Prinsipnya teori pembangunan dunia ketiga ini adalah teori-teori yang berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara miskin/berkembang. Negara-negara ini disebut dengan negara dunia ketiga, yang identik dengan negara agraris dan negara tradisional. Dan ternyata, proses pemiskinan di negara dunia ketiga ini disinyalir akibat kontak dengan negara-negara maju (barat) dalam proses pembangunannya.
3 Teori ini akan dibahas pada Bab ini untuk menjelaskan sudut pandang pembangunan negara dunia ketiga yaitu;
- Teori Modernisasi yang melihat bahwa kemiskinan disebabkan oleh faktor internal negara yang bersangkutan;
- Teori Ketergantungan, yang memaknai kemiskinan sebagai akibat kekuatan-kekuatan dari luar; dan
- Teori Sistem Dunia, yang melihat bahwa dunia hanya sebagai satu sistem ekonomi yaitu kapitalis.
Referensi bahasan ini adalah buku "Sosiologi Perubahan Sosial" karya Nanang Martono pada Bab 5 tentang Teori Pembangunan Dunia Ketiga.
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
Teori Pembangunan Dunia Ketiga
1. Teori Pembangunan
Dunia Ketiga
DAFTAR ISI:
▪ Teori Modernisasi
▪ Teori Ketergantungan (Dependensi)
▪ Teori Sistem Dunia
▪ Indikator Pembangunan
Teori Sosial dan Pendekatan Pembangunan Sosial
-----------------------------
Pascasarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
BAB 5
2. PENDAHULUAN
Teori Pembangunan Dunia Ketiga
Para ilmuwan sosial
berusaha mencari solusi atas
berbagai permasalahan
kemiskinan di negara Dunia
Ketiga; Bagaimana negara
Dunia Ketiga
mempertahankan hidup dan
meletakkan dasar-dasar
pembangunan ekonominya.
Merupakan teori-teori
pembangunan yang berusaha
menyelesaikan masalah yang
dihadapi negara-negara miskin
atau berkembang dalam sebuah
dunia yang didominasi oleh
kekuatan ekonomi, teknologi,
ilmu pengetahuan, dan militer
negara-negara adikuasa atau
negara maju (barat).
Proses pemiskinan negara
Dunia Ketiga disinyalir
disebabkan karena negara
Dunia Ketiga dalam proses
pembangunannya melakukan
banyak kontak dengan negara
maju (negara Barat).
3. [lanjutan…]
TEORI PEMBANGUNAN
DUNIA KETIGA
Teori Modernisasi
1950-an: Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga
disebabkan oleh faktor internal
Teori Ketergantungan
1960-an: Kemiskinan di Negara Dunia Ketiga
disebabkan oleh faktor eksternal
Teori Sistem Dunia
1960-an: Dunia dipandang hanya sebagai
satu sistem ekonomi yaitu kapitalis
4. TEORI MODERNISASI; Latar Belakang
Munculnya AS sebagai kekuatan dominan pasca Perang Dunia ke-2.
Uni Soviet memperluas pengaruh ideologi komunisnya hingga ke
Eropa Timur dan Asia (Cina dan Korea).
Lahirnya negara-negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika
Latin (bekas jajahan negara-negara Eropa).
“Negara-negara baru ini sedang mencari model pembangunan
untuk kemerdekaan politik dan ekonominya.”
5. Dalam menjelaskan persoalan perubahan sosial di negara Dunia Ketiga, Teori
Modernisasi banyak dipengaruhi oleh pemikiran klasik, terutama Teori Evolusi, dan
Teori Fungsionalisme sebagai pendahulunya.
TEORI MODERNISASI
Teori Evolusi
Teori Fungsionalisme
▪ Perubahan sosial pada
dasarnya merupakan gerakan
searah, linier, progresif, dan
evolutif (primitif --> maju)
▪ Secara umum, warisan teori klasik
menghasilkan dualisme bentuk
masyarakat, seperti: irasional-rasional,
gemeinscaft-gesellscaft, serta dikotomi
solidaritas mekanik-solidaritas organik.
