SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
SPO (Standar Prosedur Operasional)
Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load
(VL) HIV di Fasilitas Layanan Kesehatan
Pengertian
VL HIV adalah jumlah HIV dalam darah yang dilaporkan sebagai jumlah salinan RNA HIV
per mililiter darah atau satuan copies/mL yang digunakan sebagai pengukuran monitoring
dan keberhasilan antiretroviral therapy bagi ODHIV.
Tujuan
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra kerja
dalam melakukan penatalaksanaan spesimen VL HIV bagi ODHIV on ART.
Kebijakan
 Rencana Aksi Nasionall (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS
di Indonesia Tahun 2020 – 2024
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan
Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan
Infeksi Menular Seksual
Lokasi
Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu:
 poli HIV,
 laboratorium perujuk specimen VL HIV, dan
 laboratorium rujukan spesimen VL HIV
Prosedur
A. Pengambilan Spesimen Darah Whole Blood
1. Dianjurkan untuk pasien dengan komorbid penyakit kolesterol yang akan diambil
darahnya untuk berpuasa (tidak makan atau minum, kecuali air putih) selama 8-
12 jam terlebih dahulu.
2. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan lengkap dan
telah ditanda tangani oleh dokter.
3. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan.
4. Selain itu, jika fasilitas kesehatan telah menggunakan sistem terkomputerisasi
(label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih dahulu pada barcode yang
diberikan pasien dan dikonfirmasi identitasnya kepada pasien dengan
menanyakan hal berikut ini:
a. Nama Lengkap Pasien
b. Tanggal Lahir
c. Alamat
5. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung
tangan/handschoen.
6. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan tersegel.
7. Posisikan lengan pasien dan periksa pembuluh darah vena yang akan ditusuk,
ada 3 pilihan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah di fossa anticubiti:
a. Vena basilica
b. Vena mediana cubiti
c. Vena cephalica
8. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan memutar
dari dalam ke luar.
9. Pasang torniquet dengan jarak 7 – 10 cm dari tempat penusukan.
10. Pasang jarum pada holder, lalu buka tutup jarum dan pastikan bevel jarum
menghadap ke atas ketika melakukan penusukan.
11. Lakukan penusukan dengan sudut 30o ke pembuluh darah vena.
12. Pastikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah vena dengan melihat adanya
darah yang terisi ke dalam chamber.
13. Saat darah sudah mengisi tabung EDTA, lepaskan torniquet lalu isi sampai batas
volume yang tertera pada tabung. Usahakan volume darah didapatkan cukup
untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan VL HIV (±6 ml atau sebanyak 2 tabung
EDTA penuh)/
14. Sebelum mencabut jarum dari pembuluh darah vena, tekan kassa di atas titik
penusukan untuk menghentikan perdarahan
15. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke dalam
sharp container.
16. Lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi dengan
darah pasien sebanyak delapan kali dengan gerakan memutar.
17. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada pasien,
lalu letakkan tabung EDTA di rak.
18. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah tidak ada
yang mengalir, lalu pasang plester.
B. Pengolahan Spesimen Darah Whole Blood Menjadi Plasma
1. Lakukan proses sentrifugasi pada tabung EDTA yang terisi darah pasien dengan
kecepatan 2.000G selama 15 menit (setara dengan 1.500 – 3.000 RPM selama 5
– 15 menit).
2. Plasma yang telah terpisah kemudian diambil sebanyak 3 mL menggunakan pipet
dan tips yang telah disediakan.
3. Proses pemisahan plasma menggunakan sentrifugasi ideal dilakukan dalam
waktu 2 jam setelah proses pengambilan darah.
4. Pastikan plasma tidak boleh keruh dan tidak terjadi hemolisis.
5. Kemudian plasma dimasukkan ke dalam cryotube 2 mL sebanyak 2 buah.
6. Lekatkan parafilm pada masing-masing cryotube untuk menghindari kebocoran
dan tumpah.
7. Lalu diberikan label yang sesuai dengan identitas pasien.
C. Pengemasan dan Pengiriman Spesimen VL HIV
1. Bungkus cryotube dengan absorban lalu masukkan cryotube ke dalam plastik zip
lock kecil.
2. Masukkan maksimal enam sampel yang ada di dalam plastik zip lock kecil ke
dalam plastic zip lock besar.
3. Masukkan formulir pemeriksaan pasien ke dalam amplop.
4. Lalu masukkan amplop ke dalam plastik.
5. Masukkan ice pack dan ice gel dalam kondisi beku ke dalam wadah rujukan yang
berupa kotak styrofoam atau cool box dan disusun dengan rapi.
6. Masukkan spesimen yang telah dibungkus plastic zip lock besar ke dalam cool
box atau kotak stirofoam dan posisikan diantara ice gel dan ice pack.
7. Bila di dalam cool box atau kotak stirofoam masih terlihat adanya ruangan kosong
yang longgar dapat diganjal dengan potongan kertas/karton/stirofoam untuk
mengganjal dan mencegah guncangan pada sampel.
8. Lalu masukkan amplop pengiriman ke dalam cool box/ kotak stirofoam.
9. Tutup cool box/ kotak stirofoam dan segel dengan lakban.
10. Paket spesimen untuk pemeriksaan VL HIV siap dikirimkan ke laboratorium
rujukan.
11. Pada program AKSES VL, pengiriman spesimen akan didukung oleh kurir AKSES
VL melalui aplikasi SITRUST-HIV.
12. Peraturan pengiriman dan pengemasan spesimen plasma darah harus
memenuhi standar IATA (International Air Transportation Association).
D. Penyimpanan Spesimen VL HIV
1. Spesimen Darah Whole Blood (EDTA)
