SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
KEWASPADAAN STANDAR
(STANDARD PRECAUTION)
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1
•Mampu memahami
kewaspadaan isolasi di
pelayanan kesehatan
2
•Mampu memahami
kewaspadaan standar
di pelayanan kesehatan
HAIs
Pengganti infeksi
nosokomial 2007
WHO
‘an infection occuring in a patient during the process of care in a
hospital or other healthcare facility which was not present or
incubating at the time of admission
Include infection acquired in the hospital but appearing after
discharge,and also occupational infections among the staff of the
facility’
Infeksi yg terjadi pada pasien selama perawatan dirumah sakit
atau Pelayanan Kesehatan lain, yang belum tampak atau tidak
dalam masa inkubasi pada saat pasien masuk
Termasuk juga infeksi yang didapatkan pasien selama masa
perawatan di RS atau pelayanan Kesehatan, yg baru muncul
setelah pasien keluar, maupun infeksi pada staf RS
PENDAHULUAN
1. KEWASPADAAN STANDAR
PROGRAM
PPI
KEWASPADDAN
ISOLASI
SURVEILANCE
PENDIDIKAN
LATIHAN
PENCEGAHAN
INFEKSI
PENGGUNAAN
AB YANG BIJAK
Dilakukan saat melayani setiap pasien ,
tanpa melihat Jenis Infeksi atau penyakit
pasien
2. KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI
Harus dilakukan sebagai tambahan setelah
diketahui atau diduga ada infeksi
KEWASPADAAN ISOLASI
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI
Memutus mata rantai infeksi
Pasien Pasien
Petugas
Pengunjung
Lingkungan
SIAPA YANG MELAKSANAKAN
KEWASPADAAN ISOLASI ?
Semua individu
di FASYANKES
Semua
individu
Perawat dan Dokter
Dokter
HH
APD
Lingkungan
Etika batuk
Limbah
Penempatan pasien
Pemrosesan peralatan pasien
Penanganan linen
Perlindungan kesehatan Karyawan
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal punksi
Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar
1. Hand hygiene
2. Respiratory hygiene and cough etiquette
3. Patient placement
4. Personal protective equipment
5. Aseptic technique
6. Safe injections and sharps injury prevention
7. Environmental cleaning
8. Handling of laundry and linen
9. Waste management
10. Decontamination and reprocessing of
reusable patient care items and equipment
Kewaspadaan Transmisi
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Hand Hygiene
• Panduan: WHO
• 6 Langkah, 5 momen
• Dianjurkan untuk merawat tangan dengan memberi lotion atau krim pelembab
• Lakukan audit untuk menilai kepatuhan petugas dalam kebersihan tangan
• Jangan pakai kuku palsu/ kuku panjang, perhiasan (cincin, gelang)
1
1. Handrubbing
• mencuci tangan dengan larutan berbasis
alcohol
• Dilakukan saat tangan tidak tampak ada
kotoran
• Tuangkan larutan handrub secukupnya
untuk seluruh permukaan tangan
• Lakukan Gerakan cuci tangan sampai
larutan kering (20 – 30 detik)
2. Handwashing
• mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
• Dilakukan kapan saja terutama saat tangan terlihat kotor
• Cuci tangan 6 Langkah dengan sabun dan 6 Langkah pada
saat membilas dengan air (40 – 60 detik)
• Keringkan tangan dengan kain/ paper towel sekali pakai
• Matikan kran air menggunakan kain/ paper towel
tersebut
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
6 Langkah kebersihan tangan:
• Handrub dilakukan 1 x sehingga perlu waktu 20 – 30 detik
• Handwash dilakukan 2 x; saat memakai sabun dan saat membilas dengan air, sehingga perlu waktu 40
– 60 detik
Te-lapak tangan
Pung-gung tangan
Sela sela jari
Ci- kunci tangan
Pu-tar
Put-tar ujung jari
• Etiket batuk diberlakukan untuk semua orang dengan gejala
bersin atau batuk walaupun sedang tidak berpenyakit infeksi
respirasi (contoh: kondisi asma atau alergi)
• Petugas dengan gejala respirasi, tidak melayani/ merawat pasien
terutama pada pasien dengan risiko tinggi. Jika terpaksa harus
merawat pasien, maka kenakan masker.
• Etiket batuk efektif mencegah penularan terhadap transmisi
droplet (influenza virus, adenovirus, B. pertussis & Mycoplasma
pneumoniae).
Respiratory Hygiene &
Cough Etiquette
Respiratory Hygiene &
Cough Etiquette
• Edukasi petugas kesehatan, pasien dan pengunjung
• Buat poster/ spanduk tentang etiketi batuk
• Gunakan tissue atau masker saat ada gejala flu
• Lakukan cuci tangan setelah kontak dengan batuknya
• Atur penempatan pasien dengan infeksi Saluran
pernafasan, idealnya > 3 feet (1 meter)
Rekomendasi CDC:
• Pasien, pengunjung & petugas kesehatan
Target:
Yang harus dilakukan Faskes untuk PPI Respirasi:
1. Visual Alerts (Peringatan Visual)
• Buat tanda peringatan (poster, spanduk, dsb) di tiap pintu
masuk (IGD, poliklinik, dsb) yang meminta pasien
melaporkan gejala infeksi respirasi seperti batuk kepada
petugas kesehatan pada saat datang ke faskes agar segera
dilakukan Tindakan Kebersihan Pernafasan/ Etiket Batuk
• Kebersihan Respirasi/ Etika Batuk:
2. Tekhnik etika batuk dan kebersihan pernafasan
• Tutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin.
• Buang tissue ke tong sampah terdekat
• Bersihkan tangan dengan metode Handwashing atau
handrubbing setelah kontak dengan sekret saluran napas atau
menyentuh benda yang terkontaminasi
 Faskes menyediakan tissue dan tempat sampah injak
 Faskes menyediakan hand-rub/ wastafel dengan sabun dan
paper towel
3. Beri Masker & Pisahkan Pasien dengan Gejala
bersin/ Batuk
4. Kewaspadaan Droplet
Petugas kesehatan mengenakan masker jika merawat/
melayani pasien dengan gejala bersin/ batuk, terutama
jika disertai gejala demam
Penempatan Pasien
• Menempatkan atau mengatur jarak pasien berdasarkan
kewaspadaan transmisi (kontak, udara dan droplet)
• Tujuan: mencegah infeksi silang antar pasien, pengunjung &
petugas akibat penempatan pasien yang tidak sesuai
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
3
Penempatan Pasien Rawat Inap
• Single-patient rooms untuk pasien dengan infeksi kontak,
droplet & airborne (dilengkapi dengan tata udara)
• Cohorting: menggabungkan beberapa pasien
berdasarkan:
o Kolonisasi atau infeksi oleh kuman yang sama
o Diagnosis klinik/ data epidemiologi/ mode transmisi yang sama
o Tidak diperbolehkan untuk pasien dengan gangguan imunitas
o Dapat digunakan untuk mengendalikan KLB MDRO: MRSA, ESBL,
Pseudomonas aeruginosa, methicillin-susceptible Staphylococcus
aureus, adenovirus keratoconjunctivitis, rotavirus, dan SARS.
• Dilakukan jika pengendalian infeksi lainnya tidak berhasil mengatasi
KLB
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN TRANSMISI
KONTAK
• HSV, MRSA, VRE, ESBL, HIV
(kontak darah & cairan tubuh)
• APD yang dikenakan: sarung
tangan & gaun
• Pisahkan alat medis yang dipakai,
tidak berbagi dengan pasien lain
• 1 patient 1 room atau kohorting
dengan jarak antar pasien > 1
meter
• Rutin lakukan dekontaminasi
permukaan di kamar pasien
• Batasi kunjungan pasien
DROPLET
• RSV, Adenovirus, H5N1, ,H1N1
• Penularan melalui bicara, batuk,
bersin
• Ukuran partikel: > 5 µm
• APD pasien & petugas: masker
bedah
• Penempatan pasien: 1 patient 1
room atau kohorting dengan jarak
antar pasien > 1 meter
• Edukasi etika batuk dan
Kebersihan Respirasi pada pasien
• Rutin lakukan dekontaminasi
permukaan di kamar pasien
• Batasi kunjungan pasien
AIRBORNE
• TBC, SARSCoV, Varicella, measles,
chickenpox, smallpox, moneypox
• Penularan melalui bicara, batuk,
bersin & Tindakan aerosol
• Ukuran partikel: 0,1 µm
• APD: pasien masker bedah.
Petugas: masker N95
• Penempatan pasien: ruang
tekanan negatif, jarak > 2 meter
• Rutin lakukan dekontaminasi
permukaan di kamar pasien
• Batasi kunjungan pasien
Penempatan pasien rawat jalan
• Lakukan skrining pasien dengan tanda-tanda infeksi
menular di pintu masuk
• Pasang poster penyakit infeksi menular sehingga pasien
atau keluarganya dapat memberitahu petugas jika ada
gejala tersebut pada diri pasien
• Percepat pelayanan pasien dengan infeksi menular agar
tidak sempat menularkan ke orang lain selama menunggu
pelayanan
• Percepat pelayanan pasien dengan gangguan imun agar
tidak tertular pasien lain selama menunggu pelayanan
• Di ruang tunggu, buat jarak antar pasien > 1 meter
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
Transportasi Pasien
• Prinsip saat transport pasien berdasarkan
kewaspadaan transmisi:
1. Batasi transport pasien untuk keperluan tertentu yang
tidak dapat dilakukan di kamar pasien (contoh: foto
