SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Pengaruh Konsentrasi
Enzim Terhadap
Kecepatan Reaksi
13 Oktober 2015
Tujuan
 Menganalisis variasi konsentrasi enzim amilase terhadap
kecepatan hidrolisis amilum
Dasar Teori
 Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati men
jadi gula . Amilase hadir pada manusia air liur , di mana ia
memulai proses kimia pencernaan .
 Makanan yang mengandung pati banyak, tetapi sedikit gula,
seperti beras dan kentang , rasa sedikit manis karena mereka
mengunyah karena ternyata beberapa amilase pati mereka
menjadi gula di dalam mulut. Para pankreas juga membuat
amilase (amilase alfa) untuk menghidrolisis pati makanan
menjadi disakarida dan trisaccharides yang dikonversi oleh
enzim lain untuk glukosauntuk memasok tubuh dengan energi.
Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase.
Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang
ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun
1833). amilase Khusus protein yang ditunjuk oleh huruf Yunani
yang berbeda. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan
bertindak atas α-1, 4 - obligasi glikosidik .
Klasifikasi Enzim Amilase
 α-Amilase
 The α-amilase adalah kalsium metalloenzymes , sama sekali
tidak berfungsi tanpa adanya kalsium. Dengan bertindak di
lokasi secara acak di sepanjang rantai pati, α-amilase
memecah bawah rantai panjang karbohidrat , akhirnya
menghasilkan maltotriose dan maltosa dari amilosa , atau
maltosa, glukosa dan "dekstrin batas" dari amilopektin. Karena
bisa bertindak di mana saja di substrat , α-amilase cenderung
lebih cepat-akting dari β-amilase. Pada hewan , itu adalah
utama pencernaan enzim dan pH optimum adalah 6,7-7,0.
 Dalam fisiologi manusia, baik amilase saliva dan pankreas
adalah α-Amilase. Hal ini dibahas lebih detail banyak di alpha-
Amilase. Juga ditemukan pada tanaman (cukup), jamur
(ascomycetes dan Basidiomycetes) dan bakteri (Bacillus)
β-Amilase
 Bentuk lain dari amilase, β-amilase juga disintesis oleh bakteri ,
jamur , dan tanaman . Bekerja dari akhir-mengurangi rokok, β-
amilase mengkatalisis hidrolisis dari 4, α-1 glikosidik obligasi
kedua, membelah off unit glukosa dua ( maltosa ) pada suatu
waktu. Selama pematangan dari buah , β-amilase pati pecah
menjadi maltosa, sehingga rasa manis dari buah masak.
 Kedua α-amilase dan β-amilase yang hadir dalam biji; β-amilase
hadir dalam bentuk yang tidak aktif sebelum perkecambahan ,
sedangkan α-amilase dan protease muncul sekali perkecambahan
telah dimulai. Sereal amilase gandum adalah kunci untuk produksi
malt . Many microbes also produce amylase to degrade
extracellular starches. Banyak mikroba juga memproduksi amilase
untuk menurunkan pati ekstraselular. Hewan jaringan tidak
mengandung β-amilase, meskipun mungkin ada dalam
microrganisms terkandung dalam saluran pencernaan .
γ-Amilase
 Dalam Selain membelah terakhir α (1-4) glikosidik
pada akhir nonreducing dari amilosa dan amilopektin
, menghasilkan glukosa , γ-amilase akan membelah α
(1-6) glikosidik. Berbeda dengan bentuk-bentuk lain
amilase, γ-amilase paling efisien dalam lingkungan
asam dan memiliki pH optimum 3.
Alat
 Beaker glass
 Pengaduk
 Penjepit
 Lampu spirtus
Alat
 Timbangan
 Gelas ukur
 Tabung reaksi
 Penangas air
Alat
 Plat tetes
 Pipet
 Termometer ruang
 Lumpang dan mortir
Bahan
 Kecambah segar 200
buah
 Amilum
 Aquadest
 Lugol
Cara Kerja
 Membuat isolasi enzim dari kecambah
a) Mengambil 100 buah kecambah yang segar
b) Menumbuk sampai halus, selanjutnya dilarutkan dalam 100 ml
aquadest, diamkan sampai mengendap
a) Menyaring dengan kertas saring
b) Kerja a-c mendapatkan konsentrasi enzim 100%
100%
 Membuat variasi konsentrasi enzim
a) Konsentrasi 75% : ambil 15 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 5 ml aquades
b) Konsentrasi 50% : ambil 10 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 10 ml aquades
c) Konsentrasi 25% : ambil 5 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 15 ml aquades
d) Konsentrasi enzim 0% (kontrol) : aquades
75% 50% 25% 0%
 Membuat larutan amilum 3%
a) Mengambil aquades 100 ml : 50 ml dididihkan, 50 ml
untuk melarutkan 3 gr amilum
b) Memasukkan larutan amilum ke dalam aquades yang
mendidih sampai terjadi aplacement
Pemanasan Aquades
Amilum
yang
dilarutkan
Pencampuran hingga applacement
 Melihat aktivitas enzim amilase
a) Mengambil masing-masing konsentrasi enzim sebanyak 5
ml, masukkan dalam masing-masing tabung reaksi
b) Menambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
tersebut 2 ml aplacement amilum selanjutnya kocok
sampai homogen
a) Kelima tabung reaksi masukkan ke dalam inkubator
bersuhu 37-40°C
b) Menyiapkan plat tetes dan lugol
e) Menguji setiap 3 menit, ambil campuran enzim amilase dan
