SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Bab 2 
Peluang 
18 November 2014
Peta Konsep 
Kaidah Pencacahan Hitung Peluang 
Aturan Kombinasi 
Perkalian 
Perulangan 
Saling 
Asing 
Pembatasan Siklis 
Unsur 
Permutasi 
Kejadian 
Majemuk 
Bersyarat 
Kejadian Komplemen 
Tunggal 
Saling Bebas 
Stokastik 
Teorema 
Binomial 
Peluang 
mempelajari 
Terdiri atas 
18 November 2014
Prasyarat 
1. Apakah yang kamu ketahui tentang: 
a. ruang sampel dan titik sampel; 
b. peluang suatu kejadian; 
c. frekuensi harapan. 
2. Misalkan dalam sebuah kantong plastik terdapat 4 
kelereng merah, 5 kelereng putih, dan sebuah kelereng 
biru. Dari hal tersebut, tentukan ruang sampelnya dan 
peluang terambil kelereng merah jika darikantong plastik 
itu akan diambil sebuah kelereng saja. 
18 November 2014
A. Aturan Perkalian, Permutasi, dan 
Kombinasi 
1. Aturan Perkalian 
Misal kalian akan meneruskan ke Universitas A. 
Pada perguruan tinggi itu terdapat dua fakultas yang 
kalian gemari, yaitu: 
Fakultas MIPA (F.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: 
Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia; 
Fakultas Pendidikan MIPA (P.MIPA), yang 
memiliki 4 jurusan, yaitu: 
Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia 
Bagaimana cara kalian menentukan pilihan di perguruan 
tinggi itu? 
18 November 2014
a. Diagram Pohon 
F. MIPA, Matematika 
F. MIPA, Fisika 
F.MIPA, Biologi 
F.MIPA, Kimia 
P.MIPA, Matematika 
P.MIPA, Fisika 
P.MIPA, Biologi 
18 November 2014 
F.MIPA 
P.MIPA 
Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
P.MIPA, Kimia
Dari diagram pohon di atas, diperoleh 8 pasangan pilihan 
yang dapat kalian ambil, yaitu: 
(F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) 
(F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) 
(F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) 
(F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) 
Pilihan (F. MIPA, Matematika), artinya kalian memilih 
Fakultas MIPA Jurusan Matematika. 
18 November 2014
b. Tabel Persilangan 
Fakultas Jurusan 
Matematika Fisika Biologi Kimia 
F.MIPA (F.MIPA, 
Matematika) 
(F.MIPA, 
Fisika) 
(F.MIPA, 
Biologi) 
(F.MIPA, 
Kimia) 
P.MIPA (P.MIPA, 
Matematika) 
(P.MIPA, 
Fisika) 
(P.MIPA, 
Biologi) 
(P.MIPA, 
Kimia) 
18 November 2014
c. Pasangan Berurutan 
F.MIPA • 
P.MIPA • 
 Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
(F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) 
(F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) 
(F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) 
(F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) 
Jadi, diperoleh 8 pasang pilihan yang kalian lakukan. 
18 November 2014
Aturan Filling Slots (Pengisian tempat) 
Misalkan terddapat n tempat dengan ketentuan: 
1) banyak cara untuk mengisi tempat pertama c1; 
2) banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat 
pertama dipenuhi c2; 
3) banyak cara untuk mengisi tempat ketiga setelah tempat 
pertama dan kedua dipenuhi c3 dan seterusnya hingga cn . 
Banyak cara untuk mengisi n buah tempat secara 
keseluruhan dapat dirumuskan dengan: 
18 November 2014 
c1 x c2 x c3 x … x cn
Contoh: 
Perhatikan jalur yang menghubungkan kota satu dengan 
lainnya pada gambar berikut. 
Tentukan banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari 
kota A ke kota D. 
18 November 2014
Jawab: 
a. Pehatikan jalur A–B–D. 
Jalur A ke B ada 3 cara dan jalur B ke D ada 4 cara. 
Banyak cara menurut jalur A–B–D adalah 3 x 4 = 12 cara. 
b. Perhaikan jalur A–C–D. 
Jalur A ke C ada 2 cara dan jalur C ke D ada 3 cara. 
Banyak cara menurut jalur A–C–D adalah 2 x 3 = 6 cara. 
Jadi, banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari 
kota A ke kota D adalah (12 + 6) cara = 18 cara. 
18 November 2014
2. Permutasian 
a. Faktorial 
Jika n bilangan asli maka n faktorial (ditulis n!) 
didefinisikan dengan 
n! = n × (n – 1) × (n – 2) × (n – 3) × ... × 3 × 2 × 1 
Dari definisi di atas, kita juga memperoleh 
n! = n(n – 1)! 0! = 1 
18 November 2014
Contoh: 
Nyatakan 6 × 5 dalam bentuk faktorial. 
Jawab: 
18 November 2014
b. Permutasi Dari Unsur-Unsur yang Berbeda 
Perhatikan susunan angka 4, 5, dan 6 berikut. 
456 465 546 564 645 654 
Susunlah objek-objek yang memperhatikan urutan seperti itu 
terkait permutasi. 
Permutasi k unsur atau objek dari n unsur yang tersedia, 
dengan memperhatikan urutan susunannya dapat 
ditentukan dengan rumus: 
Notasi selain yang sering dipakai adalah n P k , n P k, atau P(n, k). 
18 November 2014
Contoh: 
Di dalam sebuah kelas, akan dibentuk kepengurusan 
yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. 
Berapa banyak cara 6 calon yang akan memperebutkan 
ketiga posisi tersebut? 
Jawab: 
Karena posisi yang diperebutkan masing-masing 
berbeda, kasus ini dapat dikerjakan dengan permutasi 3 
unsur dari 6 unsur yang tersedia. 
18 November 2014
c. Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama 
Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1, P, 
A3 (A1 dan A3 diandaikan berbeda) adalah 
= 3! = 3 × 2 × 1 = 6. 
Dengan demikian, diperoleh susunan dalam 3 kelompok 
berikut. 
a) A1PA3 b) A1A3P c) PA1A3 
A3PA1 A3A1P PA3A1 
Secara umum, dapat disimpulkan sebagai berikut. 
Permutasi n unsur, dengan k unsur sama dari n unsur 
itu (k ≤ n) adalah 
18 November 2014 
3 
3P
Contoh: 
Misalnya, terdapat 6 kelereng dengan rincian sebagai 
berikut: 
2 kelereng berwarna merah; 
3 kelereng berwarna putih; 
1 kelereng berwarna biru. 
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat untuk 
menyusun kelereng itu secara berdampingan? 
Jawab: 
Banyak susunan yang dapat dibuat adalah 
18 November 2014
d. Permutasi Siklis 
Untuk menentukan bentuk susunan n objek yang disusun 
melingkar, anggap sebuah titik sebagai titik tetap. 
Kemudian, sisanya dianggap sebagai penyusunan n – 1 
unsur dari n – 1 unsur yang berbeda. 
Jadi, dapat kita simpulkan sebagai berikut. 
Misalkan terdapat n unsur yang berbeda disusun 
melingkar. Banyak susunan dapat ditentukan dengan 
permutasi siklis dengan aturan 
Psiklis = (n – 1)! 
18 November 2014
Contoh: 
Sebanyak 6 orang mengadakan rapat. Mereka duduk 
menghadap sebuah meja bundar. Berapa banyak cara 
mereka menempati kursi yang disusun melingkar itu? 
Jawab: 
Banyak cara mereka menempati kursi ditentukan dengan 
permutasi siklis, yaitu 
Psiklis = (6 – 1)! = 5! = 120 cara. 
18 November 2014
3. Kombinasi 
Pada kombinasi, urutan unsur pada suatu susunan tidak 
diperhatikan. Misalnya, susunan ABC sama dengan CBA. 
Oleh karena itu, permutasi k unsur dari n unsur yang 
tersedia = k! kali kombinasinya, atau ditulis 
Kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia 
dirumuskan dengan 
18 November 2014