▪ Melahirkan dikotomi negara maju dan
negara Dunia Ketiga
7. Implikasi Kebijakan Pembangunan
3
Teori modernisasi
mampu memberikan
legitimasi perlunya
bantuan asing,
terutama dari AS.
1
Teori modernisasi
secara implisit
membantu memberikan
pembenaran
hubungan kekuatan
yang bertolak
belakang antara
masyarakat tradisional
dan modern.
2
Teori modernisasi
menilai ideologi
komunis merupakan
ancaman bagi
pembangunan di
negara Dunia Ketiga.
8. David McClelland
(Teori n-Ach - Need for Achievement)
▪ Teori McClelland “n-Ach” (the need for achievement) → motivasi berprestasi → jika suatu
masyarakat memiliki n-Ach yang tinggi, maka masyarakat tersebut berpotensi menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Memiliki kelompok
wiraswastawan;
memanfaatkan
bantuan modal asing
secara produktif
Meningkatkan
intensitas
hubungan dengan
negara maju; mampu
menyerap motivasi
untuk berprestasi
Mengadakan
program pelatihan;
mengembangkan
motivasi berprestasi
masyarakat
Individu
memanfaatkan
waktu luang;
mengerjakan tugas
dengan baik
9. Alex Inkeles
(Etika Protestan-Weber + n-Ach-McClelland ==> Manusia Modern)
Menerima hal baru;
terbuka untuk perubahan
Berani berpendapat;
demokratis
Menghargai waktu;
orientasi masa depan
Penuh perhitungan
Memiliki perencanaan &
pengorganisasian
Percaya diri
Menghargai harkat hidup
manusia lain
Lebih percaya IPTEK
Imbalan ==> prestasi
KARAKTERISTIK MANUSIA MODERN (Inkeles)
“Masyarakat maju memerlukan Manusia Modern, yang mampu
mengembangkan sarana materiil agar menjadi produktif.”
PENDIDIKAN
Berdampak 3 kali lebih cepat dibanding
lainnya; Peran kurikulum tersembunyi
(informal) akan mempercepat proses
modernisasi, yaitu dengan menggunakan
literatur, teknologi, film, dsb dari negara Barat
PENGALAMAN KERJA
Harus menggunakan berbagai teknologi
dalam pekerjaannya (termasuk kontak
dengan media massa); Teknologi menjadikan
lebih terbuka pada ide baru dan pengetahuan
yang luas.
sarana
pencapaian
10. Walt Whiltman Rostow
(5 Tahap Pertumbuhan Ekonomi - The Stages of Economic Growth)
Prakondisi tinggal landas
ide-ide sudah mulai muncul, mulai
banyak pengusaha, terjadi
pembangunan pada sektor industri
Pematangan
pertumbuhan
pendapatan nasional digunakan untuk
investasi, pemanfaatan teknologi
semakin kompleks, sektor industri
bergerak ke arah industri berat
Masyarakat tradisional
pembangunan dan perubahan sosial
pada tahap ini berjalan lambat
Konsumsi massa yang
tinggi
sektor industri mulai mengkhususkan
produksi barang dan penyediaan jasa,
memberikan pelayanan dan fokus pada
kesejahteraan dan keamanan
masyarakat
Tinggal landas
pertumbuhan ekonomi mulai tinggi,
teknologi baru sudah mulai diakses,
muncul kelompok-kelompok politis kecil,
angka kematian rendah
11. Upaya Negara Dunia Ketiga mencapai
Kemajuan (Rostow)
1) Revolusi di bidang sosial, politik dan inovasi teknologi;
2) Pengerahan sumber daya alam yang mampu mencapai tingkat investasi
yang produktif, minimal 10% dari pendapatan nasionalnya; dan
3) Pertumbuhan jumlah unit industri yang terpusat
Kemudian, untuk mengatasi keterbatasan modal;
1) Pemindahan sumber dana, misalnya dengan pajak;
2) Menggali investasi yang berasal dari lembaga-Iembaga keuangan;
3) Melakukan perdagangan internasional; dan
4) Perlu ada investor asing yang menanamkan modalnya pada sektor
tertentu
12. Kritik Teori Modernisasi
▪ Gerak pembangunan
Tidak setuju bahwa perkembangan masyarakat berlangsung linier; menempatkan nilai-nilai Barat
sebagai yang terbaik; abai dengan pembangunan alternatif
▪ Pertentangan nilai-nilai tradisional
Tidak setuju bahwa nilai tradisional pada negara dunia ketiga bersifat homogen; tradisi tidak selalu
menghambat proses pembangunan; tradisi bisa sangat heterogen, serta tidak mudah dihilangkan.
