SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Perspektif Hukum
Indonesia Terhadap
Pelecehan Seksual yang
Terjadi di Lingkungan
Kampus
Kelompok 2
Nama Kelompok :
1. Gusnia Roito Triwaty Sinaga (210200522) FH
2. Sabrina Angelica H Simanjuntak (210200241) FH
3. Siska Febriana Sitompul (210200372) FH
4. Vedi Azra Kahin (210200481) FH
5. Abet Nego Yosafat (210200393) FH
6. Winda Ramadani (210302001) FP
7. Putri Fathsya (2103008051) FP
8. Wira Putra Pratama (210302064) FP
9. Riris Sihol Marito Harianja (210903033) FISIP
10. Hana Alasaria Silitonga (210903056) FISIP
11. Jessica Dara Yosafitri (210903099) FISIP
12. Sayyidatussakinah Iskandar Gajah (210802013) FMIPA
Latar Belakang
Seksualitas adalah suatu bentuk energi yang mendorong mahluk hidup untuk berbuat
sesuatu yang bersifat seksual. Dalam setiap diri manusia terdapat dorongan seksual, yaitu
keinginan untuk memperoleh kepuasan seksual. Akibat tingginya rasa dorongan seksualitas pada
diri manusia membuat banyak terjadinya kasus-kasus pelecehan baik terhadap wanita maupun
pria. Bentuknya berupa isyarat, symbol, ucapan, tulisan maupun tindakan.
Melihat banyaknya kasus pelecehan yang sering terjadi di tengah masyarakat yang
sangat bertentangan dengan Pancasila, maka kami membuat pembahasan kejahatan seksual
secara terperinci/sempit yaitu kejahatan seksual disekitar lingkungan kampus untuk
mempermudah pembahasan dan menemukan solusi serta undang-undang yang tepat dalam
mengatasi kejahatan seksual tersebut sehingga masyarakat dapat merasa terlindungi dan
haknya dijamin sebagai warga negara.
Rumusan Masalah
01
Apa faktor yang
menyebabkan
terjadinya
pelecehan seksual?
02
Sejauhmana
Komnas
Perempuan
berperan dalam
pencegahan
pelecehan seksual?
03
Bagaimana
perlindungan
hukum terhadap
korban pelecehan
seksual ?
Faktor terbesar penyebab
pelecehan seksual adalah kondisi psikologi
dan pengaruh lingkungan. Selain itu,
akibat kemajuan teknologi yang
menyebabkan banyaknya beredar secara
illegal bacaan maupun video porno
menjadi faktor pendukung dari kedua
faktor utama.
Maraknya kasus pelecehan di
kampus umumnya terjadi akibat faktor
relasi kuasa yang dapat menundukkan
lawan sehingga tidak bisa melakukan
apa-apa atau dikenal dengan istilah quid
pro quo.
Apa Faktor Penyebab Pelecehan Seksual ?
1. Kasus pelecehan seksual yang kini
jadi pemberitaan terjadi di
Universitas Riau (UNRI). Seorang
mahasiswi angkatan 2018 diduga
menjadi korban pelecehan
seksual oleh salah satu dekan
sekaligus dosen di Universitas
Riau.
Contoh Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus
2. Di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN), Kediri, Jawa Timur, juga
terjadi diduga kasus pelecehan
seksual mahasiswi oleh dosen.
Pelecehan ini terjadi saat
mahasiswi sedang melaksanakan
ujian maupun saat berkonsultasi
dengan dosennya.
Sejauh mana Komnas Perempuan berperan
dalam pencegahan seksual ?
Apa itu Komnas Perempuan ?
Komisi Naional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan atau disingkat
Komnas Perempuan adalah adalah
sebuah institusi nasional HAM yang
dibentuk oleh negara untuk merespon
isu hak-hak perempuan sebagai
persoalan HAM, khususnya kekerasan
terhadap perempuan. Komnas
Perempuan dibentuk Presiden
Habibie melalui Keppres No. 181
Tahun 1998.
Momen Habibie bertemu perwakilan masyarakat anti kekerasan,
Juli 1998
Apa saja kewenangan Komnas Perempuan ?
1. Menyebarluaskan pemahaman atas segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan
Indonesia dan upaya-upaya pencegahan
dan penanggulangan, serta penghapusan
segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan;
2. Melaksanakan pengkajian dan penelitian
terhadap berbagai peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta berbagai
instrumen internasional yang relevan bagi
perlindungan hak-hak asasi perempuan;
3. Melaksanakan pemantauan,
termasuk pencarian fakta dan
pendokumentasian kekerasan
terhadap perempuan dan
pelanggaran HAM perempuan,
serta penyebarluasan hasil
pemantauan kepada publik dan
pengambilan langkah-langkah
yang mendorong
pertanggungjawaban dan
penanganan;
4. Memberi saran dan pertimbangan
kepada pemerintah, lembaga
legislatif, dan yudikatif, serta
organisasi-organisasi masyarakat
guna mendorong penyusunan dan
pengesahan kerangka hukum dan
kebijakan yang mendukung upaya-