Contoh: 
Dari 10 orang yang mendaftar karyawan di suatu perusahaan, 
hanya akan diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan 
banyak cara untuk memilih keenam orang itu. 
Jawab: 
Jadi, banyak cara untuk memilih keenam orang itu ada 210 
cara. 
18 November 2014
Teorema Binomial Newton 
Dapat juga ditulis dengan notasi sigma berikut. 
Untuk n = 1 → (a + b)1 → koefisien 
Untuk n = 2 → (a + b)2 → koefisien 
Untuk n = 3 → (a + b)3 → koefisien 
Untuk n = 4 → (a + b)4 → koefisien 
Untuk n = 5 → (a + b)5 → koefisien 
18 November 2014
(a + b)1 1 1 → a + b 
(a + b)2 1 2 1 → a2 + 2ab + b2 
(a + b)3 1 3 3 1 → a3 + 3a2b + 3ab2 + b3 
(a + b)4 1 4 6 4 1 → a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 
+ b4 
(a + b)5 1 5 10 10 5 1 → a5 + 5a4b + 10a3b2 + 10a2b3 
+ 5ab5 + b5 
18 November 2014
Contoh: 
Tentukan koefisien suku x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11. 
Jawab: 
Terlebih dahulu tentukan . 
Jadi, koefisien x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11 adalah 
11.547.360. 
18 November 2014
B. Peluang Suatu Kejadian dan 
Komplemennya 
1. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian 
 Tindakan melempar dadu ke atas dinamakan percobaan. 
 Sisi-sisi (mata dadu) 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dinamakan ruang 
sampel. 
 Kejadian munculnya salah satu mata dadu pada sisi atas 
dinamakan kejadian. 
 Pada ruang sampel, titik (sisi) yang mungkin muncul 
dinamakan titik sampel. 
 Kejadian yang hanya terdiri atas satu titik sampel 
dinamakan kejadian sederhana. 
 Kejadian yang terdiri atas beberapa titik sampel 
dinamakan kejadian majemuk. 
18 November 2014
Contoh: 
Pada pelemparan sebuah koin, dengan sisi-sisinya 
gambar (G) dan angka (A), tentukan ruang sampelnya. 
Kemudian, sebutkan pula ruang sampelnya (S) jika koin 
yang dilemparkan 2 buah. 
Jawab: 
S = {A, G}. 
II 
I 
A G 
A AA GA 
G GA GG 
Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, GA, GA, GG}. 
18 November 2014
2. Peluang Suatu Kejadian 
Jika kejadian A dapat muncul sebanyak k kali, peluang 
kejadiannya dirumuskan dengan 
Jika A suatu kejadian, dengan A  S, peluangnya dapat 
dirumuskan dengan 
18 November 2014
Contoh: 
Di dalam sebuah kotak berisi 8 kelereng kuning, 2 kelereng 
merah, dan 5 kelereng biru. Tentukan peluang terambil 
kelereng berwarna merah dalam sekali pengambilan. 
Jawab: 
n(K) = 8 
n(S) = 8 + 2 + 5 = 15 
Jadi, peluang terambil kelereng kuning adalah 
18 November 2014
3. Komplemen Suatu Kejadian dan Peluangnya 
 Misalkan A adalah kejadian munculnya angka 5 pada 
pelemparan sebuah dadu. Jadi, A = {5}. 
 Kejadian munculnya angka bukan 5, yaitu Ac = {1, 2, 3, 4,6}, 
dinamakan komplemen dari kejadian A, ditulis Ac (dibaca A 
komplemen). 
 Jadi, jika P(Ac) peluang komplemen A dan P(A) peluang 
kejadian A, berlaku 
18 November 2014
Contoh: 
Sebuah kotak berisi 3 kelereng merah dan 4 kelereng biru. 
Dari dalam kotak itu diambil 2 kelereng sekaligus. Tentukan 
peluang terambil kelereng kedua-duanya bukan biru. 
Jawab: 
18 November 2014
4. Kisaran Nilai Peluang 
Misalkan A adalah kejadian dalam ruang sampel S. 
Sudah tentu, n(A) ≤ n(S) dan n(A) ≥ 0. 
Hal ini dapat dituliskan dengan 0 ≤ n(A) ≤ n(S). Jika pada 
setiap ruas dibagi dengan n(S), 
Diperoleh 0 ≤ P(A) ≤ 1 karena . 
Jadi, nilai peluang dari suatu kejadian berada pada interval 
tertutup [0, 1]. 
18 November 2014
C. Frekuensi Harapan Suatu 
Kejadian 
Frekuensi harapan (Fh) adalah banyak kejadian yang 
diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan dan 
dirumuskan dengan 
18 November 2014 
Fh(A) = P(A) × n 
dengan P(A) peluang kejadian A dan n banyak 
percobaan.
Contoh: 
Peluang terjadi hujan pada bulan November adalah 0,71. 
Berapa hari kemungkinan tidak hujan pada bulan itu? 
Jawab: 
P(A) = 0,71. 
P(Ac) = 1 – P(A) 
= 1 – 0,71 
= 0,29 
Oleh karena itu, kemungkinan tidak terjadi hujan pada bulan 
November adalah 0,29 × 30 hari = 8,7 hari ≈ 9 hari. 
18 November 2014
D. Peluang Kejadian Majemuk 
Misalkan A dan B adalah kejadian-kejadian dalam 
ruang sampel S. Peluang kejadian A atau B dapat 
ditentukan dengan 
P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) 
18 November 2014
Contoh: 
Sebuah dadu dilemparkan sekali ke atas. Jika A kejadian 
muncul angka genap dan B kejadian muncul angka prima, 
tentukan peluang muncul A atau B. 
Jawab: 
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6 
A = {2, 4 ,6}  n(A) = 3 
B = {2, 3, 5}  n(B) = 3 
A ∩ B = {2}  n(A ∩ B) = 1 
P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) = 
Jadi, peluang muncul A atau B adalah . 
18 November 2014
1. Peluang Kejadian Saling Lepas 
Kejadian saling lepas berarti A ∩ B = ø. 
Misal A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang 
sampel S yang saling lepas. 
Peluang A atau B dirumuskan dengan 
P(A U B) = P(A) + P(B) 
18 November 2014
Contoh: 
Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 4 
kelereng biru. 
Tentukan peluang terambil kelereng merah atau biru pada 
pengambilan sebuah kelereng dari kotak itu. 
Jawab: 
M adalah kelereng merah n(M) = 6 
B adalah kejadian terambil kelereng biru n(B) = 4 
n(S) = 10. 
Jadi, P(M U B) = P(M) + P(B) = 
= 1 
18 November 2014
2. Peluang Kejadian Saling Bebas Stokastik 
Jika kejadian A dan B saling bebas stokastik, P(A) 
peluang terjadinya kejadian A dan P(B) peluang 
terjadinya kejadian B, peluang terjadinya A dan B, ditulis 
P(A ∩ B) adalah 
Aturan di atas biasanya disebut aturan perkalian kejadian 
majemuk. 
18 November 2014 
P(A ∩ B) = P(A) × P(B)
Contoh: 
Peluang sebuah pohon jati mampu bertahan hidup hingga 
30 tahun lagi 
Peluang sebuah pohon randu mampu bertahan hidup 
hingga 30 tahun lagi dari sekarang adalah 
Tentukan 
a. peluang (dari sekarang) keduanya akan hidup; 
b. peluang hanya pohon jati yang bertahan hidup. 
18 November 2014
Jawab: 
P(Ac) = peluang pohon jati mati 30 tahun dari sekarang 
= 1 – P(A) 
P(Bc) = peluang pohon randu mati 30 tahun dari sekarang 
= 1 – P(B) 
a. P(A ∩ B) = P(A) × P(B) 
= 
b. P(A ∩ Bc) = P(A) × P(Bc) 
= 
18 November 2014
3. Peluang Kejadian Bersyarat 
Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi, 
dirumuskan dengan 
Contoh: 
Dalam suatu wadah terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru. 
Diambil 2 kelereng satu per satu dari wadah itu, tanpa 
pengembalian. Tentukan peluang terambil kelereng berturut-turut 
merah, kemudian biru. 
Jawab: 
M = kejadian terambil merah 
B = kejadian terambil biru 
B|M = kejadian terambil biru setelah kejadian pertama terambil 
merah. 
18 November 2014
Peluang terambil merah pada pengambilan pertama 
adalah 
Banyak kelereng setelah pengambilan pertama adalah 
9, yaitu 6 merah dan 3 biru. 
3 
 