a. Tabung EDTA yang telah berisi spesimen darah diberikan label mengenai
identitas pasien, tanggal, jam pengambilan, jenis spesimen dan jenis tes
yang diminta (disesuaikan dengan label pada masing-masing fasilitas
kesehatan).
b. Spesimen darah (EDTA) yang akan disimpan diletakkan pada rak tabung
yang sesuai ukurannya dengan tabung EDTA.
c. Tabung yang berisi spesimen tersebut dapat disimpan di suhu 15 – 30oC
(suhu ruang) untuk ketahanan usia ≤24 jam dan di suhu 2 - 8 oC untuk
ketahanan usia ≤48 jam.
d. Jika ingin menyimpan lebih lama, darah (EDTA) harus disentrifus terlebih
dahulu untuk dipisahkan plasmanya dengan komponen darah lainnya.
2. Spesimen Plasma Darah
a. Beri label identitas pasien pada semua cryotube untuk identifikasi saat
dilakukan penyimpanan spesimen plasma darah.
b. Letakkan cryotube yang telah berisi spesimen plasma darah pada cryobox.
c. Buat pencatatan khusus mengenai letak spesimen pada cryobox tersebut
agar sampel tidak tertukar antara pasien dengan pasien yang lain.
e. Spesimen dapat disimpan pada kondisi dan rentang waktu sebagai berikut:
di suhu 15 – 30oC (suhu ruang) untuk ketahanan usia ≤24 jam, di suhu 2 - 8
oC untuk ketahanan usia 5 hari, di suhu -20oC untuk ketahanan usia 1 tahun,
dan di suhu -70oC untuk ketahanan usia hingga 5 tahun.
d. Pada kondisi penyimpanan plasma yang dibekukan (-20oC dan -70oC),
maksimum proses beku ulang dapat dilakukan sebanyak 3 kali.
Tabel 1. Suhu Penyimpanan dan Ketahanan Usia Spesimen Berdasarkan Suhu
Jenis Spesimen 15 – 30o
C (suhu ruang) 2 – 8o
C -20o
C -70o
C
Whole Blood EDTA ≤24 jam ≤48 jam
Plasma ≤24 jam 5 hari 1 tahun 5 tahun
E. Pengiriman Spesimen Melalui Aplikasi SITRUST-HIV
1. Pengumpulan spesimen dilakukan di hari Senin – Rabu pada jam kerja
layanan. Pick-up kurir dilakukan satu kali dalam satu minggu, yaitu di
setiap hari Kamis.
2. Pick-up spesimen oleh kurir dapat dilakukan sebelum hari Kamis apabila
jumlah spesimen sudah ≥20 sebelum hari Kamis.
3. Sampel paling lama diterima di laboratorium pemeriksa/penerima di jam
14.00 (jam 2 siang) di hari yang sama untuk pengiriman dalam kota.
4. Pemesanan order pengiriman via SITRUST-HIV oleh fasyankes
PDP/pengirim sebaiknya dilakukan maksimal di hari Rabu.
5. Konfirmasi penerimaan paket oleh laboratorium pemeriksa/penerima
sebaiknya segera setelah menerima notifikasi pengiriman dari Fasyankes
PDP/pengirim atau maksimal di hari Kamis pagi (≥ jam 08.00) untuk
memberikan waktu pengemasan spesimen oleh Fasyankes
PDP/pengirim.
6. Preparasi dan pengemasan sampel sudah dikerjakan maksimal di hari
Kamis pagi atau hari pengambilan paket sebelum dilakukan pick up oleh
kurir di maksimal jam 10 pagi.
7. Laboratorium pemeriksa/penerima segera melakukan konfirmasi
penerimaan melalui SITRUST-HIV setelah paket diterima, dibuka, dan
diamati.
8. Laboratorium pemeriksa/Fasyankes penerima segera melakukan input
dan upload scan hasil pemeriksaan melalui SITRUST-HIV setelah
pemeriksaan dilakukan. Hasil pemeriksaan hanya dapat dibuka oleh
dokter PDP/pengirim dengan password.
E1. Pemesanan Order Pengiriman Spesimen Melalui SITRUST-HIV oleh
Fasyankes PDP Pengirim:
1. Petugas Poli HIV pengirim mendata ODHIV yang memenuhi kriteria
dilakukannya pemeriksaann VL HIV.
2. Petugas Poli HIV pengirim merujuk ODHIV ke laboratorium untuk
dilakukan pengambilan specimen darah.
3. Petugas laboratorium fasyankes PDP/pengirim mengumpulkan spesimen
dengan mekanisme sesuai dengan prosedur pengambilan, pengemasan,
pengiriman dan penyimpanan spesimen untuk pemeriksaan VL HIV.
4. Petugas laboratorium mengakses aplikasi SITRUST-HIV untuk
melakukan permintaan order sebelum batas waktu order yang telah
disepakati.
5. Petugas memilih menu “order VL” untuk permintaan pemeriksaan VL
pada aplikasi SITRUST-HIV. Order pada SITRUST-HIV mewakili paket
spesimen. Artinya dalam 1 nomor order, petugas dapat mengirim lebih
dari 1 pasien sesuai jumlah spesimen yang akan dirujuk.
6. Petugas mengakses menu “order VL” kemudian memilih laboratorium
rujukan sesuai jejaring dan kurir. Sedangkan untuk kurir yang disediakan
oleh internal Fasyankes pengirim atau petugas kurir merupakan petugas
Fasyankes pengirim tersebut, maka pilih “kurir internal”.
7. Lakukan penginputan data pasien/spesimen dengan memilih ikon
“tambah baru”, ulangi langkah tersebut sampai jumlah pasien/spesimen
sesuai dengan jumlah yang akan dikirimkan.
8. Pilih tombol “buat order” jika semua data pasien/spesimen selesai
diinput, proses order telah selesai dilakukan.
9. Notifikasi order akan masuk ke laboratorium rujukan
pemeriksa/Fasyankes penerima untuk dilakukan konfirmasi penerimaan
atau penolakan. Jika diterima maka notifikasi order akan masuk ke kurir
dan akan dilakukan penjemputan pengambilan spesimen. Jika ditolak,
maka Fasyankes PDP/pengirim perlu melakukan order ulang untuk
dikirim ke Fasyankes/laboratorium lain sesuai dengan kebijakan dan
kesepakatan.
E2. Konfirmasi Penerimaan Paket Akan Diterima atau Ditolak Menggunakan
SITRUST-HIV oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa:
1. Petugas Laboratorium membuka aplikasi SITRUST-HIV.
2. Pilih menu “konfirmasi” untuk menginformasikan apakah permintaan order
dari pengirim dapat diterima atau ditolak.
3. Pilih order yang ingin dikonfirmasi, kemudian klik pilihan “ditolak” atau
“diterima” – lakukan analisa Fasyankes PDP pengirim, jumlah spesimen
yang akan dikirim dengan ketersediaan logistik di laboratorium dan
kebijakan yang telah disepakati, diharapkan jika sudah sesuai dengan
