Dokumen tersebut memberikan pedoman tentang grooming dan greeting yang profesional untuk karyawan, termasuk tata cara berpakaian, berdandan, berjalan, duduk, berdiri, dan bertelpon yang sopan. Hal-hal seperti kerapihan penampilan, sikap yang ramah, dan keterampilan berkomunikasi diperlukan untuk memberikan kesan pertama yang baik kepada pelanggan.
3. Grooming
Bertujuan untuk
Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan
perusahaan
Sebagai acuan dan patokan untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pelayanan perusahaan
Untuk mengetahui pemakaian tata rias yang
profesional sesuai dengan bidangnya
4.
5. • Pastikan kesan pertama yang positif
• Eye concact
• Berjabat tangan bila perlu
• Jaga jarak ideal ± 50 cm
• Pandangan non pribadi
• Bersikap wajar, ramah dan bersahaja yang ditunjukkan
lewat body language dan raut wajah
• Memberikan senyum 3 cm dan salam
• Rapi, serasi, bersih dan wangi
• Bersikap optimis
• Berperilaku baik dan cepat tanggap
• Menjadi pendengar yang baik dan sopan
• Bersihkan tangan yang basah
• Menunjukkan rasa percaya diri
7. Prinsip – prinsip yang perlu diperhatikan dalam
berpenampilan yang serasi dan menarik yaitu :
Tata cara berbusana serasi/ berpakaian yang baik
Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus,
memancarkan kepribadian dan kewibawaan bagi
seseorang yang memakainya, dari cara berbusana,
seseorang dapat dinilai kepribadiannya, tingkat
pendidikannya, lingkungan dan seleranya
Berbusana serasi harus meliputi pula pilihan yang tepat
yang berhubungan dengan kepribadian dan pembawaan si
pemakai, mampu menyesuaikan dengan kebutuhan, adat
istiadat, lingkungan/ suasana pada saat memakainya.
Cara berpakaian yang baik bagi laki – laki menggunakan
kemeja dan celana bahan yang telah disediakan oleh
perusahaan/ RS. Kemeja dimasukkan kedalam celana dan
menggunakan ikat pinggang.
8. Tata cara berhias serasi/ berdandan
Berhias dengan serasi dimulai dari riasan wajah (make
up). Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin
(natural) sesuai dengan kesempatan/ keperluan dan
pembawaan anda. Jangan berdandan terlalu menor
namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah
terlihat sangat pucat, kita wajib mengetahui cara
merawat dan menata rias wajah yang tepat dan
benar.
Pakailah alas bedak seperlunya, sekedar untuk
menutup noda – noda dan pori – pori yang ada di
wajah
Make up atas mata (eyeshadow), pemerah pipi
(blusson), pilihlah warna yang serasi dengan ciri
pembawaan atau disesuaikan dengan warna baju.
Lipstik jangan terlalu tebal, warna merah dan pink
yang soft disesuaikan dengan warna kulit, usia dan
waktu
9. Kelengkapan dan keserasian memakai aksesoris
Pernak – pernik kelengkapan dalam berbusana
disebut aksesoris. Pakailah perhiasan atau
aksesoris seperlunya saja.
Macam – macam aksesoris yang boleh digunakan :
Kerudung dengan peraturan yang ada (perawat/
pemberi pelayanan warna Hijau Toska dan Staff
Manajemen/ penunjang warna abu – abu)
Ikat pinggang warna hitam
Sepatu hitam
Kaos kaki (hitam, putih, abu-abu dan warna kulit)
Jam tangan (hitam, silver)
Memakai ID Card
10. Macam – macam aksesoris yang tidak boleh
digunakan :
Cincin dan gelang
Sepatu berwarna selain hitam
Cat kuku
11. Kerapihan rambut
Kerapihan rambut berbeda tiap perusahaan
tergantung dengan kebijakan masing –
masing dan sesuai dengan fungsinya seluruh
karyawan wanita khususnya yang langsung
berhadapan dengan pasien wajib menjaga
kerapihan rambut.
Rambut panjang
Wanita yang berambut panjang rambutnya
harus di harnet atau menggunakan cepol.
12. Rambut pendek
Jika menginginkan rambut pendek maka
sebaiknya rambut di potong diatas bahu
dan ±5 cm dibawah telinga sehingga
kelihatan rapi dan dapat digerai
maupun di jepit dengan menggunakan
kep lidi warna hitam.