Jadi, 
Dengan demikian, 
1 
Jadi, peluang terambil kelereng merah diikuti kelereng biru 
berturut-turut adalah 
18 November 2014 
3 
9
4. Menghitung Peluang Dengan Cara Lain 
Contoh 1: 
Sebanyak 6 pelari (masing-masing pelari memiliki nomor 
punggung 1–6) ikut serta dalam lomba lari. Tentukan 
peluang pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut 
akan keluar sebagai juara I, II, dan III. 
Jawab: 
Misalkan A adalah kejadian pelari bernomor punggung 3, 2, 
dan 6 berturut-turut sebagai juara I, II, dan III. 
18 November 2014
Banyak cara agar 3 pelari dari 6 pelari memenangkan lomba 
yang mementingkan urutan pemenang adalah sebagai 
berikut. 
Hanya ada satu kemungkinan (cara) pelari bernomor 3, 2, dan 
6. Jadi, peluang yang dimaksud pada soal adalah 
18 November 2014
Contoh 2: 
Dalam sebuah kantong terdapat 21 kelereng, yaitu 8 hijau, 
4 putih, dan 9 kuning. Akan diambil acak 3 kelereng 
sekaligus. 
Tentukan peluang terambil 
a. kelerang kuning semua; 
b. 1 kelereng hijau, 2 kelereng kuning; 
c. ketiga warna kelereng berbeda. 
Jawab: 
a. Misalkan A terpilih 3 kelereng kuning (dari 9 kelereng 
kuning) 
18 November 2014
b. Misalkan B terpilih 1 kelereng hijau (dari 8 kelereng hijau) 
dan 2 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) 
c. Misalkan C terpilih ketiga nama kelereng berbeda 
(1 hijau, 1 putih, dan kuning) 
18 November 2014 
  21 
3 
9 
2 
8 
1 
C 
C C 
P B 
 
