SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Free Powerpoint Templates
Page 1
LOGIKA 3: DEFINISI
Page 2
DEFINISI ADALAH SUSUNAN KATA YANG
TEPAT, JELAS, DAN SINGKAT UNTUK
MENENTUKAN BATAS PENGERTIAN
TERTENTU
Page 3
TUGAS DEFINISI:
• Menjelaskan pengertian kata agar
tidak terjadi kesimpang-siuran
dalam penggunaannya
• Mendefinisikan adalah menyebut
sekelompok karakteristik suatu kata,
sehingga kita dapat mengetahui
pengertiannya serta dapat
membedakan kata lain yang
menunjuk objek yang lain pula
Page 4
TIPE 1: DEFINISI NOMINAL
• CARA MENJELASKAN SESUATU DENGAN
MENGURAIKAN ARTI KATANYA
– Definisi nominal dapat dinyatakan dengan
menguraikan asal-usul kata atau istilah
(etimologi), misalnya: komunikasi berasal
dari kata communis (dalam bahasa latin
berarti “sama” atau berasal dari istilah
communicare yang artinya “bercakap-
cakap”)
MACAM-MACAM DEFINISI
NOMINAL
 Definisi sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan
persamaan kata atau memberikan penjelasan dengan kata
yang lebih mudah dimengerti. Definisi ini paling singkat dan
yang digunakan dalam kamus. Misalnya:
berkomunikasi=berhubungan
 Definisi simbolik, yakni penjelasan dengan cara
memberikan persamaan pernyataan berbentuk simbol-
simbol. Definisi ini banyak digunakan dalam bidang
matematika termasuk juga logika untuk memberikan
penjelasan secara simbolik, misal:
◦ (P ==> Q) <==> – (P ˄ – Q) jika p maka q, didefinisikan non (p
dan non q)
◦ ( A ∁ B) <==> ∀ x (x ∈ A ==> x ∈ B) A bagian dari B,
didefinisikan untuk semua x jika x anggota A maka x anggota B
 Definisi etimologik, yakni penjelsan dengan cara
memberikan asal-mula istilahnya.
MACAM-MACAM DEFINISI
NOMINAL
 Definisi semantik, yakni penjelasan suatu tanda
dengan arti atau makna yang telah terkenal, misal:
◦ Tanda ∴ berarti : maka, atau jadi
◦ Tanda => berarti : jika….. maka….
 Definisi stipulatif, yakni penjelasan dengan cara
pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama.
 Definisi denotatif, yakni penjelasan istilah dengan cara
menunjukkan atau memberi contoh benda atau hal yag
termasuk dalam cakupan istilah tersebut. Definisi
denotatif ini ada dua macam yakni:
◦ Definisi ostentif, yakni memberi batasan sesuatu istilah
dengan memberikan contoh.
◦ Definisi enumeratif, yakni memberi batasan sesuatu istilah
dengan memberikan perincian satu demi satu secara
lengkap mengenai hal-hal yang termasuk dalam cakupan
istilah tersebut.
Page 7
TIPE 2: DEFINISI REAL
• DEFINISI YANG MEMPERLIHATKAN
HAL/BENDA YANG DIBATASI
DENGAN MENYAJIKAN UNSUR-
UNSUR YANG MENYUSUNNYA
• DEFINISI REAL TERDIRI DARI:
DEFINISI HAKIKI, DEFINISI
MAKSUD-TUJUAN, DAN DEFINISI
SEBAB-AKIBAT
DEFINISI HAKIKI
 DEFINISI YANG MENYATAKAN HAKIKAT
SESUATU,
 DEFINISI INI TERDIRI ATAS DUA
BAGIAN, YAITU:
 Jenis terdekat (genus proximum), yakni unsur
yang sama yang dimiliki hal/benda dengan
yang lain dan menunjukkan hal/benda tersebut
dalam kelompok apa. Jenis terdekat misalnya:
kursi adalah tempat duduk, merpati adalah
burung, dasi adalah pakaian
 Perbedaan spesifik (differentia specifica), yakni
karakter/ciri/sifat yang membedakan sesuatu
dari sesuatu yang lain dalam kelompok yang
sama
Page 9
TIPE 3: DEFINISI MAKSUD-TUJUAN
• DEFINISI YANG MENUNJUKKAN
MAKSUD-TUJUAN SESUATU,
– Misalnya: Arloji Adalah Alat Untuk
Menunjukkan Waktu Yang Disusun
Sedemikian Rupa Sehingga Dapat
Dimasukkan Dalam Saku Atau Diikat Di
Tangan
Page 10
TIPE 4: DEFINISI SEBAB-AKIBAT
• DEFINISI YANG MENUNJUKKAN
SEBAB-AKIBAT SESUATU,
– Misalnya: gerhana bulan adalah
gerhana yang terjadi karena bumi
berada di antara bulan dan
matahari
Free Powerpoint Templates
Page 11
KATA YANG TIDAK DAPAT
DIDEFINISIKAN
 Kata yang tidak diketemukan jenis-nya, tidak