▪ Metode kajian
Analisisnya abstrak, periodesasinya tidak jelas (ahistoris), tidak didukung analisis empiris
▪ Ideologi
Propaganda Barat, ideologi bias perang dingin, tidak objektif, dan perubahan sosial tidak stabil,
pragmatis
▪ Dominasi asing
Faktor eksternal kolonialisme, perusahaan multinasional, ketidakseimbangan nilai tukar, sistem
internasional
13. TEORI KETERGANTUNGAN; Latar Belakang
Teori ketergantungan (teori dependensi) berkembang pada dekade tahun
1960an.
Teori ini lahir untuk menandingi kekuasaan negara maju dalam melakukan hegemoni
kekuasaan dalam masalah ekonomi, politik, sosial dan budaya terhadap negara dunia ketiga.
Dasar teori ketergantungan adalah teori Marx (dua kelas dengan posisi berbeda,
yang satu menguasai yang lain → kelas proletar dikuasai kelas borjuis)
14. Asumsi Teoritis Teori Ketergantungan
Keadaan ketergantungan dilihat sebagai:
Suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi negara-negara dunia
ketiga
01
Masalah ekonomi (akibat surplus ekonomi negara Dunia Ketiga ke
negara maju)
03
Kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar (disebabkan oleh faktor yang berada
di luar jangkauan politik ekonomi dalam negeri suatu negara)
02
Bagian yang tidak terpisahkan dari proses polarisasi regional
ekonomi global
04
Suatu hal yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan
05
15. Implikasi kebijakan Teori Ketergantungan
3
Negara Dunia
Ketiga
diharapkan
memotong
hubungan
dengan negara
dunia maju
1
Pembangunan
tidak selalu dan
tidak tepat
diartikan sebagai
sekedar proses
industrialisasi,
peningkatan output
dan produktivitas
2
Semakin dekat
hubungan negara
Dunia Ketiga dengan
negara maju, maka
semakin
memperburuk situasi
ketergantungan dan
keterbelakangan
negara dunia ketiga
4
Penindasan negara
asing (negara maju)
yang cenderung
mendukung kemapanan
perlu dihilangkan
dengan pembangunan
yang sosialistik
(Suwarsono dan So,
1994)
16. Paul
Baran
“Hubungan antarnegara di dunia memperlihatkan bahwa pergerakan
modal dari negara Dunia Ketiga ke negara maju sebagai upaya
menuju keseimbangan ternyata tidak pernah terjadi.”
Efek ekonomi yang timbul justru
akan menggeser orientasi rakyat
baik dalam bertransaksi (yakni
dari hubungan paternalistik
kemudian bergantung pada
mekanisme pasar yang
kapitalistik) maupun dalam
produksi pemasaran (yaitu dari
usaha mencukupi dan memenuhi
kebutuhan dalam negeri kepada
pemenuhan pasar luar negeri).
