SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
P R O G R A M S T U D I I L M U P A T O L O G I K L I N I K
P R O G R A M P E N D I D I K A N D O K T E R S P E S I A L I S
F A K U L T A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N / R S U P D R . W A H I D I N S U D I R O H U S O D O
PENGOLAHAN CRYOPRECIPITATE
Calvarica Lun Lolongan
Pembimbing I : Dr. dr. Sri Julyani, M.Kes, Sp.PK
Pembimbing II : dr. Raehana Samad M.Kes, Sp.PK(K)
1
Tutorial Hematologi
I. PENDAHULUAN
2
• Komponen ad/ pengobatan yang dapat memberikan
respon lebih baik dibandingkan transfusi Whole Blood
(WB).
• komponen darah juga menjadi pilihan pengobatan untuk
meminimalkan volume transfusi.
• Komponen darah harus diolah dari darah yang diambil
secara aseptik dari pendonor yang telah dinilai dan telah
memenuhi kriteria
• Cryoprecipitate adalah salah satu komponen darah,
didapat dari Fresh Frozen Plasma (FFP) yang berasal dari
Whole Blood (WB) atau apheresis yg berisi Faktor VIII,
Faktor XIII, Faktor Von Willebrand, Fibrinogen dan
Fibronectin dengan kadar yang signifikan.
I. PENDAHULUAN
3
• Cryoprecipitate mengandung faktor koagulasi labil,
kaya glikoprotein dengan berat molekul tinggi yang
mengandung fraksi cryoglobulin plasma.
• Cryoprecipitate  bagian plasma tidak terlarut pada
pencairan FFP pada 1–6° C (10–15 mL).
• Satu kantong produk kriopresipitat idealnya
mengandung faktor VIII 70–80 IU/unit, faktor von
Willebrand ≥100 mg/unit, fibrinogen 5–10 mg/dL dan
30% faktor XIII.
• Suhu penyimpanan terbaik kriopresipitat adalah –
30° C dan dapat disimpan dalam waktu 1 tahun
I. PENDAHULUAN
4
Pemberian kriopresipitat sebanyak 10 unit/kgBB dapat menaikkan faktor VIII sebanyak
30-50%, namun demikian pengawasan dan ketepatan volume tiap kantong kriopresipitat
sangat perlu diperhatikan karena mempengaruhi dosis pengobatan.
Satu unit kantong kriopresipitat berasal dari satu (1) kantong whole
blood (WB) triple bag dengan volume 350 mL  40 mL plasma
berisi ±15 mL kriopresipitat.
I. PENDAHULUAN
5
defisiensi faktor XIII
akan menjalani operasi
pada pasien yang mengalami
perdarahan
pasien dengan penyakit Von Willebrand yang mengalami
perdarahan atau yang tidak responsif terhadap terapi
INDIKASI
profilaksis pada pasien dengan
defisiensi fibrinogen yang akan
menjalani prosedur invasif
II. TUJUAN
6
Tutorial ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengolahan
cryoprecipitate yang diperoleh dari fresh frozen plasma (FFP) dengan
metode sentrifugasi.
III. METODE
7
A. Pra Analitik
1. Persiapan Donor:
Donor harus memenuhi syarat seleksi donor yaitu :
a. Interval antara donasi darah tidak boleh kurang dari 3 bulan untuk donor whole blood dan interval 2
minggu untuk donor plasma.
b. Donor harus berada dalam kondisi sehat, tidak ada gangguan mental, dan bugar secara fisik.
c. Usia donor sebaiknya 18-65 tahun dan memiliki berat badan tidak kurang dari 45 kg.
d. Kadar hemoglobin tidak kurang 12,5 mg/dL.
e. Donor tidak sedang menderita penyakit pernafasan akut dan penyakit kulit pada area tempat
flebotomi.
f. Tekanan darah, nadi, dan suhu dalam batas normal. Tekanan darah sistol tidak > 160mmHg,
tekanan diastol tidak > 90 mmHg, denyut nadi antara 60-100x/menit, suhu tubuh 370C.
III. METODE
8
A. Pra Analitik
2. Persiapan sampel:
a. Sampel berasal dari satu (1) kantong whole blood triple bag berisi 350 mL,
