SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Download to read offline
PENGENDALIAN TEKNIK DAN
ADMINISTRASI UNTUK MENGURANGI
RISIKO PENYEBARAN COVID-19
Penyusun
DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS
Dr. Agustina Puspitasari, SpOk
Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS
DR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K)
Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K)
DR. Dr. Astrid W. Sulistomo, MPH, SpOk
Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI
Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, SpPD
Dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT
Dr. Mahesa Paranadipa, MHKes
Penyunting dan Tata Letak
DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS
Dr. Agustina Puspitasari, SpOk
Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS
DR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV
Dr. Ulul Albab, Sp.OG
Dr. Valerie Hirsy Putri
Dr. Viga Abdillah Haloho
Kontributor
Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K)
Prof. DR. Dr. Aryati, MS, SpPK(K)
Dr. Robiah Khairani Hasibuan, SpS
Dr. Noor Arida Sofiana, MBA
Dr. Arif Budi Satria, SpB
DR. Dr. Safrizal Rahman, SpOT
DR. Dr. Romdhoni, SpTHT-KL
DR. Dr. Andani Eka Putra, MSc
Dr. Rudyanto Soedono, Sp.An-KIC
Dr. Telogo Wismo
Dr. Ahmad Syaifuddin
Dr. Amran A. Raga
Dr. Dian Zamroni, SpJP
Dr. Garinda Alma Duta, SpP
Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes
Dr. Ahmadin Yusuf Rizal Susatyo
Dr. Farhan Haidar Fazlur Rahman
LATAR BELAKANG
SARS-CoV-2 and COVID-19
Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can
cause disease in animals or humans, have
previously caused two major outbreaks: SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in
20121
4
In December 2019, a novel coronavirus (SARS-CoV-2,
previously known as 2019-nCoV) caused a series of cases
of acute respiratory syndrome in humans that was first
reported in Wuhan, China.2 The infectious disease caused
by this novel coronavirus has been named COVID-19
1. Zhou P, et al. Nature 2020; 579: 270–3.
2. World Health Organization. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses. Accessed March 2, 2020.
Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can
cause disease in animals or humans, have
previously caused two major outbreaks: SARS
(Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in
20121
TRANSMISI COVID-19
Source: Worldometers 24 Juli 2021
DATA COVID-19 INTERNASIONAL
DATA COVID-19
INDONESIA
Pasien COVID-19
tidak tekendali
maka Healthcare
System Capacity
akan overloaded
dan exhausted
Perawatan
COVID-19 penuh
dan pasien
menumpuk
Angka kematian
pasien COVID-19
meningkat
Nakes banyak
terpapar dan
terdampak
sampai
meninggal
Kapasitas pelayanan
pasien NONCOVID
menurun, berdampak
pada meningkatnya
kematian pasien
NONCOVID
Lingkaran Setan COVID-19
sebagai penyebab tingginya
kematian Nakes dan pasien
NON-COVID
STANDAR DAN PROTOKOL
PERLINDUNGAN TERHADAP DOKTER
Telah diolah kembali dari : National Institute for Occupational Safety and Health
HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI INFEKSI
Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration
Klasifikasi pajanan tenaga kesehatan terhadap SARS-CoV-2
Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration
Pencegahan
terhadap
COVID-19
untuk dokter
VAKSINASI
Jumlah Sasaran Divaksinasi
Dosis 1
1.468.764
1.590.045
(108,26%)
Dosis 2 1.444.040
(98,32%)
Vaksinasi Tahap 1
SDMK
Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
telah mendapatkan dua dosis vaksinasi
COVID-19 menggunakan vaksin Sinovac
pada tahap 1
19
Kebijakan Pelaksanaan
Vaksinasi Dosis Ketiga
(Booster) bagi SDMK
▪ Vaksinasi dosis ketiga diberikan kepada tenaga kesehatan,
asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang:
▪ bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk
Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit),
▪ berusia ≥18 tahun
▪ telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19
lengkap
▪ Vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksin
dengan platform yang sama atau platform yang
berbeda, dengan interval minimal pemberian vaksinasi
dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan
Dapat menggunakan Sinovac
(Platform Inaktif) atau Moderna
(Platform mRNA)
TABEL CHECKLIST PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI COVID-19 BERDASARKAN TINGKAT RISIKO
ALUR DAN ZONASI RUANGAN
Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
ALUR DAN ZONASI COVID-19
Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI
Karyum HB. Managing HVAC system during COVID-19 pandemic.2020
SISTEM TEKANAN UDARA
PENGENDALIAN TEKNIK
PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI
Sumber : PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang PPI di Fasyankes
CONTOH PENGGUNAAN TRIASE
A. Early Warning System
Song CY, Xu J, He J, Lu Y. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly
suspected patients..
Bila fasilitas pelayanan kesehatan tidak mempunyai CT scan, dapat dipertimbangkan menggunakan foto toraks
B. Algoritma dari WHO
a) Penggunaan alur rujukan dan triase ini harus
mempertimbangkan peraturan dan
pedoman pemerintah.
b) Mengikuti keputusan klinis dokter dan
kapasitas yang ada, contohnya apabila
pasien memerlukan penanganan yang lebih
tinggi dari yang dapat diberikan oleh fasilitas
tersebut
c) Jika belum dites atau hasil tes sebelumnya
negatif tapi klinis mengarah ke COVID-19
KMK No. HK.01.07/Menkes/327/2020
tentang Penetapan COVID-19 Akibat
Kerja sebagai Penyakit Akibat Kerja yang
Spesifik pada Pekerjaan Tertentu
SANGAT PENTING UNTUK STRATEGI
Ditegakkan dengan 7 langkah
Yang dijamin oleh JKK (BP JAMSOSTEK/PT
TASPEN/PT ASABRI): santunan berupa
uang (santunan sementara tidak mampu
bekerja, santunan cacat, biaya
rehabilitasi, beasiswa anak, uang duka,
santunan kematian ) dan tunjangan cacat.
PENENTUAN PENYAKIT COVID-19
AKIBAT KERJA
Diagnosa Klinis : Konfirmasi COVID-19
Menentukan pajanan yang ada di lingkungan kerja :
Pajanan biologi virus SARS-CoV-2 ditempat kerja baik dari
pasien maupun spesimen dari pasien dan dimasa pandemi
semua pasien berpotensi menularkan COVID-19
Menentukan hubungan antara pajanan dilingkungan kerja
dengan penyakitnya : pekerjaan tenaga kesehatan
berhubungan erat dengan risiko tinggi paparan COVID-19 di
lingkungan kerja
Menentukan dosis pajanan : pada saat pandemi tidak ada
dosis minimal pajanan biologi
Menentukan faktor individu : tidak ada faktor
individu yang berperan karena semua berisiko tertular
Menentukan faktor lain di luar pekerjaan: tidak ada bukti
riwayat kontak dengan pajanan virus SARS-CoV-2 di luar
pekerjaan
Diagnosa PAK: COVID-19 Akibat kerja
1
2
3
4
5
6
7
• Panduan kembali bekerja saat pandemi tergantung pada keadaan
epidemi lokal, jenis dan kondisi setiap pekerjaan, serta ketersediaan
tes.
• Panduan perlu ditinjau dan diperbarui seiring waktu sesuai
perubahan status epidemi lokal.
• Dalam situasi saat ini dengan tingkat penularan yang tinggi dan
pengujian yang terbatas, penting untuk membedakan antara dokter
berisiko tinggi dan rendah. Meskipun pedoman untuk yang berisiko
rendah mungkin bergantung pada kriteria klinis, strategi berbasis
pengujian yang lebih spesifik harus digunakan untuk yang berisiko
tinggi.
ALUR UNTUK
PEMERIKSAAN KASUS
KONTAK ERAT
(KMK 413 TH 2020)
ALUR PEMERIKSAAN KASUS KONTAK
ERAT BILA MENGGUNAKAN
PEMERIKSAAN ANTIGEN