Proses
fenomena
pergerakan
modal menurut
Baran:
Naiknya pendapatan
nasional tidak dapat
dinikmati oleh sebagian
besar masyarakat negara
Dunia Ketiga, namun hanya
segelintir pihak yang
memperoleh keuntungan
dari hasil eksploitasi
17. Paul
Baran (lanjutan…)
NAMUN, dalam
penerapannya malah
memperkuat
eksploitasi terhadap
golongan lemah, yaitu
RAKYAT
Perubahan orientasi
sistem ekonomi
paternalistik ke sistem
pasar yang kapitalistik
→ mengubah
masyarakat menjadi
lebih maju
Proses eksploitasi dibarengi
dengan proses korupsi dan
ketidakadilan dalam setiap
tingkat struktur pemerintahan
yang mengabdi pada
kepentingan pemilik modal dari
sistem kapitalis internasional
18. Andre
Gunder
Frank
Mengkategorikan negara di dunia menjadi dua:
1. Negara metropolis maju (developed metropolitan countries)
2. Negara satelit berkembang (satellite underdeveloped
countries)
Empat
Dalam struktur metropolis dan satelit, pihak metropolis akan berkembang pesat
sedangkan satelit akan menuju pada keterbelakangan yang terus menerus
Hipotesis
Negara-negara Dunia Ketiga yang menjadi negara satelit dapat mengembangkan
sektor ekonomi yang sehat dan mengembangkan industri yang otonom jika
hubungan dengan negara metropolis dunia tidak ada atau sangat lemah.
Pokok
Kawasan-kawasan yang sekarang sangat terbelakang sebelumnya adalah negara
feodal dan merupakan kawasan yang menjalin hubungan kuat dengan negara
metropolis dalam sistem kapitalis internasional.
Pertumbuhan beberapa kawasan maju saat ini bukan karena proses penerapan
sistem kapitalis, tapi karena mereka sudah berkembang kukuh berdasarkan
dinamikanya sendiri dalam memberi respon terhadap kesempatan-kesempatan
yang timbul.
19. Lima Tesis Teori
Ketergantungan
Andre
Gunder
Frank
1. Terdapat kesenjangan pembangunan antara negara pusat dan satelitnya, pembangunan
pada negara satelit dibatasi status negara satelit tersebut
2. Kemampuan negara satelit dalam pembangunan ekonomi terutama pembangunan
industri kapitalis meningkat pada saat ikatan terhadap negara pusat sedang melemah.
3. Negara terbelakang dan terlihat feodal saat ini merupakan negara yang memiliki
kedekatan ikatan dengan negara pusat pada masa lalu.
4. Kemunculan perkebunan besar di negara satelit sebagai usaha pemenuhan kebutuhan
dan peningkatan keuntungan ekonomi negara pusat.
5. Eksploitasi yang menjadi ciri khas kapitalisme menyebabkan menurunnya kemampuan
produksi pertanian di negara satelit.
20. ● Jika negara dominan (maju) mengalami kemajuan, maka negara
yang tergantung (Dunia Ketiga) akan maju pula
● Ketika negara dominan mengalami krisis maka negara tergantung
akan terkena dampaknya
● Pandangan Santos bertentangan dengan Frank, Frank melihat
hubungan negara satelit dengan negara metropolis selalu bersifat
parasitisme (negatif) atau merugikan negara satelit. Menurut
Santos hubungan tersebut tidak selamanya bersifat negatif.
Theotonio
Dos
Santos
“Ketergantungan terjadi jika negara dominan dapat
berkembang dan memiliki otonomi pembangunan, negara
lain yang bergantung juga melakukan hal serupa”
21. Santos membagi ketergantungan menjadi tiga jenis, yaitu ketergantungan
kolonial, ketergantungan industri keuangan dan ketergantungan teknologi
industri.
TEORI
KETERGANTUNGAN
Ketergantungan
Kolonial
Ketergantungan
Industri
Keuangan
Ketergantungan
Teknologi
Industri
22. 3 Tesis Teori Ketergantungan Santos
1. Ketergantungan
teknologi industri
Sebagian besar negara
dunia ketiga adalah
negara yang tidak mampu
memproduksi atau
menguasai teknologi,
sedangkan negara maju
adalah negara yang
menguasai teknologi.
Ketergantungan kolonial
Ketergantungan yang dialami
negara jajahan dan sudah
dihapuskan → bentuk
ketergantungan pertama
Negara maju bekerja sarna
dengan elit negara Dunia
Ketiga, memonopoli pemilikan
tanah, pertambangan, tenaga
kerja, serta ekspor barang
galian dan hasil bumi dari
negara jajahan
Ketergantungan industri
keuangan
Muncul akhir abad ke-19
→ melihat sektor ekonomi
negara dunia ketiga pada
ekspor bahan mentah dan
produk pertanian.
Ekspor bahan mentah
menyebabkan terkurasnya
sumber daya negara,
sementara nilai tambah
yang diperoleh sangat
kecil.
23. Pembangunan Teknologi Industri di negara
Dunia Ketiga
Pembangunan
industri bergantung
pada kemampuan
sektor ekspor
Dipengaruhi fluktuasi neraca
pembayaran internasional
yang cenderung defisit.
Defisit disebabkan
monopoli pasar
internasional yang
cenderung rendah karena
harga pasar produk-produk
bahan mentah dan
tingginya harga produk
industri.
Dipengaruhi monopoli
teknologi negara maju.
Disisi lain, negara Dunia
Ketiga berada dalam posisi
kesulitan devisa untuk
membayar penggunaan
mesin dan bahan penolong
dari negara maju
Dampak ketergantungan ini terhadap negara Dunia Ketiga adalah ketimpangan
pembangunan, ketimpangan kekayaan, eksploitasi tenaga kerja, serta terbatasnya
perkembangan pasar domestik negara Dunia Ketiga itu sendiri
24. KRITIK TEORI
KETERGANTUNGAN
Kritik terhadap Metode Kajian:
1. Teori ini dinilai gagal memberikan penjelasan
dan analisis ilmiah mengenai permasalahan
yang dihadapi negara Dunia Ketiga
2. Dianggap sebagai teori yang bersifat abstrak
dan terlalu mudah melakukan kesimpulan
3. Dianggap terlalu mudah dan sederhana dalam
memilih data untuk melakukan analisis
permasalahan di negara Dunia Ketiga.
4. Teori ini melihat situasi ketergantungan
sebagai suatu fenomena global, dan dianggap
tidak menyediakan tempat bagi variasi di tingkat
nasional.
25. KRITIK TEORI
KETERGANTUNGAN
Kritik terhadap Konsep Teoretis:
1. Teori ketergantungan terlalu mementingkan faktor
eksternal (negara maju) yang mendorong
munculnya berbagai permasalahan di negara
Dunia Ketiga dengan mengesampingkan faktor
domestik negara Dunia Ketiga.
● Faktor domestik: faktor kelas sosial, peran
negara serta berbagai kebijakan domestik.
1. Negara Dunia Ketiga adalah negara yang pasif,
seperti tidak memiliki kekuatan untuk melakukan
perlawanan. Menurut para kritikus, mereka memiliki
kesempatan untuk menumbuhkan gagasan baru,
pranata sosial, serta teknologi baru untuk
menciptakan perubahan.
26. Kritik terhadap Implikasi Kebijakan:
1. Karena negara Dunia Ketiga melakukan kerjasama
dengan negara maju, dinilai akan terus
ketergantungan dan keterbelakangan.
2. Menurut para kritikus, ketergantungan dan
pembangunan dapat terwujud secara bersamaan dan
tidak selamanya membawa keterbelakangan.
3. Rumusan yang diajukan teori ketergantungan
dinilai tidak jelas → bagaimana negara Dunia Ketiga
dapat memutus hubungan dengan negara maju
4. Teori ini tidak jelas dalam mengartikan kelompok
negara yang “bergantung" pada negara maju.
KRITIK TEORI
KETERGANTUNGAN
Contoh poin Nomor 4:
Kanada tergantung pada modal yang dimiliki Amerika, namun Kanada tidak dikategorikan sebagai negara
Dunia Ketiga yang terbelakang. Sehingga, ketergantungan bukan karena faktor keterbatasan ekonomi saja;
ada campur tangan faktor politik dalam negeri negara Dunia Ketiga maupun politik negara maju.
27. TEORI SISTEM DUNIA
❖ Teori Sistem Dunia disebut dengan Teori Sistem Ekonomi
Kapitalis dunia
❖ Tahap ekonomi dunia muncul pada abad ke-16, diawali dengan
munculnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang dominan.