mengandung antikoagulan CPDA-1 (Citric Phosphate Dextrose Adenin-1).
b. Sampel dapat berasal dari FFP WB atau apheresis.
III. METODE
9
A. Pra Analitik
3. Alat dan bahan
a. Alat:
i. Electric sealer
ii. Komponen penyeimbang
iii. Electronic weighing machine
iv. Refrigerated centrifuge
v. Plasma expressor
vi. Timbangan digital
vii. Refrigerator / water bath Plasma freezing
viii. Freezer Alat: (1) Electric sealer; (2) Electronic weighing machine; (3)
Refrigerated centrifuge; (4) Plasma expressor; (5) Water bath; (6)
Freezer
III. METODE
10
A. Pra Analitik
3. Alat dan bahan
b. Bahan:
i. Whole blood
ii. Kantong darah jenis triple bags yang berisi
antikoagulan CPDA1
Bahan: Triple bags
III. CARA KERJA
11
B. Analitik
1. Prinsip Kerja
Cryoprecipitate dibuat dengan mencairkan FFP secara perlahan pada suhu 2-6°C. Proses
ini akan mengendapkan krioprotein seperti; FVIII, FXIII, faktor von Willebrand (VWF),
fibronektin dan fibrinogen.
III. CARA KERJA
12
B. Analitik
2. Prosedur Kerja
a. Penyadapan Darah:
i. Identifikasi kantong darah dengan : nomor kantong darah,
golongan darah, tanggal pengambilan, tanggal pembuatan,
jenis komponen darah, tanggal kadaluarsa, suhu simpan,
volume, petugas.
ii. Lakukan venipuncture dengan bersih dengan trauma
minimal.
iii. Pastikan darah mengalir dengan cepat dan tidak terputus.
iv. Goyangkan kantong selama penyadapan untuk mencampur
darah dengan antikoagulan.
v. Pisahkan komponen darah dalam waktu 5-8 jam.
III. CARA KERJA
13
B. Analitik
2. Prosedur Kerja
a. Pengolahan FFP:
Seluruh darah (350–450 mL) dikumpulkan dari donor yang
sehat, dalam kantong induk (No. 1) yang memiliki kantong
satelit ganda, rangkap tiga, empat kali lipat atau penta dengan
CPDA-1 atau larutan aditif. Fresh Frozen Plasma akan
dikumpulkan di kantong satelit pertama. Kantong satelit kedua
akan digunakan untuk pengumpulan cryoprecipitate. Kantong
utama berisi konsentrat sel darah merah yang disimpan secara
terpisah
Ilustrasi proses pembuatan FFP dan Cryoprecipitate (Hard Spin)
III. CARA KERJA
14
B. Analitik
2. Prosedur Kerja
b. Pengolahan FFP:
i. Ikat kantong tas satelit No. 2 dengan karet gelang dan
tandai sebagai cryopresipitate (jika menggunakan kantong
satelit ganda).
ii. Seimbangkan kantong darah yang diletakkan di dalam
bucket dengan menggunakan electronic weighing machine.
Berat bucket yang berlawanan harus sama.
iii. Pastikan suhu refrigerated centrifuge pada 40C. Tempatkan
bucket kantong darah ke dalam refrigerated centrifuge
secara diagonal pada posisi berlawanan.
iv. Pemutaran dilakukan dengan kecepatan 3500 RPM selama
15 menit pada suhu 50C atau pada 4000 RPM selama 7-10
menit pada suhu 40C.
Penyeimbangan
kantong darah pada
weighing machine9
Pemisahan sel dan
plasma darah dengan
pemutaran dingin
pada cryofuge
III. CARA KERJA
15
B. Analitik
2. Prosedur Kerja (lanjutan..)
b. Pengolahan FFP:
v. Setelah sentrifugasi, alirkan plasma ke kantong satelit No.
3, dan tinggalkan plasma kira-kira 70-80 ml pada kantong
induk. Bebaskan udara dari kantong satelit No. 3 dengan
cara memeras. Volume akhir adalah 200-220 ml.
vi. Segel tabung dengan electric sealer di dua titik diantara
kantong induk dan konektor Y dan lepaskan kantong
induk diantara segel. Kantong darah harus disimpan
dalam posisi horizontal pada suhu 2-60C.
vii. Masukkan plasma cair dimasukkan ke dalam tempat
pembeku plasma (plasma freezing place) ±15 menit.