 
C C C 
  21 
3 
9 
1 
4 
1 
8 
1 
C 
P C 
  


More Related Content

What's hot

Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grupYadi Pura
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaIndah Oktriani
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
 
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1Contoh soal matematika kelas VIII semester 1
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1Halimirna Inha
 
Media Pembelajaran kelas 3
Media Pembelajaran kelas 3Media Pembelajaran kelas 3
Media Pembelajaran kelas 3erwinta12005180
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013Yoshiie Srinita
 
Modul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasModul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasQuanita Dianti
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaHyronimus Lado
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
RPP TRANSLASI KELAS XI K13
RPP TRANSLASI KELAS XI K13RPP TRANSLASI KELAS XI K13
RPP TRANSLASI KELAS XI K13randiramlan
 
Bahan ajar-lingkaran
Bahan ajar-lingkaranBahan ajar-lingkaran
Bahan ajar-lingkaranDessylia
 

What's hot (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
RPP - Volume Tabung
RPP - Volume TabungRPP - Volume Tabung
RPP - Volume Tabung
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
 
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1Contoh soal matematika kelas VIII semester 1
Contoh soal matematika kelas VIII semester 1
 
Media Pembelajaran kelas 3
Media Pembelajaran kelas 3Media Pembelajaran kelas 3
Media Pembelajaran kelas 3
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
 
Modul teorema phytagoras
Modul teorema phytagorasModul teorema phytagoras
Modul teorema phytagoras
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Iceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmriIceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmri
 
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannyaSoal soal problem-solving dan pembahasannya
Soal soal problem-solving dan pembahasannya
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
RPP TRANSLASI KELAS XI K13
RPP TRANSLASI KELAS XI K13RPP TRANSLASI KELAS XI K13
RPP TRANSLASI KELAS XI K13
 
ATURAN PENCACAHAN
ATURAN PENCACAHANATURAN PENCACAHAN
ATURAN PENCACAHAN
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Bahan ajar-lingkaran
Bahan ajar-lingkaranBahan ajar-lingkaran
Bahan ajar-lingkaran
 