13. Memakai kerudung (wanita muslim)
Kerudung yang dipakai sesuai dengan peraturan
yang ada yaitu bagi perawat berwarna hijau toska
dan penunjang berwarna abu – abu. Bagi yang
hijabers menggunakan kerudung menutupi dada
dan bagi yang biasa kerudung dimasukkan kedalam
kerah baju, tidak keluar dari kerah baju
14. Rambut pendek (laki – laki)
Rambut tidak boleh sampai menyentuh telinga,
rapi bila perlu diberi minyak rambut
Tidak boleh memelihara brewok
15. Cara berjalan
Ekspresi percaya diri
Tidak menyeret – nyeret sepatu
Jaga keseimbangan badan
Keluar masuk ruangan utamakan wanita dahulu
Bila mau masuk ruangan atau lift, utamakan orang
keluar dahulu baru masuk
Berjalan harus satu garis lurus
Baru tegak dan tidak membungkuk
Ayunkan langkah kaki dengan sewajarnya, jangan
terlalu melebar atau menyempit.
Arahkan pandangan mata ke depan dan tidak
menunduk
16. Cara duduk
Bagaimana cara duduk yang baik?
1. Jangan menarik kursi, bila terlalu dekat dengan meja angkatlah
2. Duduklah tegak dan tidak merosot di kursi,
3. Dalam posisi miring atau segaris dengan kedua kaki merapat
(Wanita) atau Buka kaki selebar bahu dan tangan diatas paha (Pria)
4. Rentang paha tidak melebihi lebar pinggul.
Kalau Anda mengenakan rok mini atau dengan belahan di tengah atau
di samping, cara ini menutupi kaki Anda (Ingat, jangan pernah
meletakkan benda-benda di atas rok mini Anda untuk menutupi kaki
yang terbuka!)
Letakan tas di mana ?
Saat duduk, letakan tas Anda di samping kiri kursi atau di belakang
sandaran kursi. Tas Anda besar? Letakan saja di kaki kursi. Dilarang
keras meletakkannya di atas meja.
17. Tamu Anda duduk di sebelah mana?
Bila Anda menerima tamu, persilakan tamu Anda duduk
disebelah kanan Anda. Ini artinya anda menghormatinya.
Duduklah sejajar dengan tamu. Ini menunjukan bahwa
Anda tidak menganggap rendah tamu Anda.
Beritahu Si Dia
Duduk mengangkat atau menumpang kaki tidak dilarang.
Tapi, jangan sampai kaki atau alas sepatunya terlihat. Dia
akan terkesan tidak sopan.
Berdirilah bila berjabat tangan dan bila ada seorang wanita
yang masuk ke ruangan kerja atau berjalan menghampiri.
Duduklah dengan sikap tegak, rentang paha tidak melebihi
lebar pinggul.
18.
19.
20. Cara berdiri yang baik
Berdirilah dalam posisi tegak
Tarik bahu anda agar tidak menutup tubuh anda
Atur posisi kedua kaki yang nyaman untuk
menopang tubuh anda
Buka kaki selebar bahu
21. What is greeting?
it is a short acknowledgement of the presence of
another person
(Itu adalah pengakuan singkat tentang kehadiran orang lain)
what we do when we say hello to someone is
also called how we "greet" them.
(Apa yang kita lakukan ketika kita menyapa seseorang juga
disebut bagaimana kita "menyapa" mereka).
we greet different people in different ways. there
are some "rules" we can try to follow.
(Kami menyapa orang berbeda dengan cara yang berbeda. ada
beberapa "aturan" yang bisa kita coba ikuti).
22. Keterampilan bertelpon profesional
Peran dan manfaat
Dalam kegiatan bisnis, peranan dan manfaat telpon sebagai
alat komunikasi sangat terasa penting
Transaksi bisnis umumnya memakai sarana telpon, baik
saat dimulai sampai di akhirinya transaksi. Bahkan sering
keseluruhan transaksi bisnis dilakukan hanya dengan
sarana telpon tanpa tatap muka
Cara pelayanan telpon yang buruk tentu akan memberi
citra yang jelek
Sebaiknya pelayanan telpon yang bagus akan menciptakan
citra yang positif dan profesional bagi perusahaan sekaligus
si penelponnya
Cara – cara bertelpon yang baik yang populer dengan istilah
“the courtesy dial” perlu dipraktikkan secara menyeluruh
dan konsisten, agar anda dan perusahaan mendapat nilai
positif di masyarakat
23. Sopan santun percakapan telpon
Angkatlah segera
Angkat telpon yang berdering segera, jangan menunggu
deringan yang ketiga
Salam waktu
Ucapkan salam waktu yang sesuai secara lengkap : selamat
pagi, Selamat siang, Selamat sore, Selamat malam, sesuai
kebiasaan positif kita jika bertemu muka dengan orang lain.