Setelah plasma membeku, disimpan dalam bank darah
(blood bank) 2–6° C.
Pemisahan plasma
pada blood
expresser
Proses pembekuan
plasma pada plasma
freezing place /
contact freezer
III. CARA KERJA
16
B. Analitik
2. Prosedur Kerja (lanjutan..)
c. Pengolahan Cryoprecipitate:
i. Tempatkan kantong plasma padat didalam cryo-water bath dan
gantung kantong satelit yang menempel diluar cryo-water
bath, dan selama proses pencairan komponen kantong harus
diletakkan didalam paket plastik. Komponen kantong akan cair
dalam 30-45 menit
ii. Seimbangkan komponen plasma cair pada electronic weighing
machine. Berat bucket yang berlawanan harus sama.
iii. Pastikan suhu refrigerated centrifuge pada 40C. Tempatkan
bucket kantong darah ke dalam refrigerated centrifuge secara
diagonal pada posisi berlawanan.
iv. Lakukan pemutaran dengan kecepatan 4000 RPM selama 7-10
menit pada suhu 40C.
Plasma dicairkan
menggunakan cryo-
water bath
Pemisahan cryo-poor
plasma dari presipitat
dengan pemutaran
dingin pada cryofuge
III. CARA KERJA
17
B. Analitik
2. Prosedur Kerja (lanjutan..)
c. Pengolahan Cryoprecipitate:
V. Tempatkan kantong plasma pada plasma expresser dan
lepaskan karet gelang, lepas segel dari kantong satelit No.
2. Alirkan cryopresipitate ke kantong satelit No. 2. Sisakan
15-20 ml plasma beserta endapan putih. Volume
cryopresipitate tersedia 150-160 ml.
VI. Cyroprecipitate disimpan kembali pada suhu -800C atau
lebih rendah untuk dibekukan dan setelah 24 jam
pindahkan ke freezer -300C.
VII. Jika ada penundaaan pemberian cryoprecipitate maka
simpan pada kulkas bank darah pada suhu 2-60C tidak
lebih dari 6 jam.
Cryoprecipitate
disimpan pada
suhu -300C
III. CARA KERJA
18
C. Pasca Analitik
• Setiap unit cryoprecipitate umumnya menghasilkan 100-250 mg fibrinogen, 80-100 IU
faktor VIII, dan 50-60 mg fibronektin. Volume setiap unit kantong sekitar 15-18 mL
• R/ 1 kantong cryoprecipitate /5 kgBB meningkatkan kadar faktor VIII 50%.
• Untuk koreksi hipofibrinogenemia (<100mg/dL). R/ sekitar 10 kantong cryoprecipitate
 meningkatkan fibrinogen hingga 1g/L.
• Pada pasien perdarahan obstetrik dengan acquired hypofibrinogenemia, (fibrinogen < 2.0
g/L), perdarahan massif / pre operatif ddgn acquired hypofibrinogenemia, (fibrinogen <
1.5 g/L).  R/ cryoprecipitate 10 unit (1 unit/10kg).
• Cryoprecipitate juga mengandung fibronectin yang dapat memperbaiki fungsi
endothelial pada pasien kritis dengan sepsis
III. CARA KERJA
19
D. Quality Control (QC)
 harus mampu menghasilkan komponen
darah yang memenuhi persyaratan,
ditunjukkan oleh validasi proses &
dikonfirmasi dengan pengambilan sampel
reguler produk komponen darah untuk
pemeriksaan kendali mutu, sampel dapat
diambil dari kantong darah secara aseptik
tanpa mengganggu sistem tertutup.
Parameter Dilakukan pada Spesifikasi Sampling
%
QC
Volume Semua kantong
30 - 40 mL (WB
derived) 54 - 66
mL
(aferesis)
Semua Kantong
75%
Faktor VIII Semua kantong 0,70 IU/mL
Setiap 2 bulan pooling 6 kantong
yang memiliki usia simpan 1 bulan
Setiap 2 bulan pooling 6 kantong
yang memiliki masa
penyimpanan bulanterakhir
75%
Fibrinogen Semua kantong 140 mg/Unit
1% dari total produk, minimal
4 unit per bulan
75%
Faktor VW
Semua kantong 100 IU/mL
Setiap 2 bulan pooling 6 kantong
yang memiliki usia
simpan 1 bulan
75%
Visual Sama dengan FFP
QC produk cryoperecipitate sesuai dengan PMK
No.91 Tahun 2015 tentang Standar pelayanan Darah
20