dapat dimasukkan dalam nama umum apa.
Misalnya: kata yang menunjukkan
pengertian dasar yang universal, seperti:
ada, waktu
 Kata yang tidak diketemukan differentianya,
seperti kenyataan mental: sedih, senang,
kesal atau penangkapan indera atas objek
sederhana: kuning,merah, halus, kasar.
Kata-kata ini, jenisnya dapat ditemukan
tetapi tidak ada differentianya.
Free Powerpoint Templates
Page 12
Kata yang tidak dapat dipahami
maksudnya kecuali bila dihubungkan
dengan kata lain, misalnya: atau,
yang, daripada, meskipun.
Term khusus, nama unik, term
praktis, karena memiliki sifat
kesendirian yang tidak terbatas,
sehingga tidak mudah ditemukan sifat
pembedanya.
Page 13
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 1
Definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari
konotasi yang didefinisikan:
 Contoh definisi yang terlalu luas: ”Merpati adalah burung yang
dapat terbang cepat”, “Negara adalah organisasi masyarakat
yang mempunyai peraturan-peraturan”, “Pidato adalah cara
untuk mempengaruhi orang lain dengan kata-kata.”
 Contoh Definisi yang terlalu sempit: “Kursi adalah tempat
duduk yang terbuat dari kayu bersandaran dan berkaki”; ”Jujur
adalah sikap mau mengakui kesalahan sendiri”, “Kekayaan
adalah hasil pertanian yang dapat disimpan”
Page 14
PEDOMA MEMBUAT DEFINISI 2
Definisi tidak boleh menggunakan kata
yang didefinisikan. Definisi yang
melanggar patokan ini disebut definisi
sirkuler, berputar atau tautologi; Misalnya:
“wajib adalah perbuatan yang wajib
dikerjakan oleh setiap orang”, “Kafir
adalah orang yang ingkar”, “Merdeka
adalah dalam keadaan bebas”
Page 15
PENGULANGAN YANG DIPERBOLEHKAN
• Amalan wajib adalah perbuatan yang diberi
pahala bila dikerjakan dan diberi sangsi bila
ditinggalkan
• Hukum waris adalah hukum yang mengatur
pembagian harta kekayaan dari seseorang yang
telah meninggal dunia
• Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
upaya manusia dalam mencapai kemakmuran.
– Pada definisi tersebut Kata amalan, hukum, dan ilmu
sudah dianggap diketahui, yang menjadi fokus
perhatian adalah kata wajib, waris, dan ekonomi.
Page 16
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 3
• Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang
justru membingungkan
• Definisi yang melanggar patokan ini disebut
definisi obscurum per obscurius = menjelaskan
sesuatu dengan keterangan yang justru tidak
jelas.
Page 17
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 4
• Definisi sebaiknya tidak menggunakan “bahasa
plastik”, misalnya:
– Sejarah adalah samudera pengalaman yang selalu
bergelombang tiada putus-putusnya.
– Kehidupan adalah sepotong keju
– Sedekah adalah pembuka pintu surga
• Definisi yang hanya dimengerti oleh para ahli,
misalnya: definisi evolusi yang dikemukakan
oleh Herbert Spencer: perubahan terus menerus
dari homogenitas yang menentu dan serasi
dalam susunan dan kegiatan melalui diferensiasi
dan integrasi sambung-menyambung.
Page 18
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 5
• Definisi sebaiknya tidak hanya dimengerti
oleh para ahli, misalnya: definisi evolusi
yang dikemukakan oleh Herbert Spencer:
“perubahan terus menerus dari
homogenitas yang menentu dan serasi
dalam susunan dan kegiatan melalui
diferensiasi dan integrasi sambung-
menyambung”.
Page 19
PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 6
Definisi tidak boleh menggunakan bentuk
negatif; misalnya:
Benar adalah sesuatu yang tidak salah
Indah adalah sesuatu yang tidak jelek
Miskin adalah keadaan yang tidak kaya
Page 20
istilah-istilah
• Substansi
• Aksidensi
• Esensi
• Eksistensi
• Ada / Being
• Realitas
• Fenomena
• Matter
• Form
• Arche
• Ide Bawaan
• Aksioma