roentgen, ct-scan, dsb/ terapi)
2. Jika harus dipindahkan, gunakan pelindung pada pasien
(seperti masker, gaun, wrapping luka atau sumber
penularan
3. Beritahu petugas lainnya untuk persiapan PPI di tempat
tersebut
4. Jika pasien harus dibawa ke luar faskes, beritahukan
petugas ambulans dan faskes yang dituju tentang
kondisi infeksi menular pasien..
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
Alat Pelindung Diri (APD)
Yang harus dipahami petugas:
• Gunakan APD berdasarkan risk assessment
• Latih petugas untuk mengenakan dan melepas APD dengan benar
• Pastikan kesediaan APD yang berkualitas di tempat pelayanan
• Lepaskan dan buang APD saat keluar dari kamar pasien & segera
lakukan kebersihan tangan
• Buang dan ganti APD jika rusak/ robek, kotor atau basah
4
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
4 unsur yang harus dipenuhi tentang APD
• a. Besar risiko pajanan
b. Dinamika transmisi.
1) Transmisi penularan COVID-19 adalah droplet dan kontak.
• 2) Transmisi airborne bisa terjadi bila ada tindakan AGP
1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dengan mempertimbangkan:
2. Cara “ memakai “dengan benar
3. Cara “melepas” dengan benar
• wadah /ember bertutup /dengan pijakan kaki 3 buah
• Reuse : gaun lengan panjang,apron lengan panjang
• Disposable : masker,topi,sarung tangan,apron
• Pro dekontaminasi : face shield/googles,boot
4. Cara menempatkan disposal setelah di pakai dengan benar
Juknis APD selama wabah covid .Kemenkes .April.2020
APD - Sarung Tangan
• Kenakan sarung tangan saat melakukan Tindakan yang potensi terkena
darah, cairan tubuh atau pada kondisi KLB
• Lepaskan sarung tangan setelah selesai dari pasien
• Saurng tangan HANYA boleh dikenakan untuk melayani SATU PASIEN saja:
• Ganti sarung tangan di antara tindakan jika berpindah dari badan yang
terkontaminasi ke bagian badan yang lain
• Pemakaian sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan
• Kenakan sarung tangan steril untuk Tindakan aseptik, -> operasi,
pemasangan kateter
• TIDAK DIPERBOLEHKAN melakukan reuse sarung tangan
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
WHO Glove Use Pyramid Diagram
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL
Prosedur pembedahan, pemeriksaan vagina, Prosedur invasif pada tindakan radiologi, prosedur
vaskular accses dan central line, mempersiapkan total parenteral nutrisi dan kemoterapi.
INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI PELAY PERAWATAN :
Potensial terpajan darah, sekresi, ekskresi, cairan tubuh.
TINDAKAN KONTAK LANGSUNG :
Kontak dengan darah, mukosa membran dan kulit tidak utuh, pasien infeksius dan organisme berbahaya, insersi IV
dan removal, off infus, pemeriksaan vaginal
TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG :
membersihkan waskoms; membersihkan instruments; mengelola limbah membersihkan cairan tubuh.
BUKAN INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
Tidak potensial atau terpapar cairan tubuh
TINDAKAN KONTAK LANGSUNG :
Mengukur tensi ; suhu, Nadi; melakukan injeksi SC and IM, mengganti sprei atau baju pasien, transport patient; merawat mata atau hidung (tanpa sekresi);
Memperbaiki cairan infus atau tetesan infus.
TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG: Penggunaan telephone, menulis status pasient; memberikan obat
oral, Distribusi diit pasiens; mengganti linen for patient bed; Tindakan non-invasive
APD - Gaun
• Kenakan gaun untuk melindungi kulit dan
mencegah baju terkontaminasi darah atau
cairan tubuh pasien
• Jika gaun tidak fluid-resistant, tambahkan apron yang
waterproof
• Lepaskan gaun segera setelah Tindakan selesai,
untuk yang disposibel, buang ke tempat sampah
medis. Jika gaun dari kain, tempatkan di linen
infeksius
• Lakukan cuci tangan
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
APD – Masker Medis
• Masker medis = masker bedah = masker
Tindakan
• Tujuan pemakaian:
• Untuk melindungi membrane mukosa terhadap
percikan cairan tubuh, sekresi pernafasan dan bahan
kimia
• Untuk melindungi pasien pada saat melakukan
Tindakan aseptik (saat Tindakan bedah atau lumbal
punksi)
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
APD – Masker Respirator
• Jenis masker: N95, FFP2
• Tujuan pemakaian:
• Melindungi dari inhalasi partikel airborne dan/atau pada
saat melakukan tindakan Aerosol Generating Procedure
(AGP)
• Intubasi trachea, non-invasive ventilation (e.g., BiLevel
positive airway pressure, continuous positive airway
pressure), trachesotomy, cardiopulmonary resuscitation,
manual ventilation before intubation, bronchoscopy, sputum
induction by using nebulized hypertonic saline, dentistry and
autopsy procedures
• Lakukan FIT TEST saat pemakaian pertama kali dan
cek kerapatannya setiap saat akan memakainya
• Ganti masker jika tampak rusak, kotor, basah atau
jika nafas terasa sesak
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Fit Test Mask Kuantitatif
Fit Test Mask Kualitatif
APD – Eye Protection
• Kacamata, goggles atau faceshield
• Untuk melindungi membrane mukosa mata selama tindakan yang
menghasilkan percikan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi
• Pastikan goggles yang dikenakan fit di sekitar mata atau sesuai dengan
ukuran kacamata pribadi
• Pastikan faceshield menutupi dahi sampai bawah dagu dan melindungi
seluruh wajah
• Faceshield lebih nyaman dikenakan untuk petugas berkacamata
Penggunaan Kembali dan
Dekontaminasi APD
APD Rekomendasi
Masker N95
• N95 tidak boleh di jemur bawah sinar matahari akan merusak material polypropylene.
• Dekontaminasi:menggantung di atas uap air panas dari air mendidih selama 10 menit,penetrasi baik, dapat
menurunkan fungsi filtrasi
• Sabun,Alkohol dan klorin TIDAK dianjurkan karena dapat menurunkan kapasitas penyaringan masker.
• Tidak rekomendasi untuk dire-use
Sepatu pelindung • Cuci dengan deterjen pada suhu 20 – 30 oC,disinfektan klorin ,bilas dengan air bersih,jemur.
Pelindung wajah dan
mata
• Dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dengan lap dg air dan deterjen kemudian dengan larutan
disinfektan (klorin),bilas dengan air bersih,keringkan dengan dijemur/di lap bersih
Sarung tangan
• Tidak direkomendasikan oleh WHO. penggunaan kembali sarung tangan sekali pakai
• Sarung tangan diganti tiap berganti pasien.
Gaun
• Gaun (kain atau yang sekali pakai) dapat dikenakan oleh petugas kesehatan saat merawat pasien terkonfirmasi
COVID-19 ;harus diganti bila akan merawat pasien non-COVID-19,pindah Gedung lain
• Gaun yang tampak kotor atau terkontaminasi cairan tubuh harus dicuci sesuai standard
• Pencucian gaun dilakukan pada suhu 52,7 – 71°C selama minimal 25 menit.
• Disinfektan yang digunakan adalah klorin dengan konsentrasi 1 : 99
PPI DASAR_2022 28
CDC Reverses Guidance on Testing for Fully Vaccinated People
Ralph Ellis
July 29, 2021
Even if they're not showing symptoms, fully vaccinated people should "get tested 3-5 days after exposure
to someone with suspected or confirmed COVID-19 and wear a mask in public indoor settings for 14 days
after exposure or until they receive a negative test result,"
• The following principles should be applied:
• Perform hand hygiene before putting on and after removing PPE.
• Use appropriate PPE: medical mask, eye protection (googles or face shield),
long-sleeved gown and medical gloves.(7, 40) .
• It is not necessary for health workers to wear boots, coveralls and aprons
during routine care.(7)
• Extended use of medical masks, respirators, gowns and eye protection can be
applied during the care of COVID- 19 patients in the context of PPE shortages,
as described in the WHO’s rational use of personal protective equipment.(40)
A new set of gown and gloves are needed after caring for a COVID-19 patient
who is additionally colonized or infected with a multi-drug resistant organism.
Teknik Aseptik
• Gunakan instrument steril untuk melakukan Tindakan aseptic
• Lakukan teknik aseptic pada:
• Insersi & perawatan peralatan invasive
• Tindakan bedah
• Perawatan luka
• Buat SOP tentang pengumpulan, pengiriman dan penanganan
instrument perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau
cairan tubuh
• Hilangkan kotoran pada instumrn kritkal dan semi kritikal
