SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2020
Mengajarkan
Anak Usia Dini
Keterampilan
Mengelola Emosi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2020
Judul Seri Pendidikan Orang Tua:
Mengajarkan Anak Usia Dini Keterampilan Mengelola Emosi
Cetakan Pertama 2020
Pengarah: Hamid Muhammad
Penanggungjawab: Muhammad Hasbi
Penyusun: Muhammad Hasbi, Yulina Eva Riany,
Maryana, Muhammad Ngasmawi, Aria Ahmad
Mangunwibawa, Jakino, Khairullah, Widyati Rosita
Penelaah: Sri Lestari Yuniarti, Redya Betty,
Doloksaribu Meylina, Deni Wijaya Utama, Nugrahaini,
Mochamad Iqbal Firdaus, Neneng Rachmawati, Kity
Karenisa
Penyunting: Nanik Suwaryani, Nur Ainy Fardana N
Ilustrator: F.X Soekamto
Penata letak: Azinar Ismail
Sekretariat: Beryana Evridawati, Dian Septiany
Subagio, Samijah, Amalia Khairati, Robbayanti Ratna
Ningrum, Ina Nurohmah, Mira Kumala Sari
Junlah Halaman: 40 hlm + ilustrasi
Ukuran Buku: 210mm x 148 mm
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
@2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku dengan izin tertulis dari penerbit.
Diterbitkan oleh:
CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang
dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi
pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku
ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan
zaman. Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai
pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada
alamat penulis dan/atau penerbit dan laman http://buku.kemdikbud.
go.id atau melalui post-el buku@kemdikbud.go.id.
Sambutan
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ayah dan Bunda yang baik,
Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Sayangnya, menjadi
orang tua adalah profesi yang sangat tidak tersiapkan. Akibatnya, masa emas tumbuh
kembang anak seringkali tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.
Untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak
dan menyiapkan mereka untuk belajar di sekolah dasar, pada tahun anggaran 2020
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyusun sejumlah sumber belajar untuk orang
tua dengan beragam tema. Penyusunan sumber belajar ini juga sebagai respons atas
iv
tuntutan keterampilan abad 21 yang meliputi kualitas karakter yang bagus, literasi dasar,
dan kompetensi 4K (kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan
kreatif).
Semoga sumber belajar ini bermanfaat bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik
anak usia dini, terutama di masa anak belajar dari rumah (BDR) dan masa kebiasaan
baru (new normal) sebagai akibat dari pandemi Covid-19.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun, tim penelaah, ilustrator, dan
pihak-pihak lain yang telah memungkinkan terbitnya sumber belajar ini. Semoga proses
penyusunan sumber belajar ini menjadi proses yang memberikan berkah dan banyak
pelajaran baru bagi kita semua.
Muhammad Hasbi
v
Daftar Isi
Mengelola Emosi pada
Anak Usia Dini
Pentingnya Belajar
Mengelola Emosi Sejak Dini
1
5
vi
Mengenal Berbagai Emosi
pada Anak
Membantu Anak untuk
Menyelesaikan Masalahnya
13
25
vii
Mengelola Emosi
pada Anak Usia Dini
Ayah-Bunda, sebagai orang tua,
tentunya kita adalah pihak yang paling
bertanggung jawab untuk menentukan
nilai-nilai, keterampilan dan perilaku yang
hendak ditanamkan pada anak kita sejak
usia dini.
Seluruh orang tua pasti sangat
menginginkan anak-anaknya memiliki
nilai-nilai, keterampilan dan perilaku
yang baik, termasuk kemampuan dalam
mengelola emosinya dengan baik dan
benar.
1
dan memahami apa yang dirasakan
oleh orang-orang di sekitarnya serta
mengekspresikan perasaannya dengan
tepat kepada lingkungan di sekitarnya.
Apakah yang dimaksud
dengan Keterampilan
Mengelola Emosi pada
Anak Usia Dini?
Keterampilan mengelola emosi
pada anak usia dini adalah
kemampuan anak untuk
dapat mengenali, memahami,
mengekspresikan, dan
mengendalikan berbagai emosi
yang dirasakannya dengan baik
dan benar.
Keterampilan ini juga
termasuk kemampuan anak
usia dini untuk mengenali
2
Mengapa Anak perlu
untuk Belajar Mengelola
Emosi dengan Baik dan
Benar?
• Anak dapat berekspresi dengan
tepat sesuai dengan emosi yang
dirasakannya.
• Anak dapat belajar juga memahami
emosi orang lain dan melahirkan
empati.
• Memberi kesempatan kepada anak
untuk berlatih menghadapi kondisi
yang sulit dalam kehidupan sehari-hari.
• Perkembangan emosi yang baik
berdampak pada perkembangan sosial
yang baik.
• Membuat anak merasa dihargai.
3
Pentingnya Belajar
Mengelola Emosi
sejak Dini
• Kemampuan mengelola emosi sejak
dini adalah landasan utama bagi
pembentukan keterampilan sosial dan
emosional bagi seorang anak ketika
dia tumbuh menjadi dewasa.
• Keterampilan dalam pengelolaan
emosi juga memiliki keterkaitan
dengan penanaman kemandirian
bagi anak. Anak yang sudah mampu
mengendalikan emosinya sejak dini
akan terlatih untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi sehari-hari
secara mandiri. Begitupula sebaliknya.
• Anak yang telah terbiasa untuk belajar
menghadapi berbagai masalah sehari-
hari yang dihadapinya akan terlatih
dalam menguasai keterampilan
penyelesaian masalah dalam
kehidupannya di kemudian hari.
5
Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa anak yang mampu untuk
mengelola dan mengendalikan emosinya
dengan baik memiliki kecerdasan
akademik, emosi dan psikososial yang
lebih baik dibandingkan anak-anak
yang tidak memiliki keterampilan
mengendalikan emosinya.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya
adalah pengelolaan emosi yang diajarkan
sejak dini dapat memupuk tumbuhnya
sikap toleransi, welas asih, dan empati
yang baik pada anak. Sikap-sikap
inilah yang akan mendorong anak kita
tumbuh menjadi pribadi yang positif dan
tidak mudah terlibat dalam berbagai
permasalahan sosial.
Anak-anak yang mampu mengelola
perasaannya dengan baik akan tumbuh
dan berkembang menjadi
anak yang mampu bertahan
di kondisi tertekan maupun
ketika mengalami situasi yang
tidak menyenangkan.
6
7
Dampak negatif bagi
rendahnya kemampuan
pengelolaan emosi
AUD
• Terganggunya kemampuan
bicara, terhambatnya
kecerdasan intelektual,
kebingungan dalam berekspresi.
8
• Mengalami ketegangan kondisi
mental yang ditandai dengan
perasaan gelisah, cemas dan
tidak nyaman. Bila kondisi
ini tidak diatasi segera, akan
menganggu keterampilan motorik
anak, seperti ketegangan otot
yang jika terjadi terus menerus
akan mengakibatkan gangguan
gerakan pada anak.
• Bersikap tidak peduli dan tidak
memiliki empati yang berakibat
pada kesulitan sosialisasi.
• Anak yang tidak mampu
mengungkapkan ekspresi dengan
tepat akan mengalami kemarahan
yang luar biasa.
9
Tahap 3:
Menyediakan
waktu untuk
mendengarkan
anak
Apa saja yang dapat Ayah-Bunda
lakukan untuk mengajarkan anak-anak kita
sehingga mereka memiliki kemampuan
dalam mengelola emosi
sejak usia dini? Berikut ini
adalah tahapan yang dapat
Ayah-Bunda lakukan di
rumah dalam mengajarkan
dan melatih anak-anak kita
mengelola emosinya:
3
Tahapan dalam
mengajarkan dan melatih
anak dalam mengelola
emosi
Tahap 1:
Membantu anak
dalam mengenali dan
menerima emosi yang
dirasakan
1
Tahap 2:
Membantu anak
dalam mengungkapkan
emosi yang dirasakan
dengan baik
dan benar
2
10
4
5 7
Tahap 5:
Membantu anak
untuk memiliki
pandangan yang
positif
Tahap 4:
Memberikan contoh
yang baik dalam
mengekspresikan
emosi
Tahap 6:
Membantu anak
untuk menyelesaikan
masalahnya
Tahap 7:
Membantu anak
untuk mengelola
emosi negatif yang
dirasakan.
6
11
Mengenal Berbagai
Emosi pada Anak
Berikut ini adalah beberapa jenis
emosi yang seringkali muncul pada anak-
anak:
• Rasa Senang adalah perasaan yang
muncul ketika mendapatkan sebuah
kebahagiaan. Emosi ini adalah sebuah
emosi positif.
• Rasa Takut adalah perasaan yang
disebabkan oleh kekhawatiran akan
bahaya yang terjadi secara mendadak
dan tidak diduga, dan anak-anak hanya
mempunyai kesempatan yang sedikit
untuk menyesuaikan diri dengan
situasi tersebut.
• Rasa Marah adalah perasaan yang
muncul ketika mendapatkan sesuatu
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada umumnya, kemarahan
disebabkan oleh berbagai halangan
yang berasal dari orang lain atau
akibat ketidakmampuan anak dalam
menghadapi rintangan.
13
14
emosi negatif, dan juga netral. Kondisi
ini biasanya terjadi sangat singkat
akibat sesuatu hal yang tidak terduga.
• Selain beberapa bentuk emosi di atas,
anak usia dini juga dapat mengalami
beberapa jenis emosi lainnya seperti
rasa terharu, rasa malu, rasa terhibur,
atau rasa terhina.
• Rasa Sedih adalah sebuah emosi
negatif yang ditandai dengan perasaan
kecewa, putus asa, tidak tertarik, dan
suasana hati yang buruk.
• Rasa Cemburu adalah reaksi normal
terhadap ancaman kehilangan
kasih sayang. Cemburu disebabkan
kemarahan yang menimbulkan sikap
jengkel dan ditujukan kepada orang
lain. Contohnya, seorang anak merasa
cemburu ketika melihat mainannya
dipinjam oleh temannya atau ketika
Ibunya menggendong balita lain.
• Rasa Kaget atau terkejut dapat
dikategorikan sebagai emosi positif,
15
Bagaimana mengenalkan
beragam emosi pada anak
usia dini?
• Bantu anak-anak untuk mengenal dan
memberi label terhadap emosi yang
muncul. Ayah-Bunda dapat melakukan
ini dengan bantuan gambar tentang
emosi atau ekspresi wajah.
• Ajak anak untuk bercerita tentang
emosi melalui dongeng, dan mintalah
anak untuk mengungkapkan
perasaannya.
• Bercerita tentang pengalaman sehari-
hari yang mereka alami. Arahkan
bagaimana berekspresi yang tepat.
16
Bagaimana
mengungkapkan emosi
dengan baik dan benar?
• Ajarkan anak cara berekspresi dengan
penggunaan kata-kata, ekspresi wajah,
dan tindakan yang tepat.
• Arahkan anak tentang kapan
saat yang tepat untuk
mengungkapkan perasaan,
termasuk rambu-rambu untuk
mengungkapkan perasaan
kepada siapa, seberapa sering
dan bagaimana ekspresi
tersebut.
• Kenalkan pada anak bentuk-bentuk
ekspresi yang sesuai dengan nilai-nilai
keluarga dan budaya
tempat dimana
anak tinggal.
17
Berikut ini adalah beberapa hal
yang dapat Ayah-Bunda lakukan untuk
mengajak anak-anak mengekspresikan
emosinya dengan tepat
• Ketika anak terlihat mengalami sesuatu
hal yang emosional, tanyakan apa
yang dirasakan oleh anak.
• Dengarkan apa yang dikatakannya
sampai selesai.
• Tunjukan empati Ayah-Bunda terhadap
emosi yang sedang dirasakan oleh
anak.
18
• Berikan perhatian yang positif ketika
anak mengungkapkan perasaannya
dengan ekspresi dan cara yang tepat,
yaitu saat mereka mengalami emosi/
perasaan positif ataupun saat
anak menghadapi emosi/
perasaan negatif.
• Ayah-Bunda dapat
membacakan cerita atau
mendiskusikan tentang
perasaan yang dialami
oleh tokoh-tokoh dalam
cerita tersebut.
19
Tips pengasuhan anak
dalam pengelolaan emosi
• Sediakan waktu untuk
mendengarkan anak. Saat anak
merasa didengarkan, anak akan
merasa bahwa mereka memiliki
tempat berbagi perasaan yang
dapat mereka percaya.
20
• Ajak anak untuk memiliki pikiran
yang positif karena sangat
bermanfaat untuk membantu
anak mengendalikan emosi-emosi
negatif atas berbagai kejadian
yang tidak menyenangkan yang
dialami anak.
• Memberi contoh yang baik dalam
mengekspresikan emosi. Jadilah
model yang baik bagi anak
dalam mengekspresikan emosi,
karena perilaku anak anak adalah
cerminan atas perilaku orang tua.
21
Membantu anak
untuk menyelesaikan
masalahnya
Ayah-Bunda, keterampilan
menyelesaikan masalah pada anak adalah
suatu hal yang penting untuk diajarkan
oleh Ayah-Bunda.
Hal ini terkait dengan kemampuan
mereka dalam menemukan penyelesaian
atas masalah yang mereka hadapi.
Keterampilan penyelesaian masalah
tentunya memiliki keterkaitan yang erat
