1. Tumbuhan Bryophyta memiliki ciri-ciri seperti tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, tidak memiliki pembuluh angkut, dan mengalami pergiliran keturunan dari gametofit ke sporofit. 2. Terdapat tiga kelas tumbuhan Bryophyta yaitu Bryopsida, Hepaticopsida, dan Anthoceratopsida. 3. Siklus hidup tumbuhan Bryophyta meliputi fase gametofit dan sporofit.
In the static electricity is known that the flow of positive charge from the high potential towards a lower potential. Electric charge can be changed if there is a potential difference so that electrical current still flows.
File ini berisi bahan materi tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan untuk Kelas VIII di semester I Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Jaringan Tumbuhan
B. Organ Tumbuhan
C. Teknologi Penerapan Struktur dan Fungsi Tumbuhan
In the static electricity is known that the flow of positive charge from the high potential towards a lower potential. Electric charge can be changed if there is a potential difference so that electrical current still flows.
File ini berisi bahan materi tentang Struktur dan Fungsi Tumbuhan untuk Kelas VIII di semester I Kurikulum 2013 Revisi.
Pembahasannya meliputi:
A. Jaringan Tumbuhan
B. Organ Tumbuhan
C. Teknologi Penerapan Struktur dan Fungsi Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
biology Hormom antidiuretik :
Hormon antidiuretik membantu mempertahankan air dalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Suhu/Cuaca :
Semakin dingin suhu lingkungan disekitar tubuh, semakin banyak jumlah urine yang akan keluar, sebaliknya, semakin panas suhu dilingkungan sekitar tubuh, semakin sedikit jumlah urine yang akan keluar.
Gaya hidup dan aktivitas :
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka semakin besar kemungkinan jumlah urine yang keluar adalah banyak. Usia :
Di usia anak-anak (0-10 tahun), jumlah urine yang keluar umumnya diperkirakan hanya sedikit, berbeda dengan manusia pada usia remaja (11-19 tahun), jumlah urine yang keluar umumnya banyak, dan di usia dewasa (20 tahun keatas), jumlah urine yang keluar umumnya menjadi sedikit lagi.
Kondisi kesehatan :
Kondisi kesehatan tertentu ternyata dapat mempengaruhi jumlah / frekuensi buang air kecil, contohnya penyakit diabetes yang membuat adanya peningkatan pada frekuensi buang air kecil, hal itu karena pada penderita diabetes, sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa/gula, akhirnya ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin yaitu berupa urine.
Jumlah air yg diminum:
Semakin banyak & sering air putih yang dikonsumsi, maka semakin besar kemungkinan peningkatan jumlah urine yang keluar.
Pollen adalah serbuk kasar yang mengandung benih tanaman microgametophytes, yang menghasilkan gamet jantan (sel sperma). Serbuk sari memiliki mantel keras yang melindungi
sel–sel sperma selama proses gerakan mereka antara benang sari ke putik tanaman berbunga atau dari kerucut jantan (cone) untuk betina pada organ reproduksi tanaman konifer. proses pemindanhan serbuk sari ini dapat disebbakan oleh angin dan binatang lain seperti jenis kumbang dan kupu-kupu
Berdasarkan hasil praktikum mengenai produktivitas primer yang telah dilakukan di danau UNESA Ketintang, dapat diketahui bahwa:
1. Nilai kadar fotosintesis perairan sebesar 0,596 mg/L
2. Nilai kadar respirasi perairan sebesar 0,542 mg/L
3. Nilai kadar produktivitas primer perairan sebesar 0,054 mg/L
4. Nilai kadar produktivitas total perairan sebesar 1,138 mg/L
Jadi, laju fotosintesis pada perairan lebih tinggi daripada laju respirasi pada perairan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi belajar lebih bersyukur.
Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi-reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhkan oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.
Berdasarkan uraian di atas, hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat makalah yang berjudul “Biosintesis Karbohidrat”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metabolism atau Biosintesis?
2. Bagaimana reaksi meatabolisme karbohidrat?
1.3 Tujuan
Tujuaan penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian metabolism.
2. Untuk mengetahui reaksi metabolisme karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi energi dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi dalam sel. reaksi tersebut meliputi reaksi penyusunan energi (anabolisme) dan reaksi penggunaan energi (katabolisme). Dalam reaksi biokimia terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi kimia dalam bentuk senyawa Adenosin Trifosfat (ATP) diubah menjadi energi gerak untuk melakukan suatu aktivitas seperti bekerja, berl
biology Hormom antidiuretik :
Hormon antidiuretik membantu mempertahankan air dalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Suhu/Cuaca :
Semakin dingin suhu lingkungan disekitar tubuh, semakin banyak jumlah urine yang akan keluar, sebaliknya, semakin panas suhu dilingkungan sekitar tubuh, semakin sedikit jumlah urine yang akan keluar.
