SlideShare a Scribd company logo
Sindrom Nefrotik
Harvin Ramadhian
Preseptor:
dr. Yorva Sayo
Case Report Session
Latar Belakang
• Salah satu penyakit ginjal yang paling sering
dijumpai pada anak,
• Kumpulan gejala klinis berupa proteinuria masif,
hipoalbuminemia, edema, dengan atau tanpa
hiperlipidemia.
•
•
•
Di indonesia 6 per 100.000 anak per tahun.
Laki-laki : perempuan 2:1.1,2
SN pada anak terdiri atas SN primer dan sekunder.
Batasan Masalah
Case Report Session ini membahas mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari sindrom nefrotik.
Tujuan Penulisan
Case Report Session bertujuan untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi,
manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari sindrom nefrotik.
Manfaat penelitian
Case Report Session ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan
tentang penyakit sindrom nefrotik.
Metode Penulisan
Metode penulisan Case Report Session ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu
kepada berbagai literatur.
Salah satu penyakit ginjal yang paling sering dijumpai pada anak, yang
terdiri dari kumpulan gejala klinis berupa :
- Proteinuria massif : protein urin lebih dari 50mg/kgBB/hari atau lebih
dari 40 mg/m2LPT/jam, atau rasio protein banding kreatinin lebih dari > 2
mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
- Hipoalbuminemia : albumin < 2,5 g/dL
-Edema
-Dengan atau tanpa hiperkolesterolemia: kolesterol > 200 mg/dL
Definisi
Epidemiologi
• Amerika dan Inggris sekitar 2-7 per 100.000 anak per tahun
• Indonesia 6 per 100.000 anak per tahun.
• Laki-laki : perempuan = 2:1.
• Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta, SN :
penyebab kunjungan sebagian besar pasien di Poliklinik Khusus
Nefrologi.
• Sebagian besar (90%) SN pada anak-anak merupakan SN yang idiopatik.
Klasifikasi berdasarkan respon awal terhadap
pengobatan steroid :
• SN Sensitif Steroid (SNSS) : remisi terjadi pada pemberian
prednison dosis penuh selama 4 minggu
• SN resisten steroid (SNRS) : tidak terjadi remisi pada
pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari
selama 4 minggu.
Etiologi
Patogenesis
• Kerusakan barrier filtrasi podosit dan glomerulus
Podosit rentan terhadap kerusakan dan ireversibel
• Disregulasi Imun
Peranan faktor imunitas
• Faktor Sirkulasi Sistemik
faktor permeabilitas vaskuar dan hemopexin yang akan
mengubah permeabilitas vaskular pada SN
Patofisiologi
Edema - Underfill
Patofisiologi
Edema - overfill
Gejala Klinis
- Edema terutama daerah periorbita yang
terutama terlihat pada pagi hari dan berkurang
pada sore hari.
- Penderita yang t idak diobati : edema
anasrka masif disertai edema pada skrotum dan
vulva.
- Gangguan gastrointestinal
- Distensi abdomen
- Tekanan darah bisa normal atau rendah,
tetapi dapat meningkat pada pasien yang
mengalami hipovolemia berat.
Diagnosis
- Proteinuria masif (> 40 mg/m2LPB/jam atau 50
mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu
> 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
- Hipoalbuminemia < 2,5 g/dl,
- Edema,
- Dengan atau tanpa hiperkolesterolemia > 200 mg/dl
Batasan diagnosis :