kebijakan dan kesepakatan maka sampel dapat diterima dan dilakukan
pemeriksaan sesuai prosedur.
4. Order yang telah dikonfirmasi “diterima” akan masuk dalam SITRUST-HIV
kurir untuk dilakukan penjemputan spesimen. Order yang belum
dikonfirmasi atau dikonfirmasi “ditolak” tidak akan masuk dalam SITRUST-
HIV kurir, sehingga penting bagi proses laboratorium rujukan/pemeriksa
untuk melakukan konfirmasi apakah diterima atau ditolak.
E3. Pengantaran dan Penerimaan Paket Spesimen Menggunakan SITRUST-
HIV oleh Kurir:
1. Kurir akan menerima notifikasi order yang telah dikonfirmasi penerimaan
oleh laboratorium rujukan/pemeriksa.
2. Kurir melakukan pengambilan paket spesimen dari unit laboratorium
sesuai kesepakatan bersama tanpa melalui pendaftaran/adminsitrasi.
3. Kurir melakukan konfirmasi pengambilan paket saat tiba di Fasyankes
PDP pengirim dan mengambil paket tersebut di aplikasi SITRUST-HIV,
dengan memilih menu “pengambilan”, pilih order yang telah diambil,
kemudian isikan tanggal pengambilan, jam pengambilan dan keterangan
telah diambil dari petugas dengan menyertakan nama petugas.
4. Kurir melakukan proses pengiriman paket spesimen dengan tata cara
penanganan yang baik (tidak dibalik, tidak ditumpuk, tidak terkena panas,
dll).
5. Kurir mengantarkan paket spesimen pada laboratorium rujukan/pemeriksa
sesuai label tertera pada kotak & aplikasi SITRUST-HIV sesuai batas
waktu penerimaan yang telah disepakati.
6. Kurir menyerahkan paket spesimen langsung ke unit yang telah
disepakati, mengakses aplikasi SITRUST-HIV dan mengkonfirmasi paket
telah sampai, dengan memilih menu “sampai tujuan”, pilih order yang
sedang dikirimkan dan pilih tombol “sampai tujuan”, isi tanggal sampai
tujuan, jam sampai tujuan dan keterangan penerima paket.
E4. Penerimaan Paket Spesimen dan Penginputan Hasil Pemeriksaan
Menggunakan SITRUST-HIV oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa:
1. Petugas laboratorium menerima paket spesimen, memeriksa kondisi
spesimen yang dikirim dan kemudian melakukan konfirmasi melalui
SITRUST-HIV bahwa paket sudah diterima dan memberitahukan kondisi
paket tersebut dan menambahkan keterangan jika diperlukan.
2. Lakukan konfirmasi penerimaan di SITRUST-HIV dengan pilih menu
“penerimaan”. Pilih order yang telah sampai, pilih tombol “detail” untuk
memberikan feedback kondisi paket yang diterima. Berikan konfirmasi
apakah kondisi paket dalam keadaan “baik” atau “rusak”.
3. Klik konfirmasi penerimaan jika semua spesimen telah dilakukan update
kondisi spesimen.
4. Lakukan pemeriksaan Viral Load sesuai dengan SPO.
5. Lakukan penginputan hasil di aplikasi SITRUST-HIV jika hasil
pemeriksaan Viral Load sudah keluar
6. Pilih menu “hasil” untuk menginput hasil pemeriksaan spesimen di menu
utama SITRUST-HIV.
7. Pilih order yang ingin diinput, pilih tombol “detail” untuk mulai mengisi hasil
pemeriksaan tiap spesimen.
8. Input data hasil pemeriksaan tiap spesimen secara benar dan lengkap, klik
“simpan”.
9. Klik “Foto/Document Hasil Pemeriksaan” untuk upload/mengunggah
foto/dokumen hasil pemeriksaan kemudian Klik “Browse”.
10. Pilih file yang akan diupload, kemudian klik “Upload”. Selanjutnya klik
“Selesai”.
E5. Melihat Hasil Pemeriksaan dan Ekspor Laporan untuk Pencatatan ARK
Menggunakan SITRUST-HIV oleh Fasyankes PDP Pengirim:
1. Login di SITRUST-HIV dengan akun yang telah disiapkan oleh admin.
2. Menu “monitoring” digunakan untuk melakukan treking status pengiriman
specimen dan menu “laporan pemeriksaan” digunakan untuk ekspor
laporan.
3. Pilih menu “laporan pemeriksaan” untk melakukan ekspor hasil
pemeriksaan.
4. Pilih tombol “export ARK” dibagian atas tampilan tabel spesimen, buka file
Excel laporan di bagian download laptop/desktop petugas.
5. Untuk kebutuhan ARK dapat lakukan impor dari Excel tersebut langsung
dalam file ARK tanpa harus melakukan input dari awal.
E6. Memasukkan Pemeriksaan ODHIV Internal Menggunakan SITRUST-HIV
oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa:
1. SITRUST-HIV mencatat rujukan pasien untuk pemeriksaan dalam satu
Fasyankes yang sama.
2. Pilih “permintaan pemeriksaan VL” di bagian menu permintaan
pemeriksaan internal untuk mencatat pasien yang dirujuk ke laboratorium
rujukan/pemeriksa.
3. Klik “tambah baru” untuk menginput order permintaan pemeriksaan.
4. Lengkapi data pasien yang dirujuk secara lengkap dan benar lalu klik
“simpan”.
5. Pasien yang benar sampai ke layanan laboratorium, telah diperiksa dan
memiliki hasil pemeriksaan dapat dicatat pada menu “hasil pemeriksaan”.
Pasien yang tidak datang ke layanan, tidak perlu dilakukan penginputan
hasil.
6. Pilih nama pasien yang hasilnya akan diinput.
7. Klik “konfirmasi” untuk mengkonfirmasi bahwa pasien sampai ke
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan konfirmasi
maka tombol “input hasil” akan keluar.
8. Pilih menu “hasil”.
9. Lengkapi data yang dibutuhkan dengan lengkap, kemudian klik simpan.
Algoritma
Gambar 1. Algoritma Pemeriksaan VL HIV untuk ODHIV on ART
Referensi
1. Updated recommendations on HIV prevention, infant diagnosis, antiretroviral initiation, and monitoring:
March 2021. Geneva: World Health Organization; 2021. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO
2. Procedures for the Handling and Processing of Blood Specimens for Common Laboratory Tests; Approved
Guideline–4th
Edition: May 2010. Pennsylvania: Clinical and Laboratory Standards Institute; 2010
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency
Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual

More Related Content

Similar to SPO_VL_HIV

pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmasrisa677527
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptxSigitSetiawan44
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...ssuser72cb6d
 
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptxSARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptxIermanCoy1
 
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docxTyanBagoes
 
TRANSFUSI DARAH.pptx
TRANSFUSI DARAH.pptxTRANSFUSI DARAH.pptx
TRANSFUSI DARAH.pptxMagdalenaGulo
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahsriaminingsih1
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sriaminingsih1
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen Oktarina Permatasari
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumSisko Sipir
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxlaboratoriummuaraemb
 
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.docD'amore Jesica
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmSudeArtYas1
 
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptxREAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptxbdrsudcileungsi
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimenpjj_kemenkes
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hiv
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hivSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hiv
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hivsriaminingsih1
 
ppt cryoprecipitate.pptx
ppt cryoprecipitate.pptxppt cryoprecipitate.pptx
ppt cryoprecipitate.pptxCalvarica
 

Similar to SPO_VL_HIV (20)

pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
 
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
3. Penatalaksanaan Spesimen COVID-19.pptx
 
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptxSARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
SARANA DAN PRA SARANA UNTUK PEMERIKSAAN LAB HBV+HCV.pptx
 
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx
021 - SPO Penanganan Spesimen Rujukan.docx
 
TRANSFUSI DARAH.pptx
TRANSFUSI DARAH.pptxTRANSFUSI DARAH.pptx
TRANSFUSI DARAH.pptx
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
 
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
MPI 5 penanganan, pengepakan dan pengiriman spesimen
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
 
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
271612353-Spo-Transfusi-Darah.doc
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptxREAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hiv
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hivSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hiv
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m2_pemeriksaan hiv
 
ppt cryoprecipitate.pptx
ppt cryoprecipitate.pptxppt cryoprecipitate.pptx
ppt cryoprecipitate.pptx
 

More from Yusindrawati

SK Pengendalian Penyakit ok1.docx
SK Pengendalian Penyakit ok1.docxSK Pengendalian Penyakit ok1.docx
SK Pengendalian Penyakit ok1.docxYusindrawati
 
