Tugas ini memberikan ringkasan penyelidikan epidemiologi kasus Covid-19 pasien bernama Bpk. Nurdin. Tim melakukan identifikasi dan wawancara kontak erat pasien, yaitu anggota keluarga dan yang dikunjungi. Kontak erat diasumsikan memiliki risiko tertular dan diawasi selama 14 hari serta dilakukan tes antigen. Laporan mencakup proses pelacakan, analisis, dan rekomendasi pencegahan penularan.
1. TUGAS MPI 2
Penyelidikan Epidemiologi (PE)
PUSKESMAS BUKIT WOLIO INDAH
1. dr. Miftahul Jannah
2. Nilawati S.Kep, Ners.
3. Wa Ode Murhadiyanti Muhadi, AMAK
2. Kasus 2
Tanggal 15 April 2020 Puskesmas Randu, Kecamatan Johar, Kabupaten
Meranti, Provinsi Jambi kedatangan pasien:
o Nama: Bpk. Nurdin
o Lahir: 2 Juli 1964 (Umur: 56 th)
o Jenis Kelamin: Laki-laki
o Alamat: Jl. Bendul Ilir No.7, RT.01/RW.10, Kelurahan Daru, Kecamatan
Johar, Kab. Meranti.
o Pekerjaan: Tani
o Keluhan: batuk, demam, nyeri tenggorokan, sesak nafas
o Riwayat : kontak dengan kasus konfirmasi 10 hari yang lalu.
o Pasien di dx/ suspek Covid19, kemudian dirujuk ke RS Rujukan di
Kabupaten Meranti. Keluhan dirasakan sejak tanggal 8 April 2020.
o Komorbid: hipertensi, ginjal. Kasus diambil spesimen berupa Swab
Nasopharyng dan Oropharyng.
SKENARIO KASUS 2
3. 1. Anggota Keluarga serumah:
Rukmini/P/50 tahun (Isteri)
Ramli/L/15 tahun (anak)
Erni/P/13 tahun (anak)
Jamelah/P/7 tahun (anak)
2. Anggota keluarga tidak serumah,
tinggal di desa lain
Harto/L/25 tahun (anak)
Marti/P/23 tahun (mantu)
Brendawati/P/2 tahun (anak Pak
harto)
Abdi/L/27 tahun (anak)
Sri rezeki/P/20 tahun (mantu)
Marti/P/3 tahun (anak Pak Abdi)
3. Informasi lain:
Pada waktu 2 hari sebelum sakit
Bpk. Nurdin mengunjungi anak-
anaknya yang sudah berkeluarga
yang tinggal tidak jauh dari
rumahnya, yaitu keluarga Pak
Harto dan keluarga Pak Abdi.
4. Di Puskesmas Pak Nurdin diterima
petugas registrasi yaitu Pranti/P/20
tahun dan Lutfi/L/23 tahun.
Perawat Lina/P/25 tahun dan
dr.Indra/L/30 tahun.
5. Rujukan pasien ke RS dibantu oleh
pengemudi ambulan: Maki/L/20
tahun, perawat Sakti/L/27 tahun
dan Rita/P/24 tahun.
4. Penemuan dan Perekaman Data
Kasus
06
Analisis Epidemiologi Deskriptif
07
Menentukan Sumber &
Cara Penularan
08
Rekomendasi Penanggulangan
09
Penerimaan informasi
indikasi KLB
01
Penetapan KLB 02
Persiapan turun lapangan 03
Penetapan Etiologi/Verifikasi
diagnosis
04
Penetapan kasus 05 10 Pembuatan Laporan
11
Diseminasi Laporan
5. TAHAPAN
PENYELIDIKAN
a. Konfirmasi awal KLB Petugas surveilans atau
penanggung jawab surveilans puskesmas/Dinas
Kesehatan melakukan konfirmasi awal untuk
memastikan adanya kasus konfirmasi COVID-19
dengan cara wawancara dengan petugas puskesmas
atau dokter yang menangani kasus.
b. Persiapan penyelidikan
1) Persiapan formulir penyelidikan.