More Related Content

Similar to 9 logika 3

PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIsyoretta
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaPet-pet
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiNur Agustinus
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiSwig WuNafik
 
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxKATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxNadila Utami
 
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMateri 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMira Veranita
 
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisi
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan DefinisiBahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisi
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisidian mero
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaIr. Zakaria, M.M
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulvazulvamunayati
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikonelmumtaz
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimatbusitisahara
 
PENGERTIAN ISTILAH.pptx
PENGERTIAN ISTILAH.pptxPENGERTIAN ISTILAH.pptx
PENGERTIAN ISTILAH.pptxMAZZALEAN
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 

Similar to 9 logika 3 (20)

Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logika
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisi
 
Konsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisiKonsep, term dan definisi
Konsep, term dan definisi
 
Modul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisiModul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisi
 
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptxKATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
KATA DAN TERM DALAM LOGIKA.pptx
 
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptxMateri 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
Materi 3 Pengertian, Kata, Term.pptx
 
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisi
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan DefinisiBahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisi
Bahasa indonesia, Pilihan Kata dan Definisi
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
 
Makalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasionalMakalah definisi nominal dan operasional
Makalah definisi nominal dan operasional
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulva
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
 
5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat5. diksi dalam kalimat
5. diksi dalam kalimat
 
PENGERTIAN ISTILAH.pptx
PENGERTIAN ISTILAH.pptxPENGERTIAN ISTILAH.pptx
PENGERTIAN ISTILAH.pptx
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan NonverbalDiktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Diktat Komunikasi Verbal dan Nonverbal
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

9 logika 3

  • 1. Free Powerpoint Templates Page 1 LOGIKA 3: DEFINISI
  • 2. Page 2 DEFINISI ADALAH SUSUNAN KATA YANG TEPAT, JELAS, DAN SINGKAT UNTUK MENENTUKAN BATAS PENGERTIAN TERTENTU
  • 3. Page 3 TUGAS DEFINISI: • Menjelaskan pengertian kata agar tidak terjadi kesimpang-siuran dalam penggunaannya • Mendefinisikan adalah menyebut sekelompok karakteristik suatu kata, sehingga kita dapat mengetahui pengertiannya serta dapat membedakan kata lain yang menunjuk objek yang lain pula
  • 4. Page 4 TIPE 1: DEFINISI NOMINAL • CARA MENJELASKAN SESUATU DENGAN MENGURAIKAN ARTI KATANYA – Definisi nominal dapat dinyatakan dengan menguraikan asal-usul kata atau istilah (etimologi), misalnya: komunikasi berasal dari kata communis (dalam bahasa latin berarti “sama” atau berasal dari istilah communicare yang artinya “bercakap- cakap”)
  • 5. MACAM-MACAM DEFINISI NOMINAL  Definisi sinonim, yakni penjelasan dengan memberikan persamaan kata atau memberikan penjelasan dengan kata yang lebih mudah dimengerti. Definisi ini paling singkat dan yang digunakan dalam kamus. Misalnya: berkomunikasi=berhubungan  Definisi simbolik, yakni penjelasan dengan cara memberikan persamaan pernyataan berbentuk simbol- simbol. Definisi ini banyak digunakan dalam bidang matematika termasuk juga logika untuk memberikan penjelasan secara simbolik, misal: ◦ (P ==> Q) <==> – (P ˄ – Q) jika p maka q, didefinisikan non (p dan non q) ◦ ( A ∁ B) <==> ∀ x (x ∈ A ==> x ∈ B) A bagian dari B, didefinisikan untuk semua x jika x anggota A maka x anggota B  Definisi etimologik, yakni penjelsan dengan cara memberikan asal-mula istilahnya.
  • 6. MACAM-MACAM DEFINISI NOMINAL  Definisi semantik, yakni penjelasan suatu tanda dengan arti atau makna yang telah terkenal, misal: ◦ Tanda ∴ berarti : maka, atau jadi ◦ Tanda => berarti : jika….. maka….  Definisi stipulatif, yakni penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama.  Definisi denotatif, yakni penjelasan istilah dengan cara menunjukkan atau memberi contoh benda atau hal yag termasuk dalam cakupan istilah tersebut. Definisi denotatif ini ada dua macam yakni: ◦ Definisi ostentif, yakni memberi batasan sesuatu istilah dengan memberikan contoh. ◦ Definisi enumeratif, yakni memberi batasan sesuatu istilah dengan memberikan perincian satu demi satu secara lengkap mengenai hal-hal yang termasuk dalam cakupan istilah tersebut.
  • 7. Page 7 TIPE 2: DEFINISI REAL • DEFINISI YANG MEMPERLIHATKAN HAL/BENDA YANG DIBATASI DENGAN MENYAJIKAN UNSUR- UNSUR YANG MENYUSUNNYA • DEFINISI REAL TERDIRI DARI: DEFINISI HAKIKI, DEFINISI MAKSUD-TUJUAN, DAN DEFINISI SEBAB-AKIBAT
  • 8. DEFINISI HAKIKI  DEFINISI YANG MENYATAKAN HAKIKAT SESUATU,  DEFINISI INI TERDIRI ATAS DUA BAGIAN, YAITU:  Jenis terdekat (genus proximum), yakni unsur yang sama yang dimiliki hal/benda dengan yang lain dan menunjukkan hal/benda tersebut dalam kelompok apa. Jenis terdekat misalnya: kursi adalah tempat duduk, merpati adalah burung, dasi adalah pakaian  Perbedaan spesifik (differentia specifica), yakni karakter/ciri/sifat yang membedakan sesuatu dari sesuatu yang lain dalam kelompok yang sama
  • 9. Page 9 TIPE 3: DEFINISI MAKSUD-TUJUAN • DEFINISI YANG MENUNJUKKAN MAKSUD-TUJUAN SESUATU, – Misalnya: Arloji Adalah Alat Untuk Menunjukkan Waktu Yang Disusun Sedemikian Rupa Sehingga Dapat Dimasukkan Dalam Saku Atau Diikat Di Tangan
  • 10. Page 10 TIPE 4: DEFINISI SEBAB-AKIBAT • DEFINISI YANG MENUNJUKKAN SEBAB-AKIBAT SESUATU, – Misalnya: gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi karena bumi berada di antara bulan dan matahari