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdf
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdfBuku Saku Identifikasi Nyamuk.pdf
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdfYusindrawati
 
SOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxSOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxYusindrawati
 
SOP penyelidkan epidemiologi.docx
SOP penyelidkan epidemiologi.docxSOP penyelidkan epidemiologi.docx
SOP penyelidkan epidemiologi.docxYusindrawati
 
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxSOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxYusindrawati
 
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxSOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxYusindrawati
 
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxSK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxYusindrawati
 
SK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docxSK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docxYusindrawati
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxYusindrawati
 
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxKEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxYusindrawati
 

More from Yusindrawati (14)

SK Pengendalian Penyakit ok1.docx
SK Pengendalian Penyakit ok1.docxSK Pengendalian Penyakit ok1.docx
SK Pengendalian Penyakit ok1.docx
 
BAB IV.docx
BAB IV.docxBAB IV.docx
BAB IV.docx
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdf
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdfBuku Saku Identifikasi Nyamuk.pdf
Buku Saku Identifikasi Nyamuk.pdf
 
SOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docxSOP TB PARU 2 OK.docx
SOP TB PARU 2 OK.docx
 
SOP penyelidkan epidemiologi.docx
SOP penyelidkan epidemiologi.docxSOP penyelidkan epidemiologi.docx
SOP penyelidkan epidemiologi.docx
 
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxSOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
 
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docxSOP tatalaksana demam Berdarah.docx
SOP tatalaksana demam Berdarah.docx
 
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docxSK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
SK Perubahan Pengendalian Penyakit ok.docx
 
SK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docxSK KARPED KUTUCU.docx
SK KARPED KUTUCU.docx
 
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docxLAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR WINA.docx
 
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptxKEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
KEBIJAKAN SURVEILANS MALARIA.pptx
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

