Dokumen ini menjelaskan prosedur penyelidikan epidemiologi kasus berpotensi KLB oleh petugas kesehatan. Prosedur tersebut meliputi pelacakan kasus, kunjungan rumah, pemeriksaan jentik, koordinasi dengan lintas sektor, dan pelaporan hasil.
1. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS
BERPOTENSI KLB
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi : -
Tanggal terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1-3
PUSKESMAS
TALAWI
dr. Ranu Verra
198303072010012029
1. PENGERTIAN
Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah kegiatan pencarian
penderita DBD atau tersangka lainnya dan pemeriksaan
jentik nyamuk penular di tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitar, termasuk tempat-tempat umum
dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter
2. TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam kegiatan
pengendalian penyakit yang di tularkan oleh nyamuk
3. KEBIJAKAN
SK Kepala Puskesmas Nomor 188.47/084/PUSK-
TLW/2019 Tentang Pengelolaan Kegiatan Pengendalian
Penyakit
4. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Fasyankes Primer
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017
tentang Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374 tahun
2010 Tentang Pengendalian Vektor
6. Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan
Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit)
edisi Revisi, Kementerian Kesehatan R.I, 2011
5.
ALAT DAN
BAHAN
a. Senter
b. Formulir PE
c. Bubuk Abate (Larvasida)
6. PROSEDUR 1. Petugas mendapatkan laporan kasus penyakit yang di
tularkan melalui nyamuk seperti DBD/ Malaria
2. Petugas melakukan pelacakan kasus paling lambat
2. 1x24 jam setelah laporan di terima dari unit pelayanan
atau masyarakat atau rumah sakit
3. Petugas melakukan kunjungan rumah bersama petugas
kesling/surveilans dan PWS
4. Petugas melakukan anamnesa kepada keluarga
penderita dan tetangga
5. Petugas melakukan pemeriksaan jentik dan kasus
demam lainnya di sekitar rumah penderita dengan
radius 100 meter
6. Apabila ditemukan jentik, petugas meminta masyarakat
untuk melakukan 3M plus dan pemberian bubuk
abate/larvasida
7. Petugas melakukan dokumentasi pengawasan jentik
dan mengisi blangko pemeriksaan jentik
8. Petugas melakukan koordinasi ke lintas sektor tentang
hasil PE dan rencana tindak lanjut penangganan kasus
DBD
9. Bila hasil ABJ ≤ 60 %, petugas menganjurkan kepada
lintas sektor untuk mengaktifkan kembali goro bersama
10.Petugas melaporkan hasil PE ke koordinator program
P2 dan kepala Puskesmas
11.Petugas melaporkan hasil PE dan arahan kepala
puskesmas ke Dinas Kesehatan dan Sosial
12.Petugas menindaklanjuti sesuai arahan dari Dinas
Kesehatan dan Sosial
13.Petugas melakukan dokumentasi dan pencatatan
7.
DIAGRAM ALIR
Petugas mendapatkan laporan
kasus penyakit yang di tularkan
melalui nyamuk seperti DBD/
Malaria
Petugas melakukan pelacakan kasus 1x24jam
Petugas melakukan kunjungan rumah dengan
surveilans dan PWS
Petugas melakukan anamnesa kepada pasien ,
keluarga dan tetangga
3. 8. UNIT TERKAIT 1. Program P2
2. Program Kesling
Petugas melakukan pemeriksaan jentik minimal
10 buah rumah radius 100 meter
Apabila di temukan jentik, menganjurkan
masyarakat goro/3M plus
Petugas melakukan dokumentasi pengawasan
jentik dan mengisi blangko PE
Bila hasil ABJ≤ 60%, petugas menganjurkan
kepala desa untuk Goro bersama
Petugas melapor ke kepala desa
Petugas melaporkan hasil PE ke koordinator
program dan kepala puskesmas
Petugas melaporkan hasil PE dan arahan
kepala puskesmas ke Dinas Kesehatan
Petugas menindaklanjuti sesuai arahan dari
Dinas Kesehatan
Petugas melakukan dokumentasi dan
pencatatan
4. 3. Surveilans
4. Kepala Desa
5. PWS
Disusun oleh :
Yus Indrawati, AMK
Diperiksa Oleh :
Dr. Rian Permana Rifyandi