Telah diolah dari: WHO. 2020
PENATALAKSANAAN KEMBALI KERJA
Penilaian kelaikan kerja
Identifikasi penyesuaian
Kesepakatan pihak terkait
Identifikasi hambatan dan dukungan
Implementasi penyesuaian
1
2
3
4
5
Sumber: Pehimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, 2020
ALUR PENILAIAN KELAIKAN KERJA
CONTOH LAIN ALUR
UNTUK KEMBALI KERJA
Panduan CDC 12
September 2020
CONTOH LAIN
ALUR UNTUK
KEMBALI KERJA
Panduan dari Society of
Occupational Medicine
1 Juni 2020
# Risiko tinggi yang termasuk adalah tenaga kesehatan
termasuk didalamnya adalah dokter meskipun menggunakan
APD dengan benar
* Tes serologi:
- Tidak menggunakan pemeriksaan non kuantitatif seperti
rapid test (lateral flow assay) karena tidak dapat diketahui
peningkatan titer antibodi.
- Interpretasi harus dilakukan secara hati-hati oleh tim ahli
Hasil pemeriksaan tergantung pada waktu pemeriksaan,
klinis, epidemiologi dan prevalensi setempat, tipe tes yang
digunakan, metode validasi, dan reliabilitas.
CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA
Contoh Pertimbangan Kembali
Bekerja Berdasarkan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang
diperlukan untuk kembali bekerja
diantaranya adalah pemeriksaan
laboratorium pada pemantauan.
Pemantauan dilakukan serial setiap 1 –
3 hari, disesuaikan dengan kondisi klinis
dokter terkonfirmasi COVID-19.
LAMA KARANTINA
( CDC 14 FEBRUARI 2021)
• Rekomendasi 14 hari setelah kontak erat (meskipun tanpa pemeriksaan laboratorium), merupakan pilihan
utama untuk mengurangi risiko penularan secara maksimal didasarkan pada perkiraan masa inkubasi COVID-
19.
• Alternatif mempersingkat lama karantina dapat dilakukan dengan menyesuaikan keadaan dan sumber daya:
• >10 hari bila tanpa pemeriksaan laboratorium dan jika tidak ada gejala selama pemantauan harian
• >7 hari bila pemeriksaan hasil laboratorium SARS-CoV-2 negatif dan jika tidak ada gejala selama
pemantauan harian. Spesimen dapat dikumpulkan dan diperiksa dalam waktu 48 jam sebelum
waktu penghentian karantina yang direncanakan
• Bila menggunakan pilihan alternatif karantina singkat, maka tetap harus dilakukan:
• Pemantauan gejala harian hingga hari karantina ke-14
• Mematuhi protokol kesehatan: penggunaan masker yang benar dan konsisten, menjaga jarak,
kebersihan tangan dan batuk, pembersihan dan desinfeksi lingkungan, menghindari keramaian,
memastikan ventilasi dalam ruangan yang memadai, dan pemantauan mandiri untuk gejala
penyakit COVID-19
• Bila timbul gejala COVID-19, segera mencari pertolongan medis dan melaporkan ke atasan yang
bersangkutan
CDC 14 FEBRUARI 2021
Pedoman kriteria kembali bekerja untuk
dokter dengan infeksi SARS-CoV-2 dapat
berdasarkan kriteria berikut:
1. Berdasarkan gejala (symptom-based
strategy)
▪ Asimtomatik dan tanpa
imunokompromais berat:
o >10 hari setelah pasien dinyatakan
positif dengan tes diagnostik virus
SARS-CoV-2
▪ Simtomatik ringan hingga sedang, dan
tanpa imunokompromais berat:
o >10 hari sejak gejala muncul pertama
kali dan
o >24 jam setelah demam terakhir tanpa
penggunaan anti demam dan
o Gejala (batuk, sesak) mengalami
perbaikan
▪ Simtomatik berat hingga kritis, atau imunokompromais berat*
• >10 hari dan dapat hingga 20 hari sejak gejala muncul pertama kali
dan
• >24 jam sejak demam terakhir tanpa penggunaan anti demam dan
• Gejala (batuk, sesak) mengalami perbaikan
• Mungkin diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit
infeksi
• Dapat dipertimbangkan menggunakan strategis berdasarkan
pemeriksaan laboratorium (test-based strategy)
2. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium (test-based strategy)
▪ Asimtomatik:
• Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2
spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam.
▪ Simtomatik:
• Bebas demam tanpa penggunaan obat anti demam; dan
• Gejala lain (batuk, sesak) telah sembuh
• Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2
spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam berturutan.
CDC 2 JUNI 2021
• NAAT berbasis laboratorium direkomendasikan jika menggunakan
strategi berbasis tes.
• Memperbarui list kondisi imunokompromais termasuk keganasan
hematologi dan pengobatan imunosupresif.
• Termasuk rekomendasi untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan
kerja jika menggunakan strategi berbasis tes untuk menentukan
kapan nakes dapat kembali bekerja.
TABEL INSTRUMEN
SELF ASSESMENT
HARIAN DOKTER
Pemantauan self assesment ini
untuk mengetahui secara dini
dokter yg bergejala atau kontak
erat sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut sesuai
alur pemeriksaan SARS-CoV-2
utk dokter
ALUR TINDAK
LANJUT HASIL
FORMULIR SELF
ASSESMENT
RISIKO COVID-19
ASESMEN RISIKO PAJANAN KASUS PROBABLE/KONFIRM COVID-19
PENGATURAN JAM KERJA
SHIFT
NON SHIFT
40 jam seminggu (waktu kerja harian 7 - 8 jam dan tidak melebihi
12 jam sehari)
Metropolitan rota ( 2 pagi – 2 siang – 2 malam) atau continental
rota (2 pagi – 2 siang – 3 malam) diikuti istirahat 1 atau 2 hari
REKOMENDASI
Mengurangi durasi shift menjadi 6 jam (satu hari 4 shift).
Penggunaan APD level 3 maksimal berdurasi 6 jam
Istirahat tidur 7-9 jam sehari
Intoleransi kerja shift: usia > 45 tahun
Pengendalian transmisi varian yang lebih infeksius
• Ketersediaan pemeriksaan WGS dan kecepatan hasil ( peningkatan kapasitas pemeriksaan WGS)
• Vaksinasi dokter dan keluarga ( termasuk ART dan sopir)
• Memberi jarak antar meja pekerja di kantor minimal 1,5 meter dan posisi diagonal
• Tidak boleh melepas masker jika ada orang lain baik saat kerja maupun saat ishoma
• Himbauan pada pekerja untuk sarapan dirumah dan membawa bekal juga peralatan makan dan
minum sendiri
• Himbauan membawa peralatan ibadah sendiri dan mencucinya setiap hari
• Selalu memperhatikan ventilasi, durasi dan jarak terutama dalam mencegah transmisi virus
SARSCoV-2 terutama varian baru yang sangat infeksius
• Sistem WFH dan WFO untuk staf perkantoran
• Penyediaaan handsanitizer dan sabun untuk cuci tangan karyawan
• Penyediaan cairan disinfektan disinfeksi ruang kerja dan general cleaning permukaan setiap hari
• Himbauan penggunaan kendaraan pribadi saat berangkat dan pulang kerja, jika harus menggunakan
transportasi umum makan dengan protokol kesehatan ketat seperti menggunakan masker 2 lapis
(masker bedah dan masker kain) atau masker N-95 dan faceshield serta membawa handsanitizer
• Himbauan meminimalkan pertemuan offline dan memaksimalkan pertemuan secara online
• Pembatasan jumlah peserta pertemuan offline sesuai kapasitas ruangan dan tidak ada kegiatan
makan minum ( membuka masker) di ruang pertemuan
• Panduan rtw yang tepat
2m
1 m
1. Australian Medical Association. National code of practice-hours of work, shiftwork, and rostering for hospital doctors.
2016.
2. BPJS Ketenagakerjaan. Peran Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID-
19. 2021
3. Centers for Disease Control and Prevention. Criteria for Return to Work for Healthcare Personnel with Suspected or
Confirmed COVID-19 (Interim Guidance). ww.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html)
4. Centers for Disease Control and Prevention. Disharging COVID-19 patients. 16 Februari 2021.
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/disposition-hospitalized-patients.html)
5. Centers for Disease Control and Prevention. Interim guidance on testing healthcare personnel for SARS-CoV-2. 17 Juli
2020.
