SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Psikologi Konseling
Tingkah laku menyimpang dan
manajemen stres
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2016/2017
Nama Dosen :Dr.I.Wayan Dharmayana,M.Psi
DISUSUN OLEH :
1. AFRILIA SAFITRI(A1L015024)
2. DEVRI APRILIAN (A1L015020)
3. ANDIKA DARMA P(A1L015011)
A. Pengertian Tingkah Laku
Menyimpang
• Pada hakikatnya, konsep tentang normalitas
dan abnormalitas itu sangat samar batasnya.
Sebab, kebiasaan dan sikap hidup yang
dirasakan normal oleh suatu kelompok
masyarakat, dapat dianggap abnormal oleh
kelompok masyarakat lainnya. Sesuatu yang
dianggap sebagai abnormal oleh generasi
sebelum kita, bisa jadi itu dianggap normal
saat ini.
Beberapa segi tinjauan dari
abnormalitas, yaitu:
1. Abnormalitas dipandang dari segi Patologis
2. Abnormalitas dipandang dari segi Statistik
3. Abnormalitas dipandang dari segi Budaya
B. Kriteria Tingkah Laku Normal
1. Sense of Security
2. Self Evaluation
3. Spontanitas dan Emosional
4. Kontak Realitas Sosial
5. Dorongan dan Nafsu Jasmaniah
6. Pandangan Diri yang Cukup
7. Tujuan Hidup yanG AdeKuat
8. Kemampuan Belajar Dari Pengalaman
9. Kesanggupan Terhadap Tuntutan dan Kebutuhan
10. Sikap Emansipasi
11. Integrasi Kepribadian
C. Sebab-Sebab Terjadinya Perilaku
Menyimpang
1. Faktor Hereditas
2. Faktor Sebelum Lahir
3. Faktor Ketika Lahir
4. Faktor Sesudah Bayi Lahir
D. Usaha dan Perjuangan Untuk Memperoleh
Adjustment dan Mental yang Sehat
Di kota besar zaman modern sangat
individualisme, dimana kontak sosial menjadi
longgar, dan tidak saling peduli. Mereka hanya
memburu keuntungan dan kemewahan materi.
Sehingga terjadi berbagai jenis persaingan.
Masyarakat modern dipenuhi unsur eksplosif
dan budaya yang rivalitas sehingga mereka
dijuluki high tension culture.
Teori Stress
Variabel
Stimulus
Variabel
respon
Variabel
Interaktif
Teori
interaksional
Teori
Transaksional
Stres dialami setiap orang
dengan tidak mengenal
jenis kelamin
,usia,kedudukan
,jabatan,atau status sosial-
ekonomi
Stres => Stimulus
yang mengancam
Stres => Hal yang
essensial bagi
kehidupan
Aspek-aspek
keterkaitan antara
idividu dan
lingkungannya
Aspek-aspek
kognitif dan afektif
individu dalam
berinteraksi dan
lingkungannya
Stres pada setiap Periode
Kehidupan
Stres pada
masa bayi
Stres pada
masa anak
Stres pada
masa remaja
Stre pada masa
dewasa
Pengaruh
lingkungan &
Keharusan
menyesuaikan
diri
Besumber dari
keluarga,sekolah, dan
teman mainnya
Dominasi peraturan
dan tuntutan orang tua
dengan kebutuhan
remaja untuk bebas
Besumber dari banyak
faktor : kegagalan
perkawinan,kehilangan
pekerjaan
,penyimpangan
seks,menopouse,gangg
uan fisik,dsb
Gejala Stres
Gejala Fisik Gejala Psikis
Sakit kepala,sakit lambung,hipertensi,sakit
jantung,berdebar-debar,insomnia,mudah
lelah,keluar keringan dingin kurang selera
makan,sering buang air kecil
Gelisah,kurang dapat berkonsentrasi
dalam belajar atau bekerja,sikap
apatis,sikap pesimis,hilang rasa
rumor,bungkam seribu
bahasa,malas,sering melamun,sering
marah-marah
Faktor pemicu stres
Stressor Fisik
Biologis
Stressor
Psikologis
Stressor
sosial
Iklim kehidupan
keluarga
Iklim lingkungan
Faktor pekerjaanRespon fisiologis
Respon emosional
Respon Behavior
Faktor yang mengganggu kestabilan Stres
Faktor Biologis
Faktor Psikologis
Faktor Lingkungan
• Genetika
• Pngalaman hidup
• Ritme biologis
• Tidur
• Makanan
• Postur tubuh
• Kelelahan
• Penyakit
• Abnormalitas adaptasi
• Persepsi
• Perasaan dan emosi
• Situasi
• Pengalaman hidup
• Kepurusan Hidup Perilaku
• Repon Fight dan FlightReaksi
perlawanan
• Reaksi
melepaskan
diri
• Diam
• Lingkungan fisik • Lingkungan Biotik • Lingkungan Sosial
R. S. Lazarus dan Folkan (Taylor, 2003;219)
Coping adalah proses mengelola Tuntutan (internal dan
eksternal) yang ditaksir sebagai beban karena diluar
kemampuan individu itu sendiri.
E. Pengelolaan (Manajemen) Stres
Faktor Esternal
Sumber yang
tampak seperti
uang dan waktu
Dukungan sosial
Stressor
1. Penaksiran
dan
penafsiran
stressor
2. Evaluasi
tentang
pilihan dan
kemampuan
coping
Respon-respon
coping dan
strategi untuk
pemecahan
masalah dan
regulasi emosi
•Berfungsinya
aspek
psikologis
•Dapat
melakukan
kembali
kegiatan
sehari-hari
•Perubahan
fisiologis
termasuk
kesembuhan
dan penyakit
Kegiatan coping
1. mengurangi
kondisi lingkungan
yang berbahaya
2. Bersikap toleran
terhadap
peristiwa/kejadian
yang negatif
3. Memelihara cintra
diri yang positif
4. Memelihara
keseimbangan
emosi
5. Memelihara
hubungan yang
positif dengan
orang lain
Gaya coping
yang sudah
biasa dilakukan
Faktor
Kepribadian
Faktor Internal
1. Dukungan Sosial
Rietschlin (Shellye E. Taylorm, 2003)
“pemberian informasi dari orang lain
yang dicintainya atau mempunyai
kepedulian serta memiliki jaringan
komunikasi atau kedekatan hubungan”
House (1981) 4 fungsi dukungan sosial:
• Emotional Support
• Apprasial Support
• Informational Support
• Instrumental Support
2. Kepribadian.
• Hardines (ketabahan atau daya tahan)
“ditandai dengan sifat komitmen, internal locus
countrol dan kesadaran terhadap tantangan
(challenge).
• Optimis (Optimism)
“merupakan kecenderungan umum untuk
mengharapkan hasil-hasil yang baik”( Weitern atau
Lloyd, 1994:90)
• Humoris
“Dixon (1980) mengemukakan, bahwa humor, joke atau
ketawa berfungsi sebagai upaya untuk menilai kembali situasi
stress dengan cara yang kurang mengancam, dan dapat
melepaskan emosi-emosi negatif yang terpendam (seperti
perasaan marah)”
f. Macam-macam coping
1. Coping Negatif
Weiten Lloyd, coping negatif meliputi:
Pertama : Giving up (withdraw) melarikan diri dari
kenyatan atau situasi stres.
Kedua: agresif, berbagai perilaku yang dilakukan yang
ditujukan untuk menyakiti orang lain.
Ketiga: memanjakan diri sendiri (indulging your self)
Keempat: mencela diri sendiri (blaming your self)
Kelima: mekanisme pertahanan diri (defense mechanism)
yang bentuknya seperti menolak kenyataan.
2. Coping Positif
Coping positif atau disebut juga coping yang
kosntrukif di artikan sebagai upaya untuk
mengahadapi situasi stress secara sehat.
Martin dan Lefcourt (1983) menemukan bahwa
humor berfungsi mengurangi dampak buruk
stress terhadap suasana hati atau perasaan
seseorang.
Coping yang positif-Konstruktif memiliki beberapa
ciri:
• Menghadapi masalah secara langsung
• Menilai dan mempersepsi situasi stress
didasarkan pada pertimbangan yang rasional
• Mengendalikan diri (self control) dalam
mengatasi masalh yang dihadapi
Coping yang konstruktif dapat dilakukan
beberapa pendekatan atau metode:
a. Rational-Emotive Therapy
Terapi ini merupakan pendekatan terapi
yang memfokuskan pada upaya untuk
mengubah pola pikir klien yang irasional
sehingga dapat mengurangi gangguan
emosi atau perilaku maladatif.
Menurut Albert Ellis, reaksi emasional yang
bermasasalah itu bersumber pada self-talk
negatif yang bernama catastrophic thinking
(penilaian terahadap stress secara tidak
realistis sehingga memicu meningkatnya
masalah).
b. Meditasi
‘’meditasi merupakan latihan mental untuk
memfokuskan kesadaran atau perhatian
dengan cara nonalisasi. Melalui meditasi ini
seseorang dapat meredam atau mereduksi
kekalutan emosinya’’
contoh teknik meditasi yaitu teknik
transcendetal meditation:
1. Duduk dalam posisi yang menyenangkan
dengan mata tertutup
2. Secara penuh, konsentrasi membaca
mantra (dalam islam berdoa dan berdzikir)
c. Relaksasi
Menurut para ahli Lehrer & woolfolk (1984),
relaksasi dapat mengatasi kekalutan emosional dan
mereduksi masalah fisiologis (gangguan atau penyakit
fisik).
Herbert Benson, Seorang ahli cardiology,
mengemukakan langkah-langkah relaksasi:
1. Duduklah dengan tenang dalam posisi yang nyaman
2. Tutuplah mata anda
3. Buatlah rileks otot-otot anda, mulai dari kaki sampai
wajah
4. Bernafaslah melalui hidung dan mengeluarkannya
melalui mulut. Setelah anda mengeluakan nafas
melalui mulut katakanlah ‘’satu’’dan seterusnya
berulang-ulang
5. Lakukanlah relaksasi ini selama 10-20 menit
d. Mengamalkan Ajaran Agama Sebagai Wujud
Keimanan Kepada Tuhan
‘’orang yang ta’at beragama atau memiliki
keimanan kepada Tuhan dia akan membantu
mengelola hidup dan kehidupannya secara
sehat, wajar, normatif, serta dapat
menghadapi situasi stress secara positif dan
konstruktif’’
Ada tiga upaya lain yang dapat dilakukanuntuk
mencegah atau mengatasi stress.
1. Memahami tingkat stress
2. Memahami faktor-faktor yang
menyebabkan stres
3. Menemukan alternatif soslusi stress yang
diahadapi
Beberapa alternatif atau kiat-kiat yang dapat dilakukan
dalam upaya mencegah atau mengatasi stress:
a. Mengubah persepsi negatif terhadap sesuatu
b. Menurunkan kadar minat atau keinginan terhadap
sesuatu
c. Menghilangkan pola pikir yang irasional
d. Berpikir positif (positif thinking) tidak berburuk
sangka
e. Mencari dukungan sosial, memperbanyak teman
yang berahklak baik
f. Mengelola kehidupan sehari-hari secara sehatdan
teratur
g. Merawat kesehatan diri dengan cara menjauhi
perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam agama
h. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial
kemasyrakatan
i. Mengamalkan ajaran agama