Viewers also liked

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 51234567890pgri
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Davisio
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Ferdi Pratama
 
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakartaSoal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakartanadiasenja
 
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xiSoal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xinick_marshu
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1nadiahbsa
 
Transformasi rotasi
Transformasi rotasiTransformasi rotasi
Transformasi rotasiarkhanprada
 
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"R.a. Muslimah
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangRina Anggraini
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk sma
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk smaContoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk sma
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk smaIntan Ijmanita
 
Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematikaUNIMED
 

Viewers also liked (17)

Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
Permutasi,kombinasi dan peluang kelompok 5
 
Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya Soal Peluang dan Penjelasanya
Soal Peluang dan Penjelasanya
 
Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4Peluang XMIA1 Kelompok 4
Peluang XMIA1 Kelompok 4
 
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakartaSoal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
Soal to-un-2012-matematika-a-mkks-dki-jakarta
 
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
 
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xiSoal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
Soal ulangan-peluang-sma-k elas-xi
 
Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1Limit fungsi-soal-jawab1
Limit fungsi-soal-jawab1
 
Transformasi rotasi
Transformasi rotasiTransformasi rotasi
Transformasi rotasi
 
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"Trigonometri "peta konsep dan LKS"
Trigonometri "peta konsep dan LKS"
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluang
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
2 teknik bab 5 peluang mgmpmtkpas
 
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk sma
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk smaContoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk sma
Contoh contoh soal dan pembahasan trigonometri untuk sma
 
Peluang matematika
Peluang matematikaPeluang matematika
Peluang matematika
 

Similar to PELUANG DAN KOMBINASI

Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxCuYaShaaIrmaAlsiZy
 
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdeka
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdekaBAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdeka
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdekaAniRofiqoh1
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptKholidYusuf4
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangAnto Pixels
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_StatistikaAhmadTeguh
 

Similar to PELUANG DAN KOMBINASI (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdeka
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdekaBAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdeka
BAB 7 TEORI PELUANG matematika kelaa 7 kurikulum merdeka
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.pptbahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
bahan-ajar-pe-l-u-a-n-g.ppt
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluangMakalah matematika smk 2019 tentang peluang
Makalah matematika smk 2019 tentang peluang
 
Peluang_Statistika
Peluang_StatistikaPeluang_Statistika
Peluang_Statistika
 
Kemungkinan
KemungkinanKemungkinan
Kemungkinan
 

More from Hidayati Rusnedy (20)

Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab7 hidr
Bab7 hidrBab7 hidr
Bab7 hidr
 
Bab6 laru
Bab6 laruBab6 laru
Bab6 laru
 
Bab5 stoi
Bab5 stoiBab5 stoi
Bab5 stoi
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab3 sist
Bab3 sistBab3 sist
Bab3 sist
 
Bab2 stru
Bab2 struBab2 stru
Bab2 stru
 
Bab1 pend
Bab1 pendBab1 pend
Bab1 pend
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Bab9 kela
Bab9 kelaBab9 kela
Bab9 kela
 
Bab8 hidr
Bab8 hidrBab8 hidr
Bab8 hidr
 
Bab7 laru
Bab7 laruBab7 laru
Bab7 laru
 
Bab6 stoi
Bab6 stoiBab6 stoi
Bab6 stoi
 
Bab5 laru
Bab5 laruBab5 laru
Bab5 laru
 
Bab4 kese
Bab4 keseBab4 kese
Bab4 kese
 
Bab3 laju
Bab3 lajuBab3 laju
Bab3 laju
 
Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
Bab1 stru
Bab1 struBab1 stru
Bab1 stru
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab6 makr
Bab6 makrBab6 makr
Bab6 makr
 

