SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori peluang adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ketidakpastian.
Ilmi ini awalnya dikembangkan dari permainan spekulasi, seperti permainan
kartu remi dan pelemparan dadu. Pada awalnya, teori peluang diaplikasikan
untuk menentukan kemungkinan memenangkan suatu permainan judi. Setelah
berkembang, teori ini diperlukan dalam penyelesaian masalah dalam berbagai
bidang seperti meteorology, asuransi dan industry. Sebagai contoh, dalam
proses pengeringan kue, kejadian cacat adalah kue pecah atau hancur.
Kemungkinan kejadian cacat dalam periode produksi dapat dijelaskan dengan
teori peluang. Bahkan teori peluang mendasari kebanyakan metode-metode
statistik, yaitu suatu bidang matematika yang aplikasinya hamper meliputi
setiap area kehidupan modern.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud bilangan faktorial?
1.2.2 Apa yang dimaksud permutasi?
1.2.3 Apa yang dimaksud kombinasi?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan peluang?
1.2.5 Bagaimana cara menghitung peluang suatu kejadian?
1.2.6 Bagaimana cara menghitung peluang kejadian majemuk?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara
untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan
berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam
matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam
matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains dan filsafat.
2.1 Bilangan Faktorial
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam
matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas
untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan
irasional, dan bilangan kompleks. Dalam matematika, faktorial dari bilangan
asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau
sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial. Secara
umum dapat dituliskan sebagai:
Sebagai contoh, nilai dari adalah
2.2 Permutasi
Permutasi merupakan penyusunan kumpulan angka atau objek dalam
berbagai urutan-urutan yang berbeda tanpa ada pengulangan. Dalam permutasi
urutan diperhatikan. Adapun macam-macam permutasi yakni:
a. Permutasi dari unsur yang berbeda
Permutasi dari n unsur yang berbeda diambil dari k unsur adalah
susunan dari k unsur itu dalam suatu urutan.
Contohnya :
3
1. Dalam kelas terdapat 3 orang yang akan dipilih 2 orang untuk menjadi
ketua dan wakil ketua kelas. Banyak cara untuk memilih 2 orang
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal, ketiga orang kandidat
itu adalah A, B, dan C. Posisi ketua dapat dipilih dengan 3 cara, posisi
wakil ketua dapat dipilih dengan 2 cara. Jadi banyak cara yang
dilakukan untuk memilih 2 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat
adalah 3 × 2 = 6 cara. Salah satu ciri permutasi yaitu ada posisi yang
berbeda yang akan ditempati.
Banyak permutasi n unsur apabila disusun dalam k unsur k yakni:
Contoh soal:
1. Di sebuah kantor ada 3 orang staff yang dicalonkan untuk mengisi
kekosongan 2 kursi pejabat. Tentukan banyak cara yang bisa
dipakai untuk mengisi jabatan tersebut?
Penyelesaian :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah
posisi yang akan diisi)
b. Permutasi dari unsur yang sama
Banyaknya permutasi yang memuat k unsur yang sama ditentukan
dengan rumus:
Contoh:
1. Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata
MATEMATIKA tanpa perulangan?
Penyelesaian:
4
Kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama
terdapat pada M=2 T=2 A=3, sehingga kata yang dapat dibentuk dari
kata MATEMATIKA tanpa adanya pengualangan yaitu terdapat
10!
2! 2! 3! = 151.200 cara.
c. Pernuasi keliling (siklis)
Permutasi siklis adalah permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur
secara melingkar menurut arah putaran tertentu.
Contoh:
1. 5 orang calon presiden tahun 2014 duduk disebuah meja berbentuk
lingkaranuntuk saling berdiskusi. Ada berapa cara untuk menyusun
kursi para calon presiden tersebut?
Penyelesaian:
(5-1)! = 4! = 1 x 2 x 3 x 4 = 24
2.3 Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan
urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur
dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk Setiap himpunan
bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k
unsur dari n yang dilambangkan dengan ,
Contoh:
1. Saat akan menjamu Bayern Munchen di Allianz arena, Antonio Conte
(Pelatih Juventus) punya 20 pemain yang akan dipilih 11 diantaranya
Psiklis = (n – 1)!
5
untuk jadi starter. Berapa banyak cara pemilihan starter tim juventus?
(tidak memperhatikan posisi pemain)
Penyelesaian:
Jadi, Antonio Conte punya 167.960 kombinasi .
2.4 Peluang
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah
cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu
kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan
lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas
dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains
dan filsafat.
1. Ruang Sampel dan Kejadian
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan atau kejadian. Himpunan bagian dari ruang sampel disebut
kejadian atau peristiwa. Ruang sampel dalam ilmu peluang biasanya
dinotasikan dengan huruf S. Anggota-anggota dari ruang sampel atau
kemungkinan-kemungkinan yang muncul disebut dengan titik sampel.
ruang sampel dibedakan menjadi dua yaitu ruang sampel diskrit dan ruang
sampel kontinu. Ruang sampel dikatakan ruang sampel diskrit jika anggota
dari ruang sampel dapat didaftar. Sedangkan jika anggota dari ruang
sampel tidak dapat didaftar disebut ruang sampel kontinu. Ruang Sampel
suatu percobaan dapat dinyatakan dalam bentuk diagram pohon atau tabel.
6
a. Dengan Diagram Pohon
Kejadian yang mungkin:
AA : Muncul sisi angka pada kedua koin
AG : Muncul sisi angka pada koin 1 dan sisi gambar pada koin 2
b. Dengan Tabel
Ruang sampel = {(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)}
Banyak titik sampel ada 4 yaitu (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G).
Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali,
yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P
adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Penyelesaian :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
2.5 Peluang suatu kejadian
Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya
titik sampel kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang
7
sampel kejadian tersebut. Misalkan A adalah suatu kejadian yang diinginkan,
maka nilai peluang kejadian A dinyatakan dengan
Atau dapat dirumuskan dengan sebagai berikut:
Keterangan:
P(A) = Peluang kejadian A
n(A) = Banyaknya kejadian A
n(S) = Banyaknya seluruh kejadian atau ruang sampel
Contoh :
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya
terdapat sebanyak 6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2,
3, 4, 5, dan 6.
Misalnya jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya
mata dadu prima, maka mata dadu yang diharapkan adalah munculnya
mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3 titik sampel. Sedang banyaknya
ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian munculnya mata dadu
prima adalah
2.6 Peluang Kejadian Majemuk
Peluang kejadian majemuk yaitu peluang yang berasal dari lebih dari satu
kejadian serta peluang kejadian bersyarat.
a. Peluang Gabungan 2 kejadian
8
Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A ∪ B ditentukan dengan aturan:
P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
Contoh:
1. Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya
bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima.
Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3
b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing)
Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin
terjadi bersama-sama. Ini berarti A∩B = 0 atau P(A∩B) = 0
Sehingga: P (A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0
P (A∪ B) = P(A) + P(B
Contoh:
1. Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya
bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap.
Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap!
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap : {2, 4, 6} → P(B) =3/6
9
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A∪ B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Jadi, peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1
c. Peluang Kejadian Saling Bebas
Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan
sebaliknya, atau terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung pada
terjadi atau tidaknya kejadian B maka dua kejadian ini disebut kejadian
saling bebas. Hal ini seperti digambarkan pada pelemparan dua buah dadu
sekaligus.
A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan
B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5
Maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling
bebas, dan peluang kejadian ini dapat dirumuskan:
P(A∩B) = P(A) × P(B)
Contoh:
1. Dalam tas I terdapat 4 bola putih dan 2 bola hitam. Dalam tas II
terdapat 3 bola putih dan 5 bola hitam.
Sebuah bola diambil dari masing-masing tas.
a) Keduanya berwarna putih
b) Keduanya berwama hitam
Penyelesaian:
Misal : A = bola putih dari tas I
B = bola putih dari tas II
P(A) = 4/6
P(B) = 3/8
P(A) = 2/6 P(B) = 5/8
a. P(AÇB) = P (A) . P (B) = 4/6 . 3/8 = 1/4
b. P((A) Ç P(B)) = P(A). P(B) = 2/6 . 5/8 = 5/24
10
d. Peluang Kejadian Saling Terpisah
Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian tersebut tidak
dapat terjadi secara bersamaan. Untuk dua kejadian saling terpisah, A dan
B, peluang salah satu terjadi, P(A atau B), adalah jumlah dari peluang
masing-masing kejadian.
P(A or B) = P(A) + P(B)
Contoh:
1. Misalnya, ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi
3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola
biru atau merah adalah ketika memilah bola secara acak dari keranjang
yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang
mendapat bola biru atau merah adalah?
Penyelesaian:
P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah)
P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10
P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8
e. Peluang Kejadian Tidak Saling Terpisah
Untuk kejadian yang tidak saling terpisah peluang terjadinya salah satu
atau keduanya adalah dimana P(A ∩ B) adalah peluang kejadianA dan
kejadian B terjadi secara bersamaan.
Contoh:
1. Ketika mengambil kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu),
peluang mendapat kartu merah atau raja adalah?
Penyelesaian:
P(Merah atau Raja) = P(Merah) + P(Raja) - P(Merah ∩ Raja)
P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
11
P(Merah atau Raja) = 26/52 + 4/52 - 2/52
P(Merah atau Raja) = 28/52 = 7/13
f. Peluang Kejadian Bersyarat
Dua kejadian disebut kejadian bersyarat atau kejadian yang saling
bergantung apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Peluang terjadinya
kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi adalah:
P(A∩B)
P(A/B) = ———— P(B) ≠ 0
P(B)
Atau Peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi
adalah:
P(A∩B)
P(B/A) = ———— P(A) ≠ 0
P(A)
Contoh:
1. Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika
akan diambil sebuah bola secara acak berturut-turut sebanyak dua kali
tanpa pengembalian . Tentukan peluang terambilnya keduanya bola
merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama
adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua
adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/8 × 4/7 =5/14
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah
cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu
kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan
lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas
dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains
dan filsafat.
Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian
antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Permutasi
merupakan penyusunan kumpulan angka atau objek dalam berbagai urutan-
urutan yang berbeda tanpa ada pengulangan. Kombinasi adalah susunan
unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Ruang sampel adalah
himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan atau kejadian.
Himpunan bagian dari ruang sampel disebut kejadian atau peristiwa. Ruang
sampel dalam ilmu peluang biasanya dinotasikan dengan huruf S. Anggota-
anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul
disebut dengan titik sampel. ruang sampel dibedakan menjadi dua yaitu ruang
sampel diskrit dan ruang sampel kontinu. Peluang suatu kejadian yang
diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang
diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut.
Peluang kejadian majemuk yaitu peluang yang berasal dari lebih dari satu
kejadian serta peluang kejadian bersyarat.
3.2 Saran
Sebagai calon guru, sebaiknya kita memahami materi Geometri
Transformasi dengan baik, agar nanatinya pada saat mengajar kita lebih
mudah memberikan pembelajaran kepada anak didik kita mengenai Geometri
Transformasi
13
DAFTAR PUSTAKA
I Made SuarjanadanI GustiNgurahJapa.2014. Matematika. Singaraja:UNDIKSHA
http://id.wikipedia.org/wiki/Peluang_%28matematika%29
http://umyreztuti.blogspot.com/2010/11/pengertian-ruang-sampel-dan-titik.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Matematika/0410%20Mat%202-4e.htm
http://genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori%20Peluan
g/materi01.html
http://rumus-matematika.com/cara-menentukan-peluang-kejadian-majemuk-dan-
kejadian-bersyarat/
http://rumus-matematika.com/bagaimana-cara-menghitung-peluang-dari-suatu-
kejadian/
http://rumushitung.com/2013/04/06/permutasi-dan-kombinasi-matematika/
http://mtksmampsw.wordpress.com/kelas-xi/kelas-xi-ipa-semester-i/peluang/

More Related Content

What's hot

Lingkaran (Materi Matematika SMP)
Lingkaran (Materi Matematika SMP)Lingkaran (Materi Matematika SMP)
Lingkaran (Materi Matematika SMP)Ratih Ramadhani
 
Powerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun DatarPowerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun Datarlelyistighfarin
 
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Edinsukirno
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi sartikot
 
Sejarah matriks
Sejarah matriksSejarah matriks
Sejarah matriksantiantika
 
mind map bangun ruang sisi datar
mind map bangun ruang sisi datarmind map bangun ruang sisi datar
mind map bangun ruang sisi datarRatih Ramadhani
 
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusatPermasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusatWenni Meliana
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)Dini H Nupus
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiMartiwiFarisa
 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxIkaRizki8
 
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidangproyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidanganggi syahputra
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5Shinta Novianti
 
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...Shinta Novianti
 
Soal deret aritmatika beserta jawaban
Soal deret aritmatika beserta jawabanSoal deret aritmatika beserta jawaban
Soal deret aritmatika beserta jawabanJauharpolman
 
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptx
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptxPPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptx
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptxRestiana8
 
statistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sdstatistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sdastiariani14
 

What's hot (20)

Peluang smp
Peluang smpPeluang smp
Peluang smp
 
Lingkaran (Materi Matematika SMP)
Lingkaran (Materi Matematika SMP)Lingkaran (Materi Matematika SMP)
Lingkaran (Materi Matematika SMP)
 
Powerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun DatarPowerpoint Matematika Bangun Datar
Powerpoint Matematika Bangun Datar
 
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
Soal-soal Kesebangunan dan kongruen pada segitiga
 
Peluang ppt
Peluang pptPeluang ppt
Peluang ppt
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Matematika refleksi
Matematika refleksi Matematika refleksi
Matematika refleksi
 
Sejarah matriks
Sejarah matriksSejarah matriks
Sejarah matriks
 
mind map bangun ruang sisi datar
mind map bangun ruang sisi datarmind map bangun ruang sisi datar
mind map bangun ruang sisi datar
 
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusatPermasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat
Permasalahan nyata yang terkait penerapan hubungan sudut pusat
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
 
ppt lingkaran
ppt lingkaranppt lingkaran
ppt lingkaran
 
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptxPeluang Kejadian Majemuk.pptx
Peluang Kejadian Majemuk.pptx
 
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidangproyeksi pada titik, garis, dan bidang
proyeksi pada titik, garis, dan bidang
 
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
PELUANG (Frekuensi Harapan) - Pertemuan 5
 
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
TEOREMA PYTHAGORAS (Menentukan Perbandingan Sisi Segitiga Bersudut Istimewa) ...
 
Soal deret aritmatika beserta jawaban
Soal deret aritmatika beserta jawabanSoal deret aritmatika beserta jawaban
Soal deret aritmatika beserta jawaban
 
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptx
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptxPPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptx
PPT MATERI PELUANG EMPIRIK.pptx
 
statistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sdstatistik kelas 6 sd
statistik kelas 6 sd
 

Viewers also liked

Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang tioprayogi
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
Power Point Tentang Peluang
Power Point Tentang PeluangPower Point Tentang Peluang
Power Point Tentang PeluangMatt Engky
 
Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematikaUNIMED
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGnissayyo
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaVidi Al Imami
 
Rezky hayati(teori peluang)
Rezky hayati(teori peluang)Rezky hayati(teori peluang)
Rezky hayati(teori peluang)RezkyHayati
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluangunesa
 
peluang bebas dan bersyarat
peluang bebas dan bersyaratpeluang bebas dan bersyarat
peluang bebas dan bersyaratevyaryani
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...evansugianto
 
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABEL
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABELSTATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABEL
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABELevansugianto
 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Muh Ikmal
 

Viewers also liked (20)

Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang Matematika - Pengertian Peluang
Matematika - Pengertian Peluang
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Power Point Tentang Peluang
Power Point Tentang PeluangPower Point Tentang Peluang
Power Point Tentang Peluang
 
Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematika
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Rezky hayati(teori peluang)
Rezky hayati(teori peluang)Rezky hayati(teori peluang)
Rezky hayati(teori peluang)
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
peluang bebas dan bersyarat
peluang bebas dan bersyaratpeluang bebas dan bersyarat
peluang bebas dan bersyarat
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
Statistik matematika BEBERAPA TEKNIK PEMBILANG DAN ATURAN PERKALIAN PERMUTASI...
 
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABEL
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABELSTATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABEL
STATISTIK MATEMATIKA VARIABEL ATAU PEUBAH ACAK DUA VARIABEL
 
Unit2_Elektronik
Unit2_ElektronikUnit2_Elektronik
Unit2_Elektronik
 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1
 
Get logik
Get logikGet logik
Get logik
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Statistik SMP
Statistik SMPStatistik SMP
Statistik SMP
 
MATEMATIKA - PELUANG
MATEMATIKA - PELUANGMATEMATIKA - PELUANG
MATEMATIKA - PELUANG
 

Similar to peluang matematika

Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptKholidYusuf4
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxCuYaShaaIrmaAlsiZy
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gBahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gAisyah Wati
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfmuhammadkafa1
 

