Pelatihan ini membahas konsep kewaspadaan isolasi yang terdiri atas kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi. Kewaspadaan isolasi merupakan bagian dari program pencegahan dan pengendalian infeksi dengan tujuan memutus mata rantai infeksi baik pada pasien yang sudah terinfeksi maupun yang diduga terinfeksi. Penerapan kewaspadaan isolasi mencakup pengelolaan lingkungan, alat kesehatan, dan penanganan
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
ppi julian ppt.pptx
1. KONSEP KEWASPADAAN ISOLASI
01 September 2021
WeServeLikeFamily
RSU Dadi Keluarga
By Yulian Shafarudin, S.Kep., Ns
INHOUSE TRAINING PPI
DASAR
2.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Umum
Setelah mengikuti
pelatihan ini diharapkan
peserta mampu
memahami Konsep
dasar Kewaspadaan
Isolasi
Khusus
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta
mampu:
Memahami dan menjelaskan tentang pengertian,
tujuan dan upaya pencegahan
terkaitKewaspadaan standar dan transmisi
4. Pokok Bahasan
• Tujuan PPI
Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan Transmisi
5. Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di fasilitas
kesehatan lain
Saat masuk pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam masa inkubasi
Infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah pulang
Juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi karena pekerjaan
Pendahuluan
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13. APD merupakan alat kesehatan
yang terdiri dari masker, topi,
sarung tangan, gown, pelindung
wajah, gogles, sepatu yang
digunakan petugas maupun pasien
untuk melindungi diri dari
kontaminasi penyakit infeksi.
Digunakan sesuai indikasi
Segera dilepas jika sudah selesai
tindakan
20. KONSTRUKSI BANGUNAN(PPI harus terlibat dalam renovasi, demolisi dan
pembangunan gedung)
1.UDARA (Udara bersih, sistem ventilasi)
2.AIR (Penyediaan air bersih)
3.PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (Permukaan lingkungan
bersih)
2.PEMBERSIHAN LINGKUNGAN DI RUANG GIZI
3.PEMBERSIHAN DI RUANG LAUNDRY
4.LIMBAH RS
21. Memisahkan limbah infeksiusdan non infeksius
Limbah Infeksius: limbah yangterkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi,
kecualikeringat
Limbah non infeksius: limbah yang tidak
terkontaminasi dengan darah, cairantubuh
Limbah padat infeksiuske kantong plastik
kuning dan limbah padat non infeksius ke
kantong plastik hitam
Limbahjarum dan benda tajam lainnya ke
wadah tahan tusuk dan tahanair
Limbah cair infeksiuske saluran khusus
Kontainer limbah tertutup, sebaiknyamembuka
menggunakan injakan kaki
22. Memisahkan linen kotor
terkontaminasi darah atau cairan
tubuh dengan tidak terkontaminasi
Memisahkan linen kotor
terkontaminasi darah atau
cairan tubuh dengan tidak
terkontaminasi
23. • Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk yang berisiko
infeksi
• Pemberian immunisasi Hepatitis pada tempat yang berisiko
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika terjadi luka tusuk
jarum atau benda tajam lainnya (Bila tertusuk benda tajam
segera taati SPO yang berlaku)
• Ada alat pelindung diri, tersedia N95 di R Isolasi
• Sebelum menggunakan masker N95 harus dilakukan Fit Test
24. • Tempatkan pasien infeksius / menular di ruang terpisah /isolasi
• Tempat tidur berjarak >1 m
• Bila tidak memungkinkan lakukan kohorting
• Terapkan Kewaspadaan Isolasi sesuai cara transmisi penyebab
infeksi
• Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan
lingkungannya (pasien sakit jiwa / tidak terkendali )
25. Tidak memakai ulang jarum suntik
Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada
pemberian suntikan
Segera buang jarum suntik habis pakai
Tidak melakukan recapping jarum suntik habis
pakai
26. Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai
tisue
Buang tisue ke tempat sampah (kuning ) bila telah
terkena sekret saluran napas
Lakukan cuci tangan dengan sabun /antiseptik & air
mengalir, alkohol handrub setelah kontak dengan
sekret
Jaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA dengan
29. Kewaspadaan berdasarkan transmisi dibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab
penyakit infeksi baik pasien yang sudah terinfeksi maupun dugaan terinfeksi atau terkolonisasi
pathogen yang dapat ditransmisikan lewat udara, droplet, dan kontak
Jenis Kewaspadaan berdasarkan transmisi ;
1. Kontak (langsung dan tidak langsung)
2. Droplet (Percikan)
3. Airbone (Udara)
4. Common Vehicle (Makanan, obat, alat)
5. Vektor
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37. • Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Kewaspadaan Isolasi terdiri dari dua lapis:
Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan berdasarkan
Transmisi
• Kewaspadaan berdasarkan transmisi merupakan lapis
kedua /tambahan dari kewaspadaan standar diterapkan
pada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi
• Penerapan kewaspadaan Isolasi merupakan kunci
memutus mata rantai infeksi