Peran Negara digantikan oleh pasar, karena aktivitas ekonomi
mulai merosot. Sistem kapitalis ini yang kemudian menyebabkan
saling ketergantungan antara Negara dunia ketiga, dunia kedua,
dan maju (Negara pinggiran, semi pinggiran,dan Negara sentral)
❖ Menurut Teori Sistem Dunia, Negara-negara sosialis yang
kemudian juga menerima modal kapitalisme dunia, hanya
dianggap satu unit saja dari tata ekonomi kapitalis dunia
❖ Teori Sistem Dunia melihat kapitalisme lebih bersifat
eksploratif dan terbuka terhadap perubahan besar dalam
ekonomi global
28.
29. 3 Bentuk Negara dalam Sistem Dunia
(Wallerstein)
Menurut Wallerstein, dalam sistem dunia terdapat 3 bentuk
Negara, yaitu : sentral, pinggiran, dan semi pinggiran.
adapun kondisi dari ketiga bentuk Negara tersebut
● Negara sentral: memiliki surplus investasi dan
mempunyai kebijakan antara lain: mengurangi biaya
produksi, penjualan dibawah harga pasar, melakukan
monopoli kepada pesaing
● Negara pinggiran: penurunan biaya produksi dengan
kekuasaan ekonomi dan politik, contohnya :
pemberhentian secara sepihak dari perjanjian sewa
menyewa tanah, penyewa tanah dijadikan budak kerja
secara paksa
● Negara semi pinggiran: terdapat 2 kelompok. yang
pertama (Polandia dan Portugis) mengalami penurunan
kapasitas produksi serta peran kekuasaan Negara dan
kelompok kedua (Swedia) menikmati keuntungan
seperti yang dinikmati Negara Sentral
Sumber: psdr.lipi.go.id
30. [lanjutan…]
Ketiga bentuk Negara bertujuan menuju pada bentuk
Negara Sentral (Negara Maju) yang mapan secara
ekonomi.
Perubahan status negara dari Negara pinggiran menuju
Negara Semi Pinggiran ditentukan oleh keberhasilan
Negara Pinggiran dalam memanfaatkan peluang,
strategi promosi, dan dapat berdikari. Sementara itu,
Negara Semi Pinggiran menuju kepada status Negara
Sentral bergantung kepada perluasan pasar dan
pengenalan teknologi modern.
Negara Semi Pinggiran dibentuk karena adanya kekhawatiran timbulnya disintegrasi
antara jumlah negara miskin dan maju, sehingga Negara maju mengalami kejenuhan
dalam menanamkan investasi dan menginginkan perluasan investasi ke Negara lain yang
disebut Negara Semi Pinggiran.
31. Kritik terhadap Teori Sistem Dunia
Kurangnya perhatian
terhadap hubungan
produksi di antara
pemilik modal dan
buruh.
Adanya penekanan yang berlebihan pada
hubungan ekonomi dibandingkan pada
peraturan di antara negara, yang mana
mengasumsikan negara maju secara alami
bertahan di sentral dan negara miskin
ditemukan di pinggiran
Menekankan pada
faktor eksternal dan
sedikit pada faktor
internal dalam
menjelaskan kondisi di
negara pinggiran.
Sistem dunia dinilai hanya merupakan sebuah konsep tanpa wujud yang jelas
untuk menguji dinamika dunia global sehingga konsep ini tidak lagi produktif.
32. PERBEDAAN TIGA TEORI PEMBANGUNAN
DUNIA KETIGA
No Perbedaan Teori Modernisasi Teori Ketergantungan Teori Sistem Dunia
1 Faktor penyebab
ketergantungan
negara
Faktor negara itu sendiri
yang tidak memiliki
semangat untuk maju
Upaya eksploitasi yang
dilakukan negara maju terhadap
negara Dunia Ketiga
Hubungan antar negara di
dunia sebagai satu sistem
2 Unit analisisnya Fokus pada perilaku atau
sikap individu
Fokus pada negara Fokus pada bekerjanya
sistem dunia secara global
3 Hubungan
internasional
Hubungan antara negara
maju dan negara Dunia
Ketiga bersifat saling
menguntungkan
Hubungan antara negara maju
dan negara Dunia Ketiga justru
merugikan negara Dunia Ketiga
Kesenjangan hubungan
antara negara sentral
dengan negara Dunia
Ketiga
33. INDIKATOR PEMBANGUNAN
3
Kualitas hidup
Merupakan salah satu indikator
yang memungkinkan sebuah
negara untuk memperkirakan
derajat kesejahteraan
penduduknya.