dengan kemampuan dalam pengelolaan
emosi. Apabila anak sudah mampu untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya,
mereka cenderung lebih mampu untuk
mengendalikan emosi yang mereka
rasakan dengan baik.
23
Kedua, ajak anak untuk
bersama-sama melakukan
evaluasi atau penilaian
terhadap berbagai solusi
yang diberikan tersebut.
Strategi Mengajarkan
anak dalam
menyelesaikan masalah
Pertama, ajak anak untuk
menjelaskan tentang
permasalahnnya secara lengkap.
Saat mereka menjelaskan, Ayah-
Bunda harus mendengarkan
dengan baik hingga selesai.
Ketiga, bantu anak dengan
mengajak memikirkan
beberapa alternatif solusi atas
masalah yang dialami, bukan
berlarut atas perasaan yang
mereka alami.
24
Keempat, lakukan
evaluasi atas penerapan
keputusan dan tinjau
ulang ketika rencana
penyelesaian masalah
tidak berhasil.
Kelima, setelah melakukan
penilaian, bantu anak untuk
mengambil keputusan atas
solusi yang dianggap terbaik.
25
Bantu Anak untuk
mengelola emosi negatif
yang dirasakan
• beri teladan kepada anak bagaimana
mengatasi kecemasan, apakah dengan
melakukan relaksasi, berdoa atau hal
lainnya.
• bantu anak untuk menetapkan strategi
mengatasi masalah yang menyebabkan
mereka cemas. Misalnya jika kecemasan
akibat akan tampil di pentas seni, maka
ajak anak untuk berlatih supaya tidak
cemas saat akan tampil nantinya.
• berikan pujian atas upaya anak untuk
mengatasi rasa cemasnya secara mandiri.
26
Selain itu, Ayah-Bunda dapat
mengajak anak untuk melakukan relaksasi
dalam menghadapi perasaan atau emosi
negatif yang muncul.
Strategi relaksasi dapat dilakukan
dengan cara:
• menarik napas dalam-dalam dan
secara perlahan
• relaksasi otot-otot
• mendengarkan rekaman musik
relaksasi atau musik yang tenang
Jelaskan kepada anak bila
dewasa kelak mereka
menghadapi emosi negatif
yang tidak mampu mereka
selesaikan sendiri, maka anak bisa mencari
seseorang yang memiliki keahlian untuk
berdiskusi tentang perasaan tersebut.
27
Mengajarkan Anak
mengelola emosi
menghadapi Wabah
Pandemic Covid-19
Kondisi covid-19 yang menyebabkan
berbagai kondisi ketidakpastian dan
mengharuskan proses belajar dari rumah,
seringkali menyebabkan emosi negatif
pada anak muncul. Untuk itu, sebagai
orang tua, Ayah-Bunda perlu membantu
anak untuk dapat mengelola emosi
negatifnya dengan baik melalui beberapa
hal di bawah ini:
• Ayah-Bunda harus menjelaskan
tentang wabah ini dengan jujur.
• Jelaskan bahwa prioritas Ayah-Bunda
sebagai orang tua adalah menjamin
keselamatan dan kesehatan seluruh
anggota keluarga.
• Jelaskan mengapa harus belajar di
rumah bukan di sekolah.
• Netralisasi perasaan kecewa yang
dirasakan oleh anak, dengan mengakui
bahwa perasaan negatif yang muncul
adalah sebuah kewajaran di tengah
ketidakpastian ini.
• Katakan sesuatu yang positif. Jika
perlu, tenangkan anak dengan pelukan.
28
• Bantu anak untuk melakukan
berbagai aktivitas yang gembira dan
bermanfaat.
• Ajak anak berempati terhadap
lingkungan sekitar dan berlatih untuk
merasa bersyukur.
• Minta nasehat dan bantuan dari
tenaga ahli apabila masalah serius
terjadi.
29
• Memberikan contoh yang baik dalam
mengekspresikan emosi
• Membantu anak untuk memiliki
pandangan yang positif
• Membantu anak untuk menyelesaikan
masalahnya
• Membantu anak untuk mengelola
emosi negatif yang dirasakan.
Kesimpulan
Orangtua dapat membantu anak untuk
berlatih mengelola emosinya dengan cara:
• Membantu anak dalam mengenali dan
menerima emosi yang dirasakan
• Membantu anak dalam
mengungkapkan emosi yang dirasakan
dengan baik dan benar
• Menyediakan waktu untuk
mendengarkan anak
30
Catatan:
31
Narahubung:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Komplek Kemendikbud
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lt. 7 Senayan Jakarta 10270
Surel: paud@kemdikbud.go.id
Telp: (021) 572-5495
paudpedia
32
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2020