menggunakan sabun sebelum dilakukan Disinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT) & sterilisasi)
• Kenakan APD (sarung tangan dan gown) untuk mencegah
kontaminasi saat menangai instrumen
5
Penyuntikan yang Aman &
Pencegahan Tertusuk Jarum
6
http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html
Penyuntikan yang Aman &
Pencegahan Tertusuk Jarum
• Tujuan: untuk mencegah penularan penyakit
Hepatitis B, Hepatitis C & HIV (bloodborne
pathogen)
• Satu jarum, satu syringe, satu kali tusuk
• Hindarkan vial dengan banyak dosis, jika
terpaksa, gunakan untuk 1 pasien saja dengan
jarum baru untuk aspirasi obatnya
• Tandai vial multidose dengan tanggal saat
dibuka. Buang sesuai masa kadaluarsa atau
setelah dibuka 28 hari
• Tindakan aseptic saat penyuntikan
• Sediakan safety box saat penyuntikan
• Tidak boleh re-caping, mematahkan atau
memanipulasi atau melepas jarum
• Buang safety box jika telah terisi ¾ nya, tutup
rapat dan kirim ke incinerator.
• Lumbal punksi/ injeksi spinal/ subdural:/
epidural: kenakan masker medis
6
http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Pencegahan Tertusuk Jarum
• Jangan recapping jarum bekas pakai
• Jangan mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan
jarum bekas pakai.
• Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam
Kebersihan Lingkungan
• Bersihkan dan disinfeksi area yang banyak disentuh pasien
minimal 1 x/ hari (bed rail, meja, pegangan pintu, toilet)
• Bersihkan dan disinfeksi segera darah & cairan tubuh
secepatnya sesuai dengan SOP
• Pembersihan permukaan (pengelapan, pengepelan) gunakan
disinfektan.
• Cara membersihkan:
• Dari area bersih ke kotor,
• Dari area atas ke bawah
• Dekontaminasi permukaan dilakukan setiap saat pergantian
pasien
7
WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
Membersihkan lingkungan
PPI DASAR_2022 36
Lingkungan pasien dibersihkan dengan air dan detergen secara teratur 2 kali/hari dan bila
tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh, termasuk meja dan keyboard komputer petugas
Tidak boleh kemoceng, hanya memindahkan debu, bukan membersihkan.
Pembersihan dinding, tirai,jendela bila tampak kotor/ kena kotoran
Sapu hanya boleh,digunakan untuk sudut ruangan dan tangga
Gunakan lobby duster atau mop,bahan microfiber
Tanaman hidup atau hiasan tidak direkomendasikan, dapat menjadi reservoir
Rekomendasi dekontaminasi permukaan
Lakkukan 2 X/ hari atau kapan saja saat kotor
PEL
Kuning = kamar pasien
Biru = koridor
Merah = kamar mandi
Hijau = dapur
Gunakan bucket (ember +
pemeras)
LAP
Gunakan bahan microfiber
Lap dibasahi disinfektan
2 atau 3 EMBER
1. Air bersih
2. Air deterjen
3. Cairan disinfektan
Mop dibersihkan & keringkan,
ganti mop yang lain sambal
menunggu kering
Permukaan yang sering disentuh banyak orang
Ariyani Perdalin Pusat
Lakukkan setiap saat atau setiap
pergantian pasien
Cara membersihkan:
• Dari area bersih ke kotor
• Dari atas ke bawah
Penanganan Linen & Laundry
• Linen pasien mungkin terkontaminasi kuman
• Faktor risiko penularan dari linen: saat menangani, mengirim dan
mencucinya
• Prinsip penanganan linen:
1. Tidak mengibaskan linen sehingga kuman di linen dapat menyebar di udara
2. Hindari menyentuh orang lain atau pakaiannya dengan linen kotor
3. Letakkan linen kotor dalam suatu kantong laundry
• Kenakan APD saat menangani linen dengan kotoran (c/: feses) atau darah.
Bersihkan feses terlebih dahulu baru kemudian masukkan dalam kantong
linen kotor
• Simpan linen bersih dalam lemari tertutup
8
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agentsin Healthcare Settings, CDC, 2007
2-41
Penatalaksanaan Linen
Penanganan & transport
• Linen diganti 2 hari sekali,atau setiap kotor
• Transportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah (warna berbeda ? tulisan identifikasi),
tertutup
• Linen terkena cairan tubuh, darah atau kotoran pasien = linen infeksius.
• Kirim linen bersih ke ruangan dalam kemasan tertutup dan trolley khusus untuk linen bersih
Pengelolaan Linen
• Pencucian linen dilakukan berdasarkan jenis linen; kotor & infeksius
• Mesin cuci untuk linen kotor berbeda dengan linen infeksius
• Pencucian linen infeksius:
• Mesin cuci dengan air hangat 60 – 90 0C dengan deterjen
• Kemudian rendam dalam 0,5% klorin selama + 30 menit
• Bilas dan keringkan
• Dibedakan dalam unit laundry, alur linen kotor dan linen bersih
• Buat tempat untuk pencucian trolley
• Usahakan tidak ada tempat penjemuran. Keringkan linen dengan mesin
pengering. Setrika dengan mesin dan lakukan pelipatan serta dikemas dengan
rapi
• Lakukan uji kualiltas mutu pencucian dengan uji mikrobiologi
Permenkes No. 27 tahun 2017
Penanganan Limbah
• Pisahkan tempat sampah berdasarkan jenis limbahnya
9
Jenis Limbah Warna Tempat
Sampah
Simbol Gambar
Infeksius Kuning
Non- Infeksius Hitam
Sitotoksik Ungu
Radioaktif Merah
Limbah kimia & farmasi Coklat
Limbah benda tajam
PENYIMPANAN LIMBAH
• Untuk limbah dengan karaklteristik infeksius, benda tajam
dan patologis, disimpan di tempat penyimpanan Limbah B3
sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan
Limbah B3 dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama :
1. 2 hari (dua) hari , pada temperature lebih besar dari
0ºC
2. 90 (Sembilan puluh) hari pada temperature sama
dengan atau lebih kecil dari 0º C sejak limbah B3
dihasilkan
• Untuk bahan limbah bahan kimia kadaluarsa , tumpahan, atau sisa
kemasan; radioaktif; farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang
memiliki kandungan logam berat tinggi dan tabung gas atau
container bertekanan disimpan ditempat Penyimpanan Limbah B3
sebelum duilakukan pengangkutan Limbah B3, Pengolahan limbah
B3, dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama :
1. 90 (Sembilan puluh) hari, untuk limbah B3 yg dihasilkan
sebesar 50 kg per hari atau lebih
2. 180 (Seratus delapan puluh) hari limbah B3 yang dihasilkan
kurang dari 50 kg perhari. Sejak limbah B3 dihasilkan
Pasal 8 ayayat (2) huruf a Pasal 8 ayat (2) huruf b
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Dekontaminasi Peralatan Kesehatan
10
Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities, WHO, 2016
Level Dekontaminasi
Cleaning Menghilangkan kotoran dari permukaan instrumen. Proses disinfeksi dan
sterilisasi tidak dapat dilakukan tanpa proses cleaning terlebih dahulu karena
kuman dapat bersembunyi di balik kotoran.
Disinfeksi Proses membunuh atau menghilangkan kuman namun tidak spora bakteri
Sterilisasi Proses membunuh kuman termasuk spora bakteri
Kategori instrumen
• Berdasarkan klasifikasi Spaulding, instrument dibagi menjadi:
Kategori Risiko Level Dekontaminasi Contoh instrumen
High (Kritikal)
Instrumen yang menembus
kulit atau membrane mukosa
atau masuk ke dalam organ
steril
sterilisasi Instrumen bedah, implant/
prosthesis, endoskop rigid,
syringe, jarum
Intermediate (Semi Kritikal)
Instrumen menyentuh
membrane mukosa atau cairan
tubuh
Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Instrumen respiratori, flexible-
endoscope non-invasive, botol
urin
Low (non-kritikal)
Instrumen menyentuh kulit
Cleaning Manset tensi, stetoskop
Decontamination and Reprocessing of Medical Devices for Health-care Facilities, WHO, 2016
KESIMPULAN
• Kewaspadaan isolasi: kewaspadaan petugas kesehatan terhadap
kemungkinan penularan penyakit infeksi oleh kuman.
• Isolasi dilakukan untuk kumannya agar tidak menular kepada orang
lain di faskes.
• Dalam melaksanakan kewaspadaan isolasi, lakukan 10 hal
Kewaspadaan Standar dengan melihat cara penularan penyakit dalam
Kewaspadaan Transmisi.
• Kewaspadaan Standar adalah kegiatan standar yang harus dilakukan
di faskes untuk mencegah & mengendalikan penyakit infeksi.
REFERENSI
• Standard Precaution Guideline, WHO, 2022
• Isolation Precaution Guidelines, CDC, update 2021
• Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities, CDC,
2008 Update: May 2019
• Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care
facilities, WHO, 2016
• Minimum requirements for infection prevention and control programmes,
WHO, 2016
• WHO guideline on the use of safety-engineered syringes for intramuscular,
intradermal and subcutaneous injections in health care settings, WHO, 2016
• Permenkes Nomor 27 tahun 2017
KEWASPADAAN STANDAR.ppt