Gaya hidup dan aktivitas :
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka semakin besar kemungkinan jumlah urine yang keluar adalah banyak. Usia :
Di usia anak-anak (0-10 tahun), jumlah urine yang keluar umumnya diperkirakan hanya sedikit, berbeda dengan manusia pada usia remaja (11-19 tahun), jumlah urine yang keluar umumnya banyak, dan di usia dewasa (20 tahun keatas), jumlah urine yang keluar umumnya menjadi sedikit lagi.
Kondisi kesehatan :
Kondisi kesehatan tertentu ternyata dapat mempengaruhi jumlah / frekuensi buang air kecil, contohnya penyakit diabetes yang membuat adanya peningkatan pada frekuensi buang air kecil, hal itu karena pada penderita diabetes, sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa/gula, akhirnya ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin yaitu berupa urine.
Jumlah air yg diminum:
Semakin banyak & sering air putih yang dikonsumsi, maka semakin besar kemungkinan peningkatan jumlah urine yang keluar.
Pollen adalah serbuk kasar yang mengandung benih tanaman microgametophytes, yang menghasilkan gamet jantan (sel sperma). Serbuk sari memiliki mantel keras yang melindungi
sel–sel sperma selama proses gerakan mereka antara benang sari ke putik tanaman berbunga atau dari kerucut jantan (cone) untuk betina pada organ reproduksi tanaman konifer. proses pemindanhan serbuk sari ini dapat disebbakan oleh angin dan binatang lain seperti jenis kumbang dan kupu-kupu
Berdasarkan hasil praktikum mengenai produktivitas primer yang telah dilakukan di danau UNESA Ketintang, dapat diketahui bahwa:
1. Nilai kadar fotosintesis perairan sebesar 0,596 mg/L
2. Nilai kadar respirasi perairan sebesar 0,542 mg/L
3. Nilai kadar produktivitas primer perairan sebesar 0,054 mg/L
4. Nilai kadar produktivitas total perairan sebesar 1,138 mg/L
Jadi, laju fotosintesis pada perairan lebih tinggi daripada laju respirasi pada perairan.
Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan kelas IX Semester I (Ganjil).
Reproduksi Tumbuhan Secara Generatif dan Vegetatif.
Reproduksi Hewan meliputi reproduksi pada hewan Vertebrata dan Invetebrata.
4. 1.
2.
3.
4.
5.
Memiliki jaringan
pengangkut (xilem dan
floem)
Secara umum telah dapat
dibedakan akar, batang dan
daunnya.
Alat reproduksi aseksual
berupa spora
Spora dihasilkan oleh
sporofil (daun fertil)
Mengalami metagenesis
(Fase sporofit lebih dominan
dari fase gametofit)
Sori
Sorus
10. 1.
Memiliki daun yang berukuran kecil
(mikrofil)
2.
Spora dihasilkan oleh strobilus
(kumpulan sporofil yang berbentuk
kerucut)
3.
Pada selaginella, jenis spora yang
dihasilkan ada 2 macam, yaitu
mikrospora dan megaspora
4.
Mikrospora akan berkembang
menjadi gametofit jantan, sedang
megaspora akan berkembang
menjadi gametofit betina
13. 1.
Hidup di daerah sub
tropis, terutama di rawa
2. Memiliki daun mikrofil
3. Spora dihasilkan oleh
strobilus
4. Batang keras dan
berongga, mengandung
silika
Contoh :
Equisetum palustre
Mikrofil
Strobilus
Equisetum palustre
14.
15. 1. Daun mikrofil
2. Batang bercabang
dikotom, dan berfungsi
dalam fotosintesis
3. Pada ruas-ruas batang
dihasilkan sporangium
4. Spora dihasilkan oleh
sporangium
Contoh :
Psilotum nudum
Mikrofil
17. 1. Biasanya digunakan untuk tanaman hias
2. Beberapa ada yang dapat di makan
3. Pada Azolla pinnata, mampu bersimbiosis
dengan Cyanobakteri sehingga dapat digunakan
sebagai pupuk bernitrogen
21. Tumbuhan Bryophyta / Lumut
• Karakteristik dan Ciri-ciri :
▫
▫
▫
▫
Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik
Tak memiliki akar, batang dan daun sejati (talus)
Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem)
Mengalami pergiliran keturunan (dari gametofit –
sporofit)
▫ Reproduksi seksual dan aseksual (spora)
22. Pengangkutan Air dan Mineral
-
Pengangkutan Air, melalui peristiwa Osmosis : Pergerakan air dari
konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah melewati membran semi
permeabel.
Pengangkutan mineral, melalui difusi : Pergerakan zat terlarut (mineral &
ion) dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah.
23. Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
-
Meliputi 1) fase gametofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet
(sel kelamin).
Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur
bernama gametangium.
Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di
sebut anteridium
Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di sebut
arkegonium
2) Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora
24. Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut
5 Mitosis dan
pertumbuhan
Sperm (n) (dikeluarkan dari
Anteredium)
1
Spora
(n)
Gametofit
(n)
Ovum
HAPLOID
Meiosis
Fertilisasi
DIPLOID
Kapsul
Arkegonium
dengan ovum (n)
Seta
2
4
Zygot
(2n)
3 Mitosis dan
pertumbuhan
Gametofit
(n)
Sporofit (tumbuh berasal dari gametofit)
31. Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida
-
Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat dibedakan akar, batang dan
daunnya
Tumbuh dikotom (bercabang dua)
Reproduksi secara :
a. aseksual, melalui pembentukkan gemma, fragmentasi dan spora
b. seksual, melalui peleburan sel spermatozoid dengan sel ovum
32. 3. Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Ciri – Ciri :
1. Gametofit berbentuk lembaran
2. Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti
tanduk
3. Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
33. Spermatophyta
Ciri – ciri
Mempunyai ciri khas,yaitu menghasilkan biji yang terbentuk
dari proses pembuahan.
Biji mengandung calon individu baru, yaitu lembaga
34. Gymnospermae
(Tumbuhan berbiji terbuka)
TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA TIDAK
MEMILIKI BUNGA YANG
SESUNGGUHNYA. ALAT
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
BERBIJI TERBUKA TERDAPAT PADA
BAGIAN YANG BERBENTUK
RUNJUNG ATAU KERUCUT YANG
DISEBUT STROBILUS. STROBILUS
SERING DIANGGAP SEBAGAI BUNGA
YANG TIDAK MEMILIKI PERHIASAN
BUNGA.
35. STROBILUS
Biji tumbuhan berbiji terbuka
terdapat pada strobilus dan
tidak terbungkus oleh daun
buah. Karena bijinya tampak
dari luar, kelompok tumbuhan
ini disebut tumbuhan berbiji
terbuka. Contoh tumbuhan
berbiji terbuka adalah melinjo,
pakis haji, dan konifer.
36. Peranan Gymnospermae
Manfaat tumbuhan berbiji terbuka bagi kehidupan
manusia yaitu :
1.Sebagai bahan industri kertas, misalnya Thuja,
Taxodium, dan Pinus
2.Sebagai bahan obat-obatan, misalnya Pinus, Epedra
sp., dan Juniperus
3.Sebagai sumber bahan makanan, misalnya Gnetum
gnemon
4.Sebagai tanaman hias, misalnya Thuja, Cycas sp.,
dan Cupressus
38. Gnetum gnemon
Melinjo memiliki nama ilmiah
Gnetum gnemon. Pohon melinjo
merupakan pohon yang tumbuh
lurus, terdapat cabang-cabang,
daunnya agak lebar, dengan tulang
daun menyirip. Dalam satu pohon,
terdapat bunga jantan saja atau
bunga betina saja. Pada bunga
betina terdapat bakal biji. Biji
melinjo terbentuk dari bakal biji
yang dibuahi oleh serbuk sari dari
bunga jantan.
39. Cycadophyta
Pakis haji memiliki nama ilmiah Cycas
rumphii. Pakis haji banyak ditanam
sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini
menyerupai tumbuhan palem. Daunnya
berbentuk pita dengan tulang daun
sejajar, akarnya berupa akar serabut, dan
batangnya tidak berkayu. Pakis haji dapat
berkembang biak dengan biji dan tunas.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan
berumah dua, karena bunga jantan dan
bunga betina terdapat pada tumbuhan
yagn berbeda. Karena tumbuhan jantan
jarang dijumpai, maka sebagian bakal biji
tidak dibuahi sehingga tidak menjadi biji.
40. Coniferophyta
• Contoh tumbuhan konifer adalah tusam atau pinus dan damar.
Tumbuhan pinus merupakan pohon yang memiliki batang lurus dan
daunnya lancip seperti jarum. Bakal biji terletak pada daun buah yang
disebut strobilus betina, sedangkan serbuk sarinya terletak pada
strobilus jantan.
• Pohon pinus banyak terdapat di lereng-lereng gunung dan membentuk
hutan pinus. Pinus memiliki banyak kegunaan, antara lain getahnya
dapat digunakan sebagai bahan pembuat terpentin, sedangkan kayunya
digunakan sebagai batang korek api, bahan pembuat kertas, perabot
rumah tangga, dan bahan bangunan.
• Pinus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap pencemaran udara.
Pohon pinus yang tumbuh di daerah dengan udara tercemar biasanya
memiliki daun yang jarang. Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat
dijadikan indikator adanya pencemaran udara. Contoh tumbuhan biji
terbuka lainnya yaitu pohon ginko dan Pinus longaeva.
41. Angiospermae
Ciri – ciri
Bakal biji dilindungi oleh bakal buah atau daun daun (karpela)
Mempunyai bunga sejati
Umumnya berupa perdu, semak, liana, dan herba
Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda
Terjadi peleburan gamet jantan dan gamet netina yang
didahului oleh penyerbukan
42. Angiospermae dibagi menjadi 2 bagian, yaitu monokotil
dan dikotil
Karakteristik
Monokotil
Dikotil
Kotiledon
1 buah
2 buah
Sistem perakaran
Serabut
Tunggang
Pertulangan daun
Sejajar / melengkung
Menyirip / menjari
Jumlah bagian bunga
Kelipatan 3
Kelipatan 4 / 5
Kambium
Tidak berkambium
Berkambium