More Related Content

Similar to TINY_20210722_150206.pdf

Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiSeptian Muna Barakati
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remajapjj_kemenkes
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosiNoraini Che Embong
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosiNoraini Che Embong
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxDansRoland
 
PENGASUHAN POSITIF.pptx
PENGASUHAN POSITIF.pptxPENGASUHAN POSITIF.pptx
PENGASUHAN POSITIF.pptxmasturahsyam
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2RifkaAnisa6
 
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia dini
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia diniMateri parenting tentang pengasuhan anaj usia dini
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia diniSitiKhasiroh
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxNigarKalfa
 

Similar to TINY_20210722_150206.pdf (20)

Makalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriatiMakalah permasalahan anak tk suriati
Makalah permasalahan anak tk suriati
 
Positive parenting 2
Positive parenting 2Positive parenting 2
Positive parenting 2
 
Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 
Makalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartinaMakalah permasalahan anak sartina
Makalah permasalahan anak sartina
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
 
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosiKepelbagaian kecerdasan  & kecerdasan emosi
Kepelbagaian kecerdasan & kecerdasan emosi
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptxPARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
PARENTING KOBER MUSTIKA KANIA 2 DESEMBER 2022.pptx
 
PENGASUHAN POSITIF.pptx
PENGASUHAN POSITIF.pptxPENGASUHAN POSITIF.pptx
PENGASUHAN POSITIF.pptx
 
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
Makalah psikologi perkembangan rifka anisa pai pagi2
 
PRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptxPRESENTASI.pptx
PRESENTASI.pptx
 
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia dini
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia diniMateri parenting tentang pengasuhan anaj usia dini
Materi parenting tentang pengasuhan anaj usia dini
 
MEMETAKAN POTENSI ANAK
MEMETAKAN POTENSI ANAKMEMETAKAN POTENSI ANAK
MEMETAKAN POTENSI ANAK
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
 
Ranjau mental
Ranjau mentalRanjau mental
Ranjau mental
 
Makalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluargaMakalah sosiologi keluarga
Makalah sosiologi keluarga
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

