Presentasi ini membahas tentang; 1) Ketidakpastian, risiko, dan standar; 2) Penerapan Business Continuity Management System (BCMS); dan 3) Mengelola ketidakpastian dan masa depan perpustakaan dengan standar.
1. Navigating Uncertainty
through Standards
Muhammad Bahrudin
Pustakawan Badan Standardisasi Nasional
Seminar Nasional “Information for Society: The Future is Now” yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, 28 Oktober 2021 (Daring)
2. OUTLINE
• Ketidakpastian, risiko, dan
standar
• Penerapan Business Continuity
Management System (BCMS)
• Mengelola ketidakpastian dan
masa depan perpustakaan
dengan standar
Sumber gambar: Robert Ruggiero on Unsplash
4. Tujuan akan menggambarkan bagaimana seseorang mengisi kehidupannya,
membuat keputusan, dan cara membuat keputusan itu sendiri.
Sumber gambar: freepik.com
5. ❑ Dengan memiliki tujuan, maka akan
selalu ada kemungkinan kejadian
yang di luar harapan.
Sumber gambar: freepik.com
❑ Kemungkinan itu ada karena kurangnya
informasi yang diperlukan dalam
rangka mencapai tujuan, atau sering
disebut dengan ketidakpastian.
6. Kondisi ketidakpastian ini memiliki efek terhadap tujuan/sasaran. Efek ini pun
dapat diartikan sebagai deviasi dari hasil yang diharapkan, baik lebih atau kurang.
=
RISIKO
Sumber gambar: freepik.com
7. Definisi risiko berdasarkan ISO 31000
“Risk is all about uncertainty, or more importantly, the effect of uncertainty on
the achievement of objectives.
This is where ISO 31000 is clearly different from existing guidelines in that the
emphasis is shifted from something happening – the event – to the effect on
objectives
7
Sumber: Kevin W. Knight, AM, Chair of the ISO 31000 working group & Chair of ISO 31004 project committee, ISO Focus, June 2009
APAKAH RISIKO ITU?
8. Risk = effect of uncertainty on objectives
*Definisi risiko berdasarkan SNI ISO 31000:2018 dan SNI ISO Guide 73:2016
8
Ketidakpastian merupakan keadaan… kekurangan informasi yang berkaitan
dengan pemahaman atau pengetahuan terhadap suatu kejadian/peristiwa,
konsekuensi/dampaknya, atau kemungkinan terjadinya
Efek adalah penyimpangan dari apa yang
diharapkan – positif dan/atau negatif
Risiko sering dinyatakan dengan mengacu
pada potensi kejadian potensial dan
konsekuensi
Risiko umumnya dinyatakan dengan mengacu kepada
sumber risiko, potensi kejadian, konsekuensi, dan
kemungkinan terjadinya
Sasaran bisa mempunyai berbagai aspek (seperti keuangan,
kesehatan dan keselamatan, serta tujuan lingkungan) dan
dapat diterapkan pada berbagai tingkatan (seperti strategis,
organisasi secara luas, proyek, produk, dan proses).
(Risiko = efek dari ketidakpastian pada sasaran)
APAKAH RISIKO ITU?
9. 9
Manajemen risiko berawal dari penetapan SASARAN/TARGET
•Specific – Sasaran dinyatakan dengan jelas (apa,
siapa, di mana, kapan)
S
•Measurable – Pencapaian sasaran dapat diukur
melalui ukuran tertentu
M
•Achievable – Sasaran yang ada bersifat menantang,
namun tetap dapat dicapai organisasi
A
•Relevant – Sasaran yang ada harus sesuai dengan
strategi perusahaan
R
•Time-bound – Menyatakan secara jelas kapan
sasaran ingin tercapai
T
APAKAH RISIKO ITU?
10. ❑ Kesimpulannya:
• Risiko timbul karena adanya SASARAN
• Penyebab risiko adalah KETIDAKPASTIAN
• Risiko memerlukan adanya kejelasan mengenai SASARAN;
• Sasaran yang jelas harus memenuhi kriteria SMART yaitu S-spesific, M-
measurable, A-achievable, R-relevant dan T-time bound;
• Penerapan manajemen risiko akan membantu kita untuk memahami
sasaran lebih baik
❑ Contoh sasaran yang SMART dalam suatu manajemen perpustakaan:
• Meningkatkan indeks kepuasan layanan perpustakaan sebesar 0,5 (skala 4)
pada triwulan ke-4
• Meningkatkan pemanfaatan e-resources sebesar 20% pada triwulan ke-4
10
APAKAH RISIKO ITU?