Similar to peluang matematika (20)

Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
peluang.pptx
peluang.pptxpeluang.pptx
peluang.pptx
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Teori Fissika.ppt
Teori Fissika.pptTeori Fissika.ppt
Teori Fissika.ppt
 
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-gBahan ajar-pe-l-u-a-n-g
Bahan ajar-pe-l-u-a-n-g
 
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdfTeori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
Teori Probabilitas - Materi 5 - Peluang.pdf
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

peluang matematika

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori peluang adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ketidakpastian. Ilmi ini awalnya dikembangkan dari permainan spekulasi, seperti permainan kartu remi dan pelemparan dadu. Pada awalnya, teori peluang diaplikasikan untuk menentukan kemungkinan memenangkan suatu permainan judi. Setelah berkembang, teori ini diperlukan dalam penyelesaian masalah dalam berbagai bidang seperti meteorology, asuransi dan industry. Sebagai contoh, dalam proses pengeringan kue, kejadian cacat adalah kue pecah atau hancur. Kemungkinan kejadian cacat dalam periode produksi dapat dijelaskan dengan teori peluang. Bahkan teori peluang mendasari kebanyakan metode-metode statistik, yaitu suatu bidang matematika yang aplikasinya hamper meliputi setiap area kehidupan modern. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa yang dimaksud bilangan faktorial? 1.2.2 Apa yang dimaksud permutasi? 1.2.3 Apa yang dimaksud kombinasi? 1.2.4 Apa yang dimaksud dengan peluang? 1.2.5 Bagaimana cara menghitung peluang suatu kejadian? 1.2.6 Bagaimana cara menghitung peluang kejadian majemuk?
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains dan filsafat. 2.1 Bilangan Faktorial Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks. Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n! dan disebut n faktorial. Secara umum dapat dituliskan sebagai: Sebagai contoh, nilai dari adalah 2.2 Permutasi Permutasi merupakan penyusunan kumpulan angka atau objek dalam berbagai urutan-urutan yang berbeda tanpa ada pengulangan. Dalam permutasi urutan diperhatikan. Adapun macam-macam permutasi yakni: a. Permutasi dari unsur yang berbeda Permutasi dari n unsur yang berbeda diambil dari k unsur adalah susunan dari k unsur itu dalam suatu urutan. Contohnya :
  • 3. 3 1. Dalam kelas terdapat 3 orang yang akan dipilih 2 orang untuk menjadi ketua dan wakil ketua kelas. Banyak cara untuk memilih 2 orang tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Misal, ketiga orang kandidat itu adalah A, B, dan C. Posisi ketua dapat dipilih dengan 3 cara, posisi wakil ketua dapat dipilih dengan 2 cara. Jadi banyak cara yang dilakukan untuk memilih 2 orang pengurus kelas dari 3 orang kandidat adalah 3 × 2 = 6 cara. Salah satu ciri permutasi yaitu ada posisi yang berbeda yang akan ditempati. Banyak permutasi n unsur apabila disusun dalam k unsur k yakni: Contoh soal: 1. Di sebuah kantor ada 3 orang staff yang dicalonkan untuk mengisi kekosongan 2 kursi pejabat. Tentukan banyak cara yang bisa dipakai untuk mengisi jabatan tersebut? Penyelesaian : Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi) b. Permutasi dari unsur yang sama Banyaknya permutasi yang memuat k unsur yang sama ditentukan dengan rumus: Contoh: 1. Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa perulangan? Penyelesaian:
  • 4. 4 Kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama terdapat pada M=2 T=2 A=3, sehingga kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa adanya pengualangan yaitu terdapat 10! 2! 2! 3! = 151.200 cara. c. Pernuasi keliling (siklis) Permutasi siklis adalah permutasi yang dibuat dengan menyusun unsur secara melingkar menurut arah putaran tertentu. Contoh: 1. 5 orang calon presiden tahun 2014 duduk disebuah meja berbentuk lingkaranuntuk saling berdiskusi. Ada berapa cara untuk menyusun kursi para calon presiden tersebut? Penyelesaian: (5-1)! = 4! = 1 x 2 x 3 x 4 = 24 2.3 Kombinasi Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan , Contoh: 1. Saat akan menjamu Bayern Munchen di Allianz arena, Antonio Conte (Pelatih Juventus) punya 20 pemain yang akan dipilih 11 diantaranya Psiklis = (n – 1)!
