2. CURICULUM VITAE
04
S2 Magister Managemen Rumah Sakit, UGM 2011
Profesi Keperawatan (Ners) STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2018
S1 Keperawatan Sahid Surakarta, 2007
AKPER-PPNI Surakarta, 2000
Puskesmas Giriwoyo II 2003-2013
IPCN RSUD dr SOEDIRAN MS Kab. WONOGIRi 2014-2017
Puskesmas Karangtengah Wonogiri 2017-Sekarang
Penggurus HIPPII Cabang Jawa Tengah
Nama : Haslinda Rinto Rahayu., S.Kep.Ns.MPH
Lahir : Wonogir, 17 September 1982
Alamat : Sukoroyom Kulon Rt 02/03 Pucanganom Giritontro, Wonogiri
Telephone : 082136404002
email : haslindaassyifa@gmail.com
PENDIDIKAN
PEKERJAAN/ORGANISASI :
3. 03
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran tentang Etika Batuk kebersihan pernafasan
peserta mampu memahami dan melaksanakan Etika Batuk dan kebersihan
pernafasan dengan benar.
Peserta mampu menjelaskan konsep infeksi terjadi resiko penularan
Peserta mampu menjelaskan pengertian Etika Batuk
Peserta mampu menjelaskan tujuan melaksanakan Etika Batuk
Peserta mampu menjelaskan langkah – langkah etika batuk dan kebersihan
saluran pernafasan
Peserta mampu menjelaskan Kebiasan Batuk yang salah
Peserta mampu mempraktekan tentang Etika Batuk dan Pembersihan Pernafasan
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
4. 03
SUB POKOK PEMBELAJARAN
T.Pendahuluan
2.Defenisi Etika Batuk
3.Tujuan Etika Batu
4.Penyebab terjadinya batuk
5. Kebiasaaan Batuk yang salah
6. Prosedur Pelaksanaan Kebersihan Pernafasan/ Etika
batuk/Bersin
7. Materi Edukasi Ke pengunjung FKTP tentang Etika
Batuk dan Kebersihan Pernafasan
5. 11
PENDAHULUAN
Transmisi Penyakit secara direct/langsung
dapat terjadi melalui Kontak, Droplet dan
Airborn
Etika Batuk dan kebersihan pernafasan
termasuk dalam 11 Kewaspadaan Standar
lapis pertama yang harus dilaksanakan dan di
monitoring pelaksanaannya Program PPI
6. PENGERTIAN
08
BATUK ADALAH merupakan mekanisme pertahanan tubuh atau gejala
suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena
adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya
ETIKA BATUK adalah tata cara batuk atau bersin yang baik dan benar
sehingga bakteri tidak menyebar ke udara, tidak mengkontaminasi
barang atau benda sekitarnya agar tidak menular ke orang lain. Kemkes
RI 2020
ETIKA BATUK DAN KEBERSIHAN PERNAFASAN adalah tindakan
pencegahan infeksi yang dirancang untuk membatasi penularan patogen
pernapasan yang disebarkan melalui droplet atau Airborne
7. Adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama proses perawatan di rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana
tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat
masuk rawat serta dapat muncul setelah
pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
05
9. 02
Kontak adalah sentuhan langsung melalui tangan
atau peralatan atau permukaan benda
Droplet adalah percikan cairan atau cipratan liur
yang membawa droplet nuclei ukuran lebih besar
dari 5 mikro yang dikeluarkan seseorang dari
hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan
berbicara melayang di udara kemudian jatuh pada
permukaan
Airborne adalah penyebaran agen penyebab infeksi,
yang disebabkan tersebarnya droplet nuclei ukuran
lebih kecil dari 5 mikro dan melayang di udara
selama jarak dan waktuyang tidak diketahui .
PENULARAN MELALUI SALURAN
PERNAFASAN
10. 11
Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran Bakteri dan virus secara luas melalui
transmisi airbone dan droplet agar keamanan dan kenyamanan
orang lain tidak terganggu. Kementrian kesehatan 2020
11. 09
Penyebab Terjadinya Batuk
Infeksi
Alergi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi
saluran pernapasan. Misal : flu, bronchitis,dan
penyakit yang cukup serius seperti pneumoni, TBC,
Kanker paru-paru, Covid19.
Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam
saluran pernapasan. Misal : debu, asap, makanan dan
cairan.
Mengalirnya cairan hidung kea rah tenggorokan dan
masuk ke saluran pernapasan. Misal : rhinitis
alergika, batuk pilek.
Penyempitan pada saluran pernapasan. Misal : Asma
12. Kebiasaan Batuk yang Salah
Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin
di tempat umum.
Tidak mencuci tangan setelah digunakan
untuk menutup mulut atau hidung saat batuk
dan bersin.
Membuang ludah batuk disembarang tempat.
Membuang atau meletakkan tissue yang
sudah dipakai disembarang tempat.
Tidak menggunakan masker saat flu atau
batuk.
12
13. PENERAPAN ETIKA BATUK DAN
KEBERSIHAN PERNAFASAN
04
Menerapkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran infeksi pernafasan dari siapa pun di
lingkungan perawatan kesehatan dengan tanda atau gejala.
1.
1) Pasang tanda di pintu masuk yang meminta pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan
untuk:
Tutupi mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin.
Gunakan tisu dan buang.
Cuci tangan Anda atau gunakan pembersih tangan setiap kali Anda menyentuh mulut atau
hidung.
2) Sediakan tisu dan wadah tanpa sentuhan untuk pembuangannya.
3) Sediakan sumber daya untuk melakukan kebersihan tangan di dalam atau di dekat ruang
tunggu.
4) Tawarkan masker kepada pasien yang bergejala saat mereka memasuki ruang perawatan gigi.
5) Berikan ruang dan dorong pasien yang bergejala untuk duduk sejauh mungkin dari orang lain.
6) Fasilitas mungkin ingin menempatkan pasien ini di area terpisah, jika tersedia, sambil
menunggu perawatan.
2. Mendidik DHCP tentang pentingnya tindakan pencegahan saat memeriksa dan merawat pasien dengan
tanda dan gejala infeksi saluran pernapasan.
14. Sarana kebersihan
pernafasan dan Etika Batuk
06
Tissu/ Sapu Tangan
Saran Kebersihan Tangan
Masker
Tempat Sampah
Poster etika batuk dan kebersihan
pernfasan
1.
2.
3.
4.
5.
15. 01
ELEMEN KEBERSIHAN PERNAFASAN
DAN ETIKA BATUK
Edukasi staf di fasyankes , pasien dan pengunjung
Memasang tanda-tanda dalam bahasa yang sesuai dengan populasi
yang disajikan dengan instruksi kepada pasien dan anggota keluarga
serta teman yang menyertaiukuran kendali sumber
Lakukan pengendalian sumber ( mis : menutup mulut/hidung dengan
tissue saat batuk dan menggunakan tissue, gunakan masker saat pasien
dengan gejala batuk datu bersin
Lakukan kebersihan tangan setelah kontak dengan sekresi pernafasan
Berikan jarak pasien idealnya 1 – 2 meter pada pasien dengan infeksi
pernafasan di ruang tunggu jika memungkinkan
1.
2.
3.
4.
5.
16. 01
ELEMEN KEBERSIHAN PERNAFASAN
DAN ETIKA BATUK
Strategi menargetkan terutama pasien dan individu yang menemani
pasien ke pengaturan pelayanan kesehatan yang mungkin memiliki
infeksi pernapasan yang tidak terdiagnosis tetapi juga berlaku untuk
siapa saja (termasuk petugas kesehatan pengunjung dengan tanda dan
gejala penyakit )
Tidak adanya demam tidak selalu menandakan tidak adanya infeksi
pernafasan (pertusis dan pilek)
Pasien yang memiliki asma, rinitis alergi, atau penyakit paru obstruktif
kronik juga dapat batuk dan bersin, meskipun pasien ini bukan infeksi,
aturan etiket batuk JUGA TERLAKU
TARGET
1.
2.
3.
17. 01
STRATEGI KEBERSIHAN PERNAFASAN
DAN ETIKA BATUK
Jauhkan kepala /muka Anda dari orang lain saat batuk atau
bersin atau membuang skresi pernafasan jaga jarak 2 meter
antara Anda dan orang lain saat batuk atau bersin
Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu lalu buang tisu ke
limbah segera setelah digunakan
Bersihkan tangan Anda segera setelah pembuangan sekresi
pernafasan
Menyediakan masker untuk klien, pasien atau penghuni batuk
1.
2.
3.
4.
19. Prosedur Etika Batuk dan
Kebersihan Pernafasan
06
Tutup hidung / mulut ketika batuk atau bersin
Gunakan tissu untuk menahan sekresi pernapasan dan
dibuang di tempat sampah yang tersedia
Apabila tidak ada tissu, saat batuk tutup dengan lengan tangan
sebelah dalam
Lakukan cuci tangan setelah kontak dengan sekresi
pernapasan
Gunakan Selalu Masker
Menggunakan tissue untuk meludah dan dibuang di tempat
sampah yang tersedia.
Lakukan cuci tangan setelah membuang dahak dan meludah.
1.
2.
3.
4.
5.
ETIKA MELUDAH
1.
2.
22. KESIMPULAN
06
Kebersihan pernafasan/ Etika Batuk merupakan bagian dari
kewaspadaan standar/kewaspadaan lapis pertama
Saat kita batuk/bersin dapat melepaskan bakteri dan virus
baik melalui droplet/ air borne ke orang dan lingkungan
sekitar
Dengan melaksanakan etika batuk dengan benar maka
dapat mencegah penularan penyakit.
Edukasi, Monitoring dan Evaluasi tentang Etika Batuk
berkelanjutan sangat perlu dilaksankan di fasyankes
1.
2.
3.
4.
23. 09
DAFTAR PUSTAKA
PMK 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PEALAYANAN
KESEHATAN
PEDOMAN TEKHNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA. DIRJEN MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN
KESEHATAN. KEMENKES RI 2020
CDC : RESPIRATORY HYGIENE/COUGH ETIQUETTE