan. Biji ginkgo dapat mengurangi dampak buruk orang yang
mabuk minuman keras. Biji ginkgo sering diminum oleh orang yang
baru sembuh dari sakit. Banyak orang yang percaya bahwa suplemen
Ginkgo biloba bisa meningkatkan fungsi otak dan melancarkan aliran
darah dan mengencerkan darah anda yang secara teoritis membantu
meminimalkan kerusakan kognitif dan pasien-pasien alzheimer’s.14
13 Samsoeri Effendi, Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan.(Surabaya:KARYA ANDA: 1993), h. 95
14 Djoko Santoso.Ibid, h. 11
21
Gambar 7: Ginkgo biloba
e. Gnetophyta
Kelas ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan
evolusinya dari gymnospermae, selain itu tumbuhan divisi ini
merupakan peralihan antara gymnospermae dan angiospermae.
Anggotanya termasuk tumbuhan memanjat, liana dan pohon. Daunnya
tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip. Buah
mempunyai biji yang diliputi oleh integument luar yang mengeras.
Contoh spesies kelas ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).15
Melinjo banyak tumbuh di asia tenggara (termasuk Indonesia
dan Malaysia), kepulauan di lautan fasifik, assam di india, Filipina dan
Fiji. Biji melinjo sering dibuat keripik dan emping. Daun melinjo yang
masih mudah juga sering digunakan sebagai campuran sayur asam dan
sayur lain. Ranting-ranting yangmembengkak pada bukunya. Bunga
berkelamin satu, berumah dua tersusun dalam bentuk strobilus, biji
yang dewasa berwarna merah. 16
15 Deden Abdurrahman,ibid.h. 159
16 Djoko santoso, ibid. h. 11
22
Gambar 8: Melinjo (Gnetum gnemon).
Bangsa Ephedrales, yang hanya terdiri atas satu suku, yaitu suku
Ephedraceae. Berupa perdu yang bercabang banyak dengan cabang-
cabang yang berwarna hijau. Bunga betina dengan dua daun tenda
(tepala) dan 2-8 kepala sari. Bunga jantan dengan tenda berbentuk
pembuluh, di dalamnya terdapat satu bakal biji dengan integument yang
amat memanjang. Bangsa Gnetales dengan satu suku, yaitu suku
Gnetaceae, pohon-pohon yang lurus banyak bercabang-cabang, daun
tunggal, duduknya berhadapan. Batang mempunyai kambium,
fleoterma dan bulu-bulu kayu tanpa saluran resin. Bungan betina
dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan
sumbuh bunga yang terbentuk benang 1-2 kantong sari. Bunga jantan
dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji di
dalamnya yang mempunyai dua integument. Bangsa Welwitschiales,
yang hanya terdiri dari satu suku, yaitu: suku Welwitschiaceae,
tumbuhan dengan batang hipokotil yang menebal seperti umbi dan akar
tunggang yang menembus tanah sampai di bagian yang basah. Bunga
jantan dengan 4 tepala yang tersusun dalam 2 lingkaran dan 6 benang
sari yang pangkalnya berlekatan dengan kepla sari yang masing-masing
terdiri atas 3 kantong sari. Bunga betina dengan tenda bunga yang
berlekatan, bakal biji dengan integument berbentuk pembuluh yang
23
memanjang. Suku ini hanya terdiri atas marga Welwitschia, yang
mencakup W. mirabilis.
f. Kelas Bennettinae
Kelas ini telah mengalami kepunahan, yang hanya terdiri atas satu
suku, yaitu Bennetttaceae, tumbuh-tumbuhan berkayu, batang pendek
seperti umbi, daun menyirip, strobilus dalam ketiak daun, kadang-
kadang pada tangaki yang panjang di antara daun-daun. Mikrosporofil
menyerupai daun, memiliki banyak makrosporofil yang terdapt pada
bagian atas strobilus. Tumbuh-tumbuhan ini hidup pada zaman
Mesozoikum.
g. Kelas Cordaitinae
Tumbuh-tumbuhan ini dalam zaman karbon telah merupakan
hutan-hutan dan telah punah. Umumnya berupa pohon-pohon yang
tinggi bercabang-cabang dan memperlihatkan pertumbuhan sekunder.
Daun tunggal bangun lanset, bertulang sejajar dan duduknya tersebar.
Strobilus betina tersusun dalam dua baris pada tangkai-tangkai yang
tebal terletak diantara daun-daun. Strobilus mempunyai sumbu yang
tebal, penuh dengan sisik engan di antaranya mikrosporofil-
mikrosporofil, yang masing-masing mempunyai 3-6 kantong sari.
Strobilus jantang mempunyai susunan yang sama, tiap-tiap strobilus
juga mempunyai sisik-sisik dengan di antaranya terdapat bakal-bakal
biji. Kelas Cordaitinae meliputi bangsa Cordaitales yang membawahi
Cordaitaceae atau Pityaceae. Contohnya: Cordaites laevis.17
3. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
Saat ini Angispermae atau tumbuhan berbunga ini merupakan
tumbuhan yang paling beranekaragam dan secara geografis paling tersebar
luas. Sekarang dikenal sekitar 250.000 spesies angispemae, dibandingkan
dengan gymnospemae yang dikenal sekitar 720 spesies. Semua
angiospermae ditempatkan dalam sebuah divis tunggal , Anthophyta (yunani
antho “bunga”). Divisi ini dibagi menjadi dua kelas: monokotiledon
17 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 29-31
24
(monokotil) dan dikotiledon (dikotil). Contoh-contoh monokotil adalah lili,
anggrek, yucca, palem, dan rumput-rumputan yang meliputi rumput
lapangan, tebuh, tumbuhan berbiji (jagung, gandum, padi, dan lain-lain).
Diantara banyak family dikotil adalah mawar, kacang-kacangan, bunga
matahari dan jati. Bunga (flos) adalah struktur reproduksi angiospermae.
Angispermae bersifat heterospora, suatu karaktristik yang dimiliki
angiospemae bersama dengan semua tumbuhan berbiji. Bunga sporofit
menghasilkan mikrospora yang membentuk gametofit jantan dan
megasporan yang membentuk gametofit betina. Gametofit jantan yang
belum dewasa adalah butur serbuk sari (Polen grain), yang berkembang di
kepala sari pada benign sari. Masing-masing butir sebuk sari memiliki dua
sel haploid. Bakal biji (ovule), yang berkembang dalam ovarium
mengandung gametofot betina, yang disebut kantung embrio.
Gambar 9: Siklus Hidup Tumbuhan Tiji Tertutup (Angiospermae)
Siklus hidup Angiospermae
1) Kepala sari bunga menghasilkan, 2) mikrospora yang membentuk, 3)
gametofit jantan (serbuk sari), 4) bakal biji menghasilkan megaspore yang
membentuk, 5)gametofit betina (kantung embrio) di dalam bakal biji. 6)
penyerbukan akan mejatuhkan kedua gametofit dalam ovarium, 7)
25
pembuahan terjadi, dan 8) zigot berkembang menjadi embrio sporofit yang
dibungkus bersama makanan sebagai biji. Ketika biji berkecambah, embrio
tumbuh dan berkembang mejadi sporofit.18
Tumbuhan biji tertutup memiliki bakal biji yang selalu diselubungi oleh
satu badan yang berasal dari daun-daun buah yang dinamakan bakal buah.
Karena tempat bakal biji yang tersembunyi serbuk sari tidak dapat secara
lansung sampai pada bakal biji, melainkan mula-mula jatuh di luar bakal bua,
pada suatu alat (organ) yang di sebut kepala putik yang biasanya dengan
bakal buah bersambungan denngan tangkai kepala putik. Serbuk sari yang
jatuh ke kepala putik lalu tumbuh buluh serbuk yang terus menuju ke bakal
biji dan berguna sebagai perantara untuk menyampaikan sel-sel kelamin
jantan ke sel kelamin betina. Pada angiospermae bunga mempunyai sumbu
yang ssangat pendek yang berubah menjadi dasar bunga, pada dasar bunga itu
bagian-bagian bunga yang lain dapat tersusun dalam suatu spiral atau dapat
pula dalam lingkaran-lingkaran atau berkarang. Jika pada bunga bagian-
bagiannya tersusun dalam spiral dan sebagian tersusun dalam berkarang maka
dinamakan hemisirkular. Pada angiospermae umumnya terdapat bunga yang
sirkular dan jumlah tiap-tiap bagian dalam tiap lingkaran dapat berbeda-beda.
a. Daun buah dan bakal biji
Daun buah (Carpellum) beserta bakal biji (Ovulum) seluruhnya
merupakan ginesium bunga. Pada angiospermae ginesium merupakan
suatu badan yang tertutup yang disebut bakal buah (Ovarium). Untuk
memperkecambahkan serbuk tadi, yang berupa alat yang penuh dengan
papila dan berlendir serta berperekat yang dinamakan kepala putik
(Stylus). bakal buah, tangkai putik dan kepala putik merupakan alat yang
dinamakan putik (Pistillum).
1) Pembentukan gametofit dan pembuahan
Kandung lembaga yang hanya mempunyai satu inti lalu membesar
dan bersama intinya (inti kandung lembaga primer), lalu membelah 3
kali berturut-turut, mula-mula jadi 2 yang masing-masing pergi ke arah
18 Neil A. Campbell.Ibid,h. 178-179
26
ujung-ujung sel dan lalu membelah 2 kali lagi, hingga ahirnya menjadi
8 inti. Dengan pembelahan inti itu dimulailah pembentukan gametofit
betina. Dari 8 inti pada masing-masing kutub terdapat inti yang mula-
mula hanya terpisah dengan plasma, tetapi ahirnya membentuk sel-sel
yang berdinding. Yang berhadapan dengan mikrofil dinamakan seperti
telur. Satu dari ke 3 sel yang paling dalam merupakan sel telur yang
dua lainnya merupakan sinergida.
2) Pembentukan embrio, endosperm (putih lembaga), dan biji
Dari sel telur yang dibuahi akan tumbuh lembaga (embrio) dan dari
inti endosperm nanti akan tebentuk jaringan endosperm, tempat
penimbunan zat-zat cadangan makanan untuk kecambah. Sehabis
pembuahan zigot lalu membentuk dinding selulosa, membelah dengan 1
atau beberapa dinding pemisah melintang, sehingga terbentuk sederetan
sel-sel pendek yang merupakan pro-embrio, dari pro-embrio itu hanya 1
atau beberapa sel yang paling depan letaknya yang nanti menjadi
embrio. Pembentukan embrio dimulai dengan pembelahan sel terdepan
itu yang membentuk dinding pemisah membujur. Sel-sel lainnya yang
tidak ikut membentuk embrio, disebut pendukung embrio atau
suspensor. Oleh suspensor embrio di desak ke dalam jaringan
makanan, dan suspensor juga memunyai fungsi untuk menghantar
makanan bagi embrio. Antara suspensor dan embrio biasanya terdapat
suatu sel yang dinamakan hipofisis, yang dapat ikut mengambil bagian
dalam pembentukan dan tudung akar. Jadi pada permulaan embrio
berupa suatu badan berbentuk bulat yang bergantung pada benang-
benang el (suspensor), mula-mula terdiri atas 4 sel yang kemudian
menjadi 8 sel. Embrio itu kemudian berembang sedemikian rupa
hingga dari bagian yang berhadapan dengan mikrofil kemudian
membentuk hipokotil dan bakal akar (adicula). Dan dari bagian yang
berhadapan dengan kalaza membentuk daun lembaga dan titik tumbuh
pucu lembaga pada dicotyledoneae terbentuk 2 daun lembaga dengan
titik tumbuh pucuk lembaga diantaranya pada monocotyledoneae hanya
27
terbentuk 1 daun lembaga pada ujung embrio, sedangkan titik tumbuh
terdapat disamping.
3) Buah (Fructus)
Bersamaan dengan perubahan bakal biji menjadi bji terjadilah
buah, yaitu suatu organ yang berasal dari bunga yang menyelubungi
bijo dan berguna untuk pemencaran biji tadi denngan melemparkan biji
itu dari dalam buah atau bersamaan dengan buah berpisah dari
tumbuhan induknya. Yang berubah menjadi buah itu terutama bakal
buah tetapi juga bagian-bagian lain dari bunga dapat mengambil
bagian-bagian dalam pembentukan buah dan dapat pula ikut mengambil
bagian dalam pembentuka alat-alat pemancaran.
Penyerbukan dan persarian adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala
putik (pada angiospermae). Penyerbukan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Penyerbukan sendiri, jika penyerbukan terjadi antara bunga-bunga dari
satu individu, baik yang berasal dari satu bunga maupun yang berasal
dari bunga lain pada tumbuhan itu juga. Penyerbuka ini dapat di
bedakan lagi menjadi: autogami, geitonogami
b. Penyerbukan silang, alogami atau xenogami jika penyerbukan terjadi
antara bunga-bunga tumbuhan yang berlainan tetapi masih sejenis.
c. penyerbukan bastar, jika penyerbukan terjadi antara tumbuhan-
tumbuhan berlainan dan berlainan pula jenisnya.
Proses terjadinya penyerbukan dialami pada tumbuh-tumbuhan
terutama sekali dibantu oleh angin. Gerakan udaralah yang menyebarkan
serbuk sari tumbuhan (sel jantan) hingga bertemu dengan sel teluratau
betina.19
Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Hijr (15) Ayat 22.
ََِ‫ن‬ِ‫ز‬‫ا‬َِِ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫َن‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ُ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫َس‬‫أ‬َ‫ف‬ ً‫اء‬َ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫َن‬‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ح‬ِِ‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬ َ‫اح‬َ‫ي‬ِِّ‫ر‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ْ‫َر‬‫أ‬َ‫و‬
Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-
tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum
19 Gembong tjiprosoepomo. Ibid,h. 1-90
28
kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.
(Al-Hijr 15:32)
Klasifikasi tumbuhan biji tertutup (angiospermae) dibedakan
menjadi 2 kelas, yaitu monokotil dan dikotil:
1. Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki dua daun
lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan
keeping biji yang terpecah menjadi dua setelah mengalami imbibisi dan
pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh
sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu
memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan
sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang.
Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini antara lain terna, semak-
semak, perdu dan pohon.
a. Ciri-Ciri Umum Morfologi Dan Anatomi Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum morfologi,
diantaranya sebagai berikut :
1) Memiliki dua daun lembaga
2) Akar lembaga tumbuh menjadi akar primer yang bercabang-
cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3) Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang dengan
ruas yang tidak jelas.
4) Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang.
5) Kadang kala disertai daun penumpu dan jarang berpelepah
6) Tulang daun menyirip atau menjari.
7) Bunga bersifat di-, tetra, atau pentamer.20
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum anatomi, diantaranya
sebagai berikut:
20 Gembong Tjitrosoepomo, Ibid. hal.99-100
29
1. Baik akar maupun batang memiliki kabium sehingga
menyebabkan pertumbuhannya memperlihatkan pertumbuhan
sekunder.
2. Pada akar sifat radial berbekas pengangkutannya hanya nyata
pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal.
3. Pada batang berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran dengan
xylem disebelah dalam dan floem disebelah luar, diantaranya
terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral
terbuka dan kadang-kadang bikolateral.21
b. Sub Kelas Tumbuhan Dikotil Beserta Contoh
Berdasarkan Berdasarkan sifat perhiasan bunganya dibagi menjadi
3 anak kelas (subclass) :
a. Monochlamydeae (Apetalae)
Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini berupa pohon atau
tumbuhan yang batangnya berkayu, bunga berkelamin tunggal
dengan penyerbukan anemogami. Tumbuhan ini disebut
monochlamydeae karena tidak memiliki perhiasan bunga kalau pun
ada hanya satu. Hiasan bunga ini menyerupai kelopak dan jarang
ditemukan menyerupai mahkota karena itu disebut juga dengan
Apetalae (a= tidak, petala= daun mahkota). Monochlamydeae adalah
golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan bunganya
bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun kelopak) atau petaloid
(menyerupai petala / daun mahkota) atau perigonium (berupa tepala
(tidak bisa dibedakan antara sepala dan petala). Yang termasuk
kedalam anggota Monochlamydeae adalah; Piperales, Urticales, dan
Polygonales.
Piperales, kebanyakan berupa terna, dalam bangsa ini
tergolong tiga suku: Piperaceae, Saururaceae, dan Chlorantaceae.
Dari ketiga suku ini yang paling terkenal adalah suku piperaceae.
21 Ibid.
30
Suku piperaceae meliputi  1300 jenis yang hampir semuanya
tumbuh didaerah tropik. Diantaranya, Piper nigrum (lada) dan Piper
betle (sirih).
1) Piper nigrum (Lada)
Lada awalnya berasal dari Malaysia Timur yang kemudian
menyebar keseluruh Asia dan Malaysia. Di Indonesia, tanaman
lada tersebar di sebagian besar wilayah, diantaranya; Lampung,
Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat
dan Kalimantan Timur. Namanya pun beragam tergantung
daerahnya masing-masing diantaranya, Koro-koro, lada, lado
ketek, sakang, mica sahang, sana, ngauru, malita lodawa, marica,
dan barica.
Lada merupakan tanaman herba tahunan yang memanjat
(merambat). Batangnya bulat, beruas, bercabang dan mempunyai
akar pelekat. Warnanya hijau kotor. Daun berjenis tunggal.
Bentuknya bulat telur dengan pangkal berbentuk jantung.
Ujungnya runcing, sedangkan tepinya rata. Panjang daun antara
5-8 cm dan lebar 2-5 cm. pertulangan daunnya menyirip dan
berwarna hijau. Tanaman lada memiliki bunga majemuk.
Bentuknya bulir menggantung panjangnya antara 3,5-22 cm.
warnanya hijau. Buahnya berbentuk bulat. Ketika masih muda
berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. Rasa buahnya
pedas menyengat menyerupai pedas cabe. Selain sebagai bahan
bumbu lada juga berfungsi sebagai obat beberapa jenis penyakit
diantaranya; reumatik, sekit gigi, demam, sistim imun,
melonggarkan sesak, dan expectorant. Lada pun mampu
merangsang organ pencernaan untuk merangsang pembentukan
saliva cairan lambung, dan baunya yang tidak menyengat dapat
digunakan sebagai bahan pembuat parfum22.
22 Weni Rahayu, Ensiklopedia Flora Khas Indonesia,( Jakarta:PT. Dharma Karsa Utama,2012)
hal.109-110
31
Gambar 10: Lada (Piper ningrum)
2) Piper betle (Sirih)
Sirih berasal dari India, Srilanka dan Malaysia.
Penggunaannya sebagai tanaman obat sudah sangat dikenal
sejak tahun 600 SM. Berbagai nama local yang disandang sirih
adalah sedah, sere, seureuh, suruh, ibun, sihe, ranub, belo dan
demban. Tempat yang cocok untuk sirih adalah pada
ketinggian 200-1.000 m dpl. Perbanyakan tanaman dapat
dilakukan secara vegetative dengan stek pucuk. Umumnya
digunakan pucuk batang yang sudah tua. Sirih termasuk jenis
tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain.
Panjangnya bisa mencapai 15 m, batangnya berwarna coklat
kehijauan.
Permukaan kulitnya kasar serta berkerut. Bentuk bulat
dan beruas, dan biasanya menjadi tempat keluarnya akar.
Daunnya tunggal bertangkai dan letaknya berselang-seling.
Bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing (Acutus).
Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya
majemuk berbentuk bulir. Terdapat daun pelindung berukuran
 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya
sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek.
Sementara pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm.
32
kepala putiknya berjumlah tiga sampai lina buah dengan warna
putih dan hijau kekuningan. Buahnya berjenis buni dan
berbentuk bulat. Warnanya hijau keabu-abuan. Akarnya
tunggang, bulat dan berwarna cokelat kekuningan.
Berdasarkan hasil penelitian, sirih mengandung zat anti
septic yang sangat efektif. Karena itulah sirih berkasiat untuk
mengatasi bau mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal,
korengan, keputihan pada wanita dan bau badan. Jika sirih
dikunyah dapat memperbaiki kualitas suara pada penyanyi. Zat
arecolin yang tekandung di seluruh bagian tanaman membuat
sirih dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir,
meningkatkan gerakan peristaltic serta meredakan dengkuran.
Daunnya yang mengandung eugenol dapat membasmi jamur
candida albicans dan dapat meredakan rasa nyeri. Sementara
itu, kandungan tannin pada daunnya bermanfaat untuk
melindungi fungsi hati dan mencegah diare. Bahkan
berdasarkan hasil penelitian dari India, sirih berkhasiat untuk
mengobati penakita asma, bronchitis, reumatik dan sakit gigi23.
Gambar 11: sirih (Piper betle)
c. Dialypetalae
Warga anak kelas ini meliputi terna, semak, perdu dan
pohon-pohon yang sesuai dengan namanya sebagai cirri utamanya
adalah memiliki bunga dengan umumnya menunjukkan adanya
23 Ibid.,
33
hiasan bunga ganda. Kelas ini merupakan tumbuhan dikotil yang
dianggap paling primitif karena beberapa dari anggota Dialypetalae
ada yang bagian-bagian bunganya tersusun dalam spiral pada
sumbu bunganya dan kadang-kadang tidak jelas batas antara
kelopak, mahkota, benang sari dan daun-daun buah24. Contoh
anggota : Ranales, Rosales, Parietales, Brassicales (a.l.
Brassicaceae / Cruciferae), dan Malvales (Columniferae)
1.) Ranales
Ciri utama anggota ini adalah pada daun buahnya yang
bebas pada bunganya. Sehingga dari satu bunga dapat
kemudian terbentuk banyak buah, sifat inilah yang
menyebabkan kelompok tumbuhan ini diberi nama
Polycarpiceae (poly= banyak, carpos= bunga). Ranales
memiliki suku diantaranya; Ranuculaceae, Lardizabalaceae,
Berbidaceae, Menispermaceae, Magnoliaceae, myristeseae,
dan yang paling terkenal adalah Annonaceae.
Annonaceae merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki
daun tunggal yang duduknya berseling dan tersebar dan tidak
memiliki daun penunmpu. Bunga banci, jarang berkelamin
satu, bersifat aktinomotf, benang sari banyak, bakal buah satu
sampai banyak dan terpisah. Contoh Annonaceae adalah dari
marga Annona; yaitu Annona squamosa (srikaya). Srikaya ini
merupakan buah semu yang berbentuk bulat mengerucut.
24 Ibid.,
Gambar 11: Rosales
34
Warna hijau membedak putih, dengan penampang antara 5-10
cm. permukaan buah benjol-benjol dengan daging buah yang
berwarna putih dan rasanya manis. Bijinya berbentuk kepingan
kecil berwarna hitam mengkilat. Biasanya berbuah setelah
berumur 3-5 tahun.
Srikaya merupakan makanan yang kaya zat besi. Selain itu,
srikaya memiliki banyak khasiat, mulai dari daun, akar, buah,
biji, hingga kulitnya. Hal ini disebabkan karna kandungan
kimia yang terdapat didalamnya. Akar dan kulit kayu
mengandung flavonoid, borneol, camphor, terpene, dan
alkaloid anonain. Selain itu akar juga mengandung saponin,
tannin, dan polifenol. Bijinya mengandung minyak, resin, dan
bahan beracun lain yang bersifat iritan. Sementara buahnya
mengandung asam amino, gula buah, dan mucilage. Jika masih
muda buah ini mengandung tannin. Akar tanaman tersebut
rasanya sangat pahit dan sifatnya dingin. Khasiatnya antara lain
unutk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan
nyeri tulang punggung. Daunnya terasa pahit, kelat, dan
sifatnya sedikit dingin. Khasiatnya antara lain unutk mengatasi
batuk, demam, reumatik, daire, disentri, cacingan, kutu kepala,
dan pemakaian luar seperti borok, bisul, kudis, luka dan lain-
lain. Khasiat bijinya antara lain untuk memacu enzim
pencernaan, cacingan, dan membunuh serangga. Buah yang
masih muda digunakan untk mengatasi daire, disentri akut, dan
gangguan pencernaan. Sementara kulit kayu berkhasiat
mengatasi diare, disentri dan luka berdarah.25
25 Weni Rahayu,Op.,cit, hal.170
35
Gambar 12 ; srikaya (Annona squamosa)
2.) Parietals
Parietales memiliki bunga banci, mempunyai kelopak dan
mahkota yang berkelipatan lima. Benang sari sama banyaknya
dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah
kebanyakan menumpang, biasanya beruang satu dengan tiga
papan biji. Suku-suku dari parietals meliputi Cistaceae,
Bixaceae, Tamaricaceae, Fankeniaceae, Fiolaceae,
Canelaceae,dan Caricaceae. Dari suku Caricaceae yang
paling terkenal adalah Carica papaya.
3.) Rosales
Rosales memiliki bunga banci, hiasan bunga dapat
dibedakan kelopak dan bunganya, dasar bunga berbentuk
cakram, melebar atau cekung. Suku-sukunya antara lain;
Crasstulaceae, Saaxifragaceae, Cepalotaceae, Pittosporaceae,
Rosaceae
4.) Brassicales
Dari segi anatomi bangsa ini memiliki karakteristik sendiri
yaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang mengandung
nirosin. Dalam bangsa ini tercakup dalam sejumlah suku antara
lain; Papaveraceae, Capparidaceae, Cruciferae, Resedaceae,
Moringaceae.
5.) Malvales
36
Bangsa Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai
ciri khas dengan adanya columna yaitu bagian bunganya yang
terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya
membentuk badan yang menyelubungi putik. Dalam bangsa ini
ada beberapa suku diantaranya; Tiliaceae, Elaeocarpaceae,
Sterculiaceae, Bombacaceae, Malvaceae. Dari suku ini yang
paling terkenal adalah Bombacaceae dengan salah satu
marganya yaitu Durio contonya Durio zibenthinus (Durian).
Durian berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia,
Malaysia dan Brunai. Di Indonesia terdapat pusat keragaman
geologi dan ekologi durian, yaitu dipulau Kalimantan (Borneo).
Tanaman durian biasnya tumbuh disekitar Khatulistiwa hingga
ketinggian 800 m pdl. Agar dapat tumbuh dengan baik,
diperlukan tanah yang dalam dan berdrainase baik. Pohon
durian pun memerlukan perlindungan alam agar tidak patah
diterpa angin yang kuat saat berbuah. Perbanyakan tanamannya
dapat dilakukan dengan biji. Biji harus segera disemaikan
setelah dibuka buahnya. Selain dengan biji, budi daya dapat
dipercepat jika menggunakan bibit hasil perbanyakan
vegetative. Jika dengan biji pohon durian mulai berbuah setelah
4-5 tahun, dengan prbanyakan vegetative mampu berbunga
setelah 2-3 tahun.
Struktur bunga durian memiliki mahkota berjumlah 5 helai
dengan panjang sekitar 5-6 cm. warnanya keputih-putihan.
Jumlah benang sarinya cukup banyak, semua terbagi kedalam 5
berkas. Kepala putiknya membentuk bongkol dengan tangkai
yang berbulu. Bunga durian biasanya mekar pada sore hari dan
bertahan hingga beberapa hari, aromanya sangat wangi
sehingga menarik perhatian kelelawar yang membantu
penyerbukan.
37
Selain manis, buahnya juga sangat bergizi karena
mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Selain itu durian juga mengandung banyak vitamin seperti B1,
B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fospor. Untuk
keperluan pengobatan tradisional yang lain juga dapat
dimanfaatkan. Akar durian dapat digunakan sebagai obat
demam. Daunnya dapat menyembuhkan cantengan (infeksi
pada kuku). Kulit buahnya berkhasiat untk mengobati ruam
pada kulit atau sakit kurap dan susah buang air besar atau
sembelit. Jika dibakar abu kulit durian pun dapat digunakan
untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu
dan air rendaman tersebut juga dapat digunakan sebagai
campuran pewarna tradisional.26
Gambar 13: durian (Durio zibenthinus)
d. Sympetalae
Tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini mempunyai cirri
utama yaitu adanya bunga dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri
atas kelopak dan mahkota, dengan daun mahkota yang berlekatan
menjadi satu. Contoh anggota : Solanales (Tubiflorae), Apocynales,
Asterales.
1.) Solanales (Tubiflorae)
26 Weni Rahayu,Op.,cit, hal.58-61
38
Solanales terdiri dari beberapa suku antara lain;
Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae, Polemoniaceae,
Hydrophyllaceae, Boraginacea, Scrophulariaceae. Contohnya;
Solanum lycopersicum (Tomat).
Gambar 14 : Solanum lycopersicum
Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang bernilai ekonomi tinggi. Tomat merupakan komoditas
sayuran yang sangat penting dalam menunjang ketersediaan
pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Tomat banyak digemari
orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam serta
mengandung banyak vitamin A, C dan sedikit vitamin B.27
2.) Apocynales
Ciri dari bangsa ini adalah biji sebagian basar bersayap atau
berambut dengan edosperem yang terbentuk secara nukleat,
lembaga lurus. Suku dari Apocynales ini antara lain; Apocynaceae,
Loganiaceae, Gentianaceae, Asclepiadaceae. Contohnya;
Alamanda Sp.
27 Sugito, A., H. A. Djatmiko, dan L. Soesanto. 2010. Penekanan nabati pada tanah tanaman
tomat terkontaminasi Fusarium oxysporum F.SP. lycopersici. Jurnal-Jurnal Ilmu Pertanian
Indonesia 12 : 13-18.
39
Gambar 15: Alamanda Sp
3.) Asterales
Bangsa ini kebanyakan berupa terna, jarang berupa
tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah atau
kelenjar-kelenjar minyak. Suku-sukunya antara lain;
Campanulaceae, Compositae. Contonya Helianthus annuus (bunga
matahari)
Gambar 16: Helianthus annuus (bunga matahari)
2. Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki daun
lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan
keeping biji yang terbentuk setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan
testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai
embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi
makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan
sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang.
a. Ciri-ciri Umum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Monokotil
40
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum morfologi,
diantaranya sebagai berikut :
1) Akar serabut
2) Batang berkayu atau tidak bercabang
3) Ruas-ruas tidak tampak jelas
4) Sebagian besar daun tunggal
5) Bertulang daun sejajar atau melengkung
6) Duduk daun berseling atau roset
7) Bunga berkelipatan tiga
8) Buah dengan biji mempunyai endosterm
9) Akar dan pucuk dilindungi oleh koleroiza.
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum Anatomi,
diantaranya sebagai berikut :
1) Struktur akar terdiri atas jaringan primer saja
2) Silinder pusat tergolong aktinostele
3) Endodermis dapat dibedakan pada penampang melintang
4) Tidak berkambium
5) Berkas-berkas pembuluh pengangkutnya bersifat kolateral tertutup
dan tersebar.
b) Sub Kelas Tumbuhan monokotil Beserta Contoh
1. Graminae atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam
rumput, padi, jagung, tebu, alang-alang dan sebagainya. Suku
rumput-rumputan termasuk kelompok tumbuhan monokotil. Suku
ini meliputi jenis tumbuhan liar dan tumbuhan yang sudah
dibudidayakan, seperti: padi, jagung, tebu, bambo, rumput gajah,
serai dan sebaginya. Padi gandum dan jagung merupakan bahan
utama penghasil bahan pangan yang penting. Ciri utama kelompok
suku ini adalah batnagnya berongga, dan berbuku-buku, daunnya
berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar. Duduk daun
berseling pada batang. Bunga ada yang berkelamin satu dan ada
yang berkelamin dua letaknya di ketiak daun.
41
Gambar 17: Oryza sativa
2. Palmae atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit,
sagu, enau, salak dan sebagainya.
Enau (Arenga pinnata) sering juga disebut dengan nama
aren. Enau termasuk suku pinang-pinangan yang dapat hidup pada
ketinggian 1400 m gpl. Tinggi pohn enau bisa mencapai 25 m
dengan diameter 65 cm. batangnya lurus, kokoh, tidak berduri dan
tidak bercabang. Bagian atasnya diselimuti dengan serabut
berwarna hitam yang dikenal dengan ijuk. Bunga enau berumah
satu. Bunga jantan dan betina tersusun dalam tongkol yang
berbeda. Letaknya diketiak daun. Panjang tongkol hingga mencapai
2,5 m. Enau tergolong kedalam jenis tanaman serba guna, tandan
bunga jantan yang mekar dapat menghasilkan air nira, air nira ini
dapat diolah menjadi gula arena tau juga dapat dipermentasikan
menjadi semcam minuman beralkohol, buahnya menghasilkan
kolang-kaling.
3. Orchidaceae (kelompok angrek): Macam-macam jenis angrek
4. Pandanaceae (pandan): Macam-macam pandan
5. Zingiberaceae (jahe-jahean): jahe, lengkuas, kunyit, dan
sebagainya.
42
Gambar 18: Zingiber officinale
6. Liliales memiliki bunga yang sempurna. Bunga memiliki 6 serbuk
sari (stamen), 6 mahkota bunga (petals). Bunga memiliki ovarium
atas (superior ovary) dengan 1 putik, 3 daun buah (carpels) yang
menyatu. Bagian bawah bunga berupa umbi (rizhome), corm, atau
bulb.
Gambar 19: Allium sp
7. Amarillidales memiliki bunga sempurna. Amarillidales memiliki 6
serbuk sari, 3 daun buah, bulbs dengan scaly coat, ovary variable, dan
berbuah kapsul.28
28 Gembong Tjiprosoepomo, ibid.
43
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tumbuhan
berkormus (Cormophyta) adalah tumbuhan yang terdeferensiasi yang dapat
dibedakan secara jelas antara akar, batang dan daunnya. Tumbuhan yang
termasuk dalam Cormophyta terdiri atas Spermatophyta dan Pteridophyta.
Spermatophyta berkembang biak biak dengan biji sedangkan Pteridophyta
menggunakan Spora. Spermatophyta dianggap sebagai tumbuhan yang
tingkat perkembangannya filogenetik paling tinggi. Yang sebagai ciri khasnya
adalah adanya suatu organ yang berupa biji. Menurut letak bakal bijinya,
tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu Menurut letak bakal bijinya,
tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Gymnospermae
terbagi menjadi sejumlah kelas yang sebagian telah punah, seperti
Pteridospermae (paku biji), Bennetinae, Cordaitinae. Sedangkan yang masih
ada adalah kelas Coniferophyta, Chycadophyta, Ginkgophyta, dan
Gnetophyta. Dari keempat kelas tersebut sebagian besarnya sudah punah.
44
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) atau tumbuhan berbunga merupakan
tumbuhan yang paling beranekaragam dan secara geografis paling tersebar
luas. Divisi ini dibagi menjadi dua kelas: monokotiledon (monokotil) dan
dikotiledon (dikotil).
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi umum, dan
untuk semua pemakalah semoga kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat
pembuatan makalah dapat diperbaiki lagi sebaik mungkin.
DAFTAR ISTILAH:
Monochlamydeae = Golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan
bunganya bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun
kelopak)
Cormophyta = Tumbuhan yang berdiferensiasi, yang dapat dibedakar akar,
batang dan daunnya
Spermatophyta = Tumbuhan berpembulu berbiji yang terdiri atas gymnospermae
dan angispermae
Filogenetik = Sejarah evolusi dan garis keturunan suatu proses atau kelompok
taksonomi yng lebih tinggi
Anthophyta = Tumbuhan bunga
Mikrospora = Salah satu fari 4 sel yang dihasilkan oleh mikrosporosit melalui
pembelahan mitosis
Mikrosporofil = Daun yang mengandung mikrosporangium yang menghasilkan
sel gamet jantan
45
Makrospora = Spora haploid lebih besar yang dihasilkan tumbuhan berpembuluh
Evergreen = Tumbuhan yang hijau sepanjang tahun
Nusellus = Taringan ditengah bakal biji yang berisi kantong embrio dan
dikelilingi oleh integumen
Monokotiledon = biji berkeping satu
Polinasi = persarian adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (pada
angiospermae)
Bastar = penyerbukan terjadi antara tumbuhan-tumbuhan berlainan dan berlainan
pula jenisnya
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung. PT. Grafindo
Media Pratama.
Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD.Malang : UIN Malang
Press
Azis, Abdul. Dkk. (tanpa tahun). Al-qur’an perkata Tajwid Warna. Jakarta: PT
Surya Prisma Sinergi.
Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact
Sugito, A., H. A. Djatmiko, dan L. Soesanto. 2010. Penekanan nabati pada tanah
tanaman tomat terkontaminasi Fusarium oxysporum F.SP. lycopersici. Jurnal-
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.
Susilowarno, Gunawan. dkk. 2007. Biologi. Jakarta: PT. Grasindo 176
Tjitrosoepomo,Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan :Schizophyta,Thallophyta,
Bryophyta, Pteridophyta, Yogyakarta: Gaja MadaUniversity Press
2010. Taksonomi Tumbuhan(Spermatophya). Yogyakarta: Gaja
MadaUniversity Press
46
Http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html
Weni Rahayu. 2012. Ensiklopedia Flora Khas Indonesia. Jakarta: PT. Dharma
Karsa Utama
Samsoeri Effendi, Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan. (Surabaya: KARYA ANDA: 1993
http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html
Smith, Cryptogamic Botany :Bryophyta ang Pteridophyta, (New York:1979