PELUANG DAN KOMBINASI

  • 1. Bab 2 Peluang 18 November 2014
  • 2. Peta Konsep Kaidah Pencacahan Hitung Peluang Aturan Kombinasi Perkalian Perulangan Saling Asing Pembatasan Siklis Unsur Permutasi Kejadian Majemuk Bersyarat Kejadian Komplemen Tunggal Saling Bebas Stokastik Teorema Binomial Peluang mempelajari Terdiri atas 18 November 2014
  • 3. Prasyarat 1. Apakah yang kamu ketahui tentang: a. ruang sampel dan titik sampel; b. peluang suatu kejadian; c. frekuensi harapan. 2. Misalkan dalam sebuah kantong plastik terdapat 4 kelereng merah, 5 kelereng putih, dan sebuah kelereng biru. Dari hal tersebut, tentukan ruang sampelnya dan peluang terambil kelereng merah jika darikantong plastik itu akan diambil sebuah kelereng saja. 18 November 2014
  • 4. A. Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi 1. Aturan Perkalian Misal kalian akan meneruskan ke Universitas A. Pada perguruan tinggi itu terdapat dua fakultas yang kalian gemari, yaitu: Fakultas MIPA (F.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia; Fakultas Pendidikan MIPA (P.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia Bagaimana cara kalian menentukan pilihan di perguruan tinggi itu? 18 November 2014
  • 5. a. Diagram Pohon F. MIPA, Matematika F. MIPA, Fisika F.MIPA, Biologi F.MIPA, Kimia P.MIPA, Matematika P.MIPA, Fisika P.MIPA, Biologi 18 November 2014 F.MIPA P.MIPA Matematika Fisika Biologi Kimia Matematika Fisika Biologi Kimia P.MIPA, Kimia
  • 6. Dari diagram pohon di atas, diperoleh 8 pasangan pilihan yang dapat kalian ambil, yaitu: (F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) (F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) (F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) (F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) Pilihan (F. MIPA, Matematika), artinya kalian memilih Fakultas MIPA Jurusan Matematika. 18 November 2014
  • 7. b. Tabel Persilangan Fakultas Jurusan Matematika Fisika Biologi Kimia F.MIPA (F.MIPA, Matematika) (F.MIPA, Fisika) (F.MIPA, Biologi) (F.MIPA, Kimia) P.MIPA (P.MIPA, Matematika) (P.MIPA, Fisika) (P.MIPA, Biologi) (P.MIPA, Kimia) 18 November 2014
  • 8. c. Pasangan Berurutan F.MIPA • P.MIPA •  Matematika Fisika Biologi Kimia (F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) (F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) (F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) (F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) Jadi, diperoleh 8 pasang pilihan yang kalian lakukan. 18 November 2014
  • 9. Aturan Filling Slots (Pengisian tempat) Misalkan terddapat n tempat dengan ketentuan: 1) banyak cara untuk mengisi tempat pertama c1; 2) banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama dipenuhi c2; 3) banyak cara untuk mengisi tempat ketiga setelah tempat pertama dan kedua dipenuhi c3 dan seterusnya hingga cn . Banyak cara untuk mengisi n buah tempat secara keseluruhan dapat dirumuskan dengan: 18 November 2014 c1 x c2 x c3 x … x cn
  • 10. Contoh: Perhatikan jalur yang menghubungkan kota satu dengan lainnya pada gambar berikut. Tentukan banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari kota A ke kota D. 18 November 2014
  • 11. Jawab: a. Pehatikan jalur A–B–D. Jalur A ke B ada 3 cara dan jalur B ke D ada 4 cara. Banyak cara menurut jalur A–B–D adalah 3 x 4 = 12 cara. b. Perhaikan jalur A–C–D. Jalur A ke C ada 2 cara dan jalur C ke D ada 3 cara. Banyak cara menurut jalur A–C–D adalah 2 x 3 = 6 cara. Jadi, banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari kota A ke kota D adalah (12 + 6) cara = 18 cara. 18 November 2014
  • 12. 2. Permutasian a. Faktorial Jika n bilangan asli maka n faktorial (ditulis n!) didefinisikan dengan n! = n × (n – 1) × (n – 2) × (n – 3) × ... × 3 × 2 × 1 Dari definisi di atas, kita juga memperoleh n! = n(n – 1)! 0! = 1 18 November 2014
  • 13. Contoh: Nyatakan 6 × 5 dalam bentuk faktorial. Jawab: 18 November 2014
  • 14. b. Permutasi Dari Unsur-Unsur yang Berbeda Perhatikan susunan angka 4, 5, dan 6 berikut. 456 465 546 564 645 654 Susunlah objek-objek yang memperhatikan urutan seperti itu terkait permutasi. Permutasi k unsur atau objek dari n unsur yang tersedia, dengan memperhatikan urutan susunannya dapat ditentukan dengan rumus: Notasi selain yang sering dipakai adalah n P k , n P k, atau P(n, k). 18 November 2014
  • 15. Contoh: Di dalam sebuah kelas, akan dibentuk kepengurusan yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. Berapa banyak cara 6 calon yang akan memperebutkan ketiga posisi tersebut? Jawab: Karena posisi yang diperebutkan masing-masing berbeda, kasus ini dapat dikerjakan dengan permutasi 3 unsur dari 6 unsur yang tersedia. 18 November 2014