More Related Content

What's hot

SKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptxSKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptxNandaHosea
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)ADam Raeyoo
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxdidihkusmardi
 
IDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.pptIDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.pptNunuAhmad1
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdfFilia Yuniza
 
Materi IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptMateri IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptrina257617
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitCahya Legawa
 
PPI- ETIKA BATUK.pdf
PPI- ETIKA BATUK.pdfPPI- ETIKA BATUK.pdf
PPI- ETIKA BATUK.pdfagani4
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docxcitramedika3
 
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptx
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptxPPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptx
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptxfaizahdr
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitI Putu Cahya Legawa
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumBambang Fadhil
 
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsKebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsI Putu Cahya Legawa
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apdFikri Jafar
 
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptxRSUMitraHusada
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologiHMRojali
 

What's hot (20)

SKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptxSKP Identifikasi Pasien.pptx
SKP Identifikasi Pasien.pptx
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
IDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.pptIDENTIFIKASI PASIEN.ppt
IDENTIFIKASI PASIEN.ppt
 
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
2. AKREDITASI LABORATORIUM DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU LAB.pdf
 
Materi IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.pptMateri IHT PPI.ppt
Materi IHT PPI.ppt
 
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitPengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah Sakit
 
ICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.docICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.doc
 
PPI- ETIKA BATUK.pdf
PPI- ETIKA BATUK.pdfPPI- ETIKA BATUK.pdf
PPI- ETIKA BATUK.pdf
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
 
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptx
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptxPPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptx
PPI 13-MATERI CUCI TANGAN.pptx
 
07.studi kasus i risk grading matrix
07.studi kasus i   risk grading matrix07.studi kasus i   risk grading matrix
07.studi kasus i risk grading matrix
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah SakitPencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
 
Pengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk PuskesmasPengantar PPI untuk Puskesmas
Pengantar PPI untuk Puskesmas
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
 
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIsKebersihan tangan dan pecegahan HAIs
Kebersihan tangan dan pecegahan HAIs
 