More Related Content

What's hot (18)

Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
 
Tumbuhan paku
Tumbuhan pakuTumbuhan paku
Tumbuhan paku
 
Lumut hati dan lumut tanduk
Lumut hati dan lumut tandukLumut hati dan lumut tanduk
Lumut hati dan lumut tanduk
 
1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut1 tumbuhan lumut
1 tumbuhan lumut
 
6... yosua
6... yosua6... yosua
6... yosua
 
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA USKisi-Kisi Mid Biologi SMA US
Kisi-Kisi Mid Biologi SMA US
 
Bryophyta
BryophytaBryophyta
Bryophyta
 
Tumbuhan paku
Tumbuhan paku Tumbuhan paku
Tumbuhan paku
 
Tumbuhan Paku
Tumbuhan PakuTumbuhan Paku
Tumbuhan Paku
 
Bryophyta & pteridophyta
Bryophyta & pteridophyta Bryophyta & pteridophyta
Bryophyta & pteridophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Makalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumutMakalah tumbuhan lumut
Makalah tumbuhan lumut
 
Hepaticopsida
HepaticopsidaHepaticopsida
Hepaticopsida
 
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticaeBTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticae
 

Viewers also liked

De Nachtegaal Serenade
De Nachtegaal SerenadeDe Nachtegaal Serenade
De Nachtegaal Serenaderocky66
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanYusuf Ahmad
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangRizki Amaliyah
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Lisa Tri Setiawati
 
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupTugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupsang ayu agung kusumas pratiwi
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfDody Perdana
 
SOAL PENGAYAAN IPA-FISIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN  IPA-FISIKA UN 2016SOAL PENGAYAAN  IPA-FISIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN IPA-FISIKA UN 2016Phaphy Wahyudhi
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsida
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsidaTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsida
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsidamarwahmoniCha
 

Viewers also liked (13)

De Nachtegaal Serenade
De Nachtegaal SerenadeDe Nachtegaal Serenade
De Nachtegaal Serenade
 
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakanaplikasi mikroba pada tanaman pakan
aplikasi mikroba pada tanaman pakan
 
Jenis-jenis Tumbuhan
Jenis-jenis TumbuhanJenis-jenis Tumbuhan
Jenis-jenis Tumbuhan
 
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batangAntum anatomi batang dan anomali pada batang
Antum anatomi batang dan anomali pada batang
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutupTugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
Tugas individu ciri ciri tumbuhan biji terbuka dan tertutup
 
Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
ekosistem
ekosistemekosistem
ekosistem
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
SOAL PENGAYAAN IPA-FISIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN  IPA-FISIKA UN 2016SOAL PENGAYAAN  IPA-FISIKA UN 2016
SOAL PENGAYAAN IPA-FISIKA UN 2016
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsida
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsidaTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsida
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi kelas liliopsida
 

Similar to Tumbuhan Tinggi Dasar (20)

PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 
Pterodphyta
Pterodphyta Pterodphyta
Pterodphyta
 
BIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptxBIOLOGI LUMUT.pptx
BIOLOGI LUMUT.pptx
 
Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)Pteridophyta (tumbuhan paku)
Pteridophyta (tumbuhan paku)
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Pteridophyta (walono)
Pteridophyta (walono)Pteridophyta (walono)
Pteridophyta (walono)
 
Tumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut BryophytaTumbuha Lumut Bryophyta
Tumbuha Lumut Bryophyta
 
Presentation1 rian n teman te3 man
Presentation1 rian n teman te3 manPresentation1 rian n teman te3 man
Presentation1 rian n teman te3 man
 
Presentation takson
Presentation taksonPresentation takson
Presentation takson
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
plantae
plantaeplantae
plantae
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Biologi Plantae
Biologi PlantaeBiologi Plantae
Biologi Plantae
 
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
Tumbuhan Paku dan Lumut (Biologi)
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Tumbuhan Tinggi Dasar

