SlideShare a Scribd company logo
PERLINDUNGAN
KORBAN TINDAK
PIDANA PENIPUAN
ONLINE
Makalah
Sylvana Alya
Azizah
Reina Nafis Nabila Muinnatu lutfhia
Azam kharisul
umam
Fanira chaniago
Bella amallia
Disusun Oleh
6
2
Latar
Belakang
1
Semakin berkembangnya era teknologi dan globalisasi saat ini menjadi
pendorong berkembangnya teknologi informasi. Hal tersebut menjadikan teknologi
informasi memiliki kedudukan penting bagi kemajuan suatu negara. Kebutuhan
masyarakat di dunia juga semakin berkembang sehingga teknologi informasi
memegang peranan penting di masa kini maupun di masa yang akan datang. Teknologi
informasi membawa keuntungan dan kepentingan yang besar bagi negara-negara di
dunia khususnya Indonesia.
Teknologi informasi dianggap sangat penting dalam memacu pertumbuhan
kepentingan dunia khususnya di bidang ekonomi. Hal ini karena dengan
berkembangnya teknologi informasi dapat menciptakan kemudahan diberbagai aspek
terutama dalam transaksi bisnis seperti perdagangan secara online.
Memanfaatkan media elektronik untuk melakukan perdagangan sering
disebut dengan electronic commerce atau disingkat e-commerce. Suhariyanto
menjelaskan bahwa e-commorce merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang
menyangkut konsumen, manufaktur, layanan provider dan pedagang perantara melalui
jaringan internet dan komputer .
Hal ini juga berhasil menjadi pemicu perubahan tatanan kebutuhan hidup
masyarakat di bidang ekonomi maupun sosial.Perkembangan teknologi informasi juga
memberikan dampak lain seperti munculnya kejahatan baru yang sering kita sebut
dengan cybercrime. Definisi tentang cybercrime lebih bersifat pada kejahatan umum
yang memiliki karakteristik dilakukan oleh pihak-pihak yang menguasai penggunaan
teknologi informasi seperti internet dan seluler. Salah satu tindakan kejahatan dengan
memanfaatkan media online yaitu penipuan.
Rumusan
Masalah
2
Apa yang dimaksud dengan tindak pidana
penipuan online ?
Apa saja bentuk-bentuk penipuan online
dan faktor yang mempengaruhinya?
Bagaimana perlindungan hukum terhadap
korban tindak pidana penipuan online?
Pembahasan
Masalah
3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tipu berarti
perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dsb), dengan maksud untuk
menyesatkan, mengakali, atau mencari untung. Penipuan berarti proses, perbuatan,
cara menipu, perkara menipu (mengecoh).
Menurut Bruce D. Mandelblit definisi penipuan online merujuk pada jenis
penipuan dengan menggunakan media internet seperti ruangan chat, pesan elektronik,
atau website dalam melakukan transaksi penipuan dengan media lembaga-lembaga
keuangan seperti bank atau lembaga lain yang ada hubungan tertentu .
1. Pengertian Penipuan Online
Pasal 378 KUHP (Pasal 492 UU 1/2023) mengatur tentang penipuan, yang
menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat
untuk mengelabui orang lain dengan maksud untuk memperoleh sesuatu barang atau
uang, dapat dihukum dengan pidana penjara.
Penipuan secara online pada prinisipnya sama dengan penipuan
konvensional. Yang membedakan hanyalah pada sarana perbuatannya yakni
menggunakan Sistem Elektronik (komputer, internet, perangkat telekomunikasi). Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dapat diterapkan dalam kasus
penipuan online yang melibatkan media sosial atau platform digital.
Pasal 28 ayat 1 UU ITE menyatakan bahwa setiap orang dengan sengaja,
dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dipidana penjara paling lama 6 tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Sigid Suseno menjelaskan bahwa penipuan online pada dasarnya
merupakan penipuan yang menggunakan perangkat lunak dan akses internet dalam
melakukan tindakannya menipu korban yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya
sendiri.
Ada beberapa bentuk-bentuk dari penipuan online dan apa faktor yang
mempengaruhi penipuan online tersebut, yaitu :
 Penipuan Investasi
Investasi bodong atau investasi ilegal merupakan sejumlah uang yang di
tanamkan oleh masyarakat sebagai suatu modal atas suatu produk atau suatu layanan
yang sebenarnya tidak ada atau palsu. Penipuan investasi ini dilakukan oleh entitas
keuangan yang tidak memiliki surat izin atau ilegal dan kebanyakan investasi tersebut
dilakukan secara online.
2. Bentuk & Faktor Penyebab
Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan investasi bodong, yaitu :
• Korban tergiur dengan adanya keuntungan yang besar yang telah di janjikan oleh
pihak investasi bodong tersebut.
• Keterbatasnya pengetahuan mengenai sebuah investasi.
 Arisan Online
Arisan adalah sebuah kegiatan yang dimana sekelompok orang yang telah
sepakat untuk masing-masing orang menyetorkan uang, untuk dikumpulkan di waktu