12. • Dampak positif – peluang
• Dampak negatif – risiko
Layanan perpustakaan daring (online) saat ini:
• dampak positif: cakupan pengguna lebih luas
• dampak negatif: jika tidak dijalankan dengan baik, bisnis akan mati karena
pengaruh dari getok tular (word of mouth).
12
PELUANG DAN RISIKO
14. 14
Problem/Krisis:
• Terjadi saat ini
• Akibat keputusan/aktivitas masa lalu
Risiko:
• Potensi risiko
• Akibat keputusan/aktivitas saat ini
Sumber: CRMS Indonesia, 2020. ERM Fundamental ISO 31000:2018 Risk Management International Standard
RISIKO VS MASALAH
16. PERAN SNI ISO 31000 UNTUK
STANDAR LAINNYA
Sumber: Antonius Alijoyo, 2020. Business Continuity Management (BCM) in the Perspective of Risk Management (RM)
17. Uncertainty Crisis Disaster
Problem
Risk
KONTEKS PANDEMI COVID-19
• Peran standar dalam menavigasi ketidakpastian akibat bencana →
Pandemi COVID-19
Penerapan BCMS (Business Continuity Management System)
SNI ISO 22301
18. BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT (BCM)
Kondisi layanan normal
Process to
enablers*
Mapping
Business
Impact
Analysis
(BIA)
Risk
Assessment
(dilakukan dalam
proses ERM BEI)
Recovery
Strategy
Plan
Document
ation
BCMS
Exercising
Monitor
and
Review
1
Meningkatkan Kesiapan Menghadapi Kondisi Darurat
2 3 4 5 6
Kode A
PENERAPAN BCMS SNI ISO 22301:
STUDI KASUS BEI
Sumber: Kris Yarismal, 2020. Penerapan SNI ISO 22301:2014 di Lingkungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Implementasi pada Masa Pandemi COVID-19
19. SNI ISO 22301
BCMS (Business Continuity Management System) atau SMKU (Sistem
Manajemen Kelangsungan Usaha) merupakan proses manajemen
menyeluruh;
• untuk mengidentifikasi ancaman potensial terhadap organisasi dan
dampak dari ancaman tersebut jika terwujud terhadap operasi usaha;
• serta menyediakan kerangka kerja bagi pembentukan ketahanan
organisasi agar mampu memberikan respon efektif untuk menjaga
kepentingan para pemangku kepentingan utama, reputasi, kegiatan
yang menghasilkan citra, dan nilai.
20. FUNGSI BCMS DAN KESIAGAAN
MENGHADAPI COVID-19: STUDI KASUS BEI
Fungsi BCMS BEI ditetapkan oleh manajemen yang akan bertanggung jawab terhadap
pembentukan, implementasi dan pemantauan BCMS di BEI untuk memastikan bahwa BCMS sejalan
dengan arahan strategis organisasi dan terintegrasi pada proses bisnis perusahaan, serta
mengkomunikasikan pentingnya BCMS yang efektif dan pemenuhan persyaratan-persyaratan BCMS.
Kesiagaan dalam menghadapi pandemi COVID-19:
❑ Memiliki pedoman, prosedur dan recovery strategy untuk tetap menjaga kelangsungan
operasional saat terjadi gangguan layanan
❑ Tidak panik, tetap menjaga komunikasi yang baik serta secara aktif memantau perkembangan
melalui media massa dan sumber informasi yang terpercaya dan relevan
❑ Koordinasi yang teroganisir untuk lingkup internal (Manajemen dan Karyawan) serta eksternal
(interested parties)
❑ Kesiapan sistem, infrastruktur dan prasarana pendukung lainnya
20
Kode A
Sumber: Kris Yarismal, 2020. Penerapan SNI ISO 22301:2014 di Lingkungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Implementasi pada Masa Pandemi COVID-19
21. NILAI TAMBAH PENERAPAN BCMS
SNI ISO 22301
❑ Lebih tanggap terhadap perkembangan bisnis dan teknologi
❑ Lebih proaktif dalam menganalisa kemungkinan-kemungkinan kondisi yang
dapat menjadi gangguan operasional bisnis perusahan
❑ Lebih siap dan cepat tanggap menangani gangguan bisnis dengan berbagai
rencana yang sudah dipersiapkan dan terdokumentasi dengan lengkap
❑ Selalu memetik pelajaran dari berbagai gangguan bisnis yang telah terjadi
(lesson learned) di dalam perusahaan maupun gangguan yang terjadi pada
perusahaan/institusi lainnya untuk me-review pedoman-pedoman BCMS.