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taksonomi tumbuhan tinggi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan susuna tubuh tumbuhan yang terdiferensiasi. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mepelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Taksonomi tumbuhan tinggi menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan serta kedudukannya dalam kehidupan tumbuhan itu sendiri. Jika kita amati setiap tumbuhan, maka akan terlihat beberapa perbedaan maupun kesamaan dari setiap jenis tumbuhan tersebut.hal ini pula menjadikan ilmu taksonomi tumbuhan tinggi ini menjadi suatu proses pemahaman tentang kehidupan tumbuhan disekitar kita. Dalam duni tumbuhan terdapat bermaam-macam jenis tumbuhan yang Allah ciptakan di muka buki ini, yang membuat bumi ini menjadi indah. Diantaranya ada yang disebut dengan Gymnospermae, Angiospermae, Pteridophyta, dan lain sebagainya. Allah menciptakan itu semua agar mahluk hidup dapat menikmatinya dan mengambil pelajaran dari apa yang ada dilingkungan sekitarnya. Hal inilah yang membuat ilmu Taksonomi Tumbuhan Tinggi menjadi ilmu yang penting untuk dipelajari. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan tumbuhan paku (Pteridophyta)? 2. Bagaimana perkembangan tumbuhan biji (Spermatophyta)? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui bentuk dan susunan tumbuhan paku (Pteridophyta). 2. Untuk mengetahui perkembangan Tumbuhan biji (Spermatophyta).
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dapat dibedakan akar, batang dan daunnya. Namun pada tumbuhan paku belum menghasilkan biji. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut. Tumbuhan paku bersifat heterogen, baik ditinjau dari segi habitat maupun cara hidup. Tumbuhan paku memiliki jenis-jenis yang sangat kecil dengan-daun-daun yang keci-kecil pula dengan struktur yang masih sangat sederhana, ada pula yang besar dengan daun-daun yang mencapai ukuran panjang sampai 2 m atau lebih dengan struktur yang rumit. Pada Pteridophyta terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofit tumbuhan paku mempunyai beberapa perbedaan mempunyai perbedaan dengan gametofit lumut, walaupun sama-sama terdiri atas sel-sel yang haploid. Gametofid pada tumbuhan paku dinamakan protalium, protalium ini berumur hanya beberapa minggu saja dan besarnya hanya beberapa cm, bentuknya menyerupai talus hepaticeae. Pada umumnya protalium berbentuk jantung, berwarna hijau dan melekat pada substratnya dengan rizoid-rizoid. Pada protalium terdapat anteridium (biasanya pada bagian yang sempit) dan arkegonium (dekat dengan lekukan bagaian yang lebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Baik anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium diantara rizoid-rizoidnya. Adapun akar merupakan sifat yang karakteristik bagi pteridophyta dan spermatophyte. Akar pada tumbuhan paku bersifat seperti serabut yang ujungnya dilindungi oleh kaliptra (tudung akar). Menurut poros bujurnya,
  • 3. 3 embrio tumbuhan paku telah dapat dibedakan dua kutub, atas dan bawah. Kutub atas akan berkembang membentuk tunas (batang beserta daun- daunnya). Bagian bawah yang letaknya berlawanan dengan ujung tunas dinamakan kutub akar. Pada pteridophyta kutub akar tidak terus berkembang membentuk akar. Akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh kesamping dari batang. Embrio Pterodophyta adalah unipolar, karena hanya satu kutub saja yang berkembang. Akar yang keluar pertama-tama tidak dominan, melainkan segera disusul oleh akar-akar lain yang semuanya muncul dari batang. Pembentukan akar-akar dari batang yang semua tumbuh kesamping dinamakan homorizi, sedangkan pembentukan akar-akar dari kutub akar dinamakan alorizi. Batang pada sebagian besar paku tidak terlihat karena berada di dalam tanah dalam bentuk rimpang. Batang paku kebanyakan berupa Rhizome. Akan tetapi, ada pula yang memiliki batang di permukaan tanah yang bercabang, seperti pada Cyathea. Batang pteridophyta yang bercabang- cabang baru tersebut tidak pernah keluar dari dari ketiak daun. Pada batang pteridophyta terdapat banyak daun yang tumbuh terus sampai lama. Ciri-Ciri Umum Tumbuhan Paku (Pteridophyta) yaitu Daun pada tumbuhan paku tampak jelas. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji memiliki dua macam bentuk daun, yaitu daun yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora (sporofil). Di bagian bawah sporofil terdapat banyak bulatan kecil berwarna kecokelatan. Bulatan tersebut berkumpul membentuk struktur yang disebut sorus. Setiap sorus terdiri atas banyak kotak spora yang disebut sporangium. Selain terdapat pada sorus, sporangium juga terkumpul pada strobilus dan sporokarpium. Strobilus ini merupakan sporangium yang membentuk struktur seperti kerucut. Sorus yang masih muda akan terlindungi oleh indusium Seperti yang kita lihat bahwa akar dan batang (rizoma) tumbuhan paku terdapat di bawah tanah, akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra, Daun-daunnya tumbuh ke atas dari rizoma. Akan tetapi, ada beberapa jenis paku yang batangnya muncul di atas tanah, misalnya
  • 4. 4 Cyathea, Psilotum, dan Alsophyla. Seperti yang Anda temukan tumbuhan paku ini mempunyai bentuk, ukuran, dan susunan daun yang beraneka ragam.1 Ciri khas daun tumbuhan paku pada waktu masih muda adalah menggulung, dan daunnya ada yang kecil yang disebut dengan mikrofil, ada pula yang berukuran besar yang disebut dengan makrofil. Pada umumnya mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda. Sedangkan untuk makrofil sudah bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang. Jika kita amati beberapa jenis daun paku, ada yang tidak menghasilkan spora yang disebut dengan tropofil, disebut sebagai daun yang steril. Tropofil hanya berfungsi untuk fotosintesis, tetapi ada yang menghasilkan spora yang disebut dengan sporofil atau disebut daun fertil. Spora terdapat di dalam kotak spora/sporangium, ada sejumlah sel penutupnya yang berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut dengan Annulus. Gambar. 1.1: (A) Sorus, (B) indusium, dan (C) sporangium Sporangium dan sporanya terbentuk pada daun, kadang-kadang dalan ketiak, dan hanya pada tingkatan yang rendah (Psilophytinae) spongarium langsung terbentuk pada ujung tunas. Daun-daun yang memiliki spongarium dinamakan sporofil. Daun-daun paku yang fertile (sporofil) mempunyai bentuk 1 Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan :Schizophyta,Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta, (Yogyakarta: 1989), h. 206
  • 5. 5 yang berlainan dengan daun-daun yang steril untuk asimilasi. Daun-daun steril itu dinamakan trofofil. Sporangium tumbuhan paku mempunyai lapisan-lapisan dinding yang menyelubungi jaringan sporogen. Sel-sel sporogen berbentuk bulat, memisahkan diri satu sama lain menjadi sel-sel induk spora. Hampir pada semua Pteridophyta yang dikelilingi jaringan sporogen terdapat lapisan sel-sel yang mengandung banyak plasma, dan sel-sel itu berguna untuk memberikan makanan pada sel-sel sporogen. Sel-sel itu seringkali membentuk lebih dari satu lapisan dinamakan tapetum. Tapetum menumpahkan isi selnya kedalam ruang jaringan sporogen atau dindingnya terlarut hingga plasma melumuri sel- sel induk spora, plasma ini dinamakan Periplasmodium. Inti peri plasmodium dapat bertambah banyak dengan pembelahan amitosis. Periplasmodium masuk di antara spora-spora muda yang mulai membebaskan diri dari hubungannya dengan tetrad, memberikan makanan pada spora itu, dan ikut mengambil bagian pada pembentukan dinding spora sampai habis terpakai. Spora yang muda pertama-tama mempunyai dinding tipis dari selulosa yang dinamakan endosporium. Pada eksosporium seringkali ditambahkan lapisan luar oleh periplasmodium yang dinamakan perisporium. Sehingga spora itu mempunyai tiga lapisan dinding yaitu dari luar kedalam Perisporium,Eeksosporium, dan Endosporium. Spora hampir selalu tidak mengandung klorofil, tetapi seringkali berwarna agak pirang karena mengandung korotenoid. Pada kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae), sporanya mempunyai sifat-sifat yang sama, dan setelah berkecambah akan menghasilkan suatu protalium yang mempunyai anteridium maupun arkegonium. Jenis-jenis paku yang menghasilkan spora berumah satu dan sama besar dinamakan paku homospor atau isospor. Pada golongan paku (Selaginellales, hydropteridales) protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua. Pemisahan jenis kelamin telah terjadi pada pembentukan spora, yang selain berbeda jenis kelaminnya juga berbeda ukurannya. Yang besar mengandung banyak makanan cadangan dinakan makrospora atau megaspore, dan terbentuk dalam makro atau megasporangium, pada waktu perkecambahan tumbuh menjadi protalium yang
  • 6. 6 agak besar yang mempunyai arkegonium. Protalium ini dinamakan makroprotalium atau protalium. Yang kecil dinamakan mikrospora dan dihasilkan dalam mikrosporangium. Mikrospora akan tumbuh menjadi mikroprotalium atau protalium. Padanya terdapat anteridium. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas. Tumbuhan paku ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagai epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), dari kawasan pantai sampai di daerah pegunungan tinggi. Pernahkah Anda melihat tanaman suplir atau semanggi? Tanaman ini merupakan contoh dari tumbuhan paku. Tumbuhan ini terdapat di mana-mana (kosmopolitan) dan bentuknya berupa rerumputan, habitatnya menyukai tempat yang basah atau lembar (higrofit), ada juga yang hidup menempel pada pohon (epifit).2 Gambar 1.2: Contoh Pteridophyta B. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) َ‫ج‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ً‫ك‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ُ‫م‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ َّ‫ز‬َ‫ن‬َ‫و‬ََّّ َََ‫و‬ ٍَّ‫ن‬ِ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬َْ‫ْل‬‫ا‬ Artinya: Dan dari langit Kami turunkan air yang member berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen. (Qs. Qaf: 9) 2 Smith, Cryptogamic Botany :Bryophyta ang Pteridophyta, (New York:1979), hlm 68
  • 7. 7 ً‫ال‬ُ‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ِ‫س‬َ‫او‬ً‫د‬ْ‫ه‬َ‫م‬ َ‫ض‬ْ‫ر‬َْ‫اْل‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ا‬َ‫ف‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َّ‫َت‬َ‫ش‬ ‫ت‬ ‫ا‬َ‫َّب‬‫ن‬ ْ‫ن‬ِّ ِ‫م‬ ‫ا‬ً‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫ا‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬ Artinya: (Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebaga hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit’ kemudian kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis aneka macam tumbuh-tumbuhan. (An-Nahl: 10-11) 3 ‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ٱ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ِٓ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ً‫آء‬َ‫م‬ ِ‫آء‬َ‫م‬َّ‫ٱلس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫نز‬َ‫أ‬‫ۦ‬ُ‫ك‬ َ‫ات‬َ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ء‬ْ‫ى‬َ‫ش‬ ِِّ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ب‬ِ‫اك‬َ‫ر‬َ‫ت‬‫خ‬‫م‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬ََُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫خ‬‫ُّن‬ ‫ا‬ً‫ر‬ِ‫ض‬َ‫خ‬َ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬َ‫ط‬ ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ل‬ْ‫َّخ‬‫ٱلن‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ن‬ِّ ِ‫م‬ ٍَّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٌَ‫ي‬ِ‫ان‬ََ ٌ‫ا‬َ‫و‬ْ‫ن‬ِِ ‫ا‬ ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ش‬َ‫ت‬ُ‫م‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ ٌَ‫ا‬َّ‫م‬‫خ‬‫ٱلر‬َ‫و‬ ٌَ‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ٱلز‬َ‫و‬ ‫اب‬َ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ٓ‫ٱ‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ظ‬‫ن‬ٓ‫ا‬ِٓ‫ه‬ِ‫ر‬ََ‫َث‬ َ‫َل‬ِ‫إ‬‫ۦ‬َ‫ر‬َْ‫َث‬َ‫أ‬ ‫آ‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫ي‬َ‫و‬‫ۦ‬ٌَٓ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِِّ‫ل‬ ٍَ‫اي‬َ‫ء‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬َ‫ذ‬ ِ‫ِف‬ ٌَِّ‫إ‬ Artinya: Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Al- an’am: 99) 3 Ahmad Abtokhi. Sains untuk PGMI dan PGSD. (Malang: UIN Malang Press: 2008), h. 211
  • 8. 8 ‫ج‬ْ‫و‬َ‫ز‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ان‬َ‫ف‬ً‫اء‬َ‫م‬ِ‫ماء‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫ام‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ن‬َ‫ا‬َ‫و‬ِْ‫ي‬ِ‫ر‬َّ‫ك‬ Artinya: Dan Kami turunkan air dari langit, lalu kami tumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.(Qs. Al-luqman:10) ‫ن‬ُ‫ي‬ْۢ‫ع‬َْ‫ٱْل‬َ‫و‬ َ‫يل‬ ِ‫َّخ‬‫ٱلن‬َ‫و‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫ٱلز‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ر‬َّ‫ٱلز‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ت‬ِ‫ب‬ِِ ‫ب‬َ‫ر‬َ‫َّم‬َّ‫ٱل‬ ِ‫ل‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ ََ‫ب‬َ‫ن‬ۢ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ً‫ة‬َ‫اي‬َ‫ء‬ َ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬‫ب‬َ‫ذ‬ ِ‫ِف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ "Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. An-Nahl : 11) ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُ‫ض‬ْ‫اْلر‬ ُ‫م‬َُ‫َل‬ ٌ‫ة‬َ‫آي‬َ‫و‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫اه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أ‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬ “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dengan Kami keluarkan darinya biji- bijian, maka darinya mereka makan”.(Qs. Yasin: 33) ٍ‫املي‬ ‫ج‬ ‫وخمر‬ ٍ‫املي‬ ‫من‬ ‫اْلي‬ ‫ج‬‫خير‬ ‫النوى‬‫و‬ َّ ‫اْل‬ ‫فالق‬ ‫هللا‬ ٌ‫ا‬‫اْلي‬ ‫من‬ ‫ذلكم‬ٌ ‫فكو‬ ‫تؤ‬ ‫فاىن‬ ‫هللا‬ Artinya: sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat)