6. Centers for Disease Control and Prevention. Interim U.S. Guidance for Risk Assessment and Work Restrictions for
Healthcare Personnel with Potential Exposure to COVID-19.(www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-
assesment-hcp.html)
7. Centers for Disease Control and Prevention. Managing exposed health care workers (Interim Guidance). 12
September 2020.
8. Centers for Disease Control and Prevention. Long-term effects of COVID-19. 13 November 2020.
9. Centers for Disease Control and Prevention. Potential esposure at work. 16 Februari 2021.
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html)
10. Centers for Disease Control and Prevention. Returning to work criteria. 16 Februari 2021.
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html)
11. Centers for Disease Control and Prevention. Staff shortages. 14 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html)
12. Centers for Disease Control and Prevention. Strategies to mitigate healthcare personnel staffing shortages. 14 Februari 2021
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html)
13. Centers for Disease Control and Prevention. Testing healthcare personnel. 14 Februari 2021.
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/testing-healthcare-personnel.html)
14. Costa G. Factors influencing health of workers and tolerance to shift work. Theoretical Issues in Ergonomics Science. 2003,
4:3-4, 263–88.
15. COVID-19 Coronavirus Pandemic [Internet]. Worldometers. 2020. Available from:
https://www.worldometers.info/coronavirus/
16. Driggin E, Madhavan MV, Bikdeli B, Chuich T, Laracy J, Biondi-Zoccai G, dkk. Cardiovascular considerations for patients, health
care workers, and health systems during the COVID-19 pandemic. Journal of the American College of Cardiology.
2020;75(18):2352-71.
17. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. pedoman teknis ruang isolasi. 2015
18. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman teknis bangunan dan prasarana ruang isolasi
penyakit infeksi emerging. 2020
19. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.Panduan teknis pelayanan rumah sakit pada masa adaptasi kebiasaan
baru.Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2020
20. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. 2020. Available from: https://COVID- 19.go.id/peta-sebaran
21. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Penanganan. Standar Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Penanganan COVID-19
di Indonesia. Revisi 2. 2020.
22. Hanafi BK. Managing HVAC System During COVID-19 Pandemic. 2020
23. Ikatan Dokter Indonesia. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia.2018.
24. Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Petunjuk Pencegahan Penularan COVID-19 Untuk Petugas
Kesehatan. Edisi 1. 2020.
25. Indonesian Industrial Hygiene Association. Surat Edaran Himbauan Untuk Mengimplementasikan Metode Pengendalian
Teknis Guna Mengendalikan Penularan COVID-19 di Perkantoran. 2020
26. International Labour Organization-World Health Organization. Occupational Safety and Health in Public Health
Emergencies.2018
27. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana Rumah Sakit. 2016
28. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Penyakit Akibat Kerja. 2016
29. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit. 2016
30. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2017
31. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2018.
32. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19
Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020
33. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019(COVID-19). 2020.
34. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim
Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan
Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 2020
35. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/447/2020 tentang Penetapan COVID- 19
Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020
36. Leka S. Psychosocial Hazards. 2003
37. Leka S, Griffiths A, Cox T, World Health Organization. Work organisation and stress: systematic problem approaches for
employers, managers and trade union representatives. World Health Organization. 2003.
38. Morawska L, Tang JW, Bahnfleth W, Bluyssen PM, Boerstra A, Buonanno G, dkk. How can airborne transmission of COVID-19
indoors be minimised?. Environment International. 2020;142:105832.
39. Occupational Safety and Health Act. Guidance on Preparing Work places for COVID-19. 2020
40. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. 2020
41. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia. Usulan Panduan Pemeriksaan
Laboratorium COVID-19. 2020
42. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Penatalaksanaan Kembali Bekerja dari Aspek Kedokteran
Okupasi. 2019
43. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Standar Penilaian Kelaikan Kerja pada Pelayanan
KesehatanKerja. 2019
44. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dalam Masa Pandemi COVID-19. 2020.
45. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Rekomendasi PERDOKI Nomor 0261/Sekr/PERDOKI/III/2020 terkait
pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang positif terinfeksi COVID-19 dan/atau meninggal dengan positif terinfeksi COVID-
19. 2020
46. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Pedoman penatalaksanaan kembali kerja pada kasus yang berkaitan
dengan pajanan SARS CoV-2 pada masa pandemi COVID-19. 2021
47. PT TASPEN. Program PT. TASPEN (PERSERO) dalam upaya meningkatkan layanan di masa pandemi COVID-19.2021
48. PTASABRI. Sosialisasi penerapan jaminan kecelakaan kerja bagi tenaga kesehatan yang mengalamiCOVID-19 Akibat Kerja
untuk Peserta ASABRI. 2021
49. Rueda-Garrido JC, Vicente-Herrero M, del Campo M, Reinoso-Barbero L, de la Hoz RE, Delclos GL, dkk. Return to work
guidelines for the COVID-19 pandemic. Occupational Medicine. 2020.
50. Saguni A. Konsep tata kelola ruang-ruang pelayanan Penyakit Infeksi Emerging. Kementerian Kesehatan RI. 2020
51. Susanto AD, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Alur untuk skrining dini, alur rujukan, penanganan dini bagi tenaga
kesehatan yang terkenaCOVID-19. 2021.
52. The American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engine. Guidance For Polling Place HVAC Systems. 2020
53. World Health Organization. Diagnostic testing for SARS-CoV-2 (Interim guidance). 11 September 2020.
54. World Health Organization. Risk assessment and management of exposure of health care workers in the context of COVID-19.
Interim guidance 19 March 2020.
55. Yadav T, Saxena SK. Transmission cycle of SARS-CoV and SARS-CoV-2. Coronavirus disease 2019 (COVID-19). 2020;33-
42.doi:10.1007/978-981-15-4814-7_4
56. Zhang X, Jiang Z, Yuan X, Wang Y, Huang D, Hu R, dkk. Nurses reports of actual work hours and preferred work hours per shift
among frontline nurses during coronavirus disease 2019 (COVID-19) epidemic: A cross-sectional survey. International Journal
of Nursing Studies. 2020:103635.
57. Herawati. Variasi SARSCoV-2 dan dampaknya pada penanganan
pandemi. 18 Juli 2021.
58. Kemkes RI. Kebijakan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi seluruh
tenaga kesehatan , asisten tenaga Kesehatan dan tenaga penunjang
yang bekerja di fasilitas pelayanan Kesehatan. 24 Juli 2021
SAFE DOCTORS
SAFE PATIENTS