TINY_20210722_150206.pdf

  • 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2020
  • 2.
  • 3. Mengajarkan Anak Usia Dini Keterampilan Mengelola Emosi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2020
  • 4. Judul Seri Pendidikan Orang Tua: Mengajarkan Anak Usia Dini Keterampilan Mengelola Emosi Cetakan Pertama 2020 Pengarah: Hamid Muhammad Penanggungjawab: Muhammad Hasbi Penyusun: Muhammad Hasbi, Yulina Eva Riany, Maryana, Muhammad Ngasmawi, Aria Ahmad Mangunwibawa, Jakino, Khairullah, Widyati Rosita Penelaah: Sri Lestari Yuniarti, Redya Betty, Doloksaribu Meylina, Deni Wijaya Utama, Nugrahaini, Mochamad Iqbal Firdaus, Neneng Rachmawati, Kity Karenisa Penyunting: Nanik Suwaryani, Nur Ainy Fardana N Ilustrator: F.X Soekamto Penata letak: Azinar Ismail Sekretariat: Beryana Evridawati, Dian Septiany Subagio, Samijah, Amalia Khairati, Robbayanti Ratna Ningrum, Ina Nurohmah, Mira Kumala Sari Junlah Halaman: 40 hlm + ilustrasi Ukuran Buku: 210mm x 148 mm Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan @2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta dilindungi undang-undang. Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dengan izin tertulis dari penerbit. Diterbitkan oleh: CATATAN: Buku ini merupakan buku untuk pegangan orang tua yang dipersiapkan Pemerintah dalam upaya meningkatkan partisipasi pendidikan anak, baik di satuan pendidikan maupun di rumah. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Dalam rangka meningkatkan mutu buku, masyarakat sebagai pengguna buku diharapkan dapat memberikan masukan kepada alamat penulis dan/atau penerbit dan laman http://buku.kemdikbud. go.id atau melalui post-el buku@kemdikbud.go.id.
  • 5.
  • 6. Sambutan Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ayah dan Bunda yang baik, Orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Sayangnya, menjadi orang tua adalah profesi yang sangat tidak tersiapkan. Akibatnya, masa emas tumbuh kembang anak seringkali tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Untuk meningkatkan kapasitas orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak dan menyiapkan mereka untuk belajar di sekolah dasar, pada tahun anggaran 2020 Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyusun sejumlah sumber belajar untuk orang tua dengan beragam tema. Penyusunan sumber belajar ini juga sebagai respons atas iv
  • 7. tuntutan keterampilan abad 21 yang meliputi kualitas karakter yang bagus, literasi dasar, dan kompetensi 4K (kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreatif). Semoga sumber belajar ini bermanfaat bagi orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak usia dini, terutama di masa anak belajar dari rumah (BDR) dan masa kebiasaan baru (new normal) sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun, tim penelaah, ilustrator, dan pihak-pihak lain yang telah memungkinkan terbitnya sumber belajar ini. Semoga proses penyusunan sumber belajar ini menjadi proses yang memberikan berkah dan banyak pelajaran baru bagi kita semua. Muhammad Hasbi v
  • 8. Daftar Isi Mengelola Emosi pada Anak Usia Dini Pentingnya Belajar Mengelola Emosi Sejak Dini 1 5 vi
  • 9. Mengenal Berbagai Emosi pada Anak Membantu Anak untuk Menyelesaikan Masalahnya 13 25 vii
  • 10.
  • 11. Mengelola Emosi pada Anak Usia Dini Ayah-Bunda, sebagai orang tua, tentunya kita adalah pihak yang paling bertanggung jawab untuk menentukan nilai-nilai, keterampilan dan perilaku yang hendak ditanamkan pada anak kita sejak usia dini. Seluruh orang tua pasti sangat menginginkan anak-anaknya memiliki nilai-nilai, keterampilan dan perilaku yang baik, termasuk kemampuan dalam mengelola emosinya dengan baik dan benar. 1
  • 12. dan memahami apa yang dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya serta mengekspresikan perasaannya dengan tepat kepada lingkungan di sekitarnya. Apakah yang dimaksud dengan Keterampilan Mengelola Emosi pada Anak Usia Dini? Keterampilan mengelola emosi pada anak usia dini adalah kemampuan anak untuk dapat mengenali, memahami, mengekspresikan, dan mengendalikan berbagai emosi yang dirasakannya dengan baik dan benar. Keterampilan ini juga termasuk kemampuan anak usia dini untuk mengenali 2
  • 13. Mengapa Anak perlu untuk Belajar Mengelola Emosi dengan Baik dan Benar? • Anak dapat berekspresi dengan tepat sesuai dengan emosi yang dirasakannya. • Anak dapat belajar juga memahami emosi orang lain dan melahirkan empati. • Memberi kesempatan kepada anak untuk berlatih menghadapi kondisi yang sulit dalam kehidupan sehari-hari. • Perkembangan emosi yang baik berdampak pada perkembangan sosial yang baik. • Membuat anak merasa dihargai. 3
  • 14.
  • 15. Pentingnya Belajar Mengelola Emosi sejak Dini • Kemampuan mengelola emosi sejak dini adalah landasan utama bagi pembentukan keterampilan sosial dan emosional bagi seorang anak ketika dia tumbuh menjadi dewasa. • Keterampilan dalam pengelolaan emosi juga memiliki keterkaitan dengan penanaman kemandirian bagi anak. Anak yang sudah mampu mengendalikan emosinya sejak dini akan terlatih untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sehari-hari secara mandiri. Begitupula sebaliknya. • Anak yang telah terbiasa untuk belajar menghadapi berbagai masalah sehari- hari yang dihadapinya akan terlatih dalam menguasai keterampilan penyelesaian masalah dalam kehidupannya di kemudian hari. 5