  • 9. 9 demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?.(Qs. Al- an’am: 95)4 Spermatophyta dianggap sebagai tumbuhan yang tingkat perkembangannya filogenetik paling tinggi. Yang sebagai ciri khasnya adalah adanya suatu organ yang berupa biji. Biji berasal dari bakal biji, di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon individu baru. Bersama-sama dengan tumbuhan paku, tumbuhan biji merupakan tumbuhan kormus sejati. Tubuhnya jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang dan daun. Golongan tumbuhan biji disebut pula Anthophyta atau tumbuhan bunga (dari bahasa Yunani, anthos = bunga; phyton = tumbuhan). Pada organ bunga inilah pertama kali orang mengenal adanyanya seksualitas pada tumbuhan, juga peristiwa seksualnya. Peristiwa seksualitas pada tumbuhan dikenal dengan penyerbukan, yaitu jatuhnya mikrospora (serbuk sari) pada bakal biji atau kepala putik. Atas dasar inilah Eicheler member nama Phanerogamae (dari bahasa Yunani phaneros = tampak, jelas; gamein; kawin) kepada golongan tumbuhan biji. Dalam daur kehidupannya tumbuhan biji juga memperlihatkan adanya pergiliran keturunan secara beraturan dan dari sudut ini tumbuhan biji berspiat seperti tumbuhan paku yang heterospor. Pada tumbuhan biji gametofit telah amat tereduksi dan tumbuh serta berkembang pada sporofitnya. Divisi tumbuhan biji secara klasik dibedakan menjadi Tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup. Berikut Tabel ciri-ciri tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup: Tumbuhan biji terbuka Tumbuhan berbiji tertutup Habitus Semak, perdu atau pohon Terna, semak, perdu, pohon Akar Sistem akat tunggang Sistem akar serabut dan akar tunggang 4 Azis, Abdul. Dkk. (tanpa tahun). Al-qur’an perkata Tajwid Warna. (Jakarta: PT surya prisma sinergi). h. 129-519
  • 10. 10 Batang Tegak lurus, bercabang- cabang Bermacam-macam, bercabang atau tidak Daun Jarang berdaun lebar, jarang bersifat majemuk, system pertulangan tidak banyak ragamnya Kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beranekaragam, beranekaragam system pertulangan Bunga Bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina, makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji (makrosporangium) yang tampak menempel padanya Memiliki bunga, tersusun dari sporofil dan bagian- bagiannya Maksosporofil (daun buah) membentuk badan yang disebut putik dengan bakal biji di dalamnya (tidak tampak) Penyerbukan Hampir selalu dengan anemogami, serbuk sari jatuh (pada tetes penyerbukan) langsung pada bakal biji, jarak waktu antar penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang Makrosporofil dam mikrosporofil (benang sari) terpisah atau terkumpul pada satu bunga, bermacam- macam (autogami, anemogami, dll) dan serbuk sari jatuh pada kepala putik Sel kelamin Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif Sel kelamin jantan berupa inti sperma yang tidak bergerak aktif Anatomi Akar dan batang berkambium selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, berkas Ada yang berkambium, ada yang tidak, ada yang menebal sekunder ada yang tidak, berkas pembuluh
  • 11. 11 pembulu pengangkut koletral terbuka Xylem terdiri atas trakeida saja Floem tanpa sel-sel pengiring pengangkut ada yang koletral terbuka dan ada yang koletral tertutup, xylem terdir atas trakea dan trakeida dan floem dengan sel-sel pengiring Tumbuhan biji yang ada di bumi kita sekarang meliputi kurang lebih 170.000 jenis tumbuhan.5 Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). 1. Gymnospermae Gymnospermae (istilah berarti telajang/terbuka) tidak memiliki ruang pembungkus atau ovarium tempat biji angiospermae berkembang. Di antara dua kelompok tumbuhan berbiji, gymnospermae terlihat dalam catatan fosil jauh lebih awal dibandingkan dengan angiospermae. Organ reproduksi generatif yang tampak dari luar berupa strobilus atau konus. Strobilus merupakan kumpulan sporofil yang membentuk bangunan seperti kerucut. Strobilus dapat dibedakan menjadi strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan tersusun atas mikrosporofil yang tersusun atas sel induk mikrospora. Sel induk mikrospora akan mengalami meiosis yang akan menghasilkan 4 mikrospor. Selanjutnya mikrospora membelah berulang kali secara mitosis menjadi 2 yang berupa jaringan gametofit jantan yang disebut serbuk sari. Setiap serbuk sari akan mengandung sel generatif dan sel buluh (vegetatif). Sel generatif akan mejadi sel sperma yang proses pematangannya akan berlangsung di dalam liang bakal biji. Strobilus betina tersusun atas mega sforofil (nusellus) atau makrosporofil yang mengandung 5 Gembong Tjiprosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). (Yogyakarta:Gaja Mada University Press:2010),h. 1-7
  • 12. 12 sel induk megaspora membelah secara meiosis yang akan menghasilkan 4 megaspora. Ketiga megaspora mereduksi, satu megaspora membelah meiosis secara berulang menjadi jaringan gametofit betina. Bagian gametofit betina membentuk arkegonium yang membentuk seperti botol yang bagian pangkalnya terdapat ovum. Penyerbukan pada gymnospermae adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada liang bakal biji yang mengadung tetes-tetes penyerbukan.6 Berdasarkan fosil yang ditemukan, tumbuhan Gymnospermae sudah ada sejak 345 juta tahun yang lalu. Sebagian besar anggotanya sudah menjadi fosil. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara dan: Pteridospermatophyta (paku biji), Bennetophyta dan Cordaitophyta. Tumbuhan Gymnospermae yang belum punah contohnya pada divisi Cycadophyta yang mempunyai daun menyerupai palem, agak menyerupai bunga Cycas yang ada sekarang. Perbedaannya dengan tumbuhan berbiji yang ada sekarang adalah pada sifat biseksualisme pada strobilusnya dan juga pada aspek-aspek lainnya. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Ciri utama dari kelompok tumbuhan ini adalah bijinya tidak diselubung oleh daun buah (karpela) sehingga dikatakan sebagai tumbuhan berbiji telanjang.7 Tumbuhan yang termasuk ke dalam golongan ini terdiri atas tumbuh- tmbuhan yang berkayu dengan bermacam-macam habitus. Bakal biji yang hanya mempunyai satu integument terbuka, bakal biji langsung didatangi oleh serbuk sari yang dibawa oleh angin. Karena terbuka, jadi tidak memiliki kepala putik. Gymnospermae terbagi menjadi sejumlah kelas yang sebagian telah punah, seperti Pteridospermae (paku biji), Bennetinae, Cordaitinae. Sedangkan yang masih ada adalah kelas Coniferophyta, Chycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta. 6 Gunawan Susilowarno, dkk. Biologi. (Jakarta:PT. Grasindo: 2007), h. 176 7 http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html
  • 13. 13 a. Paku biji (Pteridospermae) Paku biji (Pteridospemae) adalah adalah tumbuhan fosil yang telah hidup dalam masa Devon dan telah punah dalam zaman Mesozoikum. Daunnya menyerupai daun tumbuhan paku. Pembentukan biji dari makrosporangium adalah suatu sipat yang menentukan untuk menempatkan golongan tumbuh-tumbuhan ini dalam barisan tumbuhan biji. Terdiri atas 2 suku yaitu: 1. Suku Lyginopteridaceae, batang ada yang memanjat dan ada pula yang tidak dan sedikit bercabang. Baik akar maupun batangnya mempunyai kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Tajuk pohon berbentuk kipas. Contohnya: Lyginopteris oldhamia. Gambar 3: Paku biji (Lyginopteris oldhamia) 2. Suku Medullosaceae, batangnya mempunyai banyak stele dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder. Kelas Pteridospermae terdiri dari satu bangsa yaitu bangsa Caytoniales. Memiliki daun bertangkai terdapat 3-6 segmen, ujung daunnya melengkung, mikrosporangium terkumpul pada ujung sirip-sirip daun.8 8 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 11-13
  • 14. 14 b. Coniferophyta (Pinophyta) Kelas ini memiliki ciri yaitu pada daunnya memiliki bentuk khas seperti jarum. Selain itu divisi ini menghasilkan strobilus (cone). Anggota yang dominan pada divisi ini adalah pinus. Proses refroduksi pada Coniferophyta dibantu oleh angin artinya pada saat sel kelamin jantan telah matang. Sel kelamin tersebut akan tertiup oleh angin menuju sel kelamin betina untuk membuahi. Tumbuhan ini memiliki ciri khas selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh tumbuhan ini adalah pinus ( Pinus merkusii) dan damar (Agthis alba).9 (a) (b) Gambar 1.4: (a) Pinus merkusii (b) Agathis alba Klasifikasi Pinus: Kingdom: Divisi: Pinophyta (Coniferae) memiliki jaringan vasacular (Vascular tissue). Hampir semua Coniferae adalah tumbuhasn kayu, kebanyakan berupa pohon. Spesies Coniferae dapat tumbuh di hampir semua belahan dunia. Conifers biasanya menjadi tumbuhan dominan di habitatnya. Conifers sangat tinggi nilai ekonominya. Conifers banyak digunakan di industri kayu gelondongan dan kertas. Kayu dari Conifers biasanya dianggap sebagai kayu lembut. Pinus, kayunya untuk batang korek api, 9 Deden Abdurahman. Biologi Kelompok Pertanian.(Bandung: PT. Grafindo Media Pratama: 2008). h. 157-159
  • 15. 15 membuat kertas, bangunan dan perabot rumah tangga, damar getahnya digunakan untuk bahan cat, pernis, politer.10 Pengkajian siklus hidup pinus, salah satu conifer dan gimnospermae yang paling terkenal. Pohon pinus adalah suatu sporofit. Sporangia terletak pada sporofil yang mirip sisik yang terkumpul secara padat dalam struktur yang disebut Konus. Gambar 5: Siklus hidup Pinus merkusii 1. Pohon (sporofit) sebagian besar spesies mengandung konus serbuk sari dan konus yang berevolusi. 2. Konus serbuk sari mengandung ratusan mikrosporangia yang disimpan dalam daun refroduktif kecil atau sporofil, sel-sel dalam sporangia mengalami pembelahan meiosis, menghasilkan mikrospora haploid yang berkembang mejadi butiran sebuk sari (gametofit jantan yang belum dewasa) 10 djoko Santoso, Enskilopedi Tumbuhan.(Jakarta: Ganeca Exact: 2006), h. 10
  • 16. 16 3. Suatu Konus yang berovulasi terdiri atas banyak sisik, masing-masing sporofil dengan dua bakal biji. Masing-masing bakal biji memiliki Megasporangium yang disebut nusellus, yang terbungkus dalam lapisan integument pelindung dengan sebuah bukan tunggal, mikrofil. 4. Selama penyerbukan serbuk sari yang dihembuskan oleh angin jatuh pada konus yang beovulasi dan ditarik ke dalam bakal biji melalui mikrofil. Butiran serbuk sari berkecambah dalam bakal biji, yang membentuk tabung serbuk sari yang mulai mencerna jalannya sendiri melalui Nusellus. Pembuahan umumnya terjadi lebih dari satu tahun setelah penyerbukan. 5. Selama satu tahun itu, sel induk Megaspora dalam Nusellus itu mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan empat sel haploid. Salah satu dari sel itu bertahan hidup sebagai megaspora yang tumbuh dan membelah berulang-ulang, menjadi gametofit betina yang belum dewasa (belum matang). Perhatikan gametofit tersebut berkembang di dalam dinding spora. 6. Dua atau tiga Arkegonia, masing-masing dengan sebuah sel telur kemudian berkembang di dalam gametofit tersebut. 7. Menjelang saat sel telur itu siap dibuahi, dua sel sperma telah berkembang pada gametofit jantang (butiran serbuk sari) dan tabung serbuk sari telah tumbuh melalui nusellus sampai ke gametofit betina. Pembuahan terjadi ketak salah satu nucleus sperma telah dimasukkan ke dalam sebuah sel telur melalui tabung serbuk sari, yang bersatu dengan nucleus sel telur. Semua sel telur dalam bakal biji bias dibuahi, akan tetapi umumnya hanya satu zigot yang berkembang mejadi embrio. 8. Embrio pinus atau sporofi baru, memiliki akar yang belum sempurna dan bebrapa daun embrionik, prsediaan makan yang tediri ats gametofit betina, mengelilingi dan memberikan makanan embrio tersebut. Bakal biji yang telah berkembang menjadi sebuah pinus, terdiri dari embrio (sporofit baru). Cadangan makanan (yang diperoleh
  • 17. 17 dari jaringan gametofit) dan lapisan yang mengelilingi biji yang diperoleh dari integument pohon induk (sporofit induk).11 Coniperophyta meliputi semak-semak, perdu atau pohon-pohon dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut. Kelas ini terdiri atas beberapa bangsa, yaitu: Bangsa Taxales Bangsa ini terdiri atas pohon-pohon atau semak-semak. Daun duduknya tersebar atau berbentuk lanset. Mikrosporofil yang berbentuk perisai atau sisik yang masing-masing dengan 2-8 kantong sari. Yang terdiri atas beberapa suku, yaitu: Suku Taxaceae, pohon-pohon atau perdu dengan bentuk daun lanset yang tersebar. Mikrosporofil bangun prisai dengan 2-8 kantong sari. Biji seluruhnya diselubungi oleh salut biji (Arillus). Serbuk sari pada perkecambahannya hanya mempunyai satu sel generatif dan satu sel bulu serbuk sari. Contonya: Taxus baccata. Suku Cepalotaxaceae, berupa perdu atau pohon-pohon dengan daun bangun garis atau lanset yang duduknya dalam dua baris. Strobilus jantan merupakan bulir-bulir pendek diketiak daun, tiap strobilus terdiri atas mikrosporofil, masing- masing dengan tiga kantong sari. Strobilus betina dalam ketiak-ketiak, kulit biji yang luar tebal berdaging, kulit biji yang dalam keras. Contohnya: Cphalotaxus fartanel. Bangsa Araucariales Bangsa ini terdiri dari beberapa suku, diantaranya: suku Araucariaceae, berupa pohon-pohon dengan daun tersebar, berbentuk jarum atau lebar. Strobilus jantan besar, di ketiak atau di ujung cabang- cabang yang pendek dengan mikrosporofil yang bertangkai dan berbentuk sisik. Strobilus betina pada ujung cabang-cabang yang pendek penuh dengan makrosporofil yang tersusun dalam suatu spiral, 11 Neil. A. Campbell,. dkk. Biologi Edisi Kelima jilid 2. (Jakarta: Erlangga:2003), h. 173-175
  • 18. 18 dengan di sebelah atasnya masing-masing satu bakal biji. Contohnya: Agthis alba. Bangsa Podocarpales Bangsa Podocarpales terdiri dari beberapa suku seperti: suku Podocarpaceae, pohon atau perdu dengan daun berbentuk sisik, jarum, garis, atau lanset dan kadang-kadang juga bulat telur. Strobilus jantan terminal atau di ketiak, kebanyakan agak panjang dengan banyak mikrosporofil, masing-masing dengan dua kantong sari. Contohnya: Podocarpus imbricate. Bangsa Pinales Suku pinacae, berupa tumbuhan berkayu, daun berbentuk jarum. Strobilus jantan aksilar atau terminal dengan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersusun dalam suatu spiral dengan dua kantong serbuk sari. Strobilus betina terminal dengan banyak sisik-sisik penutup yang tersusun dalam spiral. Suku ini terdiri atas 9 marga dengan 215 jenis yang tersebar di seluruh dunia, terutama di daerah iklim dingin dan sedang di bagian utara bumi. Pinus merkusii di Sumatra terutama di Aceh, banyak ditanam di daerah-daerah pegunungan oleh Dinas kehutanan, menghasilkan terpentin. Bangsa Cupressales Suku Taxodiaceae, berupa pohon-pohon dengan daun-daun berbentuk jarum dan duduknya tersebar atau berhadapan. Strobilus jantan aksiral atau terminal, strobilus betina terpisah-pisah. Suku ini terdiri atas 8 marga dengan 15 jenis. Contohnya: Taxodium distichum. Suku Cupressaceae, perdu atau pohon bercabang banyak, tumbuhan ini biasanya berumah satu, jarang-jarang berumah dua. Strobilus jantan terminal pada ranting-ranting yang pendek, dapat juga di ketiak daun. Jumlah mikrosporofil tidak seberapa. Strobilus betina dengan satu atau beberapa pasang sisik yang duduknya bersilang, masing-masing dengan beberapa bakal biji di atasnya. Suku ini terdiri ats 140 jenis yang terbagi dalam 15 marga. Contohnya: juniperus communis.
  • 19. 19 c. Chicadophyta Kelas ini hanya terdiri dari satu bangsa yaitu Cycadales dengan satu suku yaitu Cycadaceae. Daunnya tersusun dalam roset batang, daun yang masih mudah tergulung seperti daun paku. Strobilus jantan amat besar, terdiri atas banyak sporofil yang berbentuk sisik dengan banyak mikrosporangium. Strobilus betina, sporofil berbentuk sisik dengan dua bakal biji. menjelang waktu persarian, bakal biji mengeluarkan tetes penyerbukan untuk menangkap serbuk sari yang ketika jatu telah membentuk suatu sel protalium besar. Dari penyerbukan sampai dengan pembuahan diperlukan waktu sampai dengan beberapa bulan. Cycas rumphii, tanaman hias yang sebagian akarnya merupakan yang dinamakan akar bunga karang yang di dalamnya terdapat ganggang biru Anabaena, yang dapat mengikat N udara.12 Memiliki ciri yang khas yaitu menghasilkan strobilus yang berukuran sangat besar. Ciri-ciri lainnya adalah bentuk daunnya mirip palem dan daun mudanya meggulung. Reproduksi pada Chycadophyta dibantu oleh serangga. Strobilus jantan yang menghasilkan serbuk sari berupa mikrospora akan terbawa oleh serangga yang hinggap pada strobilus tersebut. Kemudian serangga akan hinggap pada strobilus betina dan terjadi polinasi. Contoh spesies dari kelas ini adalah pakis haji (Cycas rumpii). 12 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 13-25
  • 20. 20 Gambar 6: pakis haji (Cycas rumpii) Pakis haji (Cycas rumphii) adalah tumbuh-tumbuhan yang banyak tumbuh secara liar dan ada pula yang ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuh-tumbuhan ini tumbuh sangat lambat, getah tangkai buahnya berwarna putih dan beracun. Namun bahan ini juga sesuatu yang berguna, yakni untuk merekatkan barang pecah-belah dari porselen yang pecah dan daunnya yang masih mudah masih tertangkup dapat juga dimakan.13 d. Ginkgophyta Kelas ini adalah satu-satunya yang memiliki spesies yang paling sedikit yaitu hanya satu spesies. Memiliki ciri-ciri yakni daunnya berbentuk kipas dan memiliki tangaki yang panjang. Divisi ini dianggap sebagai salah satu tumbuhan yang primitif. Contohnya adalah Gingko biloba. Sejak dulu pohon ginkgo banyak ditanam di Cina dan Jepang. pohon ginkgo sangat indah dan bernilai seni tinggi. Kerimbunan pohon ginkgo menyerupai bentuk mahkota. Pohon ginkgo ditanam di pinggir jalan dan di taman. Pohon ginkgo sangat nyaman untuk berteduh. Di cina dan Jepang biji ginkgo dapat dipanggang seperti kita memanggang kacang garing. Biji ginkgo dapt digunakan untuk membantu pencernaaan. Biji ginkgo dapat mengurangi dampak buruk orang yang mabuk minuman keras. Biji ginkgo sering diminum oleh orang yang baru sembuh dari sakit. Banyak orang yang percaya bahwa suplemen Ginkgo biloba bisa meningkatkan fungsi otak dan melancarkan aliran darah dan mengencerkan darah anda yang secara teoritis membantu meminimalkan kerusakan kognitif dan pasien-pasien alzheimer’s.14 13 Samsoeri Effendi, Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan.(Surabaya:KARYA ANDA: 1993), h. 95 14 Djoko Santoso.Ibid, h. 11
  • 21. 21 Gambar 7: Ginkgo biloba e. Gnetophyta Kelas ini dianggap paling tinggi tingkat perkembangan evolusinya dari gymnospermae, selain itu tumbuhan divisi ini merupakan peralihan antara gymnospermae dan angiospermae. Anggotanya termasuk tumbuhan memanjat, liana dan pohon. Daunnya tunggal dan berhadapan letaknya dengan urat daun menyirip. Buah mempunyai biji yang diliputi oleh integument luar yang mengeras. Contoh spesies kelas ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).15 Melinjo banyak tumbuh di asia tenggara (termasuk Indonesia dan Malaysia), kepulauan di lautan fasifik, assam di india, Filipina dan Fiji. Biji melinjo sering dibuat keripik dan emping. Daun melinjo yang masih mudah juga sering digunakan sebagai campuran sayur asam dan sayur lain. Ranting-ranting yangmembengkak pada bukunya. Bunga berkelamin satu, berumah dua tersusun dalam bentuk strobilus, biji yang dewasa berwarna merah. 16 15 Deden Abdurrahman,ibid.h. 159 16 Djoko santoso, ibid. h. 11
  • 22. 22 Gambar 8: Melinjo (Gnetum gnemon). Bangsa Ephedrales, yang hanya terdiri atas satu suku, yaitu suku Ephedraceae. Berupa perdu yang bercabang banyak dengan cabang- cabang yang berwarna hijau. Bunga betina dengan dua daun tenda (tepala) dan 2-8 kepala sari. Bunga jantan dengan tenda berbentuk pembuluh, di dalamnya terdapat satu bakal biji dengan integument yang amat memanjang. Bangsa Gnetales dengan satu suku, yaitu suku Gnetaceae, pohon-pohon yang lurus banyak bercabang-cabang, daun tunggal, duduknya berhadapan. Batang mempunyai kambium, fleoterma dan bulu-bulu kayu tanpa saluran resin. Bungan betina dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dan pada perpanjangan sumbuh bunga yang terbentuk benang 1-2 kantong sari. Bunga jantan dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakal biji di dalamnya yang mempunyai dua integument. Bangsa Welwitschiales, yang hanya terdiri dari satu suku, yaitu: suku Welwitschiaceae, tumbuhan dengan batang hipokotil yang menebal seperti umbi dan akar tunggang yang menembus tanah sampai di bagian yang basah. Bunga jantan dengan 4 tepala yang tersusun dalam 2 lingkaran dan 6 benang sari yang pangkalnya berlekatan dengan kepla sari yang masing-masing terdiri atas 3 kantong sari. Bunga betina dengan tenda bunga yang berlekatan, bakal biji dengan integument berbentuk pembuluh yang
  • 23. 23 memanjang. Suku ini hanya terdiri atas marga Welwitschia, yang mencakup W. mirabilis. f. Kelas Bennettinae Kelas ini telah mengalami kepunahan, yang hanya terdiri atas satu suku, yaitu Bennetttaceae, tumbuh-tumbuhan berkayu, batang pendek seperti umbi, daun menyirip, strobilus dalam ketiak daun, kadang- kadang pada tangaki yang panjang di antara daun-daun. Mikrosporofil menyerupai daun, memiliki banyak makrosporofil yang terdapt pada bagian atas strobilus. Tumbuh-tumbuhan ini hidup pada zaman Mesozoikum. g. Kelas Cordaitinae Tumbuh-tumbuhan ini dalam zaman karbon telah merupakan hutan-hutan dan telah punah. Umumnya berupa pohon-pohon yang tinggi bercabang-cabang dan memperlihatkan pertumbuhan sekunder. Daun tunggal bangun lanset, bertulang sejajar dan duduknya tersebar. Strobilus betina tersusun dalam dua baris pada tangkai-tangkai yang tebal terletak diantara daun-daun. Strobilus mempunyai sumbu yang tebal, penuh dengan sisik engan di antaranya mikrosporofil- mikrosporofil, yang masing-masing mempunyai 3-6 kantong sari. Strobilus jantang mempunyai susunan yang sama, tiap-tiap strobilus juga mempunyai sisik-sisik dengan di antaranya terdapat bakal-bakal biji. Kelas Cordaitinae meliputi bangsa Cordaitales yang membawahi Cordaitaceae atau Pityaceae. Contohnya: Cordaites laevis.17 3. Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) Saat ini Angispermae atau tumbuhan berbunga ini merupakan tumbuhan yang paling beranekaragam dan secara geografis paling tersebar luas. Sekarang dikenal sekitar 250.000 spesies angispemae, dibandingkan dengan gymnospemae yang dikenal sekitar 720 spesies. Semua angiospermae ditempatkan dalam sebuah divis tunggal , Anthophyta (yunani antho “bunga”). Divisi ini dibagi menjadi dua kelas: monokotiledon 17 Gembong Tjiprosoepomo. Ibid,h. 29-31
  • 24. 24 (monokotil) dan dikotiledon (dikotil). Contoh-contoh monokotil adalah lili, anggrek, yucca, palem, dan rumput-rumputan yang meliputi rumput lapangan, tebuh, tumbuhan berbiji (jagung, gandum, padi, dan lain-lain). Diantara banyak family dikotil adalah mawar, kacang-kacangan, bunga matahari dan jati. Bunga (flos) adalah struktur reproduksi angiospermae. Angispermae bersifat heterospora, suatu karaktristik yang dimiliki angiospemae bersama dengan semua tumbuhan berbiji. Bunga sporofit menghasilkan mikrospora yang membentuk gametofit jantan dan megasporan yang membentuk gametofit betina. Gametofit jantan yang belum dewasa adalah butur serbuk sari (Polen grain), yang berkembang di kepala sari pada benign sari. Masing-masing butir sebuk sari memiliki dua sel haploid. Bakal biji (ovule), yang berkembang dalam ovarium mengandung gametofot betina, yang disebut kantung embrio. Gambar 9: Siklus Hidup Tumbuhan Tiji Tertutup (Angiospermae) Siklus hidup Angiospermae 1) Kepala sari bunga menghasilkan, 2) mikrospora yang membentuk, 3) gametofit jantan (serbuk sari), 4) bakal biji menghasilkan megaspore yang membentuk, 5)gametofit betina (kantung embrio) di dalam bakal biji. 6) penyerbukan akan mejatuhkan kedua gametofit dalam ovarium, 7)
  • 25. 25 pembuahan terjadi, dan 8) zigot berkembang menjadi embrio sporofit yang dibungkus bersama makanan sebagai biji. Ketika biji berkecambah, embrio tumbuh dan berkembang mejadi sporofit.18 Tumbuhan biji tertutup memiliki bakal biji yang selalu diselubungi oleh satu badan yang berasal dari daun-daun buah yang dinamakan bakal buah. Karena tempat bakal biji yang tersembunyi serbuk sari tidak dapat secara lansung sampai pada bakal biji, melainkan mula-mula jatuh di luar bakal bua, pada suatu alat (organ) yang di sebut kepala putik yang biasanya dengan bakal buah bersambungan denngan tangkai kepala putik. Serbuk sari yang jatuh ke kepala putik lalu tumbuh buluh serbuk yang terus menuju ke bakal biji dan berguna sebagai perantara untuk menyampaikan sel-sel kelamin jantan ke sel kelamin betina. Pada angiospermae bunga mempunyai sumbu yang ssangat pendek yang berubah menjadi dasar bunga, pada dasar bunga itu bagian-bagian bunga yang lain dapat tersusun dalam suatu spiral atau dapat pula dalam lingkaran-lingkaran atau berkarang. Jika pada bunga bagian- bagiannya tersusun dalam spiral dan sebagian tersusun dalam berkarang maka dinamakan hemisirkular. Pada angiospermae umumnya terdapat bunga yang sirkular dan jumlah tiap-tiap bagian dalam tiap lingkaran dapat berbeda-beda. a. Daun buah dan bakal biji Daun buah (Carpellum) beserta bakal biji (Ovulum) seluruhnya merupakan ginesium bunga. Pada angiospermae ginesium merupakan suatu badan yang tertutup yang disebut bakal buah (Ovarium). Untuk memperkecambahkan serbuk tadi, yang berupa alat yang penuh dengan papila dan berlendir serta berperekat yang dinamakan kepala putik (Stylus). bakal buah, tangkai putik dan kepala putik merupakan alat yang dinamakan putik (Pistillum). 1) Pembentukan gametofit dan pembuahan Kandung lembaga yang hanya mempunyai satu inti lalu membesar dan bersama intinya (inti kandung lembaga primer), lalu membelah 3 kali berturut-turut, mula-mula jadi 2 yang masing-masing pergi ke arah 18 Neil A. Campbell.Ibid,h. 178-179
