SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Studi Kasus
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK
TOXOPLASMOSIS
Oleh :
MUHAMMAD SYAWAL PRATAMA 260220190005
YUNIASTI FAIZAL PUTRI 260220190004
YUDISIA AUSI 260220190003
Program Studi Farmasi Klinik
Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran 2020
YULIANA LUDIA SESESRAY 260220190007
Pembimbing:
Dr. Sumartini Dewi, dr., SpPD-KR.M. Kes
OUTLINE
01
02
03
04
Profil Data Pasien
Profil FKFD
Patofisiologi SLE
Analisis Farmasi Klinis SOAP
PTO Ny. LN
 Data Pasien
Nama : Ny. LN
Tgl Lahir: 02/09/1989
Usia: 30 tahun, 3 bulan, 3 hari
Alamat: jl. Waas, batununggal.
Sistem Pembayaran: JKN NON PBI
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Pekerjaan: W.SWASTA
Ruang Rawat : Fresia 2
Sub Bagian: Rheumatologi
No. Rekam Medik : 0001782xxx
Tanggal masuk RS: 01/12/2019
Tanggal keluar : -
Jumlah hari rawat: -
Status Pulang : -
Dokter : dr. Siti Aminah Sobana, Sp.S(K)
Apoteker : -
 Alasan Masuk RS
Pasien mengalami penurunan kesadaran
 Data Klinis Awal
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit
Respirasi : 32 x/menit
Suhu : 370 C
 Riwayat Konsumsi Obat
Asam folat 1 x 1 mg PO
Metil Prednisolon 8 mg 1 x 20 mg PO
Azathioprine 1 x 50 PO (ditunda)
 Alergi Obat :
Tidak ada
 Alergi Makanan
Tidak Ada
 Anamnesis
KU: penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri dirasakan hilang
timbul, nyeri hanya dirasakan pada bagian kepala dan tidak
menjalar ke bagian lain. Nyeri dirasakan bertambah ketika
aktivitas, nyeri berkurang ketika beristirahat.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
 Riwayat Penyakit Dahulu
SLE
 Diagnosa Kerja
• Penurunan kesadaran ec. Struktural (SOL/Space Occupying Lession)
Intrakranial ec. DD/:
 Infeksi ec. Tubercumoma DD/ Abses serebri atau DD/ Toxoplasmosis
 Tumor Metastasis
 Tumor Primer
• SLE dengan keterlibatan muskuloskeletal, mukokutan, renal.
• Hipokalemia ec. renal loss
• Dehidrasi sedang
PROFIL
FARMAKOKINETIK DAN
FARMAKODINAMIK
OBAT
Dexametason
• Bioavailibility : Penyerapan sistemik terjadi
lebih lambat setelah injeksi IM
dibandingkan dengan pemberian IV
• Onset : 12 – 24 jam
• Durasi : 2,75 hari untuk dosis oral tunggal 5
mg
• Waktu puncak : Oral 1-2 jam, i.m ¼ 8 jam
MK :
Menurunkan inflamasi dengan menekan migrasi
neutrofil, penurunan produksi mediator inflamasi,
dan pembalikan permeabilitas kapiler yang
meningkat; menekan respon imun normal.
ADR :
Kardiovaskuler, SSP, Dermatologis, Endokrin &
metabolic, GI, glukosuria, Hati, Neuromuskuler &
skeletal.
NaCl 0,9 %
• Penyerapan: Oral, IV: Cepat
• Distribusi: Tersebar luas
• Ekskresi: Terutama urin; juga keringat, air mata,
air liur
MK :
Kation ekstraseluler utama; berfungsi dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol
tekanan osmotik, dan distribusi air.
ADR :
• Kardiovaskular: Kondisi kongestif
• Endokrin & metabolik: Ekstravasasi,
hipervolemia, hipernatremia, pengenceran
elektrolit serum, hidrasi berlebihan,
hypokalemia
• Lokal: Trombosis, flebitis, ekstravasasi
• Pernapasan: Edema paru
Kalium Klorida
• Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran
GI bagian atas
• Distribusi: Memasuki sel melalui transpor
aktif dari cairan ekstraseluler
• Ekskresi: Terutama urin; kulit dan kotoran
(jumlah kecil); sebagian besar kalium usus
diserap kembali
MK :
kation utama cairan intraseluler dan penting untuk
konduksi impuls saraf di jantung, otak, dan otot
rangka; kontraksi otot jantung, rangka dan polos;
pemeliharaan fungsi ginjal normal, keseimbangan
asam-basa, metabolisme karbohidrat, dan sekresi
lambung
ADR :
• Dermatologis: Ruam
• Endokrin & metabolik: Hiperkalemia
• Gastrointestinal: Nyeri / ketidaknyamanan
perut, diare, perut kembung, perdarahan GI
(oral), obstruksi GI (oral), perforasi GI (oral),
mual, muntah
Ceftriaxone
• Diserap dengan baik (I.M)
• Vd 6-14 L banyak di seluruh tubuh termasuk kantong
empedu, paru-paru, tulang, empedu.
• Pengikatan protein 85 % hingga 95%
• Waktu paruh pada fungsi ginjal dan hati normal 5 – 9
jam, gangguan ginjal (ringan hingga berat 12-16 jam)
• Waktu puncak serum 2 -3 jam
• Ekskresi di urin 33% – 67% sebagai obat yang tidak
berubah, tinja sebgai obat yang tidak aktif
MK :
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan
mengikat satu atau lebih protein pengikat penisilin (PBP)
yang pada gilirannya menghambat langkah
transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan pada dinding
sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding
sel.
ADR :
Ruam, nyeri ditempat suntik, diare, hematologi
(trombosistosis, leukopenia, eosinophilia)peningkatan
transaminase, BUN meningkat,
Asam Folat
• Onset : efek puncak oral 0,5 – 1 jam
• Absorbsi : Bagian proksimal dari
usus kecil
MK :
pembentukan sejumlah koenzim dalam