More Related Content

What's hot

Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
KANDA IZUL
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
andreei
 
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Endang Siahaan
 

What's hot (20)

Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
 
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampelSampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
 
Tkik4
Tkik4Tkik4
Tkik4
 
hemostasis dan komponen
hemostasis dan komponenhemostasis dan komponen
hemostasis dan komponen
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
LCS ISTI fix.pptx
LCS ISTI fix.pptxLCS ISTI fix.pptx
LCS ISTI fix.pptx
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
2018 New Update Guidelines of Acute Coronary Syndrome, Indonesian Heart Assoc...
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
 
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
Pemeriksaan hemoglobin fetus (hb f)
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 

Similar to ppt cryoprecipitate.pptx

SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
Yusindrawati
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Gunk Arie'sti
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
Diana Arwati
 

Similar to ppt cryoprecipitate.pptx (20)

Tutor hema hotim
Tutor hema hotimTutor hema hotim
Tutor hema hotim
 
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptxREAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
REAKSI TRANSFUSI ppt.pptx
 
REAKSI TRANSFUSI.pptx
REAKSI  TRANSFUSI.pptxREAKSI  TRANSFUSI.pptx
REAKSI TRANSFUSI.pptx
 
SOP VL HIVAIDS.docx
SOP VL HIVAIDS.docxSOP VL HIVAIDS.docx
SOP VL HIVAIDS.docx
 
SOP VL HIVAIDS.docx
SOP VL HIVAIDS.docxSOP VL HIVAIDS.docx
SOP VL HIVAIDS.docx
 
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
SOP Pengambilan, Pengemasan, Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Viral Load (...
 
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptcaAskep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
Askep klien bedah jantung valvula plasti, cabg dan ptca
 
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
 
Tutor 2
Tutor 2Tutor 2
Tutor 2
 
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli4. pemeriksaan hb sahli
4. pemeriksaan hb sahli
 
Waktu perdarahan
Waktu perdarahanWaktu perdarahan
Waktu perdarahan
 
Komponen darah donor dan cara pengolahannya
Komponen darah donor dan cara pengolahannyaKomponen darah donor dan cara pengolahannya
Komponen darah donor dan cara pengolahannya
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdfSosialisasi Produk PMI  (Dwi Septa).pdf
Sosialisasi Produk PMI (Dwi Septa).pdf
 
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSITPEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
PEMERIKSAAN AGREGASI TROMBOSIT
 
Pengolahan darah
Pengolahan darahPengolahan darah
Pengolahan darah
 
Makalah darah
Makalah darahMakalah darah
Makalah darah
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

