Dokumen tersebut membahas tentang hakekat manusia dan sifat keingintahuannya. Manusia memiliki kemampuan berpikir logis dan analitis serta dapat mengakumulasi dan mengembangkan pengetahuan berbeda dengan binatang. Rasa ingin tahu dan penalaran manusia berkembang seiring waktu. Dokumen juga menjelaskan lima tahapan perkembangan wawasan manusia yaitu antroposentris, geosentris, heliosentris,
2. Rasa ingin tahu dan terbentuknya IPA :
Manusia punya : Naluri, nalar dan nurani
(terus berkembang, curiousity)
Binatang punya : naluri (insting) tetap (idle curiousity)
Perkembangan rasa ingin tahu dimanifestasikan
dengan pertanyaan :
Apa ?
Bagaimana ?
Mengapa ?
HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA
3. - Keunggulan manusia dari mahluk lain
mempunyai kemampuan berpikir logis dan
analitis
- Mampu mengakumulasikan dan
mengembangkan pengetahuan
- Rasa ingin tahu alam pikiran dan penalaran
manusia berkembang
HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA
4. HAKEKAT MANUSIA DAN SIFAT KEINGINTAHUANNYA
Kelebihan manusia dari penghuni bumi lainnya
a) sebagai makhluk berfikir yang bijaksana
(homo sapiens)
b) sebagai pembuat alat (homo faber)
c) dapat berbicara (homo languens)
d) bermasyarakat (homo sosious) dan
berbudaya (homo humanis)
e) mengadakan usaha (homo economicus)
f) berkepercayaan dan beragama (homo
religious)
6. SEJARAH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MANUSIA
Zama Purba. ditemukannya alat-alat yang terbuat dari
batu dan tulang. Pengetahuan yang diperolehnya
tersebut merupakan pengalaman dan kemampuannya
mengamati alam sekitarnya.
Zaman Yunani (600–200 SM). kemampuan berpikir
manusia lebih maju, disertai dengan penemuan alat
bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal
sehat. Tokoh :
* Pythagoras (580-500 SM), dalil pitagoras
* Aristoteles (384-322 SM), metode deduksi,
phylosophia, transmutasi zat tunggal menjadi air, tanah,
udara, api
7. SEJARAH PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH MANUSIA
Zaman Pertengahan (Keemasan Islam), angka
arab, aljabar, kedokteran, penulisan buku-buku
acuan.
Zaman Modern (abad 15-sekarang), empirisme.
Perubahan pola pikir yang sangat radikal
(Heliosentris). Copernicus (1447-1543 M) dan
Galileo (1546-1642 M). Copernicus dalam bukunya
“De Revolutionibus Orbim Calestium” atau
Peredaran Alam Semesta.
8. LIMA PENTAHAPAN PERKEMBANGAN WAWASAN
MANUSIA
1. Antroposentris
2. Geosentris
3. Heliosentris
4. Galaktosentris
5. Asentris.
9. Tingkatan Pengertian Contoh
Antroposentris
Geosentris
Heliosentris
Galaktosentris
Asentris
Manusia yg menjadi pusat
segala-galanya
Bumi yg menjadi pusat
Segala-galanya
Matahari yg menjadi pusat
Sistem tata surya
Galaksi menjadi pusat dari
Sejumlah tata surya
Tidak ada yg menjadi
pusat, semua beredar dlm
Kontelasi alamiah.
Kelahiran, kematian org
penting mempengaruhi
kondisi alam (raja).
Matahari, bulan, bintang
Berputar mengelilingi bumi
(Ptolomeus)
Matahari memiliki sejumla
Planet dan planet memiliki
Satelit (Rotasi)
Bima sakti menjadi pusat
Galaksi dalam tata surya
Merupakan kekuasaan
Tuhan.
LIMA PENTAHAPAN PERKEMBANGAN WAWASAN
MANUSIA
10. CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN
Pseudo science (mitos) : pengamatan,
pengalaman, sebagian dugaan, imajinasi, dan
kepercayaan, s/d Babilonia 700-600 SM
Rasionalisme penggabungan antara pengamatan,
pengalaman dan akal sehat, logika atau rasional.
Zaman Yunani (600-200 SM)
Deduksi yaitu penarikan suatu kesimpulan
didasarkan pada sesuatu yang bersifat umum
(premis mayor) menuju kepada yang khusus
(premis minor)
11. Induksi merupakan dasar perkembangan metode
ilmiah, pengambilan kesimpulan dilakukan
berdasarkan data pengamatan atau ekperimentasi
Empirisme adalah faham yang berpendapat
bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman
atau pengamatan manusia adalah sumber
kebenaran.
CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN
12. DASAR-DASAR PENGETAHUAN
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu,
kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu
Pengetahuan mampu dikembangkan manusia karena
1. Bahasa yang bersifat komunikatif
2. Pikiran yang mampu menalar.
13. DASAR-DASAR PENGETAHUAN
A. PENALARAN
Kegiatan berpikir yg mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran.
Ciri-ciri Penalaran :
a. Pola berpikir logika
b. Analitik.
Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak
berdasarkan penalaran. Pengetahuan yang dipergunakan dalam
penalaran pada dasarnya bersumber pada rasio atau fakta.
Rasionalisme adalah paham yang mengembangkan bahwa
rasio adalah sumber kebenaran.
Empirisme, adalah paham yang menyatakan bahwa fakta
yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan
sumber kebenaran.
14. B. LOGIKA
Dua jenis cara penarikan kesimpulan, yakni
logika deduktif dan logika induktif.
Logika deduktif , cara berpikir dimana ditarik
kesimpulan yg bersifat khusus dari pernyataan
bersifat umum.
Logika Induktif terkait empirisme (butuh dukungan
fakta).
DASAR-DASAR PENGETAHUAN