banyak sistem metabolisme, terutama
untuk sintesis purin dan pirimidin;
diperlukan untuk sintesis dan
pemeliharaan nukleoprotein di
erythropoiesis; merangsang produksi
WBC dan platelet pada anemia
defisiensi folat.
ADR :
Reaksi alergi, bronkospasme,
kemerahan (sedikit), malaise (umum),
pruritus, ruam
Asam Asetil Salisilat
• Absorbsi : cepat, Durasi : 4-6 jam
• Vd : 0 L; mudah masuk ke sebagian besar cairan dan jaringan
tubuh
• Metabolisme : Dihidrolisis menjadi salisilat (aktif) oleh esterase
dalam mukosa GI, sel darah merah, cairan sinovial, dan darah;
metabolisme salisilat terjadi terutama oleh konjugasi hati; jalur
metabolisme jenuh.
• Bioavailabilitas : 50%-75% mencapai sirkulasi sistemik
• Waktu paruh : Obat induk: 15-20 menit; Salisilat (tergantung
dosis): 3 jam pada dosis rendah (300-600 mg), 5-6 jam (setelah 1
g), 10 jam dengan dosis lebih tinggi.
• Waktu memuncak serum : 1-2 jam, Ekskresi : Urin (75% sebagai
asam salisilurat, 10% sebagai asam salisilat)
MK :
Mekanisme AksiIrreversible menghambat enzim siklooksigenase-1
dan 2 (COX-1 dan 2), yang menghasilkan penurunan
pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antiplatelet,
antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi.
ADR :
Perdarahaan, kardiovaskuler, endoktrin & metabolik, hematologi,
ginjal.
Pyrimethamin
• Onset aksi: ~ 1 jam
• Penyerapan: Diserap dengan baik
• Distribusi: Secara luas, terutama di sel darah, ginjal,
paru-paru, hati, dan limpa; menyeberang ke CSF;
melintasi plasenta; memasuki ASI
• Pengikatan protein: 80% hingga 87%
• Metabolisme: Hati
• Waktu paruh : 80-95 jam
• Waktu puncak, serum: 1,5-8 jam
• Ekskresi: Urine (20% sampai 30% sebagai obat
tidak berubah)
Clindamicyn
• Penyerapan: Topikal: ~ 10%; Lisan: Cepat (90%)
• Distribusi: Konsentrasi tinggi pada tulang dan urin;
tidak ada tingkat yang signifikan pada CSF, bahkan
dengan meninges yang meradang; melintasi plasenta;
memasuki ASI
• Metabolisme: Hati
• Ketersediaan hayati: Topikal: <1%
• Eliminasi paruh waktu: Neonatus: Prematur: 8,7 jam;
Jangka penuh: 3,6 jam; Dewasa: 1,6-5,3 jam (rata-
rata: 2-3 jam)
• Waktu ke puncak, serum: Oral: Dalam 60 menit; I.M .:
1-3 jam
• Ekskresi: Urine (10%) dan feses (~ 4%) sebagai obat
aktif dan metabolit
MK :
Menghambat parasit dihidrofolat reduktase,
mengakibatkan penghambatan sintesis asam
tetrahidrofolik vital
ADR :
Kardiovaskular: Aritmia (dosis besar), Sistem saraf pusat:
Depresi, demam, insomnia, pusing, malaise, kejang,
dermatitis, SSJ, nekrolisis epidermal toksik, ruam, GI,
Hematologi
MK :
Mengikat secara reversibel ke subunit ribosom 50S
mencegah pembentukan ikatan peptida sehingga
menghambat sintesis protein bakteri; bakteriostatik atau
bakterisidal tergantung pada konsentrasi obat, tempat
infeksi, dan organisme.
ADR : henti jantung, hipotensi, sakit perut, diare, mual.
ANALISIS
FARMASI
KLINIS
SOAP
Patofisiologi SLE
Spektrum gejala dan keterlibatan
organ yang luas dimana peristiwa
utama produksi outoantibodi yang
berlebihan dan abnormal dan
pembentukan kompleks imun
Fanouriakis et al, 2019. 2019 Update of the EULAR recommendations for the management of systemic lupus erythematosus. In Annals of the Rheumatic Diseases (Vol. 78, Issue 6, pp. 736–745). BMJ Publishing
Group. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2019-215089
Comorbidities SLE
Antibodi antifosfolipid (aPL) dan sindrom antifosfolipid (APS)
Infeksi
Penyakit Kardiovaskuler
SLE adalah faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular (CVD), karena faktor risiko
tradisional dan terkait penyakit, seperti aktivitas penyakit yang persisten, LN, adanya aPL dan
penggunaan GC. Tindakan pengganti aterosklerosis, seperti plak karotis, ketebalan media intima
karotis (cIMT) dan kalsium arteri koroner sering digunakan untuk mengidentifikasi CVD subklinis pada
SLE.
Risiko infeksi pada SLE dikaitkan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan yang
berhubungan dengan pengobatan; terapi GC dosis tinggi, CYC, MMF dan RTX semuanya terkait dengan
peningkatan risiko infeksi, sementara aktivitas penyakit yang tinggi, leukopenia parah dan adanya keterlibatan
ginjal (± hipogammaglobulinaemia pada sindrom nefrotik) juga berkontribusi secara independen. Perlindungan
terhadap infeksi harus proaktif, dengan fokus pada pencegahan primer, serta pengenalan dan pengobatan tepat
waktu.
Kehadiran aPL dikaitkan dengan komplikasi trombotik dan kebidanan dan peningkatan risiko kerusakan akrual.
Pada pembawa aPL, meta-analisis terbaru mendukung peran protektif aspirin dosis rendah untuk profilaksis
primer melawan trombosis pada subkelompok pembawa aPL yang memiliki SLE; namun, mengingat potensi
bahaya perdarahan, tidak jelas apakah ini harus diterapkan pada pasien lupus dengan antibodi aPL atau hanya
