4. Misalkan P sebarang titik pada bidang. Untuk
melukis bayangan P1 di buat garis melalui A’
yang sejajar AP dan garis melalui B’ yang
sejajar BP. Titik potong kedua garis ini ialah P1
, bayangan dari P. Garis-garis melalui A’ dan B’
tidak mungkin sejajar, sebab AP dan BP tidak
sejajar. Dengan jalan serupa, jika C diketahui,
maka dapat dilukis C’. Menurut Teorema 4.1,
maka AA’//BB’//P P1.
5. Jadi jika garis-garis sejajar AB dan A’B’
tidak berimpit, maka garis-garis AA’ dan
BB’ , CC’ dan P P1 adalah kongruen atau
sejajar, sehingga C’ sejajar dengan CP. Jadi
transformasi itu betul suatu dilatasi dan
tunggal
• Jika garis-garis AB dan A1B1 berimpit,
maka tran sformasi dapat dipandang
sebagai AC A1C1.
• Sehingga dua segmen sejajar menentukan
dengan tunggal suatu latasi
6. Definisi 4.3
Invers dari dilatasi AB A’B’ ialah dilatasi A’B’
AB
Definisi 4.4
Yang dimaksud dengan hasil kali dua dilatasi ialah
suatu dilatasi yang dilanjutkan dengan dilatasi
yang lain.
Maka hasil kali dua dilatasi AB A’B’ dan A’B’
A’’B’’ ialah dilatasi
AB A’’B’’
8. Hasil kali suatu dilatasi dengan inversnya adalah
identitas AB AB.
Garis-garis yang menghubungkan suatu titik dan
bayangnya adalah garis-garis invarian. Garis-garis
ini berpotongan pada satu titik atau sejajar. Jika
garis-garis yang menghubungkan titik dan
bayangannya, yaitu yang menghubungkan dua titik
berkorespondensi, berpotongan pada satu titik,
dilatasi disebut dilatasi sentral. Titik potong garis-
garis itu disebut titik pusat dilatasi 0, titik pusat
dilatasi ini tunggal.
Jika garis-garis yang menghubungkan dua titik
berkorespondensi sejajar, maka dilatasi itu suatu
translasi.
12. AB A1B1 sama dengan AC A1C1 dengan AA1 C1 C suatu
jajargenjang atau AD A’D’ suatu jajargenjang. Jika
A, A’ dan B diketahui, maka letak B’ tidak tergantung
dari pemilihan C atau D, sehingga terdapat Teorema
Berikut :
Teorema 4
Sebarang dua titik A dan A’ menentukan translasi
tunggal A A’
13. Bukti :
Jadi suatu dilatasi adalah suatu translasi bila
dan hanya bila tidak mempunyai titik invarian.
Translasi A A’ sama dengan translasi B B’,
jika AA’ B’B suatu jajargenjang
A’
A B’
B