3. Meningkatkan perlindungan kepada
konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja
dan masyarakat lainnya baik untuk
keselamatan, keamanan, kesehatan
maupun kelestarian fungsi lingkungan
hidup
Membantu kelancaran perdagangan
Mewujudkan persaingan usaha yang
sehat dalam perdagangan
TUJUAN STANDARDISASI
NASIONAL
6. Realisasi satuan SI, pemeliharaan dan
diseminasi SNSU
Pengukuran dalam transaksi
perdagangan, perlindungan
kesehatan dan keamanan
kepentingan umum, penerapan
peraturan perundang-undangan
METROLOGI
LEGAL
METROLOGI ILMIAH
Pengukuran di industri,
proses produksi,
pengujianjaminan mutu, tuntutan pasar
METROLOGI
INDUSTRI
Ketertelusuran
pengukuran
METROLOGIMETROLOGI
7. Manfaat Pengukuran
Perusahaan A:
membuat rangka meja
Perusahaan B:
membuat laci meja
Perusahaan C (toko mebel):
merakit meja dan
menjual kepada pelanggan
PELANGGAN
ATAU
TIDAK PUAS PUAS
10. Uraian
Jumlah per
Okt 2013
SNI yang berlaku 7.561
SNI lingkup Perikanan 451
SNI lingkup Perikanan
yang perlu dikaji ulang
?
PENGEMBANGAN SNI LINGKUP PERIKANAN
11. STANDAR
• Dokumen tertulis
yang berisi
aturan, pedoman
atau karakteristik
suatu barang
dan/atau jasa
atau proses dan
metode yang
berlaku umum
dan digunakan
secara berulang
14. Transparan (Transparent)Transparan (Transparent)
Keterbukaan (Keterbukaan (OOpenness)penness)
Konsensus dan tidak memihak (ConsensusKonsensus dan tidak memihak (Consensus
and impartial)and impartial)
Efektif dan relevan (Effective and Relevant)Efektif dan relevan (Effective and Relevant)
Koheren (Coherent)Koheren (Coherent)
Dimensi pembangunan (DevelopmentDimensi pembangunan (Development
Dimension)Dimension)
PRINSIP PENYUSUNAN STANDARPRINSIP PENYUSUNAN STANDAR
15. * 5 SNI telah diberlakukan secara wajib pada April 2013
SNI YANG TELAH DAN AKAN
DIBERLAKUKAN WAJIB (16 Oktober 2013)
No
Regulator
SNI yang telah
diberlakukan
wajib
Rencana
Program
Nasional
Regulasi Teknis
2013-2014
1. Kementerian Perindustrian 87 79 *
2. Kementerian Kelautan dan Perikanan 80 -
3.
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral
19 21
4. Kementerian Pertanian 2 4
5. BPOM 4 -
6. Kementerian Perhubungan 14 -
7. Kementerian Pekerjaan Umum 55 -
8. Kementerian Kehutanan - 1
Total 261 105
17. Penerapan SNIPenerapan SNI
berlaku di seluruh wilayah RI;
bersifat sukarela;
dalam hal berkaitan dengan keselamatan,
keamanan, kesehatan, pelestarian fungsi
lingkungan hidup dan/atau pertimbangan
ekonomi dapat diberlakukan wajib oleh
instansi teknis yang terkait;
tata cara pemberlakuan SNI wajib diatur
dengan Keputusan Pimpinan Instansi Teknis
18. Penerapan standarPenerapan standar
● Pada prinsipnya semua standar yang dikembangkan bersifat
voluntari (voluntary), artinya standar dapat diterapkan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan atas dasar kemauannya sendiri atau
sebagai akibat keterikatan untuk mencapai tujuan atau manfaat
tertentu. Dengan kata lain standar dapat menjadi referensi pasar.
● Dalam hal berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan,
kesehatan dan pelestarian lingkungan, maka standar dapat diacu
dalam suatu regulasi teknis dan diberlakukan secara wajib
(mandatory) oleh regulator. Sebagai konsekuensinya, semua pihak
yang terkait harus mematuhi untuk menerapkannya, baik produsen
domestik (produk lokal) maupun para importir (produk impor).
adalah kegiatan menggunakan standar sebagai acuan untuk suatu
kegiatan tertentu
19. SNI aa-bbbb-cccc
LSPr-AA-IDN
SNI aa-bbbb-cccc
NRP xxx-yyy-zzzzzz
SNI aa-bbbb-cccc
NPB xxx-yyy-zzzzzz
• Ditetapkan badan pengelola standardisasi (BSN)
• Bersifat voluntary, sebagai referensi transaksi
pasar
SNI
KAIDAH PENERAPAN SNI
20. REGULASI
TEKNIS……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Memutuskan
1. pemberlakuan wajib SNI ...
…..............................................……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
SNI
VOLUNTARY
MANDATORY
SNI diacu dalam
Regulasi Teknis
SNI yang telah diacu dalam
Regulasi Teknis
pemenuhannya menjadi
wajib (mandatory)
21. • Ketersediaan Lembaga Penilaian Kesesuaian
(laboratorium, lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi)
yang kompeten.
• Membangun sistem akreditasi dan sertifikasi yang
terpercaya dan mendapatkan pengakuan nasional/inter-
nasional.
• Diupayakan voluntary, tetapi efektif.
• Sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
Indonesia.
• Sesuai perjanjian TBT-WTO.
• Dapat memberikan value terhadap penggunaan SNI.
Kebijakan Penerapan SNI
22. Alur Penerapan SNI
StandarStandar
Pelaku
usaha
Pelaku
usaha KonsumenKonsumen
Badan
Akreditasi
Badan
Akreditasi
Lembaga Penilaian
Kesesuaian
Lembaga Penilaian
Kesesuaian
MUTU
KOMPETENSI
LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN :
• Laboratorium Penguji
• Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
• Lembaga Inspeksi
• Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen
Produk ber-TANDA SNI
SERTIFIKASI
AKREDITASI
23. Manfaat
Memberikan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang berkepentingan bahwa produk tersebut memiliki mutu
sesuai SNI yang dimaksud
Menunjukan pemenuhan produk terhadap tujuan yang
melatarbelakangi pengembangan standar tersebut
Karakteristik keunggulan mutu, varietas tertentu yang dikehendaki,
kemampuan untuk dapat dioperasikan dengan produk tertentu yang
dikehendaki
Meningkatkan keberterimaan produk oleh konsumen
Meningkatkan daya saing produk
25. PENILAIAN KESESUAIANPENILAIAN KESESUAIAN
• pembuktian bahwa spesifikasi yang
disyaratkan terkait dengan suatu barang
dan/atau jasa, proses, sistem,
perseorangan (personel) atau lembaga
telah dipenuhi.
• mencakup kegiatan pengujian, inspeksi,
dan sertifikasi serta akreditasi lembaga
penilaian kesesuaian.
26. Aspek Legal
Keputusan Presiden No. 78 Th. 2001 tentang Komite
Akreditasi Nasional (menggantikan Keputusan
Presiden No. 13 Th. 1997)
Peraturan Pemerintah No. 102 Th. 2000 tentang
Standardisasi Nasional (menggantikan Peraturan
Pemerintah No. 15 Th. 1991)
Pasal 4 ayat 2 : Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi
Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi
Nasional
Pasal 4 ayat 3 : Komite Akreditasi Nasional sebagaimana dimaksud
dalam ayat 2 mempunyai tugas menetapkan akreditasi
Pasal 4 ayat 6 : Komite Akreditasi Nasional dibentuk dengan
Keputusan Presiden
SISTEM AKREDITASI
29. Standar yang Harus Diacu
Skema Sertifikasi
Determinasi
kesesuaian produk
Asesmen Pemeliharaan
Validasi Kesesuaian
Sampling Pengujian/
inspeksi
Penilaian
desain
Asesmen proses
produksi
Asesmen sistem
mutu
Review
Penetapan
(Marking)
Surveillance
PSN 302 (ISO/IEC Guide 67)/
ISO/IEC 17067
PSN 305(ISO/IEC Guide 53)
ISO/IEC Guide 19011
ISO/IEC 17021PKAN 403
PSN 307 (ISO/IEC Guide 27)
Corrective Actions
Sistem
Manajemen mutu
Persyaratan LSPro PBSN 401 (ISO/IEC Guide 65)/
SNI ISO/IEC 17065
PSN 304 (ISO/IEC Guide 28)
SNI 19-9001(ISO 9001)
SNI 19-17020
SNI 19-17025
30. PROSEDUR SERTIFIKASI PRODUK
1. Perusahaan mengajukan permohonan
sertifikasi produk penggunaan tanda SNI
kepada LSPro
2. LSPro memberikan formulir permohonan
sertifikasi produk dan dokumen terkait.
3.LSPro menilai kelengkapan dan kesesuaian
dokumen permohonan sertifikasi.
4.Lspro melakukan audit.
5.Berdasarkan hasil audit LSPro dapat
menerbitkan sertifikat. ( SPPT SNI )
31. Jaminan Mutu = Penggunaan tanda SNI
SNI aa-bbbb-yyyy
LSPr-nnnn-IDN
• kode SNI aa-bbbb-yyyy menunjukkan nomor SNI yan diacu
• kode LSPr – nnnn-IDN menunjukkan nomor akreditasi LS yang
diberikan oleh KAN
39. Visi :
SNI Award menjadi penghargaan prestisius bagi
penerap SNI
Misi :
Memilih perusahaan/organisasi yang memiliki
kinerja baik dan meningkatkan awareness
perusahaan/organisasi dalam penerapan SNI
SNI AWARD
40. SNI Award merupakan penghargaan tertinggi dari
pemerintah bagi penerap SNI
Peserta dikelompokkan dalam kategori
perusahaan/organisasi kecil, menengah dan besar
Kriteria penilaian :
Kinerja perusahaan/organisasi
Awareness terhadap SNI
Hasil bisnis
Tahun 2014 adalah penyelenggaraan SNI Award
ke 10
SNI AWARD
41. PEMENANG SNI AWARD 2005 - 2012
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perusahaan
Besar
Barang
PT. Indofood
Sukses
Makmur
Lampung
PT. Pupuk
Sriwidjaja
Palembang
PT.
Muliaglass -
Float
Division
PT. Jakarta
Cakratunggal
Steel Mills
PT Semen
Padang
PT Semen
Gresik
PT Pertamina
Unit Pelumas
PT Pertamina
(Persero)
Unit
Lubricants
Perusahaan
Besar Jasa
PT. Harapan
Widyatama
Pertiwi
PT Gapura
Angkasa
PT Gapura
Angkasa
Gapura
Angkasa
Cabang
Soekarno –
Hatta,
Jakarta
PT. Gapura
Angkasa
Bandara
Soekarno
Hatta
Perusahaan
Menengah
Barang
PT. Multi
Instrumentasi
Bandung
PT. Harapan
Widyatama
Pertiwi
Jakarta
PT. Gunung
Subur
PT. Wijaya
Karya
(persero) Tbk
PT
Ajidharmam
as Tritunggal
Sakti
PT Indocitra
Widitama
Industries
PT Luvin
Indonusa
PT Gunung
Subur
Sejahtera
Perusahaan
Menengah
Jasa
Unika
Soegijapranat
a
Gapura
Angkasa
Cabang
Sultan
Hassanudin,
Makassar
PT. Gapura
Angkasa
Bandara
Sultan
Hasanudin
Perusahaan
Kecil Barang
PT Makota
Dewa
Indonesia
PT Makota
Dewa
Indonesia
UD Gerak
Tani
CV ATS
Perusahaan
Kecil Jasa
PT. Invarr
Indonesia
42. Kategori Nama Perusahaan Produk Lokasi
Perusahaan/Organisasi Kecil
Jasa
Balai Diklat Industri Yogyakarta Jasa Pendidikan Yogyakarta
Perusahaan/Organisasi
Menengah Jasa
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jasa Pendidikan Jakarta
Perusahaan/Organisasi Besar
Jasa
PT. Schneider Indonesia Unit
Indonesia Execution Center (IEC)
Jasa Jakarta
Perusahaan Kecil Barang PT Bahagia Jaya Sejahtera Alat Pertanian Bogor
Perusahaan Menengah Barang
Sektor Pangan dan Pertanian
PT Gunung Subur Sejahtera Teh Solo
Perusahaan Menengah Barang
Sektor Elektroteknika, Logam,
dan Produk Logam
PT. Agrindo Maju Lestari Alat Pertanian Tangerang
Perusahaan Menengah Barang
Sektor Kimia dan Serbaaneka
PT. Timur Raya Tunggal Unit
Kerawang
Bahan Kimia Karawang
Perusahaan Besar Barang Sektor
Pangan dan Pertanian
PT. Tiga Pilar Sejahtera Makanan Solo
Perusahaan Besar Barang Sektor
Elektroteknika, Logam dan
Produk Logam
PT Schneider Indonesia Unit
Cikarang
Alat Listrik Bekasi
Perusahaan Besar Barang Sektor
Kimia dan Serbaaneka
PT. Semen Indonesia (Persero),
Tbk- Gresik
Semen Gresik
PEMENANG SNI AWARD 2013