More Related Content

What's hot

Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBayu Vibi
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfJatiPamungkas5
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkulturalmei rianita
 
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IVSEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IVHusna Sholihah
 
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesiaSejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesiaAbdul Wahab
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiIswi Haniffah
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)salim_perdana
 
Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatanAmalia Senja
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriArya Ningrat
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Novi Vianah
 

What's hot (20)

Teori keperawatan f nightingale
Teori keperawatan f nightingaleTeori keperawatan f nightingale
Teori keperawatan f nightingale
 
Asma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab munaAsma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab muna
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Bkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasiBkk 112 slide_model_komunikasi
Bkk 112 slide_model_komunikasi
 
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdfMakalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
Makalah Aliran-Aliran Pendidikan (2).pdf
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Askep transkultural
Askep transkulturalAskep transkultural
Askep transkultural
 
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IVSEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
SEHAT MENTAL DAN KLASIFIKASI GANGGUAN KEJIWAAN MENURUT DSM IV
 
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesiaSejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia
Sejarah Perkembangan bahasa melayu sebagai bahasa indonesia
 
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era GlobalisasiArtikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
Artikel: Bahasa Indonesia dan Era Globalisasi
 
Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)Sistem saraf tepi (sma)
Sistem saraf tepi (sma)
 
Filosofi keperawatan
Filosofi keperawatanFilosofi keperawatan
Filosofi keperawatan
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Pidato Persuasif
Pidato PersuasifPidato Persuasif
Pidato Persuasif
 