pada mereka yang memiliki profil aPL risiko tinggi (yaitu, positif triple aPL, antikoagulan lupus atau titer tinggi
antibodi antikardiolipin) .
Fanouriakis et al, 2019. 2019 Update of the EULAR recommendations for the management of systemic lupus erythematosus. In Annals of the Rheumatic Diseases (Vol. 78, Issue 6, pp. 736–745). BMJ Publishing
Group. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2019-215089
Subjective
Somnolen
Hari 1
01/12/2019
Compos
Mentis
Hari 4
04/12/2019
Compos
Mentis
Hari 3
03/12/2019
Compos
Mentis
Hari 2
02/12/2019
Compos
Mentis
Hari 5
05/12/2019
 Kesadaran
Objective
Tanda Vital
Parameter
Tanggal (2019
01/12 02/12 03/12 04/12 05/12
Tekanan Darah (120/80 mmHg) 100/70 100/70 110/80 90/60 120/70
Nadi (80 x / menit) 64 84 72 60 82
Respirasi (20 x/menit) 22 20 20 18 20
Suhu (36-37,5◦C) 38,9 36 36,4 36,7 36,7
Skala Nyeri (kepala) 5 3 3 2 2
Laboratorium
Pemeriksaan
Laboratorium
Nilai Referensi 1/12 2/12
Hematologi
Hemoglobin 12,3-15,3 gr/dL 13,3 -
Hematokrit 36-45 % 40,1 -
Eritrosit 4,2-5,5 juta/uL 4,55 -
Leukosit 4,5 – 11,0 103/uL 12,51 -
Trombosit 150-450 x 103/ uL 332 -
LED < 20 mm/jam - 84
Index Eritrosit
MCV 80- 96 fL 88,1 -
MCH 27,5 – 33,2 pg 29,2 -
MCHC 33,4 -35,5 33,2 -
Kimia
Albumin 3,4 – 5,0 g/dL 2,94 -
Ureum 15,0-39 mg/dL 30 -
Kreatinin 0,6 – 1,0 mg/dL 1,15 -
SGOT 13 – 35 U/L 10 -
SGPT 7 – 35 U/L 26 -
GDS <150 mg/dL 167 -
Natrium 135 – 145 mEq/L 141 142
Kalium 3,5 – 5,1 mEq/L 2,9 4,0
Klorida 98 – 109 mEq/L - 119
Kalsium 4,5 – 5,6 mg/L 4,97 5,27
Magnesium 1,8 – 2,4 mg/dL - 2,5
Anti Toxoplasma Non Reaktif: <6,4
Equivocal: 6,4 – 9,9
Reaktif: >=10,0
- >700,0
Reaktif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Tanggal Hasil
CT-Scan Kepala 1 Desember 2019
Multipel lesi isodens di
daerah kortikal sub kortikal
lobus frontotemporalis kiri
dan kortikal sub kortikal
lobus parietooccipitalis
kanan disertai edema
perifokal -> mencurigai
suatu SOL Intrakranial
Midline shift sejauh lk 0,5
cm ke arah kanan
Thorax AP 1 Desember 2019
Kardiomegali tanpa
bendungan paru
Tidak tampak TBC paru
aktif
No Nama Obat Dosis Rute
Desember 2019
1 2 3 4 5
1 Nacl 0,9% infus
1500 cc/6 jam
Lanjut
1500 cc/18 jam
IV √ √ √ √ √
2 Dexamethasone 3 x 10 mg IV √ √ √ √ √
3 Omeprazole 2 x 40 mg IV √ √ √ √ √
4 Ceftriaxone 2 x 1 g IV √ √ √ √ √
5 Paracetamol 3 x 1000 mg IV √ √ √ √ √
6 Asam folat 1 x 5 mg PO √ √ √ √ √
7 Kalium Klorida 1 x 1200 mg PO √ √ √ √ √
8 Asam Asetil Salisilat 1 x 81 mg PO - - - √
√
9 Pyrimethamine
1 x 100 mg loading dose
lanjut
1 x 50 mg 2 – 4 minggu
PO - - - -
√
10 Clindamycin 4 x 300 mg PO - - - -
√
Catatan Penggunaan Obat
ASSESSMENT
ASSESSMENT
Problem Medis Terapi Sesuai Literatur
Instruksi
Dokter
Assesment
TIK karena struktur (SOL/Space
Occupying Lession) Intrakranial
• Hemodinamik untuk pemeliharaan euvolemia : dicapai dengan cairan isotonic salin normal
0,9 %
• Dexametason disarankan untuk tumor otak dengan edema karena indeks natrium dan
retensi air rendah, waktu paruh panjang, aktivitas mineralokortikoid rendah & kecenderungan
rendah untk menyebabkan psikosis. Indikasi lain : mengendalikan nyeri terkait tumor,
mmembatasi mual, muntah & nafsu makan pada pasien kanker.
(Esquenazi et al., 2017), (Kemenkes RI, 2017)
• NaCl 0,9 %
• Dexametasone
Indikasi sesuai
TIK karena cedera otak Suhu
38,9 ᵒc
• Target suhu harus normotermia, dan agen antipiretik harus digunakan agar tidak terjadi
demam
(Esquenazi et al., 2017)
• Paracetamol Indikasi sesuai
Stress Ulcer mencegah efek
samping pemberian steroid
• Profilaksis terhadap komplikasi gastrointestinal
(Esquenazi et al., 2017)
• Omeperasole Indikasi sesuai
Infeksi/abses otak
• Terapi empirik pada pasien abses otak yang belum diketahui kultur dan sensitivitasnya adalah
Sefalosporin generasi III (Cefotaxime, Ceftriaxone) • Ceftriaxone Indikasi sesuai
Infeksi parasite toksoplasma
gondii
• First lini: pirimetamin + sulfadiazine. Alternatif : pirimetamin + klindamisin
(Georgiev, 1994), (Kemenkes RI, 2017)
• Pyrimethamin
• Clindamisin Indikasi sesuai
Dehindrasi sedang
• Pemberian Salin 0,9 % hemodinamik menjaga keseimbangan cairan.
(Esquenazi et al., 2017) • Nacl 0,9 % Indikasi Sesuai
Hipotensi sistemik,
iskekemia/pembekuan darah
• Asam folat menurunkan kadar homosistein mencegah terebtuknya arteroklerosis
• Asam folat dapat mengurangi efek toksik pyrimethamin
• Asam asetil salisilat untuk mencegah iskemia/pembentukan darah
• Asam folat
• Asam asetil
salisilat
Indikasi Sesuai
Hipokalemia
• Pemberian kalium klorida
• Kalium Klorida Indikasi sesuai
INDIKASI
ASSESSMENT
DOSIS
Obat Dosis Sesuai Literatur Instruksi Dokter Penilaian
NaCL 0,9 % 1-3 L / hari
1500 cc/6 jam
Lanjut
1500 cc/18 jam
tepat
Dexametason
Direkomendasikan adalah deksametason dengan dosis bolus intravena 10 mg dilanjutkan
dosis rumatan 16-20mg/hari intravena lalu tappering off 2-16 mg (dalam dosis terbagi)
bergantung pada klinitepa
3 x 10 mg IV Tepat
Omeperazole
Oral: 40 mg sekali sehari; evaluasi pasien secara berkala untuk kebutuhan lanjutan
(DIH, 2018)
2 X 40 mg IV Tepat
Ceftriaxone
Ceftriakson
1-2 gram perhari atau dalam dosis terbagi dua kali sehari selama 4 – 7 hari.
(AHFS,2011,Medscape, DIH 2018)
2 x 1 g IV Tepat
Paracetamol 1 gram setiap 4–6 jam, maksimum 4 gram per hari 3 x 1000 mg IV Tepat
Asam Folat
Asam folat
Folic Acid Deficiency
0.4-1 mg PO/IV/IM/SC once daily
Renal Impairment
Dosage modification not necessary.
Penelitian meta analisis Homocystein Lowwering Trialist Collaboration :
Dosis : 0,2 mg, 0,4 mg, 0,8 mg, 2 mg, dan 5 mg, dapat menurunkan kadar homosistein
sebesar 13%, 20%, 23%, 23% dan 25%. Penambahan suplemen vitamin B12 akan
menurunkan kadar homosistein 7% lagi.
1 X 5 mg PO Tepat
Kalium Klorida
Sediaan 600 mg 2-3 x sehari 1-2 tablet
1 X 1200 mg PO Tetap
Asam asetil salisilat Oral: 50-100 mg sekali sehari; Dosis biasa: 81 mg 1 x / hr. (DIH 2018) 1 X 81 mg PO Tepat
Pyrimethamine
Oral : 50-75 mg sekali sehari bersama dengan sulfonamida selama 1-3 minggu; kurangi dosis kedua
obat hingga 50% dan lanjutkan selama 4-5 minggu tambahan. (AHFS 2011) (Lisa A, 2019)
1 X 100 mg loading dose lanjut 1
x 50 mg 2 – 4 minggu
Tepat
Clindamicin Oral, IV: 600 mg setiap 6 jam dengan pirimetamin dan asam folinat. (DIH 2018)(Lisa A, 2019) 4 x 300 mg Rendah
ASSESSMENT
EFEK SAMPING
Obat Efek Samping Sesuai Literatur ES pada Pasien
NaCL 0,9 %
Edema paru, Ekstravasasi, hipervolemia, hipernatremia, pengenceran elektrolit serum, hidrasi
berlebihan, hypokalemia, kondisi kongesif. (DIH 2018)
Tidak ada
Dexametason Komplikasi GI; SSP sakit kepala, kecemasan; kardiovaskuler, pembengkakan. (DIH 2018) Ada
Omeperazole Sakit kepala, pusing, ruam, anemia, efek GI, sakit punggung, kelemahan. (DIH 2018) Tidak ada
Ceftriaxone
ruam, nyeri ditempat suntik, diare, hematologi (Eosinofilia, trombositosis, leukopenia ),
peningkatan transaminase, Ginjal ( BUN meningkat) (DIH 2018)
Tidak ada
Paracetamol
Ruam, peningkatan bilirubin, peningkatan fosfatase alkali, asam urat, peningkatan ammonia. (DIH
2018)
Tidak ada
Asam Folat
Meskipun dosis hingga 5 mg setiap hari telah digunakan dengan aman dalam beberapa penelitian,
dosis asam folat yang lebih dari 1 mg setiap hari dapat kram perut, diare, ruam kulit, gangguan
tidur, lekas marah, kebingungan, mual. (DIH 2018)
Tidak ada
Kalium Klorida Ruam, hiperkallemia, diare, mual, muntah. (DIH 2018) Tidak ada
Asam asetil salisilat Perdarahan, efek Kardiovaskuler, efek SSP, efek Hematologi, Gangguan ginjal. (DIH 2018) Tidak ada
Pyrimethamine
Aritmia, depresi, demam, insomnia, pusing, malaise, kejang, pigmentasi kulit abnormal, dermatitis,
eritema multiforme, ruam, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, Anoreksia, kram
perut, glositis atrofi, diare, muntah, xerostomia, anemia megaloblastik. (DIH 2018)
Tidak ada
Clindamicin Ruam, urtikaria, sakit perut, mual, muntah, diare, trombositopenia. (DIH 2018) Tidak ada
ASSESSMENT
INTERAKSI OBAT
Interaksi Obat Signifikansi Hasil Interaksi Manajemen Interaksi
Dexametason +
Aspirin
Moderat
• Menggunakan aspirin bersama dengan
deksametason dapat meningkatkan risiko
efek samping di saluran pencernaan
seperti peradangan, perdarahan, ulserasi,
dan jarang, perforas
• Perforasi gastrointestinal
• Menurunkan kadar aspirin dalam darah
• Penghentian mendadadak dexametason
meningkatkan kadar aspirin (toksisitas)
• Profilkasis PPIs (omeperazole)
• Pantau tanda-tanda perdarahan seperti pusing;
merah atau hitam tinja, batuk atau muntah darah
segar atau kering yang terlihat seperti bubuk kopi
sakit kepala parah, dan kelemahan.
• Pengurangan dosis aspirin dibutuhkan jika
dexametason dihentikan.
PLAN
1. Pantau secara ketat keseimbangan cairan, berat badan dan serum
elektrolit
2. Pantau kadar serum natrium
3. Monitoring tanda-tanda vital terutama tekanan darah untuk
menghidari hipotensi sistemik yang berpotensi iskemia
4. Interaksi obat : Pantau tanda-tanda perdarahan.
Referensi
• AHFS. (2011). DRUG INFORMATION ESSENTIALS. American Society
of health system Pharmacist.
• Collaboration, H. L. T. (1998). Lowering blood homocysteine with folic
acid based supplements: meta-analysis of randomised trials. Bmj,
316(7135), 894–898.
• Esquenazi, Y., Lo, V. P., & Lee, K. (2017). Critical Care Management of
Cerebral Edema in Brain Tumors. Journal of Intensive Care Medicine,
32(1), 15–24. https://doi.org/10.1177/0885066615619618
• Georgiev, V. S. (1994). Management of toxoplasmosis. Drugs, 48(2),
179–188. https://doi.org/10.2165/00003495-199448020-00005
• Kemenkes RI. (2017). TUMOR OTAK.
• Lacy, C., Lora, L., Morton, P., & L. (2018). Drug Information Handbook
17th Edition, 17th ed., Lexi Comp, Ohio.

More Related Content

Similar to Persentasi PTO SLE 2.pptx

PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxSiti Jazirotul Jannah
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.pptkartika700246
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanRofi'ah Muwafaqoh
 
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfINTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfDebiAriSakhi
 
147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docxhomeworkping3
 
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...do090390
 
sindroma nefrotik
 sindroma nefrotik sindroma nefrotik
sindroma nefrotikJawanis1949
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfSdewiPw
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosussimonkleden
 
Manajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akutManajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akutHalfian Syam
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3089633666
 
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxGANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxDreyDrey9
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxdionziel
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 

Similar to Persentasi PTO SLE 2.pptx (20)

PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
 
12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt12 PP Shock Ponek new.ppt
12 PP Shock Ponek new.ppt
 
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilanPengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
Pengaruh kehamilan terhadap penyakit dan pengaruh penyakit terhadap kehamilan
 
Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdfINTERPRETASI DATA LAB.pdf
INTERPRETASI DATA LAB.pdf
 
147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx147128076 case-ckd-docx
147128076 case-ckd-docx
 
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
23 255 praktis-diagnosis dan tatalaksana preeklampsia berat tidak tergantung ...
 
sindroma nefrotik
 sindroma nefrotik sindroma nefrotik
sindroma nefrotik
 
KKD etika.pptx
KKD etika.pptxKKD etika.pptx
KKD etika.pptx
 
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdfpenanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
penanganan-terkini-bayi-prematur.pdf
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosus
 
Manajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akutManajemen pankreatitis akut
Manajemen pankreatitis akut
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3Penyakit yang menyertai persalinan 3
Penyakit yang menyertai persalinan 3
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxGANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 

Recently uploaded

Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayhamzahasadullah4
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntascytotec sabah
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanIrfanNersMaulana
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 

Recently uploaded (20)

Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatanKonsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
Konsep Pastien Savety dalam pelayanan kesehatan
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 