  • 16. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang mampu untuk mengelola dan mengendalikan emosinya dengan baik memiliki kecerdasan akademik, emosi dan psikososial yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki keterampilan mengendalikan emosinya. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengelolaan emosi yang diajarkan sejak dini dapat memupuk tumbuhnya sikap toleransi, welas asih, dan empati yang baik pada anak. Sikap-sikap inilah yang akan mendorong anak kita tumbuh menjadi pribadi yang positif dan tidak mudah terlibat dalam berbagai permasalahan sosial. Anak-anak yang mampu mengelola perasaannya dengan baik akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mampu bertahan di kondisi tertekan maupun ketika mengalami situasi yang tidak menyenangkan. 6
  • 17. 7
  • 18. Dampak negatif bagi rendahnya kemampuan pengelolaan emosi AUD • Terganggunya kemampuan bicara, terhambatnya kecerdasan intelektual, kebingungan dalam berekspresi. 8
  • 19. • Mengalami ketegangan kondisi mental yang ditandai dengan perasaan gelisah, cemas dan tidak nyaman. Bila kondisi ini tidak diatasi segera, akan menganggu keterampilan motorik anak, seperti ketegangan otot yang jika terjadi terus menerus akan mengakibatkan gangguan gerakan pada anak. • Bersikap tidak peduli dan tidak memiliki empati yang berakibat pada kesulitan sosialisasi. • Anak yang tidak mampu mengungkapkan ekspresi dengan tepat akan mengalami kemarahan yang luar biasa. 9
  • 20. Tahap 3: Menyediakan waktu untuk mendengarkan anak Apa saja yang dapat Ayah-Bunda lakukan untuk mengajarkan anak-anak kita sehingga mereka memiliki kemampuan dalam mengelola emosi sejak usia dini? Berikut ini adalah tahapan yang dapat Ayah-Bunda lakukan di rumah dalam mengajarkan dan melatih anak-anak kita mengelola emosinya: 3 Tahapan dalam mengajarkan dan melatih anak dalam mengelola emosi Tahap 1: Membantu anak dalam mengenali dan menerima emosi yang dirasakan 1 Tahap 2: Membantu anak dalam mengungkapkan emosi yang dirasakan dengan baik dan benar 2 10
  • 21. 4 5 7 Tahap 5: Membantu anak untuk memiliki pandangan yang positif Tahap 4: Memberikan contoh yang baik dalam mengekspresikan emosi Tahap 6: Membantu anak untuk menyelesaikan masalahnya Tahap 7: Membantu anak untuk mengelola emosi negatif yang dirasakan. 6 11
  • 22.
  • 23. Mengenal Berbagai Emosi pada Anak Berikut ini adalah beberapa jenis emosi yang seringkali muncul pada anak- anak: • Rasa Senang adalah perasaan yang muncul ketika mendapatkan sebuah kebahagiaan. Emosi ini adalah sebuah emosi positif. • Rasa Takut adalah perasaan yang disebabkan oleh kekhawatiran akan bahaya yang terjadi secara mendadak dan tidak diduga, dan anak-anak hanya mempunyai kesempatan yang sedikit untuk menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. • Rasa Marah adalah perasaan yang muncul ketika mendapatkan sesuatu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya, kemarahan disebabkan oleh berbagai halangan yang berasal dari orang lain atau akibat ketidakmampuan anak dalam menghadapi rintangan. 13
  • 24. 14
  • 25. emosi negatif, dan juga netral. Kondisi ini biasanya terjadi sangat singkat akibat sesuatu hal yang tidak terduga. • Selain beberapa bentuk emosi di atas, anak usia dini juga dapat mengalami beberapa jenis emosi lainnya seperti rasa terharu, rasa malu, rasa terhibur, atau rasa terhina. • Rasa Sedih adalah sebuah emosi negatif yang ditandai dengan perasaan kecewa, putus asa, tidak tertarik, dan suasana hati yang buruk. • Rasa Cemburu adalah reaksi normal terhadap ancaman kehilangan kasih sayang. Cemburu disebabkan kemarahan yang menimbulkan sikap jengkel dan ditujukan kepada orang lain. Contohnya, seorang anak merasa cemburu ketika melihat mainannya dipinjam oleh temannya atau ketika Ibunya menggendong balita lain. • Rasa Kaget atau terkejut dapat dikategorikan sebagai emosi positif, 15
  • 26. Bagaimana mengenalkan beragam emosi pada anak usia dini? • Bantu anak-anak untuk mengenal dan memberi label terhadap emosi yang muncul. Ayah-Bunda dapat melakukan ini dengan bantuan gambar tentang emosi atau ekspresi wajah. • Ajak anak untuk bercerita tentang emosi melalui dongeng, dan mintalah anak untuk mengungkapkan perasaannya. • Bercerita tentang pengalaman sehari- hari yang mereka alami. Arahkan bagaimana berekspresi yang tepat. 16
  • 27. Bagaimana mengungkapkan emosi dengan baik dan benar? • Ajarkan anak cara berekspresi dengan penggunaan kata-kata, ekspresi wajah, dan tindakan yang tepat. • Arahkan anak tentang kapan saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, termasuk rambu-rambu untuk mengungkapkan perasaan kepada siapa, seberapa sering dan bagaimana ekspresi tersebut. • Kenalkan pada anak bentuk-bentuk ekspresi yang sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan budaya tempat dimana anak tinggal. 17
  • 28. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Ayah-Bunda lakukan untuk mengajak anak-anak mengekspresikan emosinya dengan tepat • Ketika anak terlihat mengalami sesuatu hal yang emosional, tanyakan apa yang dirasakan oleh anak. • Dengarkan apa yang dikatakannya sampai selesai. • Tunjukan empati Ayah-Bunda terhadap emosi yang sedang dirasakan oleh anak. 18
  • 29. • Berikan perhatian yang positif ketika anak mengungkapkan perasaannya dengan ekspresi dan cara yang tepat, yaitu saat mereka mengalami emosi/ perasaan positif ataupun saat anak menghadapi emosi/ perasaan negatif. • Ayah-Bunda dapat membacakan cerita atau mendiskusikan tentang perasaan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. 19
  • 30. Tips pengasuhan anak dalam pengelolaan emosi • Sediakan waktu untuk mendengarkan anak. Saat anak merasa didengarkan, anak akan merasa bahwa mereka memiliki tempat berbagi perasaan yang dapat mereka percaya. 20
  • 31. • Ajak anak untuk memiliki pikiran yang positif karena sangat bermanfaat untuk membantu anak mengendalikan emosi-emosi negatif atas berbagai kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami anak. • Memberi contoh yang baik dalam mengekspresikan emosi. Jadilah model yang baik bagi anak dalam mengekspresikan emosi, karena perilaku anak anak adalah cerminan atas perilaku orang tua. 21
  • 32.
  • 33. Membantu anak untuk menyelesaikan masalahnya Ayah-Bunda, keterampilan menyelesaikan masalah pada anak adalah suatu hal yang penting untuk diajarkan oleh Ayah-Bunda. Hal ini terkait dengan kemampuan mereka dalam menemukan penyelesaian atas masalah yang mereka hadapi. Keterampilan penyelesaian masalah tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan kemampuan dalam pengelolaan emosi. Apabila anak sudah mampu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, mereka cenderung lebih mampu untuk mengendalikan emosi yang mereka rasakan dengan baik. 23
  • 34. Kedua, ajak anak untuk bersama-sama melakukan evaluasi atau penilaian terhadap berbagai solusi yang diberikan tersebut. Strategi Mengajarkan anak dalam menyelesaikan masalah Pertama, ajak anak untuk menjelaskan tentang permasalahnnya secara lengkap. Saat mereka menjelaskan, Ayah- Bunda harus mendengarkan dengan baik hingga selesai. Ketiga, bantu anak dengan mengajak memikirkan beberapa alternatif solusi atas masalah yang dialami, bukan berlarut atas perasaan yang mereka alami. 24
  • 35. Keempat, lakukan evaluasi atas penerapan keputusan dan tinjau ulang ketika rencana penyelesaian masalah tidak berhasil. Kelima, setelah melakukan penilaian, bantu anak untuk mengambil keputusan atas solusi yang dianggap terbaik. 25
  • 36. Bantu Anak untuk mengelola emosi negatif yang dirasakan • beri teladan kepada anak bagaimana mengatasi kecemasan, apakah dengan melakukan relaksasi, berdoa atau hal lainnya. • bantu anak untuk menetapkan strategi mengatasi masalah yang menyebabkan mereka cemas. Misalnya jika kecemasan akibat akan tampil di pentas seni, maka ajak anak untuk berlatih supaya tidak cemas saat akan tampil nantinya. • berikan pujian atas upaya anak untuk mengatasi rasa cemasnya secara mandiri. 26
  • 37. Selain itu, Ayah-Bunda dapat mengajak anak untuk melakukan relaksasi dalam menghadapi perasaan atau emosi negatif yang muncul. Strategi relaksasi dapat dilakukan dengan cara: • menarik napas dalam-dalam dan secara perlahan • relaksasi otot-otot • mendengarkan rekaman musik relaksasi atau musik yang tenang Jelaskan kepada anak bila dewasa kelak mereka menghadapi emosi negatif yang tidak mampu mereka selesaikan sendiri, maka anak bisa mencari seseorang yang memiliki keahlian untuk berdiskusi tentang perasaan tersebut. 27
  • 38. Mengajarkan Anak mengelola emosi menghadapi Wabah Pandemic Covid-19 Kondisi covid-19 yang menyebabkan berbagai kondisi ketidakpastian dan mengharuskan proses belajar dari rumah, seringkali menyebabkan emosi negatif pada anak muncul. Untuk itu, sebagai orang tua, Ayah-Bunda perlu membantu anak untuk dapat mengelola emosi negatifnya dengan baik melalui beberapa hal di bawah ini: • Ayah-Bunda harus menjelaskan tentang wabah ini dengan jujur. • Jelaskan bahwa prioritas Ayah-Bunda sebagai orang tua adalah menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh anggota keluarga. • Jelaskan mengapa harus belajar di rumah bukan di sekolah. • Netralisasi perasaan kecewa yang dirasakan oleh anak, dengan mengakui bahwa perasaan negatif yang muncul adalah sebuah kewajaran di tengah ketidakpastian ini. • Katakan sesuatu yang positif. Jika perlu, tenangkan anak dengan pelukan. 28
  • 39. • Bantu anak untuk melakukan berbagai aktivitas yang gembira dan bermanfaat. • Ajak anak berempati terhadap lingkungan sekitar dan berlatih untuk merasa bersyukur. • Minta nasehat dan bantuan dari tenaga ahli apabila masalah serius terjadi. 29
  • 40. • Memberikan contoh yang baik dalam mengekspresikan emosi • Membantu anak untuk memiliki pandangan yang positif • Membantu anak untuk menyelesaikan masalahnya • Membantu anak untuk mengelola emosi negatif yang dirasakan. Kesimpulan Orangtua dapat membantu anak untuk berlatih mengelola emosinya dengan cara: • Membantu anak dalam mengenali dan menerima emosi yang dirasakan • Membantu anak dalam mengungkapkan emosi yang dirasakan dengan baik dan benar • Menyediakan waktu untuk mendengarkan anak 30
  • 42. Narahubung: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Komplek Kemendikbud Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lt. 7 Senayan Jakarta 10270 Surel: paud@kemdikbud.go.id Telp: (021) 572-5495 paudpedia 32
  • 43.
  • 44. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2020