• Remisi : negatif atau trace (proteinuria < 4mg/m2 LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps : proteinuria ≥2+ (proteinuria > 40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps jarang : relaps kurang dari 2x dalam 6 bulan pertama setelah
respon awal atau lebih dari 4x pertahun pengamatan
Relaps sering : relaps lebih dari 2x dalam 6 bulan pertama setelah
respon awal atau lebih dari 4x dalam periode 1 tahun.
Dependen steroid : relaps 2x berurutan setelah dosis steroid diturunkan
(alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan
•
•
•
•
• Sensitif steroid : remisi lengkap (proteinuria negatif atau + 1 pada urine
dipstik 3 hari berturut-turut) dalam kurun waktu 4 minggu pertama sejak
pengobatan steroid diberikan
Resisten steroid adalah jika tidak terjadi remisi sesudah pemberian
prednisone selama 8 minggu, diawali pemberian prednisone full dose 60
mg/m2/LPT atau 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu, diikuti pemberian
predisone alternating dose 40 mg/m2/LPT atau 1,5 mg/kgbb/hari selama
4 minggu
•
Tatalaksana
1. Suportif
•
•
Asupan protein 1,5-2 g protein/KgBB/hari
Diet rendah kolestrol harus dilaukan pada penderita
hiperkolestrolemia.
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) selama anak menderita
edema.
•
•
Restriksi cairan dianjurkan pada edema berat
Apabila pemberian diuretik tidak berhasil (edema refrakter)
dapat diberikan infus albumin 20-25%
Protokol Pengobatan dengan
Kortikosteroid
1. Sindrom Nefrotik Idiopatik (Terapi Inisial)
Dosis prednison:
Prednison dosis penuh 60 mg/m2/LPB atau 2
mg/kgBB/hari (maksimal 80mg/hari) terbagi
dalam 3 dosis selama 4 minggu. dilanjutkan
alternating dose 40 mg/m2/LPB atau 1,5
mg/kgBB/hari dosis tunggal pagi hari selang
hari selama 4 minggu, kemudian dilakukan
tappering off secara alternating selama 3 bulan
dengan penurunan 0,4 mg/kgBB setiap bulan
2. Sindrom Nefrotik Relaps
Prednisone dosis penuh diberikan
hingga remisi (minimal 2 minggu
sampai maksimal 4 minggu),
dilanjutkan dengan prednisone
a l t e r n a t i n g d o s e 1 , 5
mg/kgBB/hari yang diturunkan
bertahap selama 3 bulan.
Protokol Pengobatan dengan
Kortikosteroid
3.Sindrom Nefrotik Relaps
Sering/Dependen Steroid
Prednisone dosis penuh diberikan hingga remisi (minimal 2 minggu
sampai maksimal 4 minggu), dilanjutkan dengan prednisone
alternating dose 1,5 mg/kgBB/hari yang diturunkan bertahap selama
6 bulan disertai dengan :
 Cyclophospamide puls 500-750 mg/m2 satu kali setiap bulan
selama 7 kali pemberian atau
 Siklosporin (Cy A) dosis 4-5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi
setiap 12 jam selama 6-12 bulan atau
 Mikofenolat mofetil dosis 25-30 mg/kgBB selama 12-24 bulan
Protokol Pengobatan dengan
Kortikosteroid
Kortikosteroid
3. Sindrom Nefrotik Resisten Steroid
Protokol Pengobatan dengan
Komplikasi
•
•
•
Paling sering: infeksi terutama anak dengan SN relaps.
Resiko tromboembolisme.
Hiperlipidemia : faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti infark
miokard, namun kejadian ini jarang terjadi.
Prognosis
•
•
SN responsif steroid mengalami kasus relaps yang berulang
SNRS memiliki prognosis yang lebih buruk (insufisiensi renal yang
progresif, memerlukan dialisis, atau bahkan transplantasi ginjal)
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS
• Nama : Mz
• Umur : 16 tahun 7 bln / 25-4-2005
• Jenis kelamin :Perempuan
• Alamat : Lb Sikaping, Pasaman
• Agama : Islam
• Nomor MR : 01.12.16.611
• Tanggal Pemeriksaan : 14 Desember 2021
Anamnesis
Seorangpasienperempuanusia16tahundatangkeRSUPDr.M.DjamilPadang
pada3Desember2021,dengan:
Keluhan Utama:
Sembab pada kedua kaki dan kedua tangan sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit
Sekarang
• Sembab disertai bintik kemerahan pada tungkai dan tangan sejak 2 minggu sebelummasuk
rumah sakit.
• Sembab pada kedua kaki berukuran 2-3 kali ukuran kaki biasanya dan sembabmenyebabkan
pasien tidak dapat berjalan dan menganggu aktivitas sehari hari
• Sembab bertambah pada kedua kelopak mata dan wajah sejak 1 minggu sebelummasuk
rumah sakit
• Buang air kecil sedikit, warna keruh
• BAB normal, warna dan konsistensi biasa
• Riwayat vaksin covid pada 22 November 2021
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya tidak pernah memiliki keluhan yang
sama.sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan sembab dan penyakit
ginjal
Riwayat Persalinan
Lama
hamil: 38
minggu
Berat
lahir:
3700 gr
Di tolong
o l e h: Bidan
C a r al a h i r :
spontan
pervaginam
Panjang
lahir: 58 cm
Saat lahir
langsung
menangis kuat
Riwayat Makan dan Minum
Bayi :
• ASI eksklusif ada selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 1 tahun 8
bulan
Susu formula tidak ada
Nasi tim/bubur dari usia 6 bulan
•
•
Saat ini:
•
•
•
Makanan biasa, frekuensi 3 x sehari menghabiskan 1 porsi
Ikan 4 x/minggu
Telur 6-7 x/minggu
- Sayur 4 x/minggu
- Buah 2x/minggu
Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup.
Riwayat imunisasi
Kesan : Riwayat imunisasi dasar lengkap
Imunisasi Dasar (Umur) Booster (Umur)
BCG 0 -
DPT 1 2 bulan -
2 3 bulan -
3 4 bulan -
Polio 1 0 bulan -
2 2 bulan -
3 3 bulan -
Hepatitis B 1 0 bulan -
2 2 bulan -
3 3 bulan -
Campak 9 bulan
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Riwayat
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Umur Riwayat
Gangguan
Perkembangan
Mental
Umur
Miring 3 bulan Gigit kuku -
Tengkurap 3 bulan Sering mimpi -
Duduk 8 bulan Mengompol -
Merangkak 8 bulan Aktif sekali -
Berdiri 11 bulan Apatik -
Lari 18 bulan Membangkang -
Gigi pertama 12 bulan Ketakutan -
Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan baik
Riwayat
Keluarga
Riwayat Perumahan dan
Lingkungan
• Rumah tempat tinggal : permanen, ventilasi ada
• Sumber air minum PDAM
• Buang air besar : WC dalam rumah
• Sampah : dibuang ke tempat pembuangan akhir
Kesan : Higiene dan sanitasi lingkungan baik.
Pekarangan : Luas
•
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Khusus:
•
•
•
•
Kulit
KGB
Kepala
Mata
: Teraba hangat
: Tidak teraba pembesaran KGB
: Bentuk bulat simetris, rambut hitam dan tidak mudah rontok
: Palpebra edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
refleks cahaya +/+ normal,
: Liang telinga lapang, tidak ada
Tidak ada septum deviasi, deformitas, tidak ada napas cuping
: sianosis perioral tidak ada, mukosa bibir tampak kering
•
•
•
•
•
Telinga
Hidung
Mulut
Tenggorokan: Tonsil T1-T1 tidak hiperemis
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
• Thoraks:
o Paru:




Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Normochest, gerakan dinding dada simetris, retraksi -
: Fremitus kiri sama dengan kanan
: Sonor
: Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
o Jantung:



Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Iktus tidak terlihat
: Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
: Batas jantung atas : RIC II
Batas jantung kanan : linea parasternalis dekstra,
Batas jantung kiri 1 jari medial LMCS RIC V
: S1 S2 normal reguler, murmur(-), gallop (-)
 Auskultasi
• Abdomen:
o
o
o
o
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: Tidak ada distensi
: Supel, hepar dan lien tidak teraba, lingkar perut 67 cm
: Timpani
: bising usus (+) normal
• Punggung : Tidak ditemukan kelainan
• Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, pitting edema (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium



Hb
Ht
Eritrosit
: 9, gr/dl
: 29%
: 58 fL
•
Kesan: Anemia normositik normokrom, Leukopenia


Leukosit
Trombosit
: 3,080/mm3
: 158.000/mm3
Kimia klinik
Elektrolit :
 Natrium : 138 mmol/L
 Kalium
 Klorida
: 5,5 mmol/L
: 113 mmol/L
 Kolesterol : 208 mg/dL - Ureum : 75 mg/dl
 HDL : 19 mg/dl - Kreatinin : 1,8 mg/dl
 LDL : 143 mg/dl - Asam urat :
 Trigliserida : 230 mg/dl - T
otal Protein: 4,0 g/dL
-Albumin : 1,2 g/dL
- Globulin : 2,8 g/dL
Urinalisa
• Makroskopis


Warna : Kuning, BJ 1,019 dan pH 5,0
• Mikroskopis




Leukosit : 30-35/LPB
Eritrosit : 60-65/LPB
Silinder : +
Protein : +4
- Kristal : -
- Epitel : +
- Bilirubin: -
Kesan: Leukosituria, Hematuria. Proteinuria (+4)
DIAGNOSA
 Sindroma Nefrotik
 Hipertensi stage I
TATALAKSANA
Rencana pemeriksaan
• Kultur urin
• USG Ginjal
• ANA IF
Follow Up
Follow Up
DISKUSI
DISKUSI
• Pasien Perempuan usia 16 tahun 7 bulan
dengan keluhan utama sembab pada kedua
kaki dan tangan sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit.
• Pada pasien ini ditegakkan diagnosis SN
berdasarkan pemeriksaan yaitu didapatkan
• Proteinuria masif (>2+)
• Hipoalbuminemia (<2,5 g/dl)
• Edema
• Hiperkolesterolemia (> 200 mg/dl)
Peningkatan
tekanan
hidrostatik
Tekanan
onkotik
menurun
Retensi
Natrium
Hipoalbumin
Peningkatan
kadar natrium
darah
Peningkatan
permeabilitas
kapiler glomerulus
Edema
• Pasien mengeluhkan juga bintik kemerahan pada kedua tangan dan
kaki yang mana dapat disebabkan peradangan pada pembuluh darah
yang dapat disebabkan alergi terhadap beberapa jenis zat, obat-obatan,
paparan sinar matahari hingga infeksi.
Keluhan pertama kali muncul setelah Riwayat pemberian vaksin covid
sekitar 1 bulan sebelum masuk rumah sakit yang dapat menandai
kecurigaan keluhan pada pasien disebabkan oleh penyakit SLE.
Pada Riwayat persalinan ibu, riwayat makan dan minum anak, riwayat
tumbuh kembang anak serta riwayat perumahan dan lingkungan
menunjukkan kesan yang baik, pasien juga memiliki riwayat imunisasi
dasar yang lengkap.
•
•
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
• Edema pada kedua ekstermitas, palpebra dan wajah
• Hipertensi -> akibat retensi natrium dan air -> peningkatan volume
plasma > curah jantung juga meningkat.
• Hipertensi pada anak dengan sindrom nefrotik juga dapat terjadi akibat
efek dari pengobatan steroid.
• Pemeriksaan Laboratorium ditemukan : hiperkolesterolemia,
hipoalbuminemia, hiperurisemia dan ditemukan proteinuria positif 3 pada
urin > akibat kerusakan ginjal yang terjadi akibat SN
 Hipoalbuminemia dan proteinuria terjadi akibat keluarnya protein di urin
akibat kerusakan glomerulus pada SN.
 Hiperkolesterolemia -> karena peningkatan sintesis lipid dan penurunan
degradasi lemak akibat tidak adanya -glikoprotein sebagai perangsang
lipase
Tatalaksana suportif SN :
• Mengatur diet pasien -> protein sesuai dengan kebutuhan harian, restriksi
garam dilakukan apabila terdapat edema berat.
Tatalaksana medikamentosa :
Terima kasih

More Related Content

Similar to sindroma nefrotik

19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
AgungBudiLaksono7
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
rickyhutagalung1
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
lydiaekaputri
 
TUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptxTUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptx
WuriPaparazie
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
Muhammad Nasrullah
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
RenitaArdani
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Argo Dio
 
