Idealisme, positivisme dan materialisme adalah tiga aliran utama dalam filsafat. Idealisme menekankan pentingnya roh dan jiwa, positivisme berfokus pada fakta yang dapat diamati, sedangkan materialisme hanya mengakui keberadaan materi.
1. Idealisme, Positivisme dan
Materialisme
Oleh Kelompok 3
1. Umi Saidatun Nisa
2. Faidatunnisa Isnaniyah
3. Purwo Adi
4. Oktora Dwi
5. Rizal Sachlefi
2. Idealisme
• Idealisme adalah aliran yang mengajarkan bahwa
hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
kaitanya dengan jiwa dan roh.
• Atau bisa dipahami juga bahwa idealisme memandang
bahwa realitas akhir adalah Roh, bukan materi, bukan
fisik.
• Permenides seorang filosof dari Elea (Yunani purba)
pernah berkata “ apa yang tidak dapat dipikirkan
adalah tidak nyata”
3. • Istilah idealisme diambil dari kata “ide” yang artinya
sesuatu yang hadir dalam jiwa.
• Pandangan ini telah dimiliki oleh Plato, dan pada
filsafat Modern dipelopori oleh J.G Fichte, Sckelling
dan Hegel.
• Bagi penganut aliran Idealisme, fungsi mental adalah
apayang tampak dalam tingkah laku.
• Oleh karena itu jasmani atau badan sebagai materi
merupakan alat jiwa, alat roh untuk melaksanakan
tujuan, keinginan dan dorongan jiwa manusia.
4. Jenis-jenis Idealisme
A. Idealisme Subjektif
Adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik tolak
pada ide manusia itu sendiri.
Contohnya: alam dan masyarakat ini tercipta dari ide manusia.
Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam atau
masyarakat adalah hasil ciptaan ide manusia atau idenya
sendiri. dengan kata lain alam dan masyarakat hanyalah
sebuah ide/fikiran dari dirinya sendiri atau ide manusia.
• Tokohnya adalah George Berkeley ( 1684-1753 M)
5. B. Idealisme Subyektif
Adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide diluar ide
manusia. Idealisme ini dikatakan bahwa akal menemukan
apa yang sudah terdapat pada susunan alam.
C. Idealisme Personal
Yaitu nilai-nilai perjuangan untuk menyempurnakan dirinya.
Bagi seorang personalis, realitas dasar itu bukanlah
pemikiran abstrak atau proses pemikiran yang khusus.
Tetapi suatu jiwa yang benar-benar seorang pemikir.
6. Tokoh-tokoh Idealisme
1. J.G. Fichte (1762-1814 M)
Filsafat menurut Fichte haruslah dideduksi dari satu prinsip.
Ini sudah mencukupi untuk memenuhi tuntutan pemikiran,
moral bahkan seluruh kebutuhan manusia. Prinsip yang
dimaksud ada di dalam etika. Menurutnya dasar
kepribadian adalah kemauan, bukan kemauan irasional.
2. F. W. J Shelling (1775-1854 M)
Dalam pandanganya, Realitas adalah proses rasional evolusi
dunia menuju realisasinya yang berupa ekspresi
kebenaran terakhir.
7. 3. G. W. F Hegel (1798-1857 M)
Menurutnya, unsur idealisme dari ideologi
yaitu luksan tentang kemampuan/ ide/
gagasan untuk memberikan harapan kepada
berbagai kelompok atau golongan yang ada
dalam masyarakat untuk mempunyai
kehidupan bersama secara lebih baik dan
untuk membangun masa depan yang lebih
cerah.
8. Positivisme
• Positivisme adalah filsafat yang berpangkal dari fakta
yang positif, sesuatu yang diluar fakta atau
kenyataan dikesampingkan dalam pembicaraan
filsafat dan ilmu pengetahuan.
• Tokoh aliran Positivisme adalah August Comte (1798-
1857 M).
• Menurutnya, bahwa indra itu sangat penting dalam
proses pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan
alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen.
9. • Menurut Comte, perkembangan pemikiran manusia baik
perorangan ataupun bangsa melalui tiga zaman.
1. Zaman Teologis : zaman dimana manusia percaya bahwa
dibelakang gejala-gejala alam, terdapat kuasa-kuasa
adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala2
tersebut. Zaman teologis juga dibagi atas 3 periode.
Pertama, periode dimana benda2 dianggap berjiwa
(animisme). Kedua, periode dimana manusia percaya
pada dewa2 (politeisme) dan ketiga, periode dimana
manusia percaya pada satu Allah sebagai Yang Maha
Kuasa (Monoteisme).
10. 2. Zaman Metafisis : zaman dimana kekuatan
adikodrati diganti dengan ketentuan-ketentuan
abstrak.
3. Zaman Positif : yaitu ketika orang tidak lagi
berusaha mencapai pengetahuan tentang yang
mutlak baik teologi maupun metafisis. Atau
seperti sekarang, orang berusaha mendapatkan
hukum-hukum dari fakta-fakta yang didapatinya
dengan pengamatan dan akalnya.
11. Materialisme
• Materialisme adalah paham dalam filsafat yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah Materi, bukan rohani,
bukan spiritual atau supranatural.
• Paham ini tidak mengakui adanya nonmaterial
seperti: roh, hantu, malaikat dan setan.
• Tokohnya adalah Ludwig Freuerbach (1804-
1872).
12. • Menurutnya, hanya alamlah yang ada. Manusia adalah
alamiah juga.
• Dalam pandangan materialisme baik yang kolot
maupun modern, manusia itu pada akhirnya adalalah
benda seperti halnya kayu dan batu.
• Memang orang materialis tidak mengtakan bahwa
manusia sama dengan benda seperti batu dan kayu.
Akan tetapi materialisme mengatakan bahwa
prinsipnya manusia hanyalah suatu yang material,
dengan kata lain materi. Betul-betul materi.
13. • Menurut bentuknya memang manusia lebih unggul ketimbang
sapi, batu atau pohon. Tetapi pada eksistensinya manusia sama
saja dengan sapi. Dilihat dari keberadaanya juga sama.
• Disinilah bagian dari ajaran Materialisme yang nantinya akan
dihantam oleh paham Eksistensialisme.
• Ciri-ciri paham materialisme ada 5 dasar ideologi yang dijadikan
dasar keyakinan paham ini :
1. Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi
2. Tidak meyakini adanya alam ghaib.
3. Menjadikan panca indera sebagai satu-satunya alat mencapai
ilmu.
4. Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dan peletak hukum.
5. Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak