Materialisme adalah pandangan filosofis bahwa materi adalah satu-satunya substansi yang ada. Dokumen ini menjelaskan pengertian materialisme, jenis-jenis materialisme seperti materialisme mekanik, metafisik, dialektis, dan historis serta perkembangan dan pengaruh materialisme.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Materialisme
1.
2. PENGERTIAN BIASA: ORANG YANG
MENGHARGAI KEKAYAAN, HARTA, MELEBIHI
HAL LAIN
ILMU PENGETAHUAN: ILMU YANG BEKERJA
ATAS DASAR MATERI, YAITU ILMU-ILMU
EKSAKTA/ILMU ALAM
FILSAFAT: SEMUANYA_DAN MASUK LEBIH
DALAM MENGANGGAP MATERI SEBAGAI
DASAR KENYATAAN
4. PENGERTIAN
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-
benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal
terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil
interaksi material. Materi adalah satu-satunya
substansi.
Sebagai teori, materialisme termasuk paham
ontologi monistik.
Materialisme tidak mengakui adanya entitas–entitas
nonmaterial seperti tuhan, malaikat, setan, roh, dan
sebagainya. Realitas satu-satunya adalah materi dan
segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas
materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi.
5. MENGAPA DIPERCAYA?
Pada awalnya, materialisme tidak mendapat
banyak perhatian karena dianggap aneh dan
mustahil. Baru pada abad pertengahan abad
19, materialisme tumbuh subur sekali di
Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan tersebut antara lain:
◦ Orang dengan paham materialisme mempunyai
harapan-harapan yang besar atas ilmu
pengetahuan.
◦ Paham materialisme berpegang pada
kenyataan-kenyataan yang mudah dimengerti,
bukan pada dalil-dalil abstrak.
◦ Teori-teorinya jelas berdasarkan teori-teori
pengetahuan yang sudah umum.
6. Menurut proses waktu: Lama sebelum manusia yang
bisa mempunyai ide itu ada atau lahir di dunia, dunia
dan alam atau materi ini sudah ada lebih dahulu
Menurut proses zat: Manusia ini tidak bisa berpikir
atau tidak bisa mempunyai ide tanpa ada atau tanpa
mempunyai otak. Dan otak itu adalah suatu materi.
Otak itu adalah materi, tapi materi atau benda yang
berpikir. Otak atau materi ini yang lebih dulu ada,
baru kemudian bisa timbul ide atau pikiran pada
kepala manusia. Pikiran hanyalah konstruksi-
konstruksi kimiawi yang ada di otak.
Yang disebut “mental” atau “ruhani” itu adalah ketika
otak kita berada dalam kondisi tertentu.
7. CIRI-CIRI
Segala yang ada (wujud) berasal dari satu
sumber yaitu materi (ma’dah).
Tidak meyakini adanya yang ghaib.
Menjadikan panca indra sebagai satu-
satunya alat mencapai pengetahuan/ilmu.
Memposisikan ilmu sebagai dasar tata
hidup individual & sosial, bukan agama
atau tradisi-tradisi yang tidak masuk akal.
8. KARAKTER
MATERIALISME
Pada saat ini, materialisme bisa mewujud
dalam banyak mode, namun ada empat
karakter kuat yang bisa dijadikan patokan:
1) Mencari jawaban problem-problem pengetahuan
dengan menggunakan metodologi obyektif-
positivistik
2) Berpandangan deterministik, setiap peristiwa
ada “sebab”-nya
3) Tidak percaya terhadap semua hal yang sifatnya
supernatural
4) Reduksionistik—keseluruhan itu bisa dijelaskan
berdasarkan bagian-bagian kecilnya
9. DALAM SEJARAH FILSAFAT…
• DIAWALI DARI LAHIRNYA FILSAFAT: THALES DAN
PARA FILOSOF AWAL YANG MENCARI ARCHE,
TERMASUK DEMOKRITOS YANG DIKENAL DENGAN
TEORI ATOM-NYA
• MEMUNCAK DI ERA SCIENTIFIC REVOLUTION
SEKITAR ABAD KE-17, SAAT MUNCUL TEORI-TEORI
BESAR ILMU PENGETAHUAN DENGAN TOKOH-
TOKOH DARI RANAH NATURAL-SCIENCES SEPERTI
GALILEO, NEWTON, DLL
• BERIMBAS KE RANAH ILMU SOSIAL DAN
HUMANIORA, MISALNYA MATERIALISME
HISTORIS KARL MARX, MATERIALISME KULTURAL
MARVIN HARRIS ATAU BEHAVIORISME DALAM
PSIKOLOGI.
