Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menganalisis pengaruh variasi konsentrasi enzim amilase terhadap kecepatan hidrolisis amilum.
2. Dilakukan uji dengan membuat variasi konsentrasi enzim amilase 100%, 75%, 50%, 25%, dan 0% lalu diinkubasi dengan larutan amilum.
3. Hasilnya menunjukkan konsentrasi enzim 100% dan 75% paling cepat mengubah warna amilum menj
3. Dasar Teori
Amilase adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan pati men
jadi gula . Amilase hadir pada manusia air liur , di mana ia
memulai proses kimia pencernaan .
Makanan yang mengandung pati banyak, tetapi sedikit gula,
seperti beras dan kentang , rasa sedikit manis karena mereka
mengunyah karena ternyata beberapa amilase pati mereka
menjadi gula di dalam mulut. Para pankreas juga membuat
amilase (amilase alfa) untuk menghidrolisis pati makanan
menjadi disakarida dan trisaccharides yang dikonversi oleh
enzim lain untuk glukosauntuk memasok tubuh dengan energi.
Tumbuhan dan beberapa bakteri juga menghasilkan amilase.
Sebagai diastase, amilase adalah enzim pertama yang
ditemukan dan diisolasi (oleh Anselme Payen pada tahun
1833). amilase Khusus protein yang ditunjuk oleh huruf Yunani
yang berbeda. Semua amilase adalah hidrolisis glikosida dan
bertindak atas α-1, 4 - obligasi glikosidik .
4. Klasifikasi Enzim Amilase
α-Amilase
The α-amilase adalah kalsium metalloenzymes , sama sekali
tidak berfungsi tanpa adanya kalsium. Dengan bertindak di
lokasi secara acak di sepanjang rantai pati, α-amilase
memecah bawah rantai panjang karbohidrat , akhirnya
menghasilkan maltotriose dan maltosa dari amilosa , atau
maltosa, glukosa dan "dekstrin batas" dari amilopektin. Karena
bisa bertindak di mana saja di substrat , α-amilase cenderung
lebih cepat-akting dari β-amilase. Pada hewan , itu adalah
utama pencernaan enzim dan pH optimum adalah 6,7-7,0.
Dalam fisiologi manusia, baik amilase saliva dan pankreas
adalah α-Amilase. Hal ini dibahas lebih detail banyak di alpha-
Amilase. Juga ditemukan pada tanaman (cukup), jamur
(ascomycetes dan Basidiomycetes) dan bakteri (Bacillus)
5. β-Amilase
Bentuk lain dari amilase, β-amilase juga disintesis oleh bakteri ,
jamur , dan tanaman . Bekerja dari akhir-mengurangi rokok, β-
amilase mengkatalisis hidrolisis dari 4, α-1 glikosidik obligasi
kedua, membelah off unit glukosa dua ( maltosa ) pada suatu
waktu. Selama pematangan dari buah , β-amilase pati pecah
menjadi maltosa, sehingga rasa manis dari buah masak.
Kedua α-amilase dan β-amilase yang hadir dalam biji; β-amilase
hadir dalam bentuk yang tidak aktif sebelum perkecambahan ,
sedangkan α-amilase dan protease muncul sekali perkecambahan
telah dimulai. Sereal amilase gandum adalah kunci untuk produksi
malt . Many microbes also produce amylase to degrade
extracellular starches. Banyak mikroba juga memproduksi amilase
untuk menurunkan pati ekstraselular. Hewan jaringan tidak
mengandung β-amilase, meskipun mungkin ada dalam
microrganisms terkandung dalam saluran pencernaan .
6. γ-Amilase
Dalam Selain membelah terakhir α (1-4) glikosidik
pada akhir nonreducing dari amilosa dan amilopektin
, menghasilkan glukosa , γ-amilase akan membelah α
(1-6) glikosidik. Berbeda dengan bentuk-bentuk lain
amilase, γ-amilase paling efisien dalam lingkungan
asam dan memiliki pH optimum 3.
11. Cara Kerja
Membuat isolasi enzim dari kecambah
a) Mengambil 100 buah kecambah yang segar
b) Menumbuk sampai halus, selanjutnya dilarutkan dalam 100 ml
aquadest, diamkan sampai mengendap
12. a) Menyaring dengan kertas saring
b) Kerja a-c mendapatkan konsentrasi enzim 100%
100%
13. Membuat variasi konsentrasi enzim
a) Konsentrasi 75% : ambil 15 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 5 ml aquades
b) Konsentrasi 50% : ambil 10 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 10 ml aquades
c) Konsentrasi 25% : ambil 5 ml konsentrasi enzim 100%
tambahkan 15 ml aquades
d) Konsentrasi enzim 0% (kontrol) : aquades
75% 50% 25% 0%
14. Membuat larutan amilum 3%
a) Mengambil aquades 100 ml : 50 ml dididihkan, 50 ml
untuk melarutkan 3 gr amilum
b) Memasukkan larutan amilum ke dalam aquades yang
mendidih sampai terjadi aplacement
Pemanasan Aquades
Amilum
yang
dilarutkan
Pencampuran hingga applacement
15. Melihat aktivitas enzim amilase
a) Mengambil masing-masing konsentrasi enzim sebanyak 5
ml, masukkan dalam masing-masing tabung reaksi
b) Menambahkan ke dalam masing-masing tabung reaksi
tersebut 2 ml aplacement amilum selanjutnya kocok
sampai homogen
16. a) Kelima tabung reaksi masukkan ke dalam inkubator
bersuhu 37-40°C
b) Menyiapkan plat tetes dan lugol
17. e) Menguji setiap 3 menit, ambil campuran enzim amilase dan
amilum pada masing-masing tabung reaksi sebanyak 2 tetes dan
tambahkan 1 tetes lugol (dimasukkan dalam plat tetes)
f) Memperhatikan warna yang terjadi, warna yang tampak
menunjukkan aktivitas enzim amilase :
Amilum belum mengalami hidrolisis biru
Amilum dipecah / hidrolisis mjd amilodekstrin ungu
Amilum dipecah / hidrolisis mjd eritrodekstrin merah
Amilum dipecah / hidrolisis mjd akrodekstrin coklat
Amilum dipecah / hidrolisis mjd maltosa coklat
20. Lanjutan ...
Menganalisa konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi,
konsentrasi berapa yang lebih cepat menghidrolisis amilum ?
Membuat grafik hubungan konsentrasi enzim dengan
kecepatan reaksi (kecepatan reaksi ditunjukkan dengan
aktivitas enzim mengubah amilum mjd maltosa atau
akrodekstrin yang dihubungkan dengan waktu)
21. Hasil pengamatan
Konsentasi
enzim
Perubahan warna
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
100% Biru Biru
keunguan
Ungu Ungu
kemerahan
Ungu
kemerahan
75% Biru Biru
keunguan
Ungu Ungu
kemerahan
Ungu
kemerahan
50% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru
keunguan
Biru
keunguan
Ungu
25% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru Biru
keunguan
Ungu
0% Hitam
kebiruan
Hitam
kebiruan
Biru Biru
keunguan
Ungu
22. Hasil analisa
Konsentrasi yang paling cepat menghidrolisis adalah
konsentrasi yang terbanyak yaitu 75% dan 100%
Hasil akhir yang diperoleh pada 3 menit ke 5 adalah
warna ungu kemerahan pada 75% dan 100%
Warna ungu pada konsentrasi 0%, 25% dan 50%
23. Grafik
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Hidroisis
(perubahan
warna)
waktu
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatan reaksi
100% 75% 50% 25% 0%
24. Pembahasan
Dari hasil praktikum kami peroleh hasil uji lugol pada 3 menit
pertama sampai 3 menit kelima, enzim dengan konsentrasi
100% dan 75% memiliki warna yang sama yaitu biru (3.1), biru
keunguan (3.2), ungu (3.3), dan ungu kemerahan (3.4--3.5).
Perubahan warna ini menunjukkan bahwa telah terjadi
hidrolisis mulai dari (3.2), amilodekstrin (3.3) dan sudah
menuju ke eritrodekstrin namun belum sempurna merah,
masih ungu kemerahan.
Untuk uji lugol pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan
0% memiliki warna yang sama yaitu hitam kebiruan (3.1--3.2),
kemudian pada (3.3) konsentrasi enzim 50% menjadi biru
keunguan.
Pada konsentrasi enzim 25% dan 0% (3.3) sama yaitu warna
biru, kemudian pada (3.4—3.5) warna nya sama yaitu biru
keunguan (3.4) dan ungu (3.5).
25. Lanjutan ...
Pada enzim dengan konsentrasi 50%, 25%, dan 0% hasil akhir
pada 3 menit kelima warnanya adalah sama yaitu ungu.
Untuk konsentrasi 50% dan 25% enzim, laju hidrolisis
amilumnya cenderung lebih lambat dari konsentrasi enzim
75% dan 100%.
Hasil hidrolisis amilum pada masing-masing konsentrasi
adalah sebagai berikut: 100% dan 75% eritrodekstrin, 50%
dan 25% amilodekstrin, dan 0% belum mencapai
amilodekstrin, meskipun warna 0% itu ungu tetapi tidak ada
aktivitas enzim disana.
Konsentrasi enzim yang paling cepat menghidrolisis adalah
75% dan 100%.
Terbukti bahwa semakin banyak konsentrasi enzim, maka
semakin cepat laju hidrolisisnya.
26. Kesimpulan
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim.
Semakin banyak konsentrasi enzim, semakin cepat
reaksinya. Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat
seiring dengan peningkatan suhu sampai batas optimum.
Setelah melewati suhu optimum, maka kecepatan reaksi
enzimatik dapat kembali menurun.
Konsentrasi enzim 100% terbutkti cepat menghidrolisis
amilum dengan ditunjukkan warna ungu kemerahan
(eritrodekstrin)