Sejarah keperawatan
Sejarah keperawatanSejarah keperawatan
Sejarah keperawatan
 
Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)Antropologi keperawatan (2)
Antropologi keperawatan (2)
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
Betty neuman’s
Betty neuman’sBetty neuman’s
Betty neuman’s
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 

Similar to Tingkah Laku Menyimpang dan Manajemen Stres

Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwaGita Zaeni
 
Mengelola emosi dengan relaksasi
Mengelola emosi dengan relaksasiMengelola emosi dengan relaksasi
Mengelola emosi dengan relaksasiAzizah Hikmah
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptxariefkurniawan307132
 
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdf
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdfMANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdf
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdfhasanbaiquni5072
 
How to master your emotion
How to master your emotionHow to master your emotion
How to master your emotionEricksonSiahaan
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptxSeveriusNansang
 
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptxDikyrivaldi
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptTryWahyuniPujiS
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.GemmaAyu2
 

Similar to Tingkah Laku Menyimpang dan Manajemen Stres (20)

Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa
 
Bengkel Pengurusan Stress
Bengkel Pengurusan StressBengkel Pengurusan Stress
Bengkel Pengurusan Stress
 
Mengelola emosi dengan relaksasi
Mengelola emosi dengan relaksasiMengelola emosi dengan relaksasi
Mengelola emosi dengan relaksasi
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptxMENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI  - 9 AGS 2022.pptx
MENGELOLA STRES MENURUNKAN RISIKO GANGGUAN EMOSI - 9 AGS 2022.pptx
 
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdf
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdfMANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdf
MANAJEMEN_STRES__Webinar_D3_Kep_6_Juni_2020-converted.pdf
 
How to master your emotion
How to master your emotionHow to master your emotion
How to master your emotion
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
Pentingnya suci
Pentingnya suciPentingnya suci
Pentingnya suci
 
Tugas psikologi faal
Tugas psikologi faalTugas psikologi faal
Tugas psikologi faal
 
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
11. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
 
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
3. Stress dan Cara Mengatasinya.pptx
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
KESEHATAN MENTAL.pptx
KESEHATAN MENTAL.pptxKESEHATAN MENTAL.pptx
KESEHATAN MENTAL.pptx
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 
Gaya hidup sihat
Gaya hidup sihatGaya hidup sihat
Gaya hidup sihat
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Tingkah Laku Menyimpang dan Manajemen Stres