Jangan mengatakan “hallo”, “Hai”, “Pagi”,
Sebutkan nama dan kantor/ Bagian/ Unit di tempat
anda bekerja
Setelah mengucapkan salam waktu, Sebutkan nama /
Bagian/ Unit di tempat anda bekerja (jika anda seorang
operator harus menyebutkan nama kantor),
Sebaiknya jika penelpon tidak menyebutkan nama nya,
tanyalah dengan sopan : boleh saya tahu nama bapak/ ibu/
anda?” atau : “ Maaf, dengan siapa saya berbicara pak/ bu?
24. Tanyakan tujuan menelpon
Jika penelpon tidak menjelaskan maksudnya, tanyalah
dengan sopan “Boleh saya tahu, mengenai apa pak/ bu?”
Sebaiknya jika anda menjadi si penelpon, setelah
mendapatkan jawaban dari si penerima telpon anda harus
menjelaskan maksud/ tujuan anda menelpon
Berbicaralah yang jelas
Berbicaralah dengan jelas, lugas dan asertif (Tegas).
Pakailah suara anda yang alami, jangan dibuat- buat dan
jangan memotong pembicaraan orang lain.
Siapkan kertas catatan dan alat tulis
Pastikan tersedianya nota/ kertas catatan dan alat tulis
(Pensil, Pulpel dll) setiap anda menerima telpon
Jika ada yang harus dicatat anda tidak akan repot dan tidak
akan membiarkan si penelpon menunggu.
25. Tunjukkan perhatian yang tulus
Beri perhatian yang penuh dan terfokus pada
pembicara, jangan membuat lawan bicara anda
bingung, kecewa atau jengkel
Ingat : telpon adalah alat elektronik yang cukup
sensitif, sehingga bila perhatian anda terbagi maka
lawan bicara anda dapat merasakannya
Mintalah informasi selengkapnya
Dengarkan baik – baik apa yang dikatakan lawan
bicara anda. Bila ada yang kurang jelas sebaiknya
tanyalah langsung secara sopan dan ramah. Terutama
jika ada sesuatu pesan atau permintaan, sebaiknya
anda mengulangnya.
26. Sebutlah nama lawan bicara
Sebutlah nama lawan bicara anda selama
pembicaraan berlangsung, tanyalah namanya secara
sopan jika anda belum tahu.
Dengan menyebut nama percakapan akan terasa lebih
dekat dan hangat seakan – akan anda berhadapan
dengan orangnya sendiri, bukan dengan mesin.
Tanyakan bantuan selengkapnya sesuai yang
dibutuhkan
Tawarkan selalu bantuan anda. Jika anda tidak bisa
memberi informasi yaqng diinginkan penelpon,
hubungkan dengan orang lain yang bisa membantu
dan melayaninya. Bila telpon tersebut salah sambung,
bantulah dia untuk disambungkan secara benar pada
orang yang dituju.
27. Kebiasaan buruk
Kebiasaan – kebiasaan buruk yang menyimpang
dari tatakrama pelayanan telpon, yang tanpa
disadari sering kita lakukan
Menggunakan suara atau berbicara datar tanpa
tekanan/ aksen suara, seperti robot yang menoton.
Mengunyah permen, mengulum atau makan sesuatu
yang berbunyi (kerupuk, keripik, kacang goreng dsb)
Berbicara terlalu cepat sehingga kurang jelas, terkesan
tergesa – gesa, terkesan terpaksa/ tak suka berbicara
dengan lawan bicara kita.
Membiarkan telpon terbuka ketika berbicara dengan
orang lain (bukan si penelpon), sehingga lawan bicara
kita bingung.
28. Berbicara tidak didedpan transmitter, sehingga suara kita terdengar
sayup – sayup, lirih, atau seperti desahan mesra
Berbicara sambil menghembuskan nafas berat dalam – dalam kearah
transmitter, sehingga terdengar seperti angin ribut menderu bagi
lawan bicara kita
Berbicara buruk sebelum pesawat telpon kita tutup dengan
sempurna. Lawan bicara kita bisa mengira kata – kata tersebut
ditujukan kepadanya.
Berbicara sambil mengetukkan tangan ke badan pesawat telpon,
menendang – nendang kaki meja, mengayun – ngayun kabel telpon,
dll. Yang akan membuat suara - suara gaduh yang mengganggu.
Berbicara sekaligus pada dua pesawat telpon tanpa menutup salah
satu transmitter, yang akan membingungkan lawan bicara kita
Meletakkan gagang telpon kita terlalu buru – buru, sebelum lawan
bicara kita benar – benar selesai bicara.