Evakuasi code blue
Evakuasi code blueEvakuasi code blue
Evakuasi code blue
 
2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd2. spo penggunaan apd
2. spo penggunaan apd
 
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
 
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologiBahan ajar penyakit  potensial wabah  penyelidikan epidemiologi
Bahan ajar penyakit potensial wabah penyelidikan epidemiologi
 

Similar to KEWASPADAAN STANDAR.ppt

Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19HenriantoKarolusSire
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxlennimnthe
 
527825435 (2).ppt
527825435 (2).ppt527825435 (2).ppt
527825435 (2).pptanarestiana
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanAulia Risyda Fauzi
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahMuhammadSubhan713040
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfermasafitri6
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxAnisahKireina
 
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfKEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfMahaendriningtiyastu
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxelvira381479
 
PPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptxPPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptxAnaSagitaFony
 
ppi julian ppt.pptx
ppi julian ppt.pptxppi julian ppt.pptx
ppi julian ppt.pptxKarinaRin1
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxDokterodin83
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptxRetnoListyawati
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxAnggitaDwiP1
 
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptxmiftahuljannah714616
 

Similar to KEWASPADAAN STANDAR.ppt (20)

Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
Materi Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptxMateri Sosialisasi.pptx
Materi Sosialisasi.pptx
 
527825435 (2).ppt
527825435 (2).ppt527825435 (2).ppt
527825435 (2).ppt
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfKEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
 
PPI-1.pptx
PPI-1.pptxPPI-1.pptx
PPI-1.pptx
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
 
PPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptxPPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptx
 
ppi julian ppt.pptx
ppi julian ppt.pptxppi julian ppt.pptx
ppi julian ppt.pptx
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
 
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdfPPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
 
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi_PPI HIV.pptx
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
 
PPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptxPPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptx
 