Sumber: Kris Yarismal, 2020. Penerapan SNI ISO 22301:2014 di Lingkungan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Implementasi pada Masa Pandemi COVID-19
22. KETIDAKPASTIAN DAN MASA DEPAN
PERPUSTAKAAN
How will we access
information?
How will we
represent books?
How low, or how
high, can computer
memory go?
How will we
represent
knowledge?
How will we find
stuff?
What do we hire a
library to do?
What will we need
to know?
What will be the
role of place?
How will we
measure success?
Who will decide
what to trust and
who will censor?
What rights
management model
will predominate?
Pada tahun 2013, Daniel W. Rasmus, konsultan dan analis strategi independen, merilis
11 pertanyaan berkaitan dengan masa depan perpustakaan dalam konteks
ketidakpastian.
Sumber: https://www.infotoday.com/cilmag/dec13/Rasmus--Uncertainty-and-the-Future-of-Libraries.shtml
Bagaimana mengukur kesuksesan/kinerja perpustakaan?
23. MENGUKUR KINERJA PERPUSTAKAAN*
MENGGUNAKAN STANDAR?
*dan Lembaga Dokumentasi/Informasi lainnya
ISO 2789:2013, International library statistics
ISO/TR 14873:2013, Statistics and quality issues
for web archiving
ISO 18461:2016, International museum statistics
ISO 24083:2021, International archives statistics
ISO 9707:2008, Statistics on the production and
distribution of books, newspapers, periodicals
and electronic publications
ISO 11620:2014, Library performance indicators
ISO 16439:2014, Methods and procedures for
assessing the impact of libraries
ISO 21248:2019, Quality assessment for national
libraries
ISO/TR 28118:2009, Performance indicators for
national libraries
ISO/TR 11219:2012, Qualitative conditions and
basic statistics for library buildings - Space,
function and design
ISO 9230:2007, Determination of price indexes for
print and electronic media purchased by libraries
ISO 21246:2019, Key indicators for museums
Statistics
Performance
evaluations
Bagaimana mengukur kesuksesan/kinerja perpustakaan?
telah diadopsi menjadi SNI dalam proses adopsi menjadi SNI
Sumber: Muhammad Bahrudin, 2021
24. Menyediakan 54 indikator kinerja perpustakaan yang dapat digunakan untuk
mengukur kualitas (efektivitas, efisiensi) layanan perpustakaan
Indikator kinerja dapat digunakan untuk menentukan sasaran mutu (IKU, tapkin,
KPI) perpustakaan dan perbandingan dari waktu ke waktu
Memberikan panduan tentang penerapan indikator kinerja di perpustakaan
Standar ini dapat diterapkan untuk semua jenis perpustakaan tetapi tidak semua
indikator kinerja bisa/harus digunakan oleh semua perpustakaan
Standar ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lokal, seperti komunitas perpustakaan
yang dilayani, mandat layanan, dan konfigurasi infrastruktur teknologi di
perpustakaan
>>> SASARAN, TUJUAN, IKU, KPI → Pengukurannya
Menyediakan definisi berbagai istilah yang berkaitan
dengan penilaian dampak perpustakaan dan bagaimana
metodenya dengan tujuan, diantaranya;
• Perencanaan strategis perpustakaan;
• Perbandingan dampak perpustakaan dari waktu ke waktu di suatu