  • 16. c. Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1, P, A3 (A1 dan A3 diandaikan berbeda) adalah = 3! = 3 × 2 × 1 = 6. Dengan demikian, diperoleh susunan dalam 3 kelompok berikut. a) A1PA3 b) A1A3P c) PA1A3 A3PA1 A3A1P PA3A1 Secara umum, dapat disimpulkan sebagai berikut. Permutasi n unsur, dengan k unsur sama dari n unsur itu (k ≤ n) adalah 18 November 2014 3 3P
  • 17. Contoh: Misalnya, terdapat 6 kelereng dengan rincian sebagai berikut: 2 kelereng berwarna merah; 3 kelereng berwarna putih; 1 kelereng berwarna biru. Berapa banyak susunan yang dapat dibuat untuk menyusun kelereng itu secara berdampingan? Jawab: Banyak susunan yang dapat dibuat adalah 18 November 2014
  • 18. d. Permutasi Siklis Untuk menentukan bentuk susunan n objek yang disusun melingkar, anggap sebuah titik sebagai titik tetap. Kemudian, sisanya dianggap sebagai penyusunan n – 1 unsur dari n – 1 unsur yang berbeda. Jadi, dapat kita simpulkan sebagai berikut. Misalkan terdapat n unsur yang berbeda disusun melingkar. Banyak susunan dapat ditentukan dengan permutasi siklis dengan aturan Psiklis = (n – 1)! 18 November 2014
  • 19. Contoh: Sebanyak 6 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapa banyak cara mereka menempati kursi yang disusun melingkar itu? Jawab: Banyak cara mereka menempati kursi ditentukan dengan permutasi siklis, yaitu Psiklis = (6 – 1)! = 5! = 120 cara. 18 November 2014
  • 20. 3. Kombinasi Pada kombinasi, urutan unsur pada suatu susunan tidak diperhatikan. Misalnya, susunan ABC sama dengan CBA. Oleh karena itu, permutasi k unsur dari n unsur yang tersedia = k! kali kombinasinya, atau ditulis Kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia dirumuskan dengan 18 November 2014
  • 21. Contoh: Dari 10 orang yang mendaftar karyawan di suatu perusahaan, hanya akan diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan banyak cara untuk memilih keenam orang itu. Jawab: Jadi, banyak cara untuk memilih keenam orang itu ada 210 cara. 18 November 2014
  • 22. Teorema Binomial Newton Dapat juga ditulis dengan notasi sigma berikut. Untuk n = 1 → (a + b)1 → koefisien Untuk n = 2 → (a + b)2 → koefisien Untuk n = 3 → (a + b)3 → koefisien Untuk n = 4 → (a + b)4 → koefisien Untuk n = 5 → (a + b)5 → koefisien 18 November 2014
  • 23. (a + b)1 1 1 → a + b (a + b)2 1 2 1 → a2 + 2ab + b2 (a + b)3 1 3 3 1 → a3 + 3a2b + 3ab2 + b3 (a + b)4 1 4 6 4 1 → a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4 (a + b)5 1 5 10 10 5 1 → a5 + 5a4b + 10a3b2 + 10a2b3 + 5ab5 + b5 18 November 2014
  • 24. Contoh: Tentukan koefisien suku x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11. Jawab: Terlebih dahulu tentukan . Jadi, koefisien x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11 adalah 11.547.360. 18 November 2014
  • 25. B. Peluang Suatu Kejadian dan Komplemennya 1. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian  Tindakan melempar dadu ke atas dinamakan percobaan.  Sisi-sisi (mata dadu) 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dinamakan ruang sampel.  Kejadian munculnya salah satu mata dadu pada sisi atas dinamakan kejadian.  Pada ruang sampel, titik (sisi) yang mungkin muncul dinamakan titik sampel.  Kejadian yang hanya terdiri atas satu titik sampel dinamakan kejadian sederhana.  Kejadian yang terdiri atas beberapa titik sampel dinamakan kejadian majemuk. 18 November 2014
  • 26. Contoh: Pada pelemparan sebuah koin, dengan sisi-sisinya gambar (G) dan angka (A), tentukan ruang sampelnya. Kemudian, sebutkan pula ruang sampelnya (S) jika koin yang dilemparkan 2 buah. Jawab: S = {A, G}. II I A G A AA GA G GA GG Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, GA, GA, GG}. 18 November 2014
  • 27. 2. Peluang Suatu Kejadian Jika kejadian A dapat muncul sebanyak k kali, peluang kejadiannya dirumuskan dengan Jika A suatu kejadian, dengan A  S, peluangnya dapat dirumuskan dengan 18 November 2014
  • 28. Contoh: Di dalam sebuah kotak berisi 8 kelereng kuning, 2 kelereng merah, dan 5 kelereng biru. Tentukan peluang terambil kelereng berwarna merah dalam sekali pengambilan. Jawab: n(K) = 8 n(S) = 8 + 2 + 5 = 15 Jadi, peluang terambil kelereng kuning adalah 18 November 2014
  • 29. 3. Komplemen Suatu Kejadian dan Peluangnya  Misalkan A adalah kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan sebuah dadu. Jadi, A = {5}.  Kejadian munculnya angka bukan 5, yaitu Ac = {1, 2, 3, 4,6}, dinamakan komplemen dari kejadian A, ditulis Ac (dibaca A komplemen).  Jadi, jika P(Ac) peluang komplemen A dan P(A) peluang kejadian A, berlaku 18 November 2014
  • 30. Contoh: Sebuah kotak berisi 3 kelereng merah dan 4 kelereng biru. Dari dalam kotak itu diambil 2 kelereng sekaligus. Tentukan peluang terambil kelereng kedua-duanya bukan biru. Jawab: 18 November 2014
  • 31. 4. Kisaran Nilai Peluang Misalkan A adalah kejadian dalam ruang sampel S. Sudah tentu, n(A) ≤ n(S) dan n(A) ≥ 0. Hal ini dapat dituliskan dengan 0 ≤ n(A) ≤ n(S). Jika pada setiap ruas dibagi dengan n(S), Diperoleh 0 ≤ P(A) ≤ 1 karena . Jadi, nilai peluang dari suatu kejadian berada pada interval tertutup [0, 1]. 18 November 2014