tertentu dan kemudian ketika uang atau iuran telah terhimpun semua maka salah satu
dari partisipan arisan akan di tetapkan menjadi pemenang dan berhak atas uang yang
telah dikumpulkan tadi.
Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan arisan online, yaitu :
• Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan karena kurangnya lapangan
pekerjaan.
• Ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah (melakukan penipuan).
• Sulit terlacaknya pelaku penipuan.
 Phishing
Penipuan phishing biasanya dilakukan dengan adanya sebuah pesan e-mail
penipuan dari Perusahaan yang sah, misalnya penyedia layanan internet dan bank.
Cara kerja dari penipuan ini yaitu para pelaku mengarahkan para korbannya ke salah
satu situs web palsu, kemudian para pelaku meminta data diri pribadi dari para korban
yang kemudian akan digunakan oleh para pelaku sebagai pencurian data diri atau
identitas tersebut.
Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan phishing, yaitu :
• Banyaknya orang yang kurang memahami metodologi dan persiapan yang
diterapkan oleh mereka yang terlibat dalam aktivitas phishing di internet.
• Kurangnya kesadaran mengenai keamanan siber.
• Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan karena kurangnya lapangan
pekerjaan.
Pada dasaranya, penipuan online merupakan tindak pidana yang sama
dengan penipuan konvesional yang diatur baik dalam KUHP lama yang yang masih
berlaku pada saat artikel ini diterbitkan dan RKUHP 2022 yang telah mendapatkan
persetujuan bersama antara presiden dan DPR (RKUHP) yang mulai berlaku 3 tahun
terhitung sejak tanggal diundangkan, yakni pada tahun 2025 mendatang.
Hak korban atas pemidanaan pelaku tindak pidana transaksi elektronik
dalam UU ITE ditandai dengan adanya ketentuan pidana yang terdapat pada Pasal 45
sampai dengan Pasal 52 UU ITE. Terkait dengan hak korban atas pemidanaan pelaku
penipuan melalui internet, terdapat pada Pasal 45 Ayat (1) UU ITE, yang menjatuhkan
pidana pada pelaku berupa pidana penjara dan pidana denda.
3. Perlindungan Hukum
Hak korban penipuan melalui internet yang berkaitan dengan penyelesaian
perkara, dapat diketahui dengan adanya substansi hukum formil dalam UU ITE,
mengenai penyidikan yang terdapat padal Pasal 42 sampai dengan Pasal 44 UU ITE.
Hak korban atas penyelesain perkara, selain diatur oleh UU ITE, dalam penerapannya
berkaitan erat dengan KUHAP dalam proses penyelesaian perkara pidana.
Hak-hak korban menurut KUHAP yang relevan dengan hak korban tindak
pidana penipuan melalui internet, adalah Hak Untuk Melakukan Laporan (Pasal 108 Ayat
(1) KUHAP), Hak Untuk Melakukan Kontrol Terhadap Penyidik dan Penuntut Umum (pasal
77 jo 80 KUHAP), Hak Untuk Menuntut Ganti Rugi Akibat Suatu Tindak Pidana Melalui
Cara Penggabungan Perkara Perdata dengan Perkara Pidana (Pasal 98 sampai dengan
pasal 101 KUHAP).
Menurut KUHAP, yang memberkan perlindungan terhadap korban berupa hak
atas laporan, hak untuk melakukan kontrol terhadap penuntut umum, dan hak atas
penggabungan penuntutan ganti kerugian antara perkara pidana dan perdata.
Terkait dengan perlindungan terhadap korban, terdapat suatu perundang-
undangan yang ditujukan khusus untuk memberikan perlindungan kepada saksi dan
korban, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan Saksi dan Korban (untuk selanjutnya disebut UUPSK). Sayangnya hanya
korban yang memiliki ancaman sangat besar dalam memberikan kesaksiannya di
pengadilan yang di lindungi oleh UUPSK. Namun tidak semua korban tindak pidana
mendapatkan hak-hak sebagaimana yang terdapat pada Pasal 5 Ayat (1) UUPSK.
Dalam segi pembebanan dalam tindak pidana terhadap pelaku pidana harus
memiliki beberapa unsur tindak pidana agar seseorang tersebut bisa dikatakan
sebagai terpidana, beberapa unsur tersebut telah diatur dalam Pasal 378 KUHP tentang
Penipuan yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
 Unsur Subjektif
a) Dengan maksud atau met het oogmerk dalam hal ini ber itikad atau berniat tidak baik
atau buruk;
b) Untuk tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain dalam hal ini mencari
keuntungan dengan memanfaatkan kondisi kebutuhan masyarakat;
c) Secara melawan hukum atau wederrechtelijk dalam hal ini dengan perbuatan yang
menentang undang-undang atau tanpa izin dari pemilik yang bersangkutan.
 Unsur Objektif
a) Barangsiapa dalam hal ini pelaku;
b) Menggerakkan orang lain agar menyerahkan orang lain tersebut suatu benda ,
mengadakan suatu perikatan utang, meniadakan suatu piutang;
c) Dengan memakai sebuah nama palsu, kedudukan palsu, tipu muslihat, dan rangkaian
kata-kata bohong.20 Dengan demikian, penipu dalam Pasal 378.
Universitas Wahid Hasyim Semarang

