2. Prostitusi Merupakan pemanfaatan seseorang dalam
aktivitas seks untuk suatu imbalan yang disebut juga
sebagai Pelacur.
(pelacuran) secara umum adalah praktik hubungan
seksual sesaat, yang kurang lebih dilakukan dengan siapa
saja, untuk imbalan berupa uang.
Sedangkan Prostitusi Online ( Online prostitution ) atau
pelacuran yang dilakukan dalam jaringan (daring/online)
merupakan suatu perbuatan berhubungan seksual
dengan orang lain dengan menggunakan “transaksi”
yang mana proses transaksi itu dapat dilakukan dengan
menggunakan media elektronik.
3. Prostitusi merupakan praktik ilegal yang melanggar hukum di
Indonesia. Indonesia dipandang sebagai salah satu destinasi
wisata seks karena memiliki jumlah pekerja seks komersial
(PSK) yang cukup banyak.
Koordinator Nasional Organisasi Perubahan Sosial Indonesia
(OPSI) mengungkapkan bahwa estimasi jumlah pekerja seks
perempuan di Indonesia mencapai kisaran 230.000 orang pada
2019. Dalam hukum pidana umum, persoalan prostitusi diatur
dalam Pasal 298 KUHP. Pasal ini melarang siapa saja yang
menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasan dan
mengambil keuntungan atas kegiatan Cabul yang dilakukan
oleh orang lain dan acamanan pidananya maksimum 1 tahun 4
bulan.
4. Praktik prostitusi online melibatkan pihak yang sama dengan
praktik prostitusi biasa.
Dari mucikari, pekerja seks komersial (PSK), penyewa jasa PSK, dan
pihak lain yang terlibat.
Jika pada praktik prostitusi biasa mucikari bertindak sebagai pihak
yang langsung berkomunikasi dengan penyewa jasa PSK, pada
praktik prostitusi online, mucikari berkomunikasi
secara online dengan penyewa jasa PSK.
Mucikari pada prostitusi online ini juga tidak jarang bertindak
sebagai admin dari akun yang digunakan untuk memasarkan jasa
PSK dan Mereka yang akan bernegosiasi mengenai harga serta
mekanisme dan tempat transaksi.
Pihak yang Terlibat dalam Tindak Pidana Prostitusi
5. Mekanisme pembayaran bisa berupa uang muka dan
pelunasannya setelah jasa diberikan.
Atau dengan pembayaran penuh dilakukan setelah jasa diberikan
alias cash on delivery (COD).
Setelah mencapai kesepakatan, PSK yang kemudian akan datang
ke lokasi pertemuan.
Perbedaan praktik prostitusi biasa dengan prostitusi online adalah
hadirnya pihak lain yang terlibat.
Yakni pihak-pihak yang menyediakan media-media yang
digunakan oleh para mucikari atau PSK untuk mempromosikan diri
mereka.
Pada praktik prostitusi biasa, pihak ini tidak dibutuhkan karena
penyewa jasa PSK hanya perlu datang langsung ke tempat
penyedia PSK yang biasa disebut lokalisasi
Namun, itu artinya eksposur atau risikonya lebih besar. Sementara
prostitusi online bisa dilakukan tanpa diketahui orang lain.
8. Dampak Pada Pekerja Sexsual yang
melakukan Praktik Prostitusi
A. Resiko Kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya
B. Menculnya Penyakit Seksual
C. Gangguan pada pertumbuhan organ organ yang ada di dalam tubuh janin
D. Tindakan Kriminalitas
E. Menjauh dari Lingkungan social
F. Menurunkan Nilai Moral, Susila, Hukum dan Agama
9. 1. Menutup Tempat Lokalisasi
2. Hukum para pria yang menggunakan jasa pelacur
3. Melakukan bimbingan bahwa perilaku hubungan seks yang
berganti-ganti pasangan bisa menyebabkan penularan
penyakit seks seperti HIV/AIDS, raja singa, dan lainnya.
4. Melakukan pemberdayaan pada PSK, yaitu membuka kursus
keterampilan singkat bagi para penghuni lokalisasi.
5. Penyuluhan Pencegahan Praktik Prostitusi Online di Kalangan
Pelajar atau Masyarakat
6. Upaya Tindak Pidana Prostitusi Online Pada Aplikasi,
Website, Forum atau media yang digunakan.
Upaya dan Pencegahan
Prostitusi