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptxLapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
danangandi
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
Elvira Cesarena
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
ssuser37779f
 
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex follicullerPRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
rrherningputriganisw
 
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhemPPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
andreyulistyo
 
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxLaporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
MutiaraAnnisa12
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
yuna rizki
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
michelahengrawi2
 
Diare akut.pptx
Diare akut.pptxDiare akut.pptx
Diare akut.pptx
MuslihinMasnur3
 
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyahUjian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
RizkyAdiPutra4
 
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudinUjian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
RizkyAdiPutra4
 

Similar to sindroma nefrotik (20)

19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
 
TUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptxTUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptx
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptxLapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
Lapkem Tn. RS 17-05-2024_Annisa Layalia [gabung].pptx
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi99103061 lapsus-invaginasi
99103061 lapsus-invaginasi
 
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex follicullerPRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
PRESKAS 2 asuhan keperawatan pasien dengan demodex folliculler
 
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhemPPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
PPT SK1 ENDOKRIN bersama dokter koas joalhem
 
bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis bph dan vesiclithiasis
bph dan vesiclithiasis
 
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxLaporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
 
Cbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sriCbd kd dr.sri
Cbd kd dr.sri
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
Diare akut.pptx
Diare akut.pptxDiare akut.pptx
Diare akut.pptx
 
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyahUjian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
Ujian Nefro Lainnya punyanya aina aisyah
 
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudinUjian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
Ujian Nefrologi punyanya aina aisyah hasanudin
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 