  • 1. Psikologi Konseling Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2016/2017 Nama Dosen :Dr.I.Wayan Dharmayana,M.Psi DISUSUN OLEH : 1. AFRILIA SAFITRI(A1L015024) 2. DEVRI APRILIAN (A1L015020) 3. ANDIKA DARMA P(A1L015011)
  • 2. A. Pengertian Tingkah Laku Menyimpang • Pada hakikatnya, konsep tentang normalitas dan abnormalitas itu sangat samar batasnya. Sebab, kebiasaan dan sikap hidup yang dirasakan normal oleh suatu kelompok masyarakat, dapat dianggap abnormal oleh kelompok masyarakat lainnya. Sesuatu yang dianggap sebagai abnormal oleh generasi sebelum kita, bisa jadi itu dianggap normal saat ini.
  • 3. Beberapa segi tinjauan dari abnormalitas, yaitu: 1. Abnormalitas dipandang dari segi Patologis 2. Abnormalitas dipandang dari segi Statistik 3. Abnormalitas dipandang dari segi Budaya
  • 4. B. Kriteria Tingkah Laku Normal 1. Sense of Security 2. Self Evaluation 3. Spontanitas dan Emosional 4. Kontak Realitas Sosial 5. Dorongan dan Nafsu Jasmaniah 6. Pandangan Diri yang Cukup 7. Tujuan Hidup yanG AdeKuat 8. Kemampuan Belajar Dari Pengalaman 9. Kesanggupan Terhadap Tuntutan dan Kebutuhan 10. Sikap Emansipasi 11. Integrasi Kepribadian
  • 5. C. Sebab-Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang 1. Faktor Hereditas 2. Faktor Sebelum Lahir 3. Faktor Ketika Lahir 4. Faktor Sesudah Bayi Lahir
  • 6. D. Usaha dan Perjuangan Untuk Memperoleh Adjustment dan Mental yang Sehat Di kota besar zaman modern sangat individualisme, dimana kontak sosial menjadi longgar, dan tidak saling peduli. Mereka hanya memburu keuntungan dan kemewahan materi. Sehingga terjadi berbagai jenis persaingan. Masyarakat modern dipenuhi unsur eksplosif dan budaya yang rivalitas sehingga mereka dijuluki high tension culture.
  • 7. Teori Stress Variabel Stimulus Variabel respon Variabel Interaktif Teori interaksional Teori Transaksional Stres dialami setiap orang dengan tidak mengenal jenis kelamin ,usia,kedudukan ,jabatan,atau status sosial- ekonomi Stres => Stimulus yang mengancam Stres => Hal yang essensial bagi kehidupan Aspek-aspek keterkaitan antara idividu dan lingkungannya Aspek-aspek kognitif dan afektif individu dalam berinteraksi dan lingkungannya
  • 8. Stres pada setiap Periode Kehidupan Stres pada masa bayi Stres pada masa anak Stres pada masa remaja Stre pada masa dewasa Pengaruh lingkungan & Keharusan menyesuaikan diri Besumber dari keluarga,sekolah, dan teman mainnya Dominasi peraturan dan tuntutan orang tua dengan kebutuhan remaja untuk bebas Besumber dari banyak faktor : kegagalan perkawinan,kehilangan pekerjaan ,penyimpangan seks,menopouse,gangg uan fisik,dsb
  • 9. Gejala Stres Gejala Fisik Gejala Psikis Sakit kepala,sakit lambung,hipertensi,sakit jantung,berdebar-debar,insomnia,mudah lelah,keluar keringan dingin kurang selera makan,sering buang air kecil Gelisah,kurang dapat berkonsentrasi dalam belajar atau bekerja,sikap apatis,sikap pesimis,hilang rasa rumor,bungkam seribu bahasa,malas,sering melamun,sering marah-marah
  • 10. Faktor pemicu stres Stressor Fisik Biologis Stressor Psikologis Stressor sosial Iklim kehidupan keluarga Iklim lingkungan Faktor pekerjaanRespon fisiologis Respon emosional Respon Behavior
  • 11. Faktor yang mengganggu kestabilan Stres Faktor Biologis Faktor Psikologis Faktor Lingkungan • Genetika • Pngalaman hidup • Ritme biologis • Tidur • Makanan • Postur tubuh • Kelelahan • Penyakit • Abnormalitas adaptasi • Persepsi • Perasaan dan emosi • Situasi • Pengalaman hidup • Kepurusan Hidup Perilaku • Repon Fight dan FlightReaksi perlawanan • Reaksi melepaskan diri • Diam • Lingkungan fisik • Lingkungan Biotik • Lingkungan Sosial
  • 12. R. S. Lazarus dan Folkan (Taylor, 2003;219) Coping adalah proses mengelola Tuntutan (internal dan eksternal) yang ditaksir sebagai beban karena diluar kemampuan individu itu sendiri. E. Pengelolaan (Manajemen) Stres
  • 13. Faktor Esternal Sumber yang tampak seperti uang dan waktu Dukungan sosial Stressor 1. Penaksiran dan penafsiran stressor 2. Evaluasi tentang pilihan dan kemampuan coping Respon-respon coping dan strategi untuk pemecahan masalah dan regulasi emosi •Berfungsinya aspek psikologis •Dapat melakukan kembali kegiatan sehari-hari •Perubahan fisiologis termasuk kesembuhan dan penyakit Kegiatan coping 1. mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya 2. Bersikap toleran terhadap peristiwa/kejadian yang negatif 3. Memelihara cintra diri yang positif 4. Memelihara keseimbangan emosi 5. Memelihara hubungan yang positif dengan orang lain Gaya coping yang sudah biasa dilakukan Faktor Kepribadian Faktor Internal