More Related Content

What's hot

MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OK
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OKMPI 2 Penyelidikan epidemiologi OK
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OKOktarina Permatasari
 
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi Oktarina Permatasari
 
2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologiagnesnece1
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah Oktarina Permatasari
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...BidangTFBBPKCiloto
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAHMPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAHdrnasseer
 
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...Bob Sindunata
 
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2HMRojali
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaI Putu Cahya Legawa
 
Asuhan keperawatan HIV/AIDS
 Asuhan keperawatan HIV/AIDS Asuhan keperawatan HIV/AIDS
Asuhan keperawatan HIV/AIDSpjj_kemenkes
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2HMRojali
 
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbPenyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbHMRojali
 
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan Penyakit
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan PenyakitKerjasama Tim dalam Penanggulangan Penyakit
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan PenyakitOktarina Permatasari
 
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)Maya Ongge
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Tata Naipospos
 

What's hot (20)

MPI 2 Penyelidikan epidemiologi
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi MPI 2 Penyelidikan epidemiologi
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi
 
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OK
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OKMPI 2 Penyelidikan epidemiologi OK
MPI 2 Penyelidikan epidemiologi OK
 
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
MPI.3 Pencegahan Penyakit Infeksi
 
2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi2. survailens epidemiologi
2. survailens epidemiologi
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
 
Jf ahli (slide 2)
Jf ahli (slide 2)Jf ahli (slide 2)
Jf ahli (slide 2)
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAHMPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
MPI 4 - MANAJEMEN KASUS PENYAKIT MENULAR POTENSIAL KLB DAN WABAH
 
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...
Journal reading (tht kl) - comparative efficacy and safety of various anti-mic...
 