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
 

Recently uploaded

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 

Recently uploaded (14)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 

KEWASPADAAN STANDAR.ppt

  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 1 •Mampu memahami kewaspadaan isolasi di pelayanan kesehatan 2 •Mampu memahami kewaspadaan standar di pelayanan kesehatan
  • 3. HAIs Pengganti infeksi nosokomial 2007 WHO ‘an infection occuring in a patient during the process of care in a hospital or other healthcare facility which was not present or incubating at the time of admission Include infection acquired in the hospital but appearing after discharge,and also occupational infections among the staff of the facility’ Infeksi yg terjadi pada pasien selama perawatan dirumah sakit atau Pelayanan Kesehatan lain, yang belum tampak atau tidak dalam masa inkubasi pada saat pasien masuk Termasuk juga infeksi yang didapatkan pasien selama masa perawatan di RS atau pelayanan Kesehatan, yg baru muncul setelah pasien keluar, maupun infeksi pada staf RS PENDAHULUAN
  • 4. 1. KEWASPADAAN STANDAR PROGRAM PPI KEWASPADDAN ISOLASI SURVEILANCE PENDIDIKAN LATIHAN PENCEGAHAN INFEKSI PENGGUNAAN AB YANG BIJAK Dilakukan saat melayani setiap pasien , tanpa melihat Jenis Infeksi atau penyakit pasien 2. KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI Harus dilakukan sebagai tambahan setelah diketahui atau diduga ada infeksi KEWASPADAAN ISOLASI
  • 5. TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI Memutus mata rantai infeksi Pasien Pasien Petugas Pengunjung Lingkungan
  • 6. SIAPA YANG MELAKSANAKAN KEWASPADAAN ISOLASI ? Semua individu di FASYANKES Semua individu Perawat dan Dokter Dokter HH APD Lingkungan Etika batuk Limbah Penempatan pasien Pemrosesan peralatan pasien Penanganan linen Perlindungan kesehatan Karyawan Penyuntikan yang aman Praktik lumbal punksi
  • 7. Kewaspadaan Isolasi Kewaspadaan Standar 1. Hand hygiene 2. Respiratory hygiene and cough etiquette 3. Patient placement 4. Personal protective equipment 5. Aseptic technique 6. Safe injections and sharps injury prevention 7. Environmental cleaning 8. Handling of laundry and linen 9. Waste management 10. Decontamination and reprocessing of reusable patient care items and equipment Kewaspadaan Transmisi WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 8. Hand Hygiene • Panduan: WHO • 6 Langkah, 5 momen • Dianjurkan untuk merawat tangan dengan memberi lotion atau krim pelembab • Lakukan audit untuk menilai kepatuhan petugas dalam kebersihan tangan • Jangan pakai kuku palsu/ kuku panjang, perhiasan (cincin, gelang) 1 1. Handrubbing • mencuci tangan dengan larutan berbasis alcohol • Dilakukan saat tangan tidak tampak ada kotoran • Tuangkan larutan handrub secukupnya untuk seluruh permukaan tangan • Lakukan Gerakan cuci tangan sampai larutan kering (20 – 30 detik) 2. Handwashing • mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir • Dilakukan kapan saja terutama saat tangan terlihat kotor • Cuci tangan 6 Langkah dengan sabun dan 6 Langkah pada saat membilas dengan air (40 – 60 detik) • Keringkan tangan dengan kain/ paper towel sekali pakai • Matikan kran air menggunakan kain/ paper towel tersebut WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 9. 6 Langkah kebersihan tangan: • Handrub dilakukan 1 x sehingga perlu waktu 20 – 30 detik • Handwash dilakukan 2 x; saat memakai sabun dan saat membilas dengan air, sehingga perlu waktu 40 – 60 detik Te-lapak tangan Pung-gung tangan Sela sela jari Ci- kunci tangan Pu-tar Put-tar ujung jari
  • 10.
  • 11. • Etiket batuk diberlakukan untuk semua orang dengan gejala bersin atau batuk walaupun sedang tidak berpenyakit infeksi respirasi (contoh: kondisi asma atau alergi) • Petugas dengan gejala respirasi, tidak melayani/ merawat pasien terutama pada pasien dengan risiko tinggi. Jika terpaksa harus merawat pasien, maka kenakan masker. • Etiket batuk efektif mencegah penularan terhadap transmisi droplet (influenza virus, adenovirus, B. pertussis & Mycoplasma pneumoniae). Respiratory Hygiene & Cough Etiquette
  • 12. Respiratory Hygiene & Cough Etiquette • Edukasi petugas kesehatan, pasien dan pengunjung • Buat poster/ spanduk tentang etiketi batuk • Gunakan tissue atau masker saat ada gejala flu • Lakukan cuci tangan setelah kontak dengan batuknya • Atur penempatan pasien dengan infeksi Saluran pernafasan, idealnya > 3 feet (1 meter) Rekomendasi CDC: • Pasien, pengunjung & petugas kesehatan Target:
  • 13. Yang harus dilakukan Faskes untuk PPI Respirasi: 1. Visual Alerts (Peringatan Visual) • Buat tanda peringatan (poster, spanduk, dsb) di tiap pintu masuk (IGD, poliklinik, dsb) yang meminta pasien melaporkan gejala infeksi respirasi seperti batuk kepada petugas kesehatan pada saat datang ke faskes agar segera dilakukan Tindakan Kebersihan Pernafasan/ Etiket Batuk • Kebersihan Respirasi/ Etika Batuk: 2. Tekhnik etika batuk dan kebersihan pernafasan • Tutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin. • Buang tissue ke tong sampah terdekat • Bersihkan tangan dengan metode Handwashing atau handrubbing setelah kontak dengan sekret saluran napas atau menyentuh benda yang terkontaminasi  Faskes menyediakan tissue dan tempat sampah injak  Faskes menyediakan hand-rub/ wastafel dengan sabun dan paper towel 3. Beri Masker & Pisahkan Pasien dengan Gejala bersin/ Batuk 4. Kewaspadaan Droplet Petugas kesehatan mengenakan masker jika merawat/ melayani pasien dengan gejala bersin/ batuk, terutama jika disertai gejala demam
  • 14. Penempatan Pasien • Menempatkan atau mengatur jarak pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi (kontak, udara dan droplet) • Tujuan: mencegah infeksi silang antar pasien, pengunjung & petugas akibat penempatan pasien yang tidak sesuai WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022 3
  • 15. Penempatan Pasien Rawat Inap • Single-patient rooms untuk pasien dengan infeksi kontak, droplet & airborne (dilengkapi dengan tata udara) • Cohorting: menggabungkan beberapa pasien berdasarkan: o Kolonisasi atau infeksi oleh kuman yang sama o Diagnosis klinik/ data epidemiologi/ mode transmisi yang sama o Tidak diperbolehkan untuk pasien dengan gangguan imunitas o Dapat digunakan untuk mengendalikan KLB MDRO: MRSA, ESBL, Pseudomonas aeruginosa, methicillin-susceptible Staphylococcus aureus, adenovirus keratoconjunctivitis, rotavirus, dan SARS. • Dilakukan jika pengendalian infeksi lainnya tidak berhasil mengatasi KLB Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
  • 16. PENEMPATAN PASIEN BERDASARKAN TRANSMISI KONTAK • HSV, MRSA, VRE, ESBL, HIV (kontak darah & cairan tubuh) • APD yang dikenakan: sarung tangan & gaun • Pisahkan alat medis yang dipakai, tidak berbagi dengan pasien lain • 1 patient 1 room atau kohorting dengan jarak antar pasien > 1 meter • Rutin lakukan dekontaminasi permukaan di kamar pasien • Batasi kunjungan pasien DROPLET • RSV, Adenovirus, H5N1, ,H1N1 • Penularan melalui bicara, batuk, bersin • Ukuran partikel: > 5 µm • APD pasien & petugas: masker bedah • Penempatan pasien: 1 patient 1 room atau kohorting dengan jarak antar pasien > 1 meter • Edukasi etika batuk dan Kebersihan Respirasi pada pasien • Rutin lakukan dekontaminasi permukaan di kamar pasien • Batasi kunjungan pasien AIRBORNE • TBC, SARSCoV, Varicella, measles, chickenpox, smallpox, moneypox • Penularan melalui bicara, batuk, bersin & Tindakan aerosol • Ukuran partikel: 0,1 µm • APD: pasien masker bedah. Petugas: masker N95 • Penempatan pasien: ruang tekanan negatif, jarak > 2 meter • Rutin lakukan dekontaminasi permukaan di kamar pasien • Batasi kunjungan pasien
  • 17. Penempatan pasien rawat jalan • Lakukan skrining pasien dengan tanda-tanda infeksi menular di pintu masuk • Pasang poster penyakit infeksi menular sehingga pasien atau keluarganya dapat memberitahu petugas jika ada gejala tersebut pada diri pasien • Percepat pelayanan pasien dengan infeksi menular agar tidak sempat menularkan ke orang lain selama menunggu pelayanan • Percepat pelayanan pasien dengan gangguan imun agar tidak tertular pasien lain selama menunggu pelayanan • Di ruang tunggu, buat jarak antar pasien > 1 meter Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
  • 18. Transportasi Pasien • Prinsip saat transport pasien berdasarkan kewaspadaan transmisi: 1. Batasi transport pasien untuk keperluan tertentu yang tidak dapat dilakukan di kamar pasien (contoh: foto roentgen, ct-scan, dsb/ terapi) 2. Jika harus dipindahkan, gunakan pelindung pada pasien (seperti masker, gaun, wrapping luka atau sumber penularan 3. Beritahu petugas lainnya untuk persiapan PPI di tempat tersebut 4. Jika pasien harus dibawa ke luar faskes, beritahukan petugas ambulans dan faskes yang dituju tentang kondisi infeksi menular pasien.. Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agents in Healthcare Settings, CDC, 2007
  • 19. Alat Pelindung Diri (APD) Yang harus dipahami petugas: • Gunakan APD berdasarkan risk assessment • Latih petugas untuk mengenakan dan melepas APD dengan benar • Pastikan kesediaan APD yang berkualitas di tempat pelayanan • Lepaskan dan buang APD saat keluar dari kamar pasien & segera lakukan kebersihan tangan • Buang dan ganti APD jika rusak/ robek, kotor atau basah 4 WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 20. 4 unsur yang harus dipenuhi tentang APD • a. Besar risiko pajanan b. Dinamika transmisi. 1) Transmisi penularan COVID-19 adalah droplet dan kontak. • 2) Transmisi airborne bisa terjadi bila ada tindakan AGP 1. Tetapkan indikasi penggunaan APD dengan mempertimbangkan: 2. Cara “ memakai “dengan benar 3. Cara “melepas” dengan benar • wadah /ember bertutup /dengan pijakan kaki 3 buah • Reuse : gaun lengan panjang,apron lengan panjang • Disposable : masker,topi,sarung tangan,apron • Pro dekontaminasi : face shield/googles,boot 4. Cara menempatkan disposal setelah di pakai dengan benar Juknis APD selama wabah covid .Kemenkes .April.2020
  • 21. APD - Sarung Tangan • Kenakan sarung tangan saat melakukan Tindakan yang potensi terkena darah, cairan tubuh atau pada kondisi KLB • Lepaskan sarung tangan setelah selesai dari pasien • Saurng tangan HANYA boleh dikenakan untuk melayani SATU PASIEN saja: • Ganti sarung tangan di antara tindakan jika berpindah dari badan yang terkontaminasi ke bagian badan yang lain • Pemakaian sarung tangan tidak menggantikan cuci tangan • Kenakan sarung tangan steril untuk Tindakan aseptik, -> operasi, pemasangan kateter • TIDAK DIPERBOLEHKAN melakukan reuse sarung tangan WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 22. INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN WHO Glove Use Pyramid Diagram PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL Prosedur pembedahan, pemeriksaan vagina, Prosedur invasif pada tindakan radiologi, prosedur vaskular accses dan central line, mempersiapkan total parenteral nutrisi dan kemoterapi. INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI PELAY PERAWATAN : Potensial terpajan darah, sekresi, ekskresi, cairan tubuh. TINDAKAN KONTAK LANGSUNG : Kontak dengan darah, mukosa membran dan kulit tidak utuh, pasien infeksius dan organisme berbahaya, insersi IV dan removal, off infus, pemeriksaan vaginal TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG : membersihkan waskoms; membersihkan instruments; mengelola limbah membersihkan cairan tubuh. BUKAN INDIKASI PENGGUNAAN SARUNG TANGAN Tidak potensial atau terpapar cairan tubuh TINDAKAN KONTAK LANGSUNG : Mengukur tensi ; suhu, Nadi; melakukan injeksi SC and IM, mengganti sprei atau baju pasien, transport patient; merawat mata atau hidung (tanpa sekresi); Memperbaiki cairan infus atau tetesan infus. TINDAKAN KONTAK TIDAK LANGSUNG: Penggunaan telephone, menulis status pasient; memberikan obat oral, Distribusi diit pasiens; mengganti linen for patient bed; Tindakan non-invasive
  • 23. APD - Gaun • Kenakan gaun untuk melindungi kulit dan mencegah baju terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien • Jika gaun tidak fluid-resistant, tambahkan apron yang waterproof • Lepaskan gaun segera setelah Tindakan selesai, untuk yang disposibel, buang ke tempat sampah medis. Jika gaun dari kain, tempatkan di linen infeksius • Lakukan cuci tangan WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 24. APD – Masker Medis • Masker medis = masker bedah = masker Tindakan • Tujuan pemakaian: • Untuk melindungi membrane mukosa terhadap percikan cairan tubuh, sekresi pernafasan dan bahan kimia • Untuk melindungi pasien pada saat melakukan Tindakan aseptik (saat Tindakan bedah atau lumbal punksi) WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 25. APD – Masker Respirator • Jenis masker: N95, FFP2 • Tujuan pemakaian: • Melindungi dari inhalasi partikel airborne dan/atau pada saat melakukan tindakan Aerosol Generating Procedure (AGP) • Intubasi trachea, non-invasive ventilation (e.g., BiLevel positive airway pressure, continuous positive airway pressure), trachesotomy, cardiopulmonary resuscitation, manual ventilation before intubation, bronchoscopy, sputum induction by using nebulized hypertonic saline, dentistry and autopsy procedures • Lakukan FIT TEST saat pemakaian pertama kali dan cek kerapatannya setiap saat akan memakainya • Ganti masker jika tampak rusak, kotor, basah atau jika nafas terasa sesak WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022 Fit Test Mask Kuantitatif Fit Test Mask Kualitatif
  • 26. APD – Eye Protection • Kacamata, goggles atau faceshield • Untuk melindungi membrane mukosa mata selama tindakan yang menghasilkan percikan darah, cairan tubuh, sekresi dan eksresi • Pastikan goggles yang dikenakan fit di sekitar mata atau sesuai dengan ukuran kacamata pribadi • Pastikan faceshield menutupi dahi sampai bawah dagu dan melindungi seluruh wajah • Faceshield lebih nyaman dikenakan untuk petugas berkacamata
  • 27.
  • 28. Penggunaan Kembali dan Dekontaminasi APD APD Rekomendasi Masker N95 • N95 tidak boleh di jemur bawah sinar matahari akan merusak material polypropylene. • Dekontaminasi:menggantung di atas uap air panas dari air mendidih selama 10 menit,penetrasi baik, dapat menurunkan fungsi filtrasi • Sabun,Alkohol dan klorin TIDAK dianjurkan karena dapat menurunkan kapasitas penyaringan masker. • Tidak rekomendasi untuk dire-use Sepatu pelindung • Cuci dengan deterjen pada suhu 20 – 30 oC,disinfektan klorin ,bilas dengan air bersih,jemur. Pelindung wajah dan mata • Dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dengan lap dg air dan deterjen kemudian dengan larutan disinfektan (klorin),bilas dengan air bersih,keringkan dengan dijemur/di lap bersih Sarung tangan • Tidak direkomendasikan oleh WHO. penggunaan kembali sarung tangan sekali pakai • Sarung tangan diganti tiap berganti pasien. Gaun • Gaun (kain atau yang sekali pakai) dapat dikenakan oleh petugas kesehatan saat merawat pasien terkonfirmasi COVID-19 ;harus diganti bila akan merawat pasien non-COVID-19,pindah Gedung lain • Gaun yang tampak kotor atau terkontaminasi cairan tubuh harus dicuci sesuai standard • Pencucian gaun dilakukan pada suhu 52,7 – 71°C selama minimal 25 menit. • Disinfektan yang digunakan adalah klorin dengan konsentrasi 1 : 99 PPI DASAR_2022 28
  • 29. CDC Reverses Guidance on Testing for Fully Vaccinated People Ralph Ellis July 29, 2021 Even if they're not showing symptoms, fully vaccinated people should "get tested 3-5 days after exposure to someone with suspected or confirmed COVID-19 and wear a mask in public indoor settings for 14 days after exposure or until they receive a negative test result,"
  • 30. • The following principles should be applied: • Perform hand hygiene before putting on and after removing PPE. • Use appropriate PPE: medical mask, eye protection (googles or face shield), long-sleeved gown and medical gloves.(7, 40) . • It is not necessary for health workers to wear boots, coveralls and aprons during routine care.(7) • Extended use of medical masks, respirators, gowns and eye protection can be applied during the care of COVID- 19 patients in the context of PPE shortages, as described in the WHO’s rational use of personal protective equipment.(40) A new set of gown and gloves are needed after caring for a COVID-19 patient who is additionally colonized or infected with a multi-drug resistant organism.
  • 31. Teknik Aseptik • Gunakan instrument steril untuk melakukan Tindakan aseptic • Lakukan teknik aseptic pada: • Insersi & perawatan peralatan invasive • Tindakan bedah • Perawatan luka • Buat SOP tentang pengumpulan, pengiriman dan penanganan instrument perawatan pasien yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh • Hilangkan kotoran pada instumrn kritkal dan semi kritikal menggunakan sabun sebelum dilakukan Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) & sterilisasi) • Kenakan APD (sarung tangan dan gown) untuk mencegah kontaminasi saat menangai instrumen 5