Persentasi PTO SLE 2.pptx

  • 1. Studi Kasus LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK TOXOPLASMOSIS Oleh : MUHAMMAD SYAWAL PRATAMA 260220190005 YUNIASTI FAIZAL PUTRI 260220190004 YUDISIA AUSI 260220190003 Program Studi Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran 2020 YULIANA LUDIA SESESRAY 260220190007 Pembimbing: Dr. Sumartini Dewi, dr., SpPD-KR.M. Kes
  • 2. OUTLINE 01 02 03 04 Profil Data Pasien Profil FKFD Patofisiologi SLE Analisis Farmasi Klinis SOAP
  • 3. PTO Ny. LN  Data Pasien Nama : Ny. LN Tgl Lahir: 02/09/1989 Usia: 30 tahun, 3 bulan, 3 hari Alamat: jl. Waas, batununggal. Sistem Pembayaran: JKN NON PBI Jenis Kelamin: Perempuan Agama: Islam Pekerjaan: W.SWASTA Ruang Rawat : Fresia 2 Sub Bagian: Rheumatologi No. Rekam Medik : 0001782xxx Tanggal masuk RS: 01/12/2019 Tanggal keluar : - Jumlah hari rawat: - Status Pulang : - Dokter : dr. Siti Aminah Sobana, Sp.S(K) Apoteker : -  Alasan Masuk RS Pasien mengalami penurunan kesadaran
  • 4.  Data Klinis Awal Kesadaran : Compos Mentis Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 72 x/menit Respirasi : 32 x/menit Suhu : 370 C  Riwayat Konsumsi Obat Asam folat 1 x 1 mg PO Metil Prednisolon 8 mg 1 x 20 mg PO Azathioprine 1 x 50 PO (ditunda)  Alergi Obat : Tidak ada  Alergi Makanan Tidak Ada  Anamnesis KU: penurunan kesadaran Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan nyeri kepala, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri hanya dirasakan pada bagian kepala dan tidak menjalar ke bagian lain. Nyeri dirasakan bertambah ketika aktivitas, nyeri berkurang ketika beristirahat.  Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada  Riwayat Penyakit Dahulu SLE
  • 5.  Diagnosa Kerja • Penurunan kesadaran ec. Struktural (SOL/Space Occupying Lession) Intrakranial ec. DD/:  Infeksi ec. Tubercumoma DD/ Abses serebri atau DD/ Toxoplasmosis  Tumor Metastasis  Tumor Primer • SLE dengan keterlibatan muskuloskeletal, mukokutan, renal. • Hipokalemia ec. renal loss • Dehidrasi sedang
  • 7. Dexametason • Bioavailibility : Penyerapan sistemik terjadi lebih lambat setelah injeksi IM dibandingkan dengan pemberian IV • Onset : 12 – 24 jam • Durasi : 2,75 hari untuk dosis oral tunggal 5 mg • Waktu puncak : Oral 1-2 jam, i.m ¼ 8 jam MK : Menurunkan inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, penurunan produksi mediator inflamasi, dan pembalikan permeabilitas kapiler yang meningkat; menekan respon imun normal. ADR : Kardiovaskuler, SSP, Dermatologis, Endokrin & metabolic, GI, glukosuria, Hati, Neuromuskuler & skeletal. NaCl 0,9 % • Penyerapan: Oral, IV: Cepat • Distribusi: Tersebar luas • Ekskresi: Terutama urin; juga keringat, air mata, air liur MK : Kation ekstraseluler utama; berfungsi dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol tekanan osmotik, dan distribusi air. ADR : • Kardiovaskular: Kondisi kongestif • Endokrin & metabolik: Ekstravasasi, hipervolemia, hipernatremia, pengenceran elektrolit serum, hidrasi berlebihan, hypokalemia • Lokal: Trombosis, flebitis, ekstravasasi • Pernapasan: Edema paru
  • 8. Kalium Klorida • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran GI bagian atas • Distribusi: Memasuki sel melalui transpor aktif dari cairan ekstraseluler • Ekskresi: Terutama urin; kulit dan kotoran (jumlah kecil); sebagian besar kalium usus diserap kembali MK : kation utama cairan intraseluler dan penting untuk konduksi impuls saraf di jantung, otak, dan otot rangka; kontraksi otot jantung, rangka dan polos; pemeliharaan fungsi ginjal normal, keseimbangan asam-basa, metabolisme karbohidrat, dan sekresi lambung ADR : • Dermatologis: Ruam • Endokrin & metabolik: Hiperkalemia • Gastrointestinal: Nyeri / ketidaknyamanan perut, diare, perut kembung, perdarahan GI (oral), obstruksi GI (oral), perforasi GI (oral), mual, muntah Ceftriaxone • Diserap dengan baik (I.M) • Vd 6-14 L banyak di seluruh tubuh termasuk kantong empedu, paru-paru, tulang, empedu. • Pengikatan protein 85 % hingga 95% • Waktu paruh pada fungsi ginjal dan hati normal 5 – 9 jam, gangguan ginjal (ringan hingga berat 12-16 jam) • Waktu puncak serum 2 -3 jam • Ekskresi di urin 33% – 67% sebagai obat yang tidak berubah, tinja sebgai obat yang tidak aktif MK : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih protein pengikat penisilin (PBP) yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel. ADR : Ruam, nyeri ditempat suntik, diare, hematologi (trombosistosis, leukopenia, eosinophilia)peningkatan transaminase, BUN meningkat,
  • 9. Asam Folat • Onset : efek puncak oral 0,5 – 1 jam • Absorbsi : Bagian proksimal dari usus kecil MK : pembentukan sejumlah koenzim dalam banyak sistem metabolisme, terutama untuk sintesis purin dan pirimidin; diperlukan untuk sintesis dan pemeliharaan nukleoprotein di erythropoiesis; merangsang produksi WBC dan platelet pada anemia defisiensi folat. ADR : Reaksi alergi, bronkospasme, kemerahan (sedikit), malaise (umum), pruritus, ruam Asam Asetil Salisilat • Absorbsi : cepat, Durasi : 4-6 jam • Vd : 0 L; mudah masuk ke sebagian besar cairan dan jaringan tubuh • Metabolisme : Dihidrolisis menjadi salisilat (aktif) oleh esterase dalam mukosa GI, sel darah merah, cairan sinovial, dan darah; metabolisme salisilat terjadi terutama oleh konjugasi hati; jalur metabolisme jenuh. • Bioavailabilitas : 50%-75% mencapai sirkulasi sistemik • Waktu paruh : Obat induk: 15-20 menit; Salisilat (tergantung dosis): 3 jam pada dosis rendah (300-600 mg), 5-6 jam (setelah 1 g), 10 jam dengan dosis lebih tinggi. • Waktu memuncak serum : 1-2 jam, Ekskresi : Urin (75% sebagai asam salisilurat, 10% sebagai asam salisilat) MK : Mekanisme AksiIrreversible menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2), yang menghasilkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antiplatelet, antipiretik, analgesik, dan antiinflamasi. ADR : Perdarahaan, kardiovaskuler, endoktrin & metabolik, hematologi, ginjal.
  • 10. Pyrimethamin • Onset aksi: ~ 1 jam • Penyerapan: Diserap dengan baik • Distribusi: Secara luas, terutama di sel darah, ginjal, paru-paru, hati, dan limpa; menyeberang ke CSF; melintasi plasenta; memasuki ASI • Pengikatan protein: 80% hingga 87% • Metabolisme: Hati • Waktu paruh : 80-95 jam • Waktu puncak, serum: 1,5-8 jam • Ekskresi: Urine (20% sampai 30% sebagai obat tidak berubah) Clindamicyn • Penyerapan: Topikal: ~ 10%; Lisan: Cepat (90%) • Distribusi: Konsentrasi tinggi pada tulang dan urin; tidak ada tingkat yang signifikan pada CSF, bahkan dengan meninges yang meradang; melintasi plasenta; memasuki ASI • Metabolisme: Hati • Ketersediaan hayati: Topikal: <1% • Eliminasi paruh waktu: Neonatus: Prematur: 8,7 jam; Jangka penuh: 3,6 jam; Dewasa: 1,6-5,3 jam (rata- rata: 2-3 jam) • Waktu ke puncak, serum: Oral: Dalam 60 menit; I.M .: 1-3 jam • Ekskresi: Urine (10%) dan feses (~ 4%) sebagai obat aktif dan metabolit MK : Menghambat parasit dihidrofolat reduktase, mengakibatkan penghambatan sintesis asam tetrahidrofolik vital ADR : Kardiovaskular: Aritmia (dosis besar), Sistem saraf pusat: Depresi, demam, insomnia, pusing, malaise, kejang, dermatitis, SSJ, nekrolisis epidermal toksik, ruam, GI, Hematologi MK : Mengikat secara reversibel ke subunit ribosom 50S mencegah pembentukan ikatan peptida sehingga menghambat sintesis protein bakteri; bakteriostatik atau bakterisidal tergantung pada konsentrasi obat, tempat infeksi, dan organisme. ADR : henti jantung, hipotensi, sakit perut, diare, mual.
  • 12. Patofisiologi SLE Spektrum gejala dan keterlibatan organ yang luas dimana peristiwa utama produksi outoantibodi yang berlebihan dan abnormal dan pembentukan kompleks imun Fanouriakis et al, 2019. 2019 Update of the EULAR recommendations for the management of systemic lupus erythematosus. In Annals of the Rheumatic Diseases (Vol. 78, Issue 6, pp. 736–745). BMJ Publishing Group. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2019-215089
  • 13. Comorbidities SLE Antibodi antifosfolipid (aPL) dan sindrom antifosfolipid (APS) Infeksi Penyakit Kardiovaskuler SLE adalah faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular (CVD), karena faktor risiko tradisional dan terkait penyakit, seperti aktivitas penyakit yang persisten, LN, adanya aPL dan penggunaan GC. Tindakan pengganti aterosklerosis, seperti plak karotis, ketebalan media intima karotis (cIMT) dan kalsium arteri koroner sering digunakan untuk mengidentifikasi CVD subklinis pada SLE. Risiko infeksi pada SLE dikaitkan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit dan yang berhubungan dengan pengobatan; terapi GC dosis tinggi, CYC, MMF dan RTX semuanya terkait dengan peningkatan risiko infeksi, sementara aktivitas penyakit yang tinggi, leukopenia parah dan adanya keterlibatan ginjal (± hipogammaglobulinaemia pada sindrom nefrotik) juga berkontribusi secara independen. Perlindungan terhadap infeksi harus proaktif, dengan fokus pada pencegahan primer, serta pengenalan dan pengobatan tepat waktu. Kehadiran aPL dikaitkan dengan komplikasi trombotik dan kebidanan dan peningkatan risiko kerusakan akrual. Pada pembawa aPL, meta-analisis terbaru mendukung peran protektif aspirin dosis rendah untuk profilaksis primer melawan trombosis pada subkelompok pembawa aPL yang memiliki SLE; namun, mengingat potensi bahaya perdarahan, tidak jelas apakah ini harus diterapkan pada pasien lupus dengan antibodi aPL atau hanya pada mereka yang memiliki profil aPL risiko tinggi (yaitu, positif triple aPL, antikoagulan lupus atau titer tinggi antibodi antikardiolipin) . Fanouriakis et al, 2019. 2019 Update of the EULAR recommendations for the management of systemic lupus erythematosus. In Annals of the Rheumatic Diseases (Vol. 78, Issue 6, pp. 736–745). BMJ Publishing Group. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2019-215089
  • 14. Subjective Somnolen Hari 1 01/12/2019 Compos Mentis Hari 4 04/12/2019 Compos Mentis Hari 3 03/12/2019 Compos Mentis Hari 2 02/12/2019 Compos Mentis Hari 5 05/12/2019  Kesadaran
  • 15. Objective Tanda Vital Parameter Tanggal (2019 01/12 02/12 03/12 04/12 05/12 Tekanan Darah (120/80 mmHg) 100/70 100/70 110/80 90/60 120/70 Nadi (80 x / menit) 64 84 72 60 82 Respirasi (20 x/menit) 22 20 20 18 20 Suhu (36-37,5◦C) 38,9 36 36,4 36,7 36,7 Skala Nyeri (kepala) 5 3 3 2 2
  • 16. Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium Nilai Referensi 1/12 2/12 Hematologi Hemoglobin 12,3-15,3 gr/dL 13,3 - Hematokrit 36-45 % 40,1 - Eritrosit 4,2-5,5 juta/uL 4,55 - Leukosit 4,5 – 11,0 103/uL 12,51 - Trombosit 150-450 x 103/ uL 332 - LED < 20 mm/jam - 84 Index Eritrosit MCV 80- 96 fL 88,1 - MCH 27,5 – 33,2 pg 29,2 - MCHC 33,4 -35,5 33,2 - Kimia Albumin 3,4 – 5,0 g/dL 2,94 - Ureum 15,0-39 mg/dL 30 - Kreatinin 0,6 – 1,0 mg/dL 1,15 - SGOT 13 – 35 U/L 10 - SGPT 7 – 35 U/L 26 - GDS <150 mg/dL 167 - Natrium 135 – 145 mEq/L 141 142 Kalium 3,5 – 5,1 mEq/L 2,9 4,0 Klorida 98 – 109 mEq/L - 119 Kalsium 4,5 – 5,6 mg/L 4,97 5,27 Magnesium 1,8 – 2,4 mg/dL - 2,5 Anti Toxoplasma Non Reaktif: <6,4 Equivocal: 6,4 – 9,9 Reaktif: >=10,0 - >700,0 Reaktif
  • 17. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Tanggal Hasil CT-Scan Kepala 1 Desember 2019 Multipel lesi isodens di daerah kortikal sub kortikal lobus frontotemporalis kiri dan kortikal sub kortikal lobus parietooccipitalis kanan disertai edema perifokal -> mencurigai suatu SOL Intrakranial Midline shift sejauh lk 0,5 cm ke arah kanan Thorax AP 1 Desember 2019 Kardiomegali tanpa bendungan paru Tidak tampak TBC paru aktif
  • 18. No Nama Obat Dosis Rute Desember 2019 1 2 3 4 5 1 Nacl 0,9% infus 1500 cc/6 jam Lanjut 1500 cc/18 jam IV √ √ √ √ √ 2 Dexamethasone 3 x 10 mg IV √ √ √ √ √ 3 Omeprazole 2 x 40 mg IV √ √ √ √ √ 4 Ceftriaxone 2 x 1 g IV √ √ √ √ √ 5 Paracetamol 3 x 1000 mg IV √ √ √ √ √ 6 Asam folat 1 x 5 mg PO √ √ √ √ √ 7 Kalium Klorida 1 x 1200 mg PO √ √ √ √ √ 8 Asam Asetil Salisilat 1 x 81 mg PO - - - √ √ 9 Pyrimethamine 1 x 100 mg loading dose lanjut 1 x 50 mg 2 – 4 minggu PO - - - - √ 10 Clindamycin 4 x 300 mg PO - - - - √ Catatan Penggunaan Obat ASSESSMENT