  • 32. C. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Frekuensi harapan (Fh) adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan dan dirumuskan dengan 18 November 2014 Fh(A) = P(A) × n dengan P(A) peluang kejadian A dan n banyak percobaan.
  • 33. Contoh: Peluang terjadi hujan pada bulan November adalah 0,71. Berapa hari kemungkinan tidak hujan pada bulan itu? Jawab: P(A) = 0,71. P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 0,71 = 0,29 Oleh karena itu, kemungkinan tidak terjadi hujan pada bulan November adalah 0,29 × 30 hari = 8,7 hari ≈ 9 hari. 18 November 2014
  • 34. D. Peluang Kejadian Majemuk Misalkan A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang sampel S. Peluang kejadian A atau B dapat ditentukan dengan P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) 18 November 2014
  • 35. Contoh: Sebuah dadu dilemparkan sekali ke atas. Jika A kejadian muncul angka genap dan B kejadian muncul angka prima, tentukan peluang muncul A atau B. Jawab: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  n(S) = 6 A = {2, 4 ,6}  n(A) = 3 B = {2, 3, 5}  n(B) = 3 A ∩ B = {2}  n(A ∩ B) = 1 P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) = Jadi, peluang muncul A atau B adalah . 18 November 2014
  • 36. 1. Peluang Kejadian Saling Lepas Kejadian saling lepas berarti A ∩ B = ø. Misal A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang sampel S yang saling lepas. Peluang A atau B dirumuskan dengan P(A U B) = P(A) + P(B) 18 November 2014
  • 37. Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 4 kelereng biru. Tentukan peluang terambil kelereng merah atau biru pada pengambilan sebuah kelereng dari kotak itu. Jawab: M adalah kelereng merah n(M) = 6 B adalah kejadian terambil kelereng biru n(B) = 4 n(S) = 10. Jadi, P(M U B) = P(M) + P(B) = = 1 18 November 2014
  • 38. 2. Peluang Kejadian Saling Bebas Stokastik Jika kejadian A dan B saling bebas stokastik, P(A) peluang terjadinya kejadian A dan P(B) peluang terjadinya kejadian B, peluang terjadinya A dan B, ditulis P(A ∩ B) adalah Aturan di atas biasanya disebut aturan perkalian kejadian majemuk. 18 November 2014 P(A ∩ B) = P(A) × P(B)
  • 39. Contoh: Peluang sebuah pohon jati mampu bertahan hidup hingga 30 tahun lagi Peluang sebuah pohon randu mampu bertahan hidup hingga 30 tahun lagi dari sekarang adalah Tentukan a. peluang (dari sekarang) keduanya akan hidup; b. peluang hanya pohon jati yang bertahan hidup. 18 November 2014
  • 40. Jawab: P(Ac) = peluang pohon jati mati 30 tahun dari sekarang = 1 – P(A) P(Bc) = peluang pohon randu mati 30 tahun dari sekarang = 1 – P(B) a. P(A ∩ B) = P(A) × P(B) = b. P(A ∩ Bc) = P(A) × P(Bc) = 18 November 2014
  • 41. 3. Peluang Kejadian Bersyarat Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi, dirumuskan dengan Contoh: Dalam suatu wadah terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru. Diambil 2 kelereng satu per satu dari wadah itu, tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambil kelereng berturut-turut merah, kemudian biru. Jawab: M = kejadian terambil merah B = kejadian terambil biru B|M = kejadian terambil biru setelah kejadian pertama terambil merah. 18 November 2014
  • 42. Peluang terambil merah pada pengambilan pertama adalah Banyak kelereng setelah pengambilan pertama adalah 9, yaitu 6 merah dan 3 biru. 3  Jadi, Dengan demikian, 1 Jadi, peluang terambil kelereng merah diikuti kelereng biru berturut-turut adalah 18 November 2014 3 9
  • 43. 4. Menghitung Peluang Dengan Cara Lain Contoh 1: Sebanyak 6 pelari (masing-masing pelari memiliki nomor punggung 1–6) ikut serta dalam lomba lari. Tentukan peluang pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut akan keluar sebagai juara I, II, dan III. Jawab: Misalkan A adalah kejadian pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut sebagai juara I, II, dan III. 18 November 2014
  • 44. Banyak cara agar 3 pelari dari 6 pelari memenangkan lomba yang mementingkan urutan pemenang adalah sebagai berikut. Hanya ada satu kemungkinan (cara) pelari bernomor 3, 2, dan 6. Jadi, peluang yang dimaksud pada soal adalah 18 November 2014
  • 45. Contoh 2: Dalam sebuah kantong terdapat 21 kelereng, yaitu 8 hijau, 4 putih, dan 9 kuning. Akan diambil acak 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang terambil a. kelerang kuning semua; b. 1 kelereng hijau, 2 kelereng kuning; c. ketiga warna kelereng berbeda. Jawab: a. Misalkan A terpilih 3 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) 18 November 2014
  • 46. b. Misalkan B terpilih 1 kelereng hijau (dari 8 kelereng hijau) dan 2 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) c. Misalkan C terpilih ketiga nama kelereng berbeda (1 hijau, 1 putih, dan kuning) 18 November 2014   21 3 9 2 8 1 C C C P B   C C C   21 3 9 1 4 1 8 1 C P C   