ppt cryoprecipitate.pptx

  • 1. P R O G R A M S T U D I I L M U P A T O L O G I K L I N I K P R O G R A M P E N D I D I K A N D O K T E R S P E S I A L I S F A K U L T A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S H A S A N U D D I N / R S U P D R . W A H I D I N S U D I R O H U S O D O PENGOLAHAN CRYOPRECIPITATE Calvarica Lun Lolongan Pembimbing I : Dr. dr. Sri Julyani, M.Kes, Sp.PK Pembimbing II : dr. Raehana Samad M.Kes, Sp.PK(K) 1 Tutorial Hematologi
  • 2. I. PENDAHULUAN 2 • Komponen ad/ pengobatan yang dapat memberikan respon lebih baik dibandingkan transfusi Whole Blood (WB). • komponen darah juga menjadi pilihan pengobatan untuk meminimalkan volume transfusi. • Komponen darah harus diolah dari darah yang diambil secara aseptik dari pendonor yang telah dinilai dan telah memenuhi kriteria • Cryoprecipitate adalah salah satu komponen darah, didapat dari Fresh Frozen Plasma (FFP) yang berasal dari Whole Blood (WB) atau apheresis yg berisi Faktor VIII, Faktor XIII, Faktor Von Willebrand, Fibrinogen dan Fibronectin dengan kadar yang signifikan.
  • 3. I. PENDAHULUAN 3 • Cryoprecipitate mengandung faktor koagulasi labil, kaya glikoprotein dengan berat molekul tinggi yang mengandung fraksi cryoglobulin plasma. • Cryoprecipitate  bagian plasma tidak terlarut pada pencairan FFP pada 1–6° C (10–15 mL). • Satu kantong produk kriopresipitat idealnya mengandung faktor VIII 70–80 IU/unit, faktor von Willebrand ≥100 mg/unit, fibrinogen 5–10 mg/dL dan 30% faktor XIII. • Suhu penyimpanan terbaik kriopresipitat adalah – 30° C dan dapat disimpan dalam waktu 1 tahun
  • 4. I. PENDAHULUAN 4 Pemberian kriopresipitat sebanyak 10 unit/kgBB dapat menaikkan faktor VIII sebanyak 30-50%, namun demikian pengawasan dan ketepatan volume tiap kantong kriopresipitat sangat perlu diperhatikan karena mempengaruhi dosis pengobatan. Satu unit kantong kriopresipitat berasal dari satu (1) kantong whole blood (WB) triple bag dengan volume 350 mL  40 mL plasma berisi ±15 mL kriopresipitat.
  • 5. I. PENDAHULUAN 5 defisiensi faktor XIII akan menjalani operasi pada pasien yang mengalami perdarahan pasien dengan penyakit Von Willebrand yang mengalami perdarahan atau yang tidak responsif terhadap terapi INDIKASI profilaksis pada pasien dengan defisiensi fibrinogen yang akan menjalani prosedur invasif
  • 6. II. TUJUAN 6 Tutorial ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengolahan cryoprecipitate yang diperoleh dari fresh frozen plasma (FFP) dengan metode sentrifugasi.
  • 7. III. METODE 7 A. Pra Analitik 1. Persiapan Donor: Donor harus memenuhi syarat seleksi donor yaitu : a. Interval antara donasi darah tidak boleh kurang dari 3 bulan untuk donor whole blood dan interval 2 minggu untuk donor plasma. b. Donor harus berada dalam kondisi sehat, tidak ada gangguan mental, dan bugar secara fisik. c. Usia donor sebaiknya 18-65 tahun dan memiliki berat badan tidak kurang dari 45 kg. d. Kadar hemoglobin tidak kurang 12,5 mg/dL. e. Donor tidak sedang menderita penyakit pernafasan akut dan penyakit kulit pada area tempat flebotomi. f. Tekanan darah, nadi, dan suhu dalam batas normal. Tekanan darah sistol tidak > 160mmHg, tekanan diastol tidak > 90 mmHg, denyut nadi antara 60-100x/menit, suhu tubuh 370C.
  • 8. III. METODE 8 A. Pra Analitik 2. Persiapan sampel: a. Sampel berasal dari satu (1) kantong whole blood triple bag berisi 350 mL, mengandung antikoagulan CPDA-1 (Citric Phosphate Dextrose Adenin-1). b. Sampel dapat berasal dari FFP WB atau apheresis.
