1. O L E H :
AC H M AD S YAWAL U D D I N , S . K E P, N S
Manajemen Konflik
2. Lanjutan...
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana
didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan
lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik.
Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok
interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf
dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung,
staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang
mana situasi tersebut seringkali dapat memicu
terjadinya konflik
Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan
manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan,
tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel
karena kelebihan beban kerja
3. Konflik akan mempengaruhi seseorang dalam
melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan
dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi
secara tidak langsung dengan melakukan banyak
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja
Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya
konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan
secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi
baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan
sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian
individu.
4. Sumber-sumber Konflik
Antarpribadi : Benturan kepribadian dan kegagalan
untuk berkomunikasi secara efektif
Antar kelompok : bila ada kelangkaan sumber daya
dalam organisasi
Antarorganisasi : wajar, tidak sehat
Konflik dalam diri : antarperan, dalam peran, konflik
peran orang
5. Konflik Fungsional dan Disfungsional
Konflik fungsional yaitu konflik yg berbentuk
konstruktif. Konflik demikian menunjang tujuan-2
kelompok dan memperbaiki kinerjanya
Konflik Disfungsional konflik yg beerbentuk
destruktif menjd kendala bagi pencapaian kinerja
kelompok
6. PENGELOLAAN KONFLIK
Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan
untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer
perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-
peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas,
mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan:
Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat
untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan
tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang
berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi
perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
7. Lanj. Pengelolaan...
Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan
menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif.
Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk
menghindari konflik adalah dengan menerapkan
komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang
akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif
merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk
memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat
telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat
merumuskan kembali permasalahan para pegawai
sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.
8. Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
Konflik itu sendiri
Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
Ketersediaan waktu dan tenaga
9. Contoh konflik
Konflik Vietnam berubah menjadi perang.
Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik
yang tidak terkontrol, sehingga timbul kekerasan. hal
ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina.
Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara
memberikan contoh konflik bersejarah lainnya.
Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras
dan etnis. Ini termasuk konflik Bosnia-Kroasia (lihat
Kosovo), konflik di Rwanda, dan konflik di
Kazakhstan