10. PEGARUH REVOLUSI SAINS
• BUDAYA EKSPERIMEN DAN OBSERVASI
MEMICU LAHIRNYA PERADABAN ILMIAH-
MATERIAL, KARENA ALAM DIPAKSA
MEMBUKA RAHASIANYA.
• AKHIRNYA DIKETAHUILAH BAHWA TIDAK
ADA PERISTIWA YANG GAIB; SETIAP
PERISTIWA MEMILIKI KAUSALITAS YANG
KONGKRIT APABILA DITELAAH SECARA
SERIUS.
11. Materialisme mekanik adalah aliran filsafat yang
pandangannya materialis sedangkan metodenya
mekanis.Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu
selalu dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya
itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang
tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang
seperti mesin yang tanpa perkembangan atau
peningkatan secara kualitatif.
Materialisme Mekanik menganggap segala macam
gerak atau gejala-gejala yang terjadi di alam itu
dikuasai oleh gerakan mekanika, yaitu pergeseran
tempat dan perubahan jumlah saja.Bahkan manusia
dan segala aktivitetnya pun dipandang seperti mesin
yang bergerak secara mekanik.
12. Materialisme metafisik mengajarkan bahwa
materi itu selalu dalam keadaan diam, statis,
terpisah-pisah atau tidak mempunyai
hubungan antara satu dengan yang lainnya.
Seandainya materi itu berubah maka
perubahan tersebut terjadi karena faktor luar
atau kekuatan dari luar. Gerak materi itu
disebut gerak ekstern atau gerak luar.
13. Materialisme dialektis adalah aliran filsafat yang bersandar
pada matter (benda) dan metodenya dialektis.Aliran ini
mengajarkan bahwa materi itu mempunyai keterhubungan
satu dengan lainnya, saling mempengaruhi, dan saling
bergantung satu dengan lainnya.Gerak materi itu adalah
gerakan yang dialektis yaitu pergerakan atau perubahan
menuju bentuk yang lebih tinggi atau lebih maju seperti
spiral.
Proposisi dasar dialektika adalah bahwa segala hal berada
dalam proses perubahan, pergerakan dan perkembangan
yang terus-menerus. Bahkan ketika bagi kita tidak terlihat
sesuatupun terjadi, dalam kenyataannya, materi selalu
berubah. Molekul, atom dan partikel-partikel sub-atomik
terus bertukar tempat, selalu dalam pergerakan.
14. Materialisme historis adalah penerapan
pandangan materalisme dialektik pada gejala
sosial atau di dalam masyarakat. Dalam
materialisme historis manusia hanya dapat
dipahami jika dia ditempatkan dalam konteks
sejarah.Manusia pada hakekatnya adalah insan
yang bersejarah.Setiap peristiwa – peristiwa
bersejarah selalu berkaitan dengan manusia.
Materialisme Historis Marx mengajarkan tentang:
keadaan sosial menentukan kesadaran sosial,
hukum umum perkembangan masyarakat, basis
dan struktur masyarakat.
16. MODE-MODE MATERIALISME DALAM
KEHIDUPAN INDIVIDUAL
Tidak Mampu Memahami Dimensi Mental &
Spiritual Secara Proporsional
Terobsesi Oleh Kesenangan & Kepemilikan
Material
Menganggap Materi Sebagai Jalan
Kebahagiaan
17. MODUS MATERIALISME DALAM DUNIA
SOSIAL
Iri Dengan Kepemilikan Orang Lain
Memandang Rendah Mereka Yang
“Tidak Memiliki Materi
Posesif Dengan Yang Dimiliki
Pelit
18. MODUS MATERIALISME DALAM
MELIHAT DUNIA MATERI
Tidak Merasa Nyaman Jika Belum Memiliki
“Yang Terbaik“ Dan “Terbanyak”
Selalu Ingin Lebih Dan Lebih
Melihat Obyek Materi Sebagai Lebih
Penting Dibandingkan Manusia