  • 11. Free Powerpoint Templates Page 11 KATA YANG TIDAK DAPAT DIDEFINISIKAN  Kata yang tidak diketemukan jenis-nya, tidak dapat dimasukkan dalam nama umum apa. Misalnya: kata yang menunjukkan pengertian dasar yang universal, seperti: ada, waktu  Kata yang tidak diketemukan differentianya, seperti kenyataan mental: sedih, senang, kesal atau penangkapan indera atas objek sederhana: kuning,merah, halus, kasar. Kata-kata ini, jenisnya dapat ditemukan tetapi tidak ada differentianya.
  • 12. Free Powerpoint Templates Page 12 Kata yang tidak dapat dipahami maksudnya kecuali bila dihubungkan dengan kata lain, misalnya: atau, yang, daripada, meskipun. Term khusus, nama unik, term praktis, karena memiliki sifat kesendirian yang tidak terbatas, sehingga tidak mudah ditemukan sifat pembedanya.
  • 13. Page 13 PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 1 Definisi tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari konotasi yang didefinisikan:  Contoh definisi yang terlalu luas: ”Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat”, “Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai peraturan-peraturan”, “Pidato adalah cara untuk mempengaruhi orang lain dengan kata-kata.”  Contoh Definisi yang terlalu sempit: “Kursi adalah tempat duduk yang terbuat dari kayu bersandaran dan berkaki”; ”Jujur adalah sikap mau mengakui kesalahan sendiri”, “Kekayaan adalah hasil pertanian yang dapat disimpan”
  • 14. Page 14 PEDOMA MEMBUAT DEFINISI 2 Definisi tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan. Definisi yang melanggar patokan ini disebut definisi sirkuler, berputar atau tautologi; Misalnya: “wajib adalah perbuatan yang wajib dikerjakan oleh setiap orang”, “Kafir adalah orang yang ingkar”, “Merdeka adalah dalam keadaan bebas”
  • 15. Page 15 PENGULANGAN YANG DIPERBOLEHKAN • Amalan wajib adalah perbuatan yang diberi pahala bila dikerjakan dan diberi sangsi bila ditinggalkan • Hukum waris adalah hukum yang mengatur pembagian harta kekayaan dari seseorang yang telah meninggal dunia • Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam mencapai kemakmuran. – Pada definisi tersebut Kata amalan, hukum, dan ilmu sudah dianggap diketahui, yang menjadi fokus perhatian adalah kata wajib, waris, dan ekonomi.
  • 16. Page 16 PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 3 • Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan • Definisi yang melanggar patokan ini disebut definisi obscurum per obscurius = menjelaskan sesuatu dengan keterangan yang justru tidak jelas.
  • 17. Page 17 PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 4 • Definisi sebaiknya tidak menggunakan “bahasa plastik”, misalnya: – Sejarah adalah samudera pengalaman yang selalu bergelombang tiada putus-putusnya. – Kehidupan adalah sepotong keju – Sedekah adalah pembuka pintu surga • Definisi yang hanya dimengerti oleh para ahli, misalnya: definisi evolusi yang dikemukakan oleh Herbert Spencer: perubahan terus menerus dari homogenitas yang menentu dan serasi dalam susunan dan kegiatan melalui diferensiasi dan integrasi sambung-menyambung.
  • 18. Page 18 PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 5 • Definisi sebaiknya tidak hanya dimengerti oleh para ahli, misalnya: definisi evolusi yang dikemukakan oleh Herbert Spencer: “perubahan terus menerus dari homogenitas yang menentu dan serasi dalam susunan dan kegiatan melalui diferensiasi dan integrasi sambung- menyambung”.
  • 19. Page 19 PEDOMAN MEMBUAT DEFINISI 6 Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif; misalnya: Benar adalah sesuatu yang tidak salah Indah adalah sesuatu yang tidak jelek Miskin adalah keadaan yang tidak kaya
  • 20. Page 20 istilah-istilah • Substansi • Aksidensi • Esensi • Eksistensi • Ada / Being • Realitas • Fenomena • Matter • Form • Arche • Ide Bawaan • Aksioma