sindroma nefrotik

  • 1. Sindrom Nefrotik Harvin Ramadhian Preseptor: dr. Yorva Sayo Case Report Session
  • 2. Latar Belakang • Salah satu penyakit ginjal yang paling sering dijumpai pada anak, • Kumpulan gejala klinis berupa proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema, dengan atau tanpa hiperlipidemia. • • • Di indonesia 6 per 100.000 anak per tahun. Laki-laki : perempuan 2:1.1,2 SN pada anak terdiri atas SN primer dan sekunder.
  • 3. Batasan Masalah Case Report Session ini membahas mengenai definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari sindrom nefrotik. Tujuan Penulisan Case Report Session bertujuan untuk mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan dari sindrom nefrotik. Manfaat penelitian Case Report Session ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi dan pengetahuan tentang penyakit sindrom nefrotik. Metode Penulisan Metode penulisan Case Report Session ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu kepada berbagai literatur.
  • 4. Salah satu penyakit ginjal yang paling sering dijumpai pada anak, yang terdiri dari kumpulan gejala klinis berupa : - Proteinuria massif : protein urin lebih dari 50mg/kgBB/hari atau lebih dari 40 mg/m2LPT/jam, atau rasio protein banding kreatinin lebih dari > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) - Hipoalbuminemia : albumin < 2,5 g/dL -Edema -Dengan atau tanpa hiperkolesterolemia: kolesterol > 200 mg/dL Definisi
  • 5. Epidemiologi • Amerika dan Inggris sekitar 2-7 per 100.000 anak per tahun • Indonesia 6 per 100.000 anak per tahun. • Laki-laki : perempuan = 2:1. • Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta, SN : penyebab kunjungan sebagian besar pasien di Poliklinik Khusus Nefrologi. • Sebagian besar (90%) SN pada anak-anak merupakan SN yang idiopatik.
  • 6. Klasifikasi berdasarkan respon awal terhadap pengobatan steroid : • SN Sensitif Steroid (SNSS) : remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu • SN resisten steroid (SNRS) : tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.
  • 8. Patogenesis • Kerusakan barrier filtrasi podosit dan glomerulus Podosit rentan terhadap kerusakan dan ireversibel • Disregulasi Imun Peranan faktor imunitas • Faktor Sirkulasi Sistemik faktor permeabilitas vaskuar dan hemopexin yang akan mengubah permeabilitas vaskular pada SN
  • 11. Gejala Klinis - Edema terutama daerah periorbita yang terutama terlihat pada pagi hari dan berkurang pada sore hari. - Penderita yang t idak diobati : edema anasrka masif disertai edema pada skrotum dan vulva. - Gangguan gastrointestinal - Distensi abdomen - Tekanan darah bisa normal atau rendah, tetapi dapat meningkat pada pasien yang mengalami hipovolemia berat.
  • 12. Diagnosis - Proteinuria masif (> 40 mg/m2LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) - Hipoalbuminemia < 2,5 g/dl, - Edema, - Dengan atau tanpa hiperkolesterolemia > 200 mg/dl
  • 13. Batasan diagnosis : • Remisi : negatif atau trace (proteinuria < 4mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu Relaps : proteinuria ≥2+ (proteinuria > 40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu Relaps jarang : relaps kurang dari 2x dalam 6 bulan pertama setelah respon awal atau lebih dari 4x pertahun pengamatan Relaps sering : relaps lebih dari 2x dalam 6 bulan pertama setelah respon awal atau lebih dari 4x dalam periode 1 tahun. Dependen steroid : relaps 2x berurutan setelah dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan • • • •
  • 14. • Sensitif steroid : remisi lengkap (proteinuria negatif atau + 1 pada urine dipstik 3 hari berturut-turut) dalam kurun waktu 4 minggu pertama sejak pengobatan steroid diberikan Resisten steroid adalah jika tidak terjadi remisi sesudah pemberian prednisone selama 8 minggu, diawali pemberian prednisone full dose 60 mg/m2/LPT atau 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu, diikuti pemberian predisone alternating dose 40 mg/m2/LPT atau 1,5 mg/kgbb/hari selama 4 minggu •
  • 15. Tatalaksana 1. Suportif • • Asupan protein 1,5-2 g protein/KgBB/hari Diet rendah kolestrol harus dilaukan pada penderita hiperkolestrolemia. • Diet rendah garam (1-2 g/hari) selama anak menderita edema. • • Restriksi cairan dianjurkan pada edema berat Apabila pemberian diuretik tidak berhasil (edema refrakter) dapat diberikan infus albumin 20-25%