2) PersiapanTim Penyelidikan (Tenaga Kesahata dan
RT/RW)
3) Persiapan logistik (termasukAPD) dan obat-obatan jika
diperlukan
6. c. Penyelidikan epidemiologi
1. Identifikasi kasus
Indentifikasi suspek radius 100 meter dari rumah
kasus
2. Identifikasi faktor risiko
-Resiko Penularan pada kontak erat
- ResikoTerkena Stigma & Diskrimasi di Lingkungan
-Resiko Ekonomi
7. 3. Identifikasi kontak erat
Tanggal Tgl 6/4/2020 Tgl 15/4/2020
Serumah/Tempat yang
dikunjunggi
Keluarga Serumah Rumah Pak Harto &
Abdi
Puskesmas Ambulance
Orang/ Kontak
Rukmini/P/50 Harto/L/25 thn Pranti/P/20 tahun
tahun.
Supir: Maki/L/20
tahun,
Ramli/L/15 Marti/P/23 tahun Lutfi/L/23 perawat Sakti/L/27
tahun
Jamelah/P/7 Brendawati/P/2
tahun
Perawat Lina/P/25
tahun
Rita/P/24 tahun.
Abdi/L/27 tahun) dr.Indra/L/30
tahun
Sri rezeki/P/20
tahun
Marti/P/3 tahun
8. Semua kontak erat yang telah diidentifikasi selanjutnya dilakukan
wawancara secara lebih detail. Berikut tahap pendataan kontak erat:
a. Wawancara dapat dilakukan baik wawancara langsung maupun via
telepon/media komunikasi lainnya.
b. Sampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan pelacakan kontak
c. Catat data-data kontak seperti nama lengkap, usia, sesuai dengan
formulir pemantauan harian.
d. Melakukan Pemeriksaan RDT Antigen COVID-19.
Sampaikan kepada kontak erat untuk melakukan hal-hal berikut ini:
1) Melakukan karantina mandiri
2) Laporkan sesegera mungkin jika muncul gejala seperti batuk, pilek,
sesak nafas, dan gejala lainnya melalui kontak tim monitoring.
Sampaikan bahwa semakin cepat melaporkan maka akan semakin
cepat mendapatkan tindakan untuk mencegah perburukan.
9. Apabila kontak erat menunjukkan gejala dan harus dibawa ke fasyankes dengan
kendaraan pribadi, perhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Beritahu petugas fasyankes bahwa kontak yang memiliki gejala akan dibawa.
b. Saat bepergian untuk mencari perawatan, kontak harus memakai masker
medis.
c. Hindari menggunakan transportasi umum ke fasyankes jika memungkinkan.
Ambulans dapat dipanggil, atau kontak yang sakit dapat diangkut dalam
kendaraan pribadi dengan semua jendela terbuka, jika memungkinkan.
d. Kontak dengan gejala harus disarankan untuk selalu melakukan kebersihan
pernapasan dan tangan. Menjaga Jarak (setidaknya 1 meter) saat bepergian
dan ketika berada di fasilitas perawatan kesehatan.
e. Setiap permukaan yang terkena sekret pernapasan atau cairan tubuh lainnya
selama proses transfer harus dibersihkan dengan sabun atau deterjen dan
kemudian didisinfeksi dengan produk rumah tangga biasa yang mengandung
larutan pemutih encer 0,5%.
10. Follow up Kontak Erat (Pemantauan dan Karantina)
a. Petugas surveilans yang telah melakukan kegiatan identifikasi kontak dan
pendataan kontak akan mengumpulkan tim baik dari petugas puskesmas
setempat, kader, relawan dan pihak-pihak lain terkait.
b. Komunikasi risiko harus secara pararel disampaikan kepada masyarakat untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti munculnya stigma dan
diskriminasi akibat ketidaktahuan.
c. Petugas surveilans provinsi bertindak sebagai supervisor bagi petugas surveilans
kabupaten/kota. Petugas surveilans kabupaten/kota bertindak sebagai supervisor
untuk petugas puskesmas.
d. Laporan dilaporkan setiap hari untuk menginformasikan perkembangan dan
kondisi terakhir dari kontak erat. Seluruh kegiatan pelacakan kontak sebaiknya
dilakukan di ruangan terbuka untuk meminimalkan potensi penularan.
e. Pemeriksaan laboratorium kontak erat dilakukan ketika menunjukkan gejala.
11. Pelacakan kontak pada petugas kesehatan
a. Petugas kesehatan yang melakukan perawatan langsung kepada pasien sebaiknya
dilakukan penilaian risiko secara berkala.
b. Pada petugas kesehatan yang memenuhi kriteria kontak erat direkomendasikan
untuk:
1. Berhenti bekerja sementara
2. Segera dilakukan pemeriksaan RT-PCR sejak kasus dinyatakan sebagai kasus
probable atau konfirmasi
3. Melakukan karantina dan monitoring secara mandiri selama 14 hari
4. Petugas yang terpapar tetapi tidak memenuhi kriteria kontak erat maka dapat
terus bekerja.
5. Petugas sebaiknya melaporkan secara rutin kondisi pribadinya (ada atau tidak
gejala, komorbid, kemungkinan paparan dan sebainya) kepada penanggung
jawab di fasyankes masing-masing.
6. Petugas kesehatan yang kemungkinan terpapar COVID-19 dari luar (bukan dari
fasyankes) tetap harus mengikuti prosedur yang sama
12. Alat yang perlu disiapkan ketika akan melakukan pelacakan kontak termasuk
monitoring:
a. Formulir Pelacakan kontak dan pemantauan harian
b. Alat tulis
c. RapidTest Antigen Covid-19
d. Termometer (menggunakan thermometer tanpa sentuh jika tersedia)
e. Tensimeter
f. Hand sanitizer (cairan untuk cuci tangan berbasis alkohol)
g. Informasi KIE tentang COVID-19
h. Panduan pencegahan penularan di lingkungan rumah
i. Panduan alat pelindung diri (APD) untuk kunjungan rumah
j. Daftar nomor-nomor penting
k. Masker bedah
l. Identitas diri maupun surat tugas
m. Alat komunikasi (grupWhatsapp dan lain-lain)
13. 4). Pengambilan specimen
Pada saat penyelidikan sedang berlangsug
5). Penanggulangan awal
Ketika penyelidikan sedang berlangsung petugas sudah harus memulai upaya
pengendalian pendahuluan dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran penyakit
kewilayah yang lebih luas. Upaya tersebut dilakukan terhadap masyarakat maupun
lingkungan, antara lain dengan:
• Menjaga kebersihan/higiene tangan, saluran pernapasan.
• Sedapat mungkin membatasi kontak dengan kasus yang sedang diselidiki dan bila tak
terhindarkan buat jarak dengan kasus.
• Asupan gizi yang baik guna meningkatkan daya tahan tubuh.
• Apabila diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit dapat dilakukan tindakan
isolasi dankarantina.
• Penggunaan APD sesuai risiko pajanan
14. e. Pengolahan dan analisis data Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan
ketentuan
f. Penyusunan laporan penyelidikan epidemiologi Setelah selesai melakukan penyelidikan
epidemiologi maka dibuat laporan tertulis meliputi:
1) Latar belakang dan tujuan
2) Metodologi
3) Hasil penyelidikan epidemiologi meliputi:
- Data umum
- Analisis kasus COVID-19 berupa gambaran karakteristik kasus menurut variabel
epidemiologi (waktu kejadian, tempat dan orang)
- Analisis faktor risiko
- Analisis kontak kasus
- Hasil pemeriksaan laboratorium
- Upaya yang sudah dilakukan seperti tatalaksana kasus, pemeriksaan
laboratorium, tindakan pengendalian faktor lingkungan dan sebagainya
4) Kesimpulan dan rekomendasi