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
Penyelidikan epidemiologi kejadian_luar_biasa_sp klb dan wabah+_2
 
Pengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 modernaPengantar vaksin covid 19 moderna
Pengantar vaksin covid 19 moderna
 
Asuhan keperawatan HIV/AIDS
 Asuhan keperawatan HIV/AIDS Asuhan keperawatan HIV/AIDS
Asuhan keperawatan HIV/AIDS
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
 
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klbPenyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan klb
 
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan Penyakit
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan PenyakitKerjasama Tim dalam Penanggulangan Penyakit
Kerjasama Tim dalam Penanggulangan Penyakit
 
Modul inti 2
Modul inti 2Modul inti 2
Modul inti 2
 
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
Tugas (Kegiatan Pelatihan Advokasi Program Surveilans)
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
 

Similar to Materi dragustina-web270721

ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfUlikSyamsuElya
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-covRizky Siagian
 
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfrAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfIbethMarpaung
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptveronica235175
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docxGilangAab
 
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptxpuskesmastanon
 
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdfTATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdfssuserd58201
 
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19andy widayat
 
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptxRonyWiranto
 
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfPNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfAdiYusup2
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfBrian ER
 
Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfwahyupurnama20
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfYuraOfficial
 
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptxJuliatulMuslimah
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentHafizHariNugraha
 
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdfsufyanatstsauri2
 
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxPIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxssuser7f86f1
 

Similar to Materi dragustina-web270721 (20)

ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdfppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
ppt_Pedoman standar perlindungan dokter_TIM MITIGASI 23 Sep 2020.pdf
 
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
5 pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-mers-cov
 
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfrAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
 
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx
884a74a8bc2694ee874710b4964cc03a.pptx
 
305458_WAYAN.pptx
305458_WAYAN.pptx305458_WAYAN.pptx
305458_WAYAN.pptx
 
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdfTATA LAKSANA TBC 2019.pdf
TATA LAKSANA TBC 2019.pdf
 
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19
Petunjuk teknis penggunaan apd dalam menghadapi wabah covid 19
 
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx
#Pelayanan Telemedicine Bagi Pasien Isolasi Mandiri_120821.pptx
 
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdfPNPK HIV Kop Garuda.pdf
PNPK HIV Kop Garuda.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
Permenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdfPermenkes HIV 2019.pdf
Permenkes HIV 2019.pdf
 
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdfPNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
 
surveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdfsurveilans_ppi.pdf
surveilans_ppi.pdf
 
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
 
Covid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical studentCovid - 19 information for medical student
Covid - 19 information for medical student
 
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf
2_dr Budiman Bela_Vaksinasi dan Varian COVID-19.pdf
 
epidemiologi surveilance
epidemiologi surveilanceepidemiologi surveilance
epidemiologi surveilance
 
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxPIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
 