perpustakaan maupun antarperpustakaan dengan tipe dan misi yang sama;
• Mempromosikan peran dan nilai perpustakaan untuk aktivitas pembelajaran
dan penelitian, pendidikan dan budaya, serta kehidupan sosial-ekonomi; dan
• Mendukung pengambilan keputusan pada tingkat layanan dan penentuan
sasaran strategis perpustakaan
>>> METODE PENILAIAN DAMPAK PERPUSTAKAAN
(individu, institusi/komunitas, sosial, nilai ekonomi)
25. MENJADI KOMPONEN DALAM SKKNI
BIDANG PERPUSTAKAAN
SNI ISO 11620 dan SNI ISO 16439 menjadi komponen SKKNI
Bidang Perpustakaan (Kepmenaker No. 236 Tahun 2019) → unit
kompetensi “Mengevaluasi kinerja perpustakaan” dengan kode
R.91PRP05.011.1
Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengevaluasi
kinerja perpustakaan yang meliputi proses; menentukan metode
evaluasi, analisis kinerja perpustakaan, dan penyusunan laporan
26. SEKILAS BSN
LPNK (UU
20/2014 SPK)
SNI
Akreditasi
LPK (KAN)
SNSU (Kalibrasi)
Penerapan
SNI (skema
sertifikasi, Bina
UMK)
Riset dan
pengembangan
SDM SPK
27. 27
Pemrograman Perumusan Jajak Pendapat Penetapan Pemeliharaan
Pengusulan
program
Kebutuhan
stakeholder
❑ Kaji ulang < 5 tahun
❑ Memastikan relevansi
bagi stakeholder
Komite Teknis:
▪ Pemerintah
▪ Pelaku Usaha
▪ Konsumen/pengguna
▪ Akademisi/pakar
PENGEMBANGAN SNI
Sumber: Y. Kristanto Widiwardono, 2020
28. PENGEMBANGAN STANDAR DI BIDANG
PERPUSTAKAAN, ARSIP, DOKUMENTASI,
DAN INFORMASI
• BSN mengelola 3 Komite Teknis (Komtek) pengembangan SNI di
bidang perpustakaan, arsip, dokumentasi, dan informasi;
Kode Nama Komtek Sekretariat Jumlah SNI
01-01 Perpustakaan dan
Kepustakaan
Perpustakaan Nasional RI Berlaku = 7 SNI
Abolisi = 5 SNI
Proses = 2 SNI
01-03 Kearsipan Pusat Pengkajian dan
Pengembangan, ANRI
Berlaku = 0 SNI
Abolisi = 0 SNI
Proses = 2 SNI
01-05 Dokumentasi dan
Informasi
PDDI - LIPI / BRIN Berlaku = 24 SNI
Abolisi = 4 SNI
Proses = 2 SNI
31 SNI berlaku
6 SNI dalam
proses
9 SNI diabolisi
Sumber: Muhammad Bahrudin, 2021
29. SNI ISO 16439:2014,
Metode dan prosedur
untuk menilai dampak
perpustakaan
SNI ISO/TR 19814:2017,
Manajemen koleksi
perpustakaan
SNI ISO 2789:2013, Statistik
perpustakaan
SNI ISO 11620:2014,
Indikator kinerja
perpustakaan
SNI 19-1945-1990, Data
statistik perpustakaan
SNI 19-1951-1990, Direktori
perpustakaan, pusat
informasi dan dokumentasi
SNI 7712:2012,
Perpustakaan keliling
kabupaten/kota
SNI ISO 20614:2017,
Protokol pertukaran data
untuk interoperabilitas dan
preservasi
SNI ISO 5127:2017,
Informasi dan dokumentasi
– Dasar dan kosakata
SNI ISO 15489-1:2016,
Pengelolaan arsip - Bagian
1: Konsep dan prinsip
SNI ISO 690:2017, Panduan
referensi dan sitasi
bibliografis untuk sumber
daya informasi
SNI ISO 26324:2016, Sistem
digital objek identifikasi
(DOI)
SNI ISO 832:2016, Deskripsi
dan rujukan bibliografis -
Aturan penyingkatan istilah
bibliografis
SNI ISO 1086:2015, Lembar
judul buku
SNI ISO 18:2015, Daftar isi
terbitan berkala
SNI ISO 215:2014, Penyajian
artikel pada terbitan
berkala
SNI ISO 3297:2010,
International standard
serial number (ISSN)
SNI 19-6963-2003, Judul
punggung pada buku dan
publikasi lainnya
SNI 19-4192-2002, Abstrak
untuk dokumentasi dan
publikasi
SNI 19-4195-1996,
Penomoran bagian dan sub
bagian dalam dokumen
tertulis
SNI 19-4194-1996, Kode
untuk bahasa-bahasa di
Indonesia
SNI 19-4193-1996, Kode
bahasa-bahasa di dunia
SNI 19-4190-1996, Rujukan
karya tulis
SNI 19-1950-1990, Terbitan
berkala
SNI 19-1949-1990, Deskripsi
untuk monografi
SNI 19-1948-1990,
Penentuan tajuk entri dan
deskripsi bahan bukan buku
SNI 19-1946-1990, Indeks
penerbitan
SNI 19-1938-1990, Lembar
data bibliografi laporan
SNI 19-1937-1990, Halaman
judul buku
SNI 19-1936-1990, Patokan
penyingkatan judul terbitan
berseri
SNI 19-1935-1990,
Penentuan tajuk entri
RSNI3 ISO 21110:2019,
Kesiapsiagaan dan tanggap
darurat
RSNI3 ISO/TR 11219:2012,
Kondisi kualitatif dan
statistik dasar gedung
perpustakaan – Ruang
fungsi dan desain
SNI ISO 30301:2019, Sistem
Pengelolaan Arsip –
Persyaratan
SNI ISO 23081-1:2017,
Proses Pengelolaan Arsip –
Metadata untuk Arsip
RSNI3 ISO 15386-1:2017,
Himpunan elemen
metadata Dublin Core –
Bagian 1: Elemen inti
RSNI3 ISO 15511:2019,
International Standard
Identifier for Libraries and
Related Organizations (ISIL)
SNI 19-6962.1-2003,
Manajemen rekaman -
Bagian 1: Umum
SNI 19-4196-1996,
Pemberian nomor standar
internasional untuk terbitan
berseri (ISSN)
SNI 19-4192-1996, Abstrak
publikasi
SNI 19-4191-1996,
Penyajian terjemahan -
Unsur-unsur yang perlu
diperhatikan penerbit
SNI 7329:2009,
Perpustakaan sekolah
SNI 7330:2009,
Perpustakaan perguruan
tinggi
SNI 7495:2009,
Perpustakaan umum
kabupaten/kota
SNI 7496:2009,
Perpustakaan khusus
instansi pemerintah
SNI 7596:2010,
Perpustakaan
desa/kelurahan
Komtek 01-01 (7) Komtek 01-05 (24) Dalam proses (6) Diabolisi (9)
Sumber: Muhammad Bahrudin, 2021
SNI BIDANG PERPUSTAKAAN, ARSIP,
DOKUMENTASI DAN INFORMASI
s.d. September 2021
33. REFERENSI
• SNI ISO 31000:2018, Manajemen risiko - Pedoman
• SNI ISO Guide 73:2016, Manajemen risiko - Kosa
Kata
• SNI ISO/TR 31004:2016, Manajemen risiko -
Panduan untuk implementasi SNI ISO 31000
• SNI ISO/IEC 31010:2016, Manajemen risiko - Teknik
penilaian risiko
• SNI 8848:2019, Manajemen risiko - Panduan
implementasi SNI ISO 31000:2018 di sektor publik
• SNI 8849:2019, Manajemen risiko - Kompetensi
sumber daya manusia dalam implementasi SNI ISO
31000
• SNI ISO/IEC 27005:2018, Teknologi informasi -
Teknik keamanan - Manajemen risiko keamanan
informasi
• SNI ISO/IEC TR 33015:2019, Teknologi informasi -
Penilaian proses - Panduan penentuan risiko proses
• SNI ISO 16439:2014, Informasi dan dokumentasi -
Metode dan prosedur untuk menilai dampak
perpustakaan
• SNI ISO 11620:2014, Informasi dan dokumentasi -
Indikator kinerja perpustakaan
• SNI ISO 2789:2013, Informasi dan dokumentasi -
Statistik perpustakaan
34. "The illiterate of the 21st century will not be
those cannot read and write, but those who
cannot learn, unlearn, and relearn.“
~ Alvin Toffler