  • 9. III. METODE 9 A. Pra Analitik 3. Alat dan bahan a. Alat: i. Electric sealer ii. Komponen penyeimbang iii. Electronic weighing machine iv. Refrigerated centrifuge v. Plasma expressor vi. Timbangan digital vii. Refrigerator / water bath Plasma freezing viii. Freezer Alat: (1) Electric sealer; (2) Electronic weighing machine; (3) Refrigerated centrifuge; (4) Plasma expressor; (5) Water bath; (6) Freezer
  • 10. III. METODE 10 A. Pra Analitik 3. Alat dan bahan b. Bahan: i. Whole blood ii. Kantong darah jenis triple bags yang berisi antikoagulan CPDA1 Bahan: Triple bags
  • 11. III. CARA KERJA 11 B. Analitik 1. Prinsip Kerja Cryoprecipitate dibuat dengan mencairkan FFP secara perlahan pada suhu 2-6°C. Proses ini akan mengendapkan krioprotein seperti; FVIII, FXIII, faktor von Willebrand (VWF), fibronektin dan fibrinogen.
  • 12. III. CARA KERJA 12 B. Analitik 2. Prosedur Kerja a. Penyadapan Darah: i. Identifikasi kantong darah dengan : nomor kantong darah, golongan darah, tanggal pengambilan, tanggal pembuatan, jenis komponen darah, tanggal kadaluarsa, suhu simpan, volume, petugas. ii. Lakukan venipuncture dengan bersih dengan trauma minimal. iii. Pastikan darah mengalir dengan cepat dan tidak terputus. iv. Goyangkan kantong selama penyadapan untuk mencampur darah dengan antikoagulan. v. Pisahkan komponen darah dalam waktu 5-8 jam.
  • 13. III. CARA KERJA 13 B. Analitik 2. Prosedur Kerja a. Pengolahan FFP: Seluruh darah (350–450 mL) dikumpulkan dari donor yang sehat, dalam kantong induk (No. 1) yang memiliki kantong satelit ganda, rangkap tiga, empat kali lipat atau penta dengan CPDA-1 atau larutan aditif. Fresh Frozen Plasma akan dikumpulkan di kantong satelit pertama. Kantong satelit kedua akan digunakan untuk pengumpulan cryoprecipitate. Kantong utama berisi konsentrat sel darah merah yang disimpan secara terpisah Ilustrasi proses pembuatan FFP dan Cryoprecipitate (Hard Spin)
  • 14. III. CARA KERJA 14 B. Analitik 2. Prosedur Kerja b. Pengolahan FFP: i. Ikat kantong tas satelit No. 2 dengan karet gelang dan tandai sebagai cryopresipitate (jika menggunakan kantong satelit ganda). ii. Seimbangkan kantong darah yang diletakkan di dalam bucket dengan menggunakan electronic weighing machine. Berat bucket yang berlawanan harus sama. iii. Pastikan suhu refrigerated centrifuge pada 40C. Tempatkan bucket kantong darah ke dalam refrigerated centrifuge secara diagonal pada posisi berlawanan. iv. Pemutaran dilakukan dengan kecepatan 3500 RPM selama 15 menit pada suhu 50C atau pada 4000 RPM selama 7-10 menit pada suhu 40C. Penyeimbangan kantong darah pada weighing machine9 Pemisahan sel dan plasma darah dengan pemutaran dingin pada cryofuge
  • 15. III. CARA KERJA 15 B. Analitik 2. Prosedur Kerja (lanjutan..) b. Pengolahan FFP: v. Setelah sentrifugasi, alirkan plasma ke kantong satelit No. 3, dan tinggalkan plasma kira-kira 70-80 ml pada kantong induk. Bebaskan udara dari kantong satelit No. 3 dengan cara memeras. Volume akhir adalah 200-220 ml. vi. Segel tabung dengan electric sealer di dua titik diantara kantong induk dan konektor Y dan lepaskan kantong induk diantara segel. Kantong darah harus disimpan dalam posisi horizontal pada suhu 2-60C. vii. Masukkan plasma cair dimasukkan ke dalam tempat pembeku plasma (plasma freezing place) ±15 menit. Setelah plasma membeku, disimpan dalam bank darah (blood bank) 2–6° C. Pemisahan plasma pada blood expresser Proses pembekuan plasma pada plasma freezing place / contact freezer