Recently uploaded

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Materi dragustina-web270721

  • 1. PENGENDALIAN TEKNIK DAN ADMINISTRASI UNTUK MENGURANGI RISIKO PENYEBARAN COVID-19
  • 2.
  • 3. Penyusun DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Dr. Agustina Puspitasari, SpOk Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS DR. Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) Prof. Dr. Menaldi Rasmin, SpP(K) DR. Dr. Astrid W. Sulistomo, MPH, SpOk Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI Dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, SpPD Dr. Moh Adib Khumaidi, Sp.OT Dr. Mahesa Paranadipa, MHKes Penyunting dan Tata Letak DR. Dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, MARS Dr. Agustina Puspitasari, SpOk Dr. Weny Rinawati, SpPK(K), MARS DR. Dr. Sally Aman Nasution, SpPD-KKV Dr. Ulul Albab, Sp.OG Dr. Valerie Hirsy Putri Dr. Viga Abdillah Haloho Kontributor Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A (K) Prof. DR. Dr. Aryati, MS, SpPK(K) Dr. Robiah Khairani Hasibuan, SpS Dr. Noor Arida Sofiana, MBA Dr. Arif Budi Satria, SpB DR. Dr. Safrizal Rahman, SpOT DR. Dr. Romdhoni, SpTHT-KL DR. Dr. Andani Eka Putra, MSc Dr. Rudyanto Soedono, Sp.An-KIC Dr. Telogo Wismo Dr. Ahmad Syaifuddin Dr. Amran A. Raga Dr. Dian Zamroni, SpJP Dr. Garinda Alma Duta, SpP Dr. Hadiwijaya, MPH, MHKes Dr. Ahmadin Yusuf Rizal Susatyo Dr. Farhan Haidar Fazlur Rahman
  • 5. SARS-CoV-2 and COVID-19 Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can cause disease in animals or humans, have previously caused two major outbreaks: SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in 20121 4 In December 2019, a novel coronavirus (SARS-CoV-2, previously known as 2019-nCoV) caused a series of cases of acute respiratory syndrome in humans that was first reported in Wuhan, China.2 The infectious disease caused by this novel coronavirus has been named COVID-19 1. Zhou P, et al. Nature 2020; 579: 270–3. 2. World Health Organization. Q&A on coronaviruses (COVID-19). https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses. Accessed March 2, 2020.
  • 6.
  • 7. Coronaviruses (CoV), a family of viruses that can cause disease in animals or humans, have previously caused two major outbreaks: SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) in 2003 and MERS (Middle East Respiratory Syndrome) in 20121 TRANSMISI COVID-19
  • 8. Source: Worldometers 24 Juli 2021 DATA COVID-19 INTERNASIONAL
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Pasien COVID-19 tidak tekendali maka Healthcare System Capacity akan overloaded dan exhausted Perawatan COVID-19 penuh dan pasien menumpuk Angka kematian pasien COVID-19 meningkat Nakes banyak terpapar dan terdampak sampai meninggal Kapasitas pelayanan pasien NONCOVID menurun, berdampak pada meningkatnya kematian pasien NONCOVID Lingkaran Setan COVID-19 sebagai penyebab tingginya kematian Nakes dan pasien NON-COVID
  • 15. Telah diolah kembali dari : National Institute for Occupational Safety and Health HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI INFEKSI
  • 16. Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration Klasifikasi pajanan tenaga kesehatan terhadap SARS-CoV-2
  • 17. Telah diolah kembali dari : Occupational Safety and Health Administration Pencegahan terhadap COVID-19 untuk dokter
  • 18. VAKSINASI Jumlah Sasaran Divaksinasi Dosis 1 1.468.764 1.590.045 (108,26%) Dosis 2 1.444.040 (98,32%) Vaksinasi Tahap 1 SDMK Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin Sinovac pada tahap 1
  • 19. 19 Kebijakan Pelaksanaan Vaksinasi Dosis Ketiga (Booster) bagi SDMK ▪ Vaksinasi dosis ketiga diberikan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang: ▪ bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit), ▪ berusia ≥18 tahun ▪ telah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19 lengkap ▪ Vaksinasi dosis ketiga dapat menggunakan vaksin dengan platform yang sama atau platform yang berbeda, dengan interval minimal pemberian vaksinasi dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan Dapat menggunakan Sinovac (Platform Inaktif) atau Moderna (Platform mRNA)
  • 20. TABEL CHECKLIST PENGENDALIAN RISIKO TRANSMISI COVID-19 BERDASARKAN TINGKAT RISIKO
  • 21.
  • 22.
  • 23. ALUR DAN ZONASI RUANGAN Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
  • 24. ALUR DAN ZONASI COVID-19 Sumber: Kementerian Kesehatan RI. Panduan teknis pelayanan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru. 2020
  • 25. PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI Karyum HB. Managing HVAC system during COVID-19 pandemic.2020
  • 28.
  • 29.
  • 30. PENGATURAN ALIRAN UDARA & VENTILASI Sumber : PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang PPI di Fasyankes
  • 31. CONTOH PENGGUNAAN TRIASE A. Early Warning System Song CY, Xu J, He J, Lu Y. COVID-19 early warning score: a multi-parameter screening tool to identify highly suspected patients.. Bila fasilitas pelayanan kesehatan tidak mempunyai CT scan, dapat dipertimbangkan menggunakan foto toraks
  • 32. B. Algoritma dari WHO a) Penggunaan alur rujukan dan triase ini harus mempertimbangkan peraturan dan pedoman pemerintah. b) Mengikuti keputusan klinis dokter dan kapasitas yang ada, contohnya apabila pasien memerlukan penanganan yang lebih tinggi dari yang dapat diberikan oleh fasilitas tersebut c) Jika belum dites atau hasil tes sebelumnya negatif tapi klinis mengarah ke COVID-19
  • 33. KMK No. HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat Kerja sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu SANGAT PENTING UNTUK STRATEGI Ditegakkan dengan 7 langkah Yang dijamin oleh JKK (BP JAMSOSTEK/PT TASPEN/PT ASABRI): santunan berupa uang (santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat, biaya rehabilitasi, beasiswa anak, uang duka, santunan kematian ) dan tunjangan cacat. PENENTUAN PENYAKIT COVID-19 AKIBAT KERJA Diagnosa Klinis : Konfirmasi COVID-19 Menentukan pajanan yang ada di lingkungan kerja : Pajanan biologi virus SARS-CoV-2 ditempat kerja baik dari pasien maupun spesimen dari pasien dan dimasa pandemi semua pasien berpotensi menularkan COVID-19 Menentukan hubungan antara pajanan dilingkungan kerja dengan penyakitnya : pekerjaan tenaga kesehatan berhubungan erat dengan risiko tinggi paparan COVID-19 di lingkungan kerja Menentukan dosis pajanan : pada saat pandemi tidak ada dosis minimal pajanan biologi Menentukan faktor individu : tidak ada faktor individu yang berperan karena semua berisiko tertular Menentukan faktor lain di luar pekerjaan: tidak ada bukti riwayat kontak dengan pajanan virus SARS-CoV-2 di luar pekerjaan Diagnosa PAK: COVID-19 Akibat kerja 1 2 3 4 5 6 7
  • 34. • Panduan kembali bekerja saat pandemi tergantung pada keadaan epidemi lokal, jenis dan kondisi setiap pekerjaan, serta ketersediaan tes. • Panduan perlu ditinjau dan diperbarui seiring waktu sesuai perubahan status epidemi lokal. • Dalam situasi saat ini dengan tingkat penularan yang tinggi dan pengujian yang terbatas, penting untuk membedakan antara dokter berisiko tinggi dan rendah. Meskipun pedoman untuk yang berisiko rendah mungkin bergantung pada kriteria klinis, strategi berbasis pengujian yang lebih spesifik harus digunakan untuk yang berisiko tinggi.
  • 35. ALUR UNTUK PEMERIKSAAN KASUS KONTAK ERAT (KMK 413 TH 2020)
  • 36. ALUR PEMERIKSAAN KASUS KONTAK ERAT BILA MENGGUNAKAN PEMERIKSAAN ANTIGEN Telah diolah dari: WHO. 2020