43. UMKM PERAIH SNI AWARD
Tahun Nama Perusahaan Produk Lokasi
2009 PT Makota Dewa Indonesia Obat Tradisional; Minuman
Tradisional
Jakarta
2010 PT Makota Dewa Indonesia Obat Tradisional; Minuman
Tradisional
Jakarta
2011 UD Gerak Tani Bumbu Jakarta
2012 CV ATS Garam Makassar
PT. Invarr Indonesia Konsultan Bogor
2013 Balai Diklat Industri
Yogyakarta
Jasa Pendidikan Yogyakarta
PT Bahagia Jaya Sejahtera Alat Pertanian Bogor
45. MOU BSN – KEMENTERIAN KUKM
• Kementerian KUKM mendapatkan pendampingan,
advokasi, bimbingan teknis penerapan dan
sertifikasi SNI bagi KUKM dari BSN
• Kementerian KUKM melakukan identifikasi dan
memfasilitasi sosialisasi dan bimbingan teknis
KUKM tentang SNI
• BSN mendapatkan informasi teknis tentang KUKM
dan fasilitasi sosialisasi dan bimbingan teknis
KUKM tentang SNI dari Kementerian KUKM
• BSN melakukan pendampingan, advokasi,
bimbingan teknis penerapan dan sertifikasi SNI
bagi KUKM
46. RUANG LINGKUP KERJASAMA
• PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KOPERASI DAN UKM ( KUKM)
DI BIDANG STANDARDISASI
• DUKUNGAN TEKNIS BAGI PENERAPAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA ( SNI )
BAGI KOPERASI DAN UKM
47. EDUKASI SNI KEPADA UMKM
Tahun
Kegiatan
Kegiatan Lokasi Kerjasama
2011
Workshop SMM Kepada UKM melalui
kegiatan Jelajah SNI Untuk Negeri
Cirebon
MASTAN
Surakarta
Surabaya
Manado
Makassar
Lampung
Pekanbaru
Medan
2012
Pameran di kegiatan lokakarya strategi
penguatan UMKM
Rangkasbitung Kementerian Koordinator dan
Perekonomian Indonesia
Promosi SNI Kepada UKM Melalui
Workshop MP3EI
Samarinda
MASTANPalembang
Makassar
Pameran di acara sosialisasi program
kewirausahaan kreatif berbasis
ekonomi syariah
Cirebon
Kementerian Koordinator dan
Perekonomian Indonesia
2013 Edukasi SNI Kepada UKM
Riau MASTAN
Surabaya MASTAN
Gorontalo BPSMB
Solo
Komunitas Tangan Di Atas (TDA)
Bandung
Padang
Jogja
48. Bimbingan Penerapan SNI
Penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 dan SNI
produk
Tahun 2010 di UKM industri komponen automotif, industri hilir sektor
plastik, sektor pangan di Tasikmalaya
Tahun 2011 : UKM Mainan Anak, Alas kaki di Bogor, Tekstil di
Tasikmalaya
Tahun 2012 : 15 UKM sektor pangan dan 10 UKM sektor non pangan
di Surabaya, Solo, Jogjakarta, Sumedang
Tahun 2013 :
1.Gunung Kidul : pandai besi, batik, kerajinan batu, tas vinilon, gula
kelapa
2.Maumere : koperasi
3.Pontianak : batik, sperpat mobil, pangan
4.Semarang : pangan, batik
Tahun 2014 : organisasi di Bangka Belitung dan Tasikmalaya
Penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 dan SNI
produk
Tahun 2010 di UKM industri komponen automotif, industri hilir sektor
plastik, sektor pangan di Tasikmalaya
Tahun 2011 : UKM Mainan Anak, Alas kaki di Bogor, Tekstil di
Tasikmalaya
Tahun 2012 : 15 UKM sektor pangan dan 10 UKM sektor non pangan
di Surabaya, Solo, Jogjakarta, Sumedang
Tahun 2013 :
1.Gunung Kidul : pandai besi, batik, kerajinan batu, tas vinilon, gula
kelapa
2.Maumere : koperasi
3.Pontianak : batik, sperpat mobil, pangan
4.Semarang : pangan, batik
Tahun 2014 : organisasi di Bangka Belitung dan Tasikmalaya