SPO_VL_HIV

  • 1. SPO (Standar Prosedur Operasional) Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (VL) HIV di Fasilitas Layanan Kesehatan Pengertian VL HIV adalah jumlah HIV dalam darah yang dilaporkan sebagai jumlah salinan RNA HIV per mililiter darah atau satuan copies/mL yang digunakan sebagai pengukuran monitoring dan keberhasilan antiretroviral therapy bagi ODHIV. Tujuan Memberikan acuan bagi petugas kesehatan, pengelola program, maupun mitra kerja dalam melakukan penatalaksanaan spesimen VL HIV bagi ODHIV on ART. Kebijakan  Rencana Aksi Nasionall (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia Tahun 2020 – 2024  Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual Lokasi Unit fasilitas layanan kesehatan yaitu:  poli HIV,  laboratorium perujuk specimen VL HIV, dan  laboratorium rujukan spesimen VL HIV Prosedur A. Pengambilan Spesimen Darah Whole Blood 1. Dianjurkan untuk pasien dengan komorbid penyakit kolesterol yang akan diambil darahnya untuk berpuasa (tidak makan atau minum, kecuali air putih) selama 8- 12 jam terlebih dahulu. 2. Pastikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium diisi dengan lengkap dan telah ditanda tangani oleh dokter. 3. Flebotomis mencocokan identitas pasien dengan formulir pemeriksaan. 4. Selain itu, jika fasilitas kesehatan telah menggunakan sistem terkomputerisasi (label barcode) dapat dilakukan scanning terlebih dahulu pada barcode yang diberikan pasien dan dikonfirmasi identitasnya kepada pasien dengan menanyakan hal berikut ini: a. Nama Lengkap Pasien b. Tanggal Lahir c. Alamat 5. Flebotomis mencuci tangan lalu keringkan dan gunakan sarung tangan/handschoen. 6. Flebotomis menunjukkan alat yang akan digunakan masih baru dan tersegel. 7. Posisikan lengan pasien dan periksa pembuluh darah vena yang akan ditusuk, ada 3 pilihan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah di fossa anticubiti:
  • 2. a. Vena basilica b. Vena mediana cubiti c. Vena cephalica 8. Bersihkan area penusukan menggunakan alcohol swab dengan gerakan memutar dari dalam ke luar. 9. Pasang torniquet dengan jarak 7 – 10 cm dari tempat penusukan. 10. Pasang jarum pada holder, lalu buka tutup jarum dan pastikan bevel jarum menghadap ke atas ketika melakukan penusukan. 11. Lakukan penusukan dengan sudut 30o ke pembuluh darah vena. 12. Pastikan jarum masuk ke dalam pembuluh darah vena dengan melihat adanya darah yang terisi ke dalam chamber. 13. Saat darah sudah mengisi tabung EDTA, lepaskan torniquet lalu isi sampai batas volume yang tertera pada tabung. Usahakan volume darah didapatkan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan VL HIV (±6 ml atau sebanyak 2 tabung EDTA penuh)/ 14. Sebelum mencabut jarum dari pembuluh darah vena, tekan kassa di atas titik penusukan untuk menghentikan perdarahan 15. Cabut jarum lalu aktifkan pengaman pada jarum dan segera buang ke dalam sharp container. 16. Lakukan mixing/homogenisasi pada tabung EDTA yang sudah terisi dengan darah pasien sebanyak delapan kali dengan gerakan memutar. 17. Pasang label pasien dan konfirmasi kembali identitas pada label kepada pasien, lalu letakkan tabung EDTA di rak. 18. Buka kassa yang menutupi di titik penusukan dan pastikan darah sudah tidak ada yang mengalir, lalu pasang plester. B. Pengolahan Spesimen Darah Whole Blood Menjadi Plasma 1. Lakukan proses sentrifugasi pada tabung EDTA yang terisi darah pasien dengan kecepatan 2.000G selama 15 menit (setara dengan 1.500 – 3.000 RPM selama 5 – 15 menit). 2. Plasma yang telah terpisah kemudian diambil sebanyak 3 mL menggunakan pipet dan tips yang telah disediakan. 3. Proses pemisahan plasma menggunakan sentrifugasi ideal dilakukan dalam waktu 2 jam setelah proses pengambilan darah. 4. Pastikan plasma tidak boleh keruh dan tidak terjadi hemolisis. 5. Kemudian plasma dimasukkan ke dalam cryotube 2 mL sebanyak 2 buah.
  • 3. 6. Lekatkan parafilm pada masing-masing cryotube untuk menghindari kebocoran dan tumpah. 7. Lalu diberikan label yang sesuai dengan identitas pasien. C. Pengemasan dan Pengiriman Spesimen VL HIV 1. Bungkus cryotube dengan absorban lalu masukkan cryotube ke dalam plastik zip lock kecil. 2. Masukkan maksimal enam sampel yang ada di dalam plastik zip lock kecil ke dalam plastic zip lock besar. 3. Masukkan formulir pemeriksaan pasien ke dalam amplop. 4. Lalu masukkan amplop ke dalam plastik. 5. Masukkan ice pack dan ice gel dalam kondisi beku ke dalam wadah rujukan yang berupa kotak styrofoam atau cool box dan disusun dengan rapi. 6. Masukkan spesimen yang telah dibungkus plastic zip lock besar ke dalam cool box atau kotak stirofoam dan posisikan diantara ice gel dan ice pack. 7. Bila di dalam cool box atau kotak stirofoam masih terlihat adanya ruangan kosong yang longgar dapat diganjal dengan potongan kertas/karton/stirofoam untuk mengganjal dan mencegah guncangan pada sampel. 8. Lalu masukkan amplop pengiriman ke dalam cool box/ kotak stirofoam. 9. Tutup cool box/ kotak stirofoam dan segel dengan lakban. 10. Paket spesimen untuk pemeriksaan VL HIV siap dikirimkan ke laboratorium rujukan. 11. Pada program AKSES VL, pengiriman spesimen akan didukung oleh kurir AKSES VL melalui aplikasi SITRUST-HIV. 12. Peraturan pengiriman dan pengemasan spesimen plasma darah harus memenuhi standar IATA (International Air Transportation Association). D. Penyimpanan Spesimen VL HIV 1. Spesimen Darah Whole Blood (EDTA) a. Tabung EDTA yang telah berisi spesimen darah diberikan label mengenai identitas pasien, tanggal, jam pengambilan, jenis spesimen dan jenis tes yang diminta (disesuaikan dengan label pada masing-masing fasilitas kesehatan). b. Spesimen darah (EDTA) yang akan disimpan diletakkan pada rak tabung yang sesuai ukurannya dengan tabung EDTA.