  • 37. PENATALAKSANAAN KEMBALI KERJA Penilaian kelaikan kerja Identifikasi penyesuaian Kesepakatan pihak terkait Identifikasi hambatan dan dukungan Implementasi penyesuaian 1 2 3 4 5 Sumber: Pehimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, 2020 ALUR PENILAIAN KELAIKAN KERJA
  • 38. CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA Panduan CDC 12 September 2020
  • 39. CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA Panduan dari Society of Occupational Medicine 1 Juni 2020 # Risiko tinggi yang termasuk adalah tenaga kesehatan termasuk didalamnya adalah dokter meskipun menggunakan APD dengan benar * Tes serologi: - Tidak menggunakan pemeriksaan non kuantitatif seperti rapid test (lateral flow assay) karena tidak dapat diketahui peningkatan titer antibodi. - Interpretasi harus dilakukan secara hati-hati oleh tim ahli Hasil pemeriksaan tergantung pada waktu pemeriksaan, klinis, epidemiologi dan prevalensi setempat, tipe tes yang digunakan, metode validasi, dan reliabilitas.
  • 40. CONTOH LAIN ALUR UNTUK KEMBALI KERJA Contoh Pertimbangan Kembali Bekerja Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk kembali bekerja diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium pada pemantauan. Pemantauan dilakukan serial setiap 1 – 3 hari, disesuaikan dengan kondisi klinis dokter terkonfirmasi COVID-19.
  • 41. LAMA KARANTINA ( CDC 14 FEBRUARI 2021) • Rekomendasi 14 hari setelah kontak erat (meskipun tanpa pemeriksaan laboratorium), merupakan pilihan utama untuk mengurangi risiko penularan secara maksimal didasarkan pada perkiraan masa inkubasi COVID- 19. • Alternatif mempersingkat lama karantina dapat dilakukan dengan menyesuaikan keadaan dan sumber daya: • >10 hari bila tanpa pemeriksaan laboratorium dan jika tidak ada gejala selama pemantauan harian • >7 hari bila pemeriksaan hasil laboratorium SARS-CoV-2 negatif dan jika tidak ada gejala selama pemantauan harian. Spesimen dapat dikumpulkan dan diperiksa dalam waktu 48 jam sebelum waktu penghentian karantina yang direncanakan • Bila menggunakan pilihan alternatif karantina singkat, maka tetap harus dilakukan: • Pemantauan gejala harian hingga hari karantina ke-14 • Mematuhi protokol kesehatan: penggunaan masker yang benar dan konsisten, menjaga jarak, kebersihan tangan dan batuk, pembersihan dan desinfeksi lingkungan, menghindari keramaian, memastikan ventilasi dalam ruangan yang memadai, dan pemantauan mandiri untuk gejala penyakit COVID-19 • Bila timbul gejala COVID-19, segera mencari pertolongan medis dan melaporkan ke atasan yang bersangkutan
  • 42. CDC 14 FEBRUARI 2021 Pedoman kriteria kembali bekerja untuk dokter dengan infeksi SARS-CoV-2 dapat berdasarkan kriteria berikut: 1. Berdasarkan gejala (symptom-based strategy) ▪ Asimtomatik dan tanpa imunokompromais berat: o >10 hari setelah pasien dinyatakan positif dengan tes diagnostik virus SARS-CoV-2 ▪ Simtomatik ringan hingga sedang, dan tanpa imunokompromais berat: o >10 hari sejak gejala muncul pertama kali dan o >24 jam setelah demam terakhir tanpa penggunaan anti demam dan o Gejala (batuk, sesak) mengalami perbaikan ▪ Simtomatik berat hingga kritis, atau imunokompromais berat* • >10 hari dan dapat hingga 20 hari sejak gejala muncul pertama kali dan • >24 jam sejak demam terakhir tanpa penggunaan anti demam dan • Gejala (batuk, sesak) mengalami perbaikan • Mungkin diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit infeksi • Dapat dipertimbangkan menggunakan strategis berdasarkan pemeriksaan laboratorium (test-based strategy) 2. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium (test-based strategy) ▪ Asimtomatik: • Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2 spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam. ▪ Simtomatik: • Bebas demam tanpa penggunaan obat anti demam; dan • Gejala lain (batuk, sesak) telah sembuh • Hasil pemeriksaan molekular virus SARS-CoV-2 negatif dari minimal 2 spesimen pernapasan, yang diambil dengan jarak ≥24 jam berturutan.
  • 43. CDC 2 JUNI 2021 • NAAT berbasis laboratorium direkomendasikan jika menggunakan strategi berbasis tes. • Memperbarui list kondisi imunokompromais termasuk keganasan hematologi dan pengobatan imunosupresif. • Termasuk rekomendasi untuk berkonsultasi dengan praktisi kesehatan kerja jika menggunakan strategi berbasis tes untuk menentukan kapan nakes dapat kembali bekerja.
  • 44. TABEL INSTRUMEN SELF ASSESMENT HARIAN DOKTER Pemantauan self assesment ini untuk mengetahui secara dini dokter yg bergejala atau kontak erat sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai alur pemeriksaan SARS-CoV-2 utk dokter
  • 45. ALUR TINDAK LANJUT HASIL FORMULIR SELF ASSESMENT RISIKO COVID-19
  • 46. ASESMEN RISIKO PAJANAN KASUS PROBABLE/KONFIRM COVID-19
  • 47.
  • 48. PENGATURAN JAM KERJA SHIFT NON SHIFT 40 jam seminggu (waktu kerja harian 7 - 8 jam dan tidak melebihi 12 jam sehari) Metropolitan rota ( 2 pagi – 2 siang – 2 malam) atau continental rota (2 pagi – 2 siang – 3 malam) diikuti istirahat 1 atau 2 hari REKOMENDASI Mengurangi durasi shift menjadi 6 jam (satu hari 4 shift). Penggunaan APD level 3 maksimal berdurasi 6 jam Istirahat tidur 7-9 jam sehari Intoleransi kerja shift: usia > 45 tahun
  • 49. Pengendalian transmisi varian yang lebih infeksius • Ketersediaan pemeriksaan WGS dan kecepatan hasil ( peningkatan kapasitas pemeriksaan WGS) • Vaksinasi dokter dan keluarga ( termasuk ART dan sopir) • Memberi jarak antar meja pekerja di kantor minimal 1,5 meter dan posisi diagonal • Tidak boleh melepas masker jika ada orang lain baik saat kerja maupun saat ishoma • Himbauan pada pekerja untuk sarapan dirumah dan membawa bekal juga peralatan makan dan minum sendiri • Himbauan membawa peralatan ibadah sendiri dan mencucinya setiap hari • Selalu memperhatikan ventilasi, durasi dan jarak terutama dalam mencegah transmisi virus SARSCoV-2 terutama varian baru yang sangat infeksius • Sistem WFH dan WFO untuk staf perkantoran • Penyediaaan handsanitizer dan sabun untuk cuci tangan karyawan • Penyediaan cairan disinfektan disinfeksi ruang kerja dan general cleaning permukaan setiap hari • Himbauan penggunaan kendaraan pribadi saat berangkat dan pulang kerja, jika harus menggunakan transportasi umum makan dengan protokol kesehatan ketat seperti menggunakan masker 2 lapis (masker bedah dan masker kain) atau masker N-95 dan faceshield serta membawa handsanitizer • Himbauan meminimalkan pertemuan offline dan memaksimalkan pertemuan secara online • Pembatasan jumlah peserta pertemuan offline sesuai kapasitas ruangan dan tidak ada kegiatan makan minum ( membuka masker) di ruang pertemuan • Panduan rtw yang tepat
  • 51.