  • 5. 5 untuk jadi starter. Berapa banyak cara pemilihan starter tim juventus? (tidak memperhatikan posisi pemain) Penyelesaian: Jadi, Antonio Conte punya 167.960 kombinasi . 2.4 Peluang Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains dan filsafat. 1. Ruang Sampel dan Kejadian Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan atau kejadian. Himpunan bagian dari ruang sampel disebut kejadian atau peristiwa. Ruang sampel dalam ilmu peluang biasanya dinotasikan dengan huruf S. Anggota-anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul disebut dengan titik sampel. ruang sampel dibedakan menjadi dua yaitu ruang sampel diskrit dan ruang sampel kontinu. Ruang sampel dikatakan ruang sampel diskrit jika anggota dari ruang sampel dapat didaftar. Sedangkan jika anggota dari ruang sampel tidak dapat didaftar disebut ruang sampel kontinu. Ruang Sampel suatu percobaan dapat dinyatakan dalam bentuk diagram pohon atau tabel.
  • 6. 6 a. Dengan Diagram Pohon Kejadian yang mungkin: AA : Muncul sisi angka pada kedua koin AG : Muncul sisi angka pada koin 1 dan sisi gambar pada koin 2 b. Dengan Tabel Ruang sampel = {(A,A), (A,G), (G,A), (G,G)} Banyak titik sampel ada 4 yaitu (A,A), (A,G), (G,A), dan (G,G). Contoh: Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)! Penyelesaian : S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG} P = {AAG, AGA, GAA} 2.5 Peluang suatu kejadian Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang
  • 7. 7 sampel kejadian tersebut. Misalkan A adalah suatu kejadian yang diinginkan, maka nilai peluang kejadian A dinyatakan dengan Atau dapat dirumuskan dengan sebagai berikut: Keterangan: P(A) = Peluang kejadian A n(A) = Banyaknya kejadian A n(S) = Banyaknya seluruh kejadian atau ruang sampel Contoh : 1. Pada percobaan melempar sebuah dadu bermata 6, pada ruang sampelnya terdapat sebanyak 6 titik sampel, yaitu munculnya sisi dadu bermata 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Misalnya jika pada percobaan tersebut diinginkan kejadian munculnya mata dadu prima, maka mata dadu yang diharapkan adalah munculnya mata dadu 2, 3, dan 5, atau sebanyak 3 titik sampel. Sedang banyaknya ruang sampel adalah 6, maka peluang kejadian munculnya mata dadu prima adalah 2.6 Peluang Kejadian Majemuk Peluang kejadian majemuk yaitu peluang yang berasal dari lebih dari satu kejadian serta peluang kejadian bersyarat. a. Peluang Gabungan 2 kejadian
  • 8. 8 Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian A ∪ B ditentukan dengan aturan: P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) Contoh: 1. Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima! Penyelesaian: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6 B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =3/6 A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6 P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3 Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3 b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing) Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Ini berarti A∩B = 0 atau P(A∩B) = 0 Sehingga: P (A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0 P (A∪ B) = P(A) + P(B Contoh: 1. Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap! Penyelesaian: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6 B = bilangan genap : {2, 4, 6} → P(B) =3/6
  • 9. 9 A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas) P(A∪ B) = P(A) + P(B) = 3/6 + 3/6 = 1 Jadi, peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap adalah 1 c. Peluang Kejadian Saling Bebas Jika kejadian A tidak memengaruhi terjadinya kejadian B dan sebaliknya, atau terjadi atau tidaknya kejadian A tidak tergantung pada terjadi atau tidaknya kejadian B maka dua kejadian ini disebut kejadian saling bebas. Hal ini seperti digambarkan pada pelemparan dua buah dadu sekaligus. A adalah kejadian munculnya dadu pertama angka 3 dan B adalah kejadian munculnya dadu kedua angka 5 Maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, dan peluang kejadian ini dapat dirumuskan: P(A∩B) = P(A) × P(B) Contoh: 1. Dalam tas I terdapat 4 bola putih dan 2 bola hitam. Dalam tas II terdapat 3 bola putih dan 5 bola hitam. Sebuah bola diambil dari masing-masing tas. a) Keduanya berwarna putih b) Keduanya berwama hitam Penyelesaian: Misal : A = bola putih dari tas I B = bola putih dari tas II P(A) = 4/6 P(B) = 3/8 P(A) = 2/6 P(B) = 5/8 a. P(AÇB) = P (A) . P (B) = 4/6 . 3/8 = 1/4 b. P((A) Ç P(B)) = P(A). P(B) = 2/6 . 5/8 = 5/24