amilum pada masing-masing tabung reaksi sebanyak 2 tetes dan
tambahkan 1 tetes lugol (dimasukkan dalam plat tetes)
f) Memperhatikan warna yang terjadi, warna yang tampak
menunjukkan aktivitas enzim amilase :
 Amilum belum mengalami hidrolisis  biru
 Amilum dipecah / hidrolisis mjd amilodekstrin  ungu
 Amilum dipecah / hidrolisis mjd eritrodekstrin  merah
 Amilum dipecah / hidrolisis mjd akrodekstrin  coklat
 Amilum dipecah / hidrolisis mjd maltosa  coklat
0%
25%
50%
100%
75%
3 menit ke 1
0%
25%
50%
100% 75%
3 menit ke 2
100% 75% 50%
25% 0%
3 menit ke 3
0%
25%
50%
100%
75% 0%
25%
50%
75%
100%
3 menit ke 4 3 menit ke 5
Lanjutan ...
 Menganalisa konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi,
konsentrasi berapa yang lebih cepat menghidrolisis amilum ?
 Membuat grafik hubungan konsentrasi enzim dengan
kecepatan reaksi (kecepatan reaksi ditunjukkan dengan
aktivitas enzim mengubah amilum mjd maltosa atau
akrodekstrin yang dihubungkan dengan waktu)
Hasil pengamatan
Konsentasi
enzim
Perubahan warna
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
100% Biru Biru
keunguan
Ungu Ungu
kemerahan
Ungu
kemerahan
75% Biru Biru
keunguan
Ungu Ungu
kemerahan
Ungu
kemerahan
50% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru
keunguan
Biru
keunguan
Ungu
25% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru Biru
keunguan
Ungu
0% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru Biru
keunguan
Ungu
Hasil analisa
 Konsentrasi yang paling cepat menghidrolisis adalah
konsentrasi yang terbanyak yaitu 75% dan 100%
 Hasil akhir yang diperoleh pada 3 menit ke 5 adalah
warna ungu kemerahan pada 75% dan 100%
 Warna ungu pada konsentrasi 0%, 25% dan 50%
Grafik
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Hidroisis
(perubahan
warna)
waktu
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi
100% 75% 50% 25% 0%
Pembahasan
 Dari hasil praktikum kami peroleh hasil uji lugol pada 3 menit
pertama sampai 3 menit kelima, enzim dengan konsentrasi
100% dan 75% memiliki warna yang sama yaitu biru (3.1), biru
keunguan (3.2), ungu (3.3), dan ungu kemerahan (3.4--3.5).
Perubahan warna ini menunjukkan bahwa telah terjadi
hidrolisis mulai dari (3.2), amilodekstrin (3.3) dan sudah
menuju ke eritrodekstrin namun belum sempurna merah,
masih ungu kemerahan.
 Untuk uji lugol pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan
0% memiliki warna yang sama yaitu hitam kebiruan (3.1--3.2),
kemudian pada (3.3) konsentrasi enzim 50% menjadi biru
keunguan.
 Pada konsentrasi enzim 25% dan 0% (3.3) sama yaitu warna
biru, kemudian pada (3.4—3.5) warna nya sama yaitu biru
keunguan (3.4) dan ungu (3.5).
Lanjutan ...
 Pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan 0% hasil akhir
pada 3 menit kelima warnanya adalah sama yaitu ungu.
 Untuk konsentrasi 50% dan 25% enzim, laju hidrolisis
amilumnya cenderung lebih lambat dari konsentrasi enzim
75% dan 100%.
 Hasil hidrolisis amilum pada masing-masing konsentrasi
adalah sebagai berikut: 100% dan 75% eritrodekstrin, 50%
dan 25% amilodekstrin, dan 0% belum mencapai
amilodekstrin, meskipun warna 0% itu ungu tetapi tidak ada
aktivitas enzim disana.
 Konsentrasi enzim yang paling cepat menghidrolisis adalah
75% dan 100%.
 Terbukti bahwa semakin banyak konsentrasi enzim, maka
semakin cepat laju hidrolisisnya.
Kesimpulan
 Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim.
Semakin banyak konsentrasi enzim, semakin cepat
reaksinya. Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat
seiring dengan peningkatan suhu sampai batas optimum.
Setelah melewati suhu optimum, maka kecepatan reaksi
enzimatik dapat kembali menurun.
 Konsentrasi enzim 100% terbutkti cepat menghidrolisis
amilum dengan ditunjukkan warna ungu kemerahan
(eritrodekstrin)
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifTidar University
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekulerdewisetiyana52
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologiYunita Sari
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasiSyahrir Ghibran
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisYunan Malifah
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusJosua Sitorus
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)f' yagami
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanHafiza Maulita
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan I Difusi dan Osmosis (Penentuan Tekanan Osmosis Ca...
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Vektor bioteknologi
Vektor bioteknologiVektor bioteknologi
Vektor bioteknologi
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)Pertemuan 6 (senesens & absisi)
Pertemuan 6 (senesens & absisi)
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 

Similar to Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi

kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatishelmautami
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriawarisusanti
 
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Acara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar AmilosaAcara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar Amilosadewiresty
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiawarisusanti
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilaseLaporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilasedelvisakmarani
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )aris trea
 
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanYeni Kurnia
 

Similar to Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi (20)

kinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatiskinetika reaksi enzimatis
kinetika reaksi enzimatis
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awriAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati awri
 
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...
Tugas Project BIOTEKNOLOGI FARMASI: Kel-4/Kelas-5A | Dosen: Yayuk Putri Rahay...
 
Acara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar AmilosaAcara II Kadar Amilosa
Acara II Kadar Amilosa
 
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari patiAktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
Aktifitas amilolitik dan produksi alkohol dari pati
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilaseLaporan kimia klinik amilase
Laporan kimia klinik amilase
 
Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2Makalah amilosa 2
Makalah amilosa 2
 
Per 1
Per 1Per 1
Per 1
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
Praktikum iv enzimatis ( http://arisnagan.blogspot.co.id )
 
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebuJenis amilun yang terdapat pada daun tebu
Jenis amilun yang terdapat pada daun tebu
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhanLaporan praktikum fisiolog tumbuhan
Laporan praktikum fisiolog tumbuhan
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
Makalah amilosa
Makalah amilosaMakalah amilosa
Makalah amilosa
 
13 fermentasi
13 fermentasi13 fermentasi
13 fermentasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Enzim dan Penyakit
Enzim dan PenyakitEnzim dan Penyakit
Enzim dan Penyakit
 

More from Ardi Setyo W

Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxArdi Setyo W
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAArdi Setyo W
 
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Ardi Setyo W
 
Pembahasan Termoreseptor Integumen
Pembahasan Termoreseptor IntegumenPembahasan Termoreseptor Integumen
Pembahasan Termoreseptor IntegumenArdi Setyo W
 
Contoh CV (Curriculum Vitae) Efektif
Contoh CV (Curriculum Vitae) EfektifContoh CV (Curriculum Vitae) Efektif
Contoh CV (Curriculum Vitae) EfektifArdi Setyo W
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperArdi Setyo W
 

More from Ardi Setyo W (10)

Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptxMengukur Potensial Air Kentang.pptx
Mengukur Potensial Air Kentang.pptx
 
Respirasi anaerob
Respirasi anaerobRespirasi anaerob
Respirasi anaerob
 
RESPIRASI AEROB
RESPIRASI AEROBRESPIRASI AEROB
RESPIRASI AEROB
 
PENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARAPENYERAPAN UNSUR HARA
PENYERAPAN UNSUR HARA
 
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)
Analisis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Metopen (Metodologi Penelitian)
 
Albumin Urin
Albumin UrinAlbumin Urin
Albumin Urin
 
Ekosistem Sabana
Ekosistem SabanaEkosistem Sabana
Ekosistem Sabana
 
Pembahasan Termoreseptor Integumen
Pembahasan Termoreseptor IntegumenPembahasan Termoreseptor Integumen
Pembahasan Termoreseptor Integumen
 
Contoh CV (Curriculum Vitae) Efektif
Contoh CV (Curriculum Vitae) EfektifContoh CV (Curriculum Vitae) Efektif
Contoh CV (Curriculum Vitae) Efektif
 
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas PaperPanulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
Panulirus sp (Lobster) - Zoologi invertebrata - Tugas Paper
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi

  • 2. Tujuan  Menganalisis variasi konsentrasi enzim amilase terhadap kecepatan hidrolisis amilum
  • 3. Dasar Teori  Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati men jadi gula . Amilase hadir pada manusia air liur , di mana ia memulai proses kimia pencernaan .  Makanan yang mengandung pati banyak, tetapi sedikit gula, seperti beras dan kentang , rasa sedikit manis karena mereka mengunyah karena ternyata beberapa amilase pati mereka menjadi gula di dalam mulut. Para pankreas juga membuat amilase (amilase alfa) untuk menghidrolisis pati makanan menjadi disakarida dan trisaccharides yang dikonversi oleh enzim lain untuk glukosauntuk memasok tubuh dengan energi. Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase. Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun 1833). amilase Khusus protein yang ditunjuk oleh huruf Yunani yang berbeda. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan bertindak atas α-1, 4 - obligasi glikosidik .
  • 4. Klasifikasi Enzim Amilase  α-Amilase  The α-amilase adalah kalsium metalloenzymes , sama sekali tidak berfungsi tanpa adanya kalsium. Dengan bertindak di lokasi secara acak di sepanjang rantai pati, α-amilase memecah bawah rantai panjang karbohidrat , akhirnya menghasilkan maltotriose dan maltosa dari amilosa , atau maltosa, glukosa dan "dekstrin batas" dari amilopektin. Karena bisa bertindak di mana saja di substrat , α-amilase cenderung lebih cepat-akting dari β-amilase. Pada hewan , itu adalah utama pencernaan enzim dan pH optimum adalah 6,7-7,0.  Dalam fisiologi manusia, baik amilase saliva dan pankreas adalah α-Amilase. Hal ini dibahas lebih detail banyak di alpha- Amilase. Juga ditemukan pada tanaman (cukup), jamur (ascomycetes dan Basidiomycetes) dan bakteri (Bacillus)
  • 5. β-Amilase  Bentuk lain dari amilase, β-amilase juga disintesis oleh bakteri , jamur , dan tanaman . Bekerja dari akhir-mengurangi rokok, β- amilase mengkatalisis hidrolisis dari 4, α-1 glikosidik obligasi kedua, membelah off unit glukosa dua ( maltosa ) pada suatu waktu. Selama pematangan dari buah , β-amilase pati pecah menjadi maltosa, sehingga rasa manis dari buah masak.  Kedua α-amilase dan β-amilase yang hadir dalam biji; β-amilase hadir dalam bentuk yang tidak aktif sebelum perkecambahan , sedangkan α-amilase dan protease muncul sekali perkecambahan telah dimulai. Sereal amilase gandum adalah kunci untuk produksi malt . Many microbes also produce amylase to degrade extracellular starches. Banyak mikroba juga memproduksi amilase untuk menurunkan pati ekstraselular. Hewan jaringan tidak mengandung β-amilase, meskipun mungkin ada dalam microrganisms terkandung dalam saluran pencernaan .
  • 6. γ-Amilase  Dalam Selain membelah terakhir α (1-4) glikosidik pada akhir nonreducing dari amilosa dan amilopektin , menghasilkan glukosa , γ-amilase akan membelah α (1-6) glikosidik. Berbeda dengan bentuk-bentuk lain amilase, γ-amilase paling efisien dalam lingkungan asam dan memiliki pH optimum 3.
  • 7. Alat  Beaker glass  Pengaduk  Penjepit  Lampu spirtus
  • 8. Alat  Timbangan  Gelas ukur  Tabung reaksi  Penangas air
  • 9. Alat  Plat tetes  Pipet  Termometer ruang  Lumpang dan mortir
  • 10. Bahan  Kecambah segar 200 buah  Amilum  Aquadest  Lugol
  • 11. Cara Kerja  Membuat isolasi enzim dari kecambah a) Mengambil 100 buah kecambah yang segar b) Menumbuk sampai halus, selanjutnya dilarutkan dalam 100 ml aquadest, diamkan sampai mengendap
  • 12. a) Menyaring dengan kertas saring b) Kerja a-c mendapatkan konsentrasi enzim 100% 100%
  • 13.  Membuat variasi konsentrasi enzim a) Konsentrasi 75% : ambil 15 ml konsentrasi enzim 100% tambahkan 5 ml aquades b) Konsentrasi 50% : ambil 10 ml konsentrasi enzim 100% tambahkan 10 ml aquades c) Konsentrasi 25% : ambil 5 ml konsentrasi enzim 100% tambahkan 15 ml aquades d) Konsentrasi enzim 0% (kontrol) : aquades 75% 50% 25% 0%
  • 14.  Membuat larutan amilum 3% a) Mengambil aquades 100 ml : 50 ml dididihkan, 50 ml untuk melarutkan 3 gr amilum b) Memasukkan larutan amilum ke dalam aquades yang mendidih sampai terjadi aplacement Pemanasan Aquades Amilum yang dilarutkan Pencampuran hingga applacement
  • 15.  Melihat aktivitas enzim amilase a) Mengambil masing-masing konsentrasi enzim sebanyak 5 ml, masukkan dalam masing-masing tabung reaksi b) Menambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi tersebut 2 ml aplacement amilum selanjutnya kocok sampai homogen
  • 16. a) Kelima tabung reaksi masukkan ke dalam inkubator bersuhu 37-40°C b) Menyiapkan plat tetes dan lugol
  • 17. e) Menguji setiap 3 menit, ambil campuran enzim amilase dan amilum pada masing-masing tabung reaksi sebanyak 2 tetes dan tambahkan 1 tetes lugol (dimasukkan dalam plat tetes) f) Memperhatikan warna yang terjadi, warna yang tampak menunjukkan aktivitas enzim amilase :  Amilum belum mengalami hidrolisis  biru  Amilum dipecah / hidrolisis mjd amilodekstrin  ungu  Amilum dipecah / hidrolisis mjd eritrodekstrin  merah  Amilum dipecah / hidrolisis mjd akrodekstrin  coklat  Amilum dipecah / hidrolisis mjd maltosa  coklat
  • 18. 0% 25% 50% 100% 75% 3 menit ke 1 0% 25% 50% 100% 75% 3 menit ke 2 100% 75% 50% 25% 0% 3 menit ke 3
  • 20. Lanjutan ...  Menganalisa konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi, konsentrasi berapa yang lebih cepat menghidrolisis amilum ?  Membuat grafik hubungan konsentrasi enzim dengan kecepatan reaksi (kecepatan reaksi ditunjukkan dengan aktivitas enzim mengubah amilum mjd maltosa atau akrodekstrin yang dihubungkan dengan waktu)
  • 21. Hasil pengamatan Konsentasi enzim Perubahan warna 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 100% Biru Biru keunguan Ungu Ungu kemerahan Ungu kemerahan 75% Biru Biru keunguan Ungu Ungu kemerahan Ungu kemerahan 50% Hitam kebiruan Hitam kebiruan Biru keunguan Biru keunguan Ungu 25% Hitam kebiruan Hitam kebiruan Biru Biru keunguan Ungu 0% Hitam kebiruan Hitam kebiruan Biru Biru keunguan Ungu
  • 22. Hasil analisa  Konsentrasi yang paling cepat menghidrolisis adalah konsentrasi yang terbanyak yaitu 75% dan 100%  Hasil akhir yang diperoleh pada 3 menit ke 5 adalah warna ungu kemerahan pada 75% dan 100%  Warna ungu pada konsentrasi 0%, 25% dan 50%
  • 23. Grafik 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 Hidroisis (perubahan warna) waktu Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi 100% 75% 50% 25% 0%
  • 24. Pembahasan  Dari hasil praktikum kami peroleh hasil uji lugol pada 3 menit pertama sampai 3 menit kelima, enzim dengan konsentrasi 100% dan 75% memiliki warna yang sama yaitu biru (3.1), biru keunguan (3.2), ungu (3.3), dan ungu kemerahan (3.4--3.5). Perubahan warna ini menunjukkan bahwa telah terjadi hidrolisis mulai dari (3.2), amilodekstrin (3.3) dan sudah menuju ke eritrodekstrin namun belum sempurna merah, masih ungu kemerahan.  Untuk uji lugol pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan 0% memiliki warna yang sama yaitu hitam kebiruan (3.1--3.2), kemudian pada (3.3) konsentrasi enzim 50% menjadi biru keunguan.  Pada konsentrasi enzim 25% dan 0% (3.3) sama yaitu warna biru, kemudian pada (3.4—3.5) warna nya sama yaitu biru keunguan (3.4) dan ungu (3.5).
  • 25. Lanjutan ...  Pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan 0% hasil akhir pada 3 menit kelima warnanya adalah sama yaitu ungu.  Untuk konsentrasi 50% dan 25% enzim, laju hidrolisis amilumnya cenderung lebih lambat dari konsentrasi enzim 75% dan 100%.  Hasil hidrolisis amilum pada masing-masing konsentrasi adalah sebagai berikut: 100% dan 75% eritrodekstrin, 50% dan 25% amilodekstrin, dan 0% belum mencapai amilodekstrin, meskipun warna 0% itu ungu tetapi tidak ada aktivitas enzim disana.  Konsentrasi enzim yang paling cepat menghidrolisis adalah 75% dan 100%.  Terbukti bahwa semakin banyak konsentrasi enzim, maka semakin cepat laju hidrolisisnya.
  • 26. Kesimpulan  Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim. Semakin banyak konsentrasi enzim, semakin cepat reaksinya. Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu sampai batas optimum. Setelah melewati suhu optimum, maka kecepatan reaksi enzimatik dapat kembali menurun.  Konsentrasi enzim 100% terbutkti cepat menghidrolisis amilum dengan ditunjukkan warna ungu kemerahan (eritrodekstrin)