1
Kekayaan rata-rata
Diukur berdasarkan
pendapatan per kapita
penduduk dengan
menggunakan GDP/PDB,
GNP atau PNB yang
dibagi dengan jumlah
penduduk.
2
Pemerataan pendapatan negara
Dilihat dari:
● % GNP yang dinikmati oleh
40% penduduk miskin,
● % GNP yang bisa dinikmati
oleh 40% penduduk
menengah,
● % GNP yang bisa dinikmati
oleh 20% penduduk kaya.
Ketimpangan dalam persentase
berarti pemerataan pendapatan
negara tidak tercapai.
➢ Indikator penentu keberhasilan pembangunan (Budiman, 2000)
34. INDIKATOR PEMBANGUNAN
6
Keadilan sosial dan kesinambungan
Indikator ini menggabungkan dua
pendekatan yang sebelumnya sudah
melakukan kritik terhadap pertumbuhan
ekonomi sebagai orientasi utama, yaitu
pendekatan pemerataan pendapatan
dan kualitas lingkungan hidup.
4
Human Development Index (HDI)
Pengukuran perbandingan angka
harapan hidup, angka melek huruf,
tingkat pendidikan, dan standar
hidup untuk semua negara di dunia.
5
Kualitas Lingkungan hidup
Indikator ini menekankan
pentingnya aspek Lingkungan
Hidup sebagai indikator
pembangunan.
➢ Indikator penentu keberhasilan pembangunan (Budiman, 2000)
35. KEMISKINAN DALAM PEMBANGUNAN
Kemiskinan merupakan sebuah
kondisi ketika seseorang tidak
mampu memenuhi kebutuhan
hidup minimal;
● makanan,
● pakaian,
● perumahan,
● pendidikan, dan
● kesehatan
36. Tipe Kemiskinan
Absolut Ukurannya sudah ditentukan secara absolut, dan
diterapkan di setiap tempat atau wilayah
Relatif Ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat
kesejahteraan antar penduduk setempat.
Struktural Struktur sosial masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-
sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
37. Kemiskinan Menurut BPS
▪ Kemiskinan menurut BPS didefinisikan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach)
▪ Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah garis kemiskinan
Garis kemiskinan yang
digunakan BPS
GKM atau garis
kemiskinan makanan
GKNM atau garis
kemiskinan non-
makanan
38. Tingkatan Kemiskinan (Sajogyo, 1977)
Miskin (Poor)
03
miskin (poor), yaitu
Jika pengeluaran per kapita per
tahun berada antara 240 dan 320 kg
setara beras
Miskin sekali (Very Poor)
02
Jika pengeluaran per kapita per
tahun berada antara 180 dan 240 kg
setara beras
Melarat (Misery Level)
01 Jika pengeluaran per kapita per tahun
kurang dari 180 kg setara beras
Agak Miskin (Moderate)
04
Pengeluaran per kapita per tahun
sama dengan 320 kg dan keatas
setara beras
39. Individu/keluarga dikategorikan sebagai warga miskin
apabila memiliki minimal 9 indikator dari 14 indikator BPS
berikut:
1. Lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2
per orang;
2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari
tanah/bambu/kayu murahan;
3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari
bambu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok
tanpa plester;
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-
sama dengan rumah tangga lain;
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak
menggunakan listrik
6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak
terlindungi/ sungai/ air hujan
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah
kayu bakar/arang/ minyak tanah
8. Hanya mengonsumsi daging/susu/ ayam satu kali
dalam seminggu
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam
setahun
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali
dalam sehari
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di
puskesmas/poliklinik
12. Penghasilan kepala rumah tangga di bawah
Rp600.000
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak
sekolah/tidak tamat SD/ hanya SD;
14. Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah
dijual dengan nilai Rp.500.000
14