upaya pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan,
serta perlindungan HAM
penegakan dan pemajuan hak-hak
asasi perempuan;
5. Mengembangkan kerja sama
regional dan internasional guna
meningkatkan upaya-upaya
pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk
kekerasan terhadap
perempuan Indonesia, serta
perlindungan, penegakan dan
pemajuan hak-hak asasi
perempuan.
1. Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM berbasis gender dan
kondisi pemenuhan hak perempuan korban;
2. Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi perempuan;
3. Pemicu perubahan serta perumusan kebijakan;
4. Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas korban dan
komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan pada
pemenuhan tanggung jawab negara pada penegakan hak asasi manusia
dan pada pemulihan hak-hak korban;
5. Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan di tingkat lokal, nasional,
regional dan internasional untuk kepentingan pencegahan, peningkatan
kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan;
Komnas Perempuan Berperan Sebagai Apa Saja ?
Secara umum :
Tindakan Kejahatan Terhadap
Kesusilaan diatur dalam BAB XVI
Buku II KUHP.
Contohnya :
1. Pasal 282 mengenai kejahatan
pornografi;
2. Pasal 284 mengenai kejahatan
zina;
3. Pasal 285 mengenai kejahatan
melaksanakan perkosaan untuk
bersetubuh;
Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap
Korban Pelecehan Seksual ?
Selain itu, Rancangan Undang-
Undang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual (RUU TPKS) yang sudah
disahkan menjadi undang-undang
(UU) pada Rapat Paripurna DPR RI
ke-19 Masa Persidangan IV Tahun
Sidang 2021-2022 diharapkan
menjadi salah satu upaya dalam
membantu menyelesaikan kasus
kekerasan seksual di Indonesia.
Dalam Pasal 5 dan 6 UU No. 31 Tahun
2014 memberikan perlindungan
terhadap korban, yaitu :
1. Memperoleh perlindungan atas
keamanan pribadi, Keluarga, dan
harta bendanya, serta bebas dari
Ancaman yang berkenaan dengan
kesaksian yang akan, sedang, atau
telah diberikannya.
2. Ikut serta dalam proses memilih
dan menentukan bentuk
perlindungan dan dukungan
keamanan.
3. Memberikan keterangan tanpa
tekanan.
4. Mendapat penerjemah.
5. Bebas dari pertanyaan yang
menjerat.
6. Mendapat informasi mengenai
perkembangan kasus.
7. Mendapat informasi mengenai
putusan pengadilan.
8. Mendapat informasi dalam hal
terpidana dibebaskan.
9. Dirahasiakan identitasnya.
Dalam lingkungan kampus, penanganan kasus pelecehan seksual sudah
diatur dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2021 yang disahkan pada 31 Agustus
2021. Tujuan Permendikbud tercantum dalam Pasal 2, yaitu sebagai pedoman
untuk menyusun atau mengambil tindakan dalam penanganan kasus kekerasan
seksual.
Cakupan tindakan kekerasan seksual tercantum dalam pasal 5, yaitu
verbal, nonfisik, fisik, dan/atau melalui teknologi nformasi dan komunikasi.
Contohnya,
1. Membuka pakaian korban tanpa persetujuan korban;
2. Memaksa korban untuk melakukan kegiatan seksual;
3. Memberi hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual;
4. dsb.
Kesimpulan
Kasus kekerasan seksual di Indonesia masih menjadi problematika sosial di
masyarakat. Masih banyak kasus kekerasan seksual/ korban kekerasan seksual takut
untuk memperjuangkan keadilan yang berhak didapatkannya. Korban kekerasan
seksual takut untuk mengajukan laporan terkait kasus kekerasan seksual yang
dialaminya. Selain itu, pada praktiknya penerapan hukum kasus kekerasan seksual di
Indonesia masih menemui beberapa hambatan karena regulasi hukum yang ada
beberapa kali tidak dijalankan secara tepat. Diharapkan dengan adanya perlindungan
hukum dari KUHP dan UU TPKS serta Komnas Perempuan dapat membantu
penyelasaian konflik terhadap korban pelecehan.
Kepada pemerintah :
Diharapkan UU TPKS dapat
berjalan semestinya sehingga
korban pelecehan mendapatkan
solusi dan perlindungan hukum
yang tepat. Rakyat juga berharap
hukum dapat ditegakkan secara
adil agar kasus-kasus lainnya
dapat terselesaikan secara tuntas.
Saran
Kepada masyarakat :
Sudah saatnya kita semakin peka
dengan hal-hal pemicu pelecehan.
Masyrakat juga diharapkan
memberikan dukungan dan
dorongan bagi siapa saja yang
menjadi korban agar korban tidak
merasa dikucilkan dan berani
berbicara.
Sekian &
Terimakasih

More Related Content

Similar to PPTKelompok2Pancasila.pptx

Kelompok reo kelas_x_perawat
Kelompok reo kelas_x_perawatKelompok reo kelas_x_perawat
Kelompok reo kelas_x_perawatapotek agam farma
 
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMPENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMGalih Pratama
 
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptxIrAwan28
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaVERGITA HANDOKO
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksualsakuramochi
 
Presentasi pknnnnnnnnnnnn
Presentasi pknnnnnnnnnnnnPresentasi pknnnnnnnnnnnn
Presentasi pknnnnnnnnnnnnFebrinaa24
 
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesia
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesiaBab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesia
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesiaSilvester Nyawai
 
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIAPERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIAAllya Q
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02rofiqalfauzy
 
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaUpaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaHanson Siagian
 
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.DyloxSaununu
 

Similar to PPTKelompok2Pancasila.pptx (20)

Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Makalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran hamMakalah pelanggaran ham
Makalah pelanggaran ham
 
Kelompok reo kelas_x_perawat
Kelompok reo kelas_x_perawatKelompok reo kelas_x_perawat
Kelompok reo kelas_x_perawat
 
Tugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop editTugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop edit
 
Tugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop editTugas ppkn workshop edit
Tugas ppkn workshop edit
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAMPENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
PENYEBAB TERJADINYA KASUS PELANGGARAN HAM
 
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx
4_Perlindungan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Berat (1).pptx
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
Penculikan Anak - Laporan Penelit-kelompok_3_XI_IPS_1.docx
 
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
10_Upaya Perlindungan Terhadap Penyintas Kejahatan Seksual
 
Presentasi pknnnnnnnnnnnn
Presentasi pknnnnnnnnnnnnPresentasi pknnnnnnnnnnnn
Presentasi pknnnnnnnnnnnn
 
BAB 1. kelas 11.pptx
BAB 1. kelas 11.pptxBAB 1. kelas 11.pptx
BAB 1. kelas 11.pptx
 
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesia
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesiaBab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesia
Bab 1 menapaki jalan terjal penegakan ham di indonesia
 
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIAPERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA
 
Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02Ham 131107101519-phpapp02
Ham 131107101519-phpapp02
 
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesiaUpaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
Upaya penegakan hak asasi manusia di indonesia
 
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
ham di Indonesia
ham di Indonesiaham di Indonesia
ham di Indonesia
 
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.
Perspektif krimonologi terhadap kekerasan seksual.
 

