Dokumen tersebut membahas tentang pengertian stres dan solusi mengatasinya. Secara ringkas, stres dijelaskan sebagai reaksi tubuh terhadap tekanan mental atau beban kehidupan, yang menimbulkan ketegangan. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, dan tahapan stres, serta gangguan kejiwaan seperti neurosis dan psikosis. Untuk mengatasi stres, dianjurkan kelegaan sementara dan menjaga kesehat
2. • Stress adalah reaksi atau respons tubuh
terhadap stressor psikososial (tekanan mental
atau beban kehidupan)” (Dadang Hawari,
2001).
• Stress adalah suatu kekuatan yang
mendesak atau mencekam yang
menimbulkan suatu ketegangan dalam diri
seseorang (Soeharto Heerdjan. 1987)
A. Pengertian StresA. Pengertian Stres
3. • Menurut Cary Cooper dan Alinson
Straw (1992) dari British Institute of
Management, gejala stress dapat
dilihat dari tiga sisi, yaitu ;
1) Gejala Fisik
2) Tingkah laku (secara umum)
Perasaan
B. Gejala StresB. Gejala Stres
4. • Stress, menurut Sri Kusmiati
dan Desminiarti (1990), dapat
digolongkan sebagai berikut
1) Stres fisik
2) Stres kimiawi
3) Stres mikrobiologik
4) Stres fisiologik
5) Stres proses pertumubuhan dan
perkembangan
6) Stres psikis/emosional
C. Penggolongan
Stres
C. Penggolongan
Stres
5. • Menurut Maramis (1999), ada
empat sumber atau penyebab
stress psikologis, yaitu :
1. Frustasi
2. Konflik
3. Tekanan
4. Krisis
D. Sumber StresD. Sumber Stres
6. • Stres dapat terjadi karena
1. Fisik-biologik
2. Psikologik, negatif thinking
3. Sosial
Luthans (1992) menyebutkan bahwa
penyebab stres (stressor) terdiri atas empat hal
utama, yakni
• Extra organizational stressors
• Organizational stressors
• Group stressors
E. Penyebab StresE. Penyebab Stres
7. Terdapat 4 penyebab stres (stresor) menurut
Lazarus dan Cohen (dalam Evans, 1982)
serta Evans dan Cohen (dalam Veitch &
Arkkelin)
• Fenomena catalismic
• Kejadian-kejadian yang
memerlukan penyesuaian atau
coping seperti pada fenomena
catalismic
• Daily hassles
• Ambient Stresor
8. • Menurut Dr. Robert J. Van Amberg (1979),
sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Dadang
Hawari (2001) bahwa tahapan stress sebagai
berikut :
1. Stres tahap pertama, tahapan ini adalah
tahapan stress yang paling ringan, dan
biasanya timbul perasaan-perasaan seperti
ini : Semangat besar, Penglihatan tajam
tidak seperti biasanya, Energi berlebihan,
kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan lebih daripada biasanya
2. Stres tahap kedua, dampak stress yang
menyenangkan mulai menghilang dan
F. Tahapan StresF. Tahapan Stres
9. 3. Stres tahap ketiga, Keletihan semakin nampak seperti
sakit perut, mulas, sering ingin ke belakang. sulit
tidur, sering bangun malam dan sulit untuk tidur
lagi, atau bangun terlalu pagi
4. Stress tahap keempat, Pada tahap ini sudah
menunjukkan keadaan yang lebih buruk seperti
Kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang
tadinya terasa menyenangkan, Kehilangan
kemampuan untuk menanggapi situasi, pergaulan
sosial, dan kegiatan-kegiatan rutin lainnya, Tidur
makin sulit, mimpi-mimpi menegangkan, dan
seringkali terbangun dini hari.
5. Stres tahap kelima, Keletihan yang mendalam (baik
fisik maupun psikologis) Untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang sederhana saja terasa
kurang mampu, Gangguan sistem pencernaan
(sakit maag misalnya) terasa lebih sering, sulit
buang air besar atau malah sebaliknya, Perasaan
takut yang makin menjadi, mirip panik.
6. Stres tahap keenam, Tahapan ini merupakan tahapan
puncak yang merupakan keadaan gawat darurat.
10. Menurut Singgih
Dirgagunarsa (1978 : 143),
neurosis adalah gangguan
yang terjadi hanya pada
sebagian dari kepribadian,
sehingga orang yang
mengalaminya masih bisa
melakukan pekerjaan-
pekerjaan biasa sehari-hari
atau masih bisa belajar, dan
jarang memerlukan
perawatan khusus di rumah
G. Penyakit Kejiwaan
(Neurosis dan Psikosis)
G. Penyakit Kejiwaan
(Neurosis dan Psikosis)
11. Identifikasi pokok-pokok pengertian mengenai
neurosis adalah sebagai berikut:
• a. Neurosis merupakan gangguan jiwa pada
taraf ringan.
• b. Neurosis terjadi pada sebagian kecil aspek
kepribadian.
• c. Neurosis dapat dikenali berdasarkan gejala
yang paling menonjol yaitu kecemasan.
• d. Penderita neurosis masih mampu
menyesuaikan diri dan mampu melakukan
aktivitas sehari-hari.
• e. Penderita neurosis tidak memerlukan
perawatan khusus di rumah sakit jiwa.
12. Ciri-ciri Neurosis
1. Wawasan yang tak lengkap mengenai
sifat-sifat dan kesukarannya.
2. Mengalami konflik batin.
3. Menampakkan reaksi kecemasan
4. Adanya kerusakan parsial pada aspek-
aspek kepribadian.
• Bentuk-bentuk Neurosis
Neurosis dapat muncul dalam beberapa
bentuk, diantaranya:
1. Neurasthenia
2. Histeria,
3. Psychasthenia
13. Pengertian Psikosis
Psikosis adalah gejala gangguan mental
berat di mana seseorang kehilangan
kemampuan untuk mengenali realitas
atau berhubungan dengan orang lain dan
mereka biasanya berperilaku dengan
cara yang tidak tepat dan aneh.
14. Ciri-ciri Psikosis
Pada penderita psikosis umumnya
ditemukan cirri-ciri sebagai berikut
• Mengalami disorganisasi proses pikiran.
• Gangguan emosional
• Disorientasi waktu, ruang, dan person
• Terkadang disertai juga dengan
halusinasi dan delusi.
• Bentuk-bentuk Psikosis
Psikosis bisa muncul dalam beberapa
bentuk, diantaranya:
• Schizophrenia
• Paranoia
• Maniac depressive psychosis
15. • 1. Kelegaan Sementara
– Pelarian
– Penanganan Instan
– Gerak Badan untuk kesenangan
G. Solusi Mengatasi
Stres
G. Solusi Mengatasi
Stres
16. • 2. Kesehatan Badan Jangka-
Panjang
- Pemeriksaan kesehatan
- Nutrisi yang baik
- Gerak badan untuk
kekuatan
- Nikmati Hidup Atasi Stres
- Yoga yang menyenangkan