  • 16.
  • 17. Protokol Pengobatan dengan Kortikosteroid 1. Sindrom Nefrotik Idiopatik (Terapi Inisial) Dosis prednison: Prednison dosis penuh 60 mg/m2/LPB atau 2 mg/kgBB/hari (maksimal 80mg/hari) terbagi dalam 3 dosis selama 4 minggu. dilanjutkan alternating dose 40 mg/m2/LPB atau 1,5 mg/kgBB/hari dosis tunggal pagi hari selang hari selama 4 minggu, kemudian dilakukan tappering off secara alternating selama 3 bulan dengan penurunan 0,4 mg/kgBB setiap bulan
  • 18. 2. Sindrom Nefrotik Relaps Prednisone dosis penuh diberikan hingga remisi (minimal 2 minggu sampai maksimal 4 minggu), dilanjutkan dengan prednisone a l t e r n a t i n g d o s e 1 , 5 mg/kgBB/hari yang diturunkan bertahap selama 3 bulan. Protokol Pengobatan dengan Kortikosteroid
  • 19. 3.Sindrom Nefrotik Relaps Sering/Dependen Steroid Prednisone dosis penuh diberikan hingga remisi (minimal 2 minggu sampai maksimal 4 minggu), dilanjutkan dengan prednisone alternating dose 1,5 mg/kgBB/hari yang diturunkan bertahap selama 6 bulan disertai dengan :  Cyclophospamide puls 500-750 mg/m2 satu kali setiap bulan selama 7 kali pemberian atau  Siklosporin (Cy A) dosis 4-5 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 6-12 bulan atau  Mikofenolat mofetil dosis 25-30 mg/kgBB selama 12-24 bulan Protokol Pengobatan dengan Kortikosteroid
  • 20. Kortikosteroid 3. Sindrom Nefrotik Resisten Steroid Protokol Pengobatan dengan
  • 21. Komplikasi • • • Paling sering: infeksi terutama anak dengan SN relaps. Resiko tromboembolisme. Hiperlipidemia : faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti infark miokard, namun kejadian ini jarang terjadi. Prognosis • • SN responsif steroid mengalami kasus relaps yang berulang SNRS memiliki prognosis yang lebih buruk (insufisiensi renal yang progresif, memerlukan dialisis, atau bahkan transplantasi ginjal)
  • 23. IDENTITAS • Nama : Mz • Umur : 16 tahun 7 bln / 25-4-2005 • Jenis kelamin :Perempuan • Alamat : Lb Sikaping, Pasaman • Agama : Islam • Nomor MR : 01.12.16.611 • Tanggal Pemeriksaan : 14 Desember 2021
  • 25. Riwayat Penyakit Sekarang • Sembab disertai bintik kemerahan pada tungkai dan tangan sejak 2 minggu sebelummasuk rumah sakit. • Sembab pada kedua kaki berukuran 2-3 kali ukuran kaki biasanya dan sembabmenyebabkan pasien tidak dapat berjalan dan menganggu aktivitas sehari hari • Sembab bertambah pada kedua kelopak mata dan wajah sejak 1 minggu sebelummasuk rumah sakit • Buang air kecil sedikit, warna keruh • BAB normal, warna dan konsistensi biasa • Riwayat vaksin covid pada 22 November 2021
  • 26. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya tidak pernah memiliki keluhan yang sama.sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga pasien yang menderita keluhan sembab dan penyakit ginjal
  • 27. Riwayat Persalinan Lama hamil: 38 minggu Berat lahir: 3700 gr Di tolong o l e h: Bidan C a r al a h i r : spontan pervaginam Panjang lahir: 58 cm Saat lahir langsung menangis kuat
  • 28. Riwayat Makan dan Minum Bayi : • ASI eksklusif ada selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 1 tahun 8 bulan Susu formula tidak ada Nasi tim/bubur dari usia 6 bulan • • Saat ini: • • • Makanan biasa, frekuensi 3 x sehari menghabiskan 1 porsi Ikan 4 x/minggu Telur 6-7 x/minggu - Sayur 4 x/minggu - Buah 2x/minggu Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup.
  • 29. Riwayat imunisasi Kesan : Riwayat imunisasi dasar lengkap Imunisasi Dasar (Umur) Booster (Umur) BCG 0 - DPT 1 2 bulan - 2 3 bulan - 3 4 bulan - Polio 1 0 bulan - 2 2 bulan - 3 3 bulan - Hepatitis B 1 0 bulan - 2 2 bulan - 3 3 bulan - Campak 9 bulan
  • 30. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Umur Riwayat Gangguan Perkembangan Mental Umur Miring 3 bulan Gigit kuku - Tengkurap 3 bulan Sering mimpi - Duduk 8 bulan Mengompol - Merangkak 8 bulan Aktif sekali - Berdiri 11 bulan Apatik - Lari 18 bulan Membangkang - Gigi pertama 12 bulan Ketakutan - Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan baik
  • 32. Riwayat Perumahan dan Lingkungan • Rumah tempat tinggal : permanen, ventilasi ada • Sumber air minum PDAM • Buang air besar : WC dalam rumah • Sampah : dibuang ke tempat pembuangan akhir Kesan : Higiene dan sanitasi lingkungan baik. Pekarangan : Luas •