Recently uploaded

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPTKelompok2Pancasila.pptx

  • 1. Perspektif Hukum Indonesia Terhadap Pelecehan Seksual yang Terjadi di Lingkungan Kampus Kelompok 2
  • 2. Nama Kelompok : 1. Gusnia Roito Triwaty Sinaga (210200522) FH 2. Sabrina Angelica H Simanjuntak (210200241) FH 3. Siska Febriana Sitompul (210200372) FH 4. Vedi Azra Kahin (210200481) FH 5. Abet Nego Yosafat (210200393) FH 6. Winda Ramadani (210302001) FP 7. Putri Fathsya (2103008051) FP 8. Wira Putra Pratama (210302064) FP 9. Riris Sihol Marito Harianja (210903033) FISIP 10. Hana Alasaria Silitonga (210903056) FISIP 11. Jessica Dara Yosafitri (210903099) FISIP 12. Sayyidatussakinah Iskandar Gajah (210802013) FMIPA
  • 3. Latar Belakang Seksualitas adalah suatu bentuk energi yang mendorong mahluk hidup untuk berbuat sesuatu yang bersifat seksual. Dalam setiap diri manusia terdapat dorongan seksual, yaitu keinginan untuk memperoleh kepuasan seksual. Akibat tingginya rasa dorongan seksualitas pada diri manusia membuat banyak terjadinya kasus-kasus pelecehan baik terhadap wanita maupun pria. Bentuknya berupa isyarat, symbol, ucapan, tulisan maupun tindakan. Melihat banyaknya kasus pelecehan yang sering terjadi di tengah masyarakat yang sangat bertentangan dengan Pancasila, maka kami membuat pembahasan kejahatan seksual secara terperinci/sempit yaitu kejahatan seksual disekitar lingkungan kampus untuk mempermudah pembahasan dan menemukan solusi serta undang-undang yang tepat dalam mengatasi kejahatan seksual tersebut sehingga masyarakat dapat merasa terlindungi dan haknya dijamin sebagai warga negara.
  • 4. Rumusan Masalah 01 Apa faktor yang menyebabkan terjadinya pelecehan seksual? 02 Sejauhmana Komnas Perempuan berperan dalam pencegahan pelecehan seksual? 03 Bagaimana perlindungan hukum terhadap korban pelecehan seksual ?
  • 5. Faktor terbesar penyebab pelecehan seksual adalah kondisi psikologi dan pengaruh lingkungan. Selain itu, akibat kemajuan teknologi yang menyebabkan banyaknya beredar secara illegal bacaan maupun video porno menjadi faktor pendukung dari kedua faktor utama. Maraknya kasus pelecehan di kampus umumnya terjadi akibat faktor relasi kuasa yang dapat menundukkan lawan sehingga tidak bisa melakukan apa-apa atau dikenal dengan istilah quid pro quo. Apa Faktor Penyebab Pelecehan Seksual ?
  • 6. 1. Kasus pelecehan seksual yang kini jadi pemberitaan terjadi di Universitas Riau (UNRI). Seorang mahasiswi angkatan 2018 diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh salah satu dekan sekaligus dosen di Universitas Riau. Contoh Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus 2. Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kediri, Jawa Timur, juga terjadi diduga kasus pelecehan seksual mahasiswi oleh dosen. Pelecehan ini terjadi saat mahasiswi sedang melaksanakan ujian maupun saat berkonsultasi dengan dosennya.
  • 7. Sejauh mana Komnas Perempuan berperan dalam pencegahan seksual ? Apa itu Komnas Perempuan ? Komisi Naional Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau disingkat Komnas Perempuan adalah adalah sebuah institusi nasional HAM yang dibentuk oleh negara untuk merespon isu hak-hak perempuan sebagai persoalan HAM, khususnya kekerasan terhadap perempuan. Komnas Perempuan dibentuk Presiden Habibie melalui Keppres No. 181 Tahun 1998. Momen Habibie bertemu perwakilan masyarakat anti kekerasan, Juli 1998
  • 8. Apa saja kewenangan Komnas Perempuan ? 1. Menyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia dan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan; 2. Melaksanakan pengkajian dan penelitian terhadap berbagai peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta berbagai instrumen internasional yang relevan bagi perlindungan hak-hak asasi perempuan;
  • 9. 3. Melaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran HAM perempuan, serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong pertanggungjawaban dan penanganan; 4. Memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga legislatif, dan yudikatif, serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusunan dan pengesahan kerangka hukum dan kebijakan yang mendukung upaya- upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, serta perlindungan HAM penegakan dan pemajuan hak-hak asasi perempuan;