  • 19. ASSESSMENT Problem Medis Terapi Sesuai Literatur Instruksi Dokter Assesment TIK karena struktur (SOL/Space Occupying Lession) Intrakranial • Hemodinamik untuk pemeliharaan euvolemia : dicapai dengan cairan isotonic salin normal 0,9 % • Dexametason disarankan untuk tumor otak dengan edema karena indeks natrium dan retensi air rendah, waktu paruh panjang, aktivitas mineralokortikoid rendah & kecenderungan rendah untk menyebabkan psikosis. Indikasi lain : mengendalikan nyeri terkait tumor, mmembatasi mual, muntah & nafsu makan pada pasien kanker. (Esquenazi et al., 2017), (Kemenkes RI, 2017) • NaCl 0,9 % • Dexametasone Indikasi sesuai TIK karena cedera otak Suhu 38,9 ᵒc • Target suhu harus normotermia, dan agen antipiretik harus digunakan agar tidak terjadi demam (Esquenazi et al., 2017) • Paracetamol Indikasi sesuai Stress Ulcer mencegah efek samping pemberian steroid • Profilaksis terhadap komplikasi gastrointestinal (Esquenazi et al., 2017) • Omeperasole Indikasi sesuai Infeksi/abses otak • Terapi empirik pada pasien abses otak yang belum diketahui kultur dan sensitivitasnya adalah Sefalosporin generasi III (Cefotaxime, Ceftriaxone) • Ceftriaxone Indikasi sesuai Infeksi parasite toksoplasma gondii • First lini: pirimetamin + sulfadiazine. Alternatif : pirimetamin + klindamisin (Georgiev, 1994), (Kemenkes RI, 2017) • Pyrimethamin • Clindamisin Indikasi sesuai Dehindrasi sedang • Pemberian Salin 0,9 % hemodinamik menjaga keseimbangan cairan. (Esquenazi et al., 2017) • Nacl 0,9 % Indikasi Sesuai Hipotensi sistemik, iskekemia/pembekuan darah • Asam folat menurunkan kadar homosistein mencegah terebtuknya arteroklerosis • Asam folat dapat mengurangi efek toksik pyrimethamin • Asam asetil salisilat untuk mencegah iskemia/pembentukan darah • Asam folat • Asam asetil salisilat Indikasi Sesuai Hipokalemia • Pemberian kalium klorida • Kalium Klorida Indikasi sesuai INDIKASI
  • 20. ASSESSMENT DOSIS Obat Dosis Sesuai Literatur Instruksi Dokter Penilaian NaCL 0,9 % 1-3 L / hari 1500 cc/6 jam Lanjut 1500 cc/18 jam tepat Dexametason Direkomendasikan adalah deksametason dengan dosis bolus intravena 10 mg dilanjutkan dosis rumatan 16-20mg/hari intravena lalu tappering off 2-16 mg (dalam dosis terbagi) bergantung pada klinitepa 3 x 10 mg IV Tepat Omeperazole Oral: 40 mg sekali sehari; evaluasi pasien secara berkala untuk kebutuhan lanjutan (DIH, 2018) 2 X 40 mg IV Tepat Ceftriaxone Ceftriakson 1-2 gram perhari atau dalam dosis terbagi dua kali sehari selama 4 – 7 hari. (AHFS,2011,Medscape, DIH 2018) 2 x 1 g IV Tepat Paracetamol 1 gram setiap 4–6 jam, maksimum 4 gram per hari 3 x 1000 mg IV Tepat Asam Folat Asam folat Folic Acid Deficiency 0.4-1 mg PO/IV/IM/SC once daily Renal Impairment Dosage modification not necessary. Penelitian meta analisis Homocystein Lowwering Trialist Collaboration : Dosis : 0,2 mg, 0,4 mg, 0,8 mg, 2 mg, dan 5 mg, dapat menurunkan kadar homosistein sebesar 13%, 20%, 23%, 23% dan 25%. Penambahan suplemen vitamin B12 akan menurunkan kadar homosistein 7% lagi. 1 X 5 mg PO Tepat Kalium Klorida Sediaan 600 mg 2-3 x sehari 1-2 tablet 1 X 1200 mg PO Tetap Asam asetil salisilat Oral: 50-100 mg sekali sehari; Dosis biasa: 81 mg 1 x / hr. (DIH 2018) 1 X 81 mg PO Tepat Pyrimethamine Oral : 50-75 mg sekali sehari bersama dengan sulfonamida selama 1-3 minggu; kurangi dosis kedua obat hingga 50% dan lanjutkan selama 4-5 minggu tambahan. (AHFS 2011) (Lisa A, 2019) 1 X 100 mg loading dose lanjut 1 x 50 mg 2 – 4 minggu Tepat Clindamicin Oral, IV: 600 mg setiap 6 jam dengan pirimetamin dan asam folinat. (DIH 2018)(Lisa A, 2019) 4 x 300 mg Rendah
  • 21. ASSESSMENT EFEK SAMPING Obat Efek Samping Sesuai Literatur ES pada Pasien NaCL 0,9 % Edema paru, Ekstravasasi, hipervolemia, hipernatremia, pengenceran elektrolit serum, hidrasi berlebihan, hypokalemia, kondisi kongesif. (DIH 2018) Tidak ada Dexametason Komplikasi GI; SSP sakit kepala, kecemasan; kardiovaskuler, pembengkakan. (DIH 2018) Ada Omeperazole Sakit kepala, pusing, ruam, anemia, efek GI, sakit punggung, kelemahan. (DIH 2018) Tidak ada Ceftriaxone ruam, nyeri ditempat suntik, diare, hematologi (Eosinofilia, trombositosis, leukopenia ), peningkatan transaminase, Ginjal ( BUN meningkat) (DIH 2018) Tidak ada Paracetamol Ruam, peningkatan bilirubin, peningkatan fosfatase alkali, asam urat, peningkatan ammonia. (DIH 2018) Tidak ada Asam Folat Meskipun dosis hingga 5 mg setiap hari telah digunakan dengan aman dalam beberapa penelitian, dosis asam folat yang lebih dari 1 mg setiap hari dapat kram perut, diare, ruam kulit, gangguan tidur, lekas marah, kebingungan, mual. (DIH 2018) Tidak ada Kalium Klorida Ruam, hiperkallemia, diare, mual, muntah. (DIH 2018) Tidak ada Asam asetil salisilat Perdarahan, efek Kardiovaskuler, efek SSP, efek Hematologi, Gangguan ginjal. (DIH 2018) Tidak ada Pyrimethamine Aritmia, depresi, demam, insomnia, pusing, malaise, kejang, pigmentasi kulit abnormal, dermatitis, eritema multiforme, ruam, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, Anoreksia, kram perut, glositis atrofi, diare, muntah, xerostomia, anemia megaloblastik. (DIH 2018) Tidak ada Clindamicin Ruam, urtikaria, sakit perut, mual, muntah, diare, trombositopenia. (DIH 2018) Tidak ada
  • 22. ASSESSMENT INTERAKSI OBAT Interaksi Obat Signifikansi Hasil Interaksi Manajemen Interaksi Dexametason + Aspirin Moderat • Menggunakan aspirin bersama dengan deksametason dapat meningkatkan risiko efek samping di saluran pencernaan seperti peradangan, perdarahan, ulserasi, dan jarang, perforas • Perforasi gastrointestinal • Menurunkan kadar aspirin dalam darah • Penghentian mendadadak dexametason meningkatkan kadar aspirin (toksisitas) • Profilkasis PPIs (omeperazole) • Pantau tanda-tanda perdarahan seperti pusing; merah atau hitam tinja, batuk atau muntah darah segar atau kering yang terlihat seperti bubuk kopi sakit kepala parah, dan kelemahan. • Pengurangan dosis aspirin dibutuhkan jika dexametason dihentikan.
  • 23. PLAN 1. Pantau secara ketat keseimbangan cairan, berat badan dan serum elektrolit 2. Pantau kadar serum natrium 3. Monitoring tanda-tanda vital terutama tekanan darah untuk menghidari hipotensi sistemik yang berpotensi iskemia 4. Interaksi obat : Pantau tanda-tanda perdarahan.
  • 24. Referensi • AHFS. (2011). DRUG INFORMATION ESSENTIALS. American Society of health system Pharmacist. • Collaboration, H. L. T. (1998). Lowering blood homocysteine with folic acid based supplements: meta-analysis of randomised trials. Bmj, 316(7135), 894–898. • Esquenazi, Y., Lo, V. P., & Lee, K. (2017). Critical Care Management of Cerebral Edema in Brain Tumors. Journal of Intensive Care Medicine, 32(1), 15–24. https://doi.org/10.1177/0885066615619618 • Georgiev, V. S. (1994). Management of toxoplasmosis. Drugs, 48(2), 179–188. https://doi.org/10.2165/00003495-199448020-00005 • Kemenkes RI. (2017). TUMOR OTAK. • Lacy, C., Lora, L., Morton, P., & L. (2018). Drug Information Handbook 17th Edition, 17th ed., Lexi Comp, Ohio.