  • 10. 10 d. Peluang Kejadian Saling Terpisah Dua kejadian dikatakan saling terpisah jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan. Untuk dua kejadian saling terpisah, A dan B, peluang salah satu terjadi, P(A atau B), adalah jumlah dari peluang masing-masing kejadian. P(A or B) = P(A) + P(B) Contoh: 1. Misalnya, ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah ketika memilah bola secara acak dari keranjang yang berisi 3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang mendapat bola biru atau merah adalah? Penyelesaian: P(Biru atau Merah) = P(Biru) + P(Merah) P(Biru atau Merah) = 3/10 + 5/10 P(Biru atau Merah) = 8/10 = 0.8 e. Peluang Kejadian Tidak Saling Terpisah Untuk kejadian yang tidak saling terpisah peluang terjadinya salah satu atau keduanya adalah dimana P(A ∩ B) adalah peluang kejadianA dan kejadian B terjadi secara bersamaan. Contoh: 1. Ketika mengambil kartu dari satu set kartu permainan (52 kartu), peluang mendapat kartu merah atau raja adalah? Penyelesaian: P(Merah atau Raja) = P(Merah) + P(Raja) - P(Merah ∩ Raja) P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A ∩ B)
  • 11. 11 P(Merah atau Raja) = 26/52 + 4/52 - 2/52 P(Merah atau Raja) = 28/52 = 7/13 f. Peluang Kejadian Bersyarat Dua kejadian disebut kejadian bersyarat atau kejadian yang saling bergantung apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi adalah: P(A∩B) P(A/B) = ———— P(B) ≠ 0 P(B) Atau Peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi adalah: P(A∩B) P(B/A) = ———— P(A) ≠ 0 P(A) Contoh: 1. Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang terambilnya keduanya bola merah! Penyelesaian: Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga : P(A) = n(A)/n(S)= 5/8 Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga : P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7 P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/8 × 4/7 =5/14
  • 12. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Peluang atau kebolehjadian atau dikenal juga sebagai probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat dalam matematika, dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam matematika atau statistika, tapi juga keuangan, sains dan filsafat. Dalam matematika, faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Permutasi merupakan penyusunan kumpulan angka atau objek dalam berbagai urutan- urutan yang berbeda tanpa ada pengulangan. Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan atau kejadian. Himpunan bagian dari ruang sampel disebut kejadian atau peristiwa. Ruang sampel dalam ilmu peluang biasanya dinotasikan dengan huruf S. Anggota- anggota dari ruang sampel atau kemungkinan-kemungkinan yang muncul disebut dengan titik sampel. ruang sampel dibedakan menjadi dua yaitu ruang sampel diskrit dan ruang sampel kontinu. Peluang suatu kejadian yang diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut. Peluang kejadian majemuk yaitu peluang yang berasal dari lebih dari satu kejadian serta peluang kejadian bersyarat. 3.2 Saran Sebagai calon guru, sebaiknya kita memahami materi Geometri Transformasi dengan baik, agar nanatinya pada saat mengajar kita lebih mudah memberikan pembelajaran kepada anak didik kita mengenai Geometri Transformasi
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA I Made SuarjanadanI GustiNgurahJapa.2014. Matematika. Singaraja:UNDIKSHA http://id.wikipedia.org/wiki/Peluang_%28matematika%29 http://umyreztuti.blogspot.com/2010/11/pengertian-ruang-sampel-dan-titik.html http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor- Pendamping/Praweda/Matematika/0410%20Mat%202-4e.htm http://genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/matematika/Teori%20Peluan g/materi01.html http://rumus-matematika.com/cara-menentukan-peluang-kejadian-majemuk-dan- kejadian-bersyarat/ http://rumus-matematika.com/bagaimana-cara-menghitung-peluang-dari-suatu- kejadian/ http://rumushitung.com/2013/04/06/permutasi-dan-kombinasi-matematika/ http://mtksmampsw.wordpress.com/kelas-xi/kelas-xi-ipa-semester-i/peluang/