  • 32. Penyuntikan yang Aman & Pencegahan Tertusuk Jarum 6 http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html
  • 33. Penyuntikan yang Aman & Pencegahan Tertusuk Jarum • Tujuan: untuk mencegah penularan penyakit Hepatitis B, Hepatitis C & HIV (bloodborne pathogen) • Satu jarum, satu syringe, satu kali tusuk • Hindarkan vial dengan banyak dosis, jika terpaksa, gunakan untuk 1 pasien saja dengan jarum baru untuk aspirasi obatnya • Tandai vial multidose dengan tanggal saat dibuka. Buang sesuai masa kadaluarsa atau setelah dibuka 28 hari • Tindakan aseptic saat penyuntikan • Sediakan safety box saat penyuntikan • Tidak boleh re-caping, mematahkan atau memanipulasi atau melepas jarum • Buang safety box jika telah terisi ¾ nya, tutup rapat dan kirim ke incinerator. • Lumbal punksi/ injeksi spinal/ subdural:/ epidural: kenakan masker medis 6 http://www.depts.washington.edu/edgh/app-ipc/web/injection_safety.html WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 34. Pencegahan Tertusuk Jarum • Jangan recapping jarum bekas pakai • Jangan mematahkan jarum, melepaskan, membengkokkan jarum bekas pakai. • Gunakan cara yang aman bila memberikan benda tajam
  • 35. Kebersihan Lingkungan • Bersihkan dan disinfeksi area yang banyak disentuh pasien minimal 1 x/ hari (bed rail, meja, pegangan pintu, toilet) • Bersihkan dan disinfeksi segera darah & cairan tubuh secepatnya sesuai dengan SOP • Pembersihan permukaan (pengelapan, pengepelan) gunakan disinfektan. • Cara membersihkan: • Dari area bersih ke kotor, • Dari area atas ke bawah • Dekontaminasi permukaan dilakukan setiap saat pergantian pasien 7 WHO/UHL/IHS/IPC/2022.1 © World Health Organization 2022
  • 36. Membersihkan lingkungan PPI DASAR_2022 36 Lingkungan pasien dibersihkan dengan air dan detergen secara teratur 2 kali/hari dan bila tampak kotor/kena kotoran /cairan tubuh, termasuk meja dan keyboard komputer petugas Tidak boleh kemoceng, hanya memindahkan debu, bukan membersihkan. Pembersihan dinding, tirai,jendela bila tampak kotor/ kena kotoran Sapu hanya boleh,digunakan untuk sudut ruangan dan tangga Gunakan lobby duster atau mop,bahan microfiber Tanaman hidup atau hiasan tidak direkomendasikan, dapat menjadi reservoir
  • 37.
  • 38. Rekomendasi dekontaminasi permukaan Lakkukan 2 X/ hari atau kapan saja saat kotor PEL Kuning = kamar pasien Biru = koridor Merah = kamar mandi Hijau = dapur Gunakan bucket (ember + pemeras) LAP Gunakan bahan microfiber Lap dibasahi disinfektan 2 atau 3 EMBER 1. Air bersih 2. Air deterjen 3. Cairan disinfektan Mop dibersihkan & keringkan, ganti mop yang lain sambal menunggu kering
  • 39. Permukaan yang sering disentuh banyak orang Ariyani Perdalin Pusat Lakukkan setiap saat atau setiap pergantian pasien Cara membersihkan: • Dari area bersih ke kotor • Dari atas ke bawah
  • 40. Penanganan Linen & Laundry • Linen pasien mungkin terkontaminasi kuman • Faktor risiko penularan dari linen: saat menangani, mengirim dan mencucinya • Prinsip penanganan linen: 1. Tidak mengibaskan linen sehingga kuman di linen dapat menyebar di udara 2. Hindari menyentuh orang lain atau pakaiannya dengan linen kotor 3. Letakkan linen kotor dalam suatu kantong laundry • Kenakan APD saat menangani linen dengan kotoran (c/: feses) atau darah. Bersihkan feses terlebih dahulu baru kemudian masukkan dalam kantong linen kotor • Simpan linen bersih dalam lemari tertutup 8 Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Infectious Agentsin Healthcare Settings, CDC, 2007
  • 41. 2-41 Penatalaksanaan Linen Penanganan & transport • Linen diganti 2 hari sekali,atau setiap kotor • Transportasi dengan troley bersih dan kotor terpisah (warna berbeda ? tulisan identifikasi), tertutup • Linen terkena cairan tubuh, darah atau kotoran pasien = linen infeksius. • Kirim linen bersih ke ruangan dalam kemasan tertutup dan trolley khusus untuk linen bersih
  • 42. Pengelolaan Linen • Pencucian linen dilakukan berdasarkan jenis linen; kotor & infeksius • Mesin cuci untuk linen kotor berbeda dengan linen infeksius • Pencucian linen infeksius: • Mesin cuci dengan air hangat 60 – 90 0C dengan deterjen • Kemudian rendam dalam 0,5% klorin selama + 30 menit • Bilas dan keringkan • Dibedakan dalam unit laundry, alur linen kotor dan linen bersih • Buat tempat untuk pencucian trolley • Usahakan tidak ada tempat penjemuran. Keringkan linen dengan mesin pengering. Setrika dengan mesin dan lakukan pelipatan serta dikemas dengan rapi • Lakukan uji kualiltas mutu pencucian dengan uji mikrobiologi Permenkes No. 27 tahun 2017
  • 43. Penanganan Limbah • Pisahkan tempat sampah berdasarkan jenis limbahnya 9 Jenis Limbah Warna Tempat Sampah Simbol Gambar Infeksius Kuning Non- Infeksius Hitam Sitotoksik Ungu Radioaktif Merah Limbah kimia & farmasi Coklat Limbah benda tajam
  • 44. PENYIMPANAN LIMBAH • Untuk limbah dengan karaklteristik infeksius, benda tajam dan patologis, disimpan di tempat penyimpanan Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3 dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama : 1. 2 hari (dua) hari , pada temperature lebih besar dari 0ºC 2. 90 (Sembilan puluh) hari pada temperature sama dengan atau lebih kecil dari 0º C sejak limbah B3 dihasilkan • Untuk bahan limbah bahan kimia kadaluarsa , tumpahan, atau sisa kemasan; radioaktif; farmasi; sitotoksik; peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat tinggi dan tabung gas atau container bertekanan disimpan ditempat Penyimpanan Limbah B3 sebelum duilakukan pengangkutan Limbah B3, Pengolahan limbah B3, dan atau Penimbunan Limbah B3 paling lama : 1. 90 (Sembilan puluh) hari, untuk limbah B3 yg dihasilkan sebesar 50 kg per hari atau lebih 2. 180 (Seratus delapan puluh) hari limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg perhari. Sejak limbah B3 dihasilkan Pasal 8 ayayat (2) huruf a Pasal 8 ayat (2) huruf b PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
  • 45. Dekontaminasi Peralatan Kesehatan 10 Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities, WHO, 2016 Level Dekontaminasi Cleaning Menghilangkan kotoran dari permukaan instrumen. Proses disinfeksi dan sterilisasi tidak dapat dilakukan tanpa proses cleaning terlebih dahulu karena kuman dapat bersembunyi di balik kotoran. Disinfeksi Proses membunuh atau menghilangkan kuman namun tidak spora bakteri Sterilisasi Proses membunuh kuman termasuk spora bakteri
  • 46. Kategori instrumen • Berdasarkan klasifikasi Spaulding, instrument dibagi menjadi: Kategori Risiko Level Dekontaminasi Contoh instrumen High (Kritikal) Instrumen yang menembus kulit atau membrane mukosa atau masuk ke dalam organ steril sterilisasi Instrumen bedah, implant/ prosthesis, endoskop rigid, syringe, jarum Intermediate (Semi Kritikal) Instrumen menyentuh membrane mukosa atau cairan tubuh Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Instrumen respiratori, flexible- endoscope non-invasive, botol urin Low (non-kritikal) Instrumen menyentuh kulit Cleaning Manset tensi, stetoskop Decontamination and Reprocessing of Medical Devices for Health-care Facilities, WHO, 2016
  • 47. KESIMPULAN • Kewaspadaan isolasi: kewaspadaan petugas kesehatan terhadap kemungkinan penularan penyakit infeksi oleh kuman. • Isolasi dilakukan untuk kumannya agar tidak menular kepada orang lain di faskes. • Dalam melaksanakan kewaspadaan isolasi, lakukan 10 hal Kewaspadaan Standar dengan melihat cara penularan penyakit dalam Kewaspadaan Transmisi. • Kewaspadaan Standar adalah kegiatan standar yang harus dilakukan di faskes untuk mencegah & mengendalikan penyakit infeksi.
  • 48. REFERENSI • Standard Precaution Guideline, WHO, 2022 • Isolation Precaution Guidelines, CDC, update 2021 • Guideline for Disinfection and Sterilization in Healthcare Facilities, CDC, 2008 Update: May 2019 • Decontamination and reprocessing of medical devices for health-care facilities, WHO, 2016 • Minimum requirements for infection prevention and control programmes, WHO, 2016 • WHO guideline on the use of safety-engineered syringes for intramuscular, intradermal and subcutaneous injections in health care settings, WHO, 2016 • Permenkes Nomor 27 tahun 2017