  • 26. 26 ujung-ujung sel dan lalu membelah 2 kali lagi, hingga ahirnya menjadi 8 inti. Dengan pembelahan inti itu dimulailah pembentukan gametofit betina. Dari 8 inti pada masing-masing kutub terdapat inti yang mula- mula hanya terpisah dengan plasma, tetapi ahirnya membentuk sel-sel yang berdinding. Yang berhadapan dengan mikrofil dinamakan seperti telur. Satu dari ke 3 sel yang paling dalam merupakan sel telur yang dua lainnya merupakan sinergida. 2) Pembentukan embrio, endosperm (putih lembaga), dan biji Dari sel telur yang dibuahi akan tumbuh lembaga (embrio) dan dari inti endosperm nanti akan tebentuk jaringan endosperm, tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan untuk kecambah. Sehabis pembuahan zigot lalu membentuk dinding selulosa, membelah dengan 1 atau beberapa dinding pemisah melintang, sehingga terbentuk sederetan sel-sel pendek yang merupakan pro-embrio, dari pro-embrio itu hanya 1 atau beberapa sel yang paling depan letaknya yang nanti menjadi embrio. Pembentukan embrio dimulai dengan pembelahan sel terdepan itu yang membentuk dinding pemisah membujur. Sel-sel lainnya yang tidak ikut membentuk embrio, disebut pendukung embrio atau suspensor. Oleh suspensor embrio di desak ke dalam jaringan makanan, dan suspensor juga memunyai fungsi untuk menghantar makanan bagi embrio. Antara suspensor dan embrio biasanya terdapat suatu sel yang dinamakan hipofisis, yang dapat ikut mengambil bagian dalam pembentukan dan tudung akar. Jadi pada permulaan embrio berupa suatu badan berbentuk bulat yang bergantung pada benang- benang el (suspensor), mula-mula terdiri atas 4 sel yang kemudian menjadi 8 sel. Embrio itu kemudian berembang sedemikian rupa hingga dari bagian yang berhadapan dengan mikrofil kemudian membentuk hipokotil dan bakal akar (adicula). Dan dari bagian yang berhadapan dengan kalaza membentuk daun lembaga dan titik tumbuh pucu lembaga pada dicotyledoneae terbentuk 2 daun lembaga dengan titik tumbuh pucuk lembaga diantaranya pada monocotyledoneae hanya
  • 27. 27 terbentuk 1 daun lembaga pada ujung embrio, sedangkan titik tumbuh terdapat disamping. 3) Buah (Fructus) Bersamaan dengan perubahan bakal biji menjadi bji terjadilah buah, yaitu suatu organ yang berasal dari bunga yang menyelubungi bijo dan berguna untuk pemencaran biji tadi denngan melemparkan biji itu dari dalam buah atau bersamaan dengan buah berpisah dari tumbuhan induknya. Yang berubah menjadi buah itu terutama bakal buah tetapi juga bagian-bagian lain dari bunga dapat mengambil bagian-bagian dalam pembentukan buah dan dapat pula ikut mengambil bagian dalam pembentuka alat-alat pemancaran. Penyerbukan dan persarian adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (pada angiospermae). Penyerbukan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: a. Penyerbukan sendiri, jika penyerbukan terjadi antara bunga-bunga dari satu individu, baik yang berasal dari satu bunga maupun yang berasal dari bunga lain pada tumbuhan itu juga. Penyerbuka ini dapat di bedakan lagi menjadi: autogami, geitonogami b. Penyerbukan silang, alogami atau xenogami jika penyerbukan terjadi antara bunga-bunga tumbuhan yang berlainan tetapi masih sejenis. c. penyerbukan bastar, jika penyerbukan terjadi antara tumbuhan- tumbuhan berlainan dan berlainan pula jenisnya. Proses terjadinya penyerbukan dialami pada tumbuh-tumbuhan terutama sekali dibantu oleh angin. Gerakan udaralah yang menyebarkan serbuk sari tumbuhan (sel jantan) hingga bertemu dengan sel teluratau betina.19 Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Hijr (15) Ayat 22. ََِ‫ن‬ِ‫ز‬‫ا‬َِِ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫َن‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ُ‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫َس‬‫أ‬َ‫ف‬ ً‫اء‬َ‫م‬ ِ‫اء‬َ‫م‬َّ‫الس‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫َن‬‫أ‬َ‫ف‬ َ‫ح‬ِِ‫ا‬َ‫و‬َ‫ل‬ َ‫اح‬َ‫ي‬ِِّ‫ر‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬ْ‫َر‬‫أ‬َ‫و‬ Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh- tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum 19 Gembong tjiprosoepomo. Ibid,h. 1-90
  • 28. 28 kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (Al-Hijr 15:32) Klasifikasi tumbuhan biji tertutup (angiospermae) dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu monokotil dan dikotil: 1. Tumbuhan Dikotil Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki dua daun lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terpecah menjadi dua setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang. Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini antara lain terna, semak- semak, perdu dan pohon. a. Ciri-Ciri Umum Morfologi Dan Anatomi Tumbuhan Dikotil Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut : 1) Memiliki dua daun lembaga 2) Akar lembaga tumbuh menjadi akar primer yang bercabang- cabang dan membentuk sistem akar tunggang. 3) Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang dengan ruas yang tidak jelas. 4) Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang. 5) Kadang kala disertai daun penumpu dan jarang berpelepah 6) Tulang daun menyirip atau menjari. 7) Bunga bersifat di-, tetra, atau pentamer.20 Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum anatomi, diantaranya sebagai berikut: 20 Gembong Tjitrosoepomo, Ibid. hal.99-100
  • 29. 29 1. Baik akar maupun batang memiliki kabium sehingga menyebabkan pertumbuhannya memperlihatkan pertumbuhan sekunder. 2. Pada akar sifat radial berbekas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal. 3. Pada batang berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem disebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka dan kadang-kadang bikolateral.21 b. Sub Kelas Tumbuhan Dikotil Beserta Contoh Berdasarkan Berdasarkan sifat perhiasan bunganya dibagi menjadi 3 anak kelas (subclass) : a. Monochlamydeae (Apetalae) Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini berupa pohon atau tumbuhan yang batangnya berkayu, bunga berkelamin tunggal dengan penyerbukan anemogami. Tumbuhan ini disebut monochlamydeae karena tidak memiliki perhiasan bunga kalau pun ada hanya satu. Hiasan bunga ini menyerupai kelopak dan jarang ditemukan menyerupai mahkota karena itu disebut juga dengan Apetalae (a= tidak, petala= daun mahkota). Monochlamydeae adalah golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan bunganya bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun kelopak) atau petaloid (menyerupai petala / daun mahkota) atau perigonium (berupa tepala (tidak bisa dibedakan antara sepala dan petala). Yang termasuk kedalam anggota Monochlamydeae adalah; Piperales, Urticales, dan Polygonales. Piperales, kebanyakan berupa terna, dalam bangsa ini tergolong tiga suku: Piperaceae, Saururaceae, dan Chlorantaceae. Dari ketiga suku ini yang paling terkenal adalah suku piperaceae. 21 Ibid.
  • 30. 30 Suku piperaceae meliputi  1300 jenis yang hampir semuanya tumbuh didaerah tropik. Diantaranya, Piper nigrum (lada) dan Piper betle (sirih). 1) Piper nigrum (Lada) Lada awalnya berasal dari Malaysia Timur yang kemudian menyebar keseluruh Asia dan Malaysia. Di Indonesia, tanaman lada tersebar di sebagian besar wilayah, diantaranya; Lampung, Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Namanya pun beragam tergantung daerahnya masing-masing diantaranya, Koro-koro, lada, lado ketek, sakang, mica sahang, sana, ngauru, malita lodawa, marica, dan barica. Lada merupakan tanaman herba tahunan yang memanjat (merambat). Batangnya bulat, beruas, bercabang dan mempunyai akar pelekat. Warnanya hijau kotor. Daun berjenis tunggal. Bentuknya bulat telur dengan pangkal berbentuk jantung. Ujungnya runcing, sedangkan tepinya rata. Panjang daun antara 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. pertulangan daunnya menyirip dan berwarna hijau. Tanaman lada memiliki bunga majemuk. Bentuknya bulir menggantung panjangnya antara 3,5-22 cm. warnanya hijau. Buahnya berbentuk bulat. Ketika masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah. Rasa buahnya pedas menyengat menyerupai pedas cabe. Selain sebagai bahan bumbu lada juga berfungsi sebagai obat beberapa jenis penyakit diantaranya; reumatik, sekit gigi, demam, sistim imun, melonggarkan sesak, dan expectorant. Lada pun mampu merangsang organ pencernaan untuk merangsang pembentukan saliva cairan lambung, dan baunya yang tidak menyengat dapat digunakan sebagai bahan pembuat parfum22. 22 Weni Rahayu, Ensiklopedia Flora Khas Indonesia,( Jakarta:PT. Dharma Karsa Utama,2012) hal.109-110
  • 31. 31 Gambar 10: Lada (Piper ningrum) 2) Piper betle (Sirih) Sirih berasal dari India, Srilanka dan Malaysia. Penggunaannya sebagai tanaman obat sudah sangat dikenal sejak tahun 600 SM. Berbagai nama local yang disandang sirih adalah sedah, sere, seureuh, suruh, ibun, sihe, ranub, belo dan demban. Tempat yang cocok untuk sirih adalah pada ketinggian 200-1.000 m dpl. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara vegetative dengan stek pucuk. Umumnya digunakan pucuk batang yang sudah tua. Sirih termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Panjangnya bisa mencapai 15 m, batangnya berwarna coklat kehijauan. Permukaan kulitnya kasar serta berkerut. Bentuk bulat dan beruas, dan biasanya menjadi tempat keluarnya akar. Daunnya tunggal bertangkai dan letaknya berselang-seling. Bentuknya seperti jantung dengan ujung runcing (Acutus). Panjangnya sekitar 5-8 cm dan lebar 2-5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir. Terdapat daun pelindung berukuran  1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek. Sementara pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm.
  • 32. 32 kepala putiknya berjumlah tiga sampai lina buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Buahnya berjenis buni dan berbentuk bulat. Warnanya hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna cokelat kekuningan. Berdasarkan hasil penelitian, sirih mengandung zat anti septic yang sangat efektif. Karena itulah sirih berkasiat untuk mengatasi bau mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal, korengan, keputihan pada wanita dan bau badan. Jika sirih dikunyah dapat memperbaiki kualitas suara pada penyanyi. Zat arecolin yang tekandung di seluruh bagian tanaman membuat sirih dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltic serta meredakan dengkuran. Daunnya yang mengandung eugenol dapat membasmi jamur candida albicans dan dapat meredakan rasa nyeri. Sementara itu, kandungan tannin pada daunnya bermanfaat untuk melindungi fungsi hati dan mencegah diare. Bahkan berdasarkan hasil penelitian dari India, sirih berkhasiat untuk mengobati penakita asma, bronchitis, reumatik dan sakit gigi23. Gambar 11: sirih (Piper betle) c. Dialypetalae Warga anak kelas ini meliputi terna, semak, perdu dan pohon-pohon yang sesuai dengan namanya sebagai cirri utamanya adalah memiliki bunga dengan umumnya menunjukkan adanya 23 Ibid.,
  • 33. 33 hiasan bunga ganda. Kelas ini merupakan tumbuhan dikotil yang dianggap paling primitif karena beberapa dari anggota Dialypetalae ada yang bagian-bagian bunganya tersusun dalam spiral pada sumbu bunganya dan kadang-kadang tidak jelas batas antara kelopak, mahkota, benang sari dan daun-daun buah24. Contoh anggota : Ranales, Rosales, Parietales, Brassicales (a.l. Brassicaceae / Cruciferae), dan Malvales (Columniferae) 1.) Ranales Ciri utama anggota ini adalah pada daun buahnya yang bebas pada bunganya. Sehingga dari satu bunga dapat kemudian terbentuk banyak buah, sifat inilah yang menyebabkan kelompok tumbuhan ini diberi nama Polycarpiceae (poly= banyak, carpos= bunga). Ranales memiliki suku diantaranya; Ranuculaceae, Lardizabalaceae, Berbidaceae, Menispermaceae, Magnoliaceae, myristeseae, dan yang paling terkenal adalah Annonaceae. Annonaceae merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki daun tunggal yang duduknya berseling dan tersebar dan tidak memiliki daun penunmpu. Bunga banci, jarang berkelamin satu, bersifat aktinomotf, benang sari banyak, bakal buah satu sampai banyak dan terpisah. Contoh Annonaceae adalah dari marga Annona; yaitu Annona squamosa (srikaya). Srikaya ini merupakan buah semu yang berbentuk bulat mengerucut. 24 Ibid., Gambar 11: Rosales
  • 34. 34 Warna hijau membedak putih, dengan penampang antara 5-10 cm. permukaan buah benjol-benjol dengan daging buah yang berwarna putih dan rasanya manis. Bijinya berbentuk kepingan kecil berwarna hitam mengkilat. Biasanya berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya merupakan makanan yang kaya zat besi. Selain itu, srikaya memiliki banyak khasiat, mulai dari daun, akar, buah, biji, hingga kulitnya. Hal ini disebabkan karna kandungan kimia yang terdapat didalamnya. Akar dan kulit kayu mengandung flavonoid, borneol, camphor, terpene, dan alkaloid anonain. Selain itu akar juga mengandung saponin, tannin, dan polifenol. Bijinya mengandung minyak, resin, dan bahan beracun lain yang bersifat iritan. Sementara buahnya mengandung asam amino, gula buah, dan mucilage. Jika masih muda buah ini mengandung tannin. Akar tanaman tersebut rasanya sangat pahit dan sifatnya dingin. Khasiatnya antara lain unutk mengatasi sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung. Daunnya terasa pahit, kelat, dan sifatnya sedikit dingin. Khasiatnya antara lain unutk mengatasi batuk, demam, reumatik, daire, disentri, cacingan, kutu kepala, dan pemakaian luar seperti borok, bisul, kudis, luka dan lain- lain. Khasiat bijinya antara lain untuk memacu enzim pencernaan, cacingan, dan membunuh serangga. Buah yang masih muda digunakan untk mengatasi daire, disentri akut, dan gangguan pencernaan. Sementara kulit kayu berkhasiat mengatasi diare, disentri dan luka berdarah.25 25 Weni Rahayu,Op.,cit, hal.170
  • 35. 35 Gambar 12 ; srikaya (Annona squamosa) 2.) Parietals Parietales memiliki bunga banci, mempunyai kelopak dan mahkota yang berkelipatan lima. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak. Bakal buah kebanyakan menumpang, biasanya beruang satu dengan tiga papan biji. Suku-suku dari parietals meliputi Cistaceae, Bixaceae, Tamaricaceae, Fankeniaceae, Fiolaceae, Canelaceae,dan Caricaceae. Dari suku Caricaceae yang paling terkenal adalah Carica papaya. 3.) Rosales Rosales memiliki bunga banci, hiasan bunga dapat dibedakan kelopak dan bunganya, dasar bunga berbentuk cakram, melebar atau cekung. Suku-sukunya antara lain; Crasstulaceae, Saaxifragaceae, Cepalotaceae, Pittosporaceae, Rosaceae 4.) Brassicales Dari segi anatomi bangsa ini memiliki karakteristik sendiri yaitu adanya buluh-buluh getah dan sel-sel yang mengandung nirosin. Dalam bangsa ini tercakup dalam sejumlah suku antara lain; Papaveraceae, Capparidaceae, Cruciferae, Resedaceae, Moringaceae. 5.) Malvales
  • 36. 36 Bangsa Malvales disebut juga Columniferae, mempunyai ciri khas dengan adanya columna yaitu bagian bunganya yang terdiri atas perlekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik. Dalam bangsa ini ada beberapa suku diantaranya; Tiliaceae, Elaeocarpaceae, Sterculiaceae, Bombacaceae, Malvaceae. Dari suku ini yang paling terkenal adalah Bombacaceae dengan salah satu marganya yaitu Durio contonya Durio zibenthinus (Durian). Durian berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunai. Di Indonesia terdapat pusat keragaman geologi dan ekologi durian, yaitu dipulau Kalimantan (Borneo). Tanaman durian biasnya tumbuh disekitar Khatulistiwa hingga ketinggian 800 m pdl. Agar dapat tumbuh dengan baik, diperlukan tanah yang dalam dan berdrainase baik. Pohon durian pun memerlukan perlindungan alam agar tidak patah diterpa angin yang kuat saat berbuah. Perbanyakan tanamannya dapat dilakukan dengan biji. Biji harus segera disemaikan setelah dibuka buahnya. Selain dengan biji, budi daya dapat dipercepat jika menggunakan bibit hasil perbanyakan vegetative. Jika dengan biji pohon durian mulai berbuah setelah 4-5 tahun, dengan prbanyakan vegetative mampu berbunga setelah 2-3 tahun. Struktur bunga durian memiliki mahkota berjumlah 5 helai dengan panjang sekitar 5-6 cm. warnanya keputih-putihan. Jumlah benang sarinya cukup banyak, semua terbagi kedalam 5 berkas. Kepala putiknya membentuk bongkol dengan tangkai yang berbulu. Bunga durian biasanya mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari, aromanya sangat wangi sehingga menarik perhatian kelelawar yang membantu penyerbukan.
  • 37. 37 Selain manis, buahnya juga sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Selain itu durian juga mengandung banyak vitamin seperti B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fospor. Untuk keperluan pengobatan tradisional yang lain juga dapat dimanfaatkan. Akar durian dapat digunakan sebagai obat demam. Daunnya dapat menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya berkhasiat untk mengobati ruam pada kulit atau sakit kurap dan susah buang air besar atau sembelit. Jika dibakar abu kulit durian pun dapat digunakan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman tersebut juga dapat digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.26 Gambar 13: durian (Durio zibenthinus) d. Sympetalae Tumbuhan yang tergolong dalam anak kelas ini mempunyai cirri utama yaitu adanya bunga dengan hiasan bunga yang lengkap, terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun mahkota yang berlekatan menjadi satu. Contoh anggota : Solanales (Tubiflorae), Apocynales, Asterales. 1.) Solanales (Tubiflorae) 26 Weni Rahayu,Op.,cit, hal.58-61
  • 38. 38 Solanales terdiri dari beberapa suku antara lain; Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae, Polemoniaceae, Hydrophyllaceae, Boraginacea, Scrophulariaceae. Contohnya; Solanum lycopersicum (Tomat). Gambar 14 : Solanum lycopersicum Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Tomat merupakan komoditas sayuran yang sangat penting dalam menunjang ketersediaan pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Tomat banyak digemari orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam serta mengandung banyak vitamin A, C dan sedikit vitamin B.27 2.) Apocynales Ciri dari bangsa ini adalah biji sebagian basar bersayap atau berambut dengan edosperem yang terbentuk secara nukleat, lembaga lurus. Suku dari Apocynales ini antara lain; Apocynaceae, Loganiaceae, Gentianaceae, Asclepiadaceae. Contohnya; Alamanda Sp. 27 Sugito, A., H. A. Djatmiko, dan L. Soesanto. 2010. Penekanan nabati pada tanah tanaman tomat terkontaminasi Fusarium oxysporum F.SP. lycopersici. Jurnal-Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 12 : 13-18.
  • 39. 39 Gambar 15: Alamanda Sp 3.) Asterales Bangsa ini kebanyakan berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah atau kelenjar-kelenjar minyak. Suku-sukunya antara lain; Campanulaceae, Compositae. Contonya Helianthus annuus (bunga matahari) Gambar 16: Helianthus annuus (bunga matahari) 2. Tumbuhan Monokotil Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki daun lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terbentuk setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang. a. Ciri-ciri Umum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Monokotil
  • 40. 40 Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut : 1) Akar serabut 2) Batang berkayu atau tidak bercabang 3) Ruas-ruas tidak tampak jelas 4) Sebagian besar daun tunggal 5) Bertulang daun sejajar atau melengkung 6) Duduk daun berseling atau roset 7) Bunga berkelipatan tiga 8) Buah dengan biji mempunyai endosterm 9) Akar dan pucuk dilindungi oleh koleroiza. Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum Anatomi, diantaranya sebagai berikut : 1) Struktur akar terdiri atas jaringan primer saja 2) Silinder pusat tergolong aktinostele 3) Endodermis dapat dibedakan pada penampang melintang 4) Tidak berkambium 5) Berkas-berkas pembuluh pengangkutnya bersifat kolateral tertutup dan tersebar. b) Sub Kelas Tumbuhan monokotil Beserta Contoh 1. Graminae atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam rumput, padi, jagung, tebu, alang-alang dan sebagainya. Suku rumput-rumputan termasuk kelompok tumbuhan monokotil. Suku ini meliputi jenis tumbuhan liar dan tumbuhan yang sudah dibudidayakan, seperti: padi, jagung, tebu, bambo, rumput gajah, serai dan sebaginya. Padi gandum dan jagung merupakan bahan utama penghasil bahan pangan yang penting. Ciri utama kelompok suku ini adalah batnagnya berongga, dan berbuku-buku, daunnya berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar. Duduk daun berseling pada batang. Bunga ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin dua letaknya di ketiak daun.
  • 41. 41 Gambar 17: Oryza sativa 2. Palmae atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit, sagu, enau, salak dan sebagainya. Enau (Arenga pinnata) sering juga disebut dengan nama aren. Enau termasuk suku pinang-pinangan yang dapat hidup pada ketinggian 1400 m gpl. Tinggi pohn enau bisa mencapai 25 m dengan diameter 65 cm. batangnya lurus, kokoh, tidak berduri dan tidak bercabang. Bagian atasnya diselimuti dengan serabut berwarna hitam yang dikenal dengan ijuk. Bunga enau berumah satu. Bunga jantan dan betina tersusun dalam tongkol yang berbeda. Letaknya diketiak daun. Panjang tongkol hingga mencapai 2,5 m. Enau tergolong kedalam jenis tanaman serba guna, tandan bunga jantan yang mekar dapat menghasilkan air nira, air nira ini dapat diolah menjadi gula arena tau juga dapat dipermentasikan menjadi semcam minuman beralkohol, buahnya menghasilkan kolang-kaling. 3. Orchidaceae (kelompok angrek): Macam-macam jenis angrek 4. Pandanaceae (pandan): Macam-macam pandan 5. Zingiberaceae (jahe-jahean): jahe, lengkuas, kunyit, dan sebagainya.
  • 42. 42 Gambar 18: Zingiber officinale 6. Liliales memiliki bunga yang sempurna. Bunga memiliki 6 serbuk sari (stamen), 6 mahkota bunga (petals). Bunga memiliki ovarium atas (superior ovary) dengan 1 putik, 3 daun buah (carpels) yang menyatu. Bagian bawah bunga berupa umbi (rizhome), corm, atau bulb. Gambar 19: Allium sp 7. Amarillidales memiliki bunga sempurna. Amarillidales memiliki 6 serbuk sari, 3 daun buah, bulbs dengan scaly coat, ovary variable, dan berbuah kapsul.28 28 Gembong Tjiprosoepomo, ibid.
  • 43. 43 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tumbuhan berkormus (Cormophyta) adalah tumbuhan yang terdeferensiasi yang dapat dibedakan secara jelas antara akar, batang dan daunnya. Tumbuhan yang termasuk dalam Cormophyta terdiri atas Spermatophyta dan Pteridophyta. Spermatophyta berkembang biak biak dengan biji sedangkan Pteridophyta menggunakan Spora. Spermatophyta dianggap sebagai tumbuhan yang tingkat perkembangannya filogenetik paling tinggi. Yang sebagai ciri khasnya adalah adanya suatu organ yang berupa biji. Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu Menurut letak bakal bijinya, tumbuhan biji terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Gymnospermae terbagi menjadi sejumlah kelas yang sebagian telah punah, seperti Pteridospermae (paku biji), Bennetinae, Cordaitinae. Sedangkan yang masih ada adalah kelas Coniferophyta, Chycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta. Dari keempat kelas tersebut sebagian besarnya sudah punah.
  • 44. 44 Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) atau tumbuhan berbunga merupakan tumbuhan yang paling beranekaragam dan secara geografis paling tersebar luas. Divisi ini dibagi menjadi dua kelas: monokotiledon (monokotil) dan dikotiledon (dikotil). B. Saran Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi umum, dan untuk semua pemakalah semoga kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pembuatan makalah dapat diperbaiki lagi sebaik mungkin. DAFTAR ISTILAH: Monochlamydeae = Golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan bunganya bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun kelopak) Cormophyta = Tumbuhan yang berdiferensiasi, yang dapat dibedakar akar, batang dan daunnya Spermatophyta = Tumbuhan berpembulu berbiji yang terdiri atas gymnospermae dan angispermae Filogenetik = Sejarah evolusi dan garis keturunan suatu proses atau kelompok taksonomi yng lebih tinggi Anthophyta = Tumbuhan bunga Mikrospora = Salah satu fari 4 sel yang dihasilkan oleh mikrosporosit melalui pembelahan mitosis Mikrosporofil = Daun yang mengandung mikrosporangium yang menghasilkan sel gamet jantan
  • 45. 45 Makrospora = Spora haploid lebih besar yang dihasilkan tumbuhan berpembuluh Evergreen = Tumbuhan yang hijau sepanjang tahun Nusellus = Taringan ditengah bakal biji yang berisi kantong embrio dan dikelilingi oleh integumen Monokotiledon = biji berkeping satu Polinasi = persarian adalah jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (pada angiospermae) Bastar = penyerbukan terjadi antara tumbuhan-tumbuhan berlainan dan berlainan pula jenisnya DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung. PT. Grafindo Media Pratama. Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD.Malang : UIN Malang Press Azis, Abdul. Dkk. (tanpa tahun). Al-qur’an perkata Tajwid Warna. Jakarta: PT Surya Prisma Sinergi. Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact Sugito, A., H. A. Djatmiko, dan L. Soesanto. 2010. Penekanan nabati pada tanah tanaman tomat terkontaminasi Fusarium oxysporum F.SP. lycopersici. Jurnal- Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Susilowarno, Gunawan. dkk. 2007. Biologi. Jakarta: PT. Grasindo 176 Tjitrosoepomo,Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan :Schizophyta,Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta, Yogyakarta: Gaja MadaUniversity Press 2010. Taksonomi Tumbuhan(Spermatophya). Yogyakarta: Gaja MadaUniversity Press
  • 46. 46 Http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html Weni Rahayu. 2012. Ensiklopedia Flora Khas Indonesia. Jakarta: PT. Dharma Karsa Utama Samsoeri Effendi, Ensiklopedi Tumbuh-tumbuhan. (Surabaya: KARYA ANDA: 1993 http://ety-nety-cwiety.blogspot.com/2012/05/gymnospermae.html Smith, Cryptogamic Botany :Bryophyta ang Pteridophyta, (New York:1979