More Related Content

Similar to Kelompok_PPT_Viktimologi_2024.pptx penipuan

Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptikagieoneng
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
agieoneng
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
rhaarraaa
 
Bab i
Bab iBab i
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Abd Rahman
 
CYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptxCYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptx
santisetiyaningsih2
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
nengsulastri
 
Makalah peneitian
Makalah peneitianMakalah peneitian
Makalah peneitian
Gus Yudha Yudha
 
FRAUD
FRAUDFRAUD
FRAUD
rangerunix
 
Tindak perdagangan orang
Tindak perdagangan orangTindak perdagangan orang
Tindak perdagangan orang
MariaStefani21
 
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Teuku Alvin Putra Rezalino
 
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfnoTINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
AuliaR8
 
PPT Cybercrime - Revisi.pptx
PPT Cybercrime - Revisi.pptxPPT Cybercrime - Revisi.pptx
PPT Cybercrime - Revisi.pptx
reyhan369101
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Damar Juniarto
 
Diskusi 1.docx
Diskusi 1.docxDiskusi 1.docx
Diskusi 1.docx
SalvinusBala1
 

Similar to Kelompok_PPT_Viktimologi_2024.pptx penipuan (20)

Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
 
CYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptxCYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptx
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Makalah peneitian
Makalah peneitianMakalah peneitian
Makalah peneitian
 
Slide eptik
Slide eptikSlide eptik
Slide eptik
 
FRAUD
FRAUDFRAUD
FRAUD
 
Tindak perdagangan orang
Tindak perdagangan orangTindak perdagangan orang
Tindak perdagangan orang
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
 
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfnoTINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
TINDAK PIDANA SIBER, mfmfmfmfmfmfsdldfno
 
PPT Cybercrime - Revisi.pptx
PPT Cybercrime - Revisi.pptxPPT Cybercrime - Revisi.pptx
PPT Cybercrime - Revisi.pptx
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
 
Diskusi 1.docx
Diskusi 1.docxDiskusi 1.docx
Diskusi 1.docx
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 