  • 14. 1. Dukungan Sosial Rietschlin (Shellye E. Taylorm, 2003) “pemberian informasi dari orang lain yang dicintainya atau mempunyai kepedulian serta memiliki jaringan komunikasi atau kedekatan hubungan” House (1981) 4 fungsi dukungan sosial: • Emotional Support • Apprasial Support • Informational Support • Instrumental Support
  • 15. 2. Kepribadian. • Hardines (ketabahan atau daya tahan) “ditandai dengan sifat komitmen, internal locus countrol dan kesadaran terhadap tantangan (challenge). • Optimis (Optimism) “merupakan kecenderungan umum untuk mengharapkan hasil-hasil yang baik”( Weitern atau Lloyd, 1994:90) • Humoris “Dixon (1980) mengemukakan, bahwa humor, joke atau ketawa berfungsi sebagai upaya untuk menilai kembali situasi stress dengan cara yang kurang mengancam, dan dapat melepaskan emosi-emosi negatif yang terpendam (seperti perasaan marah)”
  • 16. f. Macam-macam coping 1. Coping Negatif Weiten Lloyd, coping negatif meliputi: Pertama : Giving up (withdraw) melarikan diri dari kenyatan atau situasi stres. Kedua: agresif, berbagai perilaku yang dilakukan yang ditujukan untuk menyakiti orang lain. Ketiga: memanjakan diri sendiri (indulging your self) Keempat: mencela diri sendiri (blaming your self) Kelima: mekanisme pertahanan diri (defense mechanism) yang bentuknya seperti menolak kenyataan.
  • 17. 2. Coping Positif Coping positif atau disebut juga coping yang kosntrukif di artikan sebagai upaya untuk mengahadapi situasi stress secara sehat. Martin dan Lefcourt (1983) menemukan bahwa humor berfungsi mengurangi dampak buruk stress terhadap suasana hati atau perasaan seseorang. Coping yang positif-Konstruktif memiliki beberapa ciri: • Menghadapi masalah secara langsung • Menilai dan mempersepsi situasi stress didasarkan pada pertimbangan yang rasional • Mengendalikan diri (self control) dalam mengatasi masalh yang dihadapi
  • 18. Coping yang konstruktif dapat dilakukan beberapa pendekatan atau metode: a. Rational-Emotive Therapy Terapi ini merupakan pendekatan terapi yang memfokuskan pada upaya untuk mengubah pola pikir klien yang irasional sehingga dapat mengurangi gangguan emosi atau perilaku maladatif. Menurut Albert Ellis, reaksi emasional yang bermasasalah itu bersumber pada self-talk negatif yang bernama catastrophic thinking (penilaian terahadap stress secara tidak realistis sehingga memicu meningkatnya masalah).
  • 19. b. Meditasi ‘’meditasi merupakan latihan mental untuk memfokuskan kesadaran atau perhatian dengan cara nonalisasi. Melalui meditasi ini seseorang dapat meredam atau mereduksi kekalutan emosinya’’ contoh teknik meditasi yaitu teknik transcendetal meditation: 1. Duduk dalam posisi yang menyenangkan dengan mata tertutup 2. Secara penuh, konsentrasi membaca mantra (dalam islam berdoa dan berdzikir)
  • 20. c. Relaksasi Menurut para ahli Lehrer & woolfolk (1984), relaksasi dapat mengatasi kekalutan emosional dan mereduksi masalah fisiologis (gangguan atau penyakit fisik). Herbert Benson, Seorang ahli cardiology, mengemukakan langkah-langkah relaksasi: 1. Duduklah dengan tenang dalam posisi yang nyaman 2. Tutuplah mata anda 3. Buatlah rileks otot-otot anda, mulai dari kaki sampai wajah 4. Bernafaslah melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut. Setelah anda mengeluakan nafas melalui mulut katakanlah ‘’satu’’dan seterusnya berulang-ulang 5. Lakukanlah relaksasi ini selama 10-20 menit
  • 21. d. Mengamalkan Ajaran Agama Sebagai Wujud Keimanan Kepada Tuhan ‘’orang yang ta’at beragama atau memiliki keimanan kepada Tuhan dia akan membantu mengelola hidup dan kehidupannya secara sehat, wajar, normatif, serta dapat menghadapi situasi stress secara positif dan konstruktif’’ Ada tiga upaya lain yang dapat dilakukanuntuk mencegah atau mengatasi stress. 1. Memahami tingkat stress 2. Memahami faktor-faktor yang menyebabkan stres 3. Menemukan alternatif soslusi stress yang diahadapi
  • 22. Beberapa alternatif atau kiat-kiat yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah atau mengatasi stress: a. Mengubah persepsi negatif terhadap sesuatu b. Menurunkan kadar minat atau keinginan terhadap sesuatu c. Menghilangkan pola pikir yang irasional d. Berpikir positif (positif thinking) tidak berburuk sangka e. Mencari dukungan sosial, memperbanyak teman yang berahklak baik f. Mengelola kehidupan sehari-hari secara sehatdan teratur g. Merawat kesehatan diri dengan cara menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam agama h. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyrakatan i. Mengamalkan ajaran agama