  • 4. c. Tabung yang berisi spesimen tersebut dapat disimpan di suhu 15 – 30oC (suhu ruang) untuk ketahanan usia ≤24 jam dan di suhu 2 - 8 oC untuk ketahanan usia ≤48 jam. d. Jika ingin menyimpan lebih lama, darah (EDTA) harus disentrifus terlebih dahulu untuk dipisahkan plasmanya dengan komponen darah lainnya. 2. Spesimen Plasma Darah a. Beri label identitas pasien pada semua cryotube untuk identifikasi saat dilakukan penyimpanan spesimen plasma darah. b. Letakkan cryotube yang telah berisi spesimen plasma darah pada cryobox. c. Buat pencatatan khusus mengenai letak spesimen pada cryobox tersebut agar sampel tidak tertukar antara pasien dengan pasien yang lain. e. Spesimen dapat disimpan pada kondisi dan rentang waktu sebagai berikut: di suhu 15 – 30oC (suhu ruang) untuk ketahanan usia ≤24 jam, di suhu 2 - 8 oC untuk ketahanan usia 5 hari, di suhu -20oC untuk ketahanan usia 1 tahun, dan di suhu -70oC untuk ketahanan usia hingga 5 tahun. d. Pada kondisi penyimpanan plasma yang dibekukan (-20oC dan -70oC), maksimum proses beku ulang dapat dilakukan sebanyak 3 kali. Tabel 1. Suhu Penyimpanan dan Ketahanan Usia Spesimen Berdasarkan Suhu Jenis Spesimen 15 – 30o C (suhu ruang) 2 – 8o C -20o C -70o C Whole Blood EDTA ≤24 jam ≤48 jam Plasma ≤24 jam 5 hari 1 tahun 5 tahun E. Pengiriman Spesimen Melalui Aplikasi SITRUST-HIV 1. Pengumpulan spesimen dilakukan di hari Senin – Rabu pada jam kerja layanan. Pick-up kurir dilakukan satu kali dalam satu minggu, yaitu di setiap hari Kamis. 2. Pick-up spesimen oleh kurir dapat dilakukan sebelum hari Kamis apabila jumlah spesimen sudah ≥20 sebelum hari Kamis. 3. Sampel paling lama diterima di laboratorium pemeriksa/penerima di jam 14.00 (jam 2 siang) di hari yang sama untuk pengiriman dalam kota. 4. Pemesanan order pengiriman via SITRUST-HIV oleh fasyankes PDP/pengirim sebaiknya dilakukan maksimal di hari Rabu. 5. Konfirmasi penerimaan paket oleh laboratorium pemeriksa/penerima sebaiknya segera setelah menerima notifikasi pengiriman dari Fasyankes
  • 5. PDP/pengirim atau maksimal di hari Kamis pagi (≥ jam 08.00) untuk memberikan waktu pengemasan spesimen oleh Fasyankes PDP/pengirim. 6. Preparasi dan pengemasan sampel sudah dikerjakan maksimal di hari Kamis pagi atau hari pengambilan paket sebelum dilakukan pick up oleh kurir di maksimal jam 10 pagi. 7. Laboratorium pemeriksa/penerima segera melakukan konfirmasi penerimaan melalui SITRUST-HIV setelah paket diterima, dibuka, dan diamati. 8. Laboratorium pemeriksa/Fasyankes penerima segera melakukan input dan upload scan hasil pemeriksaan melalui SITRUST-HIV setelah pemeriksaan dilakukan. Hasil pemeriksaan hanya dapat dibuka oleh dokter PDP/pengirim dengan password. E1. Pemesanan Order Pengiriman Spesimen Melalui SITRUST-HIV oleh Fasyankes PDP Pengirim: 1. Petugas Poli HIV pengirim mendata ODHIV yang memenuhi kriteria dilakukannya pemeriksaann VL HIV. 2. Petugas Poli HIV pengirim merujuk ODHIV ke laboratorium untuk dilakukan pengambilan specimen darah. 3. Petugas laboratorium fasyankes PDP/pengirim mengumpulkan spesimen dengan mekanisme sesuai dengan prosedur pengambilan, pengemasan, pengiriman dan penyimpanan spesimen untuk pemeriksaan VL HIV. 4. Petugas laboratorium mengakses aplikasi SITRUST-HIV untuk melakukan permintaan order sebelum batas waktu order yang telah disepakati. 5. Petugas memilih menu “order VL” untuk permintaan pemeriksaan VL pada aplikasi SITRUST-HIV. Order pada SITRUST-HIV mewakili paket spesimen. Artinya dalam 1 nomor order, petugas dapat mengirim lebih dari 1 pasien sesuai jumlah spesimen yang akan dirujuk. 6. Petugas mengakses menu “order VL” kemudian memilih laboratorium rujukan sesuai jejaring dan kurir. Sedangkan untuk kurir yang disediakan
  • 6. oleh internal Fasyankes pengirim atau petugas kurir merupakan petugas Fasyankes pengirim tersebut, maka pilih “kurir internal”. 7. Lakukan penginputan data pasien/spesimen dengan memilih ikon “tambah baru”, ulangi langkah tersebut sampai jumlah pasien/spesimen sesuai dengan jumlah yang akan dikirimkan. 8. Pilih tombol “buat order” jika semua data pasien/spesimen selesai diinput, proses order telah selesai dilakukan. 9. Notifikasi order akan masuk ke laboratorium rujukan pemeriksa/Fasyankes penerima untuk dilakukan konfirmasi penerimaan atau penolakan. Jika diterima maka notifikasi order akan masuk ke kurir dan akan dilakukan penjemputan pengambilan spesimen. Jika ditolak, maka Fasyankes PDP/pengirim perlu melakukan order ulang untuk dikirim ke Fasyankes/laboratorium lain sesuai dengan kebijakan dan kesepakatan. E2. Konfirmasi Penerimaan Paket Akan Diterima atau Ditolak Menggunakan SITRUST-HIV oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa: 1. Petugas Laboratorium membuka aplikasi SITRUST-HIV. 2. Pilih menu “konfirmasi” untuk menginformasikan apakah permintaan order dari pengirim dapat diterima atau ditolak. 3. Pilih order yang ingin dikonfirmasi, kemudian klik pilihan “ditolak” atau “diterima” – lakukan analisa Fasyankes PDP pengirim, jumlah spesimen yang akan dikirim dengan ketersediaan logistik di laboratorium dan kebijakan yang telah disepakati, diharapkan jika sudah sesuai dengan kebijakan dan kesepakatan maka sampel dapat diterima dan dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur. 4. Order yang telah dikonfirmasi “diterima” akan masuk dalam SITRUST-HIV kurir untuk dilakukan penjemputan spesimen. Order yang belum dikonfirmasi atau dikonfirmasi “ditolak” tidak akan masuk dalam SITRUST- HIV kurir, sehingga penting bagi proses laboratorium rujukan/pemeriksa untuk melakukan konfirmasi apakah diterima atau ditolak. E3. Pengantaran dan Penerimaan Paket Spesimen Menggunakan SITRUST- HIV oleh Kurir:
  • 7. 1. Kurir akan menerima notifikasi order yang telah dikonfirmasi penerimaan oleh laboratorium rujukan/pemeriksa. 2. Kurir melakukan pengambilan paket spesimen dari unit laboratorium sesuai kesepakatan bersama tanpa melalui pendaftaran/adminsitrasi. 3. Kurir melakukan konfirmasi pengambilan paket saat tiba di Fasyankes PDP pengirim dan mengambil paket tersebut di aplikasi SITRUST-HIV, dengan memilih menu “pengambilan”, pilih order yang telah diambil, kemudian isikan tanggal pengambilan, jam pengambilan dan keterangan telah diambil dari petugas dengan menyertakan nama petugas. 4. Kurir melakukan proses pengiriman paket spesimen dengan tata cara penanganan yang baik (tidak dibalik, tidak ditumpuk, tidak terkena panas, dll). 5. Kurir mengantarkan paket spesimen pada laboratorium rujukan/pemeriksa sesuai label tertera pada kotak & aplikasi SITRUST-HIV sesuai batas waktu penerimaan yang telah disepakati. 6. Kurir menyerahkan paket spesimen langsung ke unit yang telah disepakati, mengakses aplikasi SITRUST-HIV dan mengkonfirmasi paket telah sampai, dengan memilih menu “sampai tujuan”, pilih order yang sedang dikirimkan dan pilih tombol “sampai tujuan”, isi tanggal sampai tujuan, jam sampai tujuan dan keterangan penerima paket. E4. Penerimaan Paket Spesimen dan Penginputan Hasil Pemeriksaan Menggunakan SITRUST-HIV oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa: 1. Petugas laboratorium menerima paket spesimen, memeriksa kondisi spesimen yang dikirim dan kemudian melakukan konfirmasi melalui SITRUST-HIV bahwa paket sudah diterima dan memberitahukan kondisi paket tersebut dan menambahkan keterangan jika diperlukan. 2. Lakukan konfirmasi penerimaan di SITRUST-HIV dengan pilih menu “penerimaan”. Pilih order yang telah sampai, pilih tombol “detail” untuk memberikan feedback kondisi paket yang diterima. Berikan konfirmasi apakah kondisi paket dalam keadaan “baik” atau “rusak”. 3. Klik konfirmasi penerimaan jika semua spesimen telah dilakukan update kondisi spesimen. 4. Lakukan pemeriksaan Viral Load sesuai dengan SPO.
  • 8. 5. Lakukan penginputan hasil di aplikasi SITRUST-HIV jika hasil pemeriksaan Viral Load sudah keluar 6. Pilih menu “hasil” untuk menginput hasil pemeriksaan spesimen di menu utama SITRUST-HIV. 7. Pilih order yang ingin diinput, pilih tombol “detail” untuk mulai mengisi hasil pemeriksaan tiap spesimen. 8. Input data hasil pemeriksaan tiap spesimen secara benar dan lengkap, klik “simpan”. 9. Klik “Foto/Document Hasil Pemeriksaan” untuk upload/mengunggah foto/dokumen hasil pemeriksaan kemudian Klik “Browse”. 10. Pilih file yang akan diupload, kemudian klik “Upload”. Selanjutnya klik “Selesai”. E5. Melihat Hasil Pemeriksaan dan Ekspor Laporan untuk Pencatatan ARK Menggunakan SITRUST-HIV oleh Fasyankes PDP Pengirim: 1. Login di SITRUST-HIV dengan akun yang telah disiapkan oleh admin. 2. Menu “monitoring” digunakan untuk melakukan treking status pengiriman specimen dan menu “laporan pemeriksaan” digunakan untuk ekspor laporan. 3. Pilih menu “laporan pemeriksaan” untk melakukan ekspor hasil pemeriksaan. 4. Pilih tombol “export ARK” dibagian atas tampilan tabel spesimen, buka file Excel laporan di bagian download laptop/desktop petugas. 5. Untuk kebutuhan ARK dapat lakukan impor dari Excel tersebut langsung dalam file ARK tanpa harus melakukan input dari awal. E6. Memasukkan Pemeriksaan ODHIV Internal Menggunakan SITRUST-HIV oleh Laboratorium Rujukan/pemeriksa: 1. SITRUST-HIV mencatat rujukan pasien untuk pemeriksaan dalam satu Fasyankes yang sama. 2. Pilih “permintaan pemeriksaan VL” di bagian menu permintaan pemeriksaan internal untuk mencatat pasien yang dirujuk ke laboratorium rujukan/pemeriksa. 3. Klik “tambah baru” untuk menginput order permintaan pemeriksaan.
  • 9. 4. Lengkapi data pasien yang dirujuk secara lengkap dan benar lalu klik “simpan”. 5. Pasien yang benar sampai ke layanan laboratorium, telah diperiksa dan memiliki hasil pemeriksaan dapat dicatat pada menu “hasil pemeriksaan”. Pasien yang tidak datang ke layanan, tidak perlu dilakukan penginputan hasil. 6. Pilih nama pasien yang hasilnya akan diinput. 7. Klik “konfirmasi” untuk mengkonfirmasi bahwa pasien sampai ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan konfirmasi maka tombol “input hasil” akan keluar. 8. Pilih menu “hasil”. 9. Lengkapi data yang dibutuhkan dengan lengkap, kemudian klik simpan. Algoritma Gambar 1. Algoritma Pemeriksaan VL HIV untuk ODHIV on ART Referensi 1. Updated recommendations on HIV prevention, infant diagnosis, antiretroviral initiation, and monitoring: March 2021. Geneva: World Health Organization; 2021. Licence: CC BY-NC-SA 3.0 IGO 2. Procedures for the Handling and Processing of Blood Specimens for Common Laboratory Tests; Approved Guideline–4th Edition: May 2010. Pennsylvania: Clinical and Laboratory Standards Institute; 2010 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2022 tentang Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus, Acquired Immuno-Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual