2. Pengertian anak prasekolah
Yang dimaksud anak prasekolah adalah mereka yang herusia antara 3-
6 tahun, menurut Biechler dan Snowman (1993). Mereka biasanya mengikuti
program prasekolah dan kindergarten. Sedangkan di Indonesia. umumnya
mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan – 5 tahun) dan
Kelompok bermain (usia 3 tahun). sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya
mereka mengikuti program Taman kanak-kanak (TK).
Kindergarten adalah Sebuah sekolah untuk anak-anak, yang dilakukan pada teori bahwa pendidikan harus
dimulai oleh memuaskan dan mengolah bakat yang normal untuk latihan, bermain, observasi, imitasi, dan
konstruksi (TK).
3. Di lingkungan pra sekolah, otak anak distimulasi untuk siap belajar di
jenjang selanjutnya, kemandirian mereka dilatih dalam format bermain
yang terarah.
• Manfaat pendidikan pra sekolah adalah untuk mendidik anak untuk belajar berbagai
hal sesuai dengan usia dan kemampuan perkembangan otaknya. Mereka juga dilatih
untuk mempersiapkan diri memasuki masa sekolah. Misalnya, anak diperkenalkan
dengan alat tulis dan cara menggunakannya. Dengan demikian, ketika sudah duduk
di sekolah dasar, ia sudah mengerti cara memegang alat tulis dan menulis dasar.
• Biasanya anak yang mendapatkan pendidikan prasekolah lebih siap melanjutkan
proses belajarnya.
• Pendidikan prasekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga
berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan, dan yang paling penting
adalah kehidupan sosial pada anak. Manfaatnya adalah mengajarkan bagaimana
hidup bermasyarakat sambil bermain bersama teman-teman lainnya.
4. Pendidikan prasekolah, menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, mempunyai
tujuan untuk meletakkan dasar perkembangan sikap, pengetahuan,
keterampilan dan daya cipta anak didik di dalam menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan.
• Pada masa anak-anak mengalami kemajuan yang pesat. Yang dimana 80 % menyukai aktivitas
bebas dan 20 % aktifitas yang diarahkan oleh guru. Pendidikan prasekolah cukup penting
diberikan kepada anak-anak, karena masa anak-anak merupakan masa golden age, yaitu
mereka mampu dengan cepat menyerap apa yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga diusia
dini, anak-anak akan diberikan pendidikan yang terbaik dengan berorentasi pada belajar
sambil bermain, karena masa anak-anak adalah masa yang penuh kebahagiaan yang juga
akan mempengaruhi psikologisnya kelak. Kurikulum pada pendidikan anak usia dini didesain
berdasarkan tingkat perkembangannya anak.
• Dalam menghadapi anak pendidikan prasekolah, kita harus mengerti terlebih dahulu apa
keinginan dan bagaimana tahap perkembangan dan kemampuan anak, karena tiap anak
berbeda tahap perkembangannya, terlebih lagi bagi para calon pendidik. Karena anak lebih
menyukai aktivitas bermain.
5. Tokohpendidikananakusiadini
1. Martin Luther
Tokoh ini menekankan agar menggunakan sekolah sebagai sarana untuk
mengajarkan anak membaca dan keluarga merupakan peletak dasar pendidikan bagi
anak. Pendidikan dan sekolah merupakan tempat bagi anak untuk bersosialisasi dan
sebagai sarana religius dan penegakan moral.
2. John Amos Comenius
Pendidikan harus dimulai sejak dini dan harus mengikuti perkembangan anak
yang memberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan seluruh indranya.
3. John Locke
John Locke pencetus teori Tabula Rasa yang menganggap bahwa anak sebagai
kertas putih yang dapat diisi dengan intervensi dari lingkungan sekitarnya. Oleh
karenanya lingkungan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan seorang anak.
Artinya adalah bahwa pengalaman yang diperoleh anak bersama dengan
lingkungannya akan dapat menentukan karakter anak.
6. 4. JJ Rousseau
Pendekatannya adalah bahwa pendidikan sebaiknya dikembalikan ke alam yang kemudian disebut
naturalism. Dia juga menyarankan agar pendidikan jangan memberi batasan pada anak karena dapat
menghambat perkembangan anak.
5. Pestalozzy
Pestalozzy menekankan pada pengembangan aspek sosial sehingga anak dapat beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna.
6. Froebel
Pandangan dasar yang dikemukakannya adalah pengembangan otoaktivitas sebagai prinsip
utama pendidikan anak, yaitu anak harus didorong untuk aktif dalam setiap kesempatan.
7. John Dewey
Pandangannya menekankan pada minat anak. Penyusunan kurikulum harus berpusat pada anak.
8. Jean Piaget
Pandangannya adalah bahwa seorang anak memiliki keterlibatan aktif dengan lingkungannya
melalui pengalaman langsung dan perkembangan intelektual dalam diri seseorang akan berkembang
secara terus menerus.
9. Howard Gardner
Howard Gardner menyampaikan teorinya tentang kecerdasan majemuk (multiple Intelligences)
yang artinya bahwa setiap individu meungkin saja memiliki lebih dari satu kecerdasan dan apabila
kecerdasan yang dimilikinya dikembangkan secara optimal akan menghasilkan kesuksesan.
7. Ki Hajar Dewantoro
Ki Hajar Dewantoro menyatakan bahwa pengajaran adalah
bagian dari pendidikanyangmerupakancaramemberi ilmu
pengetahuandan kecakapan kepada anak-anak sehingga
bergunabagi kehidupannya lahir dan batin. Diajuga
berpendapat bahwaanak-anak adalahmakhlukhidupyang
memiliki kodratnya masing-masing dan pendidik hanya
membantu anak mengembangkan kodratnya tersebut.