  • 10. 5. Mengembangkan kerja sama regional dan internasional guna meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia, serta perlindungan, penegakan dan pemajuan hak-hak asasi perempuan.
  • 11. 1. Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM berbasis gender dan kondisi pemenuhan hak perempuan korban; 2. Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi perempuan; 3. Pemicu perubahan serta perumusan kebijakan; 4. Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan pada pemenuhan tanggung jawab negara pada penegakan hak asasi manusia dan pada pemulihan hak-hak korban; 5. Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional untuk kepentingan pencegahan, peningkatan kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan; Komnas Perempuan Berperan Sebagai Apa Saja ?
  • 12. Secara umum : Tindakan Kejahatan Terhadap Kesusilaan diatur dalam BAB XVI Buku II KUHP. Contohnya : 1. Pasal 282 mengenai kejahatan pornografi; 2. Pasal 284 mengenai kejahatan zina; 3. Pasal 285 mengenai kejahatan melaksanakan perkosaan untuk bersetubuh; Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Korban Pelecehan Seksual ? Selain itu, Rancangan Undang- Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) yang sudah disahkan menjadi undang-undang (UU) pada Rapat Paripurna DPR RI ke-19 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022 diharapkan menjadi salah satu upaya dalam membantu menyelesaikan kasus kekerasan seksual di Indonesia.
  • 13. Dalam Pasal 5 dan 6 UU No. 31 Tahun 2014 memberikan perlindungan terhadap korban, yaitu : 1. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, Keluarga, dan harta bendanya, serta bebas dari Ancaman yang berkenaan dengan kesaksian yang akan, sedang, atau telah diberikannya. 2. Ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk perlindungan dan dukungan keamanan. 3. Memberikan keterangan tanpa tekanan. 4. Mendapat penerjemah. 5. Bebas dari pertanyaan yang menjerat. 6. Mendapat informasi mengenai perkembangan kasus. 7. Mendapat informasi mengenai putusan pengadilan. 8. Mendapat informasi dalam hal terpidana dibebaskan. 9. Dirahasiakan identitasnya.
  • 14. Dalam lingkungan kampus, penanganan kasus pelecehan seksual sudah diatur dalam Permendikbud No. 30 Tahun 2021 yang disahkan pada 31 Agustus 2021. Tujuan Permendikbud tercantum dalam Pasal 2, yaitu sebagai pedoman untuk menyusun atau mengambil tindakan dalam penanganan kasus kekerasan seksual. Cakupan tindakan kekerasan seksual tercantum dalam pasal 5, yaitu verbal, nonfisik, fisik, dan/atau melalui teknologi nformasi dan komunikasi. Contohnya, 1. Membuka pakaian korban tanpa persetujuan korban; 2. Memaksa korban untuk melakukan kegiatan seksual; 3. Memberi hukuman atau sanksi yang bernuansa seksual; 4. dsb.
  • 15. Kesimpulan Kasus kekerasan seksual di Indonesia masih menjadi problematika sosial di masyarakat. Masih banyak kasus kekerasan seksual/ korban kekerasan seksual takut untuk memperjuangkan keadilan yang berhak didapatkannya. Korban kekerasan seksual takut untuk mengajukan laporan terkait kasus kekerasan seksual yang dialaminya. Selain itu, pada praktiknya penerapan hukum kasus kekerasan seksual di Indonesia masih menemui beberapa hambatan karena regulasi hukum yang ada beberapa kali tidak dijalankan secara tepat. Diharapkan dengan adanya perlindungan hukum dari KUHP dan UU TPKS serta Komnas Perempuan dapat membantu penyelasaian konflik terhadap korban pelecehan.
  • 16. Kepada pemerintah : Diharapkan UU TPKS dapat berjalan semestinya sehingga korban pelecehan mendapatkan solusi dan perlindungan hukum yang tepat. Rakyat juga berharap hukum dapat ditegakkan secara adil agar kasus-kasus lainnya dapat terselesaikan secara tuntas. Saran Kepada masyarakat : Sudah saatnya kita semakin peka dengan hal-hal pemicu pelecehan. Masyrakat juga diharapkan memberikan dukungan dan dorongan bagi siapa saja yang menjadi korban agar korban tidak merasa dikucilkan dan berani berbicara.