  • 35. Pemeriksaan Khusus: • • • • Kulit KGB Kepala Mata : Teraba hangat : Tidak teraba pembesaran KGB : Bentuk bulat simetris, rambut hitam dan tidak mudah rontok : Palpebra edema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya +/+ normal, : Liang telinga lapang, tidak ada Tidak ada septum deviasi, deformitas, tidak ada napas cuping : sianosis perioral tidak ada, mukosa bibir tampak kering • • • • • Telinga Hidung Mulut Tenggorokan: Tonsil T1-T1 tidak hiperemis Leher : Tidak ada pembesaran KGB
  • 36. • Thoraks: o Paru:     Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Normochest, gerakan dinding dada simetris, retraksi - : Fremitus kiri sama dengan kanan : Sonor : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/- o Jantung:    Inspeksi Palpasi Perkusi : Iktus tidak terlihat : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V : Batas jantung atas : RIC II Batas jantung kanan : linea parasternalis dekstra, Batas jantung kiri 1 jari medial LMCS RIC V : S1 S2 normal reguler, murmur(-), gallop (-)  Auskultasi
  • 37. • Abdomen: o o o o Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Tidak ada distensi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, lingkar perut 67 cm : Timpani : bising usus (+) normal • Punggung : Tidak ditemukan kelainan • Alat kelamin : Tidak dilakukan pemeriksaan • Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan • Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, pitting edema (+)
  • 38. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan Laboratorium    Hb Ht Eritrosit : 9, gr/dl : 29% : 58 fL • Kesan: Anemia normositik normokrom, Leukopenia   Leukosit Trombosit : 3,080/mm3 : 158.000/mm3
  • 39. Kimia klinik Elektrolit :  Natrium : 138 mmol/L  Kalium  Klorida : 5,5 mmol/L : 113 mmol/L  Kolesterol : 208 mg/dL - Ureum : 75 mg/dl  HDL : 19 mg/dl - Kreatinin : 1,8 mg/dl  LDL : 143 mg/dl - Asam urat :  Trigliserida : 230 mg/dl - T otal Protein: 4,0 g/dL -Albumin : 1,2 g/dL - Globulin : 2,8 g/dL
  • 40. Urinalisa • Makroskopis   Warna : Kuning, BJ 1,019 dan pH 5,0 • Mikroskopis     Leukosit : 30-35/LPB Eritrosit : 60-65/LPB Silinder : + Protein : +4 - Kristal : - - Epitel : + - Bilirubin: - Kesan: Leukosituria, Hematuria. Proteinuria (+4)
  • 43. Rencana pemeriksaan • Kultur urin • USG Ginjal • ANA IF
  • 47. DISKUSI • Pasien Perempuan usia 16 tahun 7 bulan dengan keluhan utama sembab pada kedua kaki dan tangan sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. • Pada pasien ini ditegakkan diagnosis SN berdasarkan pemeriksaan yaitu didapatkan • Proteinuria masif (>2+) • Hipoalbuminemia (<2,5 g/dl) • Edema • Hiperkolesterolemia (> 200 mg/dl)
  • 49. • Pasien mengeluhkan juga bintik kemerahan pada kedua tangan dan kaki yang mana dapat disebabkan peradangan pada pembuluh darah yang dapat disebabkan alergi terhadap beberapa jenis zat, obat-obatan, paparan sinar matahari hingga infeksi. Keluhan pertama kali muncul setelah Riwayat pemberian vaksin covid sekitar 1 bulan sebelum masuk rumah sakit yang dapat menandai kecurigaan keluhan pada pasien disebabkan oleh penyakit SLE. Pada Riwayat persalinan ibu, riwayat makan dan minum anak, riwayat tumbuh kembang anak serta riwayat perumahan dan lingkungan menunjukkan kesan yang baik, pasien juga memiliki riwayat imunisasi dasar yang lengkap. • •
  • 50. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan : • Edema pada kedua ekstermitas, palpebra dan wajah • Hipertensi -> akibat retensi natrium dan air -> peningkatan volume plasma > curah jantung juga meningkat. • Hipertensi pada anak dengan sindrom nefrotik juga dapat terjadi akibat efek dari pengobatan steroid.
  • 51. • Pemeriksaan Laboratorium ditemukan : hiperkolesterolemia, hipoalbuminemia, hiperurisemia dan ditemukan proteinuria positif 3 pada urin > akibat kerusakan ginjal yang terjadi akibat SN  Hipoalbuminemia dan proteinuria terjadi akibat keluarnya protein di urin akibat kerusakan glomerulus pada SN.  Hiperkolesterolemia -> karena peningkatan sintesis lipid dan penurunan degradasi lemak akibat tidak adanya -glikoprotein sebagai perangsang lipase
  • 52. Tatalaksana suportif SN : • Mengatur diet pasien -> protein sesuai dengan kebutuhan harian, restriksi garam dilakukan apabila terdapat edema berat. Tatalaksana medikamentosa :