  • 52. 1. Australian Medical Association. National code of practice-hours of work, shiftwork, and rostering for hospital doctors. 2016. 2. BPJS Ketenagakerjaan. Peran Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID- 19. 2021 3. Centers for Disease Control and Prevention. Criteria for Return to Work for Healthcare Personnel with Suspected or Confirmed COVID-19 (Interim Guidance). ww.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html) 4. Centers for Disease Control and Prevention. Disharging COVID-19 patients. 16 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/disposition-hospitalized-patients.html) 5. Centers for Disease Control and Prevention. Interim guidance on testing healthcare personnel for SARS-CoV-2. 17 Juli 2020. 6. Centers for Disease Control and Prevention. Interim U.S. Guidance for Risk Assessment and Work Restrictions for Healthcare Personnel with Potential Exposure to COVID-19.(www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk- assesment-hcp.html) 7. Centers for Disease Control and Prevention. Managing exposed health care workers (Interim Guidance). 12 September 2020. 8. Centers for Disease Control and Prevention. Long-term effects of COVID-19. 13 November 2020. 9. Centers for Disease Control and Prevention. Potential esposure at work. 16 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html) 10. Centers for Disease Control and Prevention. Returning to work criteria. 16 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html)
  • 53. 11. Centers for Disease Control and Prevention. Staff shortages. 14 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019- ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html) 12. Centers for Disease Control and Prevention. Strategies to mitigate healthcare personnel staffing shortages. 14 Februari 2021 (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html) 13. Centers for Disease Control and Prevention. Testing healthcare personnel. 14 Februari 2021. (https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/testing-healthcare-personnel.html) 14. Costa G. Factors influencing health of workers and tolerance to shift work. Theoretical Issues in Ergonomics Science. 2003, 4:3-4, 263–88. 15. COVID-19 Coronavirus Pandemic [Internet]. Worldometers. 2020. Available from: https://www.worldometers.info/coronavirus/ 16. Driggin E, Madhavan MV, Bikdeli B, Chuich T, Laracy J, Biondi-Zoccai G, dkk. Cardiovascular considerations for patients, health care workers, and health systems during the COVID-19 pandemic. Journal of the American College of Cardiology. 2020;75(18):2352-71. 17. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. pedoman teknis ruang isolasi. 2015 18. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Pedoman teknis bangunan dan prasarana ruang isolasi penyakit infeksi emerging. 2020 19. Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan.Panduan teknis pelayanan rumah sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru.Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2020 20. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. 2020. Available from: https://COVID- 19.go.id/peta-sebaran 21. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Penanganan. Standar Alat Pelindung Diri (APD) Untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia. Revisi 2. 2020.
  • 54. 22. Hanafi BK. Managing HVAC System During COVID-19 Pandemic. 2020 23. Ikatan Dokter Indonesia. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Dokter Indonesia.2018. 24. Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Petunjuk Pencegahan Penularan COVID-19 Untuk Petugas Kesehatan. Edisi 1. 2020. 25. Indonesian Industrial Hygiene Association. Surat Edaran Himbauan Untuk Mengimplementasikan Metode Pengendalian Teknis Guna Mengendalikan Penularan COVID-19 di Perkantoran. 2020 26. International Labour Organization-World Health Organization. Occupational Safety and Health in Public Health Emergencies.2018 27. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. 2016 28. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja. 2016 29. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit. 2016 30. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2017 31. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2018. 32. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/327/2020 tentang Penetapan COVID-19 Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020 33. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019(COVID-19). 2020.
  • 55. 34. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 2020 35. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/447/2020 tentang Penetapan COVID- 19 Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan Tertentu. 2020 36. Leka S. Psychosocial Hazards. 2003 37. Leka S, Griffiths A, Cox T, World Health Organization. Work organisation and stress: systematic problem approaches for employers, managers and trade union representatives. World Health Organization. 2003. 38. Morawska L, Tang JW, Bahnfleth W, Bluyssen PM, Boerstra A, Buonanno G, dkk. How can airborne transmission of COVID-19 indoors be minimised?. Environment International. 2020;142:105832. 39. Occupational Safety and Health Act. Guidance on Preparing Work places for COVID-19. 2020 40. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. 2020 41. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia. Usulan Panduan Pemeriksaan Laboratorium COVID-19. 2020 42. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Penatalaksanaan Kembali Bekerja dari Aspek Kedokteran Okupasi. 2019 43. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Standar Penilaian Kelaikan Kerja pada Pelayanan KesehatanKerja. 2019 44. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Buku Panduan Perlindungan Bagi Pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dalam Masa Pandemi COVID-19. 2020.
  • 56. 45. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Rekomendasi PERDOKI Nomor 0261/Sekr/PERDOKI/III/2020 terkait pekerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang positif terinfeksi COVID-19 dan/atau meninggal dengan positif terinfeksi COVID- 19. 2020 46. Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia. Pedoman penatalaksanaan kembali kerja pada kasus yang berkaitan dengan pajanan SARS CoV-2 pada masa pandemi COVID-19. 2021 47. PT TASPEN. Program PT. TASPEN (PERSERO) dalam upaya meningkatkan layanan di masa pandemi COVID-19.2021 48. PTASABRI. Sosialisasi penerapan jaminan kecelakaan kerja bagi tenaga kesehatan yang mengalamiCOVID-19 Akibat Kerja untuk Peserta ASABRI. 2021 49. Rueda-Garrido JC, Vicente-Herrero M, del Campo M, Reinoso-Barbero L, de la Hoz RE, Delclos GL, dkk. Return to work guidelines for the COVID-19 pandemic. Occupational Medicine. 2020. 50. Saguni A. Konsep tata kelola ruang-ruang pelayanan Penyakit Infeksi Emerging. Kementerian Kesehatan RI. 2020 51. Susanto AD, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Alur untuk skrining dini, alur rujukan, penanganan dini bagi tenaga kesehatan yang terkenaCOVID-19. 2021. 52. The American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engine. Guidance For Polling Place HVAC Systems. 2020 53. World Health Organization. Diagnostic testing for SARS-CoV-2 (Interim guidance). 11 September 2020. 54. World Health Organization. Risk assessment and management of exposure of health care workers in the context of COVID-19. Interim guidance 19 March 2020. 55. Yadav T, Saxena SK. Transmission cycle of SARS-CoV and SARS-CoV-2. Coronavirus disease 2019 (COVID-19). 2020;33- 42.doi:10.1007/978-981-15-4814-7_4 56. Zhang X, Jiang Z, Yuan X, Wang Y, Huang D, Hu R, dkk. Nurses reports of actual work hours and preferred work hours per shift among frontline nurses during coronavirus disease 2019 (COVID-19) epidemic: A cross-sectional survey. International Journal of Nursing Studies. 2020:103635.
  • 57. 57. Herawati. Variasi SARSCoV-2 dan dampaknya pada penanganan pandemi. 18 Juli 2021. 58. Kemkes RI. Kebijakan vaksinasi dosis ketiga (booster) bagi seluruh tenaga kesehatan , asisten tenaga Kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan Kesehatan. 24 Juli 2021