Kelompok_PPT_Viktimologi_2024.pptx penipuan

  • 2. Sylvana Alya Azizah Reina Nafis Nabila Muinnatu lutfhia Azam kharisul umam Fanira chaniago Bella amallia Disusun Oleh 6 2
  • 4. Semakin berkembangnya era teknologi dan globalisasi saat ini menjadi pendorong berkembangnya teknologi informasi. Hal tersebut menjadikan teknologi informasi memiliki kedudukan penting bagi kemajuan suatu negara. Kebutuhan masyarakat di dunia juga semakin berkembang sehingga teknologi informasi memegang peranan penting di masa kini maupun di masa yang akan datang. Teknologi informasi membawa keuntungan dan kepentingan yang besar bagi negara-negara di dunia khususnya Indonesia. Teknologi informasi dianggap sangat penting dalam memacu pertumbuhan kepentingan dunia khususnya di bidang ekonomi. Hal ini karena dengan berkembangnya teknologi informasi dapat menciptakan kemudahan diberbagai aspek terutama dalam transaksi bisnis seperti perdagangan secara online.
  • 5. Memanfaatkan media elektronik untuk melakukan perdagangan sering disebut dengan electronic commerce atau disingkat e-commerce. Suhariyanto menjelaskan bahwa e-commorce merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, layanan provider dan pedagang perantara melalui jaringan internet dan komputer . Hal ini juga berhasil menjadi pemicu perubahan tatanan kebutuhan hidup masyarakat di bidang ekonomi maupun sosial.Perkembangan teknologi informasi juga memberikan dampak lain seperti munculnya kejahatan baru yang sering kita sebut dengan cybercrime. Definisi tentang cybercrime lebih bersifat pada kejahatan umum yang memiliki karakteristik dilakukan oleh pihak-pihak yang menguasai penggunaan teknologi informasi seperti internet dan seluler. Salah satu tindakan kejahatan dengan memanfaatkan media online yaitu penipuan.
  • 7. Apa yang dimaksud dengan tindak pidana penipuan online ? Apa saja bentuk-bentuk penipuan online dan faktor yang mempengaruhinya? Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana penipuan online?
  • 9. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa tipu berarti perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dsb), dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung. Penipuan berarti proses, perbuatan, cara menipu, perkara menipu (mengecoh). Menurut Bruce D. Mandelblit definisi penipuan online merujuk pada jenis penipuan dengan menggunakan media internet seperti ruangan chat, pesan elektronik, atau website dalam melakukan transaksi penipuan dengan media lembaga-lembaga keuangan seperti bank atau lembaga lain yang ada hubungan tertentu . 1. Pengertian Penipuan Online
  • 10. Pasal 378 KUHP (Pasal 492 UU 1/2023) mengatur tentang penipuan, yang menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat untuk mengelabui orang lain dengan maksud untuk memperoleh sesuatu barang atau uang, dapat dihukum dengan pidana penjara. Penipuan secara online pada prinisipnya sama dengan penipuan konvensional. Yang membedakan hanyalah pada sarana perbuatannya yakni menggunakan Sistem Elektronik (komputer, internet, perangkat telekomunikasi). Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dapat diterapkan dalam kasus penipuan online yang melibatkan media sosial atau platform digital.
  • 11. Pasal 28 ayat 1 UU ITE menyatakan bahwa setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dipidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar. Sigid Suseno menjelaskan bahwa penipuan online pada dasarnya merupakan penipuan yang menggunakan perangkat lunak dan akses internet dalam melakukan tindakannya menipu korban yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri.
  • 12. Ada beberapa bentuk-bentuk dari penipuan online dan apa faktor yang mempengaruhi penipuan online tersebut, yaitu :  Penipuan Investasi Investasi bodong atau investasi ilegal merupakan sejumlah uang yang di tanamkan oleh masyarakat sebagai suatu modal atas suatu produk atau suatu layanan yang sebenarnya tidak ada atau palsu. Penipuan investasi ini dilakukan oleh entitas keuangan yang tidak memiliki surat izin atau ilegal dan kebanyakan investasi tersebut dilakukan secara online. 2. Bentuk & Faktor Penyebab
  • 13. Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan investasi bodong, yaitu : • Korban tergiur dengan adanya keuntungan yang besar yang telah di janjikan oleh pihak investasi bodong tersebut. • Keterbatasnya pengetahuan mengenai sebuah investasi.  Arisan Online Arisan adalah sebuah kegiatan yang dimana sekelompok orang yang telah sepakat untuk masing-masing orang menyetorkan uang, untuk dikumpulkan di waktu tertentu dan kemudian ketika uang atau iuran telah terhimpun semua maka salah satu dari partisipan arisan akan di tetapkan menjadi pemenang dan berhak atas uang yang telah dikumpulkan tadi.
  • 14. Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan arisan online, yaitu : • Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan karena kurangnya lapangan pekerjaan. • Ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah (melakukan penipuan). • Sulit terlacaknya pelaku penipuan.  Phishing Penipuan phishing biasanya dilakukan dengan adanya sebuah pesan e-mail penipuan dari Perusahaan yang sah, misalnya penyedia layanan internet dan bank. Cara kerja dari penipuan ini yaitu para pelaku mengarahkan para korbannya ke salah satu situs web palsu, kemudian para pelaku meminta data diri pribadi dari para korban yang kemudian akan digunakan oleh para pelaku sebagai pencurian data diri atau identitas tersebut.
  • 15. Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan phishing, yaitu : • Banyaknya orang yang kurang memahami metodologi dan persiapan yang diterapkan oleh mereka yang terlibat dalam aktivitas phishing di internet. • Kurangnya kesadaran mengenai keamanan siber. • Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan karena kurangnya lapangan pekerjaan.
  • 16. Pada dasaranya, penipuan online merupakan tindak pidana yang sama dengan penipuan konvesional yang diatur baik dalam KUHP lama yang yang masih berlaku pada saat artikel ini diterbitkan dan RKUHP 2022 yang telah mendapatkan persetujuan bersama antara presiden dan DPR (RKUHP) yang mulai berlaku 3 tahun terhitung sejak tanggal diundangkan, yakni pada tahun 2025 mendatang. Hak korban atas pemidanaan pelaku tindak pidana transaksi elektronik dalam UU ITE ditandai dengan adanya ketentuan pidana yang terdapat pada Pasal 45 sampai dengan Pasal 52 UU ITE. Terkait dengan hak korban atas pemidanaan pelaku penipuan melalui internet, terdapat pada Pasal 45 Ayat (1) UU ITE, yang menjatuhkan pidana pada pelaku berupa pidana penjara dan pidana denda. 3. Perlindungan Hukum
  • 17. Hak korban penipuan melalui internet yang berkaitan dengan penyelesaian perkara, dapat diketahui dengan adanya substansi hukum formil dalam UU ITE, mengenai penyidikan yang terdapat padal Pasal 42 sampai dengan Pasal 44 UU ITE. Hak korban atas penyelesain perkara, selain diatur oleh UU ITE, dalam penerapannya berkaitan erat dengan KUHAP dalam proses penyelesaian perkara pidana. Hak-hak korban menurut KUHAP yang relevan dengan hak korban tindak pidana penipuan melalui internet, adalah Hak Untuk Melakukan Laporan (Pasal 108 Ayat (1) KUHAP), Hak Untuk Melakukan Kontrol Terhadap Penyidik dan Penuntut Umum (pasal 77 jo 80 KUHAP), Hak Untuk Menuntut Ganti Rugi Akibat Suatu Tindak Pidana Melalui Cara Penggabungan Perkara Perdata dengan Perkara Pidana (Pasal 98 sampai dengan pasal 101 KUHAP).
  • 18. Menurut KUHAP, yang memberkan perlindungan terhadap korban berupa hak atas laporan, hak untuk melakukan kontrol terhadap penuntut umum, dan hak atas penggabungan penuntutan ganti kerugian antara perkara pidana dan perdata. Terkait dengan perlindungan terhadap korban, terdapat suatu perundang- undangan yang ditujukan khusus untuk memberikan perlindungan kepada saksi dan korban, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban (untuk selanjutnya disebut UUPSK). Sayangnya hanya korban yang memiliki ancaman sangat besar dalam memberikan kesaksiannya di pengadilan yang di lindungi oleh UUPSK. Namun tidak semua korban tindak pidana mendapatkan hak-hak sebagaimana yang terdapat pada Pasal 5 Ayat (1) UUPSK.
  • 19. Dalam segi pembebanan dalam tindak pidana terhadap pelaku pidana harus memiliki beberapa unsur tindak pidana agar seseorang tersebut bisa dikatakan sebagai terpidana, beberapa unsur tersebut telah diatur dalam Pasal 378 KUHP tentang Penipuan yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :  Unsur Subjektif a) Dengan maksud atau met het oogmerk dalam hal ini ber itikad atau berniat tidak baik atau buruk; b) Untuk tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain dalam hal ini mencari keuntungan dengan memanfaatkan kondisi kebutuhan masyarakat; c) Secara melawan hukum atau wederrechtelijk dalam hal ini dengan perbuatan yang menentang undang-undang atau tanpa izin dari pemilik yang bersangkutan.
  • 20.  Unsur Objektif a) Barangsiapa dalam hal ini pelaku; b) Menggerakkan orang lain agar menyerahkan orang lain tersebut suatu benda , mengadakan suatu perikatan utang, meniadakan suatu piutang; c) Dengan memakai sebuah nama palsu, kedudukan palsu, tipu muslihat, dan rangkaian kata-kata bohong.20 Dengan demikian, penipu dalam Pasal 378.