  • 16. III. CARA KERJA 16 B. Analitik 2. Prosedur Kerja (lanjutan..) c. Pengolahan Cryoprecipitate: i. Tempatkan kantong plasma padat didalam cryo-water bath dan gantung kantong satelit yang menempel diluar cryo-water bath, dan selama proses pencairan komponen kantong harus diletakkan didalam paket plastik. Komponen kantong akan cair dalam 30-45 menit ii. Seimbangkan komponen plasma cair pada electronic weighing machine. Berat bucket yang berlawanan harus sama. iii. Pastikan suhu refrigerated centrifuge pada 40C. Tempatkan bucket kantong darah ke dalam refrigerated centrifuge secara diagonal pada posisi berlawanan. iv. Lakukan pemutaran dengan kecepatan 4000 RPM selama 7-10 menit pada suhu 40C. Plasma dicairkan menggunakan cryo- water bath Pemisahan cryo-poor plasma dari presipitat dengan pemutaran dingin pada cryofuge
  • 17. III. CARA KERJA 17 B. Analitik 2. Prosedur Kerja (lanjutan..) c. Pengolahan Cryoprecipitate: V. Tempatkan kantong plasma pada plasma expresser dan lepaskan karet gelang, lepas segel dari kantong satelit No. 2. Alirkan cryopresipitate ke kantong satelit No. 2. Sisakan 15-20 ml plasma beserta endapan putih. Volume cryopresipitate tersedia 150-160 ml. VI. Cyroprecipitate disimpan kembali pada suhu -800C atau lebih rendah untuk dibekukan dan setelah 24 jam pindahkan ke freezer -300C. VII. Jika ada penundaaan pemberian cryoprecipitate maka simpan pada kulkas bank darah pada suhu 2-60C tidak lebih dari 6 jam. Cryoprecipitate disimpan pada suhu -300C
  • 18. III. CARA KERJA 18 C. Pasca Analitik • Setiap unit cryoprecipitate umumnya menghasilkan 100-250 mg fibrinogen, 80-100 IU faktor VIII, dan 50-60 mg fibronektin. Volume setiap unit kantong sekitar 15-18 mL • R/ 1 kantong cryoprecipitate /5 kgBB meningkatkan kadar faktor VIII 50%. • Untuk koreksi hipofibrinogenemia (<100mg/dL). R/ sekitar 10 kantong cryoprecipitate  meningkatkan fibrinogen hingga 1g/L. • Pada pasien perdarahan obstetrik dengan acquired hypofibrinogenemia, (fibrinogen < 2.0 g/L), perdarahan massif / pre operatif ddgn acquired hypofibrinogenemia, (fibrinogen < 1.5 g/L).  R/ cryoprecipitate 10 unit (1 unit/10kg). • Cryoprecipitate juga mengandung fibronectin yang dapat memperbaiki fungsi endothelial pada pasien kritis dengan sepsis
  • 19. III. CARA KERJA 19 D. Quality Control (QC)  harus mampu menghasilkan komponen darah yang memenuhi persyaratan, ditunjukkan oleh validasi proses & dikonfirmasi dengan pengambilan sampel reguler produk komponen darah untuk pemeriksaan kendali mutu, sampel dapat diambil dari kantong darah secara aseptik tanpa mengganggu sistem tertutup. Parameter Dilakukan pada Spesifikasi Sampling % QC Volume Semua kantong 30 - 40 mL (WB derived) 54 - 66 mL (aferesis) Semua Kantong 75% Faktor VIII Semua kantong 0,70 IU/mL Setiap 2 bulan pooling 6 kantong yang memiliki usia simpan 1 bulan Setiap 2 bulan pooling 6 kantong yang memiliki masa penyimpanan bulanterakhir 75% Fibrinogen Semua kantong 140 mg/Unit 1% dari total produk, minimal 4 unit per bulan 75% Faktor VW Semua kantong 100 IU/mL Setiap 2 bulan pooling 6 kantong yang memiliki usia simpan 1 bulan 75% Visual Sama dengan FFP QC produk cryoperecipitate sesuai dengan PMK No.91 Tahun 2015 tentang Standar pelayanan Darah
  • 20. 20