SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1 
SSAALLAAHH KKAAPPRRAAHH 
CCAALLIISSTTUUNNGG 
AAUUDD 
Oleh: 
Budi Rahardjo
2 
AUD: Permainan & Kasih Sayang 
• AUD: masa paling pas untuk memupuk perkembangan 
kognitif, fisik, sosial, bahasa, emosional dan moral 
• AUD harus terfokus pada permainan & kasih sayang, bukan 
teori akademik 
• Proses internalisasi tidak hanya berlangsung instruksional, 
tetapi juga interaksi pedagogis yang mengutamakan 
sentuhan emosional 
• Anak pada stadium praoperasional hanya mampu 
melakukan aktivitas dalam situasi konkret, artinya: bukan 
verbal tetapi konkret 
• Pembinaan pengetahuan dihasilkan melalui permainan dan 
eksperimentasi, selain juga kooperatif. 
• Apabila AUD melakukan permainan tertentu & bekerja 
sama dengan temannya, maka mereka mendapat 
pengetahuan baru.
3 
Kenyataan saat ini….! 
• Pada umumnya sistem KBM, guru yang aktif, 
murid mengiyakan, mendengar, dan melaksanakan 
• Seharusnya guru terbatas mencatat, mengawasi, 
dan memerhatikan perkembangan anak 
• Biarkan anak-anak bebas bermain sesuai dengan 
keinginan, karena anak sejak lahir sudah bermain. 
• Dia memainkan tangannya, kakinya, mulutnya, 
jarinya, hidungnya, bibirnya, hidung mamanya. 
Itulah dunia anak. 
• Kodrat AUD harus diberi kesempatan bermain 
sebanyak-banyaknya, bila ada anak kecil sampai 
duduk termenung harus dicurigai.
4 
BERBAGAI KEKELIRUAN 
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AUD 
• PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss--HHiittuunngg 
• BBaahhaayyaa PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss-- 
HHiittuunngg 
• SSoossiiaalliissaassii MMaassaallaahh BBaaccaa--TTuulliiss-- 
HHiittuunngg 
• MMeenniinnggkkaattkkaann KKoommppeetteennssii PPeennddiiddiikk 
PPAAUUDD
PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss--HHiittuunngg 
• Para pendidik AUD mengakui bahwa tuntutan 
acapkali datang dari wali murid agar 
kemampuan baca-tulis-hitung mulai diajarkan di 
taman kanak-kanak 
• Tuntutan demikian karena di SD banyak sekali 
diberlakukan tes masuk, terutama dilakukan 
oleh SD favorit 
• Bila anak-anak tidak bisa calistung, lulusan TK 
tidak diterima di SD favorit 
• Tes tertulis masuk SD jadi beban tersendiri 
bagi para guru TK 
• Ada guru TK bertanya kepada para orang tua 
murid yang datang mendaftarkan anaknya ke 
TK. “Ibu-ibu, putra-putrinya sudah bisa 
membaca dan menulis atau belum?” Ironis 
…. bukan?! 
5
6 
Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan 
Calistung AUD 
• Pertama, pada umumnya orang tua merasa 
bangga jika anaknya yang baru belajar di TK 
sudah bisa membaca menulis dan berhitung. 
Ada tuntutan dari orang tua terhadap anaknya 
yang masih di TK agar bisa calistung. Kalau 
tidak, dianggap kuno. 
• Kedua, banyak pengelola dan guru TK yang 
tidak memahami hakikat pendidikan AUD 
dengan baik, yang mengedepankan prinsip 
belajar sambil bermain. Mereka justru 
menyelenggarakan TK tak ubahnya seperti SD 
dan menggunakan model pembelajaran kelas.
7 
Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan 
Calistung AUD 
• Ketiga, banyak SD-SD terutama yang dalam 
persepsi masyarakat termasuk SD-SD 
favorit, melakukan over acting dengan 
memberlakukan tes masuk bagi siswa SD 
berupa kemampuan membaca, menulis, dan 
berhitung. Akibatnya, baik para pengelola 
maupun guru TK merasa tertekan jika tidak 
mengajarkan baca-tulis-hitung. Bahkan 
banyak TK kemudian menyelenggarakan les 
baca, tulis, dan hitung, untuk mempersiapkan 
anak agar bisa masuk SD.
8 
KODRAT ANAK 
• Bermain; di benak anak-anak tidak ada sesuatu 
dalam hidup ini yang mencemaskan. Bagi mereka, 
kehidupan mengalir begitu indah dan penuh rasa 
optimistis. Oleh karena itu, proses pembelajaran di 
AUD/TK harus disesuaikan dengan kodratnya, yaitu 
dalam bentuk belajar sambil bermain dan 
bermain seraya belajar. 
• Pendidikan di AUD/TK harus mampu memberi 
kesempatan kepada anak untuk menikmati 
keindahan hidup pada masanya. 
• Jangan dipaksa belajar calistung jika belum siap. 
Memaksakan pengajaran calistung sama saja 
dengan merampas kehidupannya.
9 
KODRAT ANAK 
• Jangan pula guru-guru SD over acting 
menggelar tes masuk bagi calon murid baru. 
Paling mungkin, anak-anak diajak ngobrol, 
ditanya nama orang tuanya, cita-citanya. Bila 
mereka bisa menjawab lancar saja sudah bagus. 
• Yang paling diperlukan pada masa AUD/TK adalah 
pengembangan aspek-aspek psikologis. Teori 
akademis, seperti calistung tidak diperlukan, 
kecuali kalau sudah terlihat jelas ada minat dan 
kesiapan calistung pada anak itu. Indikatornya 
adalah anak sering bertanya tentang bacaan atau 
angka-angka tertentu
10 
PEMBELAJARAN MAT & AKADEMIK 
• Harus melalui pengalaman dan pengamatan, 
bukan dengan teori 
• Anak-anak memelajari matematika melalui 
kegiatan tertentu. Misalnya permainan yg ada 
hubungan dengan: 
- Persamaan (matching) 
- Penjenisan (sorting) 
- Pereguan (pairing) 
- Susunan aturan (ordering) 
• Pendidik AUD/TK harus memahami bahwa 
anak hanya boleh memahami konsep 
matematika melalui pengalaman konkret. 
Untuk itu perlu alat bantu mengajar (media)
BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG 
• Bila kita salah kaprah memaksakan anak-anak 
AUD/TK belajar calistung, akan merusak 
seluruh kehidupan anak. 
• Akibatnya bisa dirasakan ketika mereka sudah 
besar 
• Beragam potensi yang dimiliki anak bangsa 
tidak akan tumbuh dan berkembang karena 
terjadi salah asuh dan salah kaprah dalam 
penyelenggaraan pendidikan TK. 
• Memaksakan anak TK belajar calistung tidak 
akan menjadikan mereka enjoy. 
11
12 
BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG 
• Anak belajar di TK harus merasa asyik dalam 
belajar sambil bermain, sehingga mereka 
mampu mengeluarkan seluruh potensinya. 
• Anak tidak boleh melakukan sesuatu 
karena dipaksa. 
• Mengajarkan kemampuan calistung kepada 
anak-anak usia prasekolah tidak berarti 
dilarang. Pemaksaan dan melarang adalah 
sama salahnya.
BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG 
• Kesalahan yang sering muncul dalam penyelenggaraan 
AUD/TK selama ini adalah memandang pendidikan TK 
sebagai pendidikan formal layaknya sekolah. 
• Pemaksaan terhadap AUD belajar calistung, apalagi 
diberi PR, anak disuruh menghafal konsep, jelas 
tidak benar. 
• Ibarat komputer bila diberi perintah macam-mcam akan 
hang. Bila otak yang hang, lama-lama bisa hancur/ 
kopyor. Bukan hasil bagus yang dicapai, tetapi malah 
berdampak negatif. 
• Terkait dengan perkembangan bahasa, jika kosakata 
yang dimiliki anak belum cukup, akan membahayakan 
perkembangan psikologis anak. Akibatnya, anak melihat 
sekolah sebagai tempat penyiksaan. 
13
Pembelajaran Calistung Yang Benar 
• Berikan kepada anak pembelajaran 
senyaman mungkin. 
• Pendekatannya dilakukan secara 
individual, bukan klasikal. 
• Harus dilakukan sambil bermain, karena 
bermain merupakan kebutuhan anak 
sesuai perkembangannya. 
• Guru harus pintar melihat anak, apakah 
sudah siap belajar calistung atau belum. 
14
Pembelajaran Calistung Yang Benar 
• Jika secara psikologis anak sudah matang 
(maturation) dan siap (readiness) boleh diberikan. 
Tetapi bila belum, jangan dipaksakan. 
• Biarkan anak membuat gambar bangunan 
tingkat 40 atau menggambar gajah belalainya 
ada 10. Atau anak menggambar pohon akarnya 
di atas, menggambar manusia telinganya 10. Ini 
namanya kreativitas. 
• Ajaklah anak bercakap-cakap, bertanya, dan 
menjawabnya sendiri. Guru TK harus 
cerewet, harus banyak omong. Ini untuk 
memperkaya kosakata anak sehingga bisa 
menjadi modal belajar membaca dan menulis. 
15
SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG 
Edaran yang tidak diperkenankan dalam 
penyelenggaraan TK, yaitu: 
• Mengadakan wisuda pada acara penutupan 
sekolah (TK). 
• Memakaikan kosmetik dan perhiasan yang 
berlebihan kepada anak 
• Memberikan pelajaran calistung kepada anak 
• Mengadakan testing pada akhir semester 
atau akhir tahun 
• Memberikan pekerjaan rumah 
• Mengajarkan kepada anak nyanyian, syair, dan 
tarian yang bukan untuk anak 
16
SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG 
• Membiarkan anak bermain tanpa 
pengawasan 
• Berbohong kepada anak 
• Tidak menepati janji 
• Menakut-nakuti anak 
• Pilih kasih terhadap anak 
• Menggunakan bahasa kasar terhadap 
anak 
• Bersikap keras terhadap anak 
17
Bermain Meningkatkan Kecerdasan 
Bentuk permainan yang cocok untuk 
TK/PAUD: 
• Permainan fisik; kejar-kejaran menangkap 
teman, gobag sodor, bergulingan, dll 
• Lagu anak-anak; bernyanyi sambil bergerak, 
menari, atau berpura-pura menjadi sesuatu/ 
seseorang 
• Bermain teka-teki & berpikir logis-matematis; 
dakon tujuannya untuk mengembangkan 
kemampuan berpikir logis & matematis anak 
18
Bermain Meningkatkan Kecerdasan 
• Bermain dengan benda-benda; menggunakan 
obyek seperti air, pasir, kerikil, dan balok dapat 
membantu anak mengembangkan potensi 
• Bermain peran; sandiwara, drama, dll menjadikan 
anak memeran-kan diri sebagai orang lain. 
Menirukan karakter manusia, misalnya, anak 
berperan sebagai penjual dan pembeli, atau guru 
dan siswa, atau orang tua dan anak. Permainan ini 
sangat baik untuk mengembangkan kemampuan 
berbahasa, keterampilan berkomunikasi, dan 
memahami peran-peran sosial dalam masyarakat. 
19
Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD 
• Bermain senantiasa mengandung unsur suasana 
yang menyenangkan bagi anak 
• Bermain dilakukan oleh anak berdasarkan 
motivasi internal 
• Bermain tidak mengandung unsur paksaan sama 
sekali, betul-betul dilakukan oleh anak secara 
suka-rela 
• Bermain mengandung unsur imajinasi, tujuannya 
anak dapat mengembangkan daya khayalnya 
secara luas tanpa batas. 
• Dalam bermain, anak betul-betul terlibat secara 
aktif. 
20
21 
Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD 
Catatan: 
• Kecerdasan anak tidak akan bisa 
berkembang apabila mendapat kekerasan. 
Kegiatan belajar harus dibuat menyenangkan, 
sehingga anak tidak merasa berada dalam 
ancaman. 
• Dengan membuat anak gembira, mereka 
akan mudah menyerap pengetahuan/ 
pengalaman. 
• Cara mendidik yang paling sederhana 
adalah memberikan keteladanan dan suasana 
kasih sayang.
22 
Active Learning 
• Metode pendidikan yg terbaik bagi AUD adalah 
metode active learning (belajar secara akfif). 
Anak tidak dianggap sebagai objek tetapi sebagai 
subjek. 
• Tugas guru & orang tua hanya memberikan 
fasilitas, membimbing, dan mengawasi 
• Misal; guru menjelaskan tentang macam-macam 
profesi. Anak-anak masuk ke dalam kelompok 
sesuai dengan cita-citanya. Tugas guru adalah 
merencanakan apa yang penting dari masing-masing 
profesi tsb. Lalu, anak-anak diminta 
mendemonstrasikannya dihadapan kelompok lain. 
Tiap kelompok dapat bertanya tentang profesi-profesi 
tsb.
23 
Active Learning 
Syarat-syaratnya: 
• Memerlukan sar-pras yang tidak sedikit 
• Membutuhkan guru yang tidak hanya bisa 
berdiri di depan kelas tapi juga harus bisa 
berpikir inovatif, membimbing anak-anak. 
• Orang tua dapat mengajar anak bermain 
di kebun atau halaman rumah, mengenali 
berbagai macam bunga di taman. Biarkan 
mereka menyentuh, meneliti dan mencium 
harumnya bunga-bunga tsb.
BERMAIN 
24 
Nabi Muhammad SAW menganjurkan: 
• Agar para orangtua mengajari anak-anak 
mereka menunggang kuda, memanah, dan 
berenang sejak usia dini. 
Yahudi mengajari anak-anak mereka main 
piano, menembak, dan berlari. 
Jepang setelah perang dunia ke II mengajari 
main bisbol. 
Bangsa Brasil, identik dengan sepakbola. 
Bangsa Rusia, identik dengan catur dan balet.
3 KEMAMPUAN DASAR BAGI 
MANUSIA UNTUK BELAJAR 
25 
• KEMAMPUAN PENGLIHATAN 
(VISUAL) 
• KEMAMPUAN PENDENGARAN 
(AUDITORI) 
• KEMAMPUAN RAGA (KINESTETIK)
CARLES H. WOLFGANG 
26 
BAHWA UNTUK MEMBANGUN 
KECERDASAN JAMAK ANAK USIA DINI, 
PERLU DILAKUKAN STIMULASI MELALUI 
TIGA MAIN: 
• MAIN SENSORIMOTOR (FUNGSIONAL) 
• MAIN PERAN MAKRO DAN MIKRO 
(SIMBOLIK) 
• MAIN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR DAN 
TERSTRUKTUR (MAIN DENGAN 
ATURAN)
BELAJAR MELALUI BERMAIN 
27 
PEPATAH: “ALL WORK AND NO PLAY 
MAKES JACK A DULL BOY. ALL WORK 
AND NO PLAY MAKE JACK A MERE TOY” 
(PEKERJAAN MELULU TANPA MAIN 
MEMBUAT JACK JADI ANAK YANG 
DUNGU. PEKERJAAN MELULU TANPA 
MAIN MENJADIKAN JACK HANYA 
SEBUAH MAINAN)
PLATO, SOCRATES 
28 
• Anak memiliki moda-moda main alamiah 
yang mereka temukan sendiri. 
• Bagaimana main bisa digunakan sebagai 
metode dalam pendidikan. 
• Contoh di Mesir: permainan aritmatika 
dicipkan sebagai hal yang menyenangkan 
dan menghibur. 
• Jadi belajar bukanlah semata-mata proses 
menempatkan informasi ke dalam pikiran 
anak dan kemudian meminta anak 
menyebutkannya.
Lanjutan…… 
29 
• Anak-anak harus main dengan informasi 
baru untuk memahami informasi itu sendiri. 
• Anak-anak menggunakan mainan dan 
gerak tubuh secara simbolis dalam main 
sebagai usaha memahami benda-benda 
dan pengalaman dalam dinia nyata 
mereka.
30 
TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH

More Related Content

What's hot

08 bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...
08   bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...08   bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...
08 bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...Anzhor Muhajir
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIALinda Rosita
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALNur Arifaizal Basri
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxmutia171878
 
TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013Al Aerockh
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Angket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaAngket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaIma Widayanti
 
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptx
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptxPresentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptx
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptxAstriRozanahSiregar
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docxSandiSaputra42
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisNur Arifaizal Basri
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutAlpiZaidah
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismAnggi Triani
 
Angket Evaluasi Diri Guru SMP
Angket  Evaluasi Diri Guru SMPAngket  Evaluasi Diri Guru SMP
Angket Evaluasi Diri Guru SMPAKHMAD SUDRAJAT
 
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docxrafikawinoto
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokwawan_wawan
 
Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkEkaRiyanto
 

What's hot (20)

08 bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...
08   bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...08   bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...
08 bab ii b. laporan rencana program pembelajaran dan pelaksanaan pembelaja...
 
Proposal ptk.1
Proposal ptk.1Proposal ptk.1
Proposal ptk.1
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
 
proposal penelitian tindakan kelas Bab i , ii, iii,
proposal penelitian tindakan kelas Bab i , ii, iii,proposal penelitian tindakan kelas Bab i , ii, iii,
proposal penelitian tindakan kelas Bab i , ii, iii,
 
TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013TELAAH RPP KURIKULUM 2013
TELAAH RPP KURIKULUM 2013
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Angket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaAngket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar ima
 
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptx
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptxPresentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptx
Presentasi Pertemuan Orang Tua 1.pptx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Adi Iasan (1).docx
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
 
Refleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjutRefleksi dan rencana tindak lanjut
Refleksi dan rencana tindak lanjut
 
Instrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autismInstrumen observasi anak autism
Instrumen observasi anak autism
 
Angket Evaluasi Diri Guru SMP
Angket  Evaluasi Diri Guru SMPAngket  Evaluasi Diri Guru SMP
Angket Evaluasi Diri Guru SMP
 
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx
1.b4 CATATAN GURU YANG MEMUAT KEDISIPLINAN WAKTU SISWA.docx
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompok
 
MODUL 6.docx
MODUL 6.docxMODUL 6.docx
MODUL 6.docx
 
Ppt ti dalam bk
Ppt ti dalam bkPpt ti dalam bk
Ppt ti dalam bk
 

Similar to BERMAIN

Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswa
Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswaHubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswa
Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswaIka Lestari
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakNurul Amaliyah
 
Permasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangisPermasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangiszahracom
 
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasistrategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasirizka_pratiwi
 
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxCabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxjamianmas
 
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxCabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxjamianmas
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDSujud Marwoto
 
TINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfTINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfFajarApriliana
 
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416Jawaban uas nama suaheti nim 11150416
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416Eti Suhaeti
 
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTAHASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTAfirafaris
 
Kegiatan anak di sekolah dan dirumah
Kegiatan anak di sekolah dan dirumahKegiatan anak di sekolah dan dirumah
Kegiatan anak di sekolah dan dirumahYasirecin Yasir
 

Similar to BERMAIN (20)

Penyebab anak malas belajar
Penyebab anak malas belajarPenyebab anak malas belajar
Penyebab anak malas belajar
 
Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswa
Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswaHubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswa
Hubungan yang sering terjadi antara orang tua - anak atau guru - siswa
 
Analisis video
Analisis videoAnalisis video
Analisis video
 
Calistung untuk anak tk
Calistung untuk anak tkCalistung untuk anak tk
Calistung untuk anak tk
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanak
 
Permasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangisPermasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangis
 
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasistrategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
strategi Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode demonstrasi
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxCabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
 
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptxCabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
Cabaran ibu bapa dan PDPR.pptx
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUD
 
TINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdfTINY_20210722_150206.pdf
TINY_20210722_150206.pdf
 
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416Jawaban uas nama suaheti nim 11150416
Jawaban uas nama suaheti nim 11150416
 
Bahan Ajar Webinar International
Bahan Ajar Webinar InternationalBahan Ajar Webinar International
Bahan Ajar Webinar International
 
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTAHASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA
HASIL OBSERVASI DI TK AL- ISLAM 9 AL-FAJAR SURAKARTA
 
Pengertian anak prasekolah
Pengertian anak prasekolahPengertian anak prasekolah
Pengertian anak prasekolah
 
mendongeng.pptx
mendongeng.pptxmendongeng.pptx
mendongeng.pptx
 
mendongeng.pptx
mendongeng.pptxmendongeng.pptx
mendongeng.pptx
 
Kegiatan anak di sekolah dan dirumah
Kegiatan anak di sekolah dan dirumahKegiatan anak di sekolah dan dirumah
Kegiatan anak di sekolah dan dirumah
 
Presentasi.ppt2
Presentasi.ppt2Presentasi.ppt2
Presentasi.ppt2
 

More from Adillahrizma Adillahrizma (20)

Presentasi bbct
Presentasi bbctPresentasi bbct
Presentasi bbct
 
Presentasi bermain aud
Presentasi bermain audPresentasi bermain aud
Presentasi bermain aud
 
Penataan lingkungan
Penataan lingkunganPenataan lingkungan
Penataan lingkungan
 
Mengelola kegiatan pijakan
Mengelola kegiatan pijakanMengelola kegiatan pijakan
Mengelola kegiatan pijakan
 
Rkm ok
Rkm okRkm ok
Rkm ok
 
Bab vi bermain
Bab vi bermainBab vi bermain
Bab vi bermain
 
Rkm sentra bu suah dan bu ira ok
Rkm sentra bu suah dan bu ira okRkm sentra bu suah dan bu ira ok
Rkm sentra bu suah dan bu ira ok
 
Rkm sentra balok bu tia dan jiah
Rkm sentra balok bu tia dan jiahRkm sentra balok bu tia dan jiah
Rkm sentra balok bu tia dan jiah
 
Rkm sentra balok bu tia dan jiah ok
Rkm sentra balok bu tia dan jiah okRkm sentra balok bu tia dan jiah ok
Rkm sentra balok bu tia dan jiah ok
 
Rkm bu susi
Rkm bu susiRkm bu susi
Rkm bu susi
 
Rkm bu susi ok
Rkm bu susi okRkm bu susi ok
Rkm bu susi ok
 
Rkm athi
Rkm athiRkm athi
Rkm athi
 
Bu taty
Bu tatyBu taty
Bu taty
 
Prota tk a
Prota tk aProta tk a
Prota tk a
 
Penilaian harian
Penilaian harianPenilaian harian
Penilaian harian
 
Penilaian semester ok
Penilaian semester okPenilaian semester ok
Penilaian semester ok
 
Penilaian paud 1
Penilaian paud 1Penilaian paud 1
Penilaian paud 1
 
Penilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran audPenilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran aud
 
Ink aud
Ink audInk aud
Ink aud
 
Penilaian di tk
Penilaian di tkPenilaian di tk
Penilaian di tk
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

BERMAIN

  • 1. 1 SSAALLAAHH KKAAPPRRAAHH CCAALLIISSTTUUNNGG AAUUDD Oleh: Budi Rahardjo
  • 2. 2 AUD: Permainan & Kasih Sayang • AUD: masa paling pas untuk memupuk perkembangan kognitif, fisik, sosial, bahasa, emosional dan moral • AUD harus terfokus pada permainan & kasih sayang, bukan teori akademik • Proses internalisasi tidak hanya berlangsung instruksional, tetapi juga interaksi pedagogis yang mengutamakan sentuhan emosional • Anak pada stadium praoperasional hanya mampu melakukan aktivitas dalam situasi konkret, artinya: bukan verbal tetapi konkret • Pembinaan pengetahuan dihasilkan melalui permainan dan eksperimentasi, selain juga kooperatif. • Apabila AUD melakukan permainan tertentu & bekerja sama dengan temannya, maka mereka mendapat pengetahuan baru.
  • 3. 3 Kenyataan saat ini….! • Pada umumnya sistem KBM, guru yang aktif, murid mengiyakan, mendengar, dan melaksanakan • Seharusnya guru terbatas mencatat, mengawasi, dan memerhatikan perkembangan anak • Biarkan anak-anak bebas bermain sesuai dengan keinginan, karena anak sejak lahir sudah bermain. • Dia memainkan tangannya, kakinya, mulutnya, jarinya, hidungnya, bibirnya, hidung mamanya. Itulah dunia anak. • Kodrat AUD harus diberi kesempatan bermain sebanyak-banyaknya, bila ada anak kecil sampai duduk termenung harus dicurigai.
  • 4. 4 BERBAGAI KEKELIRUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AUD • PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss--HHiittuunngg • BBaahhaayyaa PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss-- HHiittuunngg • SSoossiiaalliissaassii MMaassaallaahh BBaaccaa--TTuulliiss-- HHiittuunngg • MMeenniinnggkkaattkkaann KKoommppeetteennssii PPeennddiiddiikk PPAAUUDD
  • 5. PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss--HHiittuunngg • Para pendidik AUD mengakui bahwa tuntutan acapkali datang dari wali murid agar kemampuan baca-tulis-hitung mulai diajarkan di taman kanak-kanak • Tuntutan demikian karena di SD banyak sekali diberlakukan tes masuk, terutama dilakukan oleh SD favorit • Bila anak-anak tidak bisa calistung, lulusan TK tidak diterima di SD favorit • Tes tertulis masuk SD jadi beban tersendiri bagi para guru TK • Ada guru TK bertanya kepada para orang tua murid yang datang mendaftarkan anaknya ke TK. “Ibu-ibu, putra-putrinya sudah bisa membaca dan menulis atau belum?” Ironis …. bukan?! 5
  • 6. 6 Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan Calistung AUD • Pertama, pada umumnya orang tua merasa bangga jika anaknya yang baru belajar di TK sudah bisa membaca menulis dan berhitung. Ada tuntutan dari orang tua terhadap anaknya yang masih di TK agar bisa calistung. Kalau tidak, dianggap kuno. • Kedua, banyak pengelola dan guru TK yang tidak memahami hakikat pendidikan AUD dengan baik, yang mengedepankan prinsip belajar sambil bermain. Mereka justru menyelenggarakan TK tak ubahnya seperti SD dan menggunakan model pembelajaran kelas.
  • 7. 7 Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan Calistung AUD • Ketiga, banyak SD-SD terutama yang dalam persepsi masyarakat termasuk SD-SD favorit, melakukan over acting dengan memberlakukan tes masuk bagi siswa SD berupa kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya, baik para pengelola maupun guru TK merasa tertekan jika tidak mengajarkan baca-tulis-hitung. Bahkan banyak TK kemudian menyelenggarakan les baca, tulis, dan hitung, untuk mempersiapkan anak agar bisa masuk SD.
  • 8. 8 KODRAT ANAK • Bermain; di benak anak-anak tidak ada sesuatu dalam hidup ini yang mencemaskan. Bagi mereka, kehidupan mengalir begitu indah dan penuh rasa optimistis. Oleh karena itu, proses pembelajaran di AUD/TK harus disesuaikan dengan kodratnya, yaitu dalam bentuk belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar. • Pendidikan di AUD/TK harus mampu memberi kesempatan kepada anak untuk menikmati keindahan hidup pada masanya. • Jangan dipaksa belajar calistung jika belum siap. Memaksakan pengajaran calistung sama saja dengan merampas kehidupannya.
  • 9. 9 KODRAT ANAK • Jangan pula guru-guru SD over acting menggelar tes masuk bagi calon murid baru. Paling mungkin, anak-anak diajak ngobrol, ditanya nama orang tuanya, cita-citanya. Bila mereka bisa menjawab lancar saja sudah bagus. • Yang paling diperlukan pada masa AUD/TK adalah pengembangan aspek-aspek psikologis. Teori akademis, seperti calistung tidak diperlukan, kecuali kalau sudah terlihat jelas ada minat dan kesiapan calistung pada anak itu. Indikatornya adalah anak sering bertanya tentang bacaan atau angka-angka tertentu
  • 10. 10 PEMBELAJARAN MAT & AKADEMIK • Harus melalui pengalaman dan pengamatan, bukan dengan teori • Anak-anak memelajari matematika melalui kegiatan tertentu. Misalnya permainan yg ada hubungan dengan: - Persamaan (matching) - Penjenisan (sorting) - Pereguan (pairing) - Susunan aturan (ordering) • Pendidik AUD/TK harus memahami bahwa anak hanya boleh memahami konsep matematika melalui pengalaman konkret. Untuk itu perlu alat bantu mengajar (media)
  • 11. BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG • Bila kita salah kaprah memaksakan anak-anak AUD/TK belajar calistung, akan merusak seluruh kehidupan anak. • Akibatnya bisa dirasakan ketika mereka sudah besar • Beragam potensi yang dimiliki anak bangsa tidak akan tumbuh dan berkembang karena terjadi salah asuh dan salah kaprah dalam penyelenggaraan pendidikan TK. • Memaksakan anak TK belajar calistung tidak akan menjadikan mereka enjoy. 11
  • 12. 12 BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG • Anak belajar di TK harus merasa asyik dalam belajar sambil bermain, sehingga mereka mampu mengeluarkan seluruh potensinya. • Anak tidak boleh melakukan sesuatu karena dipaksa. • Mengajarkan kemampuan calistung kepada anak-anak usia prasekolah tidak berarti dilarang. Pemaksaan dan melarang adalah sama salahnya.
  • 13. BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG • Kesalahan yang sering muncul dalam penyelenggaraan AUD/TK selama ini adalah memandang pendidikan TK sebagai pendidikan formal layaknya sekolah. • Pemaksaan terhadap AUD belajar calistung, apalagi diberi PR, anak disuruh menghafal konsep, jelas tidak benar. • Ibarat komputer bila diberi perintah macam-mcam akan hang. Bila otak yang hang, lama-lama bisa hancur/ kopyor. Bukan hasil bagus yang dicapai, tetapi malah berdampak negatif. • Terkait dengan perkembangan bahasa, jika kosakata yang dimiliki anak belum cukup, akan membahayakan perkembangan psikologis anak. Akibatnya, anak melihat sekolah sebagai tempat penyiksaan. 13
  • 14. Pembelajaran Calistung Yang Benar • Berikan kepada anak pembelajaran senyaman mungkin. • Pendekatannya dilakukan secara individual, bukan klasikal. • Harus dilakukan sambil bermain, karena bermain merupakan kebutuhan anak sesuai perkembangannya. • Guru harus pintar melihat anak, apakah sudah siap belajar calistung atau belum. 14
  • 15. Pembelajaran Calistung Yang Benar • Jika secara psikologis anak sudah matang (maturation) dan siap (readiness) boleh diberikan. Tetapi bila belum, jangan dipaksakan. • Biarkan anak membuat gambar bangunan tingkat 40 atau menggambar gajah belalainya ada 10. Atau anak menggambar pohon akarnya di atas, menggambar manusia telinganya 10. Ini namanya kreativitas. • Ajaklah anak bercakap-cakap, bertanya, dan menjawabnya sendiri. Guru TK harus cerewet, harus banyak omong. Ini untuk memperkaya kosakata anak sehingga bisa menjadi modal belajar membaca dan menulis. 15
  • 16. SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG Edaran yang tidak diperkenankan dalam penyelenggaraan TK, yaitu: • Mengadakan wisuda pada acara penutupan sekolah (TK). • Memakaikan kosmetik dan perhiasan yang berlebihan kepada anak • Memberikan pelajaran calistung kepada anak • Mengadakan testing pada akhir semester atau akhir tahun • Memberikan pekerjaan rumah • Mengajarkan kepada anak nyanyian, syair, dan tarian yang bukan untuk anak 16
  • 17. SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG • Membiarkan anak bermain tanpa pengawasan • Berbohong kepada anak • Tidak menepati janji • Menakut-nakuti anak • Pilih kasih terhadap anak • Menggunakan bahasa kasar terhadap anak • Bersikap keras terhadap anak 17
  • 18. Bermain Meningkatkan Kecerdasan Bentuk permainan yang cocok untuk TK/PAUD: • Permainan fisik; kejar-kejaran menangkap teman, gobag sodor, bergulingan, dll • Lagu anak-anak; bernyanyi sambil bergerak, menari, atau berpura-pura menjadi sesuatu/ seseorang • Bermain teka-teki & berpikir logis-matematis; dakon tujuannya untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis & matematis anak 18
  • 19. Bermain Meningkatkan Kecerdasan • Bermain dengan benda-benda; menggunakan obyek seperti air, pasir, kerikil, dan balok dapat membantu anak mengembangkan potensi • Bermain peran; sandiwara, drama, dll menjadikan anak memeran-kan diri sebagai orang lain. Menirukan karakter manusia, misalnya, anak berperan sebagai penjual dan pembeli, atau guru dan siswa, atau orang tua dan anak. Permainan ini sangat baik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, keterampilan berkomunikasi, dan memahami peran-peran sosial dalam masyarakat. 19
  • 20. Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD • Bermain senantiasa mengandung unsur suasana yang menyenangkan bagi anak • Bermain dilakukan oleh anak berdasarkan motivasi internal • Bermain tidak mengandung unsur paksaan sama sekali, betul-betul dilakukan oleh anak secara suka-rela • Bermain mengandung unsur imajinasi, tujuannya anak dapat mengembangkan daya khayalnya secara luas tanpa batas. • Dalam bermain, anak betul-betul terlibat secara aktif. 20
  • 21. 21 Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD Catatan: • Kecerdasan anak tidak akan bisa berkembang apabila mendapat kekerasan. Kegiatan belajar harus dibuat menyenangkan, sehingga anak tidak merasa berada dalam ancaman. • Dengan membuat anak gembira, mereka akan mudah menyerap pengetahuan/ pengalaman. • Cara mendidik yang paling sederhana adalah memberikan keteladanan dan suasana kasih sayang.
  • 22. 22 Active Learning • Metode pendidikan yg terbaik bagi AUD adalah metode active learning (belajar secara akfif). Anak tidak dianggap sebagai objek tetapi sebagai subjek. • Tugas guru & orang tua hanya memberikan fasilitas, membimbing, dan mengawasi • Misal; guru menjelaskan tentang macam-macam profesi. Anak-anak masuk ke dalam kelompok sesuai dengan cita-citanya. Tugas guru adalah merencanakan apa yang penting dari masing-masing profesi tsb. Lalu, anak-anak diminta mendemonstrasikannya dihadapan kelompok lain. Tiap kelompok dapat bertanya tentang profesi-profesi tsb.
  • 23. 23 Active Learning Syarat-syaratnya: • Memerlukan sar-pras yang tidak sedikit • Membutuhkan guru yang tidak hanya bisa berdiri di depan kelas tapi juga harus bisa berpikir inovatif, membimbing anak-anak. • Orang tua dapat mengajar anak bermain di kebun atau halaman rumah, mengenali berbagai macam bunga di taman. Biarkan mereka menyentuh, meneliti dan mencium harumnya bunga-bunga tsb.
  • 24. BERMAIN 24 Nabi Muhammad SAW menganjurkan: • Agar para orangtua mengajari anak-anak mereka menunggang kuda, memanah, dan berenang sejak usia dini. Yahudi mengajari anak-anak mereka main piano, menembak, dan berlari. Jepang setelah perang dunia ke II mengajari main bisbol. Bangsa Brasil, identik dengan sepakbola. Bangsa Rusia, identik dengan catur dan balet.
  • 25. 3 KEMAMPUAN DASAR BAGI MANUSIA UNTUK BELAJAR 25 • KEMAMPUAN PENGLIHATAN (VISUAL) • KEMAMPUAN PENDENGARAN (AUDITORI) • KEMAMPUAN RAGA (KINESTETIK)
  • 26. CARLES H. WOLFGANG 26 BAHWA UNTUK MEMBANGUN KECERDASAN JAMAK ANAK USIA DINI, PERLU DILAKUKAN STIMULASI MELALUI TIGA MAIN: • MAIN SENSORIMOTOR (FUNGSIONAL) • MAIN PERAN MAKRO DAN MIKRO (SIMBOLIK) • MAIN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR DAN TERSTRUKTUR (MAIN DENGAN ATURAN)
  • 27. BELAJAR MELALUI BERMAIN 27 PEPATAH: “ALL WORK AND NO PLAY MAKES JACK A DULL BOY. ALL WORK AND NO PLAY MAKE JACK A MERE TOY” (PEKERJAAN MELULU TANPA MAIN MEMBUAT JACK JADI ANAK YANG DUNGU. PEKERJAAN MELULU TANPA MAIN MENJADIKAN JACK HANYA SEBUAH MAINAN)
  • 28. PLATO, SOCRATES 28 • Anak memiliki moda-moda main alamiah yang mereka temukan sendiri. • Bagaimana main bisa digunakan sebagai metode dalam pendidikan. • Contoh di Mesir: permainan aritmatika dicipkan sebagai hal yang menyenangkan dan menghibur. • Jadi belajar bukanlah semata-mata proses menempatkan informasi ke dalam pikiran anak dan kemudian meminta anak menyebutkannya.
  • 29. Lanjutan…… 29 • Anak-anak harus main dengan informasi baru untuk memahami informasi itu sendiri. • Anak-anak menggunakan mainan dan gerak tubuh secara simbolis dalam main sebagai usaha